b. Petunjuk Penulisan
Petunjuk penulisan untuk FOB adalah :
1. Tulis FOB
2. Tentukan pelabuhan pemuatan (port of shipment) yang disebutkan ( insert named port of
shipment) , contoh : Tanjung Priok Port, Jakarta, Indonesia
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)
Penulisan yang lengkap dan benar menjadi :
FOB (Tanjung Priok Port, Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010
Dalam praktek , istilah yang sering dilakukan , khususnya untuk angkutan curah (break bulk),
seperti
:
batu
bara,
CPO,
adalah
:
FOB Tongkang
FOB Mother Vessel
Harga batu bara:
Istilah ini kurang tepat, jika menggunakan istilah Incoterms 2010 yang diterbitkan
oleh ICC- Kadin Internasional. Istilah yang seharusnya adalah FOB diikuti dengan
penyebutan pelabuhan pemuatan, misal : FOB Palembang, South Sumatera.
Namun, istilah dalam praktek ini sering dipakai dalam rangka menegaskan
tanggungjawab penjual tersebut sampai dimana, jika transkasi penjualan misalnya, batu bara,
adalah sampai diatas kapal tongkang atau mother vessel yang berlabuh ditengah laut. Oleh
karena itu digunakanlah istilah : FOB Mother vessel atau FOB Tongkang.
Penjual bertanggungjawab dalam mengangkut batu bara tersebut dengan menggunakan kapal
tongkang, atau kapal kecil (feeder vessel) hingga ke tengah laut di mana posisi kapal tersebut
berlabuh.
Walaupum Istilah FOB Tongkang atau FOB Mother vessel ini akan diterapkan, tentunya
sebaiknya diikuti dengan tempat atau lokasi kapal dimana agar dapat menghindari resiko dan
biaya tambahan.
c.
Tanggungjawab
Penjual
Pembeli
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
NO
YES
NO
YES
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
Jenis Biaya
1.
2.
3.
4.
5.
Dibayar Oleh
Penjual
Pembeli
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
6.
7.
8.
9.
10.
11
12.
13.
14.
15.
16.
17.
YES
YES
YES
NO
NO
NO
NO
YES
NO
YES
Tidak ada kewajiban
NO
YES
YES
NO
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
YES
Contoh:
Kasus
PT. Papajo Sejahtera Indonesia (PSI) adalah eksportir kopi . Dia sepakat dengan pembeli dari
Tokyo, Jepang, yaitu : Takashimura Trading dengan term : FOB ( Tanjung Priok Port,
Jakarta, Indonesia)Incoterms 2010 untuk ekspor kopi sebesar 50 ton dengan
menggunakan 2 x 20 FT . (dua) hari setelah peti kemas telah bongkar di pelabuhan Tanjung
Priok, Di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok terjadi rob ( banjir karena air laut pasang).
Banyak peti kemas yang berada di pelabuhan Tanjung Priok tergenang air, termasuk peti
kemas yang memuat kopi dengan Tujuan ke Tokyo, Jepang.
a. Dimana titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli (Takashimura
Trading ) terjadi ?
b. Siapa yang bertanggungjawab atas rusaknya kopi yang belum sempat termuat ke atas
kapal ?
c. Siapa yang mengurus perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom clearance) ?
Jawab :
a.
Titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli (Takashiumra Trading)
terjadi di atas kapal di Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta, Indonesia. Si Penjual wajib
mengantarkan barang tersebut hingga tiba ditempatkan di atas kapal di pelabuhan Tanjung
Priok
b. Jika menggunakan pada ketentuan penyerahan barang dengan FOB Incoterms 2010, maka Si
penjuallah yang bertanggungjawab atas kopi sebanyak 50 ton yang terendam banjir
karena rob di Pelabuhan Tanjung Priok. Barang belum termuat hingga diatas kapal di
pelabuhan pemuatan, yaitu Tanjung Priok. Jika ditinjau dari sisi pengangkutan container
menegaskan bahwa pengangkut bertanggungjawab sejak barang telah ditempatkan pada
posisi CY (Container Yard) pelabuhan muat (place of receipt), dan jika terjadi kasus rob
tersebut, maka sudah seharusnya pembeli yang beresiko, namun karena transaksi adalah
menggunakan FOB maka si penjual tetap beresiko. Oleh karena itu, jika pengangkutan
menggunakan peti kemas, maka sebaiknya pemilihan incoterms yang tepat bukanlah dengan
FOB, tetapi FCA, misal : FCA UTC1, Tanjung Priok., sehingga ketika ada kasus seperti
diatas, maka si pembelilah yang akan beresiko.
c.
Tips-Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas pelabuhan pemuatan yang ditentukan oleh pembeli
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko beralih hingga diatas kapal di pelabuhan
pemuatan
- Penjual harus mengurus perijinan ekspor, pengurusan pemasukan barang ke pelabuhan muat
(prosedur kepabeanan).