Anda di halaman 1dari 5

FOB - INCOTERMS 2010

SERI 9 - INCOTERMS 2010


FOB FREE ON BOARD
Oleh : Antoni Tampubolon*
a. Definisi FOB
FOB adalah singkatan dari FREE ON BOARD. FOB merupakan syarat penyerahan barang
(term of delivery) yang kesembilan dari 11 Istilah dalam Incoterms 2010. Term FOB hanya
berlaku untuk pengangkutan barang dengan menggunakan moda transportasi pengangkutan
laut dan perairan sungai dan danau saja
FOB didefinisikan : syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang
ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di atas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan
yang ditunjuk oleh si pembeli atau mengadakan barang yang diantarkan (untuk penjualan
berantai-string sale). Resiko Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas kapal.
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat
barang telah berada diatasw kapal di pelabuhan pemuatan yang telah ditentukan oleh si
pembeli.Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang ,pengurusan prosedur
kepabeanan ekspor.
Penjual tidak bertanggungjawab dalam mengurus pengangkutan, dan tidak berkewajiban
mengurus asuransi barang. Jika pengangkutan barang adalah dengan menggunakan peti
kemas maka istilah FOB tidak sesuai untuk digunakan, istilah yang tepat digunakan adalah
FCA (Free carriage)
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Penjual harus mengetahui dengan tepat pelabuhan pemuatan barang yang ditentukan atau
disebutkan oleh si pembeli. Contoh : Di Tanjung Priok Port, Jakarta, Indonesia.
2. Penjual harus menempatkan barang hingga berada diatas kapal, sehingga penjual
bertanggungjawab dalam memuat barang hingga termuat di sarana pengangkut. Pembeli
wajib mempersiapkan sarana pengangkut.
3. Resiko beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang telah ditempatkan diatas kapal
di pelabuhan pemuatan yang ditentukan oleh si pembeli.

b. Petunjuk Penulisan
Petunjuk penulisan untuk FOB adalah :
1. Tulis FOB
2. Tentukan pelabuhan pemuatan (port of shipment) yang disebutkan ( insert named port of
shipment) , contoh : Tanjung Priok Port, Jakarta, Indonesia
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)
Penulisan yang lengkap dan benar menjadi :
FOB (Tanjung Priok Port, Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010

Dalam praktek , istilah yang sering dilakukan , khususnya untuk angkutan curah (break bulk),
seperti
:
batu
bara,
CPO,
adalah
:
FOB Tongkang
FOB Mother Vessel
Harga batu bara:

4400 GAR $60/MT FOB Mother vessel


4800 GAR $64/MT FOB Barge. South Sumatera

Istilah ini kurang tepat, jika menggunakan istilah Incoterms 2010 yang diterbitkan
oleh ICC- Kadin Internasional. Istilah yang seharusnya adalah FOB diikuti dengan
penyebutan pelabuhan pemuatan, misal : FOB Palembang, South Sumatera.
Namun, istilah dalam praktek ini sering dipakai dalam rangka menegaskan
tanggungjawab penjual tersebut sampai dimana, jika transkasi penjualan misalnya, batu bara,
adalah sampai diatas kapal tongkang atau mother vessel yang berlabuh ditengah laut. Oleh
karena itu digunakanlah istilah : FOB Mother vessel atau FOB Tongkang.
Penjual bertanggungjawab dalam mengangkut batu bara tersebut dengan menggunakan kapal
tongkang, atau kapal kecil (feeder vessel) hingga ke tengah laut di mana posisi kapal tersebut
berlabuh.
Walaupum Istilah FOB Tongkang atau FOB Mother vessel ini akan diterapkan, tentunya
sebaiknya diikuti dengan tempat atau lokasi kapal dimana agar dapat menghindari resiko dan
biaya tambahan.

c.

Pembagian Tanggungjawab (flowchart of responsibility), Biaya dan Resiko

1. Tabel Tanggungjawab FOB


No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Membuat kemasan barang (export packaging)


Membuat marking and labeling
Memuat barang di tempat penjual
Mengurus perijinan ekspor (export lisences)
Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom
clearance)
Mengurus pengiriman barang dari tempat penjual
ke pengangkut atau tempat lain ke pelabuhan muat
(inland freight)
Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift
off&storage)-terminal charges
Membayar biaya pemuatan barang ke kapal
(loading on vessel/THC)
Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main
Carrier
Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight
Forwarder fee)
Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance)
Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan
(Unloading Charges)
Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift
on&storages)- Destination Terminal Charges
Mengurus kepabeanan impor (import custom
clearance)
Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import
Duties)
Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke
tempat bongkar (delivery to destinantion)
Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier
Unloading)

Tanggungjawab
Penjual
Pembeli
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES

NO

YES

NO

YES

NO

NO

YES

NO

YES

tidak ada kewajiban


NO
YES
NO

YES

NO

YES

NO

YES

NO

YES

NO

YES

2. Tabel Pembagian Biaya FOB


No.

Jenis Biaya

1.
2.
3.
4.
5.

Biaya Kemasan (export packaging cost)


marking and labeling
Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat
Biaya perijinan ekspor (export lisences)
EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee

Dibayar Oleh
Penjual
Pembeli
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO

6.
7.
8.
9.
10.
11
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Biaya Trucking (inland freight)


lift off&storage-terminal charges
Biaya THC
Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight
Prepaid)
Freight Forwarder fee
Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo)
THC di Pelabuhan Tujuan
Lift on&storages- destination terminal Charges
EDI Fee dan import custom clearance fee
Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties)
Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat
bongkar (delivery to destination)
Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier
Unloading)

YES
YES
YES
NO

NO
NO
NO
YES

NO
YES
Tidak ada kewajiban
NO
YES
YES
NO
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO

YES

3. Peralihan Resiko (Transfer of Risk)


Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat barang telah ditempatkan diatas
kapal di pelabuhan muat yang disebutkan /ditentukan oleh si pembeli.

Contoh:
Kasus
PT. Papajo Sejahtera Indonesia (PSI) adalah eksportir kopi . Dia sepakat dengan pembeli dari
Tokyo, Jepang, yaitu : Takashimura Trading dengan term : FOB ( Tanjung Priok Port,
Jakarta, Indonesia)Incoterms 2010 untuk ekspor kopi sebesar 50 ton dengan
menggunakan 2 x 20 FT . (dua) hari setelah peti kemas telah bongkar di pelabuhan Tanjung
Priok, Di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok terjadi rob ( banjir karena air laut pasang).
Banyak peti kemas yang berada di pelabuhan Tanjung Priok tergenang air, termasuk peti
kemas yang memuat kopi dengan Tujuan ke Tokyo, Jepang.
a. Dimana titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli (Takashimura
Trading ) terjadi ?
b. Siapa yang bertanggungjawab atas rusaknya kopi yang belum sempat termuat ke atas
kapal ?
c. Siapa yang mengurus perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom clearance) ?

Jawab :
a.

Titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli (Takashiumra Trading)
terjadi di atas kapal di Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta, Indonesia. Si Penjual wajib

mengantarkan barang tersebut hingga tiba ditempatkan di atas kapal di pelabuhan Tanjung
Priok
b. Jika menggunakan pada ketentuan penyerahan barang dengan FOB Incoterms 2010, maka Si
penjuallah yang bertanggungjawab atas kopi sebanyak 50 ton yang terendam banjir
karena rob di Pelabuhan Tanjung Priok. Barang belum termuat hingga diatas kapal di
pelabuhan pemuatan, yaitu Tanjung Priok. Jika ditinjau dari sisi pengangkutan container
menegaskan bahwa pengangkut bertanggungjawab sejak barang telah ditempatkan pada
posisi CY (Container Yard) pelabuhan muat (place of receipt), dan jika terjadi kasus rob
tersebut, maka sudah seharusnya pembeli yang beresiko, namun karena transaksi adalah
menggunakan FOB maka si penjual tetap beresiko. Oleh karena itu, jika pengangkutan
menggunakan peti kemas, maka sebaiknya pemilihan incoterms yang tepat bukanlah dengan
FOB, tetapi FCA, misal : FCA UTC1, Tanjung Priok., sehingga ketika ada kasus seperti
diatas, maka si pembelilah yang akan beresiko.
c.

Pengurusan perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom clearance) menjadi


tanggungjawab eksportir.

Tips-Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas pelabuhan pemuatan yang ditentukan oleh pembeli
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko beralih hingga diatas kapal di pelabuhan
pemuatan
- Penjual harus mengurus perijinan ekspor, pengurusan pemasukan barang ke pelabuhan muat
(prosedur kepabeanan).

Tips buat Pembeli


- Pembeli harus menentukan dengan jelas pelabuhan pemuatan dalam penyerahan barang
- Pembeli harus mengurus dan menunjuk pengangkutan (pengapalan).
- Pembeli harus mengurus perijinan impor , dan pengeluaran barang impor.
* Praktisi Logistik dan Pengajar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI)
dan INFA INSTITUTE.

Anda mungkin juga menyukai