Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERALATAN BONGKAR MUAT KAPAL SDP DAN PERALATAN


STANDAR DAN TAMBAT KAPAL SDP

DISUSUN OLEH:

NAMA: M. AUFA NABIL SYAHRIAN

NPT: 22 03 074

POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI DANAU

DAN PENYEBERANGAN PALEMBANG

TAHUN 2024/2025
BAB1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bongkar muat merupakan kegiatan memuat ataupun membongkar suatu
muatan dari dermaga, tongkang, truk ke dalam palka atau geladak kapal.
Menggunakan derek dan katrol kapal maupun darat, barang dipindahkan dari dan ke
atas kapal.
Kegiatan bongkat muat merupakan kegiatan membongkar barang dari atas
kapal dengan menggunakan crane dan sling kapal ke daratan terdekat di tepi kapal
disebut dermaga.
Setelah itu dari dermaga dengan menggunakan lori, forklift, dimasukkan dan ditata ke
dalam gudang terdekat yang ditunjuk oleh syahbandar pelabuhan.
Sedangkan penyedia jasa bongkar muat adalah perusahaan bongkar muat yang
melakukan kegiatan (stevedoring, cargodoring, receiving/delivery) dengan
menggunakan tenaga kerja bongkar muat dan peralatanya.

A. RUMUSAN MASALAH
 Apa saja peralatan bongkar muat kapal SDP
 Apa saja peralatan sandar dan tambat kapal SDP

B. TUJUAN
 Untuk mengetahui apa saja peralatan bongkar muat kapal sdp
 Untuk mengertahui peralatan sandar dan tambat kapal sdp
BAB 2

PEMBAHASAN

A. DEFINISI BONGKAR MUAT


Bongkar muat merupakan kegiatan memuat ataupun membongkar suatu
muatan dari dermaga, tongkang, truk ke dalam palka atau geladak kapal.
Menggunakan derek dan katrol kapal maupun darat, barang dipindahkan dari dan ke
atas kapal.
Kegiatan bongkat muat merupakan kegiatan membongkar barang dari atas
kapal dengan menggunakan crane dan sling kapal ke daratan terdekat di tepi kapal
disebut dermaga.
Setelah itu dari dermaga dengan menggunakan lori, forklift, dimasukkan dan
ditata ke dalam gudang terdekat yang ditunjuk oleh syahbandar pelabuhan.
Sedangkan penyedia jasa bongkar muat adalah perusahaan bongkar muat yang
melakukan kegiatan (stevedoring, cargodoring, receiving/delivery) dengan
menggunakan tenaga kerja bongkar muat dan peralatanya.
 Proses Bongkar Muat :
a) Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga,
truk, tongkang atau sebaliknya dari memuat dari dermaga ke kapal. Disusun
dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat.
b) Cargodoring merupakan pekerjaan melepaskan barang dari tali di dermaga dan
mengangkut dari dermaga ke gudang atau lapangan penumpukan. Setelah itu
disusun di gudang atau lapangan penumpukan barang.
c) Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunan di
gudang atau lapangan penumpukan dan menyerahkan hingga tersusun di atas
kendaraan di pintu gudang atau lapangan penumpukan atau sebaliknya.

Untuk bongkar muat kapal, biasanya kapal dilengkapi oleh beberapa peralatan
untuk membantu pekerjaannya. Fungsi dari peralatan ini untuk memudahkan aktivitas
bongkar muat sekaligus menjamin keselamatan barang muatan. Berikut alat bongkar
muat pada kapal :
1. Ramp Door
Ramp door biasanya berada di dalam kapal RORO, sebagai jenis kapal
pengangkut berbagai macam kendaraan. Biasanya ramp door berfungsi
sebagai jembatan untuk menghubungkan kapal dengan dermaga, Terletak pada
buritan atau Haluan kapal.
2. Crane Kapal
Crane kapal umumnya berada di kapal bagian tengah, fungsinya adalah
mengangkat cargo pada palka kapal, untuk dipindahkan menuju dermaga.
Pada lengan crane kapal biasanya ukurannya dibuat cukup panjang, agar bisa
memindahkannya ke dermaga dengan mudah.

3. Hook Crane
Hook crane berada di ujung bagian kabel crane, fungsinya adalah
untuk dikaitkan ke muatan atau beban. Fungsi dari hook crane ini adalah untuk
menggantung barang atau beban yang diangkat, yang mana beban bisa
bergantung atau diturunkan pada rantai kedalam 2 buah drum lewat sistem
puli.

4. Tali Jala
Fungsi tali jala ini sebenarnya sangat penting bagi proses bongkar
muat. Biasanya, jala-jala kapal ini digunakan untuk aktivitas bongkar muat
pada box cargo, bag cargo dan lainnya. Semua jala tersebut dihamparkan lalu
cargo ditempatkan di bagian atas tali jala, dan tali jala ditutup lalu dikaitkan ke
hook crane.
5. Spreader
Manfaat spreader sangat penting dalam meningkatkan produktivitas
untuk proses bongkar muat kapal. Ada berbagai macam kegunaan spreader
antara lain untuk keperluan peti kemas maupun general cargo.

B. PERALATAN SANDAR DAN TAMBAT KAPAL SDP


Sandar kapal adalah suatu rangkaian atau tata cara urutan merapatkan kapal ke
dermaga dengan maksud untuk melakukan aktivitas di dermaga seperti melakukan
kegiatan mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum air bersih bongkar ataupun
muat.
Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke objek tetap
seperti dermaga atau objek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan
kapal ke dermaga digunakan tali-temali yang dapat menahan kapal dari arus, angin
ataupun gelombang yang terjadi perairan.

a) Mooring and Anchor Systems


Mooring and Anchor Systems didesain agar bisa dioperasikan dengan
cepat dan aman, terdiri dari anchor (jangkar), anchor chain (rantai jangkar),
windlass (mesin kerek jangkar), mooring machinary, hawse pipe, chain locker,
mooring gear, rigging (tali temali), dan tipe pengaturan penambatan.

1) Jangkar (anchor)
Jangkar merupakan salah satu dari komponen kapal yang berguna
untuk membatasi olah gerak kapal pada waktu labuh di perlabuhan agar kapal
tetap dalam keadaannya meskipun mendapatkan tekanan oleh arus kapal,
angin, gelombang dan untuk membantu dalam penambatan kapal pada saat
diperlukan. Perlengkapan jangkar terdiri dari jangkar, rantai jangkar, lubang
kabel jangkar, stoper, dan handling jangkar.

2) Turret Mooring
Pada system ini kapal dihubungkan dengan turret, yang mana dengan
adanya bearing memungkinkan kapal untuk dapat berputar. Dibandingkan
dengan spread mooring, pada system ini riser dan umbilical yang diakomodasi
dapat lebih banyak lagi.

3) Tower Mooring
Pada system ini FSO/FPSO dihubungkan ke tower dengan suatu
permanent wishbone atau permanen/temporary hawser. Sesuai untuk laut
dangkal hingga sedang dengan arus yang cukup kuat.

4) Buoy Mooring
Pada system ini sebuah buoy digunakan sebagai mooring point kapal
dan untuk offloading fluida. Tujuan utamanya adalah untuk transfer fluida dari
daratan atau fasilitas offshore lainnya ke kapal yang sedang ditambatkan.
BAB 3

PENUTUP
D. KESIMPULAN
Kegiatan bongkar muat melibatkan pemindahan barang dari kapal ke dermaga,
kemudian ke gudang terdekat dengan menggunakan truk atau forklift. Penyedia jasa
bongkar muat menawarkan jasa bongkar muat, jasa bongkar muat, dan jasa
penerimaan/pengantaran. Stevedoring adalah proses pembongkaran barang dari kapal
ke dermaga atau sebaliknya. Cargodoring melibatkan pelepasan barang dari tali di
dermaga dan mengangkutnya ke gudang atau tempat penumpukan.
Penerimaan/pengiriman melibatkan pemindahan barang dari gudang atau tempat
penumpukan ke kendaraan.

Kapal dilengkapi dengan berbagai peralatan bongkar muat antara lain ramp
door, ship crane, crane hook, tali jaring, dan spreader. Pintu ramp menghubungkan
kapal ke dermaga, sementara derek kapal mengangkat muatan dari palka kapal ke
dermaga. Kait derek dipasang pada muatan atau muatan, dan tali jaring digunakan
untuk kegiatan bongkar muat pada kotak muatan dan muatan tas. Spreader
meningkatkan produktivitas pada saat proses bongkar muat kapal.

Berlabuh kapal melibatkan penyambungan kapal ke dermaga untuk kegiatan


pengisian bahan bakar, air minum, air bersih, bongkar muat. Sistem tambat dan
jangkar digunakan untuk mengikat kapal pada benda diam atau terapung, dan terdiri
dari jangkar, rantai jangkar, mesin kerek, mesin tambatan, pipa hawse, loker rantai,
roda gigi tambat, tali-temali, dan pengaturan penambatan.

Anda mungkin juga menyukai