OLEH
DWI CAHYANI WIDAYATI
16 . 31 . 0156
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Manajemen Oprasional 1.
Peranan Manajemen Oprasional 1 sangatlah penting, sesuai dengan perkembangan
persaingan usaha di pasar. Setiap perusahaan akan berupaya untuk mendapatkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui penerapan oprasional
produksi yang efektif dan efisien.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Dwi Cahyani Widayati
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................v
iii
1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengarahan Dalam Manajemen
Oprasional...............................................................................................15
BAB 6 KESIMPULAN........................................................................................19
1.1. Kesimpulan.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................21
iv
PENDAHULUAN
v
BAB 1
PERENCANAAN MENYELURUH
1
Perencanaan jika dilihat berdasarkan jangka waktu berlakunya
rencana, bisa di baca di bawah ini:
2
Rencana Terintegrasi (integrated planning) adalah rencana yang memiliki
uraian-uraian menyeluruh yang sifatnya terpadu.
3
Tahap perencanaan dalam manajemen.
Dalam pembuatan suatu perencanaan, sering kita temui suatu kendala atau hambatan
yang tentunya membuat kita sangat sulit memntukan pilihan maupun rencana. Sejumlah
alasan mengapa banyak manajer yang ragu bahkan gagal dalam menetapkan tujuan dan
membuat rencana bagi organisasi ataupun kelompok kerja mereka, berikut
penyebabnya:
4
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang sekali pakai.
5. Terkendala biaya.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai efektif atau tidaknya suatu
rencana, yaitu:
1. Kegunaan.
2. Ketepatan.
3. Ruang Lingkup.
5
BAB 2
JALANNYA PROSES PRODUKSI
6
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,
sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja masih kuno, menjadi
terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
a. Bertambahnya penggunaan mesin
b. Efisiensi produksi batu bara, besi dan baja
c. Pembangunan jalan kereta apai, alat transportasi, dan komunikasi
d. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
7
produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dbutuhkan suatu
manjemen yan bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses produksi dapat di tinjau dari segi yaitu:
a. Proses operasi / produksi adalah serangkaian metode dan teknologi
yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi dapat di klarifikasikan menurut perbedaan dalm proses-
proses oprasinya.
b. Proses pabrikasi barang adalah proses Analitis vs Sintetis seluruh
proses pabrikan dapat dilasifikasikan sifat analistis atau sintetis
8
BAB 3
PENJADWALAN (SCHEDULING)
Tujuan atau sasaran dari scheduling sistem volume tinggi, adalah untuk
dapat mencapai tingginya aliran barang atau pelanggan melalui sistem,
agar mendapatkan utilitas yang tinggi dari tenaga kerja dan peralatan.
Sistem volume tinggi sering ditujukan sebagai sistem Flow, dan
scheduling dalam sistem ini dinyatakan sebagai flow shop scheduling.
Sebenarnya flow shop scheduling juga dapat digunakan dalam sistem
volume menengah.
9
Contoh dalam volume tinggi adalah proses penghasilan produk-produk
mobil, personal computers, radio dan televisi. Di dalam proses ini
termasuk industri penyulingan minyak, pabrik gula dan pupuk. Sedangkan
dalam bisnis jasa tercakup usaha kafetaria, penyiaran berita,mass media
dan alat suntik.
Aspek utama adalah desain flow system adalah keseimbagan lini atau line
balacing yang berkaitan dengan pengalokasian tugas-tugas yang dilakukan
untuk work station. Hal ini dilakukan agar mendapatkan memuaskan
secara teknis ataskonstrain atau batasan, sekuens dan keseimbangan, yang
ditujukan untuk dapat menyeimbangkan waktu kerja diantara work station.
Sistem dengan keseimbangan yang tinggi akan dapat menghasilkan utilitas
peralatan dan tenaga yang tinggi, seperti dapat dicapainya kemungkinan
tingkat output yang tinggi.
10
mobil akan dirakiut dalam banyak kombinasi, yaitu misalnya dengan
model dua pintu atau empat pintu, dan dengan air conditioning dan lain-
lain.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan maka dapat di simpulkan satu
definisi yaitu bahwa penjadwalan adalah suatu kegiatan perencanaan berupa
11
pengalokasian sumber daya baik mesin maupun tenaga kerja untuk menjalankan
suatu tugas sesuai prosesnya dalam jangka waktu tertentu.
12
Teori Baker mengatakan, jika aliran kerja suatu jadwal konstan,
maka antrian akan mengurangi rata-rata waktu alir akan
mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi.
c. Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan yang menpunyai
batas waktu penyelesaian sehingga akan kapasitaspabrik
meminimalisasi penalty cost (biaya keterlambatan).
d. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan dan
jenis kapasitas yang dibutuhan sehingga penambahan biaya yang
mahal dapat dihindarkan.
Penjadwalanjangkapendeksangatpentingsekalibagiperusahaankarena :
13
a. Denganpenjadwalan yang efektif,
perusahaandapatmenggunakanasetnyadanmenghasilkankapasitasinvestasi
yang lebihbesardansebaliknyamengurangibiaya.
b. Penjadwalanmenambahkapasitasdanfleksibilitas yang
terkaitdanmemberikanwaktupengiriman yang
lebihcepatdandengandemikianpelayanankepadapelangganmenjadilebihbaik.
c.
Denganmenggunakankonseppenjadwalanjangkapendekmakakeunggulankom
petitifdenganpengirimandapatdiandalkan.
a. Penjadwalanberkaitandenganwaktuoperasi,.Penjadwalandimulaidenganper
encanaankapasitas yang meliputifasilitasdanpenguasaanterhadapmesin,
kemudianjadwalindukmembagirencanakasardanmembuatjadwalkeseluruha
nuntuk output.
b. Penjadwalanjangkapendekmenerjemahkankeputusankapasitas,
rencanajangkamenengahkedalamurutanpekerjaan,
penugasankhususterhadapkaryawan, bahanbakudanfasilitas.
c. Berbagai isu yang berkitan dengan penjadwalan diantaranya :
14
masalah mutu seringkali membuat penjadwalan semakin kompleks,
sehingga perlu pemikiran khusus.
Tehnik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan, ciri operasi dan
seluruh kompleksitas pekerjaan. Oleh karenanya ada 4 kriteria yaitu:
BAB 4
PEMBERIAN PERINTAH (DISPATCHING)
15
tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian
perintah-perintah dan motivasi pada persional yang melaksanakan perintah-
perintah tersebut.
Pengarahan(leading) adalah untuk membuat atau mendapatkan para
karu=yawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Dikenal sebagai leading, directin,motivating atau actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
a. Pervasive Function yaitu pengarahan diterima pada berbagai level
organisasi, setiap manager menyediakan petunjuk dan ispirasi
kepada bawahannya.
b. Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan
disepanjang masa organisasi.
c. Human Factor, FungsiPengarahan berhubungan dengan bawahan
dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human
factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa
diprediksi.
d. Creative Activity, fungsi pengarahan dilakukan oleh semua manjer
dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah
perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasan.
e. Delegated Function, pengarahan seharusnya suatu fungsi yang
berhadapan dengan manusia, atasan harus dapat mengetahui bahwa
perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan
alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkordinasikan perilaku
seorang kearah tujuan yang diharapkan.
16
c. Delegasi Wewenang yaitu pimpinan sebagian dari wewenang
yang dimiliki kepada bawahannya.
1. Model Tradisional
2. Model Hubungan Manusiawi
3. Model Sumber Daya Manusia
17
Ada beberapa pendekatan yang dapat diaplikasikan dalam menelaah proses
pembentukan sikap dan perilaku yaitu pendekatan kongnitif .
4. Kepribadian
18
BAB 5
TINDAK LANJUT (FOLLOW UP)
Audit akan kurang bermanfaat apabila hasil temuan dan rekomendasi yang
tidak baik ditindaklanjuti oleh pihak dari pemerintah. Masalah tindak lanjut ini
akan terlepas dari pelaksanaan tahap audit sebelumnya.
Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengn
cara meminimumkan atau meniadakan pegalaman pelanggan yang kurang
menyenangkan. Jadi pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat diciptakan
kesetiaan atau loyalitas kepada perusahaan yang memberikan kualitas
memuaskan.
19
sehingga perusahaan dapat meningkatkan kulitas pelayanan dan jasa yang
lebih unggul dan mampu bersaing dengan tingkat perusahaan sejenis, serta
dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.
20
BAB 6
KESIMPUALAN
1.1. Kesimpulan
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu atau Kualitas
21
22
DAFTAR PUSTAKA
http://elib unikom.ac.id
sumber//id.wikipedia.orng/wiki
23
24
PENUTUP
Olah karena itu saya sebagai pembuat makalah ini mengharapkan saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Sehingga diharapkan
makalah ini dapat bermanfaat kedepannya sesuai dengan yang diharapkan.
25