Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI NAUTIKA

MAKALAH PEMUATAN KARGO


“SURVEY RUANG MUAT DI KAPAL TANKER”

OLEH :
SEPTIAN EKO PURNOMO – 17.53.1091

POLITEKNIK BUMI AKPELNI


SEMARANG
TAHUN 2019
MAKALAH PEMUATAN KARGO
“SURVEY RUANG MUAT DI KAPAL GENERAL CARGO”
Oleh:
Yoa Rala Dinta ( NIT : 17.53.1094 )
Email : yoasadega@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang
dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Kapal kargo memuat
barang-barang perdagangan internasional. Kapal jenis ini, memuat barang
berbentuk drum, karung dan lain sebagainya. Kapal kargo pada umumnya
didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme
lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran. Jenis-jenis
pengangkutan kargo termasuk kapal kontainer dan pengangkutan massal.
Dari banyak jenis muatan yang dimuat oleh kapal jenis ini, akan
menimbulkan perlakuan khusus dalam perawatan atau kebersihan ruang
muat. Maka dari itu, harus ada survey ruang muat secara berkala oleh
surveyor. Maka dari itu saya memilih materi tentang survey ruang muat ini
dalam pembahasan makalah ini.
Catatan terawal mengenai aktivitas pengangkutan laut menyebut
pengangkutan barang-barang untuk perdagangan; bukti-bukti sejarah dan
arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah meluas pada awal abad ke-
1 SM. Keinginan untuk mengoperasikan rute perdagangan untuk jarak yang
lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi perbaikan dalam desain
kapal pada masa Zaman Pertengahan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini ditujukan untuk merumuskan
permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah, sebagai berikut :
1. Dokumen kapal dalam pelaksanaan survey ruang muat pada kapal
general kargo.
2. Dokumen muatan dalam pelaksanaan survey ruang muat pada kapal
general kargo.
3. Persiapan ruang muat pada kapal general kargo.
4. Pelaksanaan survey ruang muat pada kapal general kargo.
5. Monitoring hasil survey pada kapal general kargo.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persiapan Dokumen Kapal Dalam Pelaksanaan Survey Ruang Muat


Sebuah kapal agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan aman, harus
dilengkapi dengan dokuemn kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Terdapat beberapa macam sertifikat kapal, yang keberadaannya merupakan
persyaratan bagi kapal yang bersangkutan sesuai dengan peruntukannya.
Jenis-jenis sertifikat tersebut adalah :
1. Ship Nationality / Ship Registry
Ship Registry adalah proses dimana suatu kapal didokumentasikan dan
diberikan kewarganegaraan dari negara tempat kapal tersebut
didokumentasikan. Kebangsaan memungkinkan kapal melakukan
perjalanan internasional karena merupakan bukti kepemilikan kapal.
2. International Tonnage Certificate
Sertifikat yang diterbitkan kepada pemilik kapal oleh departemen
pemerintah dalam hal kapal yang memiliki berat kotor dan dan berat
bersihnya telah ditentukan sesuai dengan Konvensi Internasional
Pengukuran Tonnage Kapal. Sertifikat menyatakan berat kotor dan
bersih bersama dengan rincian ruang yang dikaitkan dengan masing-
masing.
3. Cargo Ship Safety Construction Certificate
Ini mengandung pembangunan dan pemeliharaan kapal keselamatan
konstruksi, sertifikat ini dilaksanakan di bawah SOLAS ‘74, sertifikat
validitas periode adalah 5 tahun, sertifikat ini dikirim setelah survey ke
kapal, keluar dalam peraturan 1/10 dari SOLAS ‘74. dan memenuhi
persyaratan yang berlaku dari Bab II-1 dan II-2 selain mereka yang
berkaitan dengan kebakaran pemadaman aplikasi dan rencana
pengendalian kebakaran rencana safcon. masalah administrasi sertifikat.
4. Cargo Ship Safety Radio Certificate
Sertifikat peralatan keselamatan kapal kargo berlaku untuk semua kapal
di atas 300 GRT kecuali kapal Penumpang. Sertifikasi radio keselamatan
kapal kargo dimulai dengan survei awal yang akan dilakukan pada saat
kapal pertama kali disertifikasi.
5. Cargo Ship Safety Equipment Certificate
Perlengkapan perekaman untuk sertifikat keselamatan kapal kargo akan
dilakukan secara permanen. Ini mengandung tambahan perlengkapan
bawa selaman hidup yang aman, termasuk aplikasi penghematan
kehidupan, aplikasi pemadaman kebakaran api, sinyal cahaya dan suara
suara.
6. Safe Manning Certificate
Sertifikat Pengawakan (Safe Manning Certificate) adalah sertifikat yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk awak
kapal yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai
dengan ketentuan nasional dan internasional yang menerangkan jumlah
awak kapal yang diwajibkan dan sertifikat keahlian.
7. Civil Liability Certificate
Konvensi Kewajiban Sipil memastikan bahwa kompensasi yang
memadai tersedia karena kerusakan polusi minyak yang diakibatkan oleh
korban maritim yang melibatkan kapal pengangkut minyak.
8. Load Line Certificate
Sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak klasifikasi atau penjaga pantai.
Sertifikat jalur pemuatan internasional memberikan perincian freeboard
kapal dan menyatakan bahwa kapal telah disurvei dan garis pemuatan
yang sesuai ditandai di sisinya.
9. Hull & Machinery Certificate
Struktur, mesin dan peralatan kapal kargo (selain dari barang-barang
yang terkait dengan sertifikat survei untuk kapal kargo, sertifikat
keselamatan kapal kargo, sertifikat peralatan keselamatan kapal kargo,
dan sertifikat radio keselamatan kapal kargo dikeluarkan) harus disurvei
sesuai dengan Peraturan 10 Bab I SOLAS dan dengan persyaratan
Pesanan Laut yang berlaku untuk kapal.
10. Sea Worthiness Certificate
Bagian terpenting dari industri pelayaran berkaitan dengan perlindungan,
keamanan dan keselamatan kapal pengangkutan laut dalam transportasi.
11. Safety Management Certificate
Safety Management memberikan standar internasional untuk manajemen
dan pengoperasian kapal yang aman dan untuk pencegahan polusi.
Tujuannya adalah memastikan keselamatan di laut, mencegah cedera dan
kematian manusia, serta menghindari kerusakan lingkungan.
B. Persiapan Dokumen Muatan Dalam Pelaksanaan Survey Ruang Muat
Dokumen muatan pada kapal harus dipenuhi dalam rangka bongkar
muat kapal. Jenis-jenis dokumen kapal adalah sebagai berikut :
1. Stowage Plan
Stowage Plan merupakan gambaran informasi kondisi muatan yang
berada dalam ruang muat baik mengenai Letak, Jumlah dan Berat muatan
sesuai consignment mark bagi masing-masing pelabuhan tujuannya
2. Cargo Hold Cleaning Procedure
Mempersiapkan cargo holds untuk memuat grain tergantung pada kargo
sebelumnya.
a. Cargo holds harus dibersihkan dan dikeringkan secara menyeluruh
dan melacak muatan sebelumnya dalam bingkai,balok, balok utama,
dan struktur lainnya.
b. Seharusnya tidak ada karat dan atau skala cat di manapun di cargo
holds, sekat, ruang hopper atas dan bawah, di bawah tutup penetasan
dan tank top.
c. Seharusnya tidak ada jejak serangga hidup & mati & kumbang.
d. Penutup lambung harus dibersihkan dari residu kargo dan memiliki
lubang pembuangan yang cukup. Lambung kapal tutupnya harus
butiran ketat tapi tidak kedap air.
e. Sumur-sumur harus dibersihkan dari pengangkutan kargo
sebelumnya dan bebas bau.
f. Hisap lambung kapal harus operasional setiap saat.
3. Tank Inspection Certificate (By Surveyor)
Membersihkan tangki adalah persyaratan standar dan harus dilakukan
dengan pembersihan spesialis fasilitas.
4. Trimming
Berarti leveling atau pemerataan dari muatan didalam ruang muatan,
sebagian maupun keseluruhan.
5. Draft Survey
Draft survey adalah perhitungan berat muatan yang dimuat atau
dibongkar dari kapal dari ukuran perubahan dalam pemindahannya.
C. Persiapan Ruang Muat
1. Cargo Hold Cleaning : Sweeping, Washing, Mopping, Drying
Sebelum memuat muatan kita harus membersihkan ruang muat kita harus
menyapu, mengepel dan menyiram supaya kotoran yang ada diruangn
muat bisa bersih yang sesuai kita inginkan, dan supaya muatan bisa
dalam kondisi aman.
2. Test water proof of hatch cover
Kita harus mengetes atau mengecek air yang ada diatas tutup palka
kapal, apakah tutup palka bocor atau tidak.
3. Test hydroulic hatch cover
Sebelum memuat muatan yang harus kita masukan didalam palka kita
harus mengecek semua tutup palka apakah layak atau tidak agar supaya
muatan tidak rusak.
4. Test pipa udara dan ventilasi
Kita harus mengetes atau memeriksa pipa udara dan ventilasi agar suhu
udara yag ada diruang muat agar muatan tetap dalam keadaan aman.
D. Pelaksanaan Survey Ruang Muat
Ruang muatan bisa berupa ruang palka, tangki-tangki, container, ruang
muatan curah dan lain-lain. Yang pertama harus dilakukan adalah melakukan
survey apakah ruang muat itu telah siap untuk dimuati. Dalam hal ini terdapat
beberapa hal yang harus diperiksa, yaitu:
1. Kebersihan Palka
Kenapa sebelum melaksanakan kegiatan memuat, kita harus
melaksanakan kebersihan palka, tanki, dll dengan sebersih mungkin,
bahkan kita memastikan kalau ruang muat tersebut tidak ada kotoran
sedikit pun, supaya kita mengetahui, apakah ruang muat tersebut sudah
layak dimuati atau tidak, dan supaya kegiatan tersebut mendukung
kegiatan pemuatan supaya terlaksana dengan baik.
2. Lashing Muatan
Kita harus melashing supaya muatan tertata dengan baik, dan kita harus
memeriksa muatan yang ada diatas kapal apakah lasingannya sudah
sempurna atau aman, supaya nanti ketika sudah berada diatas laut semua
muatan dalam keadaan aman, walaupun cuaca dalam kodisi buruk, kita
tidak kwatir tentang muatan yang kita bawa.
3. Pipa Udara dan Pipa-Pipa Peranginan
Kita harus memeriksa pipa udara dan pipa-pipa peranginan supaya kita
mengetahui apakah pipa tersebut bocor atau tidak, agar suhu muatan dan
suhu ruangan yang dikapal tetap stabil dan aman, agar semua yang ada
di atas kapal seperti muatan, maupun semua awak dan semua crew kapal
merasa nyaman dengan keadaan dan suasana yang terciptakan dengan
melalui pipa-pipa yang sudah diperiksa maka dari itu kita harus
memeriksa semua pipa yang ada dikapal supaya kita dan muatan tetap
dalam kondisi aman.
Survey muatan itu sendiri Survey dilakukan pada waktu muat
maupun bongkar, termasuk keadaan muatan:
a. Rusak, basah, bocor, robek, pecah, penyok.
b. Lengket satu sama lain, ringsek karena salah dalam
penyusunan/pemadatan.
c. Kurang peranginan sehingga timbul keringat kapal dan keringat
muatan.
d. Salah dalam menggunakan alat bantu muat bongkar misalnya sling.
e. Pemisahan delicate cargo dengan odorus cargo.
f. Separasi dan dunnage muatan.
g. Pemisahan muatan dingin sesuai jenisnya dan muatan berbahaya
sesuai kelasnya.

E. Monitoring Hasil Survey


Pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang
ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat
membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah
tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang
status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yansg diselesaikan
berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan
tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk
mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas
efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan
manajemen yang sedang berjalan. Ada kesesuaian sebagai berikut:
1. Pelaksaan muat sesuai stowage plan
Pelaksanaan muat harus sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan
sebelumnya supaya terlaksana dengan sempurna.
2. Pengecekan setiap jam dengan draft survey
Pengecekan harus sesuai dengan perhitungan berat muatan yang dimuat
atau dibongkar dari kapal dari ukuran perubahan dalam pemindahannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kapal Kargo adalah sebuah alata transportasi laut yang dimana,
kegunaannya untuk memuat atau mengangkut muatan barang seperti :
drum,beras,semen dan lain sebagainya. Maka dari pembahasan yang
dipaparkan dapat diambil kesimpulan :
1. Sebuah kapal agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan aman, harus
dilengkapi dengan dokumen kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Karena dokumen-dokumen tersebut merupakan legalisasi pelayaran
kapal niaga.
2. Dalam pengiriman dan penerimaan muatan, pada setiap muatan harus
memiliki kelengakapan dokumen-dokumen muatan. Karena jika
dokumen muatan lengkap akan memperlancar proses bongkar muat suatu
muatan.
3. Proses persiapan ruang muat harus sesuai dengan prosedur yang sudah di
tetapkan. Karena persiapan ruang muat menentukan kualitas muatan saat
pelaksaan pengiriman.
4. Pelaksaan survey ruang muat dilakukan oleh surveyor. Diamana dalam
pelaksaaan tersebut sesuai dengan kententuan yang berlaku dalam proses
survey. Kriteria kualitas ruang muat harus sesuai dengan ketetapan yang
berlaku.
5. Dalam pelaksaan monitoring survey ruang muat, yang dilakukan yaitu
apakah pelaksaan memuat sesuai dengan stowage plan, pengecheckan
pemuatan pada draft survey, dan yang terakhir yaitu final draft survey.
B. Saran
1. Dokumen kapal dalam pelaksanaan survey ruang muat pada kapal
general kargo.
Dokumen-dokumen kapal dibuat untuk memenuhi syarat dalam survey
ruang muat dan dokumen-dokumen supaya kapal kita bisa dianggap laik
laut, untuk bukti ketika ada audit diatas kapal, dan supaya memenuhi
yang di tentukan oleh pemerintah.
2. Dokumen muatan dalam pelaksanaan survey ruang muat pada kapal
general kargo.
Dokumen-dokumen muatan dibuat untuk memenuhi ketentuan dan
supaya pada saat melaksanakan memuat bisa terlaksana dengan
sempurna.
3. Persiapan ruang muat pada kapal general kargo
Persiapan ruang muat dilakukan, supaya muatan yang kita muat bisa
tertata dengan rapi dan dalam keadaan bersih.
4. Pelaksanaan survey ruang muat pada kapal general kargo.
Survey atau memeriksa ruang muat yang kita lakukan, agar supaya ruang
muat tersebut benar-benar siap untuk dimuati, ketika ruang muat tersebut
belum siap untuk dimuati,maka itu yang jadi tugas kita untuk
mempersiapkan semuanya agar siap untuk dimuati.
5. Monitoring hasil survey pada kapal general kargo.
Melaksanakan muat sesuai stowage plan, untuk memenuhi pengecekan
setiap jam dengan draft survey, supaya suatu pemuatan atau
pembongkaran bisa terlaksana dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Arso Martopo & H. Soegiyanto, MM, (2004), Penanganan Dan Pengaturan


Muatan Semarang
Arso Martopo (2007), Penangan dan Pengaturan Muatan, Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Purhubungan Laut
Arso Martopo (2009), Independent Cargo Surveyor, Marunda, Jakarta
Fakhrurrozi, (2016), Penangan Pengaturan dan Pengamanan Muatan Kapal
Yogyakarta, Depublish
Mohammad Wahyuddin (2012, 22 Februrari). Dokumen Muatan (Kargo) Kapal.
Dikutip 20 Maret 2019 dari Kapal Cargo :
http://kapalcargo.blogspot.com/2012/02/dokumen-muatan-cargo-
kapal.html
Sutijar (2010), Pelayaran dan Perkapalan, Pustaka Beta

Anda mungkin juga menyukai