Ratna Hartayu
NIB
NOMOR INDUK BERUSAHA
adalah nomor identitas bagi sebuah perusahaan
FOB
CNF
CIF
FOB
merupakan singkatan dari Free On Board, atau sering juga orang sebut
dengan Freight On Board. Eksportir (penjual) hanya memiliki kewajiban untuk
membayar biaya pengiriman barang sampai pada port atau pelabuhan terdekat dari
gudangnya.
CNF
CNF atau sering juga disebut dengan C&F atau sering juga disebut
dengan CFR merupakan kependekan dari Cost And Freight.
Artinya, biaya perjalanan barang di atas kapal sampai di port atau pelabuhan
terdekat si importir sudah ditanggung oleh Eksportir. Hanya saja, yang ditanggung di
sini adalah biaya perjalanan barang sampai di pelabuhan saja. Begitu sampai di
pelabuhan terdekat importir, akan ada biaya tambahan lain seperti asuransi terhadap
barang, pajak, dan biaya-biaya lain yang mungkin harus ditanggung oleh importir
untuk dapat mengeluarkan barangnya dari pelabuhan sampai gudang.
CIF
CIF merupakan kependekan dari Cost, Insurance, and Freight.
CIF sifatnya sama persis dengan CNF, hanya saja ditambahi biaya asuransi yang
sudah ditanggung oleh eksportir.
Pelaku dan Badan Usaha di Bidang Ekspor
Prosedur ekspor meliputi pengelolaan dokumen ekspor, persiapan barang ekspor, dan
masalah keuangan.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memenuhi prosedur ekspor (Hamdani,
2003: 50) :
1. Korespondensi
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk
menawarkan dan menegosiasikan komoditas yang akan dijualnya. Dalam surat
penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang, mutunya, harganya,
syarat-syarat pengiriman, dan sebagainya
JENIS-JENIS L/C
1. Sight L/C
adalah L/C yang bilamana semua persyaratan dipenuhi, maka bank negosiasi paling lama
dalam 7 hari kerja wajib melunasi/membayar nominal L/C kepada eksportir.
Dengan demikian, Sight L/C (L/C unjuk) bisa dikategorikan sebagai L/C yang tunai, pada
saat diperlihatkan semua dokumen pengapalan (shipping Documents) yang lengkap tanpa
penyimpangan (Disccrepancies) pada saat itulah pembayaran akan dilakukan oleh bank
kepada eksportir. Oleh karena itu digolongkan sebagai L/C yang aman (Safety L/C).
2. Usance L/C
Berbeda dengan Sight L/C, maka Usance LC dimaksudkan bahwa pembayaran
baru bisa dilunasi jika L/C tersebut sudah jatuh tempo yaitu sekian hari dari
tanggal pengapalan / tanggal Bill of Lading, dengan demikian berarti eksportir
memberi kredit kepada importir dimana barang dikirim terlebih dahulu, kemudian
pembayaran dilakukan. Usance L/C dapat dilakukan kalau eksportir sudah
percaya dengan importir.
5. Transferable L/C.
Andaikata pada saat L/C ingin direalisasi, ternyata adanya kesulitan teknis atau
kurangnya kapasitas pruduksi, maka L/C tersebut terbuka kemungkinan
dialihkan/ditransfer kepada pihak lain / beneficiary ke 2, sehingga yang
mengapalkan barang tersebut adalah beneficiery ke 2.
6. Standby L/C
Standby L/C adalah jenis L/C yang berlainan dengan L/C yang berlaku di dunia
ekspor impor, karena L/C ini tidak menyangkut pembayaran ekspor impor, teapi
hanya berfungsi sebagai jaminan bank/Bank Guarantee, yaitu untuk meng-backup
bilamana terjadi wan-prestasi dari benficiary atau pihak yang hutang baik untuk
pemborong atau pihak yang berhutang baik untuk penyelesaian bangunan gedung
maupun utang lainnya.
7. Confirmed L/C
Adalah L/C yang pembayarannya dijamin oleh dua bank, yakni bank pembuat
L/C dan bank penyampai L/C atau bank negosiasi, artinya L/C ekspor yang
diterima oleh bank penyampai L/C tersebut di-backup / diconfirm kembali /
dijamin kembali pembayarannya oleh bank penerima L/C, dengan demikian
apabila terjadi kepailitan atau kerugian atas bank pembuka L/C, maka bank
penyampai itulah yang akan menyelesaikan pembayaran L/C-nya semua
persyaratan L/C dipenuhi.
8. Back to Back L/C
Sebenarnya L/C jenis ini adalah L/C yang dibuka berdasarkan L/C yang pertama
(master L/C) yang nilai satuan barang dagangannya lebih tinggi yang diterima
oleh Trader/perantara. Maka berdasarkan L/C tersebut dibukalah L/C yang baru
atau L/C yang kedua, yang sering disebut dengan Back to Back L/C. Ciri khas
dari L/C ini dapat dipantau dari pelabuhan tujuan/negara tujuannya. Bila L/C
dibuka dari Singapura, pelabuhan tujuannya di Colombo.
Hal ini memberi indikasi bahwa barang tersebut bukanlah untuk kepentingan
trader/pembuka L/C di Singapura, akan tetapi untuk pembeli yang sebenarnya
yang berada di luar Singapura, sehingga dipakai Switch Bill of Lading untuk
menghilangkan jejak eksportir di Indonesia.
9. Irrevocable L/C
Dilihat dari kemungkinan dibatalkannya L/C oleh pihak pembuka L/C dan bank
pembuka, maka kita mengenal Irevocable L/C dan Revocable L/C. Yaitu L/C
yang tidak dapat dibatalkan dan L/C yang dapat dibatalkan sepihak. UCP 500
menetapkan bila tidak dicantumkan kepastiannya, akan dianggap sebagai
Irrevocable
Approved-Traders
Approved-Traders merupakan pengusaha impor biasa yang secara khusus
diistimewakan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Perdagangan untuk
mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu pula yang dipandang perlu oleh
pemerintah.
Import-Merchant
Import Merchant adalah badan usaha yang diberikan izin oleh pemerintah dalam
bentuk Tanda Pengenal Pengakuan Impor (TAPPI) untuk mengimpor barang-barang
yang bersifat khusus yang disebutkan dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk
barang lain selain yang telah diizinkan.
Importir Umum
Importir Umum adalah perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka macam
barang dagang, perusahaan yang biasanya memperoleh status sebagai importir umum
ini kebanyakan hanyalah Persero Niaga yang sering disebut dengan Trading House
atau Wisma Dagang yang dapat mengimpor barang-barang mulai dari barang
kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik.