Anda di halaman 1dari 34

PERATURAN PERSYARATAN

PENGIRIMAN BARANG
BAB I
PROSEDUR

I.1 PROSEDUR UMUM

1. Booking Shipment
a. Setiap pengiriman barang harus disertai Shipping Instruction (lihat lampiran i), copy KTP,
NPWP & SPPKP(Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak). Form tersebut dibutuhkan
untuk kelancaran pengiriman dan mempermudah komunikasi jika ada hal-hal yang
diperlukan dan mempercepat pembuatan Bill of Lading.
Untuk pembuatan Bill of Lading diperlukan fixed SI yang mencantumkan data-data muatan
yang akan dikapalkan (menyebutkan dengan jelas nama shipper, consignee, notify Party,
commodity, jumlah package dalam container, no container/seal, term of shipment).

Fixed SI diserahkan 1 hari sebelum kapal berangkat.

Catatan :
a. Jika shipper belum dapat menyerahkan data lengkap pada waktu booking, alternatifnya
menggunakan proforma SI.

b. Data-data tsb bisa juga berupa container stuffing list.

c. NPWP & SPPKP diperlukan untuk customer yang meminta faktur standard

b. Shipper harus mendeclare jenis komoditi/muatan dan berat muatan pada Shipping
Instruction dengan benar pada saat booking container, sehingga depo/CY bisa merelease
container empty dengan benar sesuai jenis komoditi.

c. Perlu kami tegaskan kembali pentingnya data-data barang yang dikapalkan disertakan
sebagai lampiran dari Bill of Lading. Mengingat asuransi yang dimiliki oleh PT. Meratus
terkait dengan muatan adalah Asuransi P&I (Protection and Indemnimity) Club, yang hanya
akan mengganti kerusakan/kehilangan cargo/muatan apabila Meratus memang harus
bertanggungjawab secara hukum untuk mengganti kerusakan/kehilangan cargo/muatan sesuai
dengan klausa-klausa yang terdapat di balik Bill of Lading PT. Meratus.

Sedangkan di dalam klausa-klausa di balik Bill of Lading


Meratus tersebut, terdapat pembatasan/limitasi pertanggungjawaban pengangkut terhadap
kerusakan/kehilangan barang, yaitu sebesar maksimum £100 per kemasan/collie/unit. Bila di
dalam Bill of Lading atau packing list tidak disebutkan berapa jumlah collie/unit barang yang
ada dalam satu container, maka sesuai ketentuan di dalam Bill of Lading, satu container akan
dianggap satu collie atau satu unit.

d. Sebelum kegiatan stuffing atau stripping diharapkan untuk pesan gang buruh atau forklift
ke Perusahaan Bongkar Muat/PBM/depo selambat-lambatnya 1 hari sebelum kegiatan
dimulai. Pembatalan pemakaian gang buruh atau forklift hanya bisa diterima paling lambat
pukul 15.00 sehari sebelum pelaksanaan. Pembatalan dan atau penundaan akan dikenakan
denda.

2. Term of Shipment
a. Pengiriman / pengapalan cargo dengan Meratus mengacu pada Term of Shipment adalah
CY/CY atau FIOS dimana Meratus tidak bertanggung jawab atas isi dan kondisi barang
dalam container meskipun stuffing dilakukan di area CY/Depo Meratus.
b. Detail term of shipment yang berlaku dapat ditanyakan ke Sales.

3. Penerimaan dan Pemeriksaan Container Empty


a. Penyerahan container empty akan disesuaikan dengan jenis barang(Food grade, Non Food
grade atau muatan khusus). Pemakaian container Food Grade untuk muatan Non Food grade
akan dikenakan denda. Besarnya denda akan ditentukan kemudian.

b. Pada saat menerima container empty dari Meratus, harus diadakan pemeriksaaan oleh
pemakai/pihak pengirim barang sebelum stuffing atau pengambilan empty untuk stuffing
luar. Hal ini untuk memastikan container kami layak pakai.

c. Shipper berhak menolak container yang diberikan jika dianggap kurang layak atau tidak
sesuai dengan kondisi kargo. Untuk penggantian container yang sesuai tidak dipungut biaya.
Namun bila container yang sudah disetujui/diterima oleh pihak pengirim barang
dikembalikan, atau ditukar dengan container lain, maka pengembalian container dikenakan
biaya lift on dan lift off empty.

d. Setelah pihak pengirim barang menyetujui, maka container dianggap dalam keadaan laik
dan hasil pemeriksaan kondisi container ini dituangkan ke dalam EIR (Equipment
Interchange Receipt) pengambilan container empty sebagai dokumen bukti serah terima
container empty. Segala kerusakan container yang terjadi & tidak tercatat di EIR
pengambilan container empty menjadi tanggung jawab customer.

e. EIR harus ditandatangani oleh depo/CY dan shipper/pihak yang mewakili shipper pada
saat serah terima container. Bila tidak ada perwakilan shipper, maka sopir dianggap sebagai
pihak yang mewakili.

f. Shipper harus menyimpan copy EIR dari depo/CY sebagai bukti serah terima container.

g. Kami tidak bertanggung jawab atas potensi kerusakan cargo yang disebabkan oleh
container yang telah disetujui oleh Pengirim barang sebelumnya.

4. Berat Maksimum Isi Container


Berat maksimum barang ( Nett weight cargo ) yang diijinkan untuk diisi / stuffing kedalam
container COC yaitu :
a. Container dry 20' : 22.000 kg
b. Container dry 40’ : 26.000 kg
c. Iso tank 20' : 20.000 kg
d. Platform 20’ : 14.000 kg
e. Container Reefer 20’ : 22.000 kg
f. Container Reefer 40’ : 26.000 kg
g. Container Flat rack 20’ : 21.000 kg

Note:untuk muatan reefer mengacu ke payload container & SWL Crane kapal Meratus

5. Detention
Detention adalah kompensasi yang dibayarkan oleh pengirim barang kepada pelayaran
sebagai denda atas pemakaian container untuk stuffing yang sudah melampaui batas waktu
free time yang ditetapkan, baik yang stuffing didalam maupun diluar CY Meratus.
Free Time Detention
Dihitung mulai dari tanggal release container kepada shipper (baik yang stuffing luar maupun
stuffing dalam) sampai dengan tanggal selesai stuffing dan container siap dimuat (sudah
diseal). Standard waktu free time yang diberikan adalah 5 hari kerja.

6. Demurrage
Demurrage adalah kompensasi yang dibayarkan oleh penerima barang kepada pelayaran
sebagai denda atas keterlambatan stripping container yang sudah melampaui batas waktu free
time yang ditetapkan.

Free Time Demurrage


Dihitung mulai dari kapal selesai bongkar (selesai bongkar sama dengan hari pertama)
sampai dengan selesai stripping dan container kembali ke CY/Depo. Standard waktu free
time diberikan adalah 5 hari kerja.

Jika terdapat kondisi setelah stripping container digunakan kembali oleh shipper untuk
angkut barang selanjutnya, maka :
a. Diperbolehkan asalkan shipper & consignee sama dan prosesnya diinformasikan ke
Pelayaran melalui proses booking kembali (pengambilan RO).

b. Kita tidak bertanggungjawab terhadap kondisi container dan muatan.

c. Jika terdapat kerusakan terhadap container maka consignee terakhir yang


bertanggungjawab terhadap M&R recovery cost.

I.2 PROSEDUR DARI SISI HANDLING MUATAN

7. Muatan Mudah Rusak


Untuk muatan mudah rusak seperti : buah-buahan, sayur-sayuran, telur, buah kelapa dan lain
- lain yang distuffing ke dalam dry/general purpose container, kami tidak bertanggung jawab
atas kerusakan yang terjadi yang disebabkan oleh keterlambatan kapal baik tiba maupun
keberangkatan kapal.

Muatan-muatan yang ada kecenderungan kondensasi seperti mente, beras, jagung, coklat dan
lainnya maka pemuatan didalam container tidak boleh penuh menyentuh atap sehingga ada
ventilasi. Kualitas barang juga harus dipastikan benar-benar kering. Claim yang diakibatkan
dari proses kondensasi bukan menjadi tanggungjawab pelayaran.

8. Muatan Berbahaya dalam Container ( Dangerous Good )


a. Setiap pengiriman barang harus disertai dengan Shipping Instruction, yang menyebutkan
dengan jelas nama shipper, consignee, notify Party, commodity, jumlah package dalam
container, no container/seal.
== jumlah package harus disebutkan, bila terjadi claim. Maka Asuransi P & I Club akan
mengganti maximum £ 100 (100 poundsterling) per collie/unit. Hal ini sesuai dengan clausul
dalam B/L Meratus, yang menganut azas “the Hague Rules”.

b. Menuliskan dengan jelas jenis barang berbahaya (lengkap dengan PSN, UN No, Klas dan
informasi lain yang sesuai dengan IMDG Code), dan tidak boleh ditulis “general cargo” atau
“muatan campuran”.

c. Ada surat ijin dari syahbandar(proses oleh pelayaran, semua biaya akan ditagihkan ke
pengirim barang).

d. Harus ada surat permohonan pengiriman tertulis (Dangerous Goods Declaration) dari
pengirim barang, dan dilengkapi MSDS (Material Safety Data Sheet).

e. Hanya akan diterima untuk dimuat dan/atau dibongkar secara TL (Truck Lossing/ Loading)
dan tidak diperbolehkan menumpuk di CY / Depo Meratus.

f. Meratus tidak menerima muatan DG class 1 & class 7.

g. Tidak diperbolehkan untuk stuffing maupun stripping di Depo Meratus.

h. Muatan berbahaya (DG) hanya boleh dimuat sejenis dalam container dan tidak boleh
dicampur dengan muatan lain dalam satu container.

i. Packaging harus sesuai dengan yang dipersyaratkan IMDG Code. Jika terdapat
ketidaksesuaian yang menimbulkan dampak kerusakan, akibat dari ketidaksesuaian
packaging maka biaya yang timbul akan dibebankan ke shipper / customer.

9. Muatan Cair (Liquid) dalam Tanki (misalnya: Minyak goreng, Olie, dan lain lain )
a. Pengiriman container isi muatan cair dalam tanki (misalnya : minyak goreng full/mty)
harus dilashing atau di-las dengan containernya sedemikian rupa, sehingga benar-benar aman
pada waktu kegiatan bongkar/muat sesuai dengan standart tanktainer shipment.

b. Bila kedapatan ada kebocoran dari tanki ataupun lashing/lasnya tidak aman, maka barang
akan ditinggal / tidak dimuat, dan demurage serta sewa penumpukkan container menjadi
tanggung jawab shipper.

c. Bila container yang kedapatan ada kebocoran dari tangki ataupun lashingnya/lasnya kurang
baik atau tidak dilashing terlanjur dimuat, dan pada saat pemuatan atau pembongkaran terjadi
kecelakaan dikarenakan masalah lashing/las tersebut, maka kerugian yang terjadi atas
kerusakan container, kapal dan musibah/buruh menjadi tanggung jawab pemilik barang
sepenuhnya.

10. Muatan Wajib Asuransi


a. Sehubungan dengan adanya klausul yang tercantum di dalam B/L Meratus, dimana
berdasarkan The Hague Rules, jika terjadi kehilangan atau kerusakan cargo, Carrier akan
mengganti maksimal £100 per unit/package. Dengan ketentuan tersebut maka ditetapkan
untuk muatan wajib asuransi, cargo harus diasuransikan all risk. Muatan wajib asuransi
tersebut adalah sbb :
o Barang-barang pindahan
o High value cargo seperti : kendaraan/vehicle, mobil, mesin-mesin yang besar, barang-
barang proyek,pala, cengkeh, dan barang yang bernilai tinggi.
o Cargo reefer seperti:ikan, crab meat, udang, dll.

b. Jika tidak ada asuransi tersebut maka cargo tidak diterima kecuali jika shipper menyetujui
secara tertulis menerima kondisi sesuai B/L dengan mengisi surat pernyataan. (lihat lampiran
iv)

I.3 MUATAN YANG BERPOTENSI MERUSAK CONTAINER

11. Dunnage muatan khusus


a. Untuk jenis muatan tertentu harus diberikan dunnage / pelindung, untuk menghindari
kerusakan pada container.
Yang termasuk category komoditi Muatan khusus adalah komoditi yang terindikasi dapat
mengakibatkan container rusak, terkontaminasi, kotor dan atau berbau menyengat.

b. Adapun jenis muatan tersebut diantaranya adalah :


a. Aspal
b. Accu bekas (air accu)
c. Bahan baku terasi, terasi
d. Bahan kimia
e. Besi-besi bangunan (konstruksi, beton, kanal, plate, pipa)
f. Besi tua, rongsokan (aluminium, kertas bekas)
g. Belerang (sulfur)
h. Caustic soda/ Soda api/ Karbit
i. Garam curah/garam kristal
j. Getah pinus
k. HCL (asam chloride)
l. Hydrate lime
m. Ikan laut (ikan asin, ubur-ubur, tulang ikan/sirip ikan, rajungan, dll)
n. Karet basah
o. Kopra
p. Kulit hewan basah/kering
q. Lem
r. Oli, Minyak dalam kemasan drum/kaleng.
s. Pakan ternak basah, bahan pakan ternak, bahan baku pakan ikan dalam kemasan karung
atau curah
t. Pebble lime
u. Pohon/batang kelapa, kayu log
v. Pupuk buatan (urea, TSP, NPK dan sejenisnya)
w. Serbuk kayu gergaji curah
x. Tawas
y. Tangki (yang dimasukkan ke dalam container)

c. Dunnage (Alas Cargo)


adalah merupakan alat pelindung/alas cargo yang bertujuan untuk
meminimalisasi/menghindari kerusakan container yang disebabkan oleh cargo yang dimuat
(terfokus pada keamanan container).
Jenis-jenis dunnage dan kegunaannya yang harus disesuaikan dengan jenis cargo, misalnya :
- Karton : untuk cargo garam kristal, pupuk buatan, belerang
- Plastik : untuk cargo accu zuur, lem, bahan makanan ternak, garam kristal, minyak dalam
drum,bahan terasi, kulit hewan basah, belerang, karet cair.
- Terpal plastik : untuk cargo asphalt, lem
- Triplex/multiplex : untuk cargo besi tua, lem

I.4 MUATAN BERDOKUMEN

No Jenis Muatan Syarat Dokumen


1. Muatan Ekspor / Impor  Muatan ekspor / import harus dilengkapi dengan
dokumen yang berlaku. Pengurusan dokumen
dilaksanakan oleh shipper / forwarding yang
ditunjuk oleh shipper.

 Pengiriman ekspor Zircon harus dilengkapi Nota


Persetujuan Export.

 Pengiriman ekspor Rotan, produk Rotan, Zircon,


Bijih besi dan Bijih Nikel pada saat pengapalan
diinformasikan kepada Bea cukai, baik nama
pengirim maupun no. container nya. Informasi
bisa melalui email maupun fax.

(Ref:Peraturan Menteri Perdagangan no. PER-35/M-


DAG/PER/11/2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan &
Produk Rotan. Peraturan Menteri Perdagangan no. PER-
24/M-DAG/PER/5/2012 tentang ketentuan Ekspor
Produk Pertambangan)

 Dokumen muatan harus sudah diserahkan oleh


shipper kepada Meratus paling lambat 24 jam
sebelum kapal berangkat.

 Dalam hal dokumen bea cukai yang diurus oleh


shipper / forwarding yang ditunjuk oleh shipper
dan didalam proses pemuatan atau pembongkaran
terjadi penyimpangan, maka segala biaya dan
resiko yang ditimbulkan akan menjadi tanggung
jawab shipper.

2. Kayu Setiap jenis muatan hasil hutan (terutama jenis kayu)


harus dilengkapi dengan dokumen legalitas terdiri dari :

 SKSHHK ( Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan


Kayu ) dan Nota Perusahaan untuk :
o Kayu bulat dari TPK(Tempat Penimbunan
Kayu) Hutan, TPK Antara dan industri
primer
o Kayu olahan , berupa kayu gergajian,
veneer dan serpih dari industri primer

Dokumen tersebut hanya berlaku untuk 1 (satu) kali


pengangkutan dengan 1 (satu) tujuan

 Nota Angkutan dan Nota Perusahaan untuk :


o Pengangkutan arang kayu dan/atau kayu
daur ulang
o Pengangkutan bertahap hasil hutan kayu
dari lokasi pengiriman ke pelabuhan muat
dan/atau dari pelabuhan bongkar ke tujuan
akhir
o Pengangkutan KO(Kayu Olahan) dari
TPT-KO (Tempat Penampungan Terdaftar
Kayu Olahan)
o Pengangkutan KBK (Kayu Bulat Kecil)
yang berasal dari pohon tumbuh alami
sebelum terbitnya hak atas tanah dari
kawasan hutan yang berubah status
menjadi bukan kawasan hutan yang
diperuntukkan langsung sebagai cerucuk
o Pengangkutan kayu impor dari pelabuhan
umum ke industri pengolahan kayu

Ref : P.43/Menlhk-Setjen/2015

 Sertifikat Pengelolaan Hutan produksi Lestari(S-


PHPL) atau Sertifikat Legalitas Kayu(S-
LK)(Ref:Peraturan Menteri Kehutanan No. P-
38/Menhut-II/2009 tentang Standard dan Pedoman
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada
Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana
diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No.
P-68/Menhut-II/2011 & P.45/Menhut-II/2012)

Dokumen Jenis Muatan Kayu Hasil Hutan Hak(hutan


yang berada pada tanah/lahan masyarakat yang telah
dibebani hak atas tanah diluar kawasan hutan Negara)
harus dilampiri Surat keterangan Asal Usul ( SKAU )
yang ditanda tangani Kepala Desa/Lurah Setempat.
Ref:P.30/MENHUT-II/2012 Tentang Penatausahaan
Hasil Hutan Yang Berasal dari Hutan Hak
3. Rotan(Rotan Mentah,  Untuk yang asal Kalimantan
Rotan asalan, Rotan W/S &  Laporan Bongkar Barang (LBB)
Rotan setengah jadi) dan Laporan Muat Barang (LMB)
dari Surveyor Independen yang
telah memiliki Surat Ijin Usaha
Jasa Surveyor (SIUJS) dari
Kementrian Perdagangan mengacu
ke Peraturan Menteri Perdagangan
RI No 36/M-DAG/PER/11/2011
 Nota
 Untuk yang berasal dari selain Kalimantan
 Laporan Bongkar Barang (LBB)
dan Laporan Muat Barang (LMB)
dari Surveyor Independen yang
telah memiliki Surat Ijin Usaha
Jasa Surveyor (SIUJS) dari
Kementrian Perdagangan mengacu
ke Peraturan Menteri Perdagangan
RI No 36/M-DAG/PER/11/2011
 FA-HHBK (faktur Angkutan Hasil
Hutan Bukan Kayu)
 DHHBK ( Daftar Hasil Hutan
Bukan Kayu )

Definisi :
Rotan mentah adalah rotan dalam bentuk mentah masih
alami, tidak dirunti, tidak dicuci, tidak diasap/dibelerang

Rotan asalan adalah rotan yang sudah mengalami


peruntian, pembersihan sisa seludang, pemotongan
pembagian batang, belum mengalami penjemuran

Rotan washed and sulphurized/rotan W/S adalah rotan


yang berasal dari rotan asalan yang telah mengalami
proses pengasapan belerang, penggorengan, penggosokan
dan penjemuran tetapi masih berbentuk natural dan masih
berkulit

Rotan setengah jadi adalah rotan yang telah diolah lebih


lanjut menjadi rotan poles halus, hati rotan dan kulit rotan
4. Bahan Tambang Untuk muatan batubara, batu mangan & bahan tambang
termasuk batu warna dan zircon harus:

o SKAB (Surat Keterangan Asal Barang)


yang sudah legalisir KP3
o Copy persetujuan ijin usaha :
pertambangan, pengangkutan dan
penjualan dari pemerintahan
kabupaten/kotamadya (KP) dulu disebut
IUP & OP.

Namun terkait Permen ESDM no. 1/2014 re batasan


minimum pengolahan dan permurnian komoditas
tambang mineral logam di dalam negeri, beberapa daerah
review persyaratan, untuk area Ind Timur : Koepang/Reo,
selain hal tersebut di atas juga diperlukan :

 KTP
 NPWP
 CNC (Clean and Clear sekalipun Pengirim bukan
Perusahaan Tambang tetap harus ditunjukkan
untuk mengetahui asal barang. Dokumen ini
diissued oleh Kementrian Minerba
 Tidak dalam bentuk row material, tetapi bahan
yang sudah diolah dengan kadar Mn diatas 49%.
Ini harus dibuktikan dengan menunjukkan hasil
surveyor dari Sucofindo dan Surveyor Indonesia
(hanya untuk export propose)
 Surat rekomendasi dari Dinas Pertambangan
Propinsi/setempat, jika explorasi cargo vs
pengiriman cargo sudah lintas propinsi

Batasan minimum pengolahan dan pemurnian komoditas


tambang mineral logam didalam negeri sesuai dengan
permen ESDM no 1 tahun 2014
5. Gula Untuk Gula Kristal Rafinasi :
Copy SPPAGKR (Surat Persetujuan Perdagangan
Antarpulau Gula Kristal Rafinasi).
Gula Kristal Rafinasi (Refined Sugar) adalah gula yang
dipergunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi
yang berasal dari tebu / gula kristal mentah/gula kasar.
(Permendagri No74/M-DAG/PER/9/2015).
Cargo tidak akan dimuat apabila dokumen belum
diserahkan kepada Meratus. Dokumen tersebut
diserahkan ke Pelayaran untuk disertakan di kapal
Untuk dokumen tersebut diatas, jika sudah tidak valid
maka perlayaran harus meminta pembaharuan ke shipper
yang masih berlaku
6. Minuman beralkohol  Dokumen Pemberitahuan Mutasi Barang Kena
Cukai (CK-5) : Pengangkutan barang kena cukai
yang belum dilunasi cukainya, baik dalam
keadaan telah dikemas dalam kemasan untuk
penjualan eceran maupun dalam kemasan bukan
untuk penjualan eceran
 Dokumen Pelindung Pengangkutan Etil Alkohol/
Minuman Mengandung Etil Alkohol yang Sudah
Dilunasi Cukainya di Peredaran Bebas (CK-6) :

Pengangkutan barang kena cukai yang sudah dilunasi


cukainya, dari penyalur/tempat penjualan eceran ke
tempat lain di peredaran bebas yang terdiri dari etil
alkohol > 6 (enam) Liter, atau minuman mengandung etil
alkohol dengan kadar > 5 % dalam jumlah > 6 (enam)
Liter
(Peraturan Dirjen Bea dan Cukai No Per-2/BC/2015)
7. Tumbuhan, Hewan & Harus disertai dokumen karantina/sertifikat sanitasi
Muatan yang ada produk hewan.
kandungan nabati & Contoh: Ayam, bibit tanaman, pupuk kandang, pakan
hewani ternak, ikan udang dll.
8. Limbah B3 termasuk CPO,  Cargo owner/shipper/pengolah limbah &
Olie transporter yang ditunjuk di POL & POD harus
punya ijin angkut limbah B3 dari instansi terkait.
 Bisa menunjukkan copy contract antara
owner/shipper/pengolah limbah dengan
transporternya, jika memang confidential at least
bisa diterima copy head of contract yang
menyebutkan party yang terikat contract &
validity of contract.
 Persyaratan booking : SI/invoice packing list, DG
declaration, pengisian form angkutan limbah dari
kita, dll terpenuhi.
 Manifest DG & Limbah B3 harus issued dari
pelayaran.
 Surat Keterangan dari badan lingkungan hidup B3

9. Pupuk Bersubsidi Harus dilampirkan Surat Jalan dari Produsen ke


Distributornya.
Contoh Surat Jalan Petro Kimia Gresik ke Distributornya
diluar pulau
10. Rokok Harus bercukai
11. Pengiriman Hasil Produksi Surat Keterangan Asal Produksi Komoditas Perkebunan
Perkebunan dilampiri dengan surat karantina
12. Mobil/Sepeda Motor 1. Muatan Khusus Tujuan Dili :
Mobil/Sepeda Motor - Baru (perorangan via
forwarding):
a. Copy original faktur asli
b. Surat Jalan Kepolisian asli tempat diterbitkan
c. Surat keterangan dealer asli

Mobil/Sepeda Motor - Baru (dealer to dealer):


a. Surat Jalan Kepolisian asli tempat diterbitkan
b. Surat keterangan dealer asli
Mobil/Sepeda Motor - Bekas :
a. BPKB asli + faktur di BPKB, STNK asli harus
ditunjukkan saat booking kepada CS
b. Copy BPKB dan STNK
c. Surat Jalan Kepolisian asli tempat diterbitkan
d. Surat pencabutan berkas dari SAMSAT

Note:

 Semua dokumen tersebut di atas baik untuk


Mobil/Sepeda Motor - baru/bekas harus sudah
diapprove oleh KP3.
 Semua kegiatan Stuffing Dalam untuk Mobil /
Sepeda Motor – baru/bekas diperbolehkan di
Depo apabila terlebih dahulu harus sudah
diperiksa dan dipastikan oleh CS untuk
persyaratan kelengkapan dokumennya yang
sudah di approve KP3.
 Untuk muatan Mobil / Sepeda Motor tidak
boleh digabung dengan muatan jenis lain
dalam satu container.

2. Muatan Lokal :
Mobil/Sepeda Motor - Baru (perorangan via
forwarding):
a. Copy Faktur asli
b. Surat Jalan Kepolisian asli tempat diterbitkan
c. Surat keterangan dealer asli

Mobil/Sepeda Motor - Baru (dealer to dealer):


a. Surat Jalan Kepolisian asli tempat diterbitkan
b. Surat keterangan dealer asli

Mobil/Sepeda Motor - Bekas :


a. BPKB asli + faktur di BPKB, STNK asli harus
ditunjukkan saat booking kepada CS
b. Copy BPKB dan STNK
c. Surat Jalan Kepolisian asli tempat diterbitkan

Note:

 Khusus Mobil Leasing : Surat rekomendasi


dari leasing asli untuk mutasi keluar
 Harus dilakukan pengecekan/telpon ke dealer
terkait keaslian surat keterangan dari dealer
tersebut.
 Muatan sepeda motor - baru/bekas untuk
kondisi FCL.
Note :
- Untuk semua muatan berdokumen diatas, apabila ternyata ada permalsuan dokumen yang
diserahkan ke Meratus, maka pihak pengirim barang bertanggung jawab untuk mengganti
kerugian yang dialami oleh Meratus, termasuk biaya – biaya pengacara,pengadilan dan biaya
– biaya lain yang dikeluarkan oleh Meratus.
- Jika dikemudian hari terdapat perubahan peraturan pemerintah maka persyaratan dokumen
muatan mengacu pada peraturan pemerintah terbaru.

I.5 JAMINAN CONTAINER

12. Jaminan Container


a. Jaminan container adalah suatu nilai tertentu yang wajib dibayarkan oleh customer
sehubungan dengan penggunaan container pelayaran.

b. Tujuan jaminan container untuk mengcover biaya atas kerusakan container, cleaning dan
tagihan demurrage dengan langsung dipotongkan terhadap biaya yang timbul tersebut.
Customer harus membayar kelebihan apabila nilai yang harus ditanggung oleh customer lebih
besar dari jaminan container.

c. Pengembalian jaminan container dilakukan setelah container dikembalikan ke Depo/CY


Meratus, dengan menyerahkan EIR asli dari depo/CY Meratus dan kuitansi jaminan asli.

d. Pengembalian seluruh atau sebagian (bila ada biaya-biaya yang timbul) atas jaminan
container dilakukan setelah container dikembalikan ke Depo/CY Meratus

e. Jaminan container berusia 3 bulan. Lebih dari 3 bulan dinyatakan hangus

I.6 DOCUMENTATION

13. Pengambilan Bill of Lading (B/L) dan Surrender Notice


a. B/L harus segera diambil oleh Shipper di kantor pelayaran dan segera mengirimkannya
kepada Consignee.
b. Jika customer mengalami kesulitan untuk mengirimkan B/L tersebut, terdapat fasilitas
“Surrender Notice”, caranya dengan menyerahkan kembali full set B/L original kepada
Pelayaran di pelabuhan muat, kemudian customer akan diberikan salinan bukti “Surrender
Notice” secara tertulis oleh staff Pelayaran.
c. “Surrender Notice” tersebut dikirimkan melalui fax kepada Consignee. Dan dengan
menunjukkan bukti “Surrender Notice” tersebut kepada pelayaran di pelabuhan bongkar
maka consignee dapat mengambil cargonya.
d. Customer harus menjaga kerahasiaan “Surrender Notice” yang diterimanya dan Meratus
tidak bertanggungjawab apabila terjadi kehilangan cargo akibat pemalsuan “Surrender
Notice” tersebut.

14. Release Delivery Order (D/O)


Untuk bisa mengambil cargo / release D/O, maka :
a. Consignee menyerahkan original B/L atau Surrender Notice
b. Menyerahkan surat kuasa, jika D/O diambil oleh pihak lain yang mewakili (tidak sesuai
dengan yang tercantum dalam D/O)
c. Jika consignee tertulis “to order”, maka pengambilan D/O harus dengan menyerahkan
original B/L yang sudah diendorse oleh shipper
d. Jika consignee tertulis “to order of bank ….”, maka pengambilan D/O harus menyerahkan
original B/L yang sudah diendorse oleh pihak Bank.
e. Consignee/Shipper sudah menyelesaikan semua kewajibannya : freight/uang tambang &
semua biaya yang muncul di POD

I.7 PENGAJUAN CLAIM

15. Pengajuan Claim


a) Batas Waktu Pelaporan Claim
Untuk mempercepat proses penyelesaian claim maka kami mengharapkan agar pihak
claimant sudah mengajukan claim selambatnya 3 x 24 jam terhitung sejak penyerahan
barang. Jika pengajuan claim melebihi batas waktu tersebut, maka penyediaan dokumen-
dokumen pendukung claim menjadi tanggung jawab customer.

b) Dokumen Pendukung
Dokumen yang harus disiapkan pada saat pengajuan claim adalah sebagai berikut:
1) Surat Pengajuan Klaim ke Meratus, dengan ditandatangani oleh pemimpin perusahaan dan
distempel dengan kertas kop perusahaan.
Di surat pengajuan klaim yang dibuat oleh customer perlu mencantumkan data/keterangan
sebagai berikut:
a) Ditujukan ke bagian Claim Cabang.
b) Menyebutkan tanggal kejadian, nomer container, nomer voyage kapal dan tempat
kejadian.Menyebutkan jumlah dan spesifikasi cargo.
c) Menyebutkan jumlah nominal dalam IDR atau USD yang diklaimkan ke Meratus.
d) Contoh surat pengajuan claim terlampir ( lampiran iii ).
2) Berita Acara Penyaksian ,yang disaksikan juga oleh Meratus / bukan sepihak atau Survey
report dari Independent Surveyor
3) Copy Bill of Lading.
Packing List (asli). Atau SI dan Bill of Lading jika data package lengkap dan di Bill of
Lading tidak dituliskan “container(s) content according to the packing list enclosed”
4) Daftar Harga Barang/Faktur (asli)/Nota Pembelian.
Pengajuan claim mengacu pada bab 1.2 & 1.3.

1.8 MITIGATION OF LOSS

Untuk mengurangi nilai kerugian atas kejadian, maka customer/pemilik barang berkewajiban
untuk melakukan mitigasi yaitu Usaha/tindakan untuk menghindari timbulnya kerugian yang
lebih besar. Salah satu bentuk mitigasi:

a. Pengamanan atas cargo


b. Sortir cargo yang dinyatakan basah/rusak
c. Pemisahan cargo dari yang kondisi:
i. Masih baik
ii. Basah/rusak tapi masih mempunyai nilai,
iii. Basah/rusak dengan kondisi benar – benar tidak mempunyai nilai sama sekali
d. Penjualan cargo yang dinyatakan basah/rusak tapi masih mempunyai nilai
e. Menghindari biaya lain yang mungkin Timbul menjadi lebih besar (misal storage,
demurrage)
BAB II
DENDA DAN PENALTY

1. Kelebihan Berat Isi Container


Jika berat isi container melebihi berat yang telah ditentukan pada point I.1.4, maka pemilik
barang :

a. Dikenakan Denda sebesar 25% dari uang tambang / freight per ton kelebihan berat atau
minimal 1 juta/ton kelebihan berat. Contoh :
kelebihan 2 ton akan dikenakan denda 2 x 25% x Uang Tambang yang berlaku atau 2 x 1
juta.

b. Semua tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh semua pihak yang terkena dampak akibat
kecelakaan jatuhnya container karena kelebihan berat, termasuk kerusakan alat
mekanik/derek/crane kapal/crane darat/container dan kawat muatnya (cargo
runner)/kecelakaan manusia yang mengakibatkan cacat atau meninggal menjadi beban
pengirim barang.

c. Apabila kelebihan berat diketahui sebelum dimuat, maka container tersebut tidak akan
dimuat dan harus distripping sebagian muatan dan semua biaya yang timbul seperti
penumpukan, stripping ulang dan sewa Gudang (bila ada), demurage, tanggung jawab
kerusakan barang dan denda, menjadi beban pengirim barang. Hal tersebut berlaku juga bila
kelebihan berat diketahui di pelabuhan bongkar. Semua biaya ekstra yang timbul akan
dibebankan ke penerima barang.

2. Muatan Berbahaya
a. Bila kedapatan ada muatan bahaya dalam container yang tidak dilaporkan, maka akan
dikenakan denda 500% (lima ratus persen) dari uang tambang yang berlaku dan tidak dimuat.

b. Bila terjadi kecelakaan akibat muatan bahaya tersebut maka semua tuntutan ganti rugi
akibat kecelakaan tersebut, termasuk ganti rugi pada pihak lain yang dirugikan (pemilik
barang lain, pemilik container, pemilik CY, dan lain lain) menjadi tanggung jawab pengirim
barang yang terbukti mengisi muatan bahaya tanpa ijin/persetujuan dari Meratus.

c. Bila kedapatan container berisi muatan bahaya dimasukkan ke CY / depo Meratus , maka
container tersebut akan dikeluarkan dari depo/CY dimaksud dan semua resiko selama
container diluar depo/CY, akan menjadi tanggung jawab pengirim barang. Dalam hal ini
Meratus akan memberitahu kepada pengirim barang bahwa container sudah dikeluarkan dari
depo/CY.

3. Biaya Detention
Jika masa free time sudah habis maka akan dikenakan biaya detention sesuai ketentuan yang
berlaku.

4. Biaya Demurrage
Jika masa free time sudah habis maka akan dikenakan biaya demurrage sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Pembebanan Biaya Repair Container
a. Biaya repair container atas kerusakan container yang disebabkan kesalahan customer maka
akan dibebankan ke customer.

b. Biaya repair container dipotongkan secara langsung pada uang jaminan container atas
besar biaya repair container tersebut atau ditagihkan langsung.

6. Pembebanan Biaya Cleaning dan Washing Container untuk Container


Terkontaminasi/Berbau/Kotor
a. Biaya cleaning dan washing untuk container yang terkontaminasi/berbau/kotor akibat
cargo dibebankan kepada shipper di pelabuhan muat.
b. Pembebanan biaya tersebut dibebankan untuk cargo-cargo yang berpotensi mengakibatkan
kontaminasi/berbau/kotor pada container diantaranya:
- arang
- batu bara
- buah asam
- bahan baku terasi, terasi
- bungkil
- gula tetes
- ikan laut (ikan asin, ikan/udang kering, tulang ikan, ubur-ubur, rajungan)
- karet basah
- kaolin
- kopra
- kulit hewan/kulit ternak
- pakan ikan/udang
- pakan ternak
- rumput laut
- sagu basah
- serbuk kayu gergaji
- tulang hewan/ternak

c. Besar biaya tersebut ditetapkan oleh Meratus dengan mempertimbangkan biaya cleaning
dan washing container.
d. Jika container yang terbebani biaya tersebut terdapat kerusakan lain maka consignee harus
membayar biaya repair container.

BAB III
PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN SERTA LINDUNG
LINGKUNGAN

1. Visitor SHE Induction Card


2. Persyaratan Truck Container
a. Truck diawaki oleh sopir yang memiliki minimal SIM B1. Pihak yang tidak terotorisasi
(termasuk Kenek) dilarang mengemudi.
b. Head Truck dan Chassis harus lulus uji kendaraan bermotor.
c. Lakukan pemeriksaan sebelum penggunaan (pre-use inspection), yang dilakukan setiap
hari.
d. Spesifikasi Truck Container sebagai berikut tetapi tidak cukup:
i. Memiliki Twistlock, dan dalam keadaan baik untuk bisa mengunci container dan melepas
kunci-nya.
ii. Memiliki fender pada bagian samping chassis
iii. Klakson baik dan berfungsi
iv. Memiliki lampu rotary
v. Semua lampu menyala
vi. Kondisi chassiss baik.

3. Persyaratan Container SOC

Untuk transport atau portable container, CSC Plate


Meratus Line mewajibkan container telah
memenuhi CSC (Container Safety
Convention) Standard dan diwujudkan
dalam CSC Plate di setiap container
4. Stuffing Container

Lakukan stuffing container dengan benar untuk menghindari kerusakan barang, kerusakan
container, kecelakaan pada penanganan, dan claim container
Tata cara stuffing minimal tetapi tidak cukup sesuai pada petunjuk berikut:

Do
- Distribusi beban pada container diharuskan seimba
dan sisi depan. (Trimming dalam container.)
- Hindari pembebanan lebih besar pada sisi pintu un
menghindari kargo keluar pada container saat Bong
Don’t
Beban tidak boleh hanya menumpu pada satu titik te
disisi pintu/ depan.
Do
Tabung-tabung bertekanan di tata dengan posisi ber
Diutamakan memakai tray.
Don’t
Tabung jangan direbahkan

Do
Tutup pintu dengan mengunci semua locking bar un
menghindari kargo keluar pada container saat Bong
Don’t
Dilarang menutup container dengan Forklift.

Gunakan Dunnage & Lashing


Do Don’t
Dunnage mendistribusikan beban yang merata pada
panel container. Untuk mencegah push out container.

Dunnage tidak mendistribusikan beban yang merata


container

Gunakan Dunnage untuk mendistribusikan beban pada Gunakan lashing untuk menahan beban dari pergese
floor container agar tidak rusak dan tidak jebol. menahan beban longitudinal/ gaya ke atas

Palletisasi
Do Don’t

Stuffing tanpa pallet & penumpukan berlebihan men


kerusakan cargo

Unitisasi kargo diupayakan kompak.


Do Don’t
Drum hanya di ikat dengan plastik dan diletakkan d
Sangat berbahaya saat handling.

Drum diikat dalam palet,


Diberi penutup diatas palet, dan diikat samping.
Don’t
Tidak boleh mengangkut cargo pada container Dry
keadaan terbuka

Contoh penggunaan dunnage yang benar


Dangerous Good
Dilarang, melakukan pencampuran beberapa macam DG Cargo dalam satu
container.
Dilarang, melakukan pencampuran DG & non DG dalam satu container.
Lakukan, labelisasi DG Cargo
Lampiri & serahkan, MSDS atau DG Declaration. Jika perlu MSDS juga
ditempel di cargo.
5. Stripping Container

Buka seal dengan alat potong. Dalam membuka container:


Gunting segel dengan gunting kawat. -Identifikasi jenis cargo
Jangan sekali-kali menggunakan api -Hati-hati buka container dari bahaya
untuk membuka seal. tertumpah barang dari dalam container.
-Buka pintu sebelah kanan terlebih
dahulu(pintu tempat seal)
-Jangan langsung masuk container,
tunggu sesaat udara segar masuk.
Stripping manual: Don’t
-Perhatikan berat cargo yang
diangkat.
-Jangan melebihi 15 kg dalam
mengangkat sendirian.
-Mintalah bantuan untuk
mengangkat cargo diatas 15 kg.

Jangan menumpahkan cargo dari atas


container dengan meninggikan sebagian
dari container.

Jangan melempar cargo ketika


stripping/stuffing

6. Pengiriman Cargo Breakbulk/ Project cargo


Lakukan packing yang sesuai dengan cargo dan jika perlu packing tersertifikasi dan tersurvey
oleh independent surveyor
Lakukan labelisasi pada kargo sesuai dengan kondisi barang yang sesungguhnya
i. Label Fragile untuk muatan mudah pecah
ii. Label maximum tinggi penumpukan
iii. Label Dangerous Good dan Limbah B3
iv. dan label lain yang diperlukan.
Tentukan lifting point pada setiap cargo, jika perlu beri petunjuk teknis pengangkatan.

Contoh:

Beri informasi dimensi, berat, unitisasi, yang benar kepada Customer Service Meratus Line
dan kirimkan gambar detail jika perlu.
KONOSEMEN
KONOSEMEN

Telah diterima oleh pengangkut dari pengirim dalam kondisi yang tampak baik kecuali
dinyatakan sebaliknya di sini Barang-barang atau peti kemas-peti kemas atau kemasan-
kemasan yang dinyatakan berisi muatan (cargo) sebagaimana disebutkan disini, untuk
diangkut berdasarkan semua persyaratan dan ketentuan yang terdapat pada halaman depan
dan belakang Konosemen ini dengan kapal yang disebutkan disini atau kapal penggantinya
yang ditentukan sepenuhnya oleh Pengangkut dan atau lain-lain sarana pengangkut, dari
tempat penerimaan atau pelabuhan pemuatan sampai ke pelabuhan pembongkaran barang
atau tempat penyerahan sebagaimana disebutkan disini dan untuk diserahkan kepada siapa
yang ditunjuk atau yang menerima hak daripadanya. Bila diminta oleh Pengangkut,
Konosemen ini yang telah disahkan („endorse“) dengan benar, harus diserahkan untuk
ditukar dengan Barang-Barang atau perintah penyerahan („Delivery order“)

Dengan menerima Konosemen ini, Pedagang setuju untuk terikat oleh semua persyaratan,
pengecualian, ketentuan dan kondisi-kondisi yang ada di halaman depan dan belakang
konosemen ini, baik tertulis, diketik, distempel atau dicetak, yang berlaku sepenuhnya seperti
seolah-olah ditandatangani oleh Pedagang tersebut, dengan mengabaikan semua kebiasaan
setempat atau hak istimewa yang bertentangan dengan hal tersebut, dan menyetujui bahwa
Konosemen ini mendahului semua perjanjian atau perjanjian pengangkutan untuk dan
sehubungan dengan pengangkutan Barang-barang.

Sehubungan dengan itu, yang bertanda tangan di bawah ini, untuk dan atas nama PT Meratus
Line, Nahkoda dan pemilik Kapal, telah menandatangani sejumlah Konosemen sebagaimana
disebut dibawah ini, semuanya dalam copy dan tanggal ini, dan bila salah satu telah terpenuhi
, maka yang lainnya menjadi batal.

(Ketentuan-ketentuan Konosemen ini dilanjutkan di halaman belakang)

1. (Definisi-definisi) Kata-kata berikut ini baik yang terdapat di halaman depan maupun
halaman ini mempunyai arti sebagaimana dengan ini ditentukan (a) „Pengangkut“ berarti
„PT. Meratus Line“ yang melaksanakan pengangkutan Barang melalui laut, dan kapal,
pemiliknya, dan penyewa kapal tanpa awak („demise charterer“), baik mereka bertindak
sebagai pengangkut atau penjaga barang (b) „Pedagang“ termasuk pengirim, penerima, dan
pemilik Barang dan pemegang Konosemen ini (c) „Barang“ berarti barang yang digambarkan
di halaman depan Konosemen dan, bila barang dimuat kedalam peti kemas yang disuplai atau
disediakan oleh atau atas nama Pedagang termasuk juga peti kemas tersebut. (d) „Kapal“
termasuk kapal laut, perahu atau lain-lain sarana yang disubstitusikan atau akan
disubstitusikan, baik secara keseluruhan maupun sebagian, untuk kapal yang disebutkan di
halaman depan Konosemen ini.

2. (Pasal „Paramount“) (1) Konosemen ini berlaku dengan tunduk pada ketentuan-ketentuan
Pasal I sampai dengan dan termasuk Pasal VIII Konvensi Internasional mengenai Unifikasi
Peraturan-peraturan tertentu terkait dengan Konosemen (Bill of Lading) di Brussel tanggal 25
Agustus 1924 (selanjutnya disini disebut sebagai „Peraturan Hague“), yang dianggap sebagai
termuat sebagai satu kesatuan disini dan tidak satupun yang termuat disini dianggap sebagai
pelepasan oleh Pengangkut terhadap hak-hak dan atau kekebalan-kekebalan di bawah
Peraturan Hague. Unit mata uang yang disebutkan di dalam Peraturan Hague dan dalam
Konosemen ini dianggap sebagai mata uang sah dari negara-negara terkait. (2) Sepanjang,
barang-barang yang dikirim berada di bawah ketentuan-ketentuan yang bersifat memaksa dari
hukum apapun juga yang berlaku di tempat pengiriman atau ditempat penyerahan, yang
memberikan kekuatan berlaku baik dengan atau tanpa perubahan terhadap Peraturan Hague
tersebut, Konosemen ini akan mempunyai kekuatan berlaku mengikuti ketentuan-ketentuan
sebagaimana disebut di atas seolah-olah mereka dimuat di sini, kata per kata, dan bila ada
persyaratan disini yang secara keseluruhan atau sebagian melanggar ketentuan-ketentuan
tersebut, Konosemen ini harus dibaca seolah-olah persyaratan-persyaratan tersebut (tetapi
hanya terkait dengan persyaratan yang melanggar dan tidak lebih dari itu) dihapuskan dari
sini.

3. (Hukum yang mengatur dan Yurisdiksi). Kontraksebagaimana dibuktikan dan termuat


dalam Konosemen ini akan diatur oleh Hukum Indonesia kecuali ditentukan lain di sini, dan
semua tindakan di bawahnya akan dibawa di hadapan Pengadilan Negeri Surabaya.

4. (Statuta-statuta mengenai Pembatasan ) Tidak satupun hal di dalam Konosemen ini akan
berlaku untuk membatasi atau menghilangkan dari Pengangkut atas perlindungan atau
pengecualian atau pembatasan dari tanggung jawab sebagaimana yang diperbolehkan oleh
hukum, undang-undang atau peraturan yang berlaku dari negara apa saja.

5. (Sub kontrak : Pengecualian dan Kekebalan Pembantu, Agen dan Sub-kontraktor)


Pengangkut berhak untuk mensub-kontrakan dengan persyaratan apapun juga seluruh atau
sebagian dari penanganan, penyimpanan atau pengangkutan Barang dan setiap dan segala
kewajiban-kewajiban apapun juga yang disanggupi untuk dilakukan oleh Pengangkut
sehubungan dengan Barang. Pedagang harus mengganti Pengangkut terhadap semua klaim
yang mungkin diajukan terhadap Pengangkut oleh pembantu, agen atau sub-kontraktor dari
Pengangkut sehubungan dengan klaim yang diajukan oleh Pedagang terhadap pihak-pihak
tersebut. Tanpa mengurangi hal yang disebutkan dimuka, setiap pembantu, agen dan sub-
kontraktor akan mempunyai keuntungan atas semua ketentuan yang disebutkan disini yang
memberikan keuntungan pada Pengangkut seolah-olah ketentuan-ketentuan yang sedemikian
rupa itu secara eksplisit dibuat untuk keuntungan mereka; dan dalam mengikatkan diri dalam
kontrak ini Pengangkut sepanjang mengenai ketentuan-ketentuan yang sedemikian rupa itu,
melakukannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga sebagai agen dan trustee untuk
pembantu, agen-agen dan sub-kontraktor tersebut.

6 (Rute Perjalanan) (1) Barang dapat, berdasarkan kebijaksanaan Pengangkut sepenuhnya,


diangkut dalam satu kali pengangkutan atau beberapa kali pengangkutan dengan kapal atau
sarana-sarana pengangkutan lainnya melalui daratan, udara dan melalui rute apapun juga ,
baik rute tersebut merupakan rute langsung yang dipublikasikan atau rute menurut kebiasaan
(2) Kapal akan mempunyai kebebasan untuk mengunjungi dan/atau singgah di pelabuhan
atau tempat-tempat manapun juga di dalam maupun di luar dari rute yang dipublikasikan atau
rute-rute menurut kebiasaaan, baik itu dilakukan sekali saja atau berulang kali dan kapal bisa
diperintahkan kembali atau meneruskan perjalanan, dan atau untuk tidak menyinggahi
pelabuhan atau tempat apapun juga baik itu terjadwal maupun tidak. (3) Kapal akan
mempunyai kebebasan, baik dengan atau tanpa Barang, dan sebelum atau sesudah melakukan
perjalanan menuju pelabuhan bongkar, menyesuaikan kompas dan peralatan navigasi lainnya,
melakukan perjalanan percobaan atau melakukan test, melakukan docking, melakukan
perbaikan di galangan kapal, berpindah tempat berlabuh, mengambil bahan bakar atau
persediaan, menaikkan atau menurunkan orang siapapun juga, membawa barang selundupan,
bahan peledak, amunisi, persediaan yang biasanya untuk perang dan barang berbahaya,
berlayar dengan atau tanpa pandu, menarik atau ditarik, dan menyelamatkan atau berusaha
menyelamatkan nyawa atau property (4) Semua tindakan yang diambil oleh Pengangkut di
bawah pasal ini akan dianggap sebagai termasuk dalam pengangkutan sebagaimana
diperjanjikan dan tindakan atau keterlambatan seperti itu yang timbul karenanya akan
dianggap sebagai suatu deviasi, seandainya Pengangkut dianggap bertanggung jawab terkait
dengan tindakan tersebut, Pengangkut akan berhak atas manfaat/keuntungan dari semua hak
istimewa, hak kekebalan yang termuat dalam Konosemen ini.

7. (Tanggung Jawab) (1) Pengangkut tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan atau
kerusakan pada Barang yang terjadi sebelum diterimanya Barang oleh Pengangkut di tempat
penerimaan atau di pelabuhan pemuatan atau setelah penyerahan oleh Pengangkut di
pelabuhan pembongkaran atau di tempat penyerahan (2) Dalam hal: ditetapkan oleh
Pedagang bahwa kehilangan atau kerusakan pada atau sehubungan dengan Barang terjadi
selama periode dari diterimanya Barang oleh Pengangkut di tempat penerimaan atau
pelabuhan pemuatan sampai penyerahan oleh Pengangkut di pelabuhan pembongkaran atau
di tempat penyerahan, Pengangkut harus, sesuai dengan ketentuan dalam Konosemen ini,
bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan yang sedemikian rupa itu sejauh
tetapi tidak lebih dari hal berikut: (i) sehubungan dengan kehilangan atau kerusakan yang
terjadi selama periode dari waktu ketika Barang tiba di terminal pada pelabuhan pemuatan
sampai dengan waktu ketika mereka meninggalkan pelabuhan laut di pelabuhan
pembongkaran dan juga terjadi selama periode pengangkutan sebelum atau setelahnya
melalui laut atau perairan di pedalaman, sepanjang diatur oleh Peraturan Hague dan
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 disini; atau (ii) Kehilangan atau kerusakan yang terjadi
selama penanganan, penyimpanan atau pengangkutan oleh sub-kontraktor atau agen dari
Pengangkut harus dianggap sebagai terjadi selama pengangkutan melalui air dan Pengangkut
harus bertanggung jawab sesuai Peraturan Hague (iii) Tanpa mengindahkan pasal 7 (ii)
perjanjian ini, Pengangkut tidak menjamin bahwa Barang akan tiba di pelabuhan
pembongkaran atau di tempat penyerahan pada suatu waktu tertentu atau dengan tepat pada
waktunya untuk menjumpai suatu pasar tertentu atau pemakaian tertentu dan Pengangkut
tidak bertanggung jawab terhadap kerugian atau kerusakan baik langsung maupun tidak
langsung yang disebabkan oleh keterlambatan. (iv) Kolom „Tujuan Akhir“ di lembar depan
sepenuhnya dibuat hanya untuk referensi Pedagang dan tanggung jawab Pengangkut terkait
dengan Barang akan dalam semua hal berhenti pada saat penyerahan barang di pelabuhan
pembongkaran atau tempat penyerahan.

8 . (Kewenangan) (1) Di dalam situasi apapun juga, baik yang sudah ada atau diantisipasi
sebelum dimulai atau selama perjalanan maupun tidak, yang mana menurut penilaian
Pengangkut (termasuk untuk tujuan Pasal ini setiap orang yang diserahi tanggung jawab
pengangkutan atau penjagaan Barang) , (i) sudah menimbulkan atau ada kemungkinan
menimbulkan bahaya, cedera, kehilangan, keterlambatan atau kerugian yang bersifat apapun
juga terhadap kapal, suatu kendaraan, Pengangkut, setiap orang, Barang, setiap properti; atau
(ii) telah mengakibatkan dalam cara apapun juga menjadi tidak aman, tidak praktis atau tidak
berdasarkan hukum atau bertentangan dengan kepentingan Pengangkut atau Pedagang untuk
memulai atau melanjutkan pengangkutan atau untuk membongkar Barang pada pelabuhan
pembongkaran atau untuk menyerahkan Barang pada tempat penyerahan melalui rute dan
dalam cara yang dikehendaki pada awalnya oleh Pengangkut, Pengangkut (a) pada setiap
waktu berhak untuk membongkar peti kemas atau bila tidak, menyingkirkan barang dalam
cara yang sedemikian rupa yang dipandang baik oleh Pengangkut atas resiko dan biaya dari
Pedagang, dan / atau (b) sebelum Barang dimuat ke atas kapal, suatu kendaraan atau sarana-
sarana pengangkut lain pada tempat penerimaan atau tempat pemuatan, Pengangkut berhak
membatalkan perjanjian pengangkutan tanpa kompensasi dan meminta Pedagang untuk
mengambilnya dan bila tidak diambil, untuk menaruh dalam gudang atau menempatkan
barang dimanapun juga atas rsiko dan biaya dari Pedagang, dan / atau (c) pada saat Barang
berada di suatu tempat menunggu pengangkutan lanjutan, Pengangkut berhak untuk
mengakhiri pengangkutan di tempat tersebut dan menyimpan barang pada suatu tempat yang
dipilih oleh Pengangkut atas resiko dan biaya Pedagang, dan / atau (d) bila Barang dimuat di
atas kapal, suatu kendaraan atau sarana-sarana transport lainnya, baik dalam kondisi sedang
mendekati, memasuki atau berusaha memasuki pelabuhan pembongkaran atau mencapai
tempat penyerahan atau berusaha atau sedang memulai pembongkaran, Pengangkut berhak
untuk membongkar Barang atau bagian daripadanya pada pelabuhan atau tempat yang dipilih
oleh Pengangkut atau untuk membawanya kembali ke pelabuhan pemuatan atau tempat
penerimaan dan membongkarnya. Setiap tindakan yang dilakukan di bawah (c ) atau (d) di
atas merupakan penyerahan yang lengkap dan final dan merupakan pelaksanaan penuh dari
kontrak ini, dan Pengangkut setelah itu bebas dari segala tanggung jawab di bawah perjanjian
ini (2) Bila, setelah penyimpanan, pembongkaran atau tindakan-tindakan lain sesuai dengan
paragraf sebelumnya, Pengangkut melakukan pengaturan untuk menyimpan dan/atau
mengangkut lanjut dan / atau meneruskan Barang, adalah disepakati bahwa Pengangkut
melakukannya hanya dalam kapasitasnya sebagai agen untuk dan atas resiko dan biaya
sepenuhnya dari Pedagang tanpa tanggung jawab apapun juga sehubungan dengan keagenan
yang sedemikian rupa tersebut dan Pedagang harus mengganti Pengangkut segera setelah
diminta semua uang tambang tambahan, tagihan-tagihan dan biaya-biaya tambahan yang
ditimbulkan olehkarenanya (3) Situasi yang disebutkan dalam paragraf (1) di atas mencakup,
tetapi tidak terbatas pada peristiwa-peristiwa yang diakibatkan oleh terjadinya atau perkiraan
akan terjadinya perang, konflik, tindakan-tindakan atau operasi-operasi permusuhan atau
yang menyerupai perang, baik yang dideklarasikan maupun tidak, pemberontakan,
kerusuhan-kerusuhan masyrakat atau lain-lain keributan, penutupan dari, penghalangan di
dalam atau bahaya pada pelabuhan atau kanal, blokade, larangan dari atau pembatasan
perdagangan, karantina, sanitasi, atau peraturan-peraturan yang hampir sama atau
pemogokan, atau lain-lain masalah tenaga kerja baik sebagian atau secara umum dan apakah
melibatkan karyawan Pengangkut atau sub-kontraktor maupun tidak, kemacetan di
pelabuhan, dermaga, terminal atau lain-lain tempat, kekurangan, ketiadaan atau halangan-
halangan pada tenaga kerja atau pada fasilitas-fasilitas pemuatan, pembongkaran, penyerahan
atau penanganan Barang, epidemi atau penyakit, cuaca buruk, air dangkal, es, tanah longsor,
atau lain-lain halangan pada navigasi dan pengangkutan (4) Pengangkut disamping semua
kewenangan yang diberikan di dalam pasal ini, akan mempunyai wewenang untuk tunduk
pada perintah, petunjuk, peraturan, rekomendasi atau usulan mengenai keberangkatan,
kedatangan, rute, pelabuhan kunjungan, penghentian, pemuatan, pembongkaran, penanganan,
tujuan, penyerahan, karantina dan lain sebagainya, dengan cara apapun juga, yang diberikan
oleh setiap pemerintah, pejabat publik atau departemen di bawahnya atau oleh setiap orang
yang bertindak atau seolah-olah bertindak dengan wewenang dari suatu pemerintah, pejabat
publik atau departemen di bawahnya, setiap komite atau orang yang mempunyai, sesuai
dengan persyaratan dari setiap asuransi yang diambil atas kapal, hak untuk memberikan
perintah, peraturan, rekomendasi atau usulan-usulan yang sedemikian rupa tersebut. Apabila
karena alasan dari dan / atau sesuai dengan perintah, peraturan, rekomendasi atau usulan-
usulan, sesuatu hal dilakukan atau tidak dilakukan, maka hal tersebut harus dianggap sebagai
termasuk dalam pengangkutan yang diperjanjikan dan tidak boleh dianggap sebagai suatu
deviasi.

9. (Pasal mengenai Tanpa sepengetahuan) Semua penyebutan pada halaman depan mengenai
tanda, jumlah, deskripsi, kualitas, ukuran, berat, sifat, macam, nilai dan lain-lain perincian
Barang adalah sebagaimana yang diberikan oleh Pedagang, dan Pengangkut tidak
bertanggung jawab mengenai keakuratannya. Pedagang menjamin kepada Pengangkut bahwa
perincian yang diberikan olehnya adalah benar dan wajib mengganti Pengangkut terhadap
segala kehilangan, kerusakan, biaya-biaya, tanggung jawab, penalti dan kebakaran yang
timbul atau diakibatkan oleh ketidakakuratan tersebut.

10. (Penggunaan Peti kemas) apabila Barang yang penerimaannya dinyatakan pada halaman
depan Konosemen ini tidak diterima dalam bentuk sudah dikemas kedalam peti kemas,
Pengangkut berhak untuk mengemas dan mengangkutnya dalam peti kemas dengan jenis
apapun juga.

11. (Peti kemas milik Pengangkut) (1) Pedagang wajib bertanggung jawab penuh terhadap
dan wajib mengganti Pengangkut terhadap setiap kehilangan dari atau kerusakan pada peti
kemas milik Pengangkut dan lain-lain peralatan yang terjadi sewaktu peti kemas berada
dalam penguasaan atau kontrol dari Pedagang, agen-agennya atau pengangkut di darat yang
dipekerjakan oleh atau atas nama Pedagang.

12. (Peti kemas yang dimuat oleh Pedagang) Apabila barang diterima oleh Pengangkut di
dalam peti kemas yang isinya dikemas oleh atau atas nama Pedagang (1) Konosemen ini
hanya merupakan bukti permulaan mengenai penerimaan jumlah peti kemas yang dinyatakan
pada halaman depan, dan susunan dan kondisi dari isi dan perinciannya (termasuk tanda,
jumlah, deskripsi, kualitas, ukuran, berat, sifat, macam, nilai) adalah tidak diketahui oleh
Pengangkut, yang tidak menerima tanggung jawab terkait hal tersebut, dan (2) Pedagang
menjamin bahwa penyusunan isi dari peti kemas dan penutupan dan penyegelannya sudah
aman dan benar dan juga menjamin bahwa peti kemas dan isinya adalah sesuai untuk
penanganan dan pengangkutan sesuai dengan ketentuan-ketentuan disini termasuk Pasal 15;
di dalam hal dimana Pedagang melanggar jaminan yang disebutkan sebelumnya, Pengangkut
tidak wajib bertanggung jawab terhadap kehilangan dari atau kerusakan pada atau cedera atau
konsekuensi-konsekuensi dari setiap kecelakaan atau peristiwa apapun juga dan wajib
mengganti Pengangkut terhadap segala kehilangan atau tanggung jawab yang diderita atau
dialami oleh Pengangkut akibat kecelakaan atau peristiwa-peristiwa tersebut, dan (3)
Pedagang wajib memeriksa peti kemas ketika peti kemas diberikan oleh atau atas nama
Pengangkut, dan mereka akan dianggap telah diterima oleh Pedagang dalam kondisi yang
baik dan sesuai untuk tujuan pengangkutan sebagaimana diperjanjikan disini, kecuali ia
memberikan pemberitahuan yang tidak demikian halnya secara tertulis kepada Pengangkut,
dan (4) bila peti kemas diserahkan oleh Pengangkut dengan segel yang utuh, penyerahan
yang sedemikian rupa tersebut harus dianggap sebagai pelaksanaan yang penuh dan lengkap
terhadap kewajiban Pengangkut di bawah perjanjian ini dan Pengangkut tidak bertanggung
jawab terhadap semua kehilangan dari atau kerusakan pada isi dari peti kemas, dan (5)
Pengangkut harus mempunyai kebebasan untuk membuka peti kemas dan memeriksa isi peti
kemas tersebut tanpa pemberitahuan kepada Pedagang pada waktu dan tempat yang
sedemikian rupa yang dipandang perlu oleh Pengangkut dan semua biaya yang timbul
daripadanya wajib ditanggung oleh Pedagang. (6) Dalam hal segel dari peti kemas dirusak
oleh bea cukai atau pejabat-pejabat lain guna pemeriksaan isinya, Pengangkut tidak harus
bertanggung jawab atas kehilangan, kerusakan atau biaya yang diakibatkan olehnya.

13. (Peti kemas Khusus) (1) Pengangkut tidak berjanji untuk mengangkut Barang dalam peti
kemas berpendingin, dipanaskan, berventilasi atau lain-lain peti kemas khusus, tidak
mengangkut peti kemas yang dikemas oleh atau atas nama Pedagang yang sedemikian rupa
tersebut; tetapi Pengangkut akan memperlakukan Barang atau peti kemas yang sedemikian
rupa tersebut masing-masing hanya sebagai barang atau peti kemas biasa, kecuali pengaturan
khusus untuk pengangkutan Barang atau peti kemas yang sedemikian rupa tersebut telah
disetujui secara tertulis antara Pengangkut dan Pedagang dan kecuali pengaturan khusus
tersebut dinyatakan pada halaman depan konosemen ini dan kecuali uang tambang khusus
yang dipersyaratkan telah dibayar, Pengangkut tidak wajib menerima tanggung jawab untuk
fungsi dari peti kemas khusus yang disuplai oleh atau atas nama Pedagang. (2) Mengenai
Barang yang telah disetujui untuk diangkut dengan peti kemas khusus, Pengangkut wajib
melakukan kehati-hatian untuk menjaga fasilitas-fasilitas dari peti kemas khusus tersebut
ketika mereka berada di bawah penguasaan dan pengawasannya, dan tidak wajib bertanggung
jawab terhadap semua kehilangan dan kerusakan Barang yang disebabkan oleh cacat,
kerusakan atau pecahnya peti kemas yang tersembunyi. (3) Bila Barang telah dikemas
kedalam peti kemas berpendingin oleh Pengangkut dan suatu skala suhu diminta oleh
Pedagang untuk disebutkan dalam Konosemen, Pengangkut akan memasang kontrol pengatur
suhu dalam rentang skala suhu yang diminta, tetapi tidak menjamin terjaganya suhu yang
sedemikian rupa tersebut di dalam peti kemas. (4) Bila barang yang diterima oleh Pengangkut
adalah berupa peti kemas berpendingin yang isinya dikemas oleh atau atas nama Pedagang,
adalah menjadi kewajiban Pedagang untuk mengatur isinya dengan baik dan mengatur
pengatur suhu dengan tepat. Pengangkut tidak wajib bertanggung jawab terhadap kehilangan
atau kerusakan pada Barang yang timbul dari atau berasal dari tidak dipenuhinya kewajiban
Pedagang seperti disebut di depan dan kemudian tidak menjamin terjaganya suhu di dalam
peti kemas.

14 (Barang Berbahaya, Barang Selundupan) (1) Pengangkut berjanji untuk mengangkut


Barang yang bersifat mudah meledak, mudah terbakar, radio aktif, korosif, merusak,
beresiko, beracun, bisa menimbulkan cedera atau berbahaya, hanya setelah persetujuan oleh
Pengangkut atas permohonan tertulis sebelumnya dari Pedagang untuk mengangkut Barang
sedemikian rupa itu. Permohonan yang sedemikian rupa itu harus secara akurat menyatakan
menyatakan sifat, nama, label dan klasifikasi Barang maupun metode menetralkan mereka
bersama dengan nama dan alamat lengkap dari pengirim dan penerima barang. (2) Pedagang
wajib berjanji bahwa sifat dari Barang sebagaimana disebut pada paragraf yang sebelumnya
adalah dengan jelas, secara permanen ditandai dan diperjelas pada bagian luar kemasan dan
peti kemas dan wajib juga menjamin untuk menyerahkan dokumen atau sertipikat yang
disyaratkan oleh undang-undang atau peraturan yang berlaku atau oleh Pengangkut. (3)
Bilamana Barang telah didapati telah diterima oleh Pengangkut tanpa mematuhi paragraf (1)
atau (2) di atas atau Barang didapati merupakan selundupan atau dilarang oleh hukum atau
peraturan yang berlaku di pelabuhan muat, pelabuhan bongkar atau pelabuhan kunjungan
atau tempat atau perairan apapun juga selama pengangkutan, Pengangkut berhak untuk
menetralkan Barang, membuangnya ke laut dan membongkar atau bila tidak
memusnahkannya sesuai kebijaksanaan Pengangkut tanpa kompensasi dan Pedagang wajib
bertanggung jawab terhadap dan mengganti Pengangkut terhadap segala macam kehilangan,
kerusakan atau tanggung jawab termasuk kehilangan uang tambang dan semua biaya yang
secara langsung maupun tidak langsung timbul dari atau diakibatkan oleh Barang sedemikian
rupa itu. (4) Pengangkut dapat menjalankan atau menikmati hak atau keuntungan yang
diberikan kepada Pengangkut di bawah paragraf sebelumnya kapan saja disadari bahwa
Barang yang diterima sesuai paragraf (1) dan (2) di atas menjadi berbahaya terhadap
Pengangkut, Kapal, barang dan orang dan/atau harta benda lainnya. (5) Pengangkut
mempunyai hak untuk memeriksa isi dari kemasan atau peti kemas pada setiap waktu dimana
saja tanpa persetujuan dari Pedagang tetapi hanya dengan resiko dan biaya-biaya dari
Pedagang.
15. (Barang di atas Dek) (1) Pengangkut berhak membawa Barang di dalam peti kemas di
bawah atau di atas dek kapal. (2) Apabila Barang diangkut di atas dek, Pengangkut tidak
diharuskan untuk secara khusus memberikan catatan, menandai atau memberikan stempel
dengan pernyataan apapun juga yang berbunyi „dimuat di atas dek“ pada halaman depan
konosemen ini, meskipun terdapat kebiasaan yang mengatur hal tersebut secara berbeda.
Barang yang diangkut sedemikian rupa itu wajib tunduk pada Peraturan „Hague“
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 disini, dan pengaturan Barang yang sedemikian rupa
tersebut merupakan pengaturan barang di bawah dek untuk tujuan apapun juga termasuk
„kerugian laut umum“ (general avarage). (3) Pengangkut tidak wajib bertanggung jawab
dalam kapasitas apapun juga terhadap tidak adanya penyerahan atau kesalahan penyerahan,
keterlambatan atau kehilangan atau kerusakan apapun juga pada Barang yang diangkut di atas
dek dan secara khusus dinyatakan di sini sebagai telah diangkut sedemikian rupa baik
disebabkan oleh kelalaian Pengangkut maupun tidak atau oleh ketidaklayakan kapal.

16. (Binatang hidup dan Tanaman) Pengangkut tidak wajib bertanggung jawab terhadap
kecelakaan, penyakit, meninggalnya, kehilangan dari atau kerusakan pada binatang hidup,
burung, reptil dan ikan dan tanaman yang timbul dari atau diakibatkan oleh sebab apapun
juga termasuk kelalaian Pengangkut atau ketidaklayak-lautan kapal dan berhak atas
keuntungan dari ketentuan-ketentuan dalam konosemen ini kecuali yang bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Pasal ini.

17. (Barang Berharga) Pengangkut tidak wajib bertanggung jawab sejauh apapun juga
terhadap kehilangan atau kerusakan apapun juga pada atau berhubungan dengan platinum,
emas, perak, perhiasan, batu berharga, radioisotope, bahan kimia berharga, logam berharga
batangan (bullion), uang logam, uang, surat berharga, sekuritas, dokumen, gambar-gambar,
rajutan, karya seni, harta warisan, koleksi, dalam sifat apapun juga atau semua Barang
berharga lainnya termasuk Barang yang mempunyai nilai khusus hanya bagi Pedagang,
kecuali sifat dan nilai sebenarnya dari Barang telah diberitahukan secara tertulis oleh
Pedagang sebelum diterimanya barang oleh Pengangkut, dan hal yang sama dicantumkan
dalam Konosemen ini dan uang tambang „ad valorem“ telah dibayar.

18. (Muatan Berat) (1) Berat dari sebuah unit barang atau kemasan yang melebihi 2.240 lbs
Gross harus dinyatakan oleh Pedagang secara tertulis sebelum penerimaan oleh Pengangkut
dan harus ditandai dengan jelas dan tahan lama pada bagian luar dari unit-unit atau kemasan-
kemasan dalam huruf dan angka yang tingginya tidak kurang dari dua inci . (2) Dalam hal
Pedagang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana pada paragraf sebelumnya,
Pengangkut tidak wajib bertanggung jawab untuk segala kehilangan dari atau kerusakan pada
properti atau untuk cedera perorangan yang timbul sebagai akibat dari kelalaian Pedagang
tersebut dan harus mengganti Pengangkut terhadap segala kerugian atau tanggung jawab
yang diderita atau dialami oleh Pengangkut sebagai akibat dari kelalaian tersebut.

19. (Penyerahan berdasarkan Tanda) (1) Pengangkut tidak wajib bertanggung jawab terhadap
kegagalan atau keterlambatan dalam penyerahan berdasarkan tanda-tanda kecuali tanda-tanda
yang sedemikian rupa itu telah dengan jelas dan benar dicapkan atau ditandakan pada Barang,
kemasan dan peti kemas oleh Pedagang sebelum mereka diterima oleh Pengangkut dalam
huruf dan angka yang tingginya tidak kurang dari dua inci, bersama dengan nama pelabuhan
bongkar dan tempat penyerahan. (2) Pengangkut hanya bertanggung jawab terhadap
penyerahan berdasarkan tanda-tanda yang paling nampak. (3) Pedagang menjamin kepada
Pengangkut bahwa tanda-tanda pada Barang, kemasan sesuai dengan tanda-tanda yang
terdapat pada konosemen dan juga dalam segala hal sesuai dengan semua hukum dan
peraturan yang berlaku pada pelabuhan bongkar atau tempat penyerahan, dan wajib
mengganti Pengangkut terhadap segala kehilangan,kerugian, biaya, penalti dan denda yang
timbul atau diakibatkan oleh ketidaktepatan atau ketidaklengkapan dari hal tersebut (4)
Barang yang tidak dapat diidentifikasi terkait dengan tanda-tanda dan angka-angka, ceceran
barang, sisa cairan dan semua barang-barang yang tidak diklaim dan sebagainya, barang-
barang yang sedemikian rupa sesuai dengan proporsi kekurangan, kehilangan berat atau
kerusakan yang nampak, harus diterima sebagai penyerahan yang penuh dan lengkap.

20. (Penyerahan) (1) Pengangkut berhak untuk menyerahkan Barang pada setiap waktu
disamping Kapal, kantor bea cukai, gudang, dermaga, atau tempat lain yang ditentukan oleh
Pengangkut di dalam batas geografis pelabuhan bongkar atau tempat penyerahan
sebagaimana disebut di halaman depan disini. (2) Dalam segala hal tanggung jawab
Pengangkut akan berhenti ketika Barang telah diserahkan kepada Pedagang atau pengangkut
di daratan atau setiap orang yang berhak untuk menerima barang atas namanya di tempat
yang ditentukan oleh Pengangkut. Penyerahan barang dalam penguasaan bea cukai akan
merupakan pelaksanaan final atas tanggung jawab Pengangkut di bawah perjanjian ini. (3) Di
dalam hal barang diterima oleh Pengangkut adalah peti kemas yang isinya dikemas oleh atau
atas nama Pedagang, Pengangkut hanya bertanggung jawab untuk penyerahan total jumlah
peti kemas yang tercantum pada halaman depan konosemen ini, dan tidak diharuskan untuk
membuka peti kemas tersebut dan menyerahkan isi yang ada di dalamnya sesuai dengan
merek, tanda, jumlah, ukuran atau jenis, namun dengan ketentuan, bahwa berdasarkan
kebijaksanaan Pengangkut dan atas permintaan Pedagang secara tertulis yang diterima oleh
Pengangkut paling lambat 3 hari sebelum tanggal yang dijadwalkan untuk kedatangan kapal
pada pelabuhan bongkar yang terkait, peti kemas dapat dibuka dan isinya dapat dikirimkan
oleh Pengangkut kepada satu atau lebih penerima sesuai dengan instruksi tertulis, dalam hal
mana apabila segel dari peti kemas tersebut utuh pada saat peti kemas dibuka, semua
kewajiban-kewajiban Pengangkut berdasarkan perjanjian ini harus dianggap sebagai telah
dilaksanakan dan Pedagang harus bertanggung jawab terhadap penyesuaian yang wajar atas
uang tambang dan biaya-biaya tambahan yang timbul (4) Dalam hal dimana Barang telah
dimuat ke dalam peti kemas oleh Pengangkut, Pengangkut harus membongkar peti kemas dan
menyerahkan isinya peti kemas tersebut. (5) Penyerahan secara opsional hanya akan
diberikan apabila diatur sebelum barang diterima dan secara tegas ditentukan disini.
Pedagang yang menginginkan untuk menggunakan opsi ini harus memberitahukan secara
tertulis kepada Pengangkut pada pelabuhan singgah pertama kapal yang disebutkan di dalam
opsi-opsi paling lambat 48 jam sebelum kedatangan kapal disana, apabila tidak maka Barang
harus di bongkar di salah satu pelabuhan-pelabuhan opsi sesuai dengan pilihan Pengangkut
dan tanggung jawab Pengangkut akan selesai.

21. (Transhipment dan Forwarding) (1) Baik telah diatur sebelumnya atau tidak, Pengangkut
akan mempunyai kebebasan tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk mengangkut Barang
secara keseluruhan atau sebagian dengan kapal baik yang sudah disebutkan atau yang
lainnya, perahu atau lain-lain sarana transportasi air, darat atau udara, baik yang dimiliki atau
dioperasikan oleh Pengangkut atau yang lainnya. Pengangkut dapat di bawah kondisi apapun
juga membongkar barang-barang atau bagian daripadanya di pelabuhan atau tempat mana
saja untuk pengangkutan lanjut („transhipment“). (2) Dalam hal Barang sebagaimana
disebutkan disini tidak dapat diketemukan di pelabuhan bongkar atau di tempat penyerahan
atau bila mereka salah angkut, apabila ditemukan, ia akan diteruskan ke pelabuhan bongkar
atau tempat penyerahan yang dikehendaki atas biaya Pengangkut dan Pengangkut tidak
bertanggung jawab terhadap segala kehilangan, kerusakan, keterlambatan atau depresiasi
yang timbul akibat penerusan barang tersebut.

22. (Kebakaran) Pengangkut tidak bertanggung jawab terhadap segala kehilangan dari atau
kerusakan pada Barang yang timbul atau disebabkan oleh kebakaran pada waktu apa saja dan
bahkan yang terjadi sebelum pemuatan atau setelah pembongkaran dari Kapal, kecuali
disebabkan oleh kesalahan nyata atau sepengetahuan Pengangkut.

23. (Hak Menahan Barang) Pengangkut mempunyai hak menahan atas Barang yang telah
mencapai tujuan, untuk semua uang tambang, uang tambang yang dikenakan walaupun tidak
ada pengiriman barang („dead freight“), „demurrage“, kerusakan, kehilangan, tagihan, biaya
dan jumlah apa saja yang harus dibayar oleh atau dapat dibebankan kepada atau menjadi
tanggungan dari Pedagang berdasarkan Konosemen ini dan semua perjanjian pendahuluan
daripadanya dan biaya untuk mendapatkannya kembali, dan dapat menjual Barang secara
sendiri atau melalui lelang umum tanpa pemberitahuan kepada Pedagang. Bila pada
penjualan Barang, hasil yang didapat tidak berhasil menutupi jumlah terhutang dan biaya
yang timbul, Pengangkut berhak untuk mendapatkan kekurangannya dari Pedagang. (2) Bila
Barang tidak diambil untuk jangka waktu yang wajar, atau kapan saja menurut pendapat
Pengangkut, Barang akan menjadi rusak, membusuk atau tidak bernilai, Pengangkut dapat,
kebijaksanaannya dan atas dasar hak menahan yang dimilikinya dan tanpa tanggung jawab
apapun terhadapnya, meninggalkan barang atau bila tidak membuang Barang yang
sedemikian rupa tersebut sepenuhnya atas resiko dan biaya Pedagang.

24. (Uang tambang dan Biaya) (1) Uang tambang dapat dihitung berdasarkan data Barang
yang diberikan oleh Pedagang yang dianggap telah menjamin Pengangkut mengenai
keakuratan isi, berat, ukuran atau nilai sebagaimana yang diberikan olehnya, pada saat
Barang diterima oleh Pengangkut, tetapi Pengangkut dapat, untuk tujuan memastikan
kebenaran data pada setiap waktu, membuka peti kemas dan atau kemasan dan memeriksa isi,
berat, ukuran dannilai dari Barang atas resiko biaya dari Pedagang. Dalam hal pernyataan
yang tidak benar atas isi, berat, ukuran atau nilai dari Barang, Pedagang harus bertanggung
jawab terhadap dan terikat untuk membayar Pengangkut (a) kekurangan uang tambang antara
uang tambang yang dikenakan dan yang seharusnya terhutang seandainya data yang benar
diberikan, ditambah (b) suatu ganti rugi yang jumlahnya sudah tertentu sebesar suatu jumlah
yang sebanding dengan uang tambang yang sebenarnya (2) Uang tambang penuh sampai
pelabuhan bongkar atau tempat penyerahan barang sebagaimana disebutkan disini harus
dainggap sebagai telah didapatkan pada saat Barang diterima oleh Pengangkut, baik uang
tambang tersebut dinyatakan sebagai dibayar di depan ataukah dibayar di pelabuhan tujuan.
Pengangkut berhak atas semua uang tambang dan lain-lain tagihan yang terhutang di bawah
perjanjian ini, baik yang benar-benar telah dibayar maupun tidak, dan untuk menerima dan
mempertahankannya tanpa dapat dibatalkan di bawah situasi apapun juga, entah Kapal
dan/atau Barang hilang ataukah tidak, atau perjalanan gagal atau tercegah atau ditinggalkan
pada tahap apapun juga dari keseluruhan transit. Uang tambang penuh harus dibayar
walaupun Barang rusak atau tidak dalam kondisi baik (3) pembayaran uang tambang dan/atau
tagihan-tagihan harus dilakukan secara penuh dan secara tunai tanpa kompensasi, contra-
klaim atau pengurangan. Apabila uang tambang harus dibayar di pelabuhan bongkar atau
ditempat penyerahan barang, uang tambang yang sedemikian itu dan lain-lain tagihan harus
dibayar dalam mata uang yang disebutkan dalam Konosemen ini, atau sesuai dengan pilihan
Pengangkut dalam mata uang lain dengan tetap tunduk pada peraturan-peraturan dari
konferensi uang tambang atau kebiasaan di tempat pembayaran. (4) Barang sekali diterima
oleh Pengangkut tidak dapat diambil atau dipindahkan oleh Pedagang kecuali dengan
persetujuan Pengangkut dan terhadap suatu pembayaran uang tambang secara penuh dan
kompensasi atas kerugian yang diderita oleh Pengangkut sebagai akibat pengambilan atau
pemindahan barang yang sedemikian rupa itu. Bila Barang tidak tersedia ketika kapal siap
untuk muat, Pengangkut dibebaskan dari segala kewajiban untuk memuat Barang sedemikian
rupa itu dan kapal dapat meninggalkan pelabuhan tanpa pemberitahuan lebih lanjut dan uang
tambang harus dibayar oleh Pedagang. (5) Pedagang harus bertanggung jawab atas dan
mengganti Pengangkut terhadap semua hutang, kewajiban, pajak dan tagihan termasuk biaya
konsuler yang dibebankan pada Barang, atau semua denda dan/atau kerugian yang dialami
atau diderita oleh Pengangkut sehubungan dengan Barang bagaimanapun juga disebabkan,
termasuk kegagalan Pedagang untuk mematuhi undang-undang dan peraturan pemerintah
atau pejabat publik manapun juga sehubungan dengan barang atau untuk mendapatkan
sertifikat konsuler, Badan Kesehatan atau lain-lain sertifikat untuk mendampingi Barang.
Pedagang bertanggung jawab untuk uang tambang pengangkutan kembali Barang dan biaya-
biaya yang timbul untuk Barang yang ditolak proses ekspor atau impornya oleh pemerintah
atau pejabat publik apapun juga. Apabila Pengangkut berpendapat bahwa Barang
membutuhkan sortir, inspeksi, perbaikan atau rekondisi atau bila tidak membutuhkan
perlindungan atau perawatan, Pengangkut melaksanakan pekerjaan yang sedemikian rupa
tersebut atas biaya dan beban Pedagang. Pedagang memberikan kuasa kepada Pengangkut
untuk membayar dan/atau menimbulkan semua tagihan dan biaya dan melakukan segala hal
yang disebutkan di atas biaya dari dan sebagai agen dari Pedagang dan untuk mempekerjakan
lain-lain orang untuk mendapatkan kembali atau berusaha mendapatkan kembali penguasaan
atas barang dan melakukan segala hal yang dianggap baik untuk kepentingan Barang. (6)
Pengirim, penerima, pemilik Barang dan pemegang Konosemen ini secara bersama-sama atau
sendiri-sendiri bertanggung jawab kepada Pengangkut untuk pembayaran semua uang
tambang dan tagihan dan untuk pelaksanaan kewajiban masing-masing dari mereka di bawah
perjanjian ini.

25. (Pemberitahuan Klaim dan jangka waktu untuk melakukan gugatan) (1) Kecuali
pemberitahuan tentang kehilangan atau kerusakan dan sifat umum dari kehilangan atau
kerusakan tesebut diberikan secara tertulis kepada Pengangkut di pelabuhan bongkar atau
tempat penyerahan barang sebelum atau pada saat penyerahan Barang atau, bila kehilangan
atau kerusakan tersebut tidak nampak dalam waktu 3 hari setelah penyerahan barang, Barang
akan dianggap sebagai telah diserahkan sebagaimana digambarkan di dalam Konosemen ini
(2) Dalam hal apapun, Pengangkut harus dibebaskan dari segala tanggung jawab sehubungan
dengan tidak adanya penyerahan, kesalahan penyerahan, keterlambatan, kehilangan atau
kerusakan kecuali gugatan diajukan dalam waktu satu tahun setelah penyerahan Barang atau
tanggal dimana Barang seharusnya telah diserahkan.

26. (Pembatasan Tanggung Jawab) (1) Semua klaim untuk mana Pengangkut dapat
bertanggung jawab harus ditentukan dan diselesaikan berdasarkan nilai bersih pada tagihan,
ditambah uang tambang dan premi asuransi, bila sudah dibayar. Tak sekalipun Pengangkut
harus bertanggung jawab atas kehilangan keuntungan atau kerugian tidak langsung
(„consequential loss“) lainnya. (2) Sepanjang kehilangan dari atau kerusakan pada atau
sehubungan dengan Barang terjadi selama bagian dari pengangkutan terhadap mana
Peraturan „Hague“ berlaku, Pengangkut tidak harus bertanggung jawab untuk kehilangan
atau kerusakan dalam suatu jumlah yang melebihi 100.00 Sterling Inggris setiap kemasan
atau setiap unit, kecuali nilai Barang yang lebih tinggi dari jumlah ini telah dinyatakan secara
tertulis oleh Pedagang sebelum diterimanya Barang dan disebutkan dalam Konosemen ini
bersama-sama dengan sifat daripadanya dan uang tambang ekstra telah dibayar sebagaimana
disyaratkan. Bila nilai Barang sebenarnya tiap kemasan atau tiap unit melebihi nilai yang
dinyatakan tersebut, maka nilai barang dianggap nilai yang dinyatakan dan tanggung jawab
Pengangkut, bila ada, tidak melebihi dari nilai yang dinyatakan tersebut. Semua kehilangan
atau kerusakan yang terjadi sebagian akan ditentukan secara proporsional berdasarkan nilai
yang dinyatakan tersebut. Dalam hal nilai yang dinyatakan jauh lebih tinggi daripada nilai
sebenarnya, Pengangkut tidak sekalipun bertanggung jawab untuk membayar kompensasi
apapun juga.

27 (Kerugian laut umum, Klausa „New Jason“) (1) Kerugian laut umum harus ditentukan,
dinyatakan dan diselesaikan di Jakarta atau lain-lain pelabuhan atau tempat dimanapun juga
sesuai pilihan Pengangkut berdasarkan Peraturan „York Antwerp“ tahun 1974, dan mengenai
hal-hal yang tidak diatur oleh Peraturan ini, berdasarkan undang-undang dan kebiasaan di
pelabuhan atau di tempat penentuan, dan di dalam mata uang yang dipilih oleh Pengangkut.
Pernyataan mengenai kerugian laut umum harus disiapkan oleh Penilai („adjuster“) yang
ditunjuk oleh Pengangkut. Perjanjian mengenai kerugian laut atau surat berharga dan
deposito uang tunai yang dipandang oleh Pengangkut cukup untuk menutupi perkiraan
kontribusi dari Barang dan biaya-biaya penyelamatan dan biaya-biaya khusus dan lain-lain
surat jaminan tambahan yang mungkin diminta oleh Pengangkut harus diberikan oleh
Pedagang kepada Pengangkut sebelum Barang diserahkan kepada Pedagang. Pengirim barang
dengan menerima Konosemen ini secara tegas mengeyampingkan dan melepaskan Pasal 700
dari Kitab Undang-undang Hukum Dagang Indonesia. (2) Dalam hal terjadi kecelakaan,
bahaya, kerusakan atau bencana sebelum atau sesudah dimulainya perjalanan laut yang
timbul dari penyebab apapun juga, baik disebabkan oleh kelalaian ataupun tidak, untuk mana
atau untuk akibat mana, Pengangkut tidak bertanggung jawab berdasarkan undang-undang,
kontrak atau hal lainnya, maka Barang dan Pedagang baik bersama-sama maupun masing-
masing sendiri harus berkontribusi dengan Pengangkut dalam kerugian laut umum terhadap
pembayaran atas pengorbanan apapun juga, kehilangan atau biaya-biaya dari suatu peristiwa
yang bersifat kerugian laut umum yang mungkin terjadi atau dialami dan harus membayar
biaya penyelamatan dan biaya khusus lainnya yang timbul sehubungan dengan Barang. Bila
suatu kapal penyelamat dimiliki atau dioperasikan oleh Pengangkut, biaya penyelamatan
harus dibayar penuh dan dalam cara yang sama seolah-olah kapal penyelamat tersebut adalah
milik pihak lain yang tidak dikenal.

28. (Tubrukan yang Kedua belah pihak nya Bersalah) (1) Bila kapal bertubrukan dengan
kapal lain sebagai akibat dari kelalaian kapal yang lainnya dan suatu tindakan, kelalaian atau
pelanggaran dari Kapten, awak kapal, pandu atau karyawan dari pemilik kapal dalam
melakukan navigasi atau dalam manajemen Kapal, Pedagang harus mengganti Pengangkut
terhadap segala kehilangan atau tanggung jawab yang mungkin ditimbulkan baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada pihak kapal lainnya yang tidak mengangkut barang
Pedagang atau pemiliknya sepanjang kehilangan atau tanggung jawab yang sedemikian rupa
tersebut merupakan kehilangan atau kerusakan pada Barang miliknya atau suatu klaim
apapun juga dari Pedagang yang dibayar atau harus dibayar oleh pihak kapal yang lainnya
yang tidak mengangkut barang Pedagang atau pemiliknya kepada Pedagang dan
dikompensasikan atau diperoleh kembali oleh kapal lainnya yang tidak mengangkut barang
Pedagang atau pemiliknya sebagai bagian daripada klaim mereka terhadap Kapal yang
mengangkut barang Pedagang atau pemiliknya. Ketentuan yang disebutkan di depan tersebut
juga berlaku dimana pemilik, operator dan mereka yang bertanggung jawab terhadap kapal
atau kapal-kapal atau obyek-obyek, selain dari, atau disamping dari, kapal-kapal atau obyek-
obyek yang saling bertubrukan adalah bersalah sehubungan dengan suatu tubrukan atau
sentuhan. (Klausa Lokal) Dalam hal Konosemen ini mencakup Barang yang bergerak ke atau
dari Amerika Serikat dan bila diputuskan bahwa Peraturan „Hague“ tidak berlaku pada
Konosemen ini. (1) Pasal 16 dan Pasal 15 (3) perjanjian ini harus diganti dengan ketentuan
sebagai berikut, „ Sehubungan dengan binatang hidup, burung-burung, reptil dan ikan dan
tanaman dan Barang yang diangkut di atas dek dan dinyatakan diangkut dengan cara
demikian dalam perjanjian ini, semua resiko kehilangan dan kerusakan oleh bahaya-bahaya
yang terkandung di dalam atau melekat pada pengangkutan yang sedemikian rupa itu harus
ditanggung oleh Pedagang, tetapi untuk hal-hal lain sehubungan dengan pengawasan dan
pengangkutan Barang, Pengangkut harus mempunyai keuntungan dari ketentuan dari
„Carriage of Goods by Sea Act, 1936 dari negara Amerika Serikat, walaupun terdapat
Section 1 (c) dari perjanjian ini, dan dari semua ketentuan dari Konosemen ini kecuali yang
bertentangan dengan ketentuan Pasal ini. Dan (2) kata „100.00“ sterling Inggris dalam pasal
26 disini harus digantikan dengan kata-kata „$ 500 mata uang sah dari Amerika Serikat“ dan
(3) Pasal (ii) perjanjian ini harus diganti dengan ketentuan sebagai berikut: „Kecuali
sebagaimana dicakup oleh ayat (i) di atas, sehubungan dengan kehilangan atau kerusakan
yang tejadi selama penanganan, penyimpanan atau pengangkutan Barang oleh sub-kontraktor
atau agen dari Pengangkut, sejauh sub-kontraktor atau agen tersebut akan bertanggung jawab
kepada Pedagang bila ia telah membuat kontrak yang langsung dan terpisah dengan Pedagang
sehubungan dengan penanganan, penyimpanan atau pengangkutan, dengan ketentuan,
bagaimanapun juga, bahwa bila tidak diperbolehkan atau diperkenankan dibawah hukum
peraturan atau regulasi apapun juga bagi Pengangkut untuk melaksanakan penanganan,
penyimpanan atau pengangkutan tsb dibawah tanggung jawabnya sendiri, Pengangkut hanya
bertanggung jawab sebatas mendapatkan penanganan, penyimpanan atau pengangkutan yang
sedemikian rupa oleh pengangkut atau setiap orang yang dikuasakan oleh agen pemerintahan
yang berwenang dan untuk menjamin pelaksanaannya oleh pengangkut atau orang yang
sedemikian rupa tersebut di bawah kontrak dan tarif mereka.

29. (Pengangkutan Produk logam, kayu, muatan pecahan, cairan). (A) Istilah „nampak dalam
kondisi baik dan teratur“ (apparent good order and condition) ketika digunakan dalam
Konosemen ini tidak berarti (1) terkait dengan produk-produk besi atau logam, bahwa Barang
ketika diterima bebas dari karat atau kelembaban yang nampak; (2) terkait dengan kayu,
plywood atau lain-lain produk kayu , bahwa Barang ketika diterima adalah bebas dari noda-
noda, perubahan warna, kelembaban, retakan, lubang, patahan atau serpihan. Bila Pedagang
meminta, Pengangkut akan mengeluarkan suatu Konosemen pengganti yang menyebutkan
semua catatan mengenai apa yang disebutkan sebelumnya yang mungkin nampak pada tanda
terima dari perwira atau awak kapal (mate’s or tally clerk’s receipts) atau dokumen yang
serupa. (B) Apabila minyak atau lain-lain cairan diangkut dalam jumlah yang besar di dalam
tanki-tanki Kapal, mereka harus dipompa masuk kedalam dan keluar dari Kapal atas resko
dan biaya Pedagang, semua peralatan untuk memasukkan dan mengeluarkan cairan tersebut
akan disediakan oleh Pedagang, Kapal akan menyediakan tenaga uap untuk mengeluarkan
bila diminta, dan pemompaan keluar dari tanki Kapal harus dianggap sebagai suatu
penyerahan yang lengkap dari semua atau lain-lain cairan yang diserahkan ke Kapal
sehubungan dengan muatan tesebut, Pengangkut tidak akan bertanggung jawab terhadap
penguapan, atau lain-lain kehilangan dalam berat, volume atau isi. Terlepas dari ketentuan
apapun juga dalam Konosemen ini yang bertentangan, dalam hal perjanjian atau kesanggupan
mengangkut untuk pengangkutan barang dalam jumlah besar, ketentuan-ketentuan dari
Konosemen ini disamping ketentuan-ketentuan perjanjian-perjanjian tersebut atau
kesanggupan mengangkut tersebut akan mengatur hubungan antara Pengangkut dan
Pedagang. Apabila terdapat suatu konflik antara ketentuan-ketentuan dari perjanjian-
perjanjian atau kesanggupan pengangkutan tersebut dengan Konosemen ini, ketentuan-
ketentuan dari Konosemen ini yang berlaku.

30 (Transportasi antar moda) (A) Konosemen ini dapat dikeluarkan untuk pengangkutan
antar moda (pengangkutan dengan sarana pengangkut yang berbeda) di negara apapun juga,
yang apabila dikeluarkan, pengawasan dan pengangkutan Barang oleh Pengangkut di darat
akan tunduk pada hukum, peraturan dan tarif terkait yang berlaku pada Pengangkut di darat
tersebut ketika ia menerima Barang. (B) Klaim terhadap suatu Pengangkut di darat untuk
setiap kehilangan atau kerusakan harus diajukan, dan suatu gugatan harus dimulai,
sebagaimana diatur di dalam Konosemen yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pengangkut di
darat.

Anda mungkin juga menyukai