Anda di halaman 1dari 25

B A B : XIII

BILL OF
LADING
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang Pengertian Bill of Lading.
2. Menyebutkan dan mengetahui tentang jenis-
jenis bill of lading.
3. Mengetahui fungsi-fungsi bill of lading.
4. Mengetahui bagian-bagian dalam bill of
ladding.
5. Mengetahui proses pergerakan Bill of Lading.
6. Mengetahui hubungan antara Nakhoda
dengan bill of lading.
7. Negotiable Fiata Combined Transport Bill of
Lading.
ARTI BILL OF LADING
Bill of Lading (B/L) atau
konosemen adalah
dokumen pengangkutan
barang yang di dalamnya
memuat informasi
lengkap mengenai nama
pengirim, nama kapal,
data muatan, pelabuhan
muat dan pelabuhan
bongkar; rincian freight
dan cara
pembayarannya, nama
consignee (penerima)
atau pemesan, Jumlah
B/L yang harus ditanda
tangani dan tanggal dari
penandatanganan.
JENIS – JENIS BILL OF LADING
• Shipped Bill of Lading.
Merupakan dokumen yang menunjukan bahwa barang telah dimuat di kapal. B/L jenis Ini
tidak akan ditandatangani, tetapi dikembalikan kepada shipper, sebelum barangnya dimuat di
kapal yang mengangkut ketempat tujuan.

• Received for Shipment Bill of Lading.


B/L ini dipakai oleh perusahaan pelayaran waktu menerima barang dari shipper di gudang
pelayaran atau tempat di bawah pengawasan serta di inland container depot (ICD)

• Through Bill of Lading.


Dipakai untuk muatan transshipment, dimana pengangkut pertama bertanggung jawab untuk
pengangkutan melalui pengangkut kedua (second carrier) melalui perwakilannya dimana
barang dibongkar dahulu untuk dikapalkan dengan pengangkutan kedua hingga ketempat
tujuan.

• Combined Transport Bill of Lading.


Dokumen perjalanan barang yang meliputi pengangkutan barang dengan menggunakan lebih
dari satu jenis alat transportasi. Dokumen ini menyebutkan berbagai operator transportasi
(pengangkut) yang akan mengambil barang ditempat pengapalan dan membawanya ketempat
tujuan. B/L ini merupakan dokumen yang dapat diperdagangkan.

• Groupage Bill of Lading.


Dipakai oleh Forwarder dengan mengumpulan beberapa jenis barang dari berbagai shipper
dan mengirimnya sebagai kesatuan. Pemilik kapal mengeluarkan groupage B/L terhadap
forwarder, dimana forwarder selanjutnya untuk tiap shipper mengeluarkan house of bill lading
dari perusahaannya.
FUNGSI BILL OF LADING
• Tanda terima barang atau muatan (document of
receipt)
Berfungsi sebagai tanda terima barang yang
menyatakan bahwa barang telah dimuat diatas kapal.

• Dokumen pemilikan (document of title)


Berfungsi sebagai alat bukti untuk pengambilan
barang di pelabuhan bongkat.

• Kontrak pengangkutan (contract of carriage)


Sebagai kontrak perjanjian bahwa barang atau muatan
akan dimuat diatas kapal hingga sampai ditempat
tujuan.
PROSES PERGERAKAN BILL OF LADING

1. Mate’s receipt.
Setelah pengiriman barangnya di kapal, shipper
(pengirim) akan menerima pernyataan tertulis dari
kapten kapal berupa mate’s receipt yang menyatakan
bahwa barang telah diterima dan dimuat di kapal.
Selanjutnya Agen Kapal akan menukarnya dengan Bill
of Lading. Adakalanya shipper membuat shipping
note yang memuat dengan lengkap data seperti yang
tertera dalam B/L, dan jika semua urusan dengan
pihak pelabuhan dan Bea dan Cukai dan Agen
Perkapalan selesai, maka shipping note ini kemudian
dapat ditukarkan dengan ”shipped bill of lading”
yang ditandatangani atas nama kapal setelah barang
dimuat dikapal yang bertalian.
PROSES PERGERAKAN BILL OF LADING
2. Pelaksanaan jual/beli.
Dalam pelaksanaan jual beli, eksportir (dalam pengangkutan disebut sebagai pengirim/
shipper) akan menyiapkan dua jenis dokumen berupa dokumen Utama dan dokumen
Tambahan, sebagai berikut :

a. Dokumen Utama.
• Bill of Lading yang dikeluarkan oleh Agen Kapal atau yang mewakilinya.
• Marine insurance policy yang melindungi barang terhadap kehilangan selama
barang berada di kapal.
• Commercial invoice.

b. Dokumen Tambahan.
Dokumen tambahan mencakup certificate of quality/quantity dan certificate of origin, bila
dokumen tersebut telah diterima oleh shipper maka langkah berikutnya adalah :

1). Dokumen di kirim langsung kepada pembeli. Hal ini dilakukan apabila terdapat perjanjian
pembayaran tunai antara penjual (shipper) dengan pembeli (consignee). Atau walaupun
tidak ada perjanjian pembayaran tunai barang tersebut ditujukan atau dikirim kepada
perwakilan atau agen shipper.

2) Menyerahkan dokumen ke Bank yang akan dinyatakan dalam perjanjian pembayaran


atau di dalam Letter of Credit (L/C). cara ini dilakukan apabila transaksi menggunakan
pengaturan L/C. Pembayaran dilakukan oleh pembeli setelah B/L diterima pembeli dan
pembeli telah menerima barangnya dari Agen Kapal yang bertalian. Jika pembeli menjual
barangnya kepada pihak ketiga lainnya maka B/L dapat dinyatakan sebagai tanda terima
barang.
PROSES PERGERAKAN BILL OF LADING
Apabila B/L tertulis : Shipper : X
Consignee : to order Apabila B/L tertulis : Shipper : X
Maka shipper berhak meng-endorse B/L, dan Consignee : Y
memerintahkan kepada siapa barang harus Maka berarti bahwa B/L telah ditunjuk Y yang
diserahkan. Sebuah endorsement adalah tanda kemudian menjadi pemilik yang sah dari barang
tangan dari shipper di belakang Bill of Lading. yang disebut dalam B/L. B/Lseperti ini disebut
Atas dasar ini pihak pemilik kapal dapat sebagai Straight atau non negotiable dan pihak
menyerahkan barang sesuai dengan pihak atau pengangkut/ agen kapal tidak boleh menyerahkan
orang yang tertunjuk dalam alamat B/L (special pada orang lain selain kepada Y, B/L seperti ini
endorsement). disebut sebagai sea waybill.

3. Macam-macam
penyerahan B/L di
Pelabuhan

Apabila B/L tertulis : Shipper : X Apabila B/L tertulis : Shipper : X


Consignee : Y or to order Consignee : bearer atau kosong
Maka ini berarti bahwa B/L ditujukan kepada Y Maka pemegang B/L adalah orang yang
sebagai consignee, dan Y dapat meng-endorse tercantumm sesuai dengan nama dalam B/L yang
B/L ini kepada Z baik secara blank atau special bertalian. B/L seperti ini dapat dialihkan kepada
endorse. orang lain dengan hanya memberikan begitu saja.
PROSES PERGERAKAN BILL OF LADING
4. Keterkaitan B/L dengan alat transportasi.
Transportasi barang dapat dilakukan melalui laut dan darat, atau
kombinasi keduanya. Dalam hubungan dengan dokumen kredit,
tidak ada persoalan bila pengangkutannya dilakukan melalui laut.
Namun akan berbeda jika mula-mula dilakukan dengan angkutan
darat, misalnya truk atau kereta api. Bila angkutan semula (pre
carriage) tidak dilakukan melalui laut, bank biasanya meminta
terlebih dahulu on board receipt yang menyatakan di dalamnya
bahwa barang telah dimuat dengan baik di kapal. Perusahaan
perkapalan atau Agennya akan memberikan catatan di Ocean B/L
dengan kata ”actually shipped on board”....... dengan
mencantumkan nama kapal yang bertalian dan tanggal muatnya.
Hal ini diperlukan oleh pihak Bank sehubungan dengan :

– Dalam hal through B/L untuk perkapalan adalah pengangkutan


dengan kapal selama perjalanan.
– Bila angkutan semula dilakukan dengan truk atau kereta api,
sudah termasuk angkutan antar moda.
PROSES PERGERAKAN BILL OF LADING

• Combined Transport Bill of Lading, bisa dilakukan untuk pengapalan container dengan status FCL
(full container load). Pengangkut akan bertanggung jawab penuh terhadap kerusakan dan
kehilangan yang mungkin terjadi tanpa melihat jenis angkutan yang digunakannya, dalam kaitan
ini B/L dapat berfungsi dan menjadi sebagai :

• Clean Bill of Lading.


Bila pengangkut setuju dengan perincian dan kondisi barang yang diisi oleh shipper dalam peti
kemas, maka B/L yang dikeluarkan dianggap “clean”.

• Unclean/Claused Bill of Lading.


Bila pengangkut yidak yakin akan keadaan barang yang akan di dalam peti kemas maka akan
ada catatan dalam B/L ini dan hal ini dinamakan ”unclean atau claused bill of lading.

Jika terjadi kasus unclean B/L tersebut diatas maka Nakhoda Kapal hendaknya tidak
menandatangani “letter of indemnity” yang menyatakan akan melindungi dirinya dari
“dispute” kecuali ada surat jaminan dari “Owner” karena B/L mempunyai hubungan
dengan :

– Mate’s receipt
– Shipping note
– Shipper
– Surveyor dan Inspector
– Ullages (untuk liquid cargo)
– Certificate of origin, quantity and quality.
HUBUNGAN NAKHODA KAPAL
DENGAN BILL OF LADING
• Pada masa lalu pedagang membawa barangnya ke atas
kapal, untuk itu pedagang meminta bukti pemuatan
kapal kepada nakhoda kapal. Kemudian sesampainya
barang di negara tujuan si pedagang tadi mengambil
barangnya dengan menunjukan tanda terima muatan
tadi. Bila terjadi kerusakan dalam pengangkutan maka
nakhoda kapal akan membuat catatan pada tanda
terima tersebut, hal ini akan menyebabkan menurunnya
nilai jual barang.

• Pada perkembangan jaman maka tanda terima tersebut


berubah dinamakan Bill of Lading. Bila dalam bill of
lading tersebut terdapat catatan, maka bill of lading
tersebut disebut sebagai “foult bill of lading”. Namun
tanggung jawab atas kerusakan dalam pengangkutan
tetap menjadi tanggung jawab pihak Nakhoda Kapal.
MASALAH ANTARA NAKHODA
KAPAL DAN PEMILIK BARANG
1. Letter of indemnity.
Pernyataan yang dibuat oleh pemilik barang yang ditandatangani oleh Nakhoda kapal yang
menyatakan bahwa pada saat pemuatan barang ke kapal tidak ada kerusakan atau cacat.
Sehingga pemilik barang menganggap bahwa kerusakan barang yang diangkut menjadi tanggung
jawab Nakhoda kapal.

Masalah yang sering terjadi pada Nakhoda kapal sebagai wakil dari pemilik kapal adalah :
– adanya tekanan terhadap nakhoda untuk mengeluarkan clean bill of lading dengan
menandatangani letter of indemnity.
– perbedaan pendapat untuk jumlah barang yang dimuat antara di darat dan kapal.
– agen atau perwakilan menandatangani bill of lading tanpa melihat catatan mate’s
receipt atau melebihi wewenang yang diberikan.
– mengeluarkan atau menyerahkan muatan eks kapal tanpa memperlihatkan bill of
lading yang asli.

Sehingga dalam praktek sering terjadi Nakhoda kapal tidak besedia menandatangani bill of
lading, meskipun secara hukum menjadi tanggung jawabnya. Sehingga pengangkutan barang ini
menjadi tanggung jawab agen pelayaran atau perwakilannya baik dalam pengiriman serta
penerimaan barang.

Jika ada seseorang datang ke kapal untuk meminta tanda tangan B/L sebagai pelengkap Letter of
Indemnity atau blanko kosong B/L maka sebaiknya yang bersangkutan berhubungan dengan
owner kapal, dan Nakhoda kapal tidak boleh menandatanganinya, namun bila nakhoda
diharuskan menanda tanganinya maka sebelumnya ia membubuhkan kata “for receipt only”.
Untuk hal khusus Nakhoda wajib menandatangani B/L hal yang berkaitan dengan : freight, hire,
demurrage, liens, charter party bill of lading, deck cargo, blending mixling of oil cargoes.
MASALAH ANTARA NAKHODA
KAPAL DAN PEMILIK BARANG
2. Prima Facie Evidance.
Adalah ketetapan yang menyatakan bahwa
dalam hukum perdagangan yang berlaku
bahwa Bill of Lading adalah bukti bahwa apa
yang tertulis di atasnya adalah benar, dan
pemilik barang dapat mengajukan klaim
terhadap pengangkut apabila jumlah barang
yang diterima tidak sesuai dengan apa yang
tertulis dalam bill of lading.
MASALAH ANTARA NAKHODA
KAPAL DAN PEMILIK BARANG
3. Kerancuan dalam Bill of Lading yang sering muncul.
Kerancuan sering terjadi ketika barang telah tiba ditempat tujuan, namun sering
terjadi klaim yang disebabkan muatan-muatan yang rusak antara lain :

– Muatan kering yang tercampur.


– Muatan cair yang tercampur.
– Terdapat beberapa set B/L dari muatan yang sama.
– B/L tidak sesuai dengan tanggal atau yang diganti dari tanggal sebenarnya (tanggal yang
dimajukan atau dimundurkan) dari tanggal pengapalan barang.
– Terjadi perubahan B/L.
– Teidak sesuai dengan Mate’s Receipt.
– Kontrak pejualan tidak sempurna atau dipertanyakan.
– Tekanan terhadapnakhoda untuk menandatangani B/L.
– Permintaan shipped atau receipt for shippment bill of lading.
– Perincian kualitas barang tidak sesuai.
– Hubungan dengan L/C.
– Cara mendapatkan B/L melalui endorsement atau consignment.
– Tanggung jawab terhadap packing dan marking.
– Muatan rusak sesudah dimuat sebelum mengeluarkan B/L.
– Penundaan kapal, kalambatan mengeluarkan B/L.
– B/L dari charter.
– Tempat penerbitan B/L berbeda dengan loading port barang.
NEGOTIABLE FIATA COMBINED
TRANSPORT OF BILL LADING
Fiata combined transport bill of lading (FBL)
adalah dokumen pengangkutan antar moda
transportasi yang dipakai oleh International
Freight Forwarder yang bertindak sebagai
badan jasa angkutan bersambung atau
Intermodal Transport Operator. Dalam
penerbitan FBL, forwarder bertanggung jawab
tidak hanya dalam perjanjian pengangkuatan
dan penyerahan barang ditempat tujuan, tetapi
juga bertanggung jawab terhadap segala
keteledoran dan tindakan dari pengangkut atau
pihak ketiga yang dipekerjakan olehnya.
PENGUNAAN FBL OLEH FREIGHT
FORWARDER
1. FBL dapat diperdagangkan (negotiable), kecuali ada catatan non-negotiabel.

2. Telah diterima di bank-bank untuk tujuan sebagai dokumen kredit.

3. Dapat juga juga dipakai sebagai “marine bill of lading”.

4. Bila mengeluarkan dokumen ini, forwader harus mengetahui bahwa :


– Forwarder atau agennya telah mengambil kiriman yang dimaksud dan hak untuk
mengerjakan kiriman dan barangnya adalah hanya pada dia.
– Kiriman kelihatannya dalam keadaan baik (apprently good order or condition).
– Perincian dari dokumen pengiriman sesuai instruksi telah diterima dengan baik.
– Pertanggung jawaban assuransi dari barang kiriman telah ada persetujuan.
– Telah diperinci dengan jelas apabila telah dikeluarkan satu atau beberapa FBL
asli.

5. Dalam mengeluarkan FBL, forwarder bertanggung jawab terhadap SDR per kilo bila
barangnya hilang atau rusak. Bilamana diketahui pada tahap mana dan dimana
kehilangan atau kerusakan terjadi, tanggung jawabnya ditentukan sesuai dengan
ketentuan atau hukum Internasional yang ada.

6. Sangat dianjurkan bahwa forwarder yang mengeluarkan FBL menutup tanggung


jawabnya dengan asuransi.
5.
4.
9.
2.
3. Shipper’s
1.Vessel
6.
7. Number
Shipper
8.Freight
10. For (kapal)
Consignee
Shipped
Bill
Notify of
The Lading
Address
andof Description
(pengirim).
onOriginal
(penerima)
Board.
Carrier,
Caharges. PTBill
Nama kapal harus diisi hal ini
1 9 Tanggung
Keterangan
Pengirim
of
Number……..
Jumlah(pemberitahuan
of Lading
Goods
Freight biasanya
darijawab
mengenai
Express
untuk memberitahukan
(rincian
freight pemuatan
ke adalah
pihak
bahwa yang
Pada By……As
Secara
barang
penerima
pihak
alamat)
barang)
sebelah
tradisional,
dibayar
barang yang
tersebut Agent.
bukan
kanan
di mula-mula
dapat
secara jumlah
urusan
atas kapal
tertera
fisik
Adalah
Sesuai
B/L
sepenuhnya
ada
kapal,
menyiapkan
telah
dalam yang
kotak
dengan
namanamun
diangkut
Bilamana kolom dikeluarkan
khusus
dari
Hague-Visby
dariinidalam
barang orang
B/L
tanggung
seller
danuntuk dan
kepada
dapat
telah
2 buyer.
terdiri
jawab
nomor
kolom Bagian-bagian
memberikan
atau
shipper perusahaan
dari
dari
itu berhak
pihak
harus
satu
bill of set atau
meminta kotak
perincian
lading.
yang
carrier,
juga
dimuat tidak.
di atas
yang ada untuk pencantuman
kapal,
Biasanya dan
dengan
namun
dicantumkan
barangnya
akan
kepada
ditulis
shipper
nama diberitahukan
tanggal
3kapal
buahnama
Freight
kapal/vessel untuk
lembar
(date)
Payable
sebagai oleh
yang
dari
telah
at
3
B/L
penerima
diperlukan.
shipper
mengeluarkan
yang
:harus
Destination
melaksanakan
berikut sehubungan
dibuat
barangdiperhatikan
bill
atau dan
of
Sesuai
kewajiban
dapat
Placeto
karena
atau
dengan
lading
juga
pembayaranofdi
carbonless. receipt,
yang
order
kedatangan
ini tulis adalah
namun
memberikan
Hague-Visby
menentukan
jika
biayaakantempat
Freight
dari
4 bill of lading diterima oleh
6 demikian
kapan
dialihkan
Rules,
kapal
rincian
Prepaid.
barangnya, danketerangan
perusahaan
hal
atau
kepada
pembongkaran
barangtersebut
ini
seperti bukan
Hamburg
alamat
freight,
pelayaran.
suatu
sudah
lain,
Rules
barangnya.
barang
biaya
Port ofkotak
ketentuan
dimuat
yang
terminal,
loading, inidiberlakukan,
Dalam
dikirim
dapat
karena
dibongkar/
tempat kapal.
hal ini
dari
Jumlah
For
dikosongkan.
pengrim
dapat
seperti
muat the dicantumkan
lembar
berikut
Carrier
pemuatan
dan wajib B/L
:dalam
barang
lainnya mendapat
dapat
nama
atau
makaB/L
5 tempat
dibuat
adalah
keterangan
consignee
Marks
agen & asal
sesuai
tandatangan
sebagai barang
Number.
ataukebutuhan.
nama dimuat
peraturan
perwakilan dari
hal ini memberikan
petugas
yang
agen
Number
dari yang
berlaku
perkapalan
ofakan
perusahaan
informasi Containers
kepada dan yang
hal
akan
buyer.
meyaksikan
yang
menerima
ordischarge
membubuhkan
Port of berkaitan
other barang
Packages,
pemuatan
(ocean dengan
bila
tanda
barang vessel),
barangnya
kapal Pieces
tangannya. tersebut
ke ataspada B/L
or Unit.
telahhanya
kapal.tiba.yang
dicantumkan satu nama
dikapalkan.
Description of Goods.
pelabuhan bongkar. .
Container
Place of delivery, Numbers.
misalnya
7 Gross
tempat Weight.
tujuan atau CY di
8 negara tujuannya misalnya
Measurement
Hong Kong dsb.

10

.
Bagian Belakang B/L
berisi tentang
persyaratan kontak
pengangkutan barang
antara pengangkut
dengan shipper.
Non Negosiable
B/L
Combine Transport
B/L

Anda mungkin juga menyukai