OLEH
HARIS DJALANTE
DEFINISI
Aturan yang diacuh adalah Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 11 Tahun 2016 dan PM 24
Tahun 2017
Kegiatan keagenan kapal merupakan pelayanan jasa
yang dilakukan untuk mewakili perusahaan
angkutan laut asing dan/atau perusahaan angkutan
laut nasional dalam rangka mengurus kepentingan
kapal perusahaan angkutan laut asing dan.atau kapal
perusahaan angkutan laut nasional selama berada di
Indonesia
DEFINISI JASA
Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutif oleh Ratih
Hurriyati (2005:28) pengertian jasa adalah sebagai berikut:
“Jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain
produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi
pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara
prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli
pertamanya.”
Jasa mempunyai empat karakteristik utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu : Tidak
berwujud (intangibility), Tidak dapat dipisahkan
(inspirability), Berubah – ubah (variability), Mudah lenyap
(perishability).
LANJUTAN JASA
Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bias dilihat, dirasa, di
dengar, didengar, diraba, atau dicium sebelum ada transaksi pembelian .
Tidak Dapat Dipisahkan (Inspirability)
Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber
itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir atau tidak,
produk fisik yang berwujud tetap ada.
Berubah – ubah (variability)
Jasa sesungguhnya sangat mudah berubah – ubah karena jasa ini sangat
tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan
Mudah Lenyap (Perishability)
Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu
ada dan mantap karena penghasilan jasa di muka dengan mudah. Bila
permintaan atau turun, maka masalah yang sulit akan segera muncul.
Kegiatan Keagenan Kapal
Pelaporan secara tertulis rencana dan reaslisasi
kedatangan dan keberangkaran kapal yang diageninya
kepada Direktur jenderal perhubungan laut
Penyerahaan dokumen kapal kepada syahbandar utama,
otoritas pelabuhan utama, kantor pelabuhan,
kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan atau unit
penyelenggara pelabuhan setempat serta instasi
pemerintah terkait
Pnegurusan jasa – jasa kepelabuhanan yang diperlukan
oleh kapal tersebut
Penunjukan PBM untuk kepentingan pemilik kapal
Lanjutan Kegiatan keagenan
Penyelesaiaan dokumen kapal yang habis masa berlakunya atas
beban pemilik kapal
Pemungutan uang tambang (freight) atas perintah pemilik kapal
Pembukuan dan pencarian muatan (canvassing)
Penerbitan konosemen (bill of lading) untuk dan atas nama
pemilik kapal
Penyelesaiaan tagihan (disbursement) atas nama pemilik kapal
Penyelesaiaan pengisian bungker BBM, air tawar dan provision
sesuai permintaan kapal
Pemberian informmasi yang diperlukan oleh pemilik kapal
Hal lain yang disekapati
Pelaksana Keagenan
Perusahaan nasional keagenan kapal
Badan usaha yang didirikan khusus untuk keagenan kapal
dan memiliki izin usaha
Perusahaan angkutan laut nasional
Perusahaan angkutan laut berbadan hukum indonesia
yang melakukan kegiatan angkutan laut di dalam wilayah
Indoensia dan/atau luar negeri dengan izin usaha melekat
pada izin pokoknya
Jenis keagenan kapal
Keagenan umum kapal asing
Angkutan laut asing yang melakukan kegiatan ke dan dari
pelabuhan atau terminal khusus yang terbuka bagi
perdagangan luar negeri. Jika tidak terdapat maka bisa
menunjukan sub agen. Melarang menggunakan kapal
asing untuk pengangkutan muatan dalam negeri
Keagenan kapal nasional
Dilakukan oleh perusahaan keagenan kapal atau
perusahaan angkutan laut nasional. Dapat menujuk sub
agen. Dapat menunjukan pelra sebagai sub agen