Anda di halaman 1dari 10

SISTEM DAN BISNIS PELABUHAN

USAHA BISNIS DI PELABUHAN

Dosen Pengampu : 
Winoto Hadi

Oleh:
Yobel Reinhard Kenneth S (1511518032)
     

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
D-IV MANAJEMEN PELABUHAN DAN
LOGISTIK MARITIM
2022
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun
penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Fungsi pokok pelabuhan yaitu sebagai tempat yang aman berlabuh kapal dan
sebagai terminal transfer barang dan penumpang, pada dasarnya fungsi pelabuhan
mempunyai arti yang lebih luas, yaitu sebagai interface, link, gateway, dan industry
entity. Dalam menunjang terselenggaranya angkutan laut dan pembangunan selain
tersedianya fasilitas dan peralatan yang cukup, pelayanan jasa pelabuhan harus
dilakukan dengan efektif dan efisien, artinya pelayanan sesuai dengan objek yang
dilayani dengan mempergunakan teknik/ metode yang canggih sehingga pelaksanaan
bongkar muat dari kapal ke angkutan darat atau sebaliknya dapat dilakukan dengan
cepat, lancar, aman, murah serta terjangkau oleh masyarakat. Untuk terselenggaranya
pelayanan di pelabuhan secara efektif dan efisien selain tersedia fasilitas dan
peralatan pelabuhan, sebagai penunjang terdapat jasa- jasa lainnya seperti alur
pelayaran, rambu-rambu, stasiun radio pantai, pengamanan keselamatan pelayaran
(syahbandar), pengawas cukai atas barang (bea & cukai), karantina, imigrasi,
keamanan pelabuhan, jasa TKBM (Eno, 2019).

1. Kegiatan Usaha Pelabuhan


Pada dasarnya ada 3 (tiga) bidang usaha yang dilakukan terkait kegiatan di
Pelabuhan yaitu:
1.1 Pelayanan Kapal
Pelayanan Kapal, merupakan jasa kegiatan operasional kapal mulai dari
masuk hingga keluar pelabuhan, meliputi pelayanan: jasa labuh, jasa tambat, jasa
pandu, jasa pelayanan air, jasa tunda dan kepi1 dan jasa telepon. Fasilitas pokok,
meliputi kolam pelabuhan guna berlabuhnyaa kapal-kapal dengan menurunkan
jangkar guna menunggu tibanya giliran bertarnbat, fasilitas tambatan agar kapal bisa
bertambat/sandar di dermaga, serta fasilitas dermaga agar kapa. bisa melakukan
bongkar muat barang secepatnya.

1.1.1 Jasa Labuh Kapal


Jasa labuh adalah jasa yang diberikan oleh pelabuhan untuk kepentingan kapal
berlabuh. Adapun berbagai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan kapal keluar
masuk pelabuhan adalah Port Dues. Port Dues adalah biaya-biaya kapal yang timbul
sebagai akibat adanya kegiatan suatu kapal yang masuk maupun yang keluar dari
suatu pelabuhan. Baik mengenai persiapan sebelum kapal itu masuk kepelabuhan
dilanjutkan pada saat kapal sandar di dermaga dan selesai melakukan bongkar muat
barang dan kemudian meninggalkan pelabuhan.

Gambar 1.1 Jasa Labuh Kapal

Sumber : Google Images

1.1.2 Jasa Pandu Kapal


Pelayanan kapal, meliputi pemanduan, yakni memandu atau menarik kapal
pada setiap gerakan kapal di perairan pelabuhan, mulai dari ketika kapal berada di
batas terluar pelabuhan dan ditarik masuk melewat alur laut guna menghmdari
musibah kandas, juga menarik kapal ketika kapal bergerak dari kolam pelabuhan
menuju dermaga. Pelayanan pandu serupa diberikan ketika kapal hendak bertolak
keluar dari perairan pelabuhan. Bersamaan dengan pemanduan maka kapa1 tunda
juga terlibat melayani kapal agar bisa berbelok ke kiri dan ke kanan dengan cepat.
Terakhir adalah pengepilan melayani kapal memasang tamper/tali kapal ke patok besi
di dermaga agar kapal tidak bergoyang-goyang sehingga tidak mengganggu kerja
buruh untuk bongkar muat barang (Annas, 2016).
Biaya yang dikenakan untuk jasa pemanduan kapal disebut juga Pilotage
Dues. Biaya atau tarif yang dikenakan pada kapal yang GRT-nya lebih dari 150 dan
diberlakukan satu kaligerakan masuk dan satu kali gerakan keluar.

Gambar 1.2 Jasa Pandu


Sumber : Google Images
1.1.3 Jasa Tambat Kapal
Jasa Tambat merupakan jasa yang diberikan untuk kapal yang merapat ke
dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang. Dalam jasa penambatan
dikenakan biaya sandar (quay dues) yaitu tarif atau biaya yang dikenakan pada kapal
yang bertambat pada tambatan beton, besi atau kayu, pelampung serta kapal yang
merapat pada kapal lain yang sandar.

Gambar 1.3 Jasa Tambat

Sumber : Google Images


1.1.4 Jasa Tunda Kapal
Jasa Tunda merupakan jasa yang diberikan oleh kapal tunda untuk mendorong
atau menarik kapal menuju atau keluar dari dermaga. Dalam jasa tunda, dikenakan
biaya tunda (assist tug dies) yaitu tarif atau biaya yang dikenakan terhadap kapal
dikarenakan kapal memerlukan penundaan untuk pertimbangkan keselamatan
pelayaran. Penundaan ini diwajibkan pada kapal dengan panjang lebih dari 70 meter.

Gambar 1.4 Jasa Tunda

Sumber : Google Images

1.1.5 Jasa Kebutuhan Kapal


Pelabuhan juga menyediakan jasa pemenuhan kebutuhan kebutuhan kapal.
Vessel Dues adalah biaya-biaya yang timbul dikarenakan kebutuhan kapal ataupun
kepentingan crew kapal dalam melaksanakan tugas yang rutinnya maupun mendadak
dalam pengoperasian kapal. Biaya ini terdiri dari :
 Biaya supply bahan makanan (Provision Supply).
 Biaya Cucian (Laundry).
 Biaya Reparasi dan Survey (Ship’s Repair dan Survey).
 Biaya Kebutuhan Air (Water Supply).
 Biaya Bahan Bakar (Bunker Supply).
 Biaya Kebutuhan Deck & Mesin (Deck&Engine Supply).
 Biaya Crew (Crew Expenses).
o Uang muka ke master (Chas Advance to Master).
o Biaya Pass Pelabuhan (Harbour & Shore Pass).
o Biaya Pengobatan (Medical expenses).
o Biaya Penginapaan (Hotel,Lodenganing,food)
o Lain-lain (Others).

1.1.6 Jasa Komunikasi


Jasa Komunikasi dikenakan biaya untuk sarana komunikasi yang digunakan
dalam berbagai kegiatan kapal di pelabuhan. Biaya yang dikenakan meliputi:
 Telephone
 Telex/Radio pantai
 Telegram.
 Faximile

1.2 Jasa Layanan Barang


Pelayanan barang atau kargo berupa pelayanan bongkar muat mulai dari kapal
hingga penyerahan ke pemilik barang. Layanan kargo ini terdiri dari jasa dermaga
umum, dermaga khusus, jasa lapangan, dan jasa gudang. Jasa tersebut merupakan jasa
yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan(Pelindo, n.d.).

1.2.1 Dermaga
Merupakan bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang
digunakan atau tempat kapal untuk ditambatkan atau merapat untuk melakukan
kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal.

1.2.2 Bongkar Muat


Bongkar muat merupakan kegiatan memuat ataupun membongkar suatu
muatan dari dermaga, tongkang, truk ke dalam palka atau geladak kapal.
Menggunakan derek dan katrol kapal maupun darat, barang dipindahkan dari dan ke
atas kapal
Penerapan biaya bongkar muat peti kemas merupakan paket biaya secara all-
in, maksudnya beberapa kegiatan kerja dalam penanganan digabung menjadi biaya.
Dalam membuat biaya tersebut lebih murah daripada setiap kegiatan dipilih masing-
masing biayanya. Biaya yang di terapkan dalam kegiatan bongkar peti kemas terdiri
dari:
a. Biaya FCL ( Full Container Load )
Dikenakan atas jasa pekerjaan mendorong peti kemas isi atau kosong dari kapal,
mengangkut dan menurunkan langsung menyusun di lapangan penumpukan untuk
diserahkan kepada pemilik, tidak termasuk biaya lift on.
b. Biaya Stevedoring
Dikenakan atas jasa pekerjaan membongkar peti kemas dari dermaga ke atas dek
dalam palka kapal dengan menggunakan crane kapal/ crane darat.
c. Biaya Trucking/ Haulage
Dikenakan atas jasa mengangkat peti kemas dengan menggunakan trailer (chasis)
dalam daerah kerja pelabuhan dari lambung kapal ke lapangan penumpukan peti
kemas atau sebaliknya.
d. Biaya Lift on/Lift off Peti Kemas
Atas jasa meningkat peti kemas dari CY ke CY
e. Biaya Angsuran
Dikenakan atas jasa memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat
laindalam satu lapangan penumpukan peti kemas tanpa menggunkan chasis.
f. Biaya Stripping
Dikenakan atas jasa membongkar barang dari peti kemas sampai disusun di dalam
gudang penumpukan (CFS) atau truk.
g. Tarif Stuffing
Dikenakan atas jasa memuat barang dari dalam gudang penumpukan (FCS) atau
dari truk sampai disusun dalam peti kemas.
h. Tarif Shifting
Dikenakan atas pekerjaan pemindahan peti kemas dari satu tempat ke tempat lain
dalam petak kapal (bay) yang sama, atau ke petak kapal (bay) yang lain dalam
kapal dermaga dan kemudian menempatkan kembali ke kapal semula(Eno, 2019)

1.2.3 Penumpukan Barang


Penumpukan barang dapat dilaksanakan di Gudang Penumpukan yaitu suatu
bangunan atau tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang
berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal, atau Lapangan Penumpukan yakni
Sebuah lahan terbuka di dalam area terminal yang digunakan untuk menempatkan
atau menumpuk petikemas atau barang lainnya, yang disusun secara berencana baik
barang yang akan dimuat ke kapal atau pun barang setelah dibongkar dari kapal.
Fasilitas penumpukan barang bisa dilakukan di dalam gudang atau di
lapangan penumpukan. Barang-barang yang tidak tahan air ditimbun di dalam
gudang, misalnya katul, jagung, tekstil, mesin-mesin, spareparts, tepung terigu,
beras, dan lainnya. Sedangkan untuk barmg-barang yang tahan air, seperti kayu
gelondong, pipa-pipa, besi kerangka gudang pabrik, oli dalam drum, batang kelapa,
besi beton, dan lainnya ditimbun di lapangan penimbunan(Annas, 2016).

1.3 Layanan Rupa-Rupa


Pelabuhan juga berusaha di bidang lain yang relevan seperti menyewakan
tanah, bangunan, dan fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan
kepelabuhanan. Dalam menjalankan kegiatan operasi dan pengusahaan pelabuhan,
Perseroan mengadakan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU) dengan beberapa mitra
usaha dari pihak swasta, seperti kerja sama terminal operator, kapal tunda, dan
pengelolaan fasilitas pelabuhan lainnya.

1.3.1 Pas Pelabuhan


Merupakan Biaya masuk area pelabuhan untuk perseorangan dan kendaraan
bermotor, karyawan-karyawan perusahaan di wilayah pelabuhan serta pas bagi
pegawai EMKI, tiket masuk di pos masuk dermaga, timbangan muatu truk,
persewaan alat-alat, dan lainnya.

1.3.2 Jasa Pemeliharaan Alat-Alat Pelabuhan


Jasa yang diberikan, berupa persewaan forklift, kran (darat, apung dan listrik),
kapal tunda, motor boat, dan alat pemadam kebakaran

1.3.3 Penyewaan Tanah, Bangunan, Air, Dan Listrik


Pengusahaan persewaan tanah dengan status hak sewa, di mana di atas tanah
tersebut penyewa bisa mcndinkan kantor, pabrik kantor, pabrik atau dibangun tabung-
tabung elpiji raksasa milik PT. Pertamina. Bahkan tidak jarang pengusahaan pabrikan
untuk ekspansi dan perluasan lahan pabrik melakukan reklamasi pantai sampai
beratus meter menjorok ke laut, namun tetap dengan status hak sewa. Artinya untuk
setiap periode, penyewa tanah harus mernbcyar sewa ke pengelola pelabuhan.
Pelabuhan juga menyewakan gedung-gedung untuk perkantoran, menjual air bersih
guna melayani logistik kapal.

2. Kegiatan Usaha di Tempat PKL


PT Pengerukan Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan
jasa pengerukan dan galangan yang sahamnya 99,9% dimiliki oleh PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) dan 0,1% dimiliki oleh PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.
Sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang pengerukan, reklamasi dan jasa
galangan maka keberadaan PT Pengerukan Indonesia dapat mendukung kelancaran
perawatan alur pelayaran, kolam pelabuhan, dan perbaikan kapal-kapal tugboat di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

2.1 Bidang Usaha Perusahaan


 Pengerukan alur-alur pelayaran, kolam pelabuhan dan lokasi lain yang
memerlukan jasa keruk
 Reklamasi, transportasi hasil keruk, pengadaan/pengembangan lahan dan
bangunan
 Pekerjaan Teknik Sipil yang berkaitan dengan pengerukan, reklamasi,
pengembangan lahan dan bangunan
 Jasa Konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan pengerukan, reklamasi, dan
pengembangan lahan
 Survey hidrografi dan topografi serta penyelidikan tanah
 Perbaikan, pemeliharaan, pembangunan kapal keruk dan alat bantunya, serta
kapal-kapal lainnya
 Jasa Keagenan perusahaan/kapal keruk dan jasa lainnya yang berkaitan dengan
pengerukan dan reklamasi
 Kegiatan penguasaan (konsesi) dan penambangan pasir
 Usaha penyewaan alat produksi, fasilitas penunjang produksi dan pengawakan
kapal

Anda mungkin juga menyukai