Incoterms 2010
Secara umum manfaat yang akan didapatkan dengan adanya incoterm adalah :
Incoterms bukan merupakan instrumen hukum publik (laws) maka sifat dasar penggunaan
Incoterms adalah “sukarela”.Maksudnya adalah bahwa pengaturan syarat penyerahan
barang dalam suatu transaksi perdagangan internasional tidaklah wajib menggunakan
referensi Incoterms.
Oleh karenanya pencantuman klausul Incoterms secara tegas dalam kontrak perdagangan
sangat diperlukan.
Kesalahpahaman terhadap incoterms
yang perlu diperhatikan
1. Sekalipun sales contract dapat disusun dengan kalimat yang lengkap, namun untuk
menghindari kemungkinan terjadinya sengketa, tetap diperlukan adanya
penunjukan terhadap pedoman yang telah bersifat universal, semacam Incoterms
tersebut. Hal ini akan memudahkan penafsiran, karena pedoman Incoterms telah
diadopsi dan digunakan secara universal
2. Bahwa ketentuan terminologi Incoterms yang dibuat secara jelas dalam suatu perjanjian
akan menghapuskan ketentuan Incoterms yang bersifat umum. Sebagai contoh, apabila
dalam kontrak dinyatakan “CIF Incoterms 2000 with all risk insurance” . Hal ini mengandung
pengertian bahwa ketentuan kontrak tunduk pada klausul CIF Incoterms 2000 dengan
perluasan tanggung jawab dari sisi asuransi. Meskipun edisi terbaru Incoterms 2010 telah
terbit, namun perjanjian kontrak tetap harus berpedoman pada Incoterms 2000.
4. Ketentuan terms of delivery Incoterms yang paling baik bagi suatu pihak tidaklah diukur
dari keberhasilan menggeser kewajiban kepada pihak lain. Faktor-faktor risiko, biaya, situasi
dan kondisi, serta ketentuan yang berlaku di suatu negara turut menentukan pilihan atas
terminologi delivery yang paling sesuai.
INCOTERMS 2010
Incoterms pertama kali diterbitkan pada tahun 1936 setelah masa perang dunia pertama. Kemudian dalam
perjalanannya, mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini sanatiasa dilakukan oleh ICC dalam rangka
mengadopsi praktek-praktek perdagangan yang paling update.
Perubahan pertama dilakukan pada tahun 1953, Selanjutnya perubahan dilakukan secara rutin, sehingga dikenal
versi-versi Incoterms sesuai dengan tahun perubahannya, yaitu: Incoterms 1967, Incoterms 1976, Incoterms
1980, Incoterms 1990, 2000, dan incoterms 2010.
Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce
(ICC),
versi terakhir yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2011 disebut sebagai Incoterms 2010.
Incoterms 2010 dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan 31 bahasa lain sebagai
terjemahan resmi.
Pembaharuan dalam incoterm 2010
EXW (Ex Works), FCA (Free Carrier), CPT (Carriage Paid To), CIP (Carriage and Insurance
Paid To), DAT (Delivered at Terminal), DAP (Delivered at Place), dan DDP (Delivered Duty
Paid To)
Sedangkan pengiriman yang melalui transportasi air antara lain: FAS (Free Alongside Ship),
FOB (Free on Board), CFR (Cost and Freight) dan CIF (Cost Insurance and Freight).
Incoterms atau International Commercial Terms adalah istilah-istilah (seperangkat kode tiga huruf)
yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk mengatur agar tidak terjadi kesalahan
interpretasi dalam pembuatan kontrak, dalam Incoterms ini diatur syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam pengiriman atau penyerahan barang
Istilah-istilah yang terdapat di dalam INCOTERMS adalah sebagai berikut
pengangkutan, atau tempat yang telah ditentukan oleh pembeli. INCOTERMS 2010 : FCA,
FOB, FAS
● Grup C : Penjual menanggung semua biaya pengiriman (dan membayar asuransi untuk terms
● Grup D : Penjual menanggung sebagian besar biaya, tanggung jawab, dan resiko yang
dibutuhkan untuk mengirim barang ke tempat pembeli. INCOTERMS 2010 : DDP, DAP, DAT
Pengiriman yang berlaku secara umum
● EXW - Ex Works
Eksportir hanya bertanggungjawab untuk menyediakan barang-barang di lokasi penyerahan barang yang disebut
dalam kontrak. Importir bertanggungjawab penuh atas biaya dan risiko atas perpindahan barang dari lokasi penyerahan
sampai ke tempat tujuan.
Eksportir menyerahkan barang yang sudah mendapat ijin ekspor kepada pengangkut yang ditunjuk oleh Importir di
tempat yang sudah ditentukan. Eksportir bertanggung jawab memuat barang ke alat angkut apabila tempat yang
dimaksud adalah tempat Eksportir. Dari titik tersebut, Importir menanggung biaya dan risiko atas perpindahan barang
sampai ke tempat tujuan.
Eksportir membayar biaya pengiriman barang ke tempat tujuan. Sejak saat barang diserahkan kepada pengangkut
pertama, Importir menanggung risiko atas kehilangan atau kerusakan pada saat pengiriman.
● CIP - Carriage and Insurance Paid to
Eksportir membayar biaya pengiriman barang ke tempat tujuan termasuk menutup asuransi
pengangkutannya. Sejak saat barang diserahkan kepada pengangkut pertama, Importir
menanggung risiko atas kehilangan atau kerusakan muatan pada saat pengiriman dengan
asuransi yang ditanggung oleh Eksportir.
Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang telah ditempatkan sesaat
setelah dibongkar dari sarana pengangkut di terminal pelabuhan atau tempat tujuan.
Eksportir bertanggungjawab atas risiko yang muncul dalam pengiriman barang dan
bongkar muatan dari sarana pengangkut di terminal pelabuhan atau tempat tujuan
● DAP - Delivered At Place
Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang ditempatkan di tempat
Importir dan siap untuk dibongkar dari sarana pengangkut di tempat tujuan. Eksportir
bertanggungjawab atas risiko yang muncul dalam pengiriman barang sampai ke tempat
tujuan.
Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang ditempatkan di samping kapal
di pelabuhan pengiriman. Dari titik tersebut, Importir bertanggungjawab penuh atas biaya
dan risiko kehilangan atau kerusakan.
Eksportir mengurus ijin ekspor dan membayar biaya perngiriman barang ke tempat tujuan ,
sedangkan Importir menanggung risiko kehilangan atau kerusakan.
1. http://www.bushindotrainingcenter.co.id/artikel-ekspor-impor/incoterms-2010/
2. ICC. Incoterms 2010, Edisi Bahasa Inggris dan Indonesia. Jakarta: ICC Publication
No.715E
3. http://nsbs.bg/wp-content/uploads/2015/07/Incoterms_2010_new1.pdf
4. Moerjono, Agoes. 1993. Melangkah Menuju Ekspor: Buku 1. Edisi ke-1. Jakarta: LPPM
5. http://www.bppk.kemenkeu.go.id/images/file/pusbc/dmdokumen/KEPASTIAN_RISIKO
_BIAYA_DAN_TANGGUNG_JAWAB___DALAM_INCOTERMS_2010.pdf.