Anda di halaman 1dari 125

MANAJEMEN OPERASI KIRIMAN POS

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

 
Peserta memiliki pengetahuan tentang sistem operasi kirimanpos,
koneksitas jaringan distribusi kirimanpos, memiliki kemampuan untuk
membuat perencanaan dan penjadualan pengelolaan kirimanpos yang
terkoneksi dan terintegrasi di dalam wilayah kerjanya, serta mampu
menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan
kirimanpos sesuai dengan peran dan fungsi kepala kantorpos, sehingga
dapat menghasilkan kinerja operasi yang bermutu yang memberikan
kepuasan kepada pelanggan, baik internal maupun eksternal.

by setia April
2016
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Peserta memahami Sistem Operasi Kirimanpos;


2. Peserta memahami Sistem Operasi Berbasis i-POS;
3. Peserta mampu untuk membuat perencanaan dan penjadualan
pengelolaan kirimanpos yang terkoneksi dan terintegrasi di
kantor masing-masing;
4. Peserta mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan
penanganan kiriman dan atau kirimanpos di tahapan Outgoing
Process;
by setia April 2016
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

6. Peserta memahami dan mampu melakukan pengawasan


terhadap kepatuhan jadwal proses, pola tutupan, dan alur distribusi
yang tersusun pada Daftar N-22 di kantornya;

7. Peserta dapat memahami dan melaksanakan pekerjaan


pengawasan penanganan di tahapan Incoming Process sampai
dengan penanganan antaran kiriman dan pasca antarannya;

8. Peserta memahami dan mampu melakukan pengawasan terhadap


pengoperasian Aplikasi i-POS untuk penanganan kiriman dan atau
kirimanpos.
by setia April
2016
Operational Excellence

 Operational Excellence atau Keunggulan Operasi


adalah strategi bersaing PT Pos Indonesia berupa suatu
kemampuan proses operasi layanan “END TO END
SERVICE” yang sesuai dengan kondisi sarana yang ada
yang diwujudkan dalam bentuk hasil nyata berupa
harga yang kompetitif dan layanan bermutu baik bagi
internal maupun eksternal customer yang mampu
memberikan kepuasan kepada mereka.

by setia April
2016
End to End Service

 End to end service concept adalah merupakan mata rantai


nilai (Value chain) melingkupi Pengirim – Outgoing
Process – Networking – Incoming process - Penerima.
 Demand adalah pengirim dan penerima
 Indoor process adalah outgoing dan incoming
 Outdoor process adalah networking (distibusi / transportasi)

by setia April
2016
END TO END SERVICE

INDOOR PROCESS
P P
E E
N N
G E
OUTGOING NETWORKING INCOMING
INCOMING
I R
R I
I M
M A
Supply Management
by setia April
2016
Flow Proses Penanganan Kiriman

Collect
- Entry data
PENGIRIM - Scan barcode
- Cetak resi
- Manifes serah Delivery
- Penerimaan kantung
Processing - Scan barcode label
- Validasi - Pembukaan kantung
- Sortir - Sortir antaran
- Scan barcode - Scan barcode resi
resi - Cetak DO
- Cetak manifest
Click to edit Master subtitle style
Transporting

Update satatus
- Scan barcode resi
Penyerahan Kiriman - Data entry
- Reporting
- Pengantungan
- Pelabelan
- Scan barcode label
- R7 / CN-38
by setia April
2016
MODEL OPERASI C – P – T – D

P P
E E
N N
G DISTRIBUTION / E
COLLECTING PROCESSING DELIVERY
I TRANSPORTING
R
R I
I M
M A
SISTEM OPERASI KIRIMANPOS

by setia April
2016
COLLECTING (PENGUMPULAN)

PENGERTIAN :
Pengumpulan atau konsolidasi kiriman dari berbagai tempat pengeposan yang ditetapkan oleh
Perusahaan.
 
POLA COLLECTING
Terdapat 2 (dua) pola, yakni collecting kiriman Ritel dan collecting kiriman Korporat.
Kiriman Ritel adalah kiriman suratpos dan paketpos yang dilakukan pengeposannya oleh pengirim
tanpa ikatan perjanjian kerjasama (PKS) dan diberlakukan tarif published (tarif yang tersedia di loket
untuk disampaikan kepada masyarakat pengguna jasa pengiriman surat dan paket).
Kiriman Korporat adalah kiriman suratpos dan paketpos yang dilakukan pengeposannya oleh pengirim
dengan ikatan PKS dengan tarif yang diberlakukan meliputi tarif published dan atau tarif negosiasi
sesuai PKS.
by setia April
2016
TEMPAT-TEMPAT PENYELENGGARAAN COLLECTING

Penyelenggaraan Collecting kiriman suratpos dan paketpos, dilakukan di loket atau tempat
sebagai berikut :
1. KPRK
2. Kantorpos Cabang (Kpc)
3. Loket Ekstensi (LE)
4. Pos Keliling Kota (PKK/)
5. Pos Keliling Desa (PKD)
6. Mailling Room (Corporate Postal Management)
7. Agenpos
8. Post Shop
9. Business Mail Processing Center (BMPC) / Sentral Layanan Pos Korporat (SLPK) /
Sentral Layanan Paket Pos (SLPP)
10. Bissurat
by setia April
2016
PROCESSING

PENGERTIAN

Processing adalah pekerjaan penanganan kiriman yang dilakukan


oleh Puri Kirim, yang dimulai dari penerimaan kiriman dari bagian
pengumpulan, validasi (pencocokan jumlah kiriman), pemeriksaan
kondisi kiriman, penyortiran, pengikatan kirimanpos, sampai dengan
memasukkan kirimanpos ke dalam kantung atau wadah lain
(bagging).
by setia April
2016
DISTRIBUTION / TRANSPORTATION

Merupakan pekerjaan penanganan kirimanpos, yang dimulai dari penerimaan


kantungpos (kirimanpos) dari bagian pemrosesan (Puri Kirim), pencocokan
jumlah kantung kirimanpos yang diterima, pemeriksaan kondisi kantung
kirimanpos, pengelompokan kantung-kantung kirimanpos (berdasarkan :
kantor tujuan, alat angkutan, dan rute pengangkutan), pembuatan R7
(angkutan darat atau laut) atau CN-38 (angkutan udara), pengangkutan
kiriman ke kantor tujuan masing-masing, dan penyerahan kirimanpos di
tempat tujuannya.

by setia April
2016
D E L I V E R Y

Merupakan pekerjaan penanganan kirimanpos, yang dimulai dari penerimaan


kiriman incoming dari Puri Terima, pencocokan jumlah kiriman, pemeriksaan
kondisi kiriman, penyortiran berdasarkan jalan antar atau per pengantar,
pembuatan Delivery Order (DO) per pengantar, pelaksanaan antaran/
penyerahan kiriman kepada penerima yang berhak, sampai dengan pelaksanaan
update status kiriman setelah pengantaran selesai dilaksanakan.

Update status adalah proses entry data kiriman pasca antaran pada Sistem i-POS
Modul Antaran, yang penting dilakukan untuk dasar pelaporan dan/atau data
pelacakan kiriman.
by setia April
2016
KONSEP SISTEM OPERASI
KIRIMAN POS
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN OPERASI

I. EFEKTIF :

- Cepat : minimal sesuai dengan SWP


- Tepat : tepat tujuan dan tepat penyerahan
- Aman : tidak rusak dan tidak hilang

II. EFISIEN :
- Waktu proses ( C – P – T – D )
- Sumberdaya : sarana, peralatan (MHE)
- SDM
by setia April
2016
PILAR PENDUKUNG MUTU LAYANAN POS

SISTEM MUTU

MUTU
LAYANAN

SISTEM SISTEM
OPERASI KEAMANAN
SISTEM
OPERASI

INPUT PROSES OUTPUT

PEMINDAHAN
KIRIMAN C–P–T–D KIRIMAN
DARI SATU
TEMPAT KE
TEMPAT LAIN

PLAN - DO - CHECK - ACTION


feedback

by setia
PENGENDALIAN April
2016
SISTEM MUTU

INPUT PROSES OUTPUT

MAN
- TEPAT WAKTU
MONEY
C– P–T– D - TEPAT SASARAN
MATERIAL
-TERPERCAYA
METHOD
TEKNOLOGI

PLAN - DO - CHECK - ACTION


feedback

by setia
PENGENDALIAN April
2016
Keterkaitan Mutu dengan Proses Operasi

COLLECTING PROCESSING TRANSPORTING DELIVERY


- MAN - MAN - MAN - MAN
- MONEY - MONEY - MONEY - MONEY
- MATERIAL - MATERIAL -TEKNOLOGI - METHOD
- METHOD - METHOD - TEKNOLOGI
- TEKNOLOGI -TEKNOLOGI

by setia April
2016
INPUT PROSES OUTPUT

SISTEM PEMINDAHAN
KIRIMAN KIRIMAN DARI
OPERASI
SATU TEMPAT
C–P–T–D
KE TEMPAT
 MAN LAIN SECARA :
SISTEM  MONEY
CEPAT, TEPAT,
MUTU  MATERIAL
 METHOD & AMAN
 TEKNOLOGI

PLAN - DO - CHECK - ACTION


feedback

PENGENDALIAN
by setia April
2016
TAHAPAN PROSES

Aliran Fisik Kiriman


P P
E E
N N
G OUTGOING INCOMING E
TRANSPORTATION INCOMING
I PROCESS PROCESS
PROCESS R
R I
I M
M A
Aliran Data Kiriman
by setia April
2016
OUTGOING PROCESS

DEFINISI
 

Outgoing process meliputi rangkaian pemrosesan kirimanpos, yang dimulai


dari kiriman diterima dan dikumpulkan dari loket maupun dari bagian
penerimaan kirimanpos (Collecting), dilakukan pemrosesan di Puri Kirim
(Processing), penyerahan kepada bagian distribusi, sampai dengan kiriman
dibuatkan R7/CN-38, serta diserahkan kepada pihak angkutan (Distribution /
Transporting).
 
Bagan berikut memberikan gambaran alur pekerjaan penanganan kiriman/
kirimanpos pada tahapan outgoing process terhadap kiriman yang berasal
dari loket.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

STANDAR WAKTU PROSES

PENGANGKUTAN
PENGIRIM

Pengeposan Pengikatan Pengantungan Grouping


(Collecting) Penyortiran
(Bundling) (Bagging) Kantung

STANDAR PRODUKTIVITAS

by setia April
2016
WORKFLOW - OUTGOING PROCESS
(Kiriman dari Kantor Sendiri)

COLLECTING PROCESSING DISTRIBUTION / TRANSPORTING

Loket
Kantor sendiri Validasi Kiriman Scan kantung
(per item) (Data R7/CN-38)
D
Kelompokkan
per jenis kiriman Sortir items dan Penyerahan
E
NASIONAL
pengikatan Cetak CN38 Kiriman L I
Inbound/
Regional
Click to edit Master subtitle style
Manifest Kirim E
V

Cetak R7 Penyerahan
Kiriman
R
Bukti Serah /
Manifest
Pengantungan Y
(Bagging)

LOKAL LOKAL

by setia April
WORKFLOW - OUTGOING PROCESS
(Kiriman dari Kpc / LE / Loket Kemitraan / Inbound)

D D
E COLLECTING PROCESSING DISTRIBUTION / TRANSPORTING E
L Loket Kp. Cabang/LE
L
Scan Kantung (Validasi)
I I
V Loket Kemitraan Scan kantung
(Data R7/CN-38) V
E Buka Kantung
R
Kp. Inbound (jika ada) E
Y Kelompokkan Validasi Kiriman R
per jenis kiriman (per item)
Cetak CN38
Penyerahan Y
Kiriman
K (
Click to edit Master subtitle style
Inbound / Regional
P NASIONAL
Sortir items dan
M
pengikatan
C P
/ Bukti Serah /
I Manifest Manifest Kirim Penyerahan
C
Cetak R7
N Kiriman /
Pengantungan
B (Cetak R7) Pengantungan K
O (Bagging)
P
U LOKAL KPC /
R
LOKAL INBOUND LOKAL
N K
D
)
by setia April
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

Terdapat 3 (tiga) tahapan proses utama pada outgoing


process, yakni :
1. Penerimaan Kiriman dari Pengirim (Pengeposan /
Collecting);
2. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim;
3. Ditribution / Transporting.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada penerimaan kiriman dari pengirim :
 

a. Alamat tujuan kiriman harus termasuk dalam wilayah jaringan layanan yang diminta, terutama untuk
kiriman prioritas (Pos Express dan Kilatkhusus);
 

b. Berat dan ukuran suatu kiriman harus sesuai item produk : Pos Express, Pos Kilatkhusus, Pos Kilat,
Pos Biasa, Paketpos, Pos Biasa, EMS, Pos Biasa Internasional, atau Pos Cepat Internasional.  
c. Isi suratpos dan paketpos tidak boleh berisi barang-barang yang berbahaya atau barang yang dilarang
dikirim melalui pos
d. Kemasan atau pembungkus kiriman, terutama untuk kiriman barang harus kuat untuk melindungi isi
kiriman selama dalam pemrosesan dan dalam perjalanan sampai ke alamat tujuannya
e. Pencantuman kelengkapan alamat kiriman :
1) Nama dan alamat lengkap pengirim 4) Nomor Telepon atau Nomor Handphone / Smartphone
2) Nama dan alamat lengkap penerima 5) Email penerima (jika ada).
3) Kodepos alamat tujuan
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

f. Penggunaan resi yang sesuai dengan jenis kiriman yang bertalian


Secara generik, resi kiriman terdapat dua model, yakni :
 Resi Kiriman untuk kiriman Ritel menggunakan resi terpadu.
 Resi Kiriman untuk kiriman Korporat menggunakan resi kiriman korporat (ukuran kecil
dan ukuran besar).
 
g. Kepatuhan kepada Standard Operating Procedures (SOP)
 

(antara lain : KD.78/DIRUT/1210 tentang Pola Tutupan dan Pola Ditribusi Kirimanpos dan
KD.82/DIRUT/1012 tentang Kepatuhan Operasi Bidang Suratpos dan Paketpos);

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

h. Jam buka layanan loket


 

Jam buka layanan dan jam tutup loket layanan beserta Cut Off Time (COT) yang telah
mempertimbangkan konektivitas antara loket dengan waktu pengolahan di Puri Kirim, guna
menjamin SWP kiriman.
Cut Off Time (COT) adalah batas waktu terakhir dari tiap-tiap tahapan proses yang tidak
boleh dilampaui guna menjamin kiriman tidak terlambat untuk diproses pada tahapan
proses berikutnya.
 

Perlu dihindari penerimaan kiriman di loket yang melampaui COT Loket, yang
mengakibatkan kiriman tidak dapat diangkut oleh alat angkutan yang digunakan pada
jadwal yang telah ditetapkan.

by setia April
2016
PENGAWASAN TERHADAP AKTIVITAS COLLECTING

 Jam buka/tutup loket KPRK/Kpc/LE (alokasi waktu proses/ transportasi)


 Standarisasi layanan loket (produktivitas SDM dan kelengkapan sarana serta
aplikasi kodepos)
 Pengetahuan petugas pelaksana terhadap geografis dan kodepos.
 Penetapan cut off time di loket, terkait dengan WTKP/SWP dari kiriman
yang diposkan dan sebagai koneksitas antara loket dengan pengolahan
(prosesing)
 SOP kolekting SE No. 38/DIRATKET/0413 tentang Uji Coba Perubahan
Pola Tutupan dan Pola Distribusi berbasis i-POS 4.03.
by setia April
2016
Pengawasan dan Pengendalian Kolekting

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

A. Penanganan Kiriman di Bagian Collecting :

1. Pengelompokan kiriman (Sortir Kasar) :

- LOKAL (termasuk Kpc LK dalam wilayah kerja kantor sendiri);

- INBOUND / SPOKE (termasuk Kpc LK tujuan);

- REGIONAL (Hub tujuan dalam satu Regional);

- NASIONAL (Hub tujuan nasional)


by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

A. Penanganan Kiriman di Bagian Collecting ...... (lanjutan) :

2. Pengiriman Kiriman ke KPRK atau Kantor Hub Asal

 Kpc dan Agenpos membuat manifest pada Aplikasi i-POS (Bukti Serah)
untuk masing-masing jenis kiriman.

 Pengiriman ke KPRK atau Kantor Hub Asal dengan menggunakan bukti


penyerahan R7 pada Aplikasi i-POS Kantung.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim


1. Validasi kiriman
Seluruh kiriman terbukukan yang diterima dari loket, baik dari loket sendiri,
maupun loket dirian lain dalam wilayah kerja kantor sendiri dilakukan
validasi dengan menggunakan Aplikasi i-POS (validasi terima) pada menu
Puri Kirim.
 
Penting !!
Validasi dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian jumlah fisik kiriman
dengan data yang tersimpan dalam database pada Sistem i-POS.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


2. Penyortiran (Sorting)
 

Penyortiran kiriman didasarkan pada kantor tujuan dan jenis/lini produk kiriman dari
kiriman yang bertalian (KD.38/DIRUT/0412 tentang Lini Kiriman Jasa Kurir).
Himpunan Kiriman Kategori Lini Kiriman
Pos Express
Prioritas
Suratpos dan Paketpos Pos Kilat Khusus
Domestik Pos Kilat
Standar
Pos Biasa
Express Mail Service
Suratpos dan Paketpos Prioritas
Pos Cepat Internasional
Internasional
Standar Pos Biasa Internasional
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


Contoh rak sortir :

Rak sortir digunakan untuk menyortir


kiriman berupa surat atau dokumen.
 
Penetapan jumlah lubang sortir pada rak
sortir disesuaikan dengan jumlah kantor
tujuan kiriman atau kantor hub tujuan
berdasarkan pola tutupan yang ditetapkan
bagi kantor asal kiriman yang bertalian.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :

Contoh dropbag fitting

Contoh pallet mesh

dropbag fitting dan


atau pallet mesh
digunakan untuk
menyortir kiriman
berupa barang /
paketpos.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :

3. Pengikatan Kiriman
 

Setelah disortir, maka kiriman diikat dan setiap ikatan diberi carik ikatan
yang mencantumkan jenis kiriman dan kantor tujuannya masing-masing
sebelum dimasukkan ke dalam kantung untuk dilakukan tutupanpos. Hal
tersebut harus dilakukan guna memudahkan pemrosesan lebih lanjut di
kantor hub tujuan dan atau kantor tujuan.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :

4. Pola Tutupan Kirimanpos


 
Pola Tutupan Kirimanpos adalah bentuk atau model keterhubungan antar
UPT beserta ketentuan-ketentuannya, sebagai dasar pemrosesan
Kiriman di Kantor Asal dan/atau Kantor Hub Asal.
 
Pola Tutupan Kirimanpos harus didasarkan kepada Kantor Hub dan
Kantor Spoke yang ditetapkan oleh Kantor Pusat c.q. VP Proses dan
Transportasi.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :

 Pola Tutupan Kirimanpos harus didasarkan kepada Kantor Hub dan Kantor
Spoke yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat c.q. VP Proses dan
Transportasi.

 Usulan Penetapan Pola Tutupan Kirimanpos harus memperhatikan :


 Jaringan Transportasi Pos;
 Jadwal kedatangan dan keberangkatan alat angkutan yang digunakan;
 Standar Waktu Penyerahan (SWP) yang ditetapkan bagi masing-
masing kiriman.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


Pedoman Pola Tutupan Kirimanpos
1) Kiriman Pos Express dari Kantor Asal ditutup langsung ke Kantor Tujuan dalam
jaringan layanan Pos Express yang telah ditetapkan;
2) Kiriman Pos Kilatkhusus dari Kantor Asal ditutup melalui Kantor Hub Asal yang telah
ditetapkan;
3) Kiriman Pos Kilat dari Kantor Asal ditutup melalui Kantor Hub Asal yang telah
ditetapkan;
4) Kiriman Suratpos Tercatat dari Kantor Asal ditutup ke Kantor Hub Tujuan dalam
jaringan layanan Suratpos Tercatat yang telah ditetapkan;
5) Kiriman Paketpos dari Kantor Asal ditutup langsung ke Kantor Tujuan yang telah
ditetapkan.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


Penetapan Pola Tutupan Kirimanpos
6) Kiriman Suratpos Biasa dari Kantor Asal ditutup langsung ke Kantor Hub Tujuan.
7) Kiriman Express Mail Service (EMS) Internasional dari Kantor Asal ditutup ke Kantor
Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta (KTSH) atau ke Kantor Tukar lainnya yang
telah ditetapkan.
8) Kiriman Suratpos Cepat Internasional dari Kantor Asal ditutup ke MPC Jakarta atau
ke Kantor Tukar lainnya yang telah ditetapkan.
9) Kiriman Suratpos Biasa Internasional dari Kantor Asal ditutup ke MPC Jakarta atau
ke Kantor Tukar lainnya yang telah ditetapkan.
10) Kiriman Suratpos Tercatat Internasional dari Kantor Asal ditutup ke MPC Jakarta atau
ke Kantor Tukar lainnya yang telah ditetapkan.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


Pedoman Pola Tutupan Kirimanpos

11) Kiriman Paketpos Biasa Internasional dari Kantor Asal ditutup ke


MPC Jakarta atau ke Kantor Tukar lainnya yang telah ditetapkan.
12) Kiriman Paketpos Cepat Internasional dari Kantor Asal ditutup ke
MPC Jakarta atau ke Kantor Tukar lainnya yang telah ditetapkan.
13) Khusus untuk tujuan DKI Jakarta, seluruh kiriman prioritas dan
Suratpos Tercatat ditutup langsung ke masing-masing KPRK atau
Delivery Center (DC) yang telah ditetapkan.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


Pedoman Pola Tutupan Kirimanpos
14) Tutupan Kiriman Suratpos Biasa ditetapkan sebagai berikut :
 

 Kirimanpos yang beratnya lebih dari 10 Kg sampai dengan 30 Kg,


ditutup ke Kantor Hub Tujuan, dengan menggunakan Label Alamat
Suratpos Biasa;
 

 Kirimanpos yang beratnya kurang dari 10 kilogram, ditutup sebagai


ikatan Kirimanpos atau anak kantung Kirimanpos yang dimasukkan
ke dalam kantung Kiriman Pos Kilatkhusus untuk Kantor Hub
Tujuan yang sama.

by setia April
2016
POLA TUTUPAN
(berdasarkan KD.78/DIRUT/1210)

NO. JENIS KIRIMAN KANTOR ASAL HUB ASAL KETERANGAN


1.  Pos Express - Menutup ke Kantor Tujuan Meneruskan Kantung  Kantor Hub Asal dapat
masing-masing; kirimanpos ke Hub Tujuan membentuk kantungpos gabungan
 Pos Kilat Khusus untuk kirimanpos yang kurang dari
- Mendistribusikan kantung 10 Kg.
 Suratpos Tercatat
kirimanpos ke Hub Asal
 Paketpos Biasa  
2. Suratpos Biasa - Menutup ke Kantor Tujuan (MPC Meneruskan Kantung  Berat maksimal 1 (satu)
Tujuan, KSD Tujuan, atau UPT kirimanpos ke Hub Tujuan kantungpos gabungan adalah 30
Tujuan) Kg.
- Mendistribusikan kantung  
kirimanpos ke Hub Asal
 Kantungpos Gabungan dibentuk
berdasarkan masing-masing
3 Pos Kilat Khusus dan Suratpos - Menutup ke MPC Tujuan; Meneruskan Kantung
Tercatat (tujuan UPT yang kirimanpos ke Hub Tujuan spesifikasi lini produk.
sekota/dalam antaran MPC selain - Mendistribusikan kantung
 
MPC Jakarta 10900) kirimanpos ke Hub Asal.
 Kantor Hub Tujuan juga dapat
4. Kiriman LN, meliputi : - Menutup ke Kantor Tukar; Meneruskan Kantung membentuk kantungpos gabungan
 EMS, kirimanpos ke Kantor Tukar untuk Kantor Tujuan yang sama.
 Suratpos Tercatat Internasional - Mendistribusikan kantung
 Pos Cepat Int’l kirimanpos ke Hub Asal
 Pos Biasa Int’l  
 

by setia April
2016
POLA TUTUPAN DAN DISTRIBUSI
(berdasarkan KD.78/DIRUT/1210)
Maksimum Maks
No. Jenis Kiriman Tutup ke Pembentukan Kantung Keterangan
Tutupan / hari SWP
1 Pos Express 2 kali Kantor Tujuan H+1 Tutupan langsung ke kantor tujuan. Memenuhi target berat minimal 10
2 Pos Kilat Khusus 1 kali Kantor Tujuan H+4 Dapat digabung ke dalam tutupan PE kg / kantung.
3 Suratpos Tercatat Dalam Jaringan PKH H + 14 Gabung dengan tutupan PKH

4 Suratpos Biasa 1 kali MPC/KSD Tujuan H + 14 Tutupan Curah

5 Paketpos Biasa 1 kali Kantor Tujuan H + 14 Kantung tersendiri

6 EMS 2 kali KTSH Jkt atau KTPU lainnya (Label EMS H+5 Kantung tersendiri Maksimum H+1 tiba di Ktsh / Ktpu
14/LN-1) lainnya
7 Suratpos Cepat Int’l 1 kali M PC Jkt / Kantor Tukar lainnya (Label H + 14 Kantung plastik tersendiri tanpa seal Maksimum H+3 tiba di MPC Jkt /
Pos Cepat / LN-2) (dapat masuk ke dalam ktg Pp Cepat Int’l) Kantor Tukar lainnya

8 Suratpos Biasa Int’l 1 kali MPC Jkt / Kantor Tukar lainnya (Label Kantung plastik tersendiri tanpa seal Maksimum H+3 tiba di MPC Jkt /
Pos Cepat / LN-2) (dapat masuk ke dalam ktg Suratpos Cepat Int’l) Kantor Tukar lainnya

9 Suratpos Tercatat Int’l 1 kali MPC Jkt / Kantor Tukar lainnya (Label H + 10 Kantung plastik tersendiri tanpa seal Maksimum H+3 tiba di MPC Jkt /
Pos Cepat / LN-2 dengan teraan huruf (dapat masuk ke dalam kantung Suratpos Cepat Kantor Tukar lainnya
R) Int’l)
10 Paketpos Cepat Int’l 1 kali MPC Jkt / Kantor Tukar lainnya (Label H + 10 Jika jumlah banyak dan beratnya 10 Kg s.d. 30 Maksimum H+2 tiba di MPC Jkt /
Pos Cepat / LN-2 dengan teraan huruf Kg dikirim dalam kantung tersendiri langsung ke Kantor Tukar lainnya
PpLN) MPC Jakarta 10900 atau kantor tukar lainnya.

11 Paketpos Biasa Int’l 1 kali MPC Jkt / Kantor Tukar lainnya (Label Maksimum H+7 tiba di MPC Jkt /
Pp Biasa LN / LN-3) Kantor Tukar lainnya

by setia April
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


5. Tutupanpos
Pengertian :
 
 Tutupanpos adalah adalah salah satu rangkaian pengolahan pos di kantor asal yang
meliputi kegiatan : pembuatan manifes, pengantungan atau pemasukan kiriman ke
dalam wadah lainnya, pemasangan label alamat, serta pengikatan / penyegelan
kantung pos atau wadah lainnya.
 
 Tutupanpos Langsung adalah kegiatan Tutupanpos oleh Kantor Asal yang ditujukan
langsung ke Kantor Tujuan.
 
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


1) Pembuatan manifes kirim
Manifes kirim mencantumkan rincian dan jumlah seluruh kiriman, dan dibuat dengan cara melakukan
scanning terhadap nomor barcode resi pada setiap kiriman dengan menggunakan Aplikasi i-POS Modul
Pembuatan Bukti Serah / Manifes.. Manifes dibuat / dicetak secara terpisah untuk setiap jenis kiriman.
2) Pengantungan Kiriman (Bagging)
 

Pengantungan Kiriman adalah proses pekerjaan memasukkan kiriman atau kirimanpos ke dalam kantungpos
atau wadah lain, dengan tujuan :
 Memberikan identitas yang jelas atas kiriman yang terdapat di dalamnya, meliputi : jenis dan tujuan
kiriman;
 Mempermudah penanganan kiriman pada tahapan proses berikutnya;
 Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam menetapkan status serta pelacakan kiriman;
 Melindungi kiriman yang terdapat di dalamnya.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

B. Pemrosesan Kiriman di Puri Kirim ...... (lanjutan) :


6. Penyerahan kepada Bagian Distribusi
Kantungpos-kantungpos diserahkan oleh Puri Kirim kepada Bagian Distribusi untuk proses
persiapan pengangkutannya.
Penyerahan kantung kirimanpos tersebut harus menggunakan bukti serah-terima, yang
mencantumkan :
 rincian nomor kantung dan jumlah keseluruhan;
 tandatangan oleh yang menyerahkan dan yang menerima;
 dibubuhi teraan cap tanggal.
Di UPT-UPT yang besar, distribusi kantung kirimanpos ditangani oleh unit kerja tersendiri yang
disebut Bagian Distribusi. Sedangkan di UPT-UPT kecil, penanganan distribusi kantung
kirimanpos dirangkap oleh Puri Kirim.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting :
1. Penerimaan Kantungpos :
 

 Pencocokan jumlah kantungpos kirimanpos;


 Pemeriksaan kondisi kantungpos kirimanpos.
Apabila didapati adanya kerusakan, robek, berlubang, seal rusak/cacat, tidak terdapat Label
Alamat atau terlepas, dan sebagainya, maka kantung kirimanpos tersebut diserahkan
kembali kepada Puri Kirim untuk diganti atau diperbaiki seperlunya.

2. Kantungpos Gabungan
 

Kantungpos Gabungan adalah kantung pos berisi kumpulan kantungpos-kantungpos untuk


Kantor Hub Tujuan (MPC/KSD) yang sama, yang diberi teraan / tulisan “GAB” pada label
alamat kantung pos luar, sebagai petunjuk bagi Kantor Hub Tujuan yang bertalian.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

Ketentuan untuk pembentukan Kantungpos Gabungan adalah sebagai berikut :


1) Kirimanpos dalam lini produk yang sama, yang beratnya kurang dari 10 kilogram harus dilakukan
penggabungan dalam satu Kantungpos Gabungan;
2) Berat Kantungpos Gabungan yang dibentuk tidak boleh melebihi berat 30 kilogram per kantung;
3) Harus disertai dengan R7 Gabungan atau CN-38 Gabungan yang mencantumkan data setiap
Kirimanpos yang terdapat di dalam Kantungpos Gabungan. Pembuatan R7 Gabungan atau CN-38
Gabungan tersebut adalah dengan cara melakukan scanning setiap nomor barcode pada label alamat
kantung menggunakan Aplikasi i-POS pada menu Kantung;
4) Pada kantung luar dari Kantungpos Gabungan diberi teraan cap “GAB” pada Label Alamatnya;
5) Pembentukan Kantungpos Gabungan hanya dapat dilakukan oleh Kantor Asal dan atau Kantor Hub
Asal;
6) Kantung Pos Express untuk Kantor Tujuan yang termasuk dalam jaringan Pos Express tidak boleh
digabungkan ke dalam Kantungpos Gabungan untuk Kantor Hub Tujuan yang bertalian.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ...... (lanjutan) :

3. Pola Distribusi Kirimanpos


 

Pola Distribusi Kirimanpos adalah bentuk atau model keterhubungan antar UPT
dengan mempertimbangkan jaringan transportasi dan waktu pengangkutan yang paling
optimal, sebagai dasar pendistribusian Kirimanpos yang dimulai dari pembuatan R7
atau CN-38 di Kantor Asal, penyerahan kepada alat angkutan, sampai dengan
penerimaan Kirimanpos di Kantor Tujuan.
 
Distribusi Kirimanpos dilakukan dengan menggunakan pola hub dan spoke.
Pendistribusian kirimanpos dari Kantor Spoke dilakukan melalui Kantor Hub Asal untuk
diteruskan langsung ke Kantor Tujuan dan atau melalui Kantor Hub Tujuannya.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ....... (lanjutan) :


4. Hub dan Spoke
 

Kantor Hub adalah fungsi UPT sebagai pusat pemrosesan kiriman dan/atau
pusat distribusi kirimanpos. Kantor Hub dapat berupa hub udara, hub darat,
atau hub laut, yang terdiri atas : MPC, KTSH, KTPL, dan KSD.
 

Sedangkan Kantor Spoke fungsi UPT sebagai asal dan tujuan kiriman dan
atau kirimanpos. Kantor Spoke dalam menutup dan atau mendistribusikan
kirimanposnya wajib melalui Kantor Hub nya, kecuali untuk kantor-kantor
tertentu yang telah ditetapkan.
 

Kantor Hub dan Kantor Spoke ditetapkan oleh Kantor Pusat c.q. VP Proses dan
Transportasi.

by setia April
2016
HUB AND SPOKE

ORIGIN DESTINATION

Tersier Sekunder Spoke

Hub (MPC/KSD)

Spoke
Primer

Tersier
Hub (MPC/KSD)

Sekunder

KPC KPRK KPRK KPRK KPRK KPC

by setia April
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
UNTUK MENETAPKAN KANTOR HUB

1. Waktu Proses (Masa Olah) di Hub Asal yang mencukupi;


 waktu antara penerimaan kiriman di Hub Asal sampai dengan menjelang
keberangkatan alat angkutan

2. Tersedianya prasarana dan sarana kerja di Hub Asal yang memadai, yaitu : ruangan, alat
kerja, kantung/seal/ label, anggaran, dsb.;

3. Tersedianya SDM yang cukup di Hub Asal.

by setia Februari 2016


TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ....... (lanjutan) :

5. Daftar N-22
 
Daftar tutupan pos (N-22) adalah sudatu daftar yang berisi informasi
tentang jam buka loket, waktu angkat bis surat, cut-off time, masa olah
pemrosesan di Puri Kirim, jam keberangkatan alat angkutan per rute/moda
angkutan, dan SWP kiriman.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ....... (lanjutan) :


6. Pengelompokkan Kirimanpos (Grouping)
 

Setelah pencocokan dan pemeriksaan kondisi kantung kirimanpos selesai


dilakukan, maka seluruh kirimanpos disortir berdasarkan kelompok kantor tujuan
sebagai dasar pembuatan Pas Pengantar Kiriman (R7 / CN-38). Perlu diperhatikan
pemilihan ruangan untuk melakukan grouping agar juga mempermudah proses
bongkar-muat dari dan ke dalam alat angkutan.
 

Grouping kirimanpos di dalam alat angkutan dilakukan berdasarkan prioritas


bongkar-muat di setiap titik singgah dalam jalur distribusi kirimanpos. Pada proses
grouping ini perlu diperhatikan urutan pembongkaran kirimanpos di titik-titik
singgah dalam jalur distribusi yang bertalian.

by setia April
2016
Pengawasan Grouping Kiriman

 Alokasi waktu proses grouping agar tidak mengganggu kelancaran


proses pengiriman.
 Layout gedung kantor agar pelaksanaan grouping kirimanpos tidak
mengganggu pergerakan proses / sub proses yang lainnya serta pola
grouping dalam alat angkut agar tidak mengganggu proses bongkar-muat
kirimanpos.
 Standarisasi grouping untuk distribusi kantung, apakah telah dilakukan
sesuai dengan daftar pengelompokkan Kantor Hub dan Kantor Spoke.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ....... (lanjutan) :

7. Pembuatan R7 / CN-38
 
Kirimanpos yang sudah dikelompokkan berdasarkan kantor hub dan atau alat angkutan yang
digunakan segera di-scan nomor barcode yang terdapat pada label alamatnya dengan
menggunakan Aplikasi i-POS pada Modul Kantung. Tujuannya adalah agar data masing-
masing kantung kirimanpos tersimpan pada database pada Sistem i-POS.
 
Data nomor kantungpos tersebut digunakan untuk :
 

a. Mencetak R7 atau CN-38;


b. Sebagai dasar informasi tentang kirimanpos yang akan diterima sekaligus pencocokannya
pada saat kirimanpos diterima di kantor tujuan atau kantor hub tujuan;
c. Sebagai dasar pelacakan kirimanpos apabila diperlukan.

by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ....... (lanjutan) :


8. Pengiriman
 
Kirimanpos diserahkan kepada pihak pengangkut dengan bukti serah R7/CN-38. Kirimanpos yang
diserahkan harus dihitung ulang oleh pihak pengangkut untuk diyakinkan kecocokannya dengan
R7/CN-38 yang bertalian. Sebagai tanda cocok, pihak pengangkut menandatangani R7 pada
kolom yang telah disediakan. Satu lembar diterima kembali untuk disimpan sebagai bukti telah
dilakukan penyerahan kirimanpos.
 

Hal-hal penting lainnya yang harus juga diperhatikan adalah :


 Jadwal keberangkatan dipatuhi oleh pihak pengangkut (Keterlambatan : dibuatkan BA P6a);
 Pemilihan moda transportasi yang sesuai dengan jenis kirimanpos (standar / prioritas);
 Volume kirimanpos yang dikirimkan;
 Rentang waktu proses pengiriman, mulai dari saat penyerahan di kantor asal sampai
dengan kirimanpos diberangkatkan oleh pihak pengangkut;
 Skenario penyiapan moda transportasi ekstra yang terkait dengan volume kirimanpos yang
berfluktuasi.
by setia April
2016
TAHAPAN OUTGOING PROCESS

C. Ditribution / Transporting ....... (lanjutan) :


9. Jaringan Transportasi Pos
 
Keputusan Direksi Nomor : KD.75/DIRUT/1210 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pola Transportasi
Kiriman Pos, membagi jaringan transportasi pos menjadi 3 (tiga) tingkatan, yakni :
 

a. Jaringan Transportasi Primer, yakni seperangkat rute transportasi yang menghubungkan antar
Kantor MPC dan atau KSD, dan antara MPC/KSD dengan Kantor Tukar Pos Udara Jakarta
Soekarno-Hatta 19000 serta Kantor Tukar Pos Laut Jakarta Tanjung Priok 18000 secara timbal-balik.
Jaringan transportasi primer tersebut ditetapkan oleh Kantor Pusat.
 

b. Jaringan Transportasi Sekunder, yakni seperangkat rute transportasi yang menghubungkan


antara Kantor Hub (MPC/KSD) dengan kantor-kantor spoke di dalam Regional yang sama secara
timbal-balik. Jaringan transportasi sekunder tersebut ditetapkan oleh Ka. Regional yang bertalian.
 

c. Jaringan Transportasi Tersier, yakni seperangkat rute transportasi yang menghubungkan antara
kantor pemeriksan / spoke dengan feeder (kantorpos cabang) di dalam Regional yang sama.
Jaringan transportasi tersier tersebut ditetapkan oleh Ka.Kp. atas seizin Ka. Regional yang bertalian.

by setia April
2016
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab

MENGELOLA JARINGAN NASIONAL DAN


PUSAT
PRIMER

MENGELOLA JARINGAN REGIONAL


REG
DAN SEKUNDER

MENGELOLA JARINGAN LOKAL DAN


UPT ATAU TERSIER

by setia April
2016
POLA TRANSPORTASI KIRIMANPOS
KEPUTUSAN DIREKSI NOMOR: KD.75/DIRUT/1210 TGL 31-12-2010

1. RELATIF SULIT DIKENDALIKAN


2. MENJADI DASAR PENETAPAN CUT OFF TIME (COT) PROSES OPERASI
3. MENENTUKAN DESAIN KAPASITAS INTERNAL
STANDAR vs
Pengendalian Pola IMPLEMENTASI
Transportasi
By system

Controll Room

Berbasis i-POS

BIAYA: ANGGARAN vs
REALISASI
OUTPUT KD.75/DIRUT/2010

KANTOR ASAL KANTOR KANTOR KANTOR KANTOR TUJUAN


HUB ASAL SINGGAH HUB TUJUAN
LOKET
PENERIMAAN PENERIMAAN PENERIMAAN PENERIMAAN
COT
COT COT COT COT

PEMPROSESAN PEMPROSESAN PEMPROSESAN PEMPROSESAN PEMPROSESAN


COT
COT COT COT COT

PENGANTARAN /
DISTRIBUSI PENDISTRIBUSIAN PENDISTRIBUSIAN PENDISTRIBUSIAN PENYERAHAN
COT COT COT COT COT

T A B E L E T A P E

DAFTAR N–22
by setia April
KEBIJAKAN PROSES OPERASI

KEBIJAKAN PROSES OPERASI REGULASI


 Optimalisasi pertumbuhan  KD. 73/DIRUT/1210 tentang Perubahan Pertama
atas Keputusan Direksi Nomor: KD.63/DIRUT/1001
pendapatan dan melaksanakan tentang Sistem Operasi PT. Pos Indonesia
program efisiensi biaya untuk (Persero).

menjamin capaian laba  KD.75/DIRUT/1210


Kirimanpos
tentang Pola Transportasi

perusahaan :  KD.78/DIRUT/1210 tentang Pola Tutupan dan Pola


 perbaikan sistem dan jaringan Distribusi kirimanpos
operasi surat dan paket yang  SE.50A/DIRBISKURIR/0708 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Antaran Kiriman Ritel dan Korporat
utamanya untuk memperbaiki Terbukukan
kualitas layanan dan pricing yang  SE.38/Dir.Ratket/0413 tentang Uji-Coba
kompetitif Perubahan Pola Tutupan dan Pola Distribusi
Berbasis i-POS 4.03
by setia April
2016
Perubahan Pola Tutupan dan Pola Distribusi Berbasis i-POS 4.03

Surat Edaran Direktur Surat dan Paket


Nomor : 38/DIR.RATKET/0413 tanggal 4 April 2013
tentang
Uji-Coba Pola Tutupan dan Pola Distribusi Berbasis i-POS 4.03

by setia April
2016
POLA OPERASI BERBASIS i-POS 4.03
(Berdasarkan SE.38/DIR.RATKET/0413)

a. Restrukturisasi jaringan Primer, Sekunder, dan Tersier, dengan


mengoptimalkan COT Loket, namun tetap menjamin terpenuhinya
SLA Produk;
b. Pemusatan sebagian atau seluruh Proses Operasi outgoing mail di
Hub (MPC atau KSD atau Kp tertentu);
c. Penyederhanaan Pola Tutupan dan Pola Distribusi outgoing mail
dan incoming mail antar Hub (MPC atau KSD atau Kp. tertentu);

d. Penyederhanaan Pola Tutupan dan Pola Distribusi outgoing mail


dan incoming mail antar kantor Cabang Luar Kota, baik dalam satu
Kprk yang sama maupun beda Kprk dalam 1 (satu) alat angkutan
yang sama, atau yang telah ditetapkan oleh Ka. Regional.
by setia April
2016
POLA OPERASI BERBASIS i-POS 4.03
(Berdasarkan SE.38/DIR.RATKET/0413)

Pengiriman antar Kpc


Kiriman tujuan Kantorpos Cabang LK yang satu rute dengan pengangkutan kirimanpos dari
Kantorpos Cabang sendiri (Kpc asal kiriman) dan disinggahi oleh alat angkutan yang
bertalian, oleh Kpc asal dapat dilakukan tutupan langsung ke Kpc tujuan tersebut setelah
mendapatkan penetapan dari Ka. Regional.

Menggunakan manifest pada Aplikasi i-POS (Bukti Serah) untuk setiap jenis kiriman;
 

Agenpos dapat menyerahkan kiriman suratpos dan paketpos melalui kantorpos cabang LK atau
DK yang terdekat yang telah ditetapkan oleh KPRK.
by setia April
2016
SASARAN
 Pola Tutupan dan Pola Distribusi yang efektif dan efisien.
 Informasi Pola Tutupan diketahui Kantor Asal maupun Kantor Tujuan.
 Data dijadikan referensi kebutuhan pengambilan keputusan.

 Regrouping Hub dan Spoke


 Sentralisasi pengolahan Pos Kilatkhusus, Kirimanpos Biasa di Hub
(MPC / KSD)
 Penyederhanaan pola sortir di Kantor Asal (disortir per produk dan per
tujuan : lokal, Inbound, Regional, Nasional)
 Efisiensi pemakaian Sarana Operasi (Rak Sortir, Kantung, Label alamat,
dan Seal Plastic)
by setia April
2016
TARGET yang harus dicapai !

a. Tercapainya efisiensi pemakaian kantung, label alamat, dan seal;

b. Tercapainya efisiensi (alat kerja, waktu, ruangan) aktivitas indoor process;

c. Jam Buka layanan Loket di kantor asal lebih panjang;

d. Fleksibilitas operasi, karena adanya dukungan i-POS yang dapat


memenuhi kebutuhan masing-masing kantor / wilayah operasi.

e. Adanya kejelasan perbedaan (diferensiensi produk) kiriman PKH


dengan Pos Express.
POLA TUTUPAN KIRIMANPOS
NO. JENIS KIRIMAN KANTOR ASAL KANTOR HUB ASAL KETERANGAN
1.  Pos Express - Menutup ke Kantor Tujuan masing-masing; Meneruskan Kantung a. Kiriman Pos Kilatkhusus, Pos Kilat, dan
kirimanpos ke Kantor Hub Suratpos Tercatat untuk tujuan dalam
 Paketpos Biasa - Mendistribusikan kantung kirimanpos Tujuan atau ke Kantor Tujuan. wilayah DKI Jakarta oleh Kantor Hub
melalui Kantor Hub Asal Asal ditutup langsung ke Kantor Tujuan
masing-masing (DC masing-masing).
2.  Pos Kilatkhusus - Menutup ke Kantor Hub Asal. - Memproses kiriman dari
kantor asal dan melakukan
 Pos Kilat - Mendistribusikan kantung kirimanpos tutupan untuk Kantor Tujuan b. Kantung Gabungan :
 Suratpos Tercatat melalui Kantor Hub Asal. atau Kantor Hub Tujuan;  Kantor Hub Asal membentuk
untuk tujuan selain wilayah DKI   - Meneruskan Kantung kantungpos gabungan untuk
Jakarta kirimanpos ke Kantor Hub menggabungkan kantung-kantung
Tujuan. kirimanpos yang kurang dari 10 Kg.
 Berat maksimal 1 (satu) kantungpos
gabungan adalah 30 Kg.

 Kantungpos gabungan dibentuk


berdasarkan masing-masing
3. Suratpos Biasa - Menutup ke Kantor Hub Tujuan (jika berat Meneruskan kantung spesifikasi lini produk.
kurang dari 10 Kg, harus digabung ke dalam kirimanpos ke Kantor Hub
kantung Pos Kilatkhusus); Tujuan  Kantor Hub Tujuan juga dapat
membentuk kantungpos gabungan
- Mendistribusikan kantung kirimanpos ke
untuk Kantor Tujuan yang sama.
Kantor Hub Asal.
 

4. Kiriman LN, meliputi : - Menutup ke KTSH atau ke Kantor Tukar Meneruskan Kantung
 EMS, lainnya yang telah ditetapkan; kirimanpos ke Kantor Tukar
 Suratpos Tercatat Internasional
 Suratpos Biasa Internasional - Mendistribusikan kantung kirimanpos
 byPaketpos
setia Cepat Internasional melalui Kantor Hub Asal. April
 2016
Paketpos Biasa Internasional .
HUB DAN
No Regional
SPOKE
HUB SPOKE
1 MPC Semarang 50400 Kp Semarang 50000
Kp Ungaran 50500
    Kp Salatiga 50700
    Kp Kendal 51300
    Kp Purwodadigrobongan 56100
    Kp Blora 58200
    Kp Demak 59500
2 MPC Yogyakarta 55400 Kp Yogyakarta 55000
Kp Wates Yogya 55600
    Kp Wonosari Yogya 55800
    Kp Bantul 55700
    Kp Purworejo 54100
    Kp Klaten 57400
3 Kp Solo 571000 Kp Wonogiri 57600
    Kp Sragen 57200
  VI   Kp Boyolali 57300
    Kp Sukoharjo 57500
    Kp Karanganyar 57700
4 Kp Purwokerto 53100 Kp Purbalingga 53300
    Kp Kebumen 54300
    Kp Cilacap 53200
5 Kp Magelang 56100 Kp Temanggung 53300
    Kp Wonososbo 56300
    Kp Banjarnegara 53400
6 Kp Kudus 59300 Kp Pati 59100
    Kp Jepara 59400
    Kp Rembang 59200
7 Kp Pekalongan Kp Pemalang 52300
    Kpc Batang 51200
8 Kp Tegal 52100 Kp Brebes 52200

by setia April
2016
UJI OPERASI : PROSES OPERASI RAYON YOGYAKARTA
(POLA TUTUPAN OUTGOING MAIL)

OUTGOING MAIL : POLA


OUTGOING MAIL : POLA
TUTUPAN DILAKUKAN
TUTUPAN DILAKUKAN
OLEH MASING-MASING
OLEH MPC YOGYAKARTA
KANTOR  MPC YOGYAKARTA :
 Kp. II Yogyakarta (Mail)
(Mengolah kiriman )
 SLPK Suryotomo  Kp. II Yogyakarta
(Parcel)
 Kp. Bantul
 Kp. Bantul  Kp. Wonosari Yogya
 Kp. Wonosari Yogya  Kp. Wates yogya
 Kp. Wates yogya  Kp. Purworejo
 Kp. Purworejo  Kp. Klaten (sebelumnya
inboundnya Kp. Solo)

BEFORE AFTER
CONTOH : POLA TUTUPAN KP YOGYA

LOKAL
M
REGIONAL P
POS EXPRESS C
INBOUND
KP YOGYA KARTA:

Y
NASIONAL
iPOS 4.03 O
G
Click to edit MasterLOKAL
subtitle style
POS
KILATKHUSUS
Y
A
REGIONAL K
A
INBOUND R
POS INTL
T
NASIONAL A
PP BIASA

by setia April
2016
PROSES OPERASI POS EXPRESS
PROCESSING (POLA TUTUPAN)
NO. UPT
KANTOR TUJUAN ADVIS & BAG LABEL & SEAL KETERANGAN
PER PEN PER PEN PER PEN
1 KP. YOGYAKARTA 33 UPT 48 UPT 33 48 33 48 Menutup ke seluruh
Jaringan PER dan PEN
2 KP. BANTUL 33 UPT 48 UPT 33 48 33 48
(KD. 78/DIRUT/1210)
3 KP. WONOSARI 33 UPT 48 UPT 33 48 33 48
4 KP. WATES 33 UPT 48 UPT 33 48 33 48
5 KP. PURWOREJO 33 UPT 48 UPT 33 48 33 48 BEFORE
 JUMLAH KEBUTUHAN SARANA PER HARI 165 240 165 240

PROSES OPERASI POS EXPRESS

Click to edit Master subtitle style


PROCESSING
NO UPT KANTOR TUJUAN ADVIS & BAG LABEL & SEAL TRANSPORTING
PER PEN PER PEN PER PEN
1 KP. YOGYAKARTA 1 1 1 1 1 1 Menutup ke MPC
2 KP. BANTUL 1 1 1 1 1 1 YOGYAKARTA
3 KP. WONOSARI 1 1 1 1 1 1
4 KP. WATES 1 1 1 1 1 1
5 KP. PURWOREJO 1 1 1 1 1 1
6 KP. KLATEN 1 1 1 1 1 1
  JUMLAH KEBUTUHAN SARANA OPERASI 6 6 6 6
AFTER
PROSES OPERASI POS KILATKHUSUS
NO. UPT PROCESS (POLA TUTUPAN)
KETERANGAN
KANTOR TUJUAN BAG & ADVIS LABEL & SEAL
1 KP. YOGYAKARTA 195 UPT 195 195 Menutup ke seluruh
2 KP. BANTUL 195 UPT 195 195 Jaringan PKH
3 KP. WONOSARI 195 UPT 195 195 (KD. 78/DIRUT/1210)
4 KP. WATES 195 UPT 195 195
5 KP. PURWOREJO 195 UPT 195 195
  JUMLAH KEBUTUHAN SARANA PER HARI 975 975 BEFORE

PROSES OPERASI POS KILATKHUSUS


NO. UPT PROCESSING

Click to edit Master subtitle style


KANTOR TUJUAN BAG & ADVIS LABEL & SEAL
KETERANGAN

1 KP. YOGYAKARTA 1 1 1 Menutup ke MPC


YOGYAKARTA
2 KP. BANTUL 1 1 1
3 KP. WONOSARI 1 1 1
4 KP. WATES 1 1 1
5 KP. PURWOREJO 1 1 1 AFTER
6 KP. KLATEN 1 1 1
  JUMLAH KEBUTUHAN SARANA OPERASI 6 6
MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i -POS

Perkembangan teknologi dan tuntutan dari pelanggan terkadang membuat


usaha dan bisnis proses harus melakukan perubahan dengan memanfaatkan
teknologi terbaru ke arah yang lebih baik, agar proses bisnis lebih efektif serta
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
 
Aplikasi layanan kirimanpos yang terintegrasi (terpadu) mulai dari proses
penerimaan kiriman di loket sampai dengan proses pengantaran ke alamat
Penerima, sehingga memudahkan bagi pelanggan (internal maupun
eksternal) mengetahui status kiriman maupun untuk memperoleh report atas
kirimannya.

by setia April
2016
Gambaran Proses Bisnis i-POS
DISTRIBUTION /
COLLECTING OUTGOING PROCESS TRANSPORTING
INCOMING PROCESS REPORTING
/
R

KPRK
LN

K
I

Kpc

T
-

I
T

P
PKK

E
Delivery Reporting
R

R
K
E

U R

U
Hub Transporting Hub
LN

KPRK Internal
A

R
I M -
O

SLPK

R
DC Eksternal
T

I
R

I
Mailing room Darat Laut Udara

M
-
P

DN /
DN

A
Agenpos
O

i-POS
i-POS COLLECTING i-POS i-POS Reporting
i-POS i-POS Kantung Puri Terima Delivery
Korporat / Ritel Puri Kirim Korporat

by setia April
2016
MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i -POS

Menu Entry Penerimaan Kiriman di Loket

by setia April
2016
MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i -POS

TAMPILAN MENU SINKRONISASI

by setia April
2016
MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i -POS

HASIL
SINKRONISASI

Click to edit Master subtitle style

by setia April
2016
MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i -POS

Menu Puri Kirim : Pembuatan Manifest Kirim

by setia April
2016
MENU PEMBUATAN BUKTI SERAH / MANIFEST KIRIMAN

Kantorpos asal

Jenis loket asal


UPT tujuan

Click to edit Master subtitle style Unit kerja tujuan


MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i-POS

Tabel Kode Manifes i-POS 4.03


 BAGIAN PENGIRIM   BAGIAN PENERIMA
   
110 : LOKET RITEL (ALL) 130 : PURI TERIMA (ALL)
111 : LOKET RITEL PAKET 131 : PURI TERIMA PKH
112 : LOKET KORPORAT 132 : PURI TERIMA POS EXPRESS
120 : PURI KIRIM (ALL) 133 : PURI TERIMA POS INTERNASIONAL
121 : PURI KIRIM PKH 134 : PURI TERIMA PAKETPOS BIASA
122 : PURI KIRIM POS EXPRESS 140 : MANDOR ANTARAN (ALL)
123 : PURI KIRIM POS INTERNASIONAL 141 : MANDOR ANTARAN SURATPOS
124 : PURI KIRIM PAKETPOS BIASA 142 : MANDOR ANTARAN PAKETPOS
150 : DISTRIBUSI KIRIM
151 : DISTRIBUSI TERIMA
160 : BAGIAN CUSTOMS
161 : BAGIAN KPS 

by setia April
2016
MODUL OUTGOING PROCESS BERBASIS i -POS

Validasi Bukti Serah

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

DEFINISI
 
Incoming Process meliputi rangkaian pemrosesan kirimanpos, yang
dimulai dari penerimaan kirimanpos dari pihak pengangkut, pemilahan
kantung kirimanpos, sampai dengan pengantaran/penyerahan kiriman
dan atau penerusan kirimanpos (delivery dan atau outgoing), serta
update status kiriman dan pelaporan.
 
Bagan berikut memberikan gambaran alur pekerjaan penanganan
kiriman / kirimanpos pada tahapan incoming process.
by setia April
2016
WORKFLOW INCOMING PROCESS
(DI MPC/KPRK TUJUAN)

ACCEPTANCE (PENERIMAAN) PROCESSING DELIVERY

Terima dan Validasi


Kiriman
Scan kantung Terima dan periksa kantung
Penyerahan (Validasi dan DE
Kiriman Pencocokan CN38) Sortir items per jalan
Buka kantung antar
LIV
Pencocokan fisik kiriman dg ER
Manifest
Pembuatan DO per Y
Bukti Serah pengantar KP
Sortir items
C/
Penyerahan Kiriman kpd INB
Penyerahan Scan kantung Pengantar)
Kiriman (Pencocokan R7)
OU
Antaran Kantor Sendiri
ND
Pengantaran
Antaran Kpc dan
Inbound
Update Status

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

Terdapat 5 (lima) tahapan proses utama pada incoming process,


yakni :
 Penerimaan kirimanpos dari pengangkut;
 Penyortiran dan pemisahan kirimanpos (lokal dan passe);
 Penerusan kantung kirimanpos passe ke kantor tujuan (inbound);
 Penanganan kantung kirimanpos untuk antaran kantor sendiri (lokal);
 Delivery (pengantaran / penyerahan kiriman).

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

A. Penerimaan Kiriman dari pihak Pengangkut :


1. Validasi Penerimaan Kantung Kirimanpos
 

Scan nomor barcode yang terdapat pada label alamat kantung dengan menggunakan Aplikasi i-
POS pada Modul Kantung. Tujuannya adalah pencocokan fisik kantung kirimanpos yang
diterima dengan data masing-masing kantung kirimanpos pada database pada Sistem i-POS.

2. Hal-hal yang Harus Diketahui pada Penerimaan Kirimanpos :


a. Jadwal kedatangan alat angkutan di kantor;
b. Volume dan jenis kirimanpos yang diterima (standar / prioritas) dari masing-masing jalur
penerimaan (darat, laut, atau udara);
c. Pemeriksaan jumlah dan kondisi kantung kirimanpos. Apabila terjadi irregularitas
(kantung rusak, selisih kurang, dan selisih lebih) harus dibuatkan Berita Acara P-6a yang
ditandatangani juga oleh pihak pengangkut;
by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

A. Penerimaan Kiriman dari pihak Pengangkut ....... (lanjutan) :

2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan :


a. Rentang waktu yang tersedia untuk proses penerimaan kirimanpos;
b. Fluktuasi volume kirimanpos yang diterima untuk setiap alat angkutan
dan waktu penerimaannya (data harian, mingguan, atau bulanan);
c. Volume kirimanpos yang masih harus diteruskan atau kantungpos
transit; Jadwal kedatangan alat angkutan di kantor;
d. Kecepatan proses untuk kiriman yang akan diantar di kantor sendiri.
by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

B. Penyortiran dan Pemisahan Kantung Kirimanpos


 

Kantung-kantung kirimanpos untuk kantor sendiri dipisahkan dan disortir dan


dikelompokkan sebagai berikut :
 
 untuk kantor sendiri, dipisah antara kirimanpos prioritas dan kirimanpos
standar untuk dilakukan proses berikutnya;
 untuk kantor tujuan lainnya masing-masing.
Pengolahan dan distribusi kantung selanjutnya disesuaikan dengan
jadwal waktu yang telah ditetapkan berdasarkan Daftar N-22.

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

C. Penerusan Kantung Kirimanpos Passe


 
Kantung kirimanpos untuk tujuan kantor lain (passe), diteruskan dengan
membuat R7 (penerusan melalui darat atau laut) atau CN-38 (penerusan
melalui udara);
 
Penyerahan kepada pihak pengangkut untuk penerusannya dilakukan dengan
menandatangani R7 / CN-38 oleh pihak pengangkut sebagai bukti serah-
terima kirimanpos yang bertalian.

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

D. Penanganan Kirimanpos untuk Antaran Kantor Sendiri


 
1. Pembukaan Kantung Kirimanpos
 
 Kantungpos dibuka, fisik kiriman dicocokkan dengan data yang tercantum
pada manifes yang bertalian;
 Periksa juga kondisi kiriman apakah masih utuh, sampul atau kemasan
tidak sobek, dan tidak ada tanda-tanda pernah dibuka sebelumnya.
Jika jumlah terdapat cocok dan seluruh kiriman dalam kondisi baik, maka
manifes dibubuhi paraf bertanggal oleh petugas yang membuka kantungpos
tersebut.

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

2. Pembuatan Berita Acara (BA) P6 :


Apabila didapati adanya kiriman yang sampul atau kemasan sobek, serta terdapat tanda-tanda
pernah dibuka sebelumnya, maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 
 Melaporkan perihal tersebut kepada Pengawas (Supervisor atau Manajer);
 Kiriman ditimbang ulang untuk diketahui berat saat diterima;
 Segera dibuat Berita Acara (BA) P6 pada saat itu juga sesuai dengan format yang tersedia,
yang ditandatangani oleh petugas pembuka kantungpos dan Pengawas yang bersangkutan,
serta dibubuhi teraan cap tanggal. Berat kiriman berdasarkan Berita Terima yang bertalian dan
hasil penimbangan ulang dicatat pada BA P6 tersebut;
 BA P6 dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan, dan dikirimkan antara lain kepada : kantor
asal kiriman, kantor transit atau kantor hub, Kantor Pusat c.q. Manajer Kepatuhan Operasi, serta
pertinggal untuk diarsipkan.

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

3. Validasi Kiriman
Segera setelah kantungpos dibuka, maka oleh Puri Terima seluruh kiriman di-
scan dengan menggunakan Aplikasi i-POS (validasi terima) pada menu Puri
Kirim. Validasi dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian jumlah fisik
kiriman dengan manifes yang menyertainya, serta kesesuaian data yang
tersimpan pada i-POS.

4. Penyerahan kirimanpos kepada Bagian Antaran


Kiriman standar dan prioritas untuk antaran kantor sendiri (lokal) diserahkan
kepada bagian antaran dengan penandatanganan bukti serah oleh bagian
antaran.
by setia April
2016
ALUR PROSES DELIVERY

PRA- ANTARAN ANTARAN PASCA- ANTARAN

Scanning Way bill


Barcode Kantung
Sorting Per
Postman
Buka Kantung Penyerahan ke alamat Scanning Transfer data
Scanning
Barcode Kiriman
Scanning VPN Pos
Barcode Kiriman
Print DO Customer Care
untuk
MITRA
TAHAPAN INCOMING PROCESS

E. Delivery (Pengantaran / Penyerahan Kiriman)


  
1. Bagian Antaran menerima kiriman dari Bagian Distribusi / Puri Terima
 

 Jumlah fisik kiriman yang diterima dicocokkan dengan bukti serah yang
bertalian;
 Periksa juga kondisi kiriman, apakah masih utuh, tidak robek, serta alamat
sesuai (bukan untuk antaran kantor lain).
Jika jumlah terdapat cocok dan dalam kondisi baik, maka bukti serah segera
ditandatangani dan pencantuman nama lengkap dan nippos, serta diberi teraan
cap tanggal.

by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

2. Sortir kiriman per pengantar oleh mandor antaran


 

Pekerjaan selajutnya adalah penyortiran kiriman per jalan antar atau per pengantar
oleh mandor antaran.
 
3. Pembuatan Delivery Order (DO) Per Pengantar
 

Kiriman dibuatkan Delivery Order (DO) dengan cara satu-persatu men-scan nomor
barcode yang terdapat pada Berita Terima (BT).

4. Penyerahan Kiriman kepada Pengantar


 

Kiriman selanjutnya diserahkan kepada masing-masing pengantar sesuai dengan


DO yang bertalian. Pengantar menandatangani DO sebagai bukti penyerahan
kiriman dari mandor ke pengantar. Mandor menyimpan DO yang bertalian sebagai
alat pengawasan antaran.
by setia April
2016
Delivery Order ( DO )

 DO merupakan daftar yang berisi rincian kiriman pos yang siap diantar.
 DO wajib dicetak 2 rangkap ( 1 untuk Mandor, 1 untuk Pengantar),
tutup sebagai bukti serah kepada pengantar.
 Untuk kiriman yang tujuannya 1 titik antar dengan asumsi penerima
1 orang dapat dilakukan DO kolektif.
 Jumlah kiriman pada DO seluruh pengantar harus sama dengan
jumlah kiriman yang diterima dari Puri Terima.
 Tidak dibenarkan melakukan DO 2 x dengan item yang sama,
menambah separator -,/,&,$,spasi, dll.
by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

5. Persiapan antaran
 

Sebagai persiapan, pengantar harus melaksanakan hal-hal sebagai berikut


:
 

a. sortir kiriman per titik antar;


b. merapikan kiriman dan menyusunnya pada tas pengantar sesuai
dengan urutan titik-titik antar;
c. memeriksa kebersihan dan kondisi kendaraan bermotor (sepeda
motor atau mobil) yang akan dipakai untuk mengantar;
d. menyiapkan kelengkapan untuk berkendaraan, antara lain : SIM,
STNK, helm, jaket, jas hujan, dan sebagainya.
by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

6. Pengantaran / penyerahan kiriman oleh Pengantar


 
Pada saat pelaksanaan antaran, hal-hal yang harus dilakukan oleh pengantar adalah sebagai
berikut :
 

a. berkendaraan dengan baik dan mematuhi seluruh peraturan lalu-lintas yang berlaku;
b. mengikuti urutan titik-titik antar dengan tertib pada jalan antar yang telah ditentukan;
c. menyerahkan kiriman pada alamat tujuan kepada penerima atau penghuni yang berhak
menerima dengan ramah dan sopan;
d. khusus untuk kiriman terbukukan, pengantar meminta tanda tangan penerima kiriman pada
lembar Berita Terima (BT) yang bertalian. Dilarang mpengantar/menyerahkan kiriman dengan
cara-cara yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, misalnya : melempar kiriman ke halaman
rumah, meletakkan kiriman di teras, memasukkan kiriman di bawah pintu, meletakkan kiriman
di atas mobil yang terparkir di halaman rumah pada alamat yang bertalian, dan sebagainya .
 
by setia April
2016
TAHAPAN INCOMING PROCESS

7. Pekerjaan Pasca Antaran


 
Setelah antaran selesai dilaksanakan, maka pengantar pada hari itu harus melakukan hal-hal sebagai
berikut :
 

a. menyerahkan hasil antaran (berupa BT kiriman yang berhasil antar), serta kiriman yang gagal
antar;
b. Mandor memeriksa kebenaran hasil antaran dan mencatat pada DO yang bertalian perihal kiriman
yang berhasil antar, gagal antar, panggilan bagi Penerima, dan sisa kiriman;
c. Kiriman yang gagal antar karena alamat tidak lengkap atau tidak jelas namun tercantum nomor
telepon atau handphone pada alamat penerima yang bertalian, maka harus diupayakan untuk
menghubungi penerima untuk meminta penjelasan atas alamat yang dimaksud.
d. Kiriman yang berhasil antar maupun yang gagal antar segera dilakukan update status pada hari itu
juga menggunakan i-POS Modul Antaran dengan cara men-scan satu-persatu nomor barcode pada
BT kiriman yang bertalian.
Tidak diperkenankan untuk menunda pelaksanaan update status antaran, karena mengakibatkan
by pelaporan kinerja melalui sistem i-POS tidak terukur dengan baik dan benar.
setia April
2016
Pengawasan Antaran

√ Kiriman yang diantar adalah kiriman yang telah mempunyai DO


√ Penyerahan kiriman harus kepada yang berhak ( sesuai dengan SE
50A )
√ Kiriman banyak yang alamat tujuannya sama, penerima dapat
menandatangani DO kolektif sebagai bukti serah dengan
mencantumkan status penerima dan nama penerima ( perkantoran ,
mailling room)
√ Saat menyerahkan kiriman, RESI wajib ditandatangani penerima
dengan mencantumkan nama dan cheklist status penerima
√ 2 x pengantaran tidak dapat diserahkan, untuk antaran ke-3 dinyatakan
dengan status “Gagal Antar”.
by setia April
2016
Pengawasan Antaran

 Pengantar menyusun Berita Terima (BT) sesuai dengan tanggal


DO;
 Untuk kiriman yang belum terantar agar diberikan catatan pada
daftar DO;
 Melakukan update status dengan lengkap pada Aplikasi i-POS
pada tanggal yang sama dengan tanggal pengantaran /
penyerahan kiriman;
 Mengirimkan BT ke Kantor Asal, untuk kiriman-kiriman yang
mensyaratkan pengembalian BT (Connote).
by setia April
2016
PENGAWASAN TERHADAP KIRIMAN GAGAL SERAH

1. ANTAR ULANG
Tandai di DO dan pisahkan secara khusus (kode AU)

2. DIPANGGIL
Tandai di DO dan pisahkan secara khusus (kode Panggil)
Click to edit
3. Master subtitle style
GAGAL ANTAR
Pisahkan dan lakukan uji petik / Kembalikan ke Kantor Asal dengan segera.

4. GAGAL ANTAR LOKAL


Pisahkan dan lakukan uji petik / Kembalikan kepada pengirim
by setia April
2016
PENATAAN ULANG PROSES ANTARAN

 Perencanaan antaran
 Prakiraan jumlah beban antaran
 penentuan routing (Jalan Antar) dan scheduling (frekuensi)
 Analisis kinerja antaran
 Aspek waktu
 Aspek ruang (spasial / area geografis)  Jarak / radius
 Aspek beban kerja
 Pengendalian antaran
by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

Menu Validasi R7 / CN-38

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

Menu Penerimaan Kantong

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

MENU PEMBUATAN DELIVERY ORDER (DO)

Click to edit Master subtitle style


Lihat Pesan

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

Modul Delivery i-POS 4.03

Click to edit Master subtitle style

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

KODE PENERIMA

Click to edit Master subtitle style


KETERANGAN =11.Petugas PO.BOX
12.PENGIRIM

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

UPDATE BERHASIL PER DO

Click to edit Master subtitle style

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

Menu Update Status Gagal Serah

Click to edit Master subtitle style

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

Menu monitoring menggunakan i-POS pada http://10.33.41.93 dengan tampilan


sebagai berikut :

by setia April
2016
MODUL INCOMING PROCESS BERBASIS i-POS

MENU LACAK :
 

Ada 2 (dua) macam menu lacak pada bagian ini, yaitu : Lacak Kiriman, dan Lacak Kiriman dengan File.
Fungsi lacak kiriman dengan file adalah untuk memudahkan melacak kiriman yang jumlahnya banyak, bahkan
mampu melacak ribuan kiriman dalam bentuk format excell.

by setia April
2016
Detailing Kiriman Monitoring

Click to edit Master subtitle style


1. MONITORING PENGIRIMAN DATA
Cara untuk melakukan monitoring pengiriman data :
a. Pilih Divre
b. Pilih Semua atau kantor yang diinginkan
c. Klik Tampilkan data
d. Muncul gambar seperti diatas
e. Penjelasan di slide berikutnya
*
Penjelasan warna pada tampilan Monitoring Pengiriman Data
Apabila warna kuning yang muncul maka data yang ditampilkan
adalah data kemarin.
Warna Kuning harus menjadi perhatian Kantor Regional apabila tidak
berubah menjadi hijau maka harus dilakukan teguran.
Apabila warna hijau yang muncul maka data yang ditampilkan adalah
data hari ini dan sudah sinkronisasi.
Warna hijau, Kantor Regional harus mencatat dan dapat memberikan
Click to edit Master subtitle style
penghargaan terhadap UPT yang tertib melakukannya.
Warna merah, Area harus memberikan teguran baik melalui email, surat
maupun telepon.
Apabila warna hitam, tidak dilakukan sama sekali.
Warna hitam, koordinasikan dengan Pusat untuk pelaksanaannya.

*
by setia April
POS INTERNATIONAL
Click to edit Master subtitle style

Pelatihan Calon Kepala Kantorpos, April 2016


Distribusi Kirimanpos dalam Jaringan Udara
Internasional : Seluruh Rute Internasional

• Bagging hasil proses


KTSH 19000 • Pk. 17:00 diPick Up
• Bagging hasil proses Poslog
MPC JAKARTA • Pk. 17:00 diserahkan
10900 •Diteruskan Pk. 23:00

GUDANG
• Proses Handling
INTERNATIONAL
KTSH JAKARTA • Esok Hari diserahkan ke
19000

AIRLINES
GUDANG • Proses Handling
INTERNATIONAL

BEFORE AIRLINES
AFTER
by setia April
2016
Terima
Kasih
by setia April
2016

Anda mungkin juga menyukai