Anda di halaman 1dari 50

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang

Pelayaran;
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Buku II
Bagian
Peraturan Kedua
Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang
Kepelautan

Sebagai dokumen identitas pelaut, Buku Pelaut diwajibkan pada setiap pelaut yang
bekerja sebagai awak kapal:
Kapal berukuran GT 35 atau lebih untuk kapal motor
Kapal berukuran GT 105 atau lebih untuk kapal tradisional dengan konstruksi sederhana
Kapal perikanan berukuran panjang 12 meter atau lebih
Buku pelaut diberikan kepada pelaut yang memiliki sertifikat keahlian pelaut
dan/atau sertifikat keterampilan pelaut serta taruna yang akan melaksanakan
praktik berlayar di kapal.
Catatan:

Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Hubla No.


UM. 002/13/9/DJPL-13 tentang
Penundaan Kewajiban untuk Memiliki Buku Pelaut dan
Penyijilan Bagi Pelaut Kapal Penangkap Ikan dan Kapal
Layar Motor/Tradisional atau selambat-lambatnya
Tanggal 31 Desember 2016

KEPELAUTAN-DITKAPEL

DOKUMEN IDENTITAS PELAUT


Penerbitan Buku Pelaut
1.Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut
2.Penerbitan buku pelaut dapat dilimpahkan
kepada:
a. Direktur yang membina awak kapal
b. Syahbandar
c. Pejabat Kedutaan Besar atau Konsulat
Jenderal RI

KEPELAUTAN-DITKAPEL

No Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas
Pelabuhan/KANPEL

No Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas
Pelabuhan/KANPEL

Ditjen Hubla Cq. Ditkapel

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Panjang

Kantor Syahbandar Utama


Belawan

10

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Cirebon

Kantor Syahbandar Utama


Tg.Priok

11

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Tg.Emas

Kantor Syahbandar Utama


Tg.Perak

12

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Cilacap

Kantor Syahbandar Utama


Makassar

13

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Pontianak

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Dumai

14

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Banjarmasin

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Kls II Teluk
Bayur

15

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Balikpapan

Kantor Kesyahbandaran dan

16

Kantor Kesyahbandaran dan

No Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas
Pelabuhan/KANPEL

No Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas
Pelabuhan/KANPEL

17

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Bitung

26

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan
Lhoksemuawe

18

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Ambon

27

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Tg.Balai
Asahan

19

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Sorong

28

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Tg.Pinang

20

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Biak

29

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Sunda
Kelapa

21

Kantor Pelabuhan Klas I Batam

30

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Pekan Baru

22

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Benoa

31

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Lembar

23

KBRI Singapura

32

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Manado

24

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Jambi

33

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Manado

Lanjutan...

No Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas
Pelabuhan/KANPEL

No Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas
Pelabuhan/KANPEL

35

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Tg.Wangi

42

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Jayapura

36

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Banten

43

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Tual

37

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Pantoloan

44

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Ternate

38

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Pulau Sambu

45

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun

39

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Kendari

46

KBRI Tokyo

40

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Gresik

41

Kantor Kesyahbandaran dan


Otoritas Pelabuhan Dobo

PEMBUATAN BUKU PELAUT BARU

PEMOHON MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN DENGAN MELAMPIRKAN


:

1.SURAT PERNYATAAN BELUM PERNAH MEMILIKI BUKU PELAUT;


2.FOTO COPY SERTIFIKAT KEAHLIAN PELAUT DAN/ATAU SERTIFIKAT
KETERAMPILAN PELAUT ATAU SURAT KETERANGAN PRALA BAGI
TARUNA/I YANG AKAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA LAUT;

3. SURAT KETERANGAN SEHAT DARI DOKTER YANG MASIH


BERLAKU;
4.SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK) YANG MASIH
BERLAKU;
5.FOTO COPY AKTE KELAHIRAN/SURAT KENAL LAHIR/KARTU TANDA
PENDUDUK (KTP);
6.PAS FOTO

BERWARNA TERBARU UKURAN 5X5 CM DAN 3X4 CM

MASING-MASING SEBANYAK 2 LEMBAR, DENGAN BAJU WARNA PUTIH


POLOS LATAR BELAKANG WARNA BIRU UNTUK PELAUT BAGIAN DEK
ATAU LATAR BELAKANG MERAH UNTUK PELAUT BAGIAN MESIN.

PENGGANTIAN BUKU PELAUT YANG HABIS MASA


BERLAKU
Pemohon mengajukan surat permohonan dengan melampirkan :
1. Buku pelaut lama (asli);
2. Foto copy sertifikat keahlian pelaut dan/atau sertifikat
keterampilan pelaut;
3. Surat keterangan sehat dari dokter yang masih berlaku;
4. Foto copy akte kelahiran/surat kenal lahir/Kartu Tanda Penduduk
(KTP);
5. Pas foto berwarna terbaru ukuran 5x5 cm dan 3x4 cm masingmasing sebanyak 2 lembar, dengan baju warna putih polos latar
belakang warna biru untuk pelaut bagian dek atau latar belakang
merah untuk pelaut bagian mesin.

PENGGANTIAN BUKU PELAUT YANG HILANG


Pemohon mengajukan surat permohonan dengan melampirkan :
1.Foto copy buku pelaut yang hilang.
2.Foto copy sertifikat keahlian pelaut dan/atau sertifikat keterampilan pelaut.
3.Surat keterangan kehilangan buku pelaut dari polisi atau foto copy laporan
kecelakaan kapal.
4.Surat keterangan sehat dari dokter yang masih berlaku;
5.Foto copy akte kelahiran/surat kenal lahir/Kartu Tanda Penduduk (KTP);
6.Pas foto berwarna terbaru ukuran 5x5 cm dan 3x4 cm masing-masing
sebanyak 2 lembar, dengan baju warna putih polos latar belakang warna biru
untuk pelaut bagian dek atau berlatar belakang merah untuk pelaut bagian
mesin.

Hal
4

Data yang harus diisi


-Nama pemegang Buku
Pelaut

keterangan
Nama disesuaikan dengan CoP
(BST)

-Stempel Dinas sesuai


dengan kantor tempat
pembuatan
Khusus kapal penangkap ikan,
Dibubuhkan/distempel kalimat :
UNTUK KAPAL PENANGKAP
IKAN/FOR FISHING VESSEL
Atau
UNTUK KAPAL LAYAR
MOTOR/TRADITIONAL VESSEL

-Data pribadi pemegang

Khusus kapal layar motor

Disesuaikan dengan dokumen


dokumen pelengkap (KTP, SKCK,
Surat keterangan sehat)

Hal
6

Data yang harus diisi

keterangan

Nomor buku pelaut

Disesuaikan dengan nomor


poporasi yang tercetak pada
bawah buku

Kode pelaut (pusat : BP


00112)

Diambil dari 10 angka dari


kode Pelaut, ditambah kode
khusus buku pelaut yang
terdiri dari
BP-kode buku baru/lama-kode
kantor-tahun terbit

No. Pendaftaran

Nomor dikeluarkan oleh kantor


pembuat secara berurutan,
setiap buku hanya memiliki 1
nomor

Hal
7

Data yang harus diisi


-tanggal masa berlaku Buku
pelaut

keterangan
Berlaku 3 tahun sejak
dikeluarkan

-Tanggal dikeluarkan
-Pencoretan kalimat seluruh
dunia dan
membubuhkan/menstempel
kalimat : KAWASAN
INDONESIA DAN ZONA
EKONOMI EKSKLUSIF
INDONESIA (ZEEI)

Khusus kapal penangkap ikan


dan kapal layar motor

Kolom perpanjangan

Buku pelaut dapat


diperpanjang selama 2 kali
dengan masing-masing masa
perpanjangan 2 tahun

9-10

Halaman perubahan data

Dapat diisi bila ada perubahan


yang menyangkut pemegang
buku pelaut

Hal

Data yang harus diisi

keterangan

1112

Catatan kesehatan

Bila ada

1314

Catatan kecelakaan

Diisi oleh syahbandar

1516

Sertifikat keahlian

--

1728

Halaman penyijilan

Wajib diisi karena akan


menjadi dasar dari
perhitungan masa layar

2934

Halaman pengalaman
berlayar

Diisi berdasarkan data dari


halaman penyijilan buku
pelaut sebelumnya

Hal

Data yang harus diisi

3538

Halaman catatan resmi

3940

-Catatan

41

Halaman petunjuk untuk


Nakhoda

42

Notice

keterangan
Hanya boleh diisi oleh petugas
syahbandar

Maraknya pemalsuan dokumen


pelaut
Sehingga Peningkatan keamanan
pada teknik percetakan buku pelaut
yang lebih baik dengan
menggunakan mesin berteknologi
tinggi menjadi solusi yang
diharapkan dapat menekan angka
pemalsuan

BUKU PELAUT LAMA


Berukuran panjang 134 mm dan lebar 101
mm

Perforasi
simetris
menggunaka
n cetak
timbul
manual
Tulisan
dan
gambar
garuda
pada
sampul
bertinta
emas

BUKU PELAUT BARU


Berukuran standar internasional dengan panjang 125 mm
dan lebar 88 mm

BUKU PELAUT LAMA


HAL. 1 DAN 42

Penomoran
terletak
diatas Buku
Pelaut

Garis
bergelomba
ng warna
hijau muda
yang
bertuliskan
Kementeri
an
Perhubunga
n Direktorat
Jenderal
Perhubunga
n Laut
pada setiap
lembar
halaman

BUKU PELAUT BARU


HAL. 1 DAN 42

BUKU PELAUT LAMA


HAL. 2 DAN 41

Cetak
timbul cap
Kementeria
n
Perhubunga
n pada hal 2
dan 3

BUKU PELAUT BARU


HAL. 2 DAN 41

BUKU PELAUT LAMA


HAL. 7 DAN 36

Cetak
water mark
cap
Kementeria
n
Perhubung

BUKU PELAUT BARU


HAL. 7 DAN 36

BUKU PELAUT LAMA


HAL. 21 DAN 22

BUKU PELAUT BARU


HAL. 21 DAN 22

1. Dasar Hukum :
a. Internasional
1. SOLAS 1974 chapter V regarding to Safety of Navigation
Regulation 14;
2. Resolusi IMO No. A. 481 (XII) tentang prinsip-prinsip
pengawakan kapal yang aman (Principles of Safe Manning)
diberlakukan mulai 1 Februari 1992 yang direvisi dengan
Resolusi IMO No. A 890(21)

b. Nasional
1. Kapal Niaga
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 70 tahun 1998
Tentang Pengawakan Kapal Niaga;
Permenhub Nomor 65 tahun
Convention Vessel Standard;

2009

Tentang

Non

Kepmenhub Nomor PM No. 70 Tahun 2013 Tentang


Pendidikan dan Pelatihan serta Dinas Jaga Pelaut ;
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
KEPELAUTAN-DITKAPEL
33
UM.008/20/9/DJPL-2012 tentang Pemberlakuan Standar

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut


Nomor
PY.67/2/3-01
Tentang
Pengukuhan
Jabatan bagi Pemilik Sertifikat Keahlian Pelaut
Berdasarkan STCW 1978 Amandemen 1995
Telegram DIRJEN HUBLA NO. 89/PHBL/92
tanggal 10 Februari 1992 tentang Pelimpahan
Wewenang
untuk
menerbitkan
Sertifikat
Pengawakan/Safe Manning Certificate kepada :
ATHUB Singapura
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan/Syahbandar Belawan, Dumai,
Palembang, Teluk Bayur, Tg. Priok, Semarang,
Surabaya, Cilacap, Pontianak, Banjarmasin,
Balikpapan, Ujung Pandang, Bitung, Ambon,
Samarinda dan Sorong;
Telegram KADIT KAPEL No. 060/D.II/VI/92
tanggal 2 Juni 1992 tentang Pengisian Blanko
Sertifikat Pengawakan

2. Awak Kapal Kapal Layar Motor (KLM)


Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
NO.PK.101/1/4/DJPL-13 tanggal 28 Maret 2013 tentang
Persyaratan Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM)
berukuran Tonase Kotor sampai dengan GT.500
3. Kapal Ikan, Kapal Motor dan Kapal Layar
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.46 Tahun 1996
tentang Sertifikasi Kelaiklautan Kapal Penangkap Ikan;
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.9 Tahun 2005
tentang Pendidikan dan Pelatihan, Ujian dan Sertifikasi
Kapal Penangkap Ikan;
MAPEL DIRJEN HUBLA No. 526/PHBL/92 tanggal 1 Agustus
1992 tentang Persyaratan Pengawakan Kapal Ikan 100
M3 s/d 250 M3.
KEPELAUTAN-DITKAPEL

35

Negara bendera penandatangan SOLAS 1974 wajib menerbitkan


Sertifikat Pengawakan (Safe Manning Certificate) bagi kapalkapalnya yang berukuran lebih besar dari GT 500 yang berlayar
ke luar negeri.
Persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Pengawakan :
(Keputusan Direktur Perkapalan dan Kepelautan Nomor: UM 003/6/18/DK-12 tentang
Tata cara Prosedur Penerbitan Sertifikat dan Dokumen Kelaiklautan Kapal di Lingkungan
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan)

Surat permohonan dari perusahaan

Sertifikat keselamatan yang masih berlaku

Surat Ukur/Tonase Kapal

Surat Laut

Crew list

Sertifikat Kompetensi untuk semua kru dan sertifikat


endorsemen untuk semua perwira

Berdasarkan UU. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran


Pasal 1 Ayat 33.
Kelaiklautan Kapal adalah keadaan kapal yang
memenuhi :
a. persyaratan keselamatan kapal,
b. pencegahan pencemaran perairan dari kapal,
c. pengawakan,
d. garis muat,
e. pemuatan,
f. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan
penumpang,
g. status hukum kapal, manajemen keselamatan dan
h. pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen
i. keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.

PASAL 1 AYAT 40 :

Awak Kapal adalah orang


yang
bekerja
atau
dipekerjakan di atas kapal
oleh pemilik atau operator
kapal
untuk
melakukan
tugas di atas kapal sesuai
dengan jabatannya yang
tercantum dalam buku sijil.

PASAL 117
(1) Keselamatan dan keamanan angkutan perairan yaitu kondisi
terpenuhinya persyaratan: a. kelaiklautan kapal; dan
b. kenavigasian.
(2) Kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
wajib dipenuhi setiap kapal sesuai dengan daerah-pelayarannya
yang meliputi:
a. keselamatan kapal;
b. pencegahan pencemaran dari kapal;

c. pengawakan kapal;
d. garis muat kapal dan pemuatan;
e. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang;
f. status hukum kapal;
g. manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari
kapal; dan
h. manajemen keamanan kapal.
(3) Pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat dan surat
kapal.

PENGAWAKAN
Pemilik kapal memastikan bahwa kapal-kapal dioperasikan
dengan aman, efisien dan dengan mempertimbangkan
keamanan. Setiap kapal harus diawaki dengan jumlah
awak kapal yang cukup dengan kualifikasi yang sesuai dan
dibuktikan dengan sertifikat keselamatan pengawakan minimum

(minimum safe manning certificate) yang diterbitkan oleh


Direktorat Jenderal.
Ketika menetapkan, menyetujui atau merevisi tingkat
pengawakan (manning), Direktorat Jenderal harus
menghindari atau meminimalkan jam kerja yang
berlebihan agar awak kapal mendapatkan istirahat yang
cukup dan membatasi keletihan sesuai dengan peraturan
Internasional dan nasional yang berlaku.
Pengawakan harus disesuaikan dengan :
Daerah operasi kapal atau daerah pelayaran;
Ukuran isi kapal dalam GT (gross tonnage);
Ukuran mesin penggerak kapal dalam kW (kilowatt).
KEPELAUTAN-DITKAPEL

40

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 TAHUN 1998

Bab I pasal 1 ayat (27), (28), (29) daerah pelayaran dibagi atas
3 daerah pelayaran yaitu;
a.
Daerah pelayaran semua lautan ( Unrestricted
Voyage );
b.
Daerah pelayaran kawasan Indonesia ( Near coastal
Voyage );
c.
Daerah pelayaran lokal.
BAB II Tentang Susunan Awak Kapal Niaga Pasal 2 ayat (1)
Setiap kapal niaga yang berlayar harus diawaki dengan susunan
terdiri dari :
a.
Seorang Nakhoda;
b.
Sejumlah perwira;
c.
Sejumlah Rating;
Pasal 2 ayat (2), Susunan awak kapal sebagaimana ayat (1)
didasarkan pada;
a.
Daerah pelayaran;
b.
Tonase kotor kapal;
c.
Ukuran tenaga penggerak kapal

PENGAWAKAN KAPAL
NIAGAVOYAGE
UNRESTRICTED
A. DECK DEPARTEMENT
NO

Jabatan

GT 10.000 atau >

GT 3000 s/d < 10.000

GT 1500 s/d <3000

GT 500 s/d < 1500

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JM
L

COC

COP

JML

COP

COC

Master

ANT-I

9a(2-8)

ANT-I

9a(2-8)

ANT-II

9b(2-8)

ANT-II

9b(2-8)

C/O

ANT-I

9a(2-8)

ANT-I

9a(2-8)

ANT-II

9b(2-8)

ANT-II

9b(2-8)

2/O

ANT-III

9d(2-7)

ANT-II

9d(2-7)

ANT III

9d(2-7)

ANT III

9b(2-7)

3/O

ANT-III

9d(2-7)

R/O

REK II

REK II

REK II

REK II

Bosun

9f

9f

9f

9f

Q/M

9f

9f

9f

9f

Sailor

9g

9g

9g

Cook

9g

9g

9g

9g

10

Messboy

9g

9g

9g

Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan
Mualim mempunyai
ijazah ORU
2. Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh
pengukuhan
sesuai jabatan.

UNRESTRICTED VOYAGE
B. ENGINE DEPARTEMENT
NO

Jabatan

KW 7500 atau >

KW 3000 s/d < 7500

KW 750 s/d < 3000

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JML

COC

COP

C/E

ATT-I

10a(2-5)

ATT-I

10a(2-5)

ATT-II

10b(2-5)

2/E

ATT II

10a(2-5)

ATT II

10a(2-5)

ATT III

10b(2-5)

3/E

ATT II

10c(2-5)

ATT III

10c(2-5)

ATT III

10c(2-5)

4/E

ATT II

10c(2-5)

Eng.Foreman

10d

10d

10d

Oiler

10d

10d

10d

Wiper

10e

10e

10c

Catatan : Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh


pengukuhan
sesuai jabatan.

NEAR COASTAL VOYAGE


A. DECK DEPARTEMENT
NO

Jabatan

GT 10.000 atau >

GT 3000 s/d < 10.000

GT 1500 s/d <3000

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JM
L

COC

COP

Master

ANT-I

9a(2-8)

ANT-I

9a(2-8)

ANT-II

9b(2-8)

C/O

ANT-I

9a(2-8)

ANT-I

9a(2-8)

ANT-II

9b(2-8)

2/O

ANT-III

9d(2-7)

ANT-III

9d(2-7)

ANT III

9d(2-7)

3/O

ANT-III

9d(2-7)

ANT-III

9d(2-7)

R/O

ORU/
REK II

ORU/
REK II

ORU/
REK II

Bosun

9f

9f

9f

Q/M

9f

9f

9f

Sailor

9g

9g

9g

Cook

9g

9g

9g

10

Messboy

9g

9g

9g

Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan
Mualim mempunyai
ijazah ORU
2. Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh
pengukuhan
sesuai jabatan.

NEAR COASTAL VOYAGE


A. DECK DEPARTEMENT (Sambungan)
NO

Jabatan

GT 500 s/d 1500

GT <500

JML

COC

COP

JML

COC

COP

Master

ANT-II

9b(2-8)

ANT-IV

9c1)(b-h)

C/O

ANT-II

9b(2-8)

ANT-IV

9e(2-7)

2/O

ANT-III

9d(2-7)

3/O

R/O

ORU/ REK II

ORU/ REK II

Bosun

9f

Q/M

9f

9f

Sailor

Cook

9g

9g

10

Messboy

Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan
Mualim mempunyai
ijazah ORU
2. Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh
pengukuhan
sesuai jabatan.

NEAR COASTAL VOYAGE


B. ENGINE DEPARTEMENT
NO

Jabatan

KW 7500 atau >

KW 3000 s/d < 7500

KW 750 s/d < 3000

KW 750 s/d < 3000

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JML

COC

COP

C/E

ATT-I

10a(2-5)

ATT-I

10a(2-5)

ATT-II

10b(2-5)

ATT-II

10b(2-5)

2/E

ATT II

10a(2-5)

ATT II

10a(2-5)

ATT III

10b(2-5)

ATT III

10b(2-5)

3/E

ATT III

10c(2-5)

ATT III

10c(2-5)

ATT III

10c(2-5)

ATT III

10c(2-5)

4/E

ATT III

10c(2-5)

Eng.For
eman

10d

10d

10d

10d

Oiler

10d

10d

10d

10d

Wiper

10e

10e

Catatan :1.C/E untuk kapal ukuran 750 s/d <3000; berijazah ATT II atau lebih
boleh ijazah ATT III
apabila telah memperoleh pengukuhan sebagai kepala kamar mesin
2.Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh
pengukuhan
sesuai jabatan.

LOCAL VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT
NO

Jabatan

GT 10.000 atau >

GT 3000 s/d < 10.000

GT 1500 s/d <3000

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JML

COC

COP

Master

ANT-II

9a(2-8)

ANT-III

9a(2-8)

ANT-III

9b(2-8)

C/O

ANT-III

9a(2-8)

ANT-III

9a(2-8)

ANT-IV

9b(2-8)

2/O

ANT-III

9d(2-7)

ANT-IV

9d(2-7)

ANT IV

9d(2-7)

R/O

ORU/ REK
II

ORU/
REK II

ORU/
REK II

Bosun

9f

9f

9f

Q/M

9f

9f

9f

Sailor

9g

9g

Cook

9g

9g

9g

Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan
Mualim mempunyai
ijazah ORU kecuali kapal berukuran GT>5001(satu) orang saja
diantara Nakhoda
dan Mualim mempunyai ijazah ORU
2. Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh
pengukuhan
sesuai jabatan.

LOCAL VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT (Sambungan)
NO

Jabatan

GT 500 s/d 1500

GT <500

JML

COC

COP

JML

COC

COP

Master

ANT-IV

9b(2-8)

ANT-IV

9c2)(b-h)

C/O

ANT-IV

9b(2-8)

ANT-V

9e(2-7)

2/O

ANT-V

9d(2-7)

ANT-V

9e(2-7)

R/O

ORU/ REK II

ORU/ REK II

Bosun

Q/M

9f

9f

Sailor

Cook

9g

9g

Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan
Mualim mempunyai
ijazah ORU kecuali kapal berukuran GT>5001(satu) orang saja
diantara Nakhoda
dan Mualim mempunyai ijazah ORU
2. Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh
pengukuhan
sesuai jabatan.

LOCAL VOYAGE
B. ENGINE DEPARTEMENT
NO

Jabata
n

KW 7500 atau >

KW 3000 s/d < 7500

KW 750 s/d < 3000

KW 750 s/d < 3000

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JML

COC

COP

JML

COC

COP

C/E

ATT-II

10a(2-5)

ATT-III

10a(2-5)

ATT-IV

10b(2-5)

ATT-II

10b(2-5)

2/E

ATT III

10a(2-5)

ATT III

10a(2-5)

ATT IV

10b(2-5)

ATT III

10b(2-5)

3/E

ATT III

10c(2-5)

ATT IV

10c(2-5)

ATT IV

10c(2-5)

ATT III

10c(2-5)

Eng.Fo
reman

10d

10d

10d

10d

Oiler

10d

10d

10d

10d

Wiper

10e

Catatan :Masing-masing COC (certificate Of Competence) harus memperoleh


pengukuhan
sesuai jabatan.

Anda mungkin juga menyukai