Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE-1 :

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MASA PRA KLASIK


MERKANTILISME

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa memahami tentang teori Perdagangan Internasional dimasa Pra klasik tentang Ide
Merkantisme.

URAIAN MATERI :
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di
pasar dunia.

Apa yang menjadi dasar dari perdagangan ?? – Keuntungan


Keuntungan apa yang diperoleh dari perdagangan ??? – kesejahteraan
Komoditi apa yang diperdagangkan baik ekspor maupun impor ???

PRA KLASIK Abad 17-18 : Doktrin ekonomi di kenal sebagai Merkantilisme


( Thomas Munn)

KLASIK Teori keunggulan Absolut – Adam Smitch

Teori keunggulan Komparatif – David Ricardo

MODERN Teori opportunity cost – Gottfried Habeler


(Menyempurnakan teori keunggulan komparatif)

Teori Offer Curve / Reciprocal Demand


Faktor-faktor Pendorong Perdagangan Internasional
a. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber
daya alam yang dimiliki.Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di
negara tersebut.Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat
cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit, karet,
kopi, dan sebagainya.Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit,
sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit.Singapura dikenal sebagai negara
industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik.
Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.
b. Teknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang
dihasilkannya juga berbeda.Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran
barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat
yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
c. Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam
jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah.Misalnya Indonesia banyak
menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan
sebagainya.Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan
kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.
d. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyaiselera yang berbeda-beda. Hal
inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea
Selatan samasamamenghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang
hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka
produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-
barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna.Dengan
demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.
Manfaat Perdagangan Internasional
a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-
negara yang mengadakan perdagangan.Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat
meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut.Mereka dapat
semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
b . Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan
dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara
yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan
hasil produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan
demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
c . Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk
memperluas pasar di luar negeri.Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong
peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para
pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.
d . Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut
mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara
produksi yang lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat
meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi.
e . Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan
spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan
keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-produk
unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
f . Memperluas Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga
semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan semakin
banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru.Semakin
luasnya kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.
-
TEORI PRAKLASIK
MERKANTILISME :

Merkantilisme adalah suatu aliran ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat pada
abad 17-18 di Eropa Barat. Ide Pokoknya adalah bahwa :
1. Suatu negera / raja, akan kaya/makmur & kuat bilamana ekspor lebih besar daripada impor
2. Surplus ekspor, diselesaikan dengan pemasukan (logam Mulia ( LM)-terutama emas dan
perak. Semakin besar ekspor akan semakin banyak LM sehingga Negara/raja menjadi kaya /
makmur
3. LM digunakan sebagai alat pembayaran ( uang)
4. LM digunakan untuk membiayai armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri (
diikuti dgn kolonialisme di Amerika Latin, Afrika dan Asia – abad 16-18) dan penyebaran
agama.

Untuk melaksanakan ide tsb, Merkantilisme menjalankan kebijakan perdagangan, sbb. :


1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali LM;
2. Melarang/membatasi impor dengan ketat kecuali LM

NEO MERKANTILISME
Kebijakan merkantilisme pada saat itu masih dijalankan oleh banyak Negara dalam bentuk Neo
Merkantilisme, yaitu Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri
nasionalnya dengan menggunakan kebijakan tariff atau tariff barier dan non tariff barier, dengan
menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Kebijakan yang lebih
banyak digunakan dalam bentuk Non Tariff Barier seperti : larangan importasi, system kuota,
Ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan.
KRITIK DAVID HUME
Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur
bila X > M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain, kekayaan/
kemakmuarn suatu negara/raja identik dengan jumlah LM yang dimilikinya.

Kritikan David Hume adalah


Karena LM pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang sehingga bila LM banyak,
maka ini berarti Money Supply (Ms) atau jumlah uang beredar banyak.
Hal ini akan mengakibatkan sbb. :
- Bila jumlah uang beredar naik sedangkan produksi tetap maka akan terjadi inflasi atau
kenaikan harga-harga di dalam negeri .
- Kenaikan harga didalam negeri akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px), sehingga
kuantitas ekspor (Qx) akan menurun.
- Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tsb,
akan menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor
(Qm) akan meningkat. Dengan demikian, akan menyebabkan ekspor (X) menjadi lebih kecil
drpd impor (M). Atau impor menjadi lebih besar drpd ekspor, yang akhirnya LM akan
menurun atau berkurang.
- Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka berarti raja menjadi miskin karena LM
identik dengan kekayaan/kemakmuran.

Dengan adanya kritik David Hume,, maka teori Pra-Klasik atau Merkantilisme dianggap tidak
relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith.
Kritikan Adam Smith adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kemakmuran suatu negara,bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya.;
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan luar
negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi
campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade.
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal ini
akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja
internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing-masing
negara.
5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute advantage ,
akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan
perdagangan internasional.
6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan kemakmuran suatu
negara

LATIHAN SOAL :
1. Jelaskan kebijakan neo-merkantilisme pada masa pra klasik
2. Jelaskan ide atau pokok pikiran dari merkantilisme
3. Jel;askan kritik David Hume terhadap ide merkantilisme
4. Jelaskan kritik Adam Smith terhadap ide pokok pra klasik
5. Jelaskan bahwa peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan
kemakmuran suatu negara

--Selamat belajar--

Anda mungkin juga menyukai