RISET PEMASARAN
Di Susun Oleh:
Sri Hardianti Matar 14020315060071
Via Talenta Br Sembiring 14020316060002
Fathan Adji Fridayfan 14020316060016
Chendy Kia Vinoly Pratama 14020316060055
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 RUANG LINGKUP
a) Bagaimana Sistem dan Prosedur PT Pangestu Putera Indonesia ?
b) Jenis Barang Apa Saja Yang di Import oleh PT Pangestu Putera Indonesia
?
c) Negara Mana Saja Yang Melakukan Import Ke Negara Indonesia ?
d) Bagaimana jika prosedur masuk barang tertentu (Alkohol, Rokok) ke
Indonesia ?
2
BAB II
PT. Pangestu Putera Indonesia berdiri sejak tahun 2009. PT. Pangestu Putra
Indonesia adalah perusahaan Indonesia yang menangani proses custom clearance dan
jasa rantai logistik transportasi. Wilayah penanganan adat kami terutama di Tanjung
Emas - Pelabuhan Semarang, Jawa Tengah – Indonesia.
Staf kami yang berpengalaman berdedikasi untuk memenuhi kebutuhan Anda pada saat
pemberitahuan. Mellows mengatasi kesuksesan dapat dikaitkan dengan pelanggan
berulang dan hubungan yang ada. Dengan tim dan manajemen kami yang brilian, kami
dapat mengatakan bahwa Komitmen Kami untuk memberikan Layanan Terbaik.
3
2.2 VISI DAN MISI
Selalu menjadi Freight Forwarder yang profesional dan berkualifikasi yang dapat
tumbuh terus menerus dan diakui di negara ini atau bahkan di dunia internasional
4
2.4 LAYANAN PERUSAHAAN
Barang Import rata-rata dikirim ke DKI Jakarta, Perbandingan Ekspor dan Impor
yang di lakukan oleh PT. Pangestu Putera Indonesia adalah Ekspoe 70% dan Impor
30%
Kendala dalam melakukan kegiatan Impor adalah Importir tidak memiliki izin.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Barang yang di impor biasanya dari negara Asia Timur (Korea dan China) untuk
kawasan Asia untuk import bebas biaya jika sesuai dengan COO (Certifikat Of
Origin).
Setiap PT yang ingin melakukan Impor barang harus memiliki izin impor jika tidak
punya izin dapat menyewa PT lain yang sudah memiliki izin Impor.
Jika dalam melakukan kegiatan Import harus mengikuti Shiping (Prosedur dari Bea
Cukai) dan harus memiliki Master ( Sertivika Sesuai Dengan NO Kontainer
Barang).
6
3.2 DATA DALAM KEGIATAN IMPOR BARANG
1. PIB (pemberitahuan oleh importir atas barang yang akan diimpor berdasarkan
dokumen pelengkap pabean sesuai prinsip self asessment. melalui sistem PDE
Kepabeanan atau menggunakan media penyimpan dataelektronik).
2. Invoice (dokumen yang digunakan sebagai suatu bukti pembelian yang berisi
jumlah pembayaran yang harus dibayar oleh pembeli)
3. Packing List
4. Bill Of Loading (dokumen pengangkutan barang yang di dalamnya memuat
informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal, data muatan,
pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight dan cara
pembayarannya, nama consignee atau pemesan, jumlah B/L original yang
dikerluarkan dan tanggal dari penandatanganan)
5. Certivikat Of Origin (merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan
dalam sertifikat tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah
berasal dari daerah / negara pengekspor)
7
3.3 SISTEM DAN PROSEDUR KEGIATAN IMPOR
17
15. Truck masuk untuk ambil kontainer untuk di antar ke Importir
Dengan persyaratan :
Membawa SPPB dan barcode di tunjukan ke Bea Cukai untuk
mengambil No Kontainer
Membawa scanan peti kemas, Untuk memastikan barang itu keluar dari
kawasan ke Pabeanan
Setelah barang berhasil keluar lalu langsung di antar ke Importir
Barang yang sudah keluar dari kawasan KePabeanan jika perusahaan tidak
melakukan pembayaran barang maka barang akan di tahan PPJK dan di jual oleh
PPJK.
1. Merah
Pemeriksaan fisik kawasan kepabeanan yang di saksikan dari pihak Bea
Cukai
2. Hijau
Dalam jalur hijau kena DNP (Deklarasi Nlai Pabean) dalam bentuk bukti,
Transfer, percakapan e-mail waktu pembayaran, PO (Post Order)
3. Kuning
Pihak PPJK atau Importir memenuhi panggilan Bea Cukai untuk ditanyakan
tentang barang (wawancara)
18
Beberapa hal yang membuat dokumen mendapat Jalur Merah antara lain :
1. Impor baru
2. Profil Importir High Risk
3. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah
4. Barang Impor Sementara
5. Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II
6. Ada informasi intelejen/NHI
7. Terkena sistem acak/random
8. Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi dan/atau berasal
dari negara yang berisiko tinggi
Jadi Importir yang melakukan Impor mengunakan PT. Pangestu Putera Indonesia
kebanyakan mendapat jalur merah.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam mengikuti kegiatan Impor sudah ada peraturannya sendiri dari DirJend Bea
Cukai dan agar pelaksanaan Impor berjalan dengan baik harus banyak bekerjasama
dengan pihak-pihak lainnya. Dan dalam melakukan kegiatan impor barang tidak
bisa sembarang barang masuk ke kawasan ke pabeanan sehingga adannya
pemerikasaan barang agar barang boleh di keluarkan dari kawasan ke pabeanan serta
agar barang tidak menjadi Ilegal disertakannya dokumen-dokumen dalam impor
barang.
20
21