MENTERI PERHUBUNGAN
OUTLINE
Landasan Hukum
Terminologi Logistik dan Transportasi
Total Logistics Scope
Kinerja Jasa Bongkar Muat di Pelabuhan
RANKING KINERJA LOGISTIK INDONESIA
Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi
Transportation Cost
Upaya Menekan Biaya Logistik
Pelayaran Keperintisan
Jumlah Pelabuhan di Indonesia
2
(1)
(3)
Logistik
Misi
Informasi
Transportasi
Inventory
pergudangan
Reverse
Logistics
Simpul
Jaringan
Pemaketan
Pemindahan manusia dan barang
dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kendaraan
yg digerakkan manusia atau
mesin
Transportasi
Simpul
Darat
Laut
Jaringan
Simpul
Jaringan
Misi
Udara
Simpul
Kereta Api
Jaringan
Catatan :
Prioritas penerapan kebijakan anggaran pembangunan saat ini (20 thn yl) perlu ditinjau kembali / evaluasi ulang
CUSTOM HOUSE
BROKERAGE
ORIGIN / DESTINATION
PORT
DESTINATION / SITE
DELIVERIES and
RETURNS
INBOUND LOGISTICS
IN-LAND LOGISTICS
WAREHOUSE
MANAGEMENT
OUTBOUND LOGISTICS
SERVICE
TIME
INDIKATOR
KINERJA
PELABUHAN
PRODUCTIVITY
UTILITY
WT
AT
PT
NOT
IT
ET
BT
BWT
TRT
T/G/H
T/S/H
B/C/H
B/S/H
KINERJA
PELABUHAN
Kinerja
B/M
BOR
SOR
YOR
TOP 10 COUNTRIES
TOP 10 COUNTRIES
TOP 10 COUNTRIES
LPI Rank
Country
LPI Rank
Country
LPI Rank
China
27
India
46
Japan
10
Thailand
35
Morocco
50
Malaysia
25
Philippines
44
Philippines
52
Thailand
35
India
47
Vietnam
53
Indonesia
53
Tunisia
61
57
Philippines
57
Honduras
70
Indonesia
59
62
Ecuador
71
Yemen, Rep.
63
Brazil
65
Indonesia
75
Ukraine
66
Pakistan
72
Paraguay
76
Pakistan
71
Kenya
74
80
Guatemala
74
Paraguay
78
Country
Sumber: lpi.worldbank.org
Transport Cost:
Indonesia's logistics costs
are very high compared to
other countries, which the
average logistics costs in
Indonesia approach to
14.08% Production Cost
or 24,6% of GDP.
Japan
4.88
Indonesia (Avg)
Makassar
11.70
15.61
Medan
Surabaya
13.67
Jabotabek
15.32
0.00
5.00
Jabotabek Surabaya
Logistics Costs
14.08
15.32
13.67
10.00
15.00
20.00
Medan
Makassar
Indonesia
(Avg)
Japan
15.61
11.70
14.08
4.88
The shipping cost of container from Padang to Jakarta Rp 5, 4 million, while the
shipping cost of the same container from Jakarta to Singapore only Rp 1, 8 million.
Sumber: LPEM-UI (2008)
8
Perpindahan Orientasi
pembangunan dari
transportasi darat ke laut
Poros
Maritim
Dunia
Panjang pantai no
dua di dunia
setelah Canada
Kondisi
Geografis
2/3 wilayah
merupakan
perairan
Terdiri dari lebih
17.000 pulau
Amanat
Presiden
Terletak antara
dua benua (Asia &
Australia)
Tol Laut
Jumlah penduduk no 5 di
dunia (250 jt jiwa)
Posisi
Geografis
Terletak antara
Samudera Hindia
& Indonesia
Tempat
perlintasan
transportasi laut
antara kawasan
industri (Asia
Timur) & pusat
energi (Timur
Tengah)
P
E
R
M
A
S
A
L
A
H
A
N
Permukiman tersebar
dan tidak merata :
Jawa : 57,5 %
Sumatera 21,3 %
Kalimantan : 5,8 %
Maluku : 1,1 %
Sulawesi : 7,3 %
Papua : 1,5 %
Lainnya : 5,5 %
Kepadatan
penduduk :
Jawa : 58,8 %
Sumatera : 21,0 %
Kalimantan : 5,5 %
Sulawesi : 2,2 %
Pulau lainnya : 7,5
%
SOLUSI ?
Transportasi
tidak efisien
(mahal)
Ketimpangan wilayah
Note :
Developed Area
13
NATUNA
TANGGUH
SENORO
MASELA
Note :
Developed Area
Pelabuhan Komersial
Trayek Pelayaran Komersil
Trayek Pelayaran Perintis
1129
2154
914
Sumber: Kemenhub, 2013
MALAHAYATI
MALAHAYATI
PORT KLANG
PORT KLANG
LHOKSEUMAWE
LHOKSEUMAWE
BELAWAN
BELAWAN
KUALA TANJUNG
KUALA TANJUNG
TAHUNA
TARAKAN
TANJUNG SELOR
DUMAI
SINGAPORE
PERAWANG
BATAM
PEKANBARU
TEMBILAHAN
TELUK BAYUR
TAYIN
PALEMBANG
BENGKULU
Tg. Pandan
TOBELO
DUMAI
SINGAPORE
PERAWANG
BATAM
PEKANBARU
TEMBILAHAN
TELUK BAYUR
MANOKWARI
SORONG
KOTA BARU
AMAHAI
PARE PARE
KENDARI
BENGKULU
A
M
B
O
N
BIRINGKASI HATI
MAKASSAR
PANJANG
TERNATE
SANGKULIRANG
BENGALON
GORONTALO
SENGATA
BONTANG
SAMARINDA PANTOLOAN
PALU
BALIKPAPAN
PONTIANAK
Tg. Pandan
KOTA BARU
FAK FAK
PARE PARE
KENDARI
A
M
B
O
N
TG. PERAK
MERAUKE
NTB
BANYUWANGI
DILI
ROUTE NETWORK :
TG. PRIOK PONTIANAK, PP
MERAUKE
NTB
DILI
KUPANG
AMAHAI
BIRINGKASI HATI
MAKASSAR
KUPANG
MANOKWARI
SORONG
JAYAPURA
PKL. BUN
SAMPIT
BANJARMASIN
PANJANG
TG. PERAK
BANYUWANGI
PALEMBANG
FAK FAK
TOBELO
TOLI TOLIBITUNG
TAYIN
JAYAPURA
PKL. BUN
SAMPIT
BANJARMASIN
SIAU
TANJUNG SELOR
TOLI TOLIBITUNG
TERNATE
SANGKULIRANG
BENGALON
GORONTALO
SENGATA
BONTANG
SAMARINDA PANTOLOAN
PALU
BALIKPAPAN
PONTIANAK
TAHUNA
TARAKAN
SIAU
ROUTE NETWORK :
16
Current
network
Milk runs
network
17
SHIPPING INDUSTRY
5 Mendorong
Pengoperasian Kapal
Kapasitas 5000 T
6 Peningkatan
Profesionalitas dan
Koordinasi dalam
Pengoperasian Pelayaran
dengan Kapal Besar
(seperti pengaturan
jadwal sandar kapal dan
rencana penumpukan)
7 Industri Perkapalan
(dockyards) , peningkatan
kapasitas docking secara
drastis pada kebijakan
fiskal
SUPPORTING INDUSTRIES
8
9 Peningkatan Connectivity :
#Hard copy : Ports LC
#Soft Copy : IT for all
stakeholders
10
11
REGULATORS
INTEGRATED
LOGISTICS
SUPPLIER
LOGISTICS
OPERATORS
INFRASTUCTURE
PROVIDER
*) AGEN
*) OTORITAS PELABUHAN
*) 3 PL
*) FF
*) LINERS
*) TRADING
*) PORTS
*) WAREHOUSES
*) DOCKS
19
24
20
Alor
Gate
Laut Territorial, 12 miles
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
SHIP
CARGO
23
Teknis
Prosedur Pelayanan
Kapal & Barang Di
Pelabuhan Menggunakan
TIK (Inaportnet, EDI, NSW)
First Come
First Service
Media
Elektronik
Permintaan
Pelayanan
Kapal &
Barang
(PPKB)
INAPORTNET
Kedatangan kpl
a. Nahkoda/ Perwira
& ABK siap di kpl
b. Mesin kpl, kemudi
& peralatan
navigasi berfungsi
baik
c. Perlengk kpl (tali/
tross, jangkar,
wins, dsb)
lengkap,
memenuhi syarat
d. Tutup palka
berfungsi dgn
baik
e. Crane kpl
berfungsi baik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Perairan
Prioritas
Pelayanan
Persyaratan
Pelayanan
Rencana
Pelayanan
Administrasi
Media
Tulisan/
Hard
Copy
Kepentingan Umum
Kepentingan Pengguna
Jasa
Keamanan &
Keselamatan Kapal,
Pnp & Brg
Keamanan Faspel &
Peralatan
Kelancaran, Ketertiban,
Keamanan, Efisien &
Efektif Ops Pelayanan
Kapal Negara
Kapal
Penumpang
Kapal Hewan
Kapal Penelitian
Kapal Muatan
BHN pokok
Kapal Muatan
Komoditi
Strategis
Kapal Liner
Jadwal Tetap
Kapal Tramper
Kapal Lainnya
a. Mengajukan PPKB
Max 48 Jam Sbelum
Kpl Tiba Dgn :
Ship particuler &
srt ukur bagi kpl
pertama kali
berkunjung
Berita kedatangan
kpl dr radio/
nahkoda (master
cable)
Keterangan jenis
kemasan, jml brg
yang akan di B/M
b. Dilengkapi Dok yang
sah (Manifest,
Loading list, Stowage
plan)
c. Penyelesaian Keu utk
pelayanan jasa
Target
Produktivitas
gerakan kpl/
jam atau
gerakan kpl/
hari
Kapal
Dermaga
Kriteria
Pelayanan
Alokasi labuh
Sarana Bantu
Kpl Tunda
(SBKT)
Pelayanan
Optimal
Brg
Dasar :
a. Manifest
b. Stowage
plan
c. Special cargo
list
d. Loading list/
Shipping
Order
Srt penunjukan
PBM/JPT
Dok. kepabeanan
Tersedia angk yg
memadai (cukup)
Gudang angk yg di
luar pelab siap
Muatan hewan,
tumbuhan,
pakan/ pangan
& brg2 lain
Quarantine Clear.
Muatan barang
berbahaya
Syahbandar
Minimal muatan
yang tersedia di
pelabuhan
Persyaratan
minimal
Logistik dan transportasi laut yang efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat.
Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Mematuhi Peraturan Permenhub No. PM 60 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke Kapal;
b. Profesionalisme Perusahaan Bongkar Muat dan SDM yang memiliki kompetensi
dan sertifikasi;
c.
Keberpihakan Pemerintah dalam membina Perusahaan Bongkar Muat dengan
mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kompetensi dan sertfikasi SDM
Bongkar Muat;
d. Peningkatan kemampuan PBM dalam menggunakan TIK dalam mendukung
kelancaran arus barang, sehingga alat angkut barang dapat diketahui dengan pasti
(just in time);
e.
Keberpihakan pengalokasian anggaran transportasi laut dan logistik lebih besar
daripada untuk moda transportasi lainnya;
f.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yg terintegrasi dengan
transportasi laut dan logistik (pemanfaatan telekomunikasi generasi ke-4/ 4G);
g.
Pelabuhan harus dikembangkan sebagai pusat pelayanan logistik dan multimedia;
3.
4.
27