Disusun Oleh :
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul Negoisasi dan Sales Contract. Kami juga
berterimakasih kepada Dosen kami Ibu Rizka Dwi Harventy, SE, M.Si selaku dosen Mata
Kuliah Ekspor Impor yang telah membimbing dan memberi tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai materi negoisasi dan sales contract. Kami menyadari bahwa
dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran serta usulan demi perbaikan dalam penulisan serta materi
yang terlah kami kerjakan.
Semoga makalah ini berguna bagi kami dan orang lain membacanya. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalaha kata kata atau materi yang kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Walaupun kontrak dagang ekspor dapat dilakukan secara lisan tetapi karena eksportir
dan importir berdomisili di negara yang berbeda dan mempunyai hukum yang berbeda dan
untuk menghindari salah pengertian akibat bahasa yang berbeda, sebaiknya hak dan kewajiban
masing-masing pihak rirumuskan dalam bentuk tertulis yang dapat dijadikan bukti bila terjadi
perbuatan ingkar janji yang berakibat sengketa dipengadilan. Posisi Eksport Sales Contract
Perlu diketahui bahwa perdagangan Internasional juga biasa disebut perdagangan
dokumen, karena seluruh kegiatan transaksi diaktualisasikan dalam bentuk dokumen. Barang
ditawarkan dalam bentuk dokumen yang disebut Offersheet, barang dikirimkan dengan kapal
dan sebagai bukti pengiriman dikeluarkan dokumen yang disebut Bill Of Lading dan begitu
seterusnya.
Ekspor Sales Contract disini sebagai dokumen induk dari semua dokumen dalam
perdagangan Internasional. Semua dokumen lain dan semua persoalan yang terjadi akan
merujuk pada eksport sales contract ini.
3
B. Negosiasi
Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertemuan bisnis
antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis. Negosiasi merupakan
perundingan antara dua pihak dimana didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan
tawar menawar. Selain itu negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi
yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang
ditentukan dengan kesepakatan bersama.
2. Kemasan (Packaging)
Untuk eksportir skala kecil dan menengah yang bukan pabrikasi sebaiknya memberikan
penawaran dalam hal kemasan yang sesederhana mungkin yang tidak memerlukan permesinan
berat dan menelan banyak biaya tetapi masih memiliki standar ekspor. Tetapi untuk
perusahaan berskala besar atau pabrikasi seperti makanan dan minuman, mainan dan
sebagainya kemasan yang ditawarkan haruslah memiliki daya tarik tersendiri.
3. Kuantitas (Quantity)
Kuantitas atau banyaknya jumlah barang yang ditawarkan haruslah disesuaikan dengan
kemampuan permodalan perusahaan eksportir atau juga kemampuan dalam mengumpulkan
bahan baku karena hal ini dapat menentukan ketepatan waktu kita dalam mengirimkan
pesanannya.
4
4. Kualitas (Quality)
Kualitas atau mutu produk yang ditawarkan haruslah sesuai dengan yang dimiliki, tidak
melebih-lebihkan sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari setelah pesanan
diterima pembeli. Terkadang pembeli meminta Sertifikat Pemeriksaan (Certificate of
Inspection) yang memeriksa dan mencatat mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang,
pengemasan/pengepakan barang, banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan.
5
CIF (Cost Insurance and Freight) yaitu harga barang sampai pelabuhan tujuan dan kondisi
dimana penjual atau eksportir menanggung semua biaya pengapalan sampai ke pelabuhan
tujuan dan ekpsortir wajib menutup asuransinya.
6
2.3 Cara Bernegosisasi dalam Ekspor Impor
Dalam setiap terjadinya suatu transaksi tentunya harus diawali dengan suatu tahap
negosiasi sebelumnya antara pihak eksportir dengan importir. Negosiasi ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu secara langsung maupun tidak langsung.
Yang dimaksud dengan negosiasi secara langsung adalah dengan melakukan
pertemuan antara eksportir dengan importir (face to face negotiation) baik dipertemukan pada
saat eksportir mengikuti suatu kegiatan promosi dalam rangka pameran internasional atau
kunjungan bisnis langsung ke tempat pembeli atau importir. Pada negosiasi secara langsung ini
penjual mengerahkan segala bentuk kemampuan dan keahliannya dalam mempresentasikan
keunggulan produknya baik mutu, harga dan sebagainya sehingga importir merasa tertarik
bahkan bukan tidak mungkin untuk langsung menempatkan pesanannya.
Pada dasarnya negosiasi secara langsung maupun tidak langsung memiliki banyak
kesamaan dengan tujuan akhir mencapai suatu kesepakatan yang menguntungkan kedua belah
pihak. Dikarenakan semakin berkembangnya suatu teknologi komunikasi maka negosiasi dapat
dilakukan secara berjauhan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, baik melalui surat
elektornik atau yang lebih kita kenal dengan e-mail, telepon atau bahkan melalui fasilitas
chatting yang disediakan secara gratis seperti yahoo, google ataupun hotmail. Dewasa ini
hampir keseluruhan eksportir dan importir memafaatkan fasilitas tersebut dalam melakukan
negosiasi untuk menekan biaya-biaya operasional tentunya.
Pada negosiasi yang dilakukan secara tidak langsung dimulai setelah eksportir
mengirimkan surat penawaran (offersheet letter) kepada calon importir, disini mulai terjadi
tawar menawar yang biasanya ditekankan pada harga, kuantitas, waktu pengiriman dan cara
pembayaran. Sebelum melakukan negosiasi pihak eksportir haruslah benar-benar
mempersiapkan data-datanya secara matang dan akurat agar tidak salah dalam mencapai suatu
perjanjian dengan syarat-syarat yang disepakati didalamnya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekspor sales kontrak adalah kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan
perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama bersama dan masing-
masing pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajibannya. Sedangkan dalam sales
contract terdapat proses negosiasi. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak dimana
didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga
merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk
saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan dengan kesepakatan bersama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyususn sales contract yaitu:
1. Uaraian Barang-Barang
2. Jumlah Barang
3. Harga
4. Syarat Penyerahan barang
5. Tempat Penyerahan Barang
6. Sayarat Penyerahan dan Biaya
Dalam sales contract sering terjadi sengketa, dan 2 tahap penyelesaian yaitu:
1. Tahap pertama melakukan musyawarah antara pihak eksportir dengan pihak importir yang
disebut amicable solution.
2. Bila cara pertama tidak berhasil barulah ditempuh cara arbitrasi (perwasitan) atau melalui
sidang pengadilan di negara yang ditentukan dalam kontrak dagang ekspor
9
DAFTAR PUSTAKA
https://nylabintang.wordpress.com
https://bnpds.wordpress.com/2008/05/20/perdagangan-internasional/
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/contents/93-empat-tahapan-utama-dalam-ekspor-
menggunakan-l-c
https://www.scribd.com/doc/51952704/modul-PENGANTAR-EKSPOR-IMPOR
https://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/letter-od-credit-lc/
https://eprints.uns.ac.id/10710/1/67942206200908271.pdf
http://gagakasep.blogspot.co.id/2012/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
10