Anda di halaman 1dari 23

Memahami

Incoterms 2010

Aditya Dharmawan 1506718603


Cesario Hutapea 1506748272
M. Fajar Tarekat 1506748070
Galuh Adhi Wicaksono 1506718351
M. Aulia Ibrahim 1506748575
Putra Asyura 1506749086
Raihan Ananda Khita 1506718591
DEFINISI INCOTERMS
Incoterm adalah singkatan dari “International Commercial Terms” adalah
serangkaian terminologi yang digunakan dalam transaksi dagang antar negara
yang diterbitkan oleh International Chamber of Commerce (ICC).

Incoterm merupakan seperangkat peraturan yang dibuat untuk menyeragamkan


penafsiran persyaratan Perdagangan yang menetapkan hak dan kewajiban pembeli
dan penjual dalam transaksi internasional

Incoterms merupakan seperangkat peraturan yang dibuat untuk menyeragamkan


penafsiran persyaratan perdagangan yang menetapkan hak dan kewajiban
pembeli dan penjual dalam mekanisme penyerahan barang
Incoterms atau syarat perdagangan atau terms of trade merupakan
kelengkapan dari “Sales Contract” yang mengantur tentang hak dan
kewajiban antara penjual dan pembeli yang menyangkut :

- Penyerahan barang dari penjual kepada pembeli


- Pembagian resiko antara penjual dan pembeli
- Tanggung jawab dalam perolehan ijin ekspor-impor
- Pembagian beban biaya pengantaran barang (cost)
- Pembagian tanggung jawab pengurusan selama pengantaran
MANFAAT INCOTERMS

Secara umum manfaat yang akan didapatkan dengan adanya incoterm adalah :

- Mengantisipasi perkembangan ekonomi global

- Mengurangi perbedaan pemahaman perdagangan ketika sales kontrak tidak


mencakupnya

- Mengatur perdagangan domestik maupun internasional

- Mengurangi resiko komplikasi ketentuan masing masing negara


PERLU DIKETAHUI

Incoterms bukan merupakan instrumen hukum publik (laws) maka sifat dasar penggunaan
Incoterms adalah “sukarela”.Maksudnya adalah bahwa pengaturan syarat penyerahan
barang dalam suatu transaksi perdagangan internasional tidaklah wajib menggunakan
referensi Incoterms.

Oleh karenanya pencantuman klausul Incoterms secara tegas dalam kontrak perdagangan
sangat diperlukan.
Kesalahpahaman terhadap incoterms
yang perlu diperhatikan

Seringkali Incoterms disalahartikan sebagai aplikasi dari kontrak pengangkutan (contract of


carriage) dari kontrak penjualan (contract of sale)

Seringkali terjadi kesalahan bahwa incoterms menyediakan untuk semua kewajiban


(prestasi) dimana pihak-pihak mengharapkan untuk memasukkannya ke dalam kontrak
penjualan
Tiga poin penting dalam incoterms

1. titik peralihan risiko (risk)


2. titik peralihan tanggung jawab biaya pengantaran (cost)
3. titik peralihan tanggung jawab pengurusan (responsibilities).
PERLU DIKETAHUI

Konsekuensi Terhadap Penggunaan Incoterms. Moerjono (1993) memberikan penjelasan


terhadap halhal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan terminologi Incoterms

1. Sekalipun sales contract dapat disusun dengan kalimat yang lengkap, namun untuk
menghindari kemungkinan terjadinya sengketa, tetap diperlukan adanya
penunjukan terhadap pedoman yang telah bersifat universal, semacam Incoterms
tersebut. Hal ini akan memudahkan penafsiran, karena pedoman Incoterms telah
diadopsi dan digunakan secara universal
2. Bahwa ketentuan terminologi Incoterms yang dibuat secara jelas dalam suatu perjanjian
akan menghapuskan ketentuan Incoterms yang bersifat umum. Sebagai contoh, apabila
dalam kontrak dinyatakan “CIF Incoterms 2000 with all risk insurance” . Hal ini mengandung
pengertian bahwa ketentuan kontrak tunduk pada klausul CIF Incoterms 2000 dengan
perluasan tanggung jawab dari sisi asuransi. Meskipun edisi terbaru Incoterms 2010 telah
terbit, namun perjanjian kontrak tetap harus berpedoman pada Incoterms 2000.

3. Suatu perjanjian kontrak hendaknya tidak hanya menggantungkan pada referensi


Incoterms semata. Hal ini karena Incoterms hanya mengatur hal-hal yang menyangkut syarat
penyerahan barang semata, khususnya tanggung jawab biaya dan risiko pengangkutan
barang. Hal-hal yang menyangkut ketentuan-ketentuan pelanggaran terhadap sales
contract, kesulitan penetapan pemilikan barang tidak dicover oleh Incoterms.

4. Ketentuan terms of delivery Incoterms yang paling baik bagi suatu pihak tidaklah diukur
dari keberhasilan menggeser kewajiban kepada pihak lain. Faktor-faktor risiko, biaya, situasi
dan kondisi, serta ketentuan yang berlaku di suatu negara turut menentukan pilihan atas
terminologi delivery yang paling sesuai.
INCOTERMS 2010

Incoterms pertama kali diterbitkan pada tahun 1936 setelah masa perang dunia pertama. Kemudian dalam
perjalanannya, mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini sanatiasa dilakukan oleh ICC dalam rangka
mengadopsi praktek-praktek perdagangan yang paling update.

Perubahan pertama dilakukan pada tahun 1953, Selanjutnya perubahan dilakukan secara rutin, sehingga dikenal
versi-versi Incoterms sesuai dengan tahun perubahannya, yaitu: Incoterms 1967, Incoterms 1976, Incoterms
1980, Incoterms 1990, 2000, dan incoterms 2010.

Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce
(ICC),

versi terakhir yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2011 disebut sebagai Incoterms 2010.

Incoterms 2010 dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan 31 bahasa lain sebagai
terjemahan resmi.
Pembaharuan dalam incoterm 2010

● Penyederhanaan kelompok terminologi menjadi dua kelompok saja, yaitu :


○ Kelompok terminologi yang berlaku untuk semua moda transportasi (Rules for any mode or modes
Transport)
○ Kelompok terminologi yang berlaku untuk angkutan laut dan sungai saja (Rules for Sea and Inland
Waterways Transportation)
● Menghilangkan terminologi DAF, DES, DEQ, dan DDU (yang semula diatur dalam incoterms 2000) dan
menggantikannya dengan terminologi DAT dan DAP. Sehingga jumlah terminologi yang diatur dalam incoterms
2010 menjadi 11 termin saja.
Pada Incoterms 2010, istilah dibagi dalam dua kategori berdasarkan metode pengiriman,
yaitu tujuh istilah yang berlaku secara umum, dan empat istilah yang berlaku khusus untuk
pengiriman melalui transportasi air.

Pengiriman yang berlaku secara umum, antara lain

EXW (Ex Works), FCA (Free Carrier), CPT (Carriage Paid To), CIP (Carriage and Insurance
Paid To), DAT (Delivered at Terminal), DAP (Delivered at Place), dan DDP (Delivered Duty
Paid To)

Sedangkan pengiriman yang melalui transportasi air antara lain: FAS (Free Alongside Ship),
FOB (Free on Board), CFR (Cost and Freight) dan CIF (Cost Insurance and Freight).
Incoterms atau International Commercial Terms adalah istilah-istilah (seperangkat kode tiga huruf)
yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk mengatur agar tidak terjadi kesalahan
interpretasi dalam pembuatan kontrak, dalam Incoterms ini diatur syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam pengiriman atau penyerahan barang
Istilah-istilah yang terdapat di dalam INCOTERMS adalah sebagai berikut

● Grup E : Penjual bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyiapkan barang di

pabriknya. INCOTERMS 2010 : EXW

● Grup F : Penjual bertanggung jawab untuk mengirimkan barang ke perusahaan

pengangkutan, atau tempat yang telah ditentukan oleh pembeli. INCOTERMS 2010 : FCA,

FOB, FAS

● Grup C : Penjual menanggung semua biaya pengiriman (dan membayar asuransi untuk terms

CIF and CIP). INCOTERMS 2010 : CIF, CIP, CFR, CPT

● Grup D : Penjual menanggung sebagian besar biaya, tanggung jawab, dan resiko yang

dibutuhkan untuk mengirim barang ke tempat pembeli. INCOTERMS 2010 : DDP, DAP, DAT
Pengiriman yang berlaku secara umum
● EXW - Ex Works

Eksportir hanya bertanggungjawab untuk menyediakan barang-barang di lokasi penyerahan barang yang disebut
dalam kontrak. Importir bertanggungjawab penuh atas biaya dan risiko atas perpindahan barang dari lokasi penyerahan
sampai ke tempat tujuan.

● FCA - Free Carrier

Eksportir menyerahkan barang yang sudah mendapat ijin ekspor kepada pengangkut yang ditunjuk oleh Importir di
tempat yang sudah ditentukan. Eksportir bertanggung jawab memuat barang ke alat angkut apabila tempat yang
dimaksud adalah tempat Eksportir. Dari titik tersebut, Importir menanggung biaya dan risiko atas perpindahan barang
sampai ke tempat tujuan.

● CPT - Carriage Paid To

Eksportir membayar biaya pengiriman barang ke tempat tujuan. Sejak saat barang diserahkan kepada pengangkut
pertama, Importir menanggung risiko atas kehilangan atau kerusakan pada saat pengiriman.
● CIP - Carriage and Insurance Paid to

Eksportir membayar biaya pengiriman barang ke tempat tujuan termasuk menutup asuransi
pengangkutannya. Sejak saat barang diserahkan kepada pengangkut pertama, Importir
menanggung risiko atas kehilangan atau kerusakan muatan pada saat pengiriman dengan
asuransi yang ditanggung oleh Eksportir.

● DAT - Delivered At Terminal

Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang telah ditempatkan sesaat
setelah dibongkar dari sarana pengangkut di terminal pelabuhan atau tempat tujuan.
Eksportir bertanggungjawab atas risiko yang muncul dalam pengiriman barang dan
bongkar muatan dari sarana pengangkut di terminal pelabuhan atau tempat tujuan
● DAP - Delivered At Place
Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang ditempatkan di tempat
Importir dan siap untuk dibongkar dari sarana pengangkut di tempat tujuan. Eksportir
bertanggungjawab atas risiko yang muncul dalam pengiriman barang sampai ke tempat
tujuan.

● DDP - Delivered Duty Paid


Eksportir mengirimkan barang (yang telah mendapatkan ijin impor) ke tempat tujuan
(tempat Importir. Eksportir bertanggungjawab penuh atas biaya dan risiko pengiriman
barang ke tempat tujuan , termasuk pembayaran pajak dan bea cukai.
Pengiriman yang melalui transportasi air
● FAS - Free AlongsideShip

Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang ditempatkan di samping kapal
di pelabuhan pengiriman. Dari titik tersebut, Importir bertanggungjawab penuh atas biaya
dan risiko kehilangan atau kerusakan.

● FOB - Free On Board


Pertanggungjawaban beralih kepada Importir pada saat barang ditempatkan di atas kapal.
Dari titik tersebut, Importir bertanggungjawab penuh atas biaya dan risiko kehilangan atau
kerusakan. Eksportir bertanggung jawab untuk mengurus ijin ekspor.
● CFR - Costs and Freight

Eksportir mengurus ijin ekspor dan membayar biaya perngiriman barang ke tempat tujuan ,
sedangkan Importir menanggung risiko kehilangan atau kerusakan.

● CIF - Costs Insurance and Freight


Eksportir mengurus ijin ekspor dan membayar biaya perngiriman barang ke tempat tujuan,
sedangkan Importir menanggung risiko kehilangan atau kerusakan dengan asuransi yang
ditanggung oleh Eksportir.
KESIMPULAN

a. Incoterms merupakan seperangkat peraturan yang dibuat untuk menyeragamkan


penafsiran persyaratan perdagangan yang menetapkan hak dan kewajiban pembeli
dan penjual dalam mekanisme penyerahan barang. Sifat penggunaannya adalah
sukarela
b. Tiga hal penting yang diatur dalam Incoterms yang meliputi: titik peralihan risiko (risk),
titik peralihan tanggung jawab biaya pengantaran (cost) dan titik peralihan tanggung
jawab pengurusan (responsibilities).
c. Pembagian risiko dalam Incoterms 2010 dimaksudkan untuk memberikan kepastian,
pihak mana yang harus bertanggung jawab setelah titik tertentu yang dinyatakan
dalam klausul kontrak
D. Pembagian beban biaya pengangkutan barang mengandung makna sebagai
peralihan beban kewajiban untuk menanggung segala ongkos maupun biaya
perjalanan barang hingga suatu titik tertentu sebagaimana disebutkan dalam
terms Incoterms yang dipilih

E. Peralihan tanggung jawab pengurusan dimaksudkan untuk memberikan


kepastian, siapa pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pengurusan
yang diperlukan untuk proses pengangkutan barang

F. Pembagian klausul persyaratan penyerahan barang dalam Incoterms2010


terbagi menjadi dua kriteria, yaitu: Kelompok terminologi yang berlaku untuk
semua moda transportasi (rules for any mode or modes of transport).
Terminologi ini meliputi: EXW, FCA, FAS, CPT, CIP, DAT, DAP dan DDP.
Kemudian yang kedua yaitu kelompok terminologi yang berlaku untuk angkutan
laut dan sungai saja (rules for Sea and inland waterways transportation),
meliputi: FOB, FAS, CFR dan CIF.
Referensi

1. http://www.bushindotrainingcenter.co.id/artikel-ekspor-impor/incoterms-2010/
2. ICC. Incoterms 2010, Edisi Bahasa Inggris dan Indonesia. Jakarta: ICC Publication
No.715E
3. http://nsbs.bg/wp-content/uploads/2015/07/Incoterms_2010_new1.pdf
4. Moerjono, Agoes. 1993. Melangkah Menuju Ekspor: Buku 1. Edisi ke-1. Jakarta: LPPM
5. http://www.bppk.kemenkeu.go.id/images/file/pusbc/dmdokumen/KEPASTIAN_RISIKO
_BIAYA_DAN_TANGGUNG_JAWAB___DALAM_INCOTERMS_2010.pdf.

Anda mungkin juga menyukai