Anda di halaman 1dari 122

PERJANJIAN PERDAGANGAN BEBAS

(FREE TRADE AGREEMENT)


Kurniawan
08129200348
boskurni@gmail.com
Widyaiswara Muda
Pusdiklat Bea dan Cukai

Dosen
PKN STAN – Prodi Kepabeanan
dan Cukai

Instruktur
Badan PPEI

Co-Founder
CBM Institute
CBM Consultant
CBM Logistics
Diploma III Kepabeanan dan Cukai
PKN STAN

Sarjana
UIJ Jakarta

Magister Manajemen
UNJ

Certified
WCO Knowledge Academy For
Customs

Certified
APEC On Tasks And Responsibilities Of
Forwarders, Agencies And Shipping Lines
Outline
1. Implementasi FTA
2. Wholly Obtained (WO/WP)
3. Non WO/WP
4. PSR
5. Consingment Criteria
6. Packing, Acc and Parts
7. 3rd Party Invoicing
8. Movement Certificate
9. Procedural Provision
01
FTA
Implementation
ASIA-PASIFIK FTA/RTA
Free Trade Agreement
Alur Perubahan Ketentuan FTA

229/PMK.04/2017 109/PMK.04/2019 &


1.ATIGA 124/PMK.04/2019
1. ATIGA 2.AC-FTA
2. AC-FTA Indonesia – Chile CEPA;
3.AK-FTA Upgrading Protocol AC-
3. AK-FTA 4.AANZ-FTA FTA
1.ATIGA
4. AANZ-FTA 5.AI-FTA
2.AC-FTA
5. AI-FTA 6.IJEPA
3.AK-FTA 1.ATIGA
6. IJEPA 7.IP-PTA
4.AANZ-FTA 2.AC-FTA
7. IP-PTA 8.AJCEP
5.AI-FTA 3.AK-FTA
6.IJEPA 9.Indonesia-Palestina
4.AANZ-FTA
7.IP-PTA 5.AI-FTA
205/PMK.04/2015 8.AJCEP 11/PMK.04/2019 6.IJEPA
Fitur keamanan Form E; 7.IP-PTA
8.AJCEP
Penggunaan e-Form D untuk
yang unit kerja yang belum 9.Indonesia-Palestina
mandatory 10.Indonesia - Chile

Cara Menggunakan PMK:


1. Batang Tubuh → Pasal-2 dalam PMK 229, 11 dan 124
2. Lampiran I → PMK 109
3. Lampiran II → PMK 229
Surat Keterangan Asal (COO)
Non Preferensi Preferensi
• MFN Treatment – Article I, II, III, • Generalised Scheme of
XI, XIII GATT 1994 Preferences (GSP)
• Anti Dumping & Countervailing
Duties – ART VI
• Preferential Trade
• Safeguard Measures – ART XIX
Arrangements (PTAs)
GATT 1994 • Free Trade Agreements
• Origin Marking – ART IX GATT (FTAs)
1994 • Closer Economic
• Any Discriminatory Restriction / Partnership
Tariff Quota
Arrangement (CEPA)
• Government Procurement &
Trade Statistics
Surat Keterangan
Asal (COO)
Adalah dokumen pelengkap
pabean yang diterbitkan
oleh Instansi Penerbit SKA
yang menyatakan bahwa
barang yang akan
memasuki Daerah Pabean
dapat diberikan Tarif
Prefensi
Permenkeu 229/2017
Margin of Preference (COO)

adalah selisih Tarif


Umum (MFN) dengan
Tarif Preferensi (FTA)

MFN FTA
Global Value Chain

Darimana Negara Asal Barang Tersebut ???


Global Value Chain

Darimana Negara Asal Barang Tersebut ???


Free Trade Agreement

Spaghetti Bowl Effect


Ilustrasi Implementasi Ketentuan Origin
PARTY A
PARTY B
FTA CONTRACTING PARTY

Produk A
CO Inspected
By Customs
CO Issued

Apakah Apakah
memenuhi memenuhi Apakah memenuhi
kriteria Origin? kriteria ketentuan
Pengiriman? Prosedural?
1. ORIGIN CRITERIA
2.CONSIGNMENT 3. PROCEDURAL
CRITERIA CRITERIA
Wholly Obtained or Exceptions to the substantial
Produced (WO/WP) transformation criterion
Not Wholly Obtained or
Produced Accumulation
Goods Produced
Exclusively From
Originating Materials De minimis
(PE) RVC 40% or CTH
Origin Criteria
Non-qualifying
General Rules (GR) operations
RVC 35% and CTSH

Product Specific Rules Packaging/container


(PSR) Change in Tariff for retail sale
Classification Criteria
Packaging/container
for shipment
Value Added Criterion

Natural elements
Specific Manufacturing
or Processing Operation
Rules of Origin
Criterion Interchangable
materials
Condition
Consingment Direct Consingment Requierments
Criteria Principles Document
Requierments

Documentary Evidence
of Origin

Prosedural Operational Certification Application of Proof of


Provisions Procedures (OCP) Origin

Claim for Preferential


Tariff
Wholly Obtained or Sepenuhnya diperoleh atau diproduksi di
Produced (WO/WP) satu negara anggota

Not Wholly Obtain

Goods Produced diproduksi di Negara Anggota dengan


Exclusively From menggunakan bahan originating dari satu
Originating Materials (PE) atau lebih Negara Anggota
Origin Criteria
Regional Value Content, Kandungan nilai
General Rules (GR) originating regional minimal 40% dan 35%
(AI) dari nilai FOB, serta 35% (P) dari Ex-W
proses akhir produksi di negara anggota

Change In Tarif Classification, Mengalami


perubahan hs code dari bahan baku hingga
Product Specific Rules menjadi barang jadi
(PSR)
Value Added Criterion

Specific Manufacturing or processing


operation criterion
02
WO/WP
Wholly Obtained or
Produced
Definition List Of Wholly Obtained Or
Produced Goods #1
(a) Tanaman dan produk tanaman, termasuk buah-buahan, bunga,
sayuran, pohon, rumput laut, jamur, dan tanaman hidup lain yang
ditumbuhkan, dipanen, dipetik, atau diperoleh di satu negara
anggota;
(b) Binatang hidup, termasuk mamalia burung,ikan, krustasea,
moluska, reptile, bakteri, dan virus, yang lahir dan dibesarkan di
satu negara anggota;
(c) Poduk yang diperoleh dari binatang hidup sebagaimana (b), yang
tidak mengalami proses lebih lanjut, termasuk susu, telur, madu,
rambut, bulu, sperma dan kotoran;
(d) Hasil perburuan, perangkap, pemancingan, budi daya air,
pengumpulan, atau penangkapan yang dilakukan di satu negara
anggota;
(e) Mineral dan produk alam lainnya, diekstraksi, atau diambil dari
tanah, perairan, dasar laut atau bawah laut di satu negara anggota;
Definition List Of Wholly Obtained Or
Produced Goods #2
(f) Produk yang diambil dari perairan, dasar laut atau dibawahnya diluar wilayah
perairan negara anggota, sepanjang memiliki hak untuk mengekploitasi
perairan, dasar laut, dan bawah laut sesuai dengan hukum internasional
(g) Hasil pengangkapan ikan dan produk lainnya dari laut lepas oleh kapal yang
terdaftar di satu negara anggota atau berbendera negara anggota tersebut
(h) Produk yang diproses dan/atau dibuat di kapal pengolahan hasil laut (factory
ship) yang terdaftar di satu negara anggota, hanya dari produk pada (g)
(i) Barang yang dikumpulkan, tidak lagi berfungsi sesuai fungsinya semula atau
tidak dapat diperbaiki dan hanya cocok untuk dibuang atau digunakan
sebagai bahan baku atau tujuan daur ulang, termasuk limbah dan skrap
yang berasal dari proses produksi, pengolahan dan konsumsi di satu negara
anggota, atau barang bekas yang dikumpulkan di satu negara anggota, yang
hanya cocok untuk dijadikan bahan baku;
(j) Barang yang diproduksi atau diperoleh di satu negara anggota semata-mata
dari produk (a-j), atau barang-barang turunan dari barang yang diproduksi
atau diperoleh di satu negara anggota semata-mata dari produk (a-j).
a. Tanaman dan produk tanaman, termasuk buah-buahan,
bunga, sayuran, pohon, rumput laut, jamur, dan
tanaman hidup lain yang ditumbuhkan, dipanen, dipetik,
atau diperoleh di satu negara anggota;
b. Binatang hidup , termasuk mamalia burung,ikan, krustasea,
moluska, reptile, bakteri, dan virus, yang dilahirkan dan
dibesarkan di satu negara anggota
c. Poduk yang diperoleh dari binatang hidup sebagaimana (b),
yang tidak mengalami proses lebih lanjut, termasuk susu,
telur, madu, rambut, bulu, sperma dan kotoran

Bibit Hasil
Impor
Perkawinan

Ekspor
Telur Tumbuh
d. Hasil perburuan, perangkap, pemancingan, budi daya air,
pengumpulan, atau penangkapan yang dilakukan di satu
negara anggota;
e. Mineral dan produk alam lainnya, diekstraksi, atau diambil
dari tanah, perairan, dasar laut atau bawah laut di satu
negara anggota;
f. Produk yang diambil dari perairan, dasar laut atau
dibawahnya diluar wilayah perairan negara anggota,
sepanjang memiliki hak untuk mengekploitasi perairan,
dasar laut, dan bawah laut sesuai dengan hukum
internasional;
200 n.m.
Territorial Water Exclusive Economic Zone
12 n.m.

HIGH SEAS

Continental Shelf Abyssal Floor

TERRITORIAL WATER EXCLUSIVE ECONOMIC ZONE HIGH SEAS


Coast country Ship registered country Ship registered country

Coast Country Coast country, or Country having Country having the rights to
the rights to exploit exploit

Continental Shelf Abyssal floor


g. Hasil pengangkapan ikan dan produk lainnya dari
laut lepas oleh kapal yang terdaftar di satu negara
anggota atau berbendera negara anggota tersebut;
AJCEP, IJEPA
Vessels /factory ships
• Registered in a Party
• Sail under the flag of a Party
• [50%] ownership by nationals of a Party
• Officers & masters are nationals of a Party
• [75%] of the crew are nationals of a Party

h. Produk yang diproses dan/atau dibuat di kapal


pengolahan hasil laut (factory ship) yang terdaftar di
satu negara anggota, hanya dari produk pada (g)
i. Barang yang dikumpulkan, tidak lagi berfungsi sesuai
fungsinya semula atau tidak dapat diperbaiki dan hanya
cocok untuk dibuang atau digunakan sebagai bahan
baku atau tujuan daur ulang, termasuk limbah dan
skrap yang berasal dari proses produksi, pengolahan
dan konsumsi di satu negara anggota;
i. Barang bekas yang dikumpulkan di satu negara
anggota, yang hanya cocok untuk dijadikan bahan
baku atau untuk tujuan daur ulang;

unworkable used motor dynamo motor, copper wire


j. Barang yang diproduksi atau diperoleh di satu negara
anggota semata-mata dari produk (a-j), atau barang-
barang turunan dari barang yang diproduksi atau
diperoleh di satu negara anggota semata-mata dari
produk (a-j).
03
NON-WO/WP
PE, RVC, CTC
ProduProduct Execlusivelyvely
Barang yang
diproduksi di negara
anggota dengan
menggunakan bahan
originating yang
berasal dari satu
atau lebih negara
anggota lain
MENGAPA DIGUNAKAN PE?
Lebih mudah dalam implementasinya:
– Eksporter hanya perlu melampirkan penjelasan bahwa bahan
baku yang dipergunakan adalah originating, yang dibuktikan
dengan penggunaan SKA pada saat mengimpor bahan
bakunya
– Tidak perlu menyediakan cost structure (seperti RVC) atau
pemenuhan ketentuan perubahan klasifikasi (CTC)

ORIGINATING GOODS

Goods not
Wholly Obtained

RVC 100%
Wholly Obtained or Produced Produced
or Produced Exclusively
• RVC 40-99.9%
• CTC rule
• Process Rule
Produced Exclusively
Barang Diproduksi dari Barang Originating WO

WO WO

PE
WO WO
Produced Exclusively
Barang Diproduksi dari Barang Originating Not WO/WP

PE

RVC 40%
CC
RVC 40%
Product to Export
Dalam contoh ini, PE
juga bisa diartikan
sebagai RVC 100%
Produced Exclusively
Barang Diproduksi dari Barang Originating PE

Dalam contoh ini, PE PE


juga bisa diartikan
sebagai RVC 100%

PE PE
Produced Exclusively
Barang Diproduksi dari beberapa macam Origin Criteria

RVC 40%
Dalam contoh ini,
PE juga bisa
diartikan sebagai
RVC 100%

PE
PE
CC
Regional Value Content (RVC)
proses pembuatan a. Kandungan nilai bahan
yang dilakukan di originating regional minimal :
negara tersebut
memberikan nilai • 40% dari FOB (ATIGA, ACFTA,
tambah sampai AKFTA, AANZFTA, AJCEP)
dengan level • 35% dari FOB untuk AIFTA
prosentase tertentu • 35% dari Ex-W untuk
(increases the value Palestine
of the product up to a
specified level b. Kandungan nilai bahan non-
expressed by an ad originating maksimal 60% dari
valorem percentage) FOB dan proses akhir pabrikasi
(manufacturing) di wilayah
negara anggota
Regional Value Content (RVC)

Nilai bahan baku tidak


Nilai Bahan
Non-FTA + dapat ditentukan
keasalannya X 100% < 60%
Nilai FOB Total

Sehingga,
RVC = 100% - Bahan Non ACFTA ≥ 40%

Nilai Bahan Non-Originating adalah:


a. nilai CIF pada saat importasi bahan terse but; atau
b. harga pasti yang pertama dibayarkan (the earliest ascertained price paid)
untuk bahan yang tidak dapat ditentukan keasalannya di wilayah Negara
Anggota dimana pengerjaan atau proses berlangsung.
Regional Value Content (RVC)
Contoh Perhitungan
Gerbong kereta api (HS 8605.00) diproduksi oleh PT INKA
(Indonesia) dan dijual dengan nilai FOB $1,000,000. Produksi
gerbong memakai material :
• dari Cina = $400,000
• dari Jepang = $100,000
• dari Viet Nam = $200,000
Biaya :
• Tenaga kerja = $150,000
• Biaya Overhead = $20,000
• Laba= $80,000
• Biaya Lain = $50,000
Untuk mendapatkan originating status dalam skema ATIGA,
Hitunglah RVC-nya!
Regional Value Content (RVC)

Biaya Asal ATIGA Biaya Non ATIGA


• Material dari Viet Nam = Material
$200,000 • dari Cina = $400,000 dan
• Tenaga kerja = $150,000 • dari Jepang = $100,000
• Biaya Overhead = $20,000
• Laba= $80,000
• Biaya Lain = $50,000

( $ 500,000 + 0) X 100% < 60%


$ 1,000,000

50% → Dapat Diberikan SKA (COO) asal Indonesia


Kumulasi (Accumulation)
Barang Originating dari suatu Negara Anggota yang
digunakan di wilayah Negara Anggota lain sebagai bahan
baku produk jadi yang memenuhi ROO untuk diberikan Tarif
Preferensi, harus dianggap sebagai Barang Originating dari
negara di mana dilakukan proses pengerjaan atau
pengolahan produk jadi tersebut dengan nilai RVC tidak
kurang dari 40% (ACFTA).

Konsep dasar akumulasi adalah untuk mempertimbangkan


bahan yang berasal dari Pihak lain sebagai bahan yang
berasal dari Pihak di mana barang diproduksi (dibuat).
Kumulasi (Accumulation)

Pertimbangkan materi
Party A Party B
(Eksportir)
yang tidak berasal dari
Bahan asal dari
Pihak A sebagai materi
yang berasal dari Pihak A Pihak B yang
Bahan asal Originating digunakan untuk
dari Partai A material of
(Akumulasi) Party B
produksi barang
Originating di Pihak A dapat
material of dianggap sebagai
produce

Party A
bahan asal dari
Pihak A.
Non
originating
goods goods
material
Kumulasi (Accumulation)
Diagonal Cumulation
Indonesia Lao PDR Thailand
Material A Product B
FOB USD 100 FOB USD 300
Indonesia Content USD 40 Lao PDR Content USD 100

 
40 x 100 = 40% = ATIGA 100 + 100 x 100 = 66% = ATIGA
100 300

Partial Cumulation
Indonesia Lao PDR Thailand
Material A Product B
FOB USD 100 FOB USD 300
Indonesia Content USD 30 Lao PDR Content USD 100

30 x 100 = 30%
100
≠ ATIGA
Minimal 20%
100 + 30 x 100 = 43% = ATIGA
300 
Full Cumulation
Indonesia Lao PDR Thailand
Material A Product B
FOB USD 100 FOB USD 300
Indonesia Content USD 15 Lao PDR Content USD 100 
15 x 100 = 15% ≠ ATIGA 100 + 15 x 100 = 38% ≠ ATIGA
100 300
Change In Tariff Classification- CTC

Kriteria origin CTC disediakan untuk mengakomodasi adanya


tranformasi substansi yang menggunakan material/bahan baku
non-origin, yaitu material yang tidak berasal/tidak diimpor dari
negara anggota satu skema FTA.
Namun demikian perlu diingat bahwa proses tranformasinya
tetap dilakukan di negara Anggota skema FTA
Change In Tariff Classification- CTC

CC : 2-digit Change Perubahan digit bab dari


in Chapter bahan baku ke barang jadi

Change In CTH : 4-digit


Perubahan digit Pos dari
Tariff Change in Tariff
bahan baku ke barang jadi
Clasification Heading

CTSH : 6-digit Perubahan digit Sub Pos


Change in Tariff dari bahan baku ke barang
Sub Heading jadi
Change In Tariff Classification (CTC)
CHAPTER 26 CHAPTER 74
ORES.SLAG AND ASH COPPER AND ARTICLES THEREOF

2601 : IRON ORES (GOODS) 7401 : COPPER MATTES

2601 11 : Non-agglomerated 7401 10: Copper mattes


2601 12 : agglomerated 7401 20 : Cement Copper
2601 20 : roasted iron pyrites
(MATERIAL) 7402 : UNREFINED COPPER
2602 : MANGANESE ORES

CTH
2602 00 : Manganese ores

(MATERIAL) 7403 : REFINED COPPER

2603 : COPPER ORES (Good) 7403 11 : Cathodes and


2603 00 : Copper ores (material) section of cathodes

Note

CTSH
CC : Change in chapter (2-digits tariff number change)
CTH : Change in Tariff Heading (4-digits tariff number change)
CTSH : Change in Tariff Sub-Heading (6-digitstariff number change)
(GOODS) 7403 12 : Wire-bars
Change In Tariff Classification (CTC)

Malaysia
Malaysia
Chocolate block
Cane sugar
(1806.20)
(1701.11)

EKSPOR
Malaysia
Cocoa butter
(1804.00)

Ghana
Cocoa beans
(1801.00)
04
PSR
Product Specific Rules
Product Specific Rules (PSR)
Kriteria asal barang yang menetapkan secara khusus proses atau
pengerjaan yang dilakukan atas bahan/komponen yang tidak
berasal dari negara pengekspor atau dengan menetapkan
kandungan lokal minimal atau kandungan impor maksimal
secara khusus untuk memperoleh SKA (COO)

Negara asal suatu produk adalah suatu Pihak yang wilayahnya


melakukan transformasi terakhir yang memenuhi syarat atas
produk tersebut.

Produk yang produksinya pada dua atau lebih wilayah negara


anggota, status asal barang harus diberikan kepada suatu Pihak
di wilayah dimana terjadi transformasi terakhir yang memenuhi
syarat.
Product Specific Rules (PSR)

Eksklusif

Alternatif
Product Specific Rules (PSR) Impor

Jagung Bibit Jagung


1005.90 0602.20
Kombinasi

Pabrikasi Panen

Jagung

Produk Ekspor Pabrikasi

Maize Corn Flour


HS : 1102.20
Product Specific Rules (PSR) WO WO

Buttermilk Salt
HS : 0403.90 HS : 2501.00

Diproduksi dari lemak


atau minyak (WO) dari
salah satu anggota FTA

Pabrikasi

Product to Export

Butter
HS : 1517.90
Product Specific Rules (PSR) Process Rule 1
manufaktur melalui proses pembuatan
serat (polimerisasi, polikondensasi dan
ekstrusi) pemintalan, pelintiran, tekstur
atau mengepang ...dst

Process Rule 2
manufaktur dari: Polimer (non-
anyaman), Serat (non-woven), Benang
(kain), Kain Mentah atau Tidak
Dikelantang (kain jadi), melalui proses
transformasi substansial ...dst

Kombinasi Process Rule 3


manufaktur melalui proses pemotongan
dan perakitan bagian menjadi barang
lengkap (untuk pakaian dan tenda) dan
menggabungkan bordir atau perhiasan
atau percetakan (untuk barang-barang
buatan) dari: kain mentah atau tidak
dikelantang; kain jadi.

Attachment B, General Notes No. 6


05
CONSIGNMENT
CRITERIA
Direct Consingment,
Transhipment
Kriteria Pengiriman (Consignment Criteria)
Barang impor dikirim dari
Negara Anggota yang
Route B
menerbitkan SKA melalui
other
Member negara lain (transit atau
State transhipment) dengan
ketentuan (Route B dan Route
C):
a. Tidak terjadi proses
Exporting Route A Importing pengolahan di negara
Member Member transit, kecuali proses
State State bongkar muat,
penyimpanan / proses lain
yang ditujukan untuk
menjaga kualitas dan/atau
non-
keamanan barang;
Member b. Tidak ada proses jual beli
Route C State
/kegiatan komersial;
c. dilakukan semata-mata
karena pertimbangan
geografis, ekonomis, dan
keperluan logistik
Kriteria Pengiriman (Consignment Criteria)
Route B other
Member
State

Route A
exporting importing
Member Member
State State

non-
Member
Route C State

ATIGA AJCEP AANZFTA ACFTA AIFTA AKFTA


Route A ○ ○ ○ ○ ○ ○
Route B △ △ ○ ○ ○ △
Route C △ △ △ △ △ △

○ = diperbolehkan, COO memenuhi syarat


△ = harus menenuhi syarat-syarat tertentu (a,b,c)
Kriteria Pengiriman (Consignment
Criteria)
Pengiriman Langsung Pengiriman Langsung
case-1 case-2

5
9
Pengiriman Langsung case-3
(ACFTA via Korea)
Persyaratan :
a. Through Bill of Lading
atau Airway Bill atau
dokumen pengangkutan
lainnya;
b. SKA yang diterbitkan
oleh Instansi Penerbit
SKA di Negara Anggota
pengekspor;
c. invoice dari barang yang
bersangkutan; dan
d. dokumen pendukung
yang membuktikan
pemenuhan ketentuan.
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
Samples:

THROUGH B/L
THROUGH AWB
06
PACKING,
ACCESSORIES,
PARTS
Bahan Kemasan, Pengepakan dan Wadah Barang

1. Bahan kemasan, pengepakan dan wadah untuk keperluan


pengiriman tidak diperhitungkan dalam menentukan asal
barang
2. Bahan kemasan, pengepakan dan wadah untuk digunakan
pada barang untuk tujuan penjualan eceran:
• barang-barang menggunakan kriteria RVC, nilai harus
diperhitungkan sebagai bagian nilai RVC, asalkan
bahan kemasan, pengepakan dan wadah
diklasifikasikan bersama dengan barang (KUM HS 5A).
• barang-barang menggunakan kriteria CTC, asal
bahan tidak akan diperhitungkan dalam penentuan
origin, asalkan bahan kemasan, pengepakan dan
wadah diklasifikasikan bersama dengan barang (KUM
Asesoris, Suku Cadang dan Peralatan
Aksesori, suku cadang, atau peralatan yang diajukan dan
diklasifikasikan berama dengan barang dianggap sebagai
bagian dari barang, asalkan:
• Dimasukkan dalam tagihan Invoice bersama dengan barang;
• Jumlah dan nilainya secara komersial khusus untuk barang
tersebut
Barang impor yang menggunakan kriteria asal CTC seperti
pada Lampiran B, maka aksesori, maka suku cadang, atau
peralatan akan diabaikan ketika menentukan asal barang.
Barang impor yang menggunakan kriteria asal RVC, maka nilai
asesoris, suku cadang atau alat yang dijelaskan dalam harus
diperhitungkan sebagai bahan origin atau Non-Origin dalam
penghitungan konten nilai RVC.
07
PROSEDURAL
PROVISIONS
Penerbitan SKA
• SKA diterbitkan oleh Issuing Authority yaitu lembaga atau
instansi yang ditunjuk dan memiliki otoritas untuk
menerbitkan SKA.
• Masing-masing Issuing Authority menyampaikan specimen
tanda tangan pejabat berwenang kepada negara FTA lainnya.
• Form SKA pada dasarnya adalah combined declaration and
certificate
• Proses penerbitan SKA secara self assessment oleh eksportir
dan disahkan oleh Issuing Authority pada Form yang sama.
• SKA diterbitkan dalam jangka waktu tertentu yang diatur
tersendiri dalam masing-masing agreement.
CERTIFICATION CoO ISSUING AUTHORITIES
Australia − Australian Chamber of Commerce and Industry www.acci.asn.au/
PROCEDURES − The Australia Industry Group www.aigroup.com.au/
Brunei Ministry of Foreign Affairs and Trade coo.officebrunei@mfa.gov.bn
• Issuing Authority Darussalam
• Bentuk SKA Cambodia Ministry of Commerce www.moc.gov.kh
China − General Administration of Quality Supervision Inspection and www.aqsiq.net/
• Permohonan aplikasi SKA
Quarantine (AQSIQ) lad@ccpit.org
• Verifikasi pra-eksportasi − China Council for The Promotion of International Trade (CCPIT)
− China Customs (GACC) untuk Movement Certificate.
• Pengisian SKA India Export Inspection Council of India, Department of Commerce, eic@eicindia.gov.in
• Dokumen Pendukung Ministry of Commerce and Industry director@eicindia.gov.in
Indonesia Indonesia Ministry of Trade http://e-ska.kemendag.go.id
• SKA Back-to-back
Japan Ministry of Economy, Trade & Industry (Japan Chamber of Commerce www.meti.go.jp
• 3rd Party Invoicing and Industry) www.jcci.or.jp
Korea Customs offices and www.customs.go.kr
• Kesalahan Pengisian Chambers of commerce and industry www.korcham.net
• SKA Hilang/Rusak Laos − Ministry of Industry and Commerce (Industry and Trade Service; www.moc.gov.la
Directorate of Import and Export (DIMEX)
• Verifikasi − Lao National Chamber of Commerce and Industry
Malaysia Ministry of International Trade and Industry www.miti.gov.my;
- Retroactive Check
webmiti@miti.gov.my
- Verification Visit Myanmar Directorate of Trade, Ministry of Commerce roo.myanmar2014@gmail.com
New Auckland Regional Chamber of Commerce and Industry www.aucklandchamber.co.nz
• Kerahasiaan Zealand Independent Verification Services Ltd www.ivsltd.co.nz
• Penyelesaian Perselisihan Singapore Singapore Customs customs_roo@customs.gov.sg
Thailand Department of Foreign Trade, Ministry of Commerce www.eximdft.moc.go.th
http://www.thaiffta.com
Philippines Bureau of Customs www.customs.gov.ph
Viet Nam Import-Export Management Office www.moit.gov.vn
Ministry of Industry and Trade
diterbitkan dalam Bahasa Inggris dengan bentuk, jumlah lembar
dan format tertentu termasuk halaman depan dan halaman
sebalik SKA (overleaf notes);
Contoh Specimen Signature
Contoh Specimen Signature
Contoh Specimen Signature
Contoh Specimen Signature
Contoh Specimen Signature
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
CERTIFICATE OF ORIGIN-BOX 1

Goods consigned from (Exporter’s


business name, address, country)

Exporter : a natural or juridical person


located in the territory of a
Party from where a product
is exported by such a
person.
Eksportir bisa perorangan atau badan
hukum (trader/ manufacturer)

Rule 6 ACFTA
“....Exporter or his authorised
representative shall submit a written
application for the CO together with
appropriate supporting documents...”
Eksportir Trader

Eksportir Trader, wajib


mencantumkan nama
Manufacturer di Box 7

O/N butir 5
“Name of
Manufacturer shall
also be specified”.
CERTIFICATE OF ORIGIN-BOX
2

Product consigned to
(Consignee’s name,
address, country)
“for the purpose of claiming
preferential tariff treatment, the
importer shall submit to the
Customs Authority.....”
CERTIFICATE OF ORIGIN -
BOX 3

Means of transport and


route (as far as known)

Informasi ini terkait dengan


aktifitas perusahaan pengangkut.
Oleh karena itu terdapat
persyaratan yang berbunyi “as far
as known”
CERTIFICATE OF
ORIGIN -
BOX URAIAN BARANG

Lihat Overleaf
Notes

Terkait uraian barang


Box 5 : item number
Box 5 : item number
Box 6 : jumlah pengemas
Box 6 : jumlah pengemas
Box 7 : uraian barang, HS, --
Box 7 : uraian barang, HS
Box 8 : origin criteria
Box 9 : berat kotor dan FOB
Box 10 : nomor invoice
Zaimu international CO.LTD Multiple items declared on the same
1111-1 CENTER BLD
Certificate of Origin shall be
CHIANGMAI-THAILAND
allowed provided that each item
PT. TRA LA LA qualifies separately in its own right.
Jumlah Barang Lebih TANJUNG PRIOK 007
JAKARTA - INDONESIA

dari 1 Jenis 2 Jenis barang


Shipment date March 10, 2011
dengan 2 origin
zeikanmaru criteria berbeda
Dalam satu SKA, dapat
Tanjung Priok, Jakarta
berisi lebih dari satu
jenis barang, dengan
1 No mark Men’s suit
“CTH’” GROSS ZP001
HS Code 6203.11
syarat setiap barang 2
500 CTNS
600 CTNS Men’s trouser
HS Code 6103.42
“40%”
WEIGHT :
1700 KGM
MARCH 8,
2011

memiliki kriteria asal


THAILAND

barang masing-masing. Official


seal
INDONESIA Nama dan TTD
Signature by
CHIANGMAI, MARCH 9, 2011 Exporter Chiangmai, 15 March
2011

❑ Third country invoicing ❑ Issued


❑ Back-to-Back
Retroactivelly
A. NILAI IMPOR
Each
B. article
NILAI PABEANmust qualify : it should be noted that all
theNILAI
C. products
BARANGin a consignment must qualify
separately
D. in their own right. This is of particular
NILAI SATUAN
relevance when similar articles of different sizes or
spare part are sent.
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
THIRD COUNTRY INVOICING/
THIRD PARTY INVOICING
Kirim Invoice

Skema 1 : Importir Eksportir Eksportir


A Pesan B Pesan C
Impor dari
Negara Party Indonesia Singapore China

Kirim Barang

Kirim Invoice

Skema 2 : Importir
Eksportir B Eksportir C
Impor dari A Pesan Pesan
China China
1 Party beda Indonesia
Perusahaan
Kirim Barang

Kirim Invoice

Skema 3 : Importir A Eksportir B


Pesan
Eksportir C
Pesan Amerika China
Impor dari Indonesia
Negara Non-
Party
Kirim Barang

Skema 2 → Kolom 13 SKA tidak wajib dicentang/diberikan tanda Third Country/Party Invocing
ASEAN – CHINA OCP

Otoritas Kepabeanan dari negara pengimpor harus menerima SKA (COO) dalam
kasus-kasus di mana invoice dikeluarkan oleh perusahaan yang berlokasi di
negara ketiga atau eksportir di negara anggota FTA, asalkan produk tersebut
memenuhi persyaratan dari ROO. Penerbitan invoice pihak ketiga dapat menjadi
Pihak anggota FTA atau Pihak non-anggota FTA. Asli nomor invoice atau nomor
invoice pihak ketiga harus ditunjukkan dalam Kotak 10 dari Certificate of Origin
(SKA), eksportir dan penerima barang harus berada di Pihak dan invoice pihak
ketiga adalah terlampir pada Surat Keterangan Asal (COO) saat menyajikan kata
tersebut Surat Keterangan Asal (COO) kepada Otoritas Pabean yang mengimpor
Pesta.

"Third party invoicing: in cases where invoices are issued by a third country, “the
third party invoicing” in box 13 shall be ticked (√). the invoice number shall be
indicated in box 10. Information such as name and country of the company
issuing the invoice shall be indicated in box 7.”
(Point 10 overleaf notes)
Zaimu international CO.LTD
1111-1 CENTER BLD
China
Nomor dan Tanggal Invoice
yang diterbitkan oleh
Nama dan alamat
PT. TRALALALA
Eksporter ditulis di kolom
TANJUNG PRIOK 007
perusahaan yang
JAKARTAakan
- INDONESIA 10
menerbitkanShipment
3rd country
date March 10, 2011

Invoice dicantumkan
TJ PRIOK,diJAKARTA
Box 7

No mark Men’s suit


-1 500 CTNS ‘CTC’ GROSS DA001
HS Code 6203.11
-2 600 CTNS The goods will be ‘CTC’ WEIGHT : March 8,
invoiced in Singapore 1700 KGM 2011
HI JK Company
1 ccc, bb, Singapore

Signature by
Apabila nomor Invoice Third
Box 13 tentang Third Exporter Country Invoice belum ada pada
Country Invoicing agar Official saat penerbitan C/O
CHINA seal
di-Tick (√)
INDONESIA Nama dan TTD
CHIANGMAI, MARCH 9, 2011
China 15 March 2015
Penerbitan Back to back SKA PT. X Korea
dibuat berdasarkan SKA pertama
(asli) 1.500 botol orange juice

Masa berlaku back to back SKA


tidak melebihi masa berlakunya
SKA asli PT. C Thailand
800 botol dijual lokal di Thailand, sebanyak 700
Pengiriman barang tidak botol dire-ekspor ke Indonesia
melewati proses lebih lanjut di
negara ke 2, kecuali :
• Pengemasan kembali utk
keperluan logistik PT. A Indonesia (importir)
• Kegiatan operasional utk Back to back COO diterbitkan di Thailand untuk
menjaga kualitas produk ekspor 700 botol orange juice
WAKTU PENERBITAN & MASA BERLAKU SKA
Tanggal Ekspor = 3 hari atau
bukan tanggal B/L 3 hari kerja

1 tahun

Issued
Retroactively/
Retrospectively
Form AI

1 Jan 2 Jan 3 Jan

1 tahun

Issued
Retroactively/
Retrospectively

Form D, Form E, Form AK, Form AANZ,


EKSPOR Form JIEPA, Form IP
Asean - Korea FTA OCP
Asean – India FTA OCP
Asean – China FTA OCP
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
Waktu Penyerahan
Dokumen COO

A. NILAI IMPOR
B. NILAI PABEAN
C. NILAI BARANG
D. NILAI SATUAN
Pasal 10 (Ayat 1-7)

ASAS PRESENTASI : PENGAJUAN DOKUMEN SKA, KODE FASILITAS, NO


DAN TANGGAL SKA

PENGAJUAN SKA DAN DOKAP SKA


(ASAS PRESENTASI)

IMPORTIR Apengusaha
Pengusaha TPB Pengusaha PLB
KUNING/MERAH HIJAU MITA / AEO Kaw. Bebas
(Kantor 24/7) (Kantor 24/7) ≤ 5 hari kerja ≤ 3 hari kerja ≤ 3 hari kerja ≤ 3 hari kerja
≤ 12.00 WIB hari berikutnya ≤ 3 hari
Waktu Penyerahan SKA (Kantor ≠ 24/7) AEO : AEO : AEO :
dan DOKAP SKA (Kantor ≠ 24/7) ≤ 3 hari kerja ≤ 5 hari kerja ≤ 5 hari kerja ≤ 5 hari kerja
≤ 12.00 WIB hari kerja berikutnya

sejak PIB mendapat SPJK/SPJM sejak PIB mendapat SPPB sejak PIB mendapat SPPB sejak Pemberitahuan sejak Pemberitahuan sejak PPFTZ-01
Pabean Impor untuk Pabean Impor untuk (pemasukan barang
ditimbun di TPB ditimbun di PLB ke Kawasan Bebas
mendapat SPPB mendapat SPPB dari LDP) mendapat
SPPB

Kode Fasilitas
di Pemberitahuan Pabean √ √ √ √ √ √

No. dan Tgl SKA/ID


di Pemberitahuan Pabean √ √ √ √ √ √
COO Hilang atau Rusak

Eksportir di negara asal dapat mengajukan permohonan kepada


Issuing Authority di negara pengekspor untuk menerbitkan copy
SKA, dengan ketentuan:
a. diberi tulisan/cap "CERTIFIED TRUE COPY";
b. dicantumkan tanggal sesuai tanggal penerbitan SKA asli
yang hilang atau rusak; dan
c. diterbitkan paling lambat satu tahun sejak tanggal
penerbitan SKA asli yang hilang atau rusak.
Appendix “A”
Original (Duplicate/Triplicate)

1. Goods consigned from (Exporter's name, address, country) Reference No.


THE AGREEMENT ON COMPREHENSIVE ECONOMIC
Zaimu international CO.LTD PARTNERSHIP AMONG MEMBER STATES OF THE

Penerbitan C/O Baru dengan nomor baru:


ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS AND JAPAN
1111-1 CENTER BLD (AJCEP AGREEMENT)

CHIANGMAI-THAILAND
• Tanggal dan nomor C/O lama ditulis di Box
CERTIFICATE OF ORIGIN
2. Goods consigned to (Importer’s /
consignee's name, address, country)
FORM AJ
PT. TRA LA LA
TANJUNG PRIOK 007
12 C/O baru
Issued in ______________
(Country)

• Masa berlaku C/O baru sama dengan


See Notes Overleaf
JAKARTA - INDONESIA
3. Means of transport and route (as far as known) 4. For Official Use

Shipment date
C/O lama
Preferential Treatment Given Under AJCEP
Agreement
Shipment date March 10, 2011
• C/O lama otomatis tidak berlaku
Vessel's name/aircraft etc. Preferential Treatment Not Given (Please
zeikanmaru • Dibuat tulisan “CERTIFIED TRUE COPY”
state reason/s)

Port of discharge

TJ PRIOK, JAKARTA
pada Box 12
..................................................................................
Signature of Authorised Signatory of the Importing
Country

5. Item 6. Marks and 7. Number and type of 8. Origin criteria 9. Quantity (gross 10. Number and
number numbers of packages, description of (see Notes or net weight date of
packages goods (including quantity overleaf) or other quantity) Invoices
where appropriate and HS and value, e.g.
number of the importing Party) FOB if required by
exporting Party

No mark Men’s suit GROSS ZP001


1 ‘CTC’
500 CTNS HS Code 6203.11 WEIGHT : MARCH 8,
DMi
600 CTNS 1700 KGM 2011

11. Declaration by the exporter 12. Certification

The undersigned hereby declares that the above details and CERTIFIED TRUE COPY
It is hereby certified, on the basis of control
statements are correct; that all the goods were produced in carried out, that the declaration by the
THAILAND Official
exporter is correct
............................................................ seal The date of issuance
(Country). and the certification
and that they comply with the requirements number of the original
specified for these goods in the AJCEP Agreement C/O are December 15,
for the goods exported to
INDONESIA 2010 No. 000-000
............................................................. Nama dan TTD
(Importing Country)
Signature by
CHIANGMAI, MARCH 9, 2011 Exporter Chiangmai, 10 March
............................................................. .............................................................
Place and date, signature and company of
2011
Place and date, signature and stamp of
authorised signatory certifying authority

13.
❑□Third country invoicing □ Back-to-Back
Third Country Invoicing ❑ Back-to-Back
CO ❑Retroactively
□ Issued Issued Retroactivelly
Koreksi COO
Koreksi atas pengisian dilakukan sebelum pengajuan
pemberitahuan impor untuk dipakai, dengan cara:
1. menerbitkan SKA yang baru; atau
2. melakukan perbaikan, dengan ketentuan:
a. mencoret (striking out) data yang salah;
b. menambahkan data yang benar; dan
c. memberikan tanda/stempel koreksi dan menandasahkan
dengan membubuhkan tanda tangan/paraf pejabat
KOREKSI PADA FORM SKA
Kesalahan Bersifat Minor
• Kesalahan tulis atau ejaan pada SKA (uraian barang, nama
alamat eksportir, nama sarana pengangkut) dibuktikan dgn
Invoice, B/L.
• Perbedaan kode HS antara SKA dgn dokumen lainnya
• Perbedaan penyebutan unit satuan barang, sepanjang jumlah
barang sama
• Perbedaan kecil uraian barang antara SKA dgn dokumen
lainnya, sepanjang barangnya sama
Penelitian Dokumen PIB
PIB dilampiri lembar SKA ASLI

• atau SKA diberi cap/tulisan “CERTIFIED TRUE COPY”

Kolom 19 pada PIB Wajib diisi dengan kode


fasilitas preferensi tarif

• CEPT AFTA angka 06; ACFTA, angka 54; AKFTA angka 55; IJ-EPA
angka 56; AIFTA angka 57; AANZ angka 58. Juga mengisi nomor
referensi serta tanggal SKA dengan benar

Jenis dan jumlah barang pada PIB, hasil


pemeriksaan fisik (jika ada) dan SKA harus sesuai
Penelitian Dokumen PIB
Nama eksportir (pemasok) dan
importir pada PIB dan SKA harus sesuai
(kecuali untuk Third Party Invoice)

Kolom 34 pada PIB diisi tarif bea masuk


berdasarkan tarif preferensi sesuai
Permenkeu FTA masing-masing

Bea masuk dihitung dan dilunasi sesuai


tarif bea masuk yg ditetapkan
Permenkeu FTA masing-masing
Penelitian Dokumen SKA
SKA ditandatangani pejabat yang berwenang dan
diberi cap jabatan

Mencocokkan tandatangan pejabat yg berwenang


dan cap jabatan dengan contoh specimen

Kolom-kolom pada SKA telah diisi sesuai dengan


PIB

Meneliti dan mencocokkan tanggal penerbitan


SKA dengan tanggal pengapalan tertera pada Bill
of Lading (B/L)

Meneliti kriteria asal barang pada kolom 8 di SKA


Keraguan Keabsahan
Tandatangan dan cap jabatan pada SKA tidak
sama dengan contoh specimen

Pemenuhan kriteria asal barang pada SKA


diragukan

Ada bukti informasi tertulis tidak dipenuhi


kriteria asal barang dari

• Perusahaan/asosiasi industri tertentu di tempat asal barang


atau di dalam negeri
• Instansi pemerintah di dalam/luar negeri
• Hasil intelijen DJBC
• Hasil pemeriksaan pembukuan
Preferential Not Retroactive Check Verification Visit
Given

• Memberi • Membuat surat • DJBC dapat


contreng () konfirmasi meminta
kolom 4 SKA kepada instansi konfirmasi
• Menuliskan penerbit keabsahan
alasan penolakan • Menerbitkan retroactive
• menandatangani SPTNP (notul) check apabila
meragukan
Time Line Pembatalan

Preferential • 30
Not Given
hari

Retroactive • 30
Check
hari

Verification • 30
Visit
hari

Penetapan • 10
keputusan
hari
Keraguan Keabsahan
Jika Kepala Kantor Pabean telah menerima
jawaban konfirmasi keabsahan SKA

• maka diwajibkan untuk meneruskan jawaban konfirmasi


tersebut kepada Unit yang Menangani Keberatan dengan
tembusan kepada Direktorat Teknis Kepabeanan, Direktorat
Kepabeanan Internasional dan Direktorat Penindakan dan
Penyidikan.

Jika Instansi Penerbit tidak memberikan jawaban


atas konfirmasi SKA dalam jangka waktu yg
ditentukan

• Pejabat Bea dan Cukai dapat mengambil keputusan sesuai


ketentuan yang berlaku
Verification Visit
Dalam hal hasil retroactive check diragukan kebenarannya,

• Direktur Jenderal dapat melakukan verification visit.

Direktur Jenderal harus menyampaikan permintaan secara


tertulis

• kepada Instansi Penerbit, minimal 30 hari sebelum verification


visit dilaksanakan

Jika Instansi Penerbit bukan merupakan instansi


pemerintah,

• permintaan secara tertulis ditujukan kepada Otoritas


Kepabeanan Negara Pengekspor.
TIGA BENTUK SKA

Lembar Asli SKA Invoice Electronic Form D


Form : D, E, AK, IJ, Declaration
AANZ, AI, IP, AJ
SELF CERTIFICATION

Self certification atau sertifikasi mandiri adalah sistem


penerbitan pernyataan asal barang yang dilakukan
secara mandiri oleh eksportir bersertifikat →
INVOICE DECLARATION
SELF CERTIFICATION FORM D
• Certified Exporter • Semua Exporter
• Tidak terdapat pengajuan Certificate of Origin saat • Adanya kewajiban mengajukan C/O untuk setiap kali
akan ekspor kegiatan ekspor, serta melalui proses Pre-Export
Examination
• Pernyataan ORIGIN dari barang yang diekspor dimuat • Pernyataan ORIGIN dimuat di dalam dokumen
di dalam Dokumen Tertentu (Invoice Declaration) dengan format seragam (Certificate of Origin (C/O)
atau SKA)
• Tanggung jawab pada Eksportir, walaupun pada saat • Tanggung jawab pada penerbit Certificate of Origin,
retroactive check dapat meminta bantuan Instansi yang dalam hal ini adalah Instansi Pemerintah/yang
Pemerintah ditunjuk (Issuing Authority)
• Verification visit kepada Eksportir • Verification visit melalui penerbit
PENELITIAN INVOICE DECLARATION
• Nomor Certified Exporter Authorization Code
• Uraian barang → Invoice – PIB, list of product Contoh Invoice Declaration
• Jumlah barang (lebih dari satu jenis) :
- setiap jenis barang → kriteria asal brg
- bisa digunakan lembar tambahan
• Origin criteria
• Tanda tangan & nama penandatangan
• Permintaan Retroactive Check
• 3rd Country Invoice
• Back to back Invoice
Catatan Perhatian :
Untuk AKFTA, disediakan website untuk melakukan pengecekan SKA :

• http://english.korcham.net
• (67 regional KCCI)
• www.english.customs.go.kr
• (46 regional office)

Retroactive Check untuk AKFTA hanya ditujukan kepada Korea Customs


Service (footnote Rule 14 (1) OCP AKFTA).

SKA Form D dan Form AK Tidak perlu mencamtumkan nilai FOB apabila
kriteria asal barang selain RVC

Retroactive Check untuk IJEPA ditujukan kepada Kedutaan Besar Jepang


di Indonesia.
Catatan Perhatian :
Untuk AANZFTA : Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari
sejak diterimanya jawaban konfirmasi dari Instansi
Penerbit/Issuing Authority,

• Kepala Kantor Pabean menyampaikan keterangan tertulis


kepada Instansi Penerbit/ Issuing Authority.

Untuk ACFTA dan AKFTA, berlaku penerapan azas timbal balik


(resiprositas), sehingga atas importasi beberapa jenis barang
yang berasal dari negara China

• diberlakukan tarif khusus/MFN (kolom 7 PMK


117/PMK.011/2012) dan dari negara Korea diberlakukan tarif
khusus/MFN (kolom 7 PMK 118/PMK.011/2012) .
Pasal 13 (ayat 5)

PENOLAKAN SUATU BARANG TIDAK MEMBATALKAN YANG LAINNYA

Ditolak Diterima

Ditolak
Diterima
Contoh :
2 barang yang tidak memenuhi ROO, tidak
membatalkan Tarif Preferensi 2 barang yang
memenuhi ROO
1 SKA
terdapat 4
barang

“Penolakan terhadap salah satu jenis barang, tidak membatalkan tarif preferensi barang lain yang memenuhi
ROO”
MINOR DISCREPENCIES Pasal 19

SKA tetap dianggap sah dalam hal terdapat perbedaan yang bersifat minor (minor
discrepancies).

Kesalahan
Kg, mg ..
pengetikan/ejaan pada
SKA, sepanjang dpt
X√
diketahui kebenaran di perbedaan centang/ perbedaan kecil ttd dgn perbedaan satuan pengukuran
dokap SKA silang specimen SKA dengan dokap SKA
(1) (2) (3) (4)

kesalahan kecil pada penulisan uraian


barang SKA dengan dokap SKA,
Perbedaaan kecil pada warna sepanjang dpt dibuktikan barang
perbedaan ukuran kertas tinta (hitam atau biru) sama.
(5) (6) (7)
Pasal 20

TIDAK WAJIB SKA

FOB < US$200

SKA
A Tarif Preferensi (dengan Dok. PIB)
B
(Negara Anggota)

FOB < US$200,0 --> tarif preferensi tanpa SKA.


dapat diberikan sepanjang bukan bagian dari importasi lain yg bertujuan menghindari penyerahan SKA.
hanya PIB
REFERENCES
http://www.asean.org

http://asean.org/asean-economic-community/free-trade-agreements-with-dialogue-partners/

Anda mungkin juga menyukai