Anda di halaman 1dari 16

KEDUDUKAN KEPALA DESA

MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986


Asep Suparman
Dosen Tetap Sekolah Tinggi Hukum Bandung
E-mail :edysmala@gmail.com

Abstrak

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakann urusan pemerintahan baik di
pusat maupun di daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 sub 1 dan 2 Undang-Undang No.5 Tahun 1986
adalah pegawai negeri yakni seseorang yang diangkat dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan negeri atau tugas negara lainnya. Oleh karena itu apabila dihubungkan dengan
jabatan Kepala Desa, maka jelas bahwa Kepala Desa itu bukan merupakan Pejabat Tata
Usaha Negara meskipun ia menjalankan urusan pemerintahan umum, pemerintahan
daerah dan desa. Namun apabila kita perhatikan pendapat para pakar baik E.Utrecht,
Prayudi.A , dan Sjachran Basah tidak memperhatikan tentang Status kepegawaian karena
Kepala Desa itu sebagai administrator yang melaksanakan sebagian pekerjaan pemerintah
atau fungsi administrasi, disamping alat Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, hal ini
sejalan dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.

Kata Kunci : Pejabat Tata Usaha, Kepala Desa.

Abstract

High functionary of State Administration who perform governmental affair both in central or
regional governments based on the legislation, as it is written in article 1 sub 1 and 2 of the
1986 Act No. 5 is a government officer; an officer who is appointed, designated and given a
task of governmental function. Therefore, the Head of Village is not a functionary of State
Administration although he performs public government, regional government, and village.
Some experts do not pay more attention to employment affairs because the Head of Village is
the administrator who performs a part of governmental affairs or administration function,
besides governmental apparatus both central and regional governments, and it is accordance
with the 2014 Act No. 6.

Keywords: functionary of State Administration; the Head of Village; Act

1
A. PENDAHULUAN didiskusikan. Kata administrasi itu
Pengertian administrasi masih diturunkan atau diterjemahkan dari kata
merupakan suatu pengertian yang belum administratie (bahasa belanda), atau
tegas dan seragam diantara para sarjana administration (bahasa inggris). Kata –
dan hingga saat ini masih ramai kata ini sebenarnya berasal dari bahasa

1
RDH. Koesoemahatmadja, Peranan Administrasi Dalam Pembangunan,Eresco, Jakarta, hlm 4
*
Penulis adalah Dosen pada Sekolah Tinggi Hukum Bandung

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 634


latin yaitu” Administrate”yang berarti “ to 2. - Ilmu Administrasi (Publik)
serve“ , dan dalam bahasa Indonesia berarti Nasional :
melayani atau mengabdi. 2.1. Ilmu Administrasi Negara
Umum,
Dalam pemakaian sehari–hari,
2.2. Ilmu Administrasi Daerah
perkataan administrasi dipergunakan (Otonom ) , dan
dalam dua arti , yaitu : 2.3. Ilmu Administrasi Negara
1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu Khusus.
kegiatan – kegiatan yang bersifat tulis B. Ilmu Administrasi Privat , terdiri
menulis untuk mengadakan catatan – atas :
1. I l m u A d m i n s t r a s i N i a g a
catatan tentang segala sesuatu yang
(Business Administration ),
terjadi dalam organisasi. Jadi pada
2. Ilmu Administrasi Privat Non
umumnya, pekerjaan tatausaha seperti Niaga. 2
pekerjaan mengetik , mengirim surat,
Bila melihat pembagian Ilmu
mencatat keluar dan masuk nya surat,
Administrasi seperti diatas, maka
menyimpan surat dan
administrasi Pemerintah Daerah termasuk
pekerjaan–pekerjaan kesekretariatan
lainnya termasuk kedalam
dalam Ilmu Administrasi Publik.
administrasi. Ilmu Administrasi Daerah (Otonom)
2. Administrasi dalam arti luas, yaitu adalah segenap proses dalam
kegiatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan wewenang daerah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan otonom untuk kepentingan sekelompok
terlebih dahulu. Kegiatan-kegiatan ini penduduk dalam suatu wilayah yang
meliputi perencanaan, merupakan administrasi pemeritahan
pengorganisasian, penggerakan dan 3
daerah. Oleh karena pada daerah–daerah
pengawasan. Dalam pengertian
otonom (tertentu) terdapat desa dengan
administrasi secara luas itu termasuk
pemerintahan desanya, maka administrasi
didalamnya pengertian tatausaha.
pemerintahan desa pada hakekatnya
Pelaksanaan administrasi tidak hanya
terdapat pada badan – badan pemerintah, akan
termasuk dalam Ilmu Administrasi Daerah
tetapi terdapat pula pada badan–badan swasta. ( Otonom ).
Pelaksanaan administrasi dalam badan–badan Beranjak dari uraian tersebut diatas,
tersebut (baik badan pemerintah maupun maka jelas apa yang dimaksud dengan
badan – badan swasta ) berbeda satu dengan adminsitrasi daerah (termasuk di
yang lainnya, hal ini dapat dilihat dari dalamnya administrasi desa) . Akan tetapi
tujuan yang akan dicapainya. Sehubungan karena daerah-daerah otonom (termasuk
dengan itu Ilmu Administrasi oleh Prajudi desa) berada dalam Negara Kesaturan
Atmosudirdjo dibagi atas : Republik Indonesia dengan tujuan yang
A. Ilmu Administrasi Publik, terdiri sama, maka pada hakekatnya adalah
atas : n e ga ra j u ga , s e h i n g ga i l m u ya n g
1. - Ilmu Administrasi (Publik) mempelajari administrasi daerah itu sama
Internasional ; juga, yakni termasuk dalam Ilmu

2
M. Manulang, Beberapa Aspek Administrasi Daerah, Pembangunan, Jakarta, 1973 , hlm 25
3
The Liang Gie , Pertumbuhan pemerintahan Daerah , Gunung Agung, Jakarta, 1968, hlm 191

635 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


Administrasi Negara. E.Utrecht menyebutkan , bahwa :
Sebagaimana diuraikan diatas, Administrasi Negara ialah gabungan
Pelaksanaan administrasi tidak hanya terdapat jabatan (complex van ambten) aparat/alat
pada badan–badan pemerintah, akan tetapi administrasi–yang dibawah pimpinan
terdapat pula pada badan–badan swasta. Pemerintah (Presiden yang dibantu oleh
Pelaksanaan administrasi dalam badan–badan
Menteri ) merlakukan sebagain dari
tersebut (baik badan pemerintah maupun
pekerjaan pemerintah (tugas pemerintah
badan–badan swasta) berbeda satu dengan
yang lainnya, hal ini dapat dilihat dari tujuan
/overheidstaak) fungsi administrasi yang
yang akan dicapainya. tidak ditugaskan kepada badan – badan
Menurut Logemann yang dimaksud Pengadilan, badan legislative dan
dengan Negara adalah suatu organisasi badan–badan pemerintah
4
kewibawaan (gezag organisatie). Negara (overheidsorganen) dari
merupakan suatu pengertian abstrak yang persekutuan–persekutuan hukum
perwujudannya nampak pada aktivitas (rechtsgemeenschapepen) yang lebih
jabatan–jabatan yang diadakan oleh Negara rendah dari pada Negara (sebagai
yang untuk selanjutnya disebut jabatan persekutuan hukum tertinggi) yaitu
Pemerintah. Jabatan-jabatan ini dibentuk oleh
badan-badan pemerintahan
Negara dalam rangka melaksanakan dan
(bestuursorganen) dari persekutuan
mencapai tujuan negara yang telah digariskan
dan ditetapkan sebelumnya. Para pejabat yang
hukum daerah swapraja tingkat I, II dan III
melaksanakan pemerintahan negara, dalam serta Daerah Istimewa yang masing –
Hukum Administrasi Negara dinamakan masing diberi kekuasaan untuk dan
dengan Pejabat Administrasi (Administrasi berdasarkan inisiatif sendiri (otonomi,
Negara ). swatantra) atau berdasarkan suatu
Sebagaimana telah diuraikan dimuka, delegasi dari Pemerintah Pusat
bahwa dalam pelaksanaan pemerintahan (medebewind) untuk memerintah sendiri
negara untuk mencapai tujuan negara telah daerahnya.
5

dibentuk jabatan-jabatan kenegaraan. Jabatan Beranjak dari definisi yang


ini secara admintratif melakukan kegiatan-
dikemukakan Utrecht tersebut diatas,
kegiatan pemerintahan, sehingga jabatan ini
Administrasi Negara adalah gabungan
dalam Hukum Administrasi Negara dapat
digolongkan kedalam jabatan administrasi
jabatan (aparat / alat administrasi) yang
atau dapat disebut juga dengan melakukan sebagian dari pekerjaan
administrasi Negara. pemerintah atau fungsi administrasi. Akan
Terhadap jabatan administrasi atau tetapi pengertian Administrasi Negara
Administrasi Negara ini timbul beberapa menurut Utrecht itu ternyata tidak
masalah, antara lain apakah yang memasukan administrasi daerah otonom
dimaksud dengan Administrasi Negara (sudah barang tentu termasuk
serta apakah yang menjadi lapangan administrasi desa) kedalam lingkup
pekerjaan administrasi Negara tersebut ? pengertian Administrasi Negara padahal

4
JHA Logemann, over de Theorie van Stellig Staatsrecht.
5
E.Utrecht , Pengantar Hukum administrasi Negara Indonesia,Balai Buku Ikhtiar, Jakarta, 1964,hlm.8

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 636


apabila kita melihat kepada pengertian Seorang pejabat berkedudukan
Negara, menurut hemat penulis baik sebagai pemerintah bilamana mempunyai
Daerah Otonom maupun Desa merupakan wewenang pemerintahan dan sedang
bagian dari Negara. Daerah itu adalah menjalankan fungsi pemerintahan. Fungsi
daerahnya negara, dan negara itu adalah pemerintahan adalah fungsi politik dan
negaranya daerah otonom. Begipula desa pemerintahan berarti sama dengan
itu adalah desanya negara dan negara itu penegakan (handhaving) dan/atau
adalah negaranya dari desa–desa tersebut , penggunaan (aanweding) dari wibawa
sehingga tidak tepat apabila fungsi (gezag ) dan kekuasaan (macht) negara.
administrasi daerah otonom (termasuk Pemerintah menjalankan
desa) tidak tercakup dalam ruang lingkup pemerintahan melalui pengambilan
dari Administrasi Negara. Hal itu berbeda keputusan pemerintah (regerings besluit)
sekali dengan pengertian Administrasi yang bersifat strategi, policy atau
Negara yang dikemukakan oleh Syachran ketentuan-ketentuan umum (algemene
Basah, yang menyatakan : Administrasi bepalingen) dan melakukan tindakan-
Negara yakni alat perlengkapan negara tindakan pemerintahan
( t i n gka t p u s a t d a n d a e ra h ) ya n g (regeringsmatregelen) yang bersifat
6
menyelenggarakan pemerintahan. menegakan ketertiban umum, hukum,
Dari pengertian Administrasi Negara wibawa negara dan kekuasaan negara.
tersebut diatas, Nampak jelas bahwa yang Keputusan–keputusan dan tindakan-
dimaksud dengan Administrasi Negara tindakan pemerintahan tidak ditujukan
adalah alat perlengkapan negara baik di kepada individu-individu tertentu, namun
tingkat pusat maupun daerah (termasuk selalu bersifat aturan umum (algemene
desa) yang menyelenggarakan regel), policy atau prinsip.
pemerintahan, hal ini sejalan dengan Keputusan–keputusan Pemerintah
pendapat dari Prajudi Atmosudirdjo, yang diselenggarakan, direalisasikan oleh
mengatakan : administrator (negara) atau Pejabat
Di dalam praktek sehari-hari banyak Administrasi beserta aparaturnya, atau
orang (yang masih awam) yang tidak disingkat: oleh Administrasi (Negara).
dapat membedakan antara Pemerintah Bilamana telah menginjak tahap
yang dijalankan oleh (pejabat) penyelenggaraan (realisasi) maka
Pemerintah, dan administrasi ( negara) (Pejabat) Pemerintah tersebut mengubah
yang dijalankan oleh (Pejabat) posisinya menjadi Administrator, lalu
Administrasi (Negara), oleh karena b e r s i k a p m e l aya n i ( s e r v i c e ) d a n
(Pejabat) pemerintah selalu menangani (handling) orang perorangan
merangkap sebagai Administrator (individu) beserta kasus - kasus mereka
Negara atau sebagai (Pejabat) (kasual). Jadi Pejabat Pemerintah
Administrasi ( Negara ).7 bilamana merubah posisi sebagai pejabat

6
Sjachran Basah, Perlindungan Hukum Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1981,hlm.16
7
Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981,hlm.16

637 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


Administrasi lalu berubah sikap mental -badan (aparatur) yang menyelenggarakan
(mental attitude) dari “Pejabat Penguasa tugas / kegiatan – kegiatan kenegaraan
Negara“menjadi“ Pejabat Pengurus dibawah pimpinan Pemerintah. Kita
Negara“. mempergunakan istilah Administrasi
Prajudi Atmosudirdjo mengatakan, Negara dalam arti luas, yang terdiri atas :
bahwa apabila ditinjau dari segi ilmu 1. Administrasi (Pemerintah) Pusat ;
hukum, Administrasi Negara itu 2. A d m i n i s t ra s i ( Pe m e r i n t a h )
mempunyai tiga arti, yaitu : Daerah ;
1. Sebagai “aparatur“ dari Negara 3. Administrasi Badan–Badan Usaha
yang dikepalai dan digerakan oleh Negara.
P e m e r i n t a h g u n a Ad.1. Administrasi Pusat adalah
m e nye le n g ga ra ka n u n da n g - Administrasi dibawah pimpinan
undang, kebijaksanaan- dari Pemerintah Pusat.
kebijaksanaan dan kehendak- Ad.2. Administrasi Daerah adalah
kehendak (keputusan– Administrasi yang dipimpin oleh
keputusan) Pemerintah ; Pemerintah Daerah (Daerah
2. Pengertian Administrasi Negara Swatantra Tingkat I, II dan Desa ).
sebagai fungsi atau aktifitas atau Ad.3. Ad,ministrasi Badan –
administrasi dalam arti dinamis Badan Usaha Negara adalah
atau fungsional. Administrasi Administrasi dibawah pimpinan
sebagai fungsi hukum (juridische Direksi atau Badan Pimpinan
functie) adalah penyelenggaraan Umum Perusahaan – perusahaan
dari Undang-undang atau Negara , atau badan yang sejenis.
pelaksanaan dari ketentuan- Badan – Badan usaha walaupun
ketentuan undang–undang secara bergerak dibidang keniagaan
konkrit, kasual dan (kebanyakan) ( b u s i n e s s ) , n a m u n
individual. Sebagai aktivitas, administrasinya bercorak lain dari
administrasi atau administrasi pada administrasi badan – badan
negara adalah kegiatan-kegiatan usaha swasta ( partikelir ). Oleh
dari aparatur negara yang disebut karena itu , maka pengertian “
Administrasi ( Negara ) termaksud Administrasi Negara “ dalam arti
diatas ; luas mencakup ketiga bidang
3. Pengertian administrasi atau administrasi tersebut.
administrasi negara yang ketiga Berbeda dengan istilah yang dipakai
adalah administrasi sebagai suatu dalam hukum positip ternyata Undang-
“ p ro s e s t a t a ke r j a Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang
penyelenggaraan“ atau dengan Peradilan Tata Usaha Negara tidak
kata lain administrasi sebagai mempergunakan istilah Administrasi
proses. Negara, tetapi mempergunakan istilah
Administrasi dalam arti institusional Tata Usaha Negara, walaupun dalam istilah
adalah keseluruhan (aggregate) dari badan ini terkandung istilah Administrasi Negara.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 638


Hal ini sebagaimana ditentukan dalam (rechtsgemeenschapepen) yang lebih
Pasal 1 sub 1 Undang-Undang Nomor 5 rendah dari pada Negara (sebagai
Tahun 1986, yang mengatakan Tata Usaha persekutuan hukum tertinggi) yaitu
Negara adalah Administrasi Negara yang badan-badan pemerintahan
melaksanakan fungsi untuk (bestuursorganen) dari persekutuan
menyelenggarakan urusan pemerintahan hukum daerah swapraja tingkat I, II dan III
baik di pusat maupun di daerah. Adapun serta Daerah Istimewa yang
Pejabat yang melaksanakan fungsi untuk masing–masing diberi kekuasaan untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan berdasarkan inisiatif sendiri (otonomi,
baik di pusat maupun di daerah adalah swatantra) atau berdasarkan suatu
Pejabat Administrasi , hal ini sebagaimana delegasi dari Pemerintah Pusat
ditegaskan oleh Pasal 1 sub 2, yang (medebewind) untuk memerintah sendiri
menyebutkan Badan atau Pejabat Tata daerahnya.8
Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat Beranjak dari definisi yang
yang melaksanakan urusan pemerintahan dikemukakan Utrecht tersebut diatas,
berdasarkan peraturan perundang- Administrasi Negara adalah gabungan
undangan yang berlaku, maka jabatan (aparat / alat administrasi) yang
bagaimanakah apabila dihubungkan melakukan sebagian dari pekerjaan
dengan Administrasi Pemerintahan Desa pemerintah atau fungsi administrasi. Akan
khususnya dari kedudukan Kepala Desa. tetapi pengertian Administrasi Negara
Beranjak dari uraian tersebut menurut Utrecht itu ternyata tidak
diatas,timbul suatu pertanyaan apakah memasukan administrasi daerah otonom
Kepala Desa kedudukannya sebagai (sudah barang tentu termasuk
Pejabat administrasi Negara atau bukan. administrasi desa) kedalam lingkup
pengertian Administrasi Negara padahal
B. Pembahasan apabila kita melihat kepada pengertian
E. Utrecht menyebutkan, bahwa: Negara, menurut hemat penulis baik
Administrasi Negara ialah gabungan Daerah Otonom maupun Desa merupakan
jabatan (complex van ambten) aparat / alat bagian dari Negara. Daerah itu adalah
administrasi – yang dibawah pimpinan daerahnya negara, dan negara itu adalah
Pemerintah (Presiden yang dibantu oleh negaranya daerah otonom. Begipula desa
Menteri) merlakukan sebagain dari itu adalah desanya negara dan negara itu
pekerjaan pemerintah (tugas adalah negaranya dari desa–desa tersebut ,
pemerintah/overheidstaak) fungsi sehingga tidak tepat apabila fungsi
administrasi yang tidak ditugaskan kepada administrasi daerah otonom (termasuk
badan–badan Pengadilan, badan desa) tidak tercakup dalam ruang lingkup
legislative dan badan– badan pemerintah dari Administrasi Negara. Hal itu berbeda
(overheidsorganen) dari sekali dengan pengertian Administrasi
persekutuan–persekutuan hukum Negara yang dikemukakan oleh Syachran

8
E.Utrecht , Pengantar Hukum administrasi Negara Indonesia,Balai Buku Ikhtiar, Jakarta, 1964,hlm.8

639 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


Basah, yang menyatakan : Administrasi tindakan pemerintahan
Negara yakni alat perlengkapan negara (regeringsmatregelen) yang bersifat
( t i n gka t p u s a t d a n d a e ra h ) ya n g menegakan ketertiban umum, hukum,
9
menyelenggarakan pemerintahan. wibawa negara dan kekuasaan negara.
Dari pengertian Administrasi Negara Keputusan – keputusan dan tindakan-
tersebut diatas, Nampak jelas bahwa yang tindakan pemerintahan tidak ditujukan
dimaksud dengan Administrasi Negara kepada individu-individu tertentu , namun
adalah alat perlengkapan negara baik di selalu bersifat aturan umum (algemene
tingkat pusat maupun daerah (termasuk regel), policy atau prinsip.
desa) yang menyelenggarakan Keputusan–keputusan Pemerintah
pemerintahan, hal ini sejalan dengan diselenggarakan, direalisasikan oleh
pendapat dari Prajudi Atmosudirdjo, yang administrator (negara) atau Pejabat
mengatakan : Administrasi beserta aparaturnya, atau
Di dalam praktek sehari-hari disingkat: oleh Administrasi (Negara).
banyak orang (yang masih awam) Bilamana telah menginjak tahap
yang tidak dapat membedakan
antara Pemerintah yang dijalankan penyelenggaraan (realisasi) maka
oleh (pejabat) Pemerintah, dan (Pejabat) Pemerintah tersebut mengubah
a d m i n i s t ra s i ( n e g a ra ) ya n g posisinya menjadi Administrator, lalu
dijalankan oleh (Pejabat) b e r s i k a p m e l aya n i ( s e r v i c e ) d a n
Administrasi (Negara), oleh karena menangani (handling) orang perorangan
(Pejabat) pemerintah selalu
merangkap sebagai Administrator (individu) beserta kasus - kasus mereka
Negara atau sebagai (Pejabat) (kasual). Jadi Pejabat Pemerintah
10
Administrasi (Negara). bilamana merubah posisi sebagai pejabat
Seorang pejabat berkedudukan Administrasi lalu berubah sikap mental
sebagai pemerintah bilamana mempunyai (mental attitude) dari “Pejabat Penguasa
wewenang pemerintahan dan sedang Negara “menjadi “Pejabat Pengurus
menjalankan fungsi pemerintahan. Fungsi Negara“.
pemerintahan adalah fungsi politik dan Prajudi Atmosudirdjo mengatakan ,
pemerintahan berarti sama dengan bahwa apabila ditinjau dari segi ilmu
penegakan (handhaving) dan/atau hukum, Administrasi Negara itu
penggunaan (aanweding) dari wibawa mempunyai tiga arti, yaitu :
(gezag) dan kekuasaan (macht) negara. 1. Sebagai “aparatur“ dari Negara
Pemerintah menjalankan yang dikepalai dan digerakan oleh
pemerintahan melalui pengambilan P e m e r i n t a h g u n a
keputusan pemerintah ( regerings besluit ) menyelenggarakan undang-
yang bersifat strategi, policy atau undang, kebijaksanaan-
ketentuan-ketentuan umum (algemene kebijaksanaan dan kehendak-
bepalingen) dan melakukan tindakan- kehendak (keputusan–

9
Sjachran Basah, Perlindungan Hukum Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara, Ghalia Indonesia,
Jakarta,1981,hlm.16
10
Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981,hlm.16

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 640


keputusan) Pemerintah ; Administrasi yang dipimpin oleh
2. Pengertian Administrasi Negara Pemerintah Daerah (Daerah
sebagai fungsi atau aktifitas atau Swatantra Tingkat I, II dan Desa ).
administrasi dalam arti dinamis Ad.3. Administrasi Badan – Badan
atau fungsional. Administrasi Usaha Negara adalah Administrasi
sebagai fungsi hukum (juridische dibawah pimpinan Direksi atau
functie) adalah penyelenggaraan Badan Pimpinan Umum
dari Undang-undang atau Perusahaan – perusahaan Negara,
pelaksanaan dari ketentuan- atau badan yang sejenis. Badan –
ketentuan undang – undang Badan usaha walaupun bergerak
secara konkrit , kasual dan dibidang keniagaan (business),
(kebanyakan ) individual. Sebagai namun administrasinya bercorak
aktivitas, administrasi atau lain dari pada administrasi badan
administrasi negara adalah – badan usaha swasta (partikelir).
kegiatan-kegiatan dari aparatur Oleh karena itu , maka pengertian “
negara yang disebut Administrasi Administrasi Negara “ dalam arti
( Negara ) termaksud diatas ; luas mencakup ketiga bidang
3. Pengertian administrasi atau administrasi tersebut.
administrasi negara yang ketiga Berbeda dengan istilah yang dipakai
adalah administrasi sebagai suatu dalam hukum positip ternyata Undang-
“ p ro s e s t a t a ke r j a Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang
penyelenggaraan“ atau dengan Peradilan Tata Usaha Negara tidak
kata lain administrasi sebagai mempergunakan istilah Administrasi
proses. Negara, tetapi mempergunakan istilah Tata
Administrasi dalam arti institusional Usaha Negara, walaupun dalam istilah ini
adalah keseluruhan (aggregate) dari terkandung istilah Administrasi Negara.
badan-badan (aparatur) yang Hal ini sebagaimana ditentukan dalam
menyelenggarakan tugas / kegiatan – Pasal 1 sub 1 Undang-Undang Nomor 5
kegiatan kenegaraan dibawah pimpinan Tahun 1986, yang mengatakan Tata Usaha
Pemerintah. Kita mempergunakan istilah Negara adalah Administrasi Negara yang
Administrasi Negara dalam arti luas, yang melaksanakan fungsi untuk
terdiri atas : menyelenggarakan urusan pemerintahan
1. Administrasi (Pemerintah) Pusat ; baik di pusat maupun di daerah. Adapun
2. A d m i n i s t ra s i ( Pe m e r i n t a h ) Pejabat yang melaksanakan fungsi untuk
Daerah ; menyelenggarakan urusan pemerintahan
3. Administrasi Badan – Badan baik di pusat maupun di daerah adalah
Usaha Negara. Pejabat Administrasi , hal ini sebagaimana
Ad.1. Administrasi Pusat adalah ditegaskan oleh Pasal 1 sub 2 , yang
Administrasi dibawah pimpinan menyebutkan Badan atau Pejabat Tata
dari Pemerintah Pusat. Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat
Ad.2. Administrasi Daerah adalah yang melaksanakan urusan pemerintahan

641 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


berdasarkan peraturan perundang- sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
undangan yang berlaku, maka Republik Indonesia.
bagaimanakah apabila dihubungkan Berdasarkan uraian tersebut diatas
dengan Administrasi Pemerintahan Desa serta peraturan perundang-undangan
khususnya dari kedudukan Kepala Desa. yang berlaku, Kepala Desa berkedudukan
sebagai :
B. Kedudukan Kepala Desa 1. Alat Pemerintah (baik pusat
Kepala Desa adalah pengemban dan maupun daerah dimana Desa itu
penanggung jawab utama di bidang berada karena Kepala Desa
Pemerintahan, Pembangunan, menyelenggarakan urusan –
Kemasyarakatan dan Urusan urusan pemerintahan umum, dan ;
Pemerintahan Umum termasuk 2. Alat Desa, karena Kepala Desa
pembinaan keamanan dan ketertiban. harus menyelenggarakan urusan –
Kepala Desa adalah administrator urusan Desa serta urusan Daerah
pemerintahan, administrator Tingkat II dimana Desa itu berada
p e m b a n g u n a n d a n a d m i n i s t ra t o r dalam lingkungannya.
kemasyarakatan pada tahap dan ruang Oleh karena itu Kepala Desa
lingkup desa, mengingat betapa luas Oleh berdasarkan Ketentuan Pasal 14 Peraturan
karena itu maka dapat dikatakan bahwa pemerintah Nomor 72 tahun 2005
Kepala Desa berkedudukan sebagai alat mempunyai tugas, wewenang, kewajiban
Pemerintah, Alat pemerintah Daerah dan dan hak, sebagai berikut :
Desa, hal ini sejalan dengan pendapat dari 1. Kepala Desa mempunyai tugas
Bayu Surianingrat, yang mengatakan menyelenggarakan urusan
bahwa kedudukan Kepala Desa dan fungsi pemerintahan, pembangunan, dan
Kepala Desa adalah sebagai Kepala kemasyarakatan ;
11
Wilayah dan Kepala Daerah. 2. Dalam melaksanakan tugas
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagaimana dimaksud pada ayat
bahwa Desa merupakan wilayah (1) Kepala Desa mempunyai
administratif dan juga sebagai daerah wewenang :
otonom. Sebagai daerah otonom dapat kita a. Memimpin penyelenggaraan
lihat dari Ketentuan Pasal 1 angka 5 pemerintahan desa
Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun berdasarkan kebijakan yang
2005 Tentang Desa yang mengatakan Desa ditetapkan bersama BPD ;
, adalah kesatuan masyarakat hukum yang b. M e n g a j u k a n r a n c a n g a n
memiliki batas-batas wilayah yang peraturan desa ;
berwenang untuk mengatur dan mengurus c. Menetapkan peraturan desa
kepentingan masyarakat setempat, yang telah mendapat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat persetujuan bersama BPD ;
setempat yang diakui dan dihormati dalam d. Menyusun dan mengajukan

11
Bayu Surianingrat, Desa dan Kelurahan , Armico, Bandung , hlm 57

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 642


rancangan peraturan desa danm Nepotisme;
mengenai APBD desa untuk f. Menjalin hubungan kerja dengan
dibahas dan ditetapkan seluruh mitra kerja pemerintahan
bersama BPD ; desa ;
e. M e m b i n a k e h i d u p a n g. Menaati dan menegakkan seluruh
masyarakat desa ; peraturan perundang – undangan;
f. Membina perekonomian desa ; h. Menyelenggarakan administrasi
g. M e n g k o o r d i n a s i k a n pemerintahan desa yang baik ;
pembangunan desa secara I. M e l a k s a n a k a n d a n
partisipatif ; mempertanggungjawabkan
h. Mewakili desanya di dalam dan pengelolaan keuangan desa ;
di luar pengadilan dan dapat j. Melaksanakan urusan yang
menunjuk kuasa hukum untuk menjadi kewenangan desa ;
mewakilinya sesuai dengan k. M e n d a m a i k a n p e r s e l i s i h a n
peraturan perundang- masyarakat di desa ;
undangan ; dan l. Mengembangkan pendapatan
I. Melaksanakan wewenang lain masyarakat dan desa ;
sesuai dengan peraturan m. M e m b i n a , m e n g a y o m i d a n
perundang-undangan. melestarikan nilai – nilai sosial
Dalam Ketentuan Pasal 15 Ayat (1) budaya dan adat istiadat ;
Kepala Desa dalam melaksanakan tugas n. Memberdayakan masyarakat dan
dan wewenang sebagaimana dimaksud kelembagaan di desa ; dan
dalam Pasal 14, Kepala Desa mempunyai o. Mengembangkan potensi sumber
kewajiban : daya alam dan melestarikan
a. M e m e g a n g t e g u h d a n lingkungan hidup.
mengamalkan Pancasila, Selain kewajiban sebagaimana
melaksanakan Undang-Undang dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa
Dasar Negara Republik Indonesia mempunyai kewajiban untuk memberikan
Ta h u n 1 9 4 5 s e r t a laporan penyelenggaraan pemerintahan
mempertahankan dan desa kepada Bupati/walikota,
memelihara keutuhan Negara memberikan laporan keterangan
Republik Indonesia ; pertanggungjawaban kepada BPD, serta
b. Meningkatkan kesejahtraan menginformasikan laporan
masyarakat ; penyelenggaraan pemerintahan desa
c. Memelihara ketentraman dan kepada masyarakat.
ketertiban masyarakat ; Kepala Desa menjalankan Hak,
d. M e l a k s a n a k a n k e h i d u p a n wewenang dan Kewajiban pimpinan
demokrasi; pemerintahan desa, sebagai berikut:
e. M e l a ks a n a ka n p r i n s i p t a t a - Menyelenggarakan rumah
pemerintahan desa yang bersih tangganya sendiri ;
dan bebas dari Kolusi, Korupsi - Penangung jawab utama di bidang

643 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


pemerintahan, pembangunan dan pekerjaan Kepala Desa . Setiap
kemasyarakatan dalam rangka Kementrian Pemerintahan Negara ada
penyelenggaraan rumah tangga langsung berkepentingan dengan desa,
desa, urusan pemerintahan umum seperti Kementrian Agama,
termasuk pembinaan Kementrian Pertanian, Kementrian
ketentraman dan ketertiban Dalam Negeri dan lain-lain. Oleh
sesuai dengan peraturan karena itu uraian pekerjaan Kepala
p e r u n d a n g - u n d a n g a n ya n g Desa setidak-tidaknya mencerminkan
berlaku. jenis dan sifat tugas-tugas negara.12
Beranjak dari uraian tersebut diatas, Beranjak dari uraian tersebut diatas
maka dapat disimpulkan bahwa Kepala timbul sutau pertanyaan apakah Kepala
desa adalah penguasa tunggal di Desa itu termasuk pejabat administrasi
daerahnya dan administrator negara. Untuk menjawab pertanyaan
pemerintahan. Jadi pada Hakekatnya tersebut, maka akan diuraikan beberapa
seorang Kepala Desa adalah seorang pendapat dari para pakar .
kepala badan eksekutip Kepala desa E.Utrecht menyebutkan, bahwa
disamping melaksanakan tugas terhadap :Administrasi Negara ialah gabungan
a p a ya n g m e n j a d i u r u s a n r u m a h j a b a t a n ( c o m p lex va n a m b te n ) –
tangganya, juga melaksanakan tugas aparat/alat adminitrasi – yang dibawa
pembantuan dari pemerintah, pemerintah pimpinan Pemerintah (presiden yang
provinsi, dan/atau pemerintah dibantu oleh Menteri) melakukan sebagian
kabupaten/kota kepada desa disertai dari pekerjaan pemerintah (tugas
dengan pembiayaan, sarana dan prasarana pemerintah/overheidstaak - fungsi
serta sumber daya manusia, hal ini administrasi – yang tidak ditugaskan
sebagaimana diatur dalam Pasal 207. kepada badan-badan pengadilan, badan
Dengan demikian, maka tugas dan legislative dan badan – badan pemerintah
wewenang seorang Kepala Desa itu sangat (overheidorganen) dari persekutuan-
luas, ia langsung melayani kebutuhan p e r s e k u t u a n h u k u m
penduduk desanya dan membantu (rechtsgemeenschapepen) yang lebih
terselenggaranya tugas-tugas rendah daripada Negara (sebagai
pemerintahan negara di dalam wilayah persekutuan hukum tertinggi) yaitu
desanya. badan-badan pemerintahan
Mengingat betapa luasnya tugas dan (bestuursorganen) dari persekutuan
fungsi Kepala Desa tersebut, maka sulit hukum daerah swapraja tingkat I, II dan III
untuk memperinci pekerjaan Kepala Desa. serta Daerah Istimewa yang masing-
Sehubungan dengan itu Taliziduhu Ndraha, masing diberi kekuasaan untuk –
menyatakan , bahwa : berdasarkan inisiatif sendiri (otonomi,
“ Dewasa ini belum ada pedoman atau swatantyra) atau berdasarkan suatu
pegangan yang seragam tentang uraian delegasi dari Pemerintah Pusat

12
Taliziduhu Ndraha, Dimensi­dimensi pemerintahan Desa , Bina Aksara, Jakarta,1984,hlm.78

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 644


(medebewind) – memerintah sendiri Administrasi Negara ialah gabungan
13
daerahnya. j a b a t a n ( c o m p lex va n a m b te n ) –
Dari definisi yang dikemukakan oleh aparat/alat adminitrasi – yang dibawa
Utrecht tersebut diatas Administrasi pimpinan Pemerintah (presiden yang
N e g a ra a d a l a h g a b u n g a n j a b a t a n dibantu oleh Menteri) melakukan sebagian
(aparat/alat administrasi) yang dari pekerjaan pemerintah (tugas
melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah/overheidstaak - fungsi
pemerintah atau fungsi administrasi. administrasi – yang tidak ditugaskan
Sjachran Basah menyatakan bahwa kepada badan-badan pengadilan, badan
Administrasi Negara yakni alat legislative dan badan – badan pemerintah
perlengkapan negara (tingkat pusat dan (overheidorganen) dari persekutuan-
daerah) yang menyelenggarakan p e r s e k u t u a n h u k u m
pemerintahan. 14 Administrasi Negara (rechtsgemeenschapepen) yang lebih
mengandung hal – hal, sebagai berikut : rendah daripada Negara (sebagai
a. (gabungan) jabatan (bersifat persekutuan hukum tertinggi) yaitu
tetap) yang melekat dengan para badan-badan pemerintahan
pejabat (orangnya dapat berganti- (bestuursorganen) dari persekutuan
ganti) yang menjamin hukum daerah swapraja tingkat I, II dan III
kesimbungan hak dan kewajiban serta Daerah Istimewa yang masing-
baik di Pusat maupun di Daerah . masing diberi kekuasaan untuk –
b. (gabungan) pejabat itu melakukan berdasarkan inisiatif sendiri (otonomi,
kegiatan-kegiatan yang bersifat swatantyra) atau berdasarkan suatu
eksekutif. delegasi dari Pemerintah Pusat
c. Kegiatan-kegiatan itu harus (medebewind) – memerintah sendiri
berdasarkan peraturan yang daerahnya.16
15
berlaku dan mengikat umum. Dari definisi yang dikemukakan oleh
Dengan adanya urusan yang diterima Utrecht tersebut diatas Administrasi
dari Pemerintah Tingkat Atasnya, maka N e ga ra a d a l a h ga b u n ga n j a b a t a n
menjadi suatu persoalan apakah Kepala (aparat/alat administrasi) yang
Desa itu sebagai Pejabat Publik atau bukan, melakukan sebagian dari pekerjaan
oleh karena itu memerlukan kajian yang pemerintah atau fungsi administrasi.
cukup mendalam agar para kepala desa Sjachran Basah menyatakan bahwa
dapat memahami terhadap tugas dan Administrasi Negara yakni alat
wewenang yang melekat dalam perlengkapan negara (tingkat pusat dan
jabatannya. daerah) yang menyelenggarakan
E.Utrecht menyebutkan, bahwa : pemerintahan. 17 Administrasi Negara

13
E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara, Balai Buku Ihtiar,Jakarta, 1984,hlm.8
14
Sjachran Basah , Perlindungan Hukum terhadap Sikap Tindak Admionistrasi Negara, Pidato Orasi Ilmiah Dies Natalis
UNPAD, tanggal 24-9-1986
15
Sjachran Basah, Sengketa Administrasi , Paper dalam kuliah di FH.UII , Yogyakarta, 18 Mei 1987
16
E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara, Balai Buku Ihtiar, Jakarta, 1984,hlm.8
17
Sjachran Basah , Perlindungan Hukum terhadap Sikap Tindak Admionistrasi Negara, Pidato Orasi Ilmiah Dies Natalis
UNPAD, tanggal 24-9-1986

645 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


mengandung hal – hal, sebagai berikut : masyarakat desa ;
a. (gabungan) jabatan (bersifat e. Membina perekonomian desa ;
tetap) yang melekat dengan para f. M e n g k o o r d i n a s i k a n
pejabat (orangnya dapat berganti- pembangunan desa secara
ganti) yang menjamin partisipatif ;
kesimbungan hak dan kewajiban g. Mewakili desanya di dalam dan
baik di Pusat maupun di Daerah . di luar pengadilan dan dapat
b. (gabungan) pejabat itu melakukan menunjuk kuasa hukum untuk
kegiatan-kegiatan yang bersifat mewakilinya sesuai dengan
eksekutif. peraturan perundang-
c. Kegiatan-kegiatan itu harus undangan ; dan
berdasarkanperaturan yang h. Melaksanakan wewenang lain
berlaku dan mengikat umum. 18 sesuai dengan peraturan
Kepala Desa berdasarkan Ketentuan perundang-undangan.
Pasal 14 Peraturan pemerintah Nomor 72 Dalam Ketentuan Pasal 15 Ayat ( 1 )
tahun 2005 mempunyai tugas, wewenang, Kepala Desa dalam melaksanakan tugas
kewajiban dan hak, sebagai berikut : dan wewenang sebagaimana dimaksud
1. Kepala Desa mempunyai tugas dalam Pasal 14, Kepala Desa mempunyai
menyelenggarakan urusan kewajiban :
pemerintahan, pembangunan, dan 1. M e m e g a n g t e g u s d a n
kemasyarakatan; Dalam mengamalkan Pancasila,
melaksanakan tugas sebagaimana melaksanakan Undang-Undang
dimaksud pada ayat (1) Kepala Dasar Negara Republik Indonesia
Desa mempunyai wewenang : Ta h u n 1 9 4 5 s e r t a
3. Memimpin penyelenggaraan mempertahankan dan
pemerintahan desa berdasarkan memelihara keutuhan Negara
ke b i j a k a n ya n g d i t e t a p k a n Republik Indonesia ;
bersama BPD ; 2. Meningkatkan kesejahtraan
a. M e n g a j u k a n r a n c a n g a n masyarakat ;
peraturan desa ; 3. Memelihara ketentraman dan
b. Menetapkan peraturan desa ketertiban masyarakat ;
yang telah mendapat 4. M e l a k s a n a k a n k e h i d u p a n
persetujuan bersama BPD ; demokrasi;
c. Menyusun dan mengajukan 5. M e l a ks a n a ka n p r i n s i p t a t a
rancangan peraturan desa pemerintahan desa yang bersih
mengenai APBD desa untuk dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan
dibahas dan ditetapkan Nepotisme;
bersama BPD ; 6. Menjalin hubungan kerja dengan
d. M e m b i n a k e h i d u p a n seluruh mitra kerja pemerintahan

18
Sjachran Basah, Sengketa Administrasi , Paper dalam kuliah di FH.UII , Yogyakarta, 18 Mei 1987

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 646


desa ; desa, urusan pemerintahan umum
7. Menaati dan menegakkan seluruh termasuk pembinaan
peraturan perundang – undangan; ketentraman dan ketertiban
8. Menyelenggarakan administrasi sesuai dengan peraturan
pemerintahan desa yang baik ; p e r u n d a n g - u n d a n g a n ya n g
9. M e l a k s a n a k a n d a n berlaku.
mempertanggungjawabkan Namun apabila kita perhatikan
pengelolaan keuangan desa ; pendapat para pakar baik E.Utrecht,
10. Melaksanakan urusan yang Prayudi.A, dan Sjachran Basah
menjadi kewenangan desa ; sebagaimana terurai diatas tidak
11. M e n d a m a i k a n p e r s e l i s i h a n memperhatikan tentang Status
masyarakat di desa ; kepegawaian karena Kepala Desa itu
12. Mengembangkan pendapatan sebagai administrator yang melaksanakan
masyarakat dan desa ; sebagian pekerjaan pemerintah atau
13. M e m b i n a , m e n g a y o m i d a n fungsi administrasi, disamping alat
melestarikan nilai – nilai sosial Pemerintah baik Pusat maupun Daerah,
budaya dan adat istiadat ; hal ini sejalan dengan Undang-Undang
14. Memberdayakan masyarakat dan Nomor 6 Tahun 2014.
kelembagaan di desa ; dan
15. Mengembangkan potensi sumber C. Penutup
daya alam dan melestarikan Berdasarkan uraian tersebut diatas,
lingkungan hidup. maka jelaslah bahwa Administrasi Negara
S e la i n ke wa j i b a n se b a ga i m a n a adalah Aparatur Negara yang merupakan
dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa gabungan jabatan yang melakukan
mempunyai kewajiban untuk memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat eksekutif ,
laporan penyelenggaraan pemerintahan sedangkan yang dimaksud dengan
desa kepada Bupati/walikota, Administrasi Negara itu sendiri adalah
memberikan laporan keterangan Pegawai Negeri. Dengan demikian, Badan
pertanggungjawaban kepada BPD, serta atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
menginformasikan laporan melaksanakann urusan pemerintahan
penyelenggaraan pemerintahan desa baik di pusat maupun di daerah
kepada masyarakat. berdasarkan peraturan perundang-
Kepala Desa menjalankan Hak, undangan yang berlaku sebagaimana
wewenang dan Kewajiban pimpinan ditentukan dalam pasal 1 sub 1 dan 2
pemerintahan desa, sebagai berikut: Undang-Undang No.5 Tahun 1986 adalah
- Menyelenggarakan rumah pegawai negeri yakni seseorang yang
tangganya sendiri ; diangkat dan diserahi tugas dalam suatu
- Penangung jawab utama di bidang jabatan negeri atau tugas negara lainnya.
pemerintahan, pembangunan dan Oleh karena itu apabila dihubungkan
kemasyarakatan dalam rangka dengan jabatan Kepala Desa , maka jelas
penyelenggaraan rumah tangga bahwa Kepala Desa itu bukan merupakan

647 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013


Pejabat Tata Usaha Negara meskipun ia DAFTAR PUSTAKA
menjalankan urusan pemerintahan umum Bayu Surianingrat, Desa dan Kelurahan,
, pemerintahan daerah dan desa. Namun Armico, Bandung ,
apabila kita perhatikan pendapat para
pakar baik E.Utrecht, Prayudi.A , dan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - , Pe m e r i n t a h a n
Sjachran Basah tidak memperhatikan Administrasi Desa dan Kelurahan,
tentang Status kepegawaian karena Kepala Aksara Baru, Jakarta,1985,
Desa itu sebagai administrator yang
melaksanakan sebagian pekerjaan Dann Sugandha, Masalah Otonomi Serta
pemerintah atau fungsi administrasi, Hubungan Pusat dan Daerah di
disamping alat Pemerintah baik Pusat Indonesia, Sinar Baru, Bandung
maupun Daerah.
Dengan memperhatikan uraian E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi
tersebut diatas, jelas ada Disharmonisasi Negara, Balai Buku Ihtiar,Jakarta,
terhadap Pengertian Administrasi 1984,
Negara yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 dengan Peraturan JHA Logemann, over de Theorie van Stellig
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 dan Staatsrecht.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 .
Oleh karena itu idealnya dilakukan M. Manulang, Beberapa Aspek Administrasi
Revitalisasi terhadap Undang-Undang Daerah, Pembangunan, Jakarta,
Nomor 5 Tahun 1986. Namun Penulis 1973.
berkesimpulan bahwa Kepala Desa itu
sebagai Pejabat Administrasi Negara, Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi
karena melaksanakan sebagian pekerjaan Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta,
Pemerintah, hal ini ditegaskan Bahwa 1981,
dengan terjadinya Disharmonisasi tentang
pengertian Pejabat administrasi Negara R.H.Unang Sunardjo, Pemerintahan Desa
antara Undang-Undang Nomor 5 Tahun dan Kelurahan, Tarsito, Bandung,
1986 dengan Ketentuan Pasal 14 Peraturan 1983.
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 dan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, RDH. Koesoemahatmadja, Peranan
maka seyogianya Undang-Undang Nomor A d m i n i s t r a s i D a l a m
5 Tahun 1986 dilakukan revisi, karena Pembangunan,Eresco, Jakarta
sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan hukum yang ada. Sjachran Basah, Perlindungan Hukum
terhadap Sikap Tindak Admionistrasi
Negara,

Pidato Orasi Ilmiah Dies Natalis UNPAD,


tanggal 24-9-1986

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013 648


-------------------, Sengketa Administrasi,
Paper dalam kuliah di FH.UII,
Yogyakarta, 18 Mei 1987

-------------------, Perlindungan Hukum


Terhadap Sikap Tindak Administrasi
Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1981.
Taliziduhu Ndraha, Dimensi­dimensi
pemerintahan Desa, Bina Aksara,
Jakarta, 1984.

The Liang Gie , Pertumbuhan pemerintahan


Daerah, Gunung Agung, Jakarta,
1968.

Undang _Undang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
Undang –Undang Nomor 6 Tahun 2014
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005

649 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 28 No. 01 Februari 2013

Anda mungkin juga menyukai