Anda di halaman 1dari 13

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perusahaan Pelayaran.


Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta,
berbentuk perusahaan negara persero, Perseroan Terbatas (PT), Perseroan
Comanditer (CV), dan lain-lain, yang melakukan usaha jasa dalam bidang
penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan
penumpang (orang) dan barang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat)
kepelabuhan tujuan (bongkar), baik di dalam negeri (interinsulair) maupun
luar negeri (ocean going shipping). (Suwarno, 2011:128)
Pelayaran niaga adalah usaha dibidang jasa dalam penyediaan ruang pada
angkutan air atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan
penumpang dan barang dagangan dari suatu pelabuhan asal (muat)
kepelabuhan tujuan (bongkar), baik dalam negeri maupun luar negeri.
(Suwarno, 2011:127)
Pelayaran Niaga (Merchant Marine) ialah usaha pengangkutan barang
(khususnya barang dagangan) atau penumpang melalui laut, baik yang
dilakukan antar pelabuhan dalam wilayah sendiri maupun antar negara.
(Engkos Kosasih & Hananto Soewedo, 2007:6)
1. Manfaat Shipping Industry
Usaha pelayaran merupakan usaha industri bidang jasa Transportasi laut
atau Shipping Industry yang member manfaat sebagai berikut :
a. Place utility, yaitu barang yang di satu tempat kurang bermanfaat di
pindahkan ke tempat yang manfaatnya lebih besar.
b. Time utility, yaitu barang dari satu tempat yang saat tertentu sudah
diproduksi dan berlebihan di pindahkan ke tempat yang pada waktu
yang sama belum di produksi dan membutuhkan pengangkutan dengan
kapal dapat dilakukan melalui laut, danau, maupun sungai.
(Engkos Kosasih & Hananto Soewedo, 2007:8).

5
6

2. Macam – macam perusahaan pelayaran.


Menurut engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2007:31-33) di tinjau
dari sifat usahanya perusahaan pelayaran dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Pelayaran tetap (Linier Service).
Pelayaran tetap mempunyai ciri sebagai berikut :
1) Jalur pelayaran (trade line) dan perjalanan kapal tertentu dan teratur,
menyinggahi pelabuhan yang di tetapkan sebelumnya dengan
fekruensi yang tetap dan mempunyai sailing schedule tertentu yang
semuanya di umumkan kepada semua cargo owner
(pemilik muatan).
2) Umum nya pelayaran tetap dapat menerima semua jenis muatan.
3) Pelayaran tetap menawarkan freight rate (daftar tariff angkutan)
yang telah di tetapkan dan berlaku umum.
4) Carrier (pengusaha pelayaran) harus mempunyai peraturan atau
syarat-syarat pengangkutan yang di cantum kan pada lembar
formulir Bill of Lading (B/L) atau mungkin ada perjanjian khusus
antara carrier dan shipper.
Sebagaimana usaha lain, usaha pelayaran service linier juga memiliki
keuntungan dan kerugian. Berikut ini penjelasan lengkap nya.
3. Keuntungan Linier Service.
a) Memenuhi kebutuhan bagi cargo owner, yaitu satu pelayaran yang tetap
dan teratur.
b) Mempunyai customer tetap yang selalu mensupport perusahaan.
c) Karena sifatnya yang teratur lebih mudah di ramalkan dan diadakan
preplanning sehinnga memungkinkan untung / rugi lebih mudah di
ketahui sebelumnya.
4. Kerugian Linier Service
a. Linier membutuhkan satu organisasi yang mahal / besar harus ada unit
usaha, armada, keuangan, dan administrasi umum dalam jumlah yang
sesuai dengan kegiatan.
7

b. Harus balanced trade terutama untuk linier container untuk


menghindari biaya respositioning yang tinggi.
c. Agar dapat memelihara satu frekuensi yang tinggi harus mempunyai
armada yang besar / banyak.
5. Pelayaran Tidak Tetap (Tramper Service).
Pelayaran tramper service merupakan pelayaran bebas yang tidak terikat
ketentuan formal, tidak mempunyai jalur pelayaran tetap, dan kapal dapat
berlayar kemana saja. Kapal membawa muatan apa saja dan sering
membawa muatan sejenisnya. Pelayaran tramp tidak mempunyai jadwal
yang di umumkan sebelumnya. Syarat pengangkutan dan uang tambang
(freight rate) dalam pelayaran tramp merupakan hasil permufakatan kedua
belah pihak.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan tramper service :
a. Kapal hanya menyinggahi pelabuhan yang mempunyai prospek yang
bermuatan cukup.
b. Pelabuhan yang di singgahi kurang, tetapi muatan yang diangkut cukup
banyak.
c. Organisasi perusahaan cukup sederhana, yang penting ada unit armada.
d. Selain keuntungan tramper service juga memiliki kerugian-kerugian
sebagai berikut.
e. Tidak mudah untuk mendapatkan employment kapal karna tidak
mempunyai customer yang tetap.
f. Ada kemugkinan berlayar dalam keadaan kosong menuju satu
pelabuhan muat atau tidak memperoleh muatan balik.
8

2.2 Pelayanan jasa kapal penumpang (Keagenan).


1. Pengertian Keagenan
Menurut Budi Santoso, (2015) Dalam pasal 1 disebutkan bahwa agen
Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bila
mana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak
yang dinamakan agen (agent) setuju untuk mewakili pihak lainya yang di
namakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap
mempunyai hak untuk mengawasi agenya mengenai kewenangan yang di
percayakan kepadanya.
Selain usaha pokok bidang pelayaran (core shipping business), sebuah
perusahaan pelayaran dapat bertindak sebagai agen (mengageni) perusahan
pelayaran lain / asing (principal) untuk melayani semua kepentingan kapal
maupun muatan principal. (Engkos Kosasih & Hananto Soewedo,
2007:43).
2. Fungsi Unit Keagenan.
Menurut Engkos Kosasih, (2009) unit keagenan memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut :
a. Menyusun program operasional keagenan berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan, baik terhadap pelayanan liner service maupun tramper.
b. Memonitor pelaksanaan penanganan / pelayanan keagenan, baik yang
bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal dating dan
berangkat kapal.
c. Mengadministrasikan kegiatan keagenan, baik yang berkaitan dengan
kegiatan fisik operasional maupun yang menyangkut keuangan.
d. Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan
keagenan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan sebagaimana
mestinya.
e. Mengupayakan kegiatan keagenan sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan stimulant terhadap kegiatan–kegiatan pokok perusahaan.
9

3. Jenis keagenan.
Menurut Budi Santoso, (2015) jenis-jenis keagenan kapal yaitu :
a) Universal agent
Universal agent terjadi pada saat prinsipal menunjuk seseorang untuk
melakukan semua pekerjaan atau tindakan yang secara hukum dapat di
delegasikan pada agent.
b) General agent.
General agent dengan memberikan kewenangan pada seseorang untuk
mengeksekusi semua transaksi yang berkaitan dengan bisnis maka
principal telah menunjuk general agent.
c) Sub agent.
Sub agent dalam keadaan tertentu kemungkinan prinsipal akan banyak
diuntungkan apabila memberikan kewenangan pada agennya untuk
mendelegasikan kewenanganya pada pihak lain.
4. Macam-macam jasa keagenan.
Macam-macam jasa keagenan antara lain sebagai berikut :
a. Jasa informasi.
Jasa informasi adalah suatu usaha dalam menjual informasi atau berita,
baik tercetak ataupun noncetak yang dilakukan oleh perusahaan
keagenan untuk menghasilkan keuntungan.
b. Jasa financial.
Jasa financial adalah jasa yang merujuk pada keuangan yang
menangani pada pengelolaan dana dan investasi.
c. Jasa bimbingan / konsultasi.
Jasa bimbingan / konsultasi adalah memberikan saran berdasarkan
kesepakatan bersama dengan klien.
5. Pengertian jasa.
Pengertian jasa menurut Ratih Hurryati (2005:28) adalah seluruh aktivitas
ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, di konsumsi
dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara
prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya.
10

6. Pengertian kapal secara umum.


Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut, sungai
dan sebainya. Seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal
biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci.
Sedangkan dalam istilah inggris di pisahkan antara ship yang lebih besar
dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaanya kapal dapat membawa
perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal.
7. Pengertian kapal penumpang secara spesifik.
Kapal penumpang adalah kapal yang di gunakan untuk angkutan
penumpang. Untuk meningkatkan effisiensi atau melayani keperluan yang
lebih luas, kapal penumpang dapat berupa kapal Ro-ro ataupun untuk
perjalanan pendek terjadwal dalam bentuk kapal ferry.
8. Pengertian Pelabuhan.
Pengertian Pelabuhan Menurut Gata Dian Asfari, (2014) adalah suatu
daerah perairan (samudera, estuary / muara, sungai, dan teluk) dengan
kedalaman yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin
dan arus dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
dimana kapal dapat berlabuh atau bertambat, kran kran untuk melakukan
bongkar muat barang/ hewan, gudang untuk menyimpan barang barang
yang cukup lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau
pengapalan.
9. Fungsi Pokok Pelabuhan.
Menurut Abbas Salim, (2013) dari pengertian pelabuhan di atas maka
fungsi pokok pelabuhan yaitu sebagai tempat yang aman berlabuh kapal
dan sebagai terminal transfer barang dan penumpang, pada dasarnya
funngsi pelabuhan mempunyai arti yang lebih luas yaitu sebagai interface,
link, gateway, dan industry entity.
11

10. Pelabuhan khusus.


Menurut Gata Dian Asfari, (2014) Pelabuhan khusus di selenggarakan
untuk kepentingan sendiri dalam menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan
ini tidak boleh digunakan kepentingan umum kecuali dalam keadaan
tertentu dengan ijin pemilik pelabuhan.
11. Pengoprasian Pelayanan Kapal.
Menurut Edy Hidayat, (2009) Pemanduan kapal adalah salah satu usaha
untuk menjaga keselamatan kapal, penumpang dan muatanya seawktu
memasuki memasuki alur pelayaran menuju / meninggalkan dermaga atau
kolam pelabuhan untuk berlabuh. Pelayanan kapal yang diberikan oleh
pelabuhan meliputi pemanduan kapal yang merupakan rangkaian dengan
pelayanan penundaan dan pengepilan.
12. Dokumen kapal.
Dokumen kapal adalah surat-surat kapal yang harus di lengkapi atau di
penuhi oleh awak kapal agar kapal dapat berlayar sesuai prosedur.
Dokumen kapal antara lain sebagai berikut :
a) Crew list.
Daftar nama dari seluruh anggota / awak kapal.
b) Cargo manifest.
Daftar muatan di kapal.
c) Cargo discharging list.
Daftar muatan yang akan di bongkar di pelabuhan yang bersangkutan.
d) Passangers list.
Daftar nama penumpang di kapal.
e) Harbour report (warta kapal).
Merupakan suatu warta kapal yang berisi segala keterangan mengenai
kapal, muatan, air tawar dan bahan bakar.
f) International declaration of health.
Suatu pernyataan bahwa kapal sehat dan tidak terdapat suatu penyakit
menular.
12

13. Dokumen pengapalan.


Dokumen pengapalan adalah surat-surat perusahaan yang di gunakan
untuk proses penanganan kapal dalam penyediaan jasa kapal.
Dokumen pengapalan antara lain sebagai berikut :
a. Surat persetujuan berlayar.
b. Surat pernyataan pelasingan.
c. Laporan kapal tiba / bertolak.
d. Permohonan persetujuan berlayar.
e. Surat pernyataan nahkoda.
f. Daftar pemeriksaan kelengkapan dokumen.
14. Prosedur penanganan kedatangan dan keberangkatan di PT.ASDP
Indonesia Ferry.
Sebelum kapal datang dan melakukan kegiatan bongkar maka perusahaan
keagenan memiliki peranan untuk melayani setiap kebutuhan kapal
berkaitan dengan prosedur penanganan kegiatan muat. perusahaan
keagena wajib memberitahukan kepada pihak pengelola pelabuhan
(KSOP) sebagai syarat prosedur penanganan bongkar muat barang /
penumpang serta berkoordinasi dengan pihak – pihak yang terkait dalam
persiapan kegiatan kedatangan kapal serta kegiatan bongkar muat barang /
penumpang di PT.ASDP Indonesia Ferry.
Sebelum kapal bersandar untuk mendapatkan pelayanan jasa kapal
perusahaan pelayaran harus menyiapkan hal – hal sebagai berikut :
a. Sebelum Kapal Tiba
1) Mengajukan permohonan PKK (Pemberitahuan Kedatangan Kapal)
kepada Syahbandar tentang rencana kedatangan dan penyandaran
kapal di pelabuhan khusus PT.ASDP Indonesia Ferry.
2) Mengajukan NOR ( Notice of Radines) dan B/L (Bill ofLoading)
kepada pihak Perusahaan penyeberangan yang di tuju untuk
memastikan barang / penumpang sesuia dengan batas dan jumlah
muatan yang di lampirkan dalam dokumen tersebut.
13

3) Melakukan Meeting Sandar yang diadakan di PT yang akan di tuju


bersama kepala cabang Dan Membahas Tentang jadwal
Pengoperasian kapal.
4) Mengirimkan pemberitahuan tentang perkiraan kapal tiba (estimate
time arrival) kepada PT.ASDP Indonesia Ferry cabang gilimanuk
sebagai perusahaan penyeberangan yang di tuju.
b. Pada saat kapal tiba :
1. Agen memberitahukan kepada owner / general agen tentang hari/
jam, tiba / sandar kapal, keadaan muatan kapal , beserta rencana
kegiatan muat di PT.ASDP Indonesia Ferry cabang ketapang menuju
pelabuhan gilimanuk.
2. Agen pelayaran naik kapal bertemu dengan captain untuk boarding
document atau mengambil dokumen–dokumen kapal dan crew
untuk keperluan clearance in di kantor Syahbandar, laporan kepada
KSOP dan kantor karantina kesehatan pelabuhan. Selama kapal
berda di pelabuhan dokumen–dokumen kapal tetap disimpan di
Syahbandar sampai kapal meninggalkan pelabuhan.
3. Mengadakan pemeriksaan beserta dengan team pemeriksa yang
terdiri dari Kesehatan pelabuhan,dan Surveyor.
4. Setelah team pemeriksa turun dari kapal dengan catatan tidak ada
masalah maka kegiatan bongkar siap dilaksanakan.
c. Pada saat kapal melakukan kegiatan bongkar :
Pada saat kapal sedang melakukan kegiatan bongkar muat barang /
penumpang di pelabuhan ketapang, agen berkewajiban untuk
memberitahukan kepada owner / general agen tentang hasil muatan dan
hambatan apa saja pada saat kapal sedang melakukan kegiatan
bongkar.
d. Setelah kapal selesai melakukan kegiatan bongkar :
1) Agen pelayaran menyelesaikan clearance out di kantor Syahbandar
dengan menunjukan bukti–bukti pelunasan administrasi untuk jasa
pandu tunda, bukti clearence kesehatan, bukti pembayaran uang
14

rambu, nota tagihan jasa navigasi kapaldan syarat–syarat lain yang


sudah di selesaikan, maka dokumen–dokumen kapal di terima
kembali untuk di serahkan kepada kapal.
2) Setelah kapal berangkat agen harus melaporkan pertanggung
jawaban kegiatan kapal selama di ageni kepada owner / general
agen.
15. Pihak – pihak yang terkait dalam penanganan.
Dalam pemaparan pada pihak-pihak penanganan ini akan membahas
bagaimana tugas seorang agen dalam menjalankan tugasnya di lapangan
berkaitan tentang penanganan kegiatan bongkar muat barang /
penumpang yang dilakukan di PT.ASDP Indonesia Ferry cabang
ketapang. Adapun pihak-pihak yang terkait dalam penanganan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP ).
Instansi pemerintah yang mengatur kegiatan pelabuhan di
lingkungan Departemen Perhubungan Laut, bertugas dalam
melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran yang
mencakup, pelaksanaan dan pengawasan serta penegakan hukum di
bidang angkutan perairan, kepelabuhanan memberikan perlindungan
lingkungan maritim di pelabuhan agar terciptanya kelancaran dan
tertib laut di pelabuhan yang diusahakan oleh badan usaha pelabuhan
khususnya di wilayah ketapang-banyuwangi .
b. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II ketapang banyuwangi.
Melaksanakan fungsi pemerintahan tentang pembinaan dan
pengawasan atas terselenggaranya kesehatan di pelabuhan baik di
darat atau di atas kapal.
c. Kantor Imigrasi
Instansi pemerintah yang memberi tanda tolak atau izin masuk bagi
setiap orang yang masuk keluar wilayah Indonesia sesuai ketentuan
yang berlaku.
15

d. PT. ASDP Indonesia Ferry.


Suatu Perusahaan palayanan jasa penyeberangan yang berada di
wilayah ketapang dan gilimanuk yang memiliki peranan penting
dalam memberikan pelayanan jasa penyeberangan transportasi laut.
16. Dokumen yang di perlukan dalam penanganan jasa kapal penumpang di
PT.ASDP Indonesia Ferry.
dokumen – dokumen tersebut diantaranya adalah :
a) Surat Penunjukan Keagenan.
Setelah PT.ASDP Indonesia Ferry cabang ketapang mendapatkan
Surat penunjukan keagenan dari PT.ASDP Indonesia Ferry cabang
gilimanuk, hal yang dilakukan oleh PT.ASDP Indonesia Ferry
cabang Ketapang adalah mempersiapkan dokumen lain yang
nantinya akan dimasukkan bersama dengan surat penunjukkan
keagenan (SPK) ke kantor syahbandar ketapang dan juga membuka
SI Ksop Ketapang, kemudian menginput permohonan PKK melalui
aplikasi online yang diberlakukan di KSOP Kelas 1 ketapang
banyuwangi. Setelah permohonan PKK berhasil di input maka tugas
agen adalah menyerahkan permohonan tersebut kepada KSOP Kelas
1 ketapang banyuwangi dengan dilampiri dokumen pendukung
lainnya. Adapun data pendukung dalam pengajuan PKK adalah
sebagai berikut :
1. Copy Surat Penunjukan Keagenan.
2. Copy Surat Ukur & Surat Laut.
3. Copy RPT (Rencana Pola Trayek).
4. Copy Bill of Loading&Manifest.
b) Manifest & Bill of Loading.
Sebelum kapal memasuki pelabuhan Ketapang manifest dan Bill of
Loading telah dikirim PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Gilimanuk
melaui email untuk persiapan pengurusan Clearance.
16

c) Rencana Pola Trayek.


Digunakan sebagai lampiran pada saat Clearance di KSOP Kelas 1
Ketapang Banyuwangi.
d) LK3 ( Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal )
Laporan kedatangan dan keberangkatan kapal dibuat oleh agen
melalui aplikasi SI KSOP untuk pengurusan clearance out.
e) Health Book
Setelah dokumen dan sertifikat diambil oleh PT. ASDP Indonesia
Ferry cabang Ketapang dan telah diperiksa kevalidasiannya.
Sebelum kapal bertolak ke pelabuhan Gilimanuk melakukan
clearance ke kantor Kesehatan Pelabuhan dengan menyerahkan
health book kapal.
f) Crew List
Merupakan daftar crew kapal yang ada diatas kapal dan data
diserahkan kepada KSOP Kelas 1 Ketapang Banyuwangi bersama
dokumen kapal untuk kepengurusan pada saat melakukan clearance
out.
g) Surat Persetujuan Berlayar
Surat Persetujuan Berlayar diterbitkan dan disahkan oleh Kepala
Syahbandar Ketapang Banyuwangi, setelah adanya pengajuan dari
PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang untuk menerbitkannya.
fungsi dari Surat Persetujuan Berlayar adalah untuk kelengkapan
kapal sebelum bertolak dari pelabuhan ketapang menuju pelabuhan
gilimanuk.
17. Jasa ini milik PT. Pelindo agen hanya mengurus ke penyedia jasa.
Antara lain jasa sebagai berikut :
a. Jasalabuh
Jasa yang di berikan terhadap kapal agar kapal dapat berlabuh
dengan aman menunggu pelayanan berikut seperti tambat bongkar
muat atau menunggu pelayanan lainya (docking dan pengurusan
dokumen).
17

b. Jasa pandu.
Jasa pemanduan kapal sewaktu memasuki alur pelayaran menuju
dermaga.
c. Jasa tunda.
Melaksanakan pekerjaan untuk mengikat dan melepaskan tali kapal
yang akan bersandar atau bertolak di suatu dermaga.
d. Jasa tambat.
Jasa yang di berikan untuk kapal bertambat pada tambatan dan
secara teknis dalam kondisi yang aman.
e. Jasa pelayanan air.
Jasa yang di berikan untuk penyerahan air tawar dari darat ke
kapal.

Anda mungkin juga menyukai