Anda di halaman 1dari 6

 

PELAYARAN  NIAGA
 
Pelayaran Niaga adalah pelayaran yang terkait dengan kegiatan komersial.
Dalam pelayaran niaga domestic (nasional) , kegiatan pelayaran berlangsung di
dalam batas-batas wilayah territorial Negara tertentu sedangkan pelayaran niaga
internasional kegiatan pelayaran menghubungkan dua Negara atau lebih. Pelayaran
internasional ini dalam dunia Shipping dikenal dengan sebutan Ocean-going
Shipping atau Inter-Ocean Shipping.

Perbedaan antara kedua jenis usaha pelayaran itu menjadi penting (Significant) sebab
dalam pelayaran yang menyeberangi batas laut territorial timbul masalah hubungan
hokum internasional; jelasnya: tidak terdapat kesamaan peraturan hukum yang berlaku
pada beberapa Negara, di mana pelayaran berlangsung.

JENIS - JENIS PELAYARAN NIAGA MENURUT SIFAT USAHA


PELAYARAN

1.Pelayaran Tetap (LinierService)

Yaitu pelayaran yang dijalankan secara tetap dan teratur, baik dalam hal keberangkatan
maupun kedatangan di pelabuhan, trayek yang dijalani, tariff angkutan dan syarat-syarat
perjanjianpengangkutan.

Syaratnya:
1.Trayek pelayaran dan perjalanan kapal yang tetap dan teratur.
2. Bila terjadi hal yang dapat menyebabkan perusahaan tidak memenuhi jadwal yang
ditetapkan karena kerusakankapal, maka perusahaan tersebut wajib meyediakan kapal
3. Tarif yang berlaku tetap, Yaitu tariff angkutan yang tercantum dalam daftar tariff
angkutan untuk masing-masing jenis barang, berlaku untuk jangka waktu tertentu
sehingga memudahkan perhitungan biaya angkutan bagi para pemilik barang.
4. Ketentuan dan perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap dan berlaku umum

2. Pelayaran Tidak Tetap (Tramper)

Pelayaran tidak tetap merupakan pelayaran yang tidak terikat oleh ketentuan formal
apapun yang baik menyangkut wilayah operasi, trayek yang dijalani, tarif yang berlaku,
maupun persyaratan dan ketentuan perjanjian pengangkutan. Kapal-kapal perusahaan
pelayaran tramper inimerupakan pelayaranliar tetapi pelayaran bebas yang mengikuti
hokum pasar yang berlaku. 
 
Pihak-Pihak Yang Terkait Didalam Pelayaran Niaga  
 
1. Shipper adalah pihak yang mengirimkan muatan atau barang. Jadi Shipper disini
sebagai  pihak yang menyerahkan muatannya kepada carrier (pengangkut) untuk diangkut
ke tempat tujuan atau pelabuhan tujuan.
2. Carrier adalah pihak yang melaksanakan pengangkutan muatan, dalam hal ini
menggunakan moda kapal laut.

3. Consignee adalah pihak yang menerima muatan ini di pelabuhan tujuan. Pihak inilah
yang akan mengambil muatannya sesuai kesepakatan antara pengirim muatan dan
penerima muatan.
 
MUATAN KAPAL
Pengertian Muatan Kapal adalah “Muatan kapal dapat disebut sebagai seluruh jenis
barang yang dapat dimuat ke kapal dan diangkut ke tempat lain baik berupa bahan baku
atau hasil produksi dari suatu proses pengolahan”. Muatan kapal laut dikelompokkan atau
dibedakan menurut beberapa pengelompokan sesuai dengan jenis pengapalan, jenis
kemasan, dan sifat muatan

Prinsip Pemuatan:

1) Pembagian muatan secara vertical (tegak)

diupayakan agar kapal jangan sampai memiliki stabilitas yang

dapat merusak konstruksi kapal dan bahkan kapal bisa tenggelam.

- Apabila muatan dipusatkan di atas, stabilitas kapal akan

kecil mengakibatkan kapal langsar (tender). Yang dapat

mengakibatkan kecelakaan pada pelayaran tersebut dan

membahayakan keselamatan crew di atas kapal.

- Apabila muatan dipusatkan di bawah, stabilitas kapal besar


dan mengakibatkan kapal kaku (stiff).
- Menyangkut masalah trim (perbedaan sarat atau draft

depan dan belakang).

- Mencegah terjadinya hogging, apabila muatan dipusatkan

pada ujung–ujung kapal (palka depan dan palka belakang)

dan sagging, apabila muatan dipusatkan di tengah kapal

(palka tengah).

2) Pembagian muatan secara horizontal

Diupayakan agar pemuatan muatan pada masing-masing palka dari depan sampai belakang

harus seimbang, jadi kapal selalu memiliki trim sedikit ke belakang, tidak belit atau menurun.

3) Pembagian muatan secara transversal (melintang)


Mencegah kemiringan kapal apabila muatan banyak di lambung kanan, kapal akan

miring ke kanan dan sebaliknya jika muatan banyak di lambung kiri, kapal akan miring

ke kiri.
10

4) Deck load capacity terutama untuk tween deck

Adalah kemampuan pada geladak yang berguna untuk menyangga berat pada muatan di atas

kapal itu sendiri yang terdapat pada (DLC = Deck Load Capacity) terutama untuk geladak

antara (tween deck).

BONGKAR MUAT

Pembongkaran dalam pelayaran niaga adalah dimana barang yang ada di dalam kapal

dengan satu alat mekanisme yang bisa disebut dengan crane atau diturunkan untuk

dimasukan kedalam gudang penimbunan atau dapat juga dari kapal terus ke atas truck

atau kereta api yang akan dibawa menuju ke gudang milik sipenerima barang

(consignee).

pelaksanaan kegiatan bongkar muat dibagi dalam 3 (tiga) kegiatan, yaitu:

a) Stevedoring : Pekerjaan membongkar barang barang


dari kapal ke dermaga/tongkang/truk atau memuat barang dari
dermaga/tongkang/truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun
dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek
darat.
b) Cargodoring : Pekerjaan melepaskan barang dari tali atau
jala-jala (ex tackle) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke
gudang atau lapangan penumpukan barang selanjutnya
menyusun di gudang lapangan atau sebaliknya.
c) Receiving/delivery : Pekerjaan memindahkan barang dari
timbunan atau tempat penumpukan di gudang/lapangan
penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas
kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau
sebaliknya.

PENGAWAKAN/ CREWING KAPAL

Awak Kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan di atas kapal

oleh pemilik kapal atau operator kapal melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatannya

yang tercantum dalam buku sijil.


11

KEAGENAN KAPAL:

Usaha keagenan awak kapal (Ship Manning Agency) adalah usaha jasa

keagenan awak kapal yang berbentuk badan hukum yang bergerak di bidang rekrutmen dan

penempatan awak kapal di atas kapal sesuai kualifikasi.

Perusahaan keagenan awak kapal bertanggung jawab terhadap awak

kapal yang di tempatkan / di pekerjakan atas segala isi Perjanjian Kerja Laut (PKL) sejak

penandatanganan PKL sampai habis masa berlaku PKL dan awak kapal tiba di tempat

pemberangkatan pertama.

Perusahaan keagenan awak kapal bertanggung jawab untuk:

1) Menjamin hak-hak pelaut sesuai isi perjanjian kerja laut yang telah di tandatangani oleh para

pihak.

2) Menjamin semua proses perawatan medis dan pengobatan terhadap pelaut yang cedera

atau sakit selama dalam masa kontrak kerja sesuai batasan dalam PKL.

3) Menyediakan bantuan hukum bagi pelaut yang terlibat masalah hukum.

4) Mengurus dokumen kepelautan, dokumen perjalanan, dan dokumen lainnya yang terkait

dengan hubungan kerja kedua belah pihak yang dititipkan pelaut apabila dokumen tersebut

hilang / rusak.

5) Membantu pengiriman sebagian gaji sesuai kesepakatan kedua belah pihak kepada keluarga

pelaut.

6) Menyampaikan laporan audit internal sebelum di laksanakan verifikasi tahunan kepada

Direktur Jenderal.

7) Mengasuransikan pelaut yang di tempatkan / di pekerjakan untuk mendapatkan jaminan

sosial tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai