Anda di halaman 1dari 15

KEAGENA

N KAPAL
sekilas pemahaman
DEFINISI KEAGENAN, adalah
Hubungan kerjasama antar dua pihak yang
berkekuatan hukum, yaitu SHIPPING AGENT
di satu pihak dengan PRINCIPLE di pihak lain.
Prinsip: AGEN berperan melakukan tugas2
PRINCIPLE di pelabuhan, dengan syarat:
Si pemilik tetap mempunyai hak untuk
mengawasi agennya mengenai kewenangan
yang dipercayakan kepadanya.
PENGERTIAN AGEN KAPAL
Apabila suatu kapal berlabuh di suatu
pelabuhan maka kapal tersebut memerlukan
pelayanan dan mempunyai berbagai keperluan
yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi
berbagai kebutuhan tersebut perusahaan
pelayaran yang tidak mempunyai cabang
disuatu pelabuhan akan menunjuk perusahaan
pelayaran lain yang berada di pelabuhan
tersebut sebagai agen.
.
PENGERTIAN
1. General Agent (Agen Umum)
Perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk oleh
perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-
kapal miliknya selama berlayar dan singgah di
pelabuhan di Indonesia.
Persyaratan sebagai General Agent
(KM 33 Tahun 2001, Bab V, Pasal 45 Ayat (1) s.d (4). :
a. Perusahaan Pelayaran Indonesia yang memiliki kapal berbendera
Indonesia berukuran minimal 5.000 GRT baik secara kumulatif.
b. Memiliki bukti Perjanjian Keagenan Umum (Agency Agreement)
atau Surat Keagenan Umum (Letter of Appointment)
.
2. Sub Agent
Adalah suatu perusahaan pelayaran yang ditunjuk
oleh General Agent untuk melayani kebutuhan
kapal di suatu pelabuhan.
Sub agen ini sebenarnya berfungsi sebagai wakil
atau agen dari general agent.

3. Cabang Agent
Adalah cabang dari General Agent di suatu
pelabuhan tertentu.
4. Husbandary Agent 

Adalah agen yang ditunjuk oleh principal untuk


mewakilinya diluar kepentingan bongkar/muat
Misalnya:
• Jasa penyediaan BBM & Air Tawar
• Layanan Perbaikan / Perawatan Kapal
• Pengurusan Awak Kapal
• Pembuangan sampah (dan sertifikatnya)
• Pengurusan ekspor / impor
• Perizinan lainnya terkait pelayaran niaga
5. Boarding Agent 

Adalah petugas keagenan yang berhubungan


dengan pihak kapal.
Boarding agent orang yang pertama naik ke
kapal waktu kapal tiba dan terakhir
meninggalkan kapal ketika kapal akan
berangkat.
INSTANSI TERKAIT
DALAM PROSES KEAGENAN KAPAL

1. Kantor Syahbandar Dan Otoritas Pelabuhan


2. Direktorat Jendral Bea dan Cukai
3. Kantor Kesehatan Pelabuhan
4. Kantor Imigrasi
5. Vessel Traffic Service (VTS)
PROSEDUR PENGURUSAN CLEARANCE IN / OUT
Sebelum kapal tiba:
1. PKKA (Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing)
2. PPKB (Permohonan Pelayanan Kapal dan Barang)
3. RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)
4. Memorandum pemeriksaan dokumen kapal
5. Letter of Appointment dari owners / kapal
6. Master Cable
7. ISSC (International Ship Security Certificate)
8. Ship Particulars
9. Crew List
10. Manifest dan copy B.L.
PROSEDUR PENGURUSAN CLEARANCE IN / OUT

Pada saat kapal tiba


1. Free Pratique Granted
2. Crew List
3. Crew Personal Effect
4. Voyage Memo
5. Gun & Ammunition List
6. Dangerous Cargo List
7. Drug Store List
8. Store & Provision List
PROSEDUR PENGURUSAN CLEARANCE IN / OUT

Persiapan keberangkatan kapal


1. Sailing Declaration
2. Quarantine Clearance
3. Cargo Manifest dan copy B.L.
4. Port Clearanace Out (SPB)
4. Immigration Clearance
5. Custom Clearance
GAMBARAN PROSES

Sebelum kapal tiba, Agen membuat PKK yang


ditujukan kepada:
1) KSOP
2) KANTOR IMIGRASI
3) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
4) VTS
5) PENYEDIA JASA PELABUHAN. 
GAMBARAN PROSES

Setelah kapal tiba di ANCHORAGE AREA Agen


mengambil dokumen kapal (ASLI) untuk dilakukan
memorandum di KSOP.
Kemudian agen mengajukan permohonan:
1) Olah Gerak dan izin sandar ke KSOP
2) Clearance in ke IMIGRASI
3) KKP
4) Kegiatan bongkar/muat DJBC
GAMBARAN PROSES

Setelah proses bongkar muat selesai, Agen


mengurus
1) Clerance out ke Kantor Imigrasi
2) Clerance out ke DJBC
3) Clerance out ke KKP
4) SPB ke KSOP
5) Setelah semua izin lengkap maka Agen dapat
memberangkatkan kapal menuju pelabuhan
singgah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai