Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PEDOMAN PENULISAN

A. PENDAHULUAN

Karya Ilmiah Terapan (KIT) pada Politeknik Pelayaran Banten adalah karya
ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, di bawah pengawasan atau pengarahan
dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan
sesuai keilmuannya masing-masing. KIT dibuat sebagai salah satu persyaratan
baku untuk menyelesaikan program Diploma III dan wajib diselesaikan pada
periode yang ditetapkan. KIT merupakan proses penyajian keadaan tertentu yang
dialami peserta pada saat melaksanakan praktek berlayar di atas kapal niaga.
Sistematika penulisan KIT mengacu pada pola dasar penulisan karya ilmiah
dan rekomendasi Marine Safety Committee dalam Code for the Investigation of
Marine Casualties and Incidents. Resolusi ini menguraikan sistematika
penyusunan laporan terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan di
kapal selama dalam pelayaran, berlabuh atau sandar di pelabuhan sehingga
terwujud safety, minimalisasi kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
pencegahan polusi dari kapal, penerapan prosedur, pengoperasian alat di atas
kapal serta evaluasi penerapan atau pengujian atas prosedur maupun komponen.

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi KIT adalah bidang pelayaran yang dikembangkan


berdasarkan program studi masing-masing peserta dan berhubungan dengan satu
atau lebih mata kuliah yang disajikan dalam program diklat yang diikuti.
KIT ditulis berdasarkan suatu kejadian, yaitu kegagalan fungsi, kerusakan
atau kecelakaan yang dialami Peserta ketika praktek di kapal. KIT menggunakan
metode action research dengan aplikasi teknik Gugus Kendali Mutu (Total Quality
Control) tetapi hanya berfokus pada tahap plan (perencanaan) sehingga akan
terbentuk usulan rencana perbaikan terhadap hal-hal yang menjadi penyebab
terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan, penerapan prosedur, pengoperasian alat

1
di atas kapal, evaluasi penerapan atau pengujian atas prosedur maupun
komponen.
C. BIMBINGAN PENULISAN

Untuk menjamin agar kriteria dan kualitas KIT terpenuhi maka ditunjuk
pembimbing penulisan. Penulisan KIT diselesaikan selama melaksanakan akhir
pendidikan.
Dalam penulisan KIT, setiap Peserta dibimbing oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II. Kedudukan masing-masing pembimbing adalah sama tetapi
keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Tugas dan fungsi pembimbing
I dan II diatur sebagai berikut :
1. Pembimbing I
Membimbing penulisan sehingga substansi bahasan KIT berhubungan
dengan satu atau lebih mata kuliah yang disajikan pada Program Diploma III.
2. Pembimbing II
Membimbing penulis pada sistematika penulisan KIT yang memenuhi
ketentuan pada Pedoman Penulisan KIT.

D. MEKANIKA PENGAJUAN DAN PENGUJIAN KIT

Mekanisme pengajuan KIT adalah sebagai berikut :


1. Peserta Mengajukan judul pada saat sebelum ujian tengah semester mata
kuliah metodologi penelitian setelah mendapat persetujuan pembimbing I
dan II
2. Peserta yang telah mengajukan KIT kepada Ketua Prodi akan memperoleh :
a. Surat penugasan seminar KIT
b. Berita acara seminar KIT
c. Formulir seminar KIT di Lembar koreksi KIT
d. Jadwal seminar KIT
3. KIT yang telah diseminarkan dan dinyatakan layak akan mendapat
pengesahan dari Ketua Prodi.
4. Ujian KIT dilaksanakan di bawah koordinasi prodi

2
E. PLAGIAT

Dalam penulisan KIT, penulis wajib menjaga keaslian KIT dengan tidak
melakukan plagiat yang meliputi tetapi tidak terbatas pada :

1. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data


dan/atau informasi dari sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
2. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat
data dan/atau informasi dari sumber tanpa menyebut sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
4. Menggunakan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-
kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan
sumber secara memadai.

Terhadap KIT yang diduga plagiat maka akan dilakukan persandingan kedua
karya dimaksud sebagai sumber yang tidak dinyatakan. Jika terbukti terjadi plagiat
maka KIT dinyatakan batal dan selanjutnya dilakukan perbaikan.

F. FORMAT KIT

Format penulisan KIT dibagi dalam tiga bagian: (a) awal; (b) isi; dan (c) akhir.
1. BAGIAN AWAL
a. Halaman sampul
b. Halaman judul
c. Halaman pernyataan keaslian
d. Halaman pengesahan
e. Kata pengantar / ucapan terima kasih
f. Abstrak / Abstract (Bahasa Indonesia dan Inggris)
g. Daftar Isi
3
h. Daftar table (jika diperlukan)
i. Daftar gambar (jika diperlukan)
j. Daftar lampiran (jika diperlukan)

Setiap halaman pada bagian awal KIT memiliki fungsi dan tujuan yang
berbeda. Penjelasan isi dan teknik penulisan masing-masing halaman pada
bagian awal adalah sebagai berikut :

1) Halaman sampul

Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya


ilmiah, halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas
dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah
tersebut yang berupa judul, jenis karya ilmiah (Karya Ilmiah Terapan),
identitas penulis, institusi Politeknik Pelayaran Banten, dan tahun
pengesahan. Ketentuan mengenai penulisan Halaman Sampul adalah
sebagai berikut:
(a) Judul KIT dicetak dengan huruf capital tegak Arial bold (font 14) Logo
Politeknik Pelayaran Banten berdiameter 6 cm berwarna.
(b) Tulisan : Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Diploma III (font 12)
(c) (nama lengkap, NIM dan Diklat Pelaut, spasi 1.5)
(d) Tulisan : PROGRAM DIKLAT DIPLOMA III (font 12)
(e) Tulisan : POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN (font 12)
(f) Tulisan : Tahun penyusunan (font 12)

Kalimat atau kata dicetak dengan huruf capital warna hitam dan ditempatkan
secara simetris di tengah ruang tulis. Contoh Halaman Sampul dapat dilihat
pada lampiran 1.
2) Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada halaman Judul sama
dengan Halaman Sampul.
Halaman ini telahdiperhitungkan sebagai halaman bernomor 1 namun tidak
dicantumkan. Contoh Halaman Judul dapat dilihat pada Lampiran 2.
3) Pernyataan Keaslian
Halaman ini berisi pernyataan penulis dari Peserta bahwa narasi yang
ada di dalam KIT, kecuali kutipan, merupakan ide asli dan belum pernah

4
digunakan sebelumnya untuk memperoleh ijazah D-III. Contoh Pernyataan
Keaslian dapat dilihat pada lampiran 3.

4) Halaman Persetujuan Seminar


Halaman ini bergaris bingkai rangkap ukuran dari tepi kiri 4 cm, atas,
kanan dan bawah 3 cm.
(a) Halaman ini secara berturut memuat :
(b) Tulisan : Persetujuan Seminar Karya Ilmiah Terapan;
(c) Judul KIT (dengan huruf kapital, bold);
(d) Nama Peserta (dengan huruf kapital);
(e) Nomor Induk Siswa;
(f) Tulisan : Dengan ini dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan.
(g) Persetujuan Pembimbing dan Pelaksana Diklat Pelaut.
(h) Halaman ini merupakan halaman bernomor ii tanpa mencantumkan
nomor halaman. Contoh Halaman Persetujuan Seminar dapat dilihat
pada lampiran 4.
5) Halaman Perngesahan
Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya
ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya oleh institusi penulis.
Halaman ini bergaris bingkai rangkap ukuran dari tepi kiri 4 cm, atas, kanan,
dan bawah 3 cm. Logo Politeknik Pelayaran Banten dalam bentuk bayangan
(warna abu-abu), diameter 6 cm. Halaman ini secara berurut memuat :
(a) Judul KIT (dalam huruf kapital, hold, diletakkan di center text);
(b) Tulisan: Disusun dan diajukan oleh;
(c) Nama Peserta (huruf kapital) Nomor Induk Peserta;
(d) Tulisan: Telah dipresentasikan di depan panitia seminar KIT Politeknik
Pelayaran Banten pada tanggal (diletakkan di center text);
(e) Persetujuan Pembimbing, mengetahui Pelaksana Diklat Pelaut dan
Direktur Politeknik Pelayaran Banten. Contoh Halaman Pengesahan
dapat dilihat pada lampiran 5.
6) Kata Pengantar
Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah.
Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau
penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan KIT. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan
tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya
5
bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan
dalam menyelesaikan KIT. Contoh Kata Pengantar dapat dilihat pada
lampiran 6.
7) Abstrak
Abstrak merupakan intisari hasil penulisan KIT, lebih singkat dari pada
ringkasan, komprehensif, dan jelas menerangkan isi KIT, Abstrak disusun
dengan urutan kata ABSTRAK disusul nama penulis tanpa gelar (ditulis
dengan huruf kapital, tidak dibold, tegak), judul KIT, kata “dibimbing oleh’
yang diikuti nama-nama pembimbing. Abstrak dalam paragrap kedua berisi
memuat permasalahan, tujuan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi tindakan
pencegahan. Pembaca umumnya memulai menelaah isi sebuah KIT pada
abstrak untuk kemudian memutuskan apakah Ia melanjutkan membaca isi
KIT secara keseluruhan atau tidak. Absrak disusun secara padat, sistematik,
akurat, dan lengkap. Table, grafik dan gambar, serta pengacuan pada
sumber tidak dicantumkan pada abstrak. Abstrak diketik dalam font 12, spasi
1, kurang lebih 200 kata. Contoh Abstrak dapat dilihat pada lampiran 7.
Abstrak bagian ini memuat terjemahan abstrak dalam bahasa Inggris.
Terjemahan abstrak mengikuti kaidah bahasa Inggris yang baik dan benar.
8) Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman
masing-masing bagian tersebut. Agar daftar isi ringkas dan jelas, sub bab
derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Bagian isi disusun secara
teratur dan memuat secara rinci isi keseluruhan KIT menurut nomor
halaman, berturut-turut sebagai berikut :

6
Tabel 1. Sistematika Karya Ilmiah Terapan dengan metode kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya


B. Landasan Teori
C. Kerangka Penelitian
D. Hipotesis (Jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
B. Penggunaan Variabel/Subjek Penelitian
C. Teknik dan Metode Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Diskripsi Object Penelitian
2. Diskripsi Variable Penelitian
B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

7
Tabel 2. Sistematika Karya Ilmiah Terapan dengan metode kualitatif

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya


B. Landasan Teori
C. Kerangka Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data/Subyek Penelitian
C. Metode/Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


B. Hasil Penelitian
1. Penyajian Data
2. Analisis Data
C. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

8
Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital dan ditebalkan, diletakkan
tepat pada tepi atas, simetris dari batas tepi kiri dan kanan.
Tulisan “Halaman” diketik merapat ke tepi kanan, tiga spasi di bawah tulisan
DAFTAR ISI. Susunan daftar isi dimulai dua spasi di bawah tulisan Halaman.
Jarak antar judul dan subjudul adalah dua spasi. Jika judul dan subjudul
lebih dari satu barus, baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak satu
spasi dengan identasi lima ketukan dari huruf awal baris pertama.
Judul dan subjudul ditulis dengan huruf yang sama dengan naskah tanpa
ditebalkan. Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada lampiran 8.
9) Daftar Tabel
Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor tabel dan
halamannya. Daftar tabel diketik dengan huruf kapital, tegak, ditebalkan
(tanpa diakhiri dengan titik) dan ditempatkan tepat pada tepi atas di tengah
ruang tulis, simetris dari tepi kiri dan kanan.
Daftar tabel digunakan untuk memuat nama tabel yang ada dalam KIT.
Penulisan nama tabel menggunakan huruf kapital di awal kata (tittle case).
Contoh Daftar Tabel dapat dilihat pada lampiran 9.
10) Daftar Gambar
Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi urutan judul
gambar dan nomor halamannya. Daftar Gambar ditulis dengan format yang
sama dengan Daftar Tabel. Contoh Daftar Gambar dapat dilihat pada
lampiran 10.
11) Daftar Lampiran
Daftar lampiran diletakkan sesudah daftar gambar, berisi judul lampiran
dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan format yang sama
dengan Daftar tabel dan daftar gambar. Contoh Daftar Lampiran dapat dilihat
pada lampiran 11.
1. Daftar Singkatan
Daftar arti lambang dan singkatan memuat lambang dan singkatan
yang ada dalam KIT. Bagian ini diperlukan kalau KIT menggunakan
banyak lambang dan singkatan.

9
Daftar ini dibuat dengan format yang sama dengan daftar tabel, terdiri
dari dua kolom, kolom pertama berisi singkatan dan lambang dan
kolom kedua berisi penjelasan. Contoh Daftar Arti Lambang dan
Singkatan dapat dilihat pada lampiran 12.
2. BAGIAN ISI
Isi KIT disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab dari pendahuluan
sampai kesimpulan diatur dalam pedoman penulisan KIT. Pola dasar
penulisan KIT disusun dengan tata penulisan dan penomoran sebagai
berikut :
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penulisan latar belakang diawali dengan jastifikasi umum atau
uraian rasional tentang objek penelitian. Selanjutnya
menggambarkan menariknya masalah yang diteliti, pentingnya
penelitian, masalah yang diangkat dalam penelitian merupakan
sesuatu yang baru yang belum pernah diteliti (jika sudah ada
penelitian sebelumnya maka perlu dikemukakan mengapa diteliti
lagi) serta seberapa jauh ketersediaan data. Bagi akhir latar latar
belakang menyajikan data awal tentang kegagalan fungsi,
kerusakan atau kecelakaan yang diteliti, penerapan prosedur,
pengoperasian alat di atas kapal, evaluasi penerapan atau
pengujian atas prosedur maupun komponen.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah menyatakan atau mempertanyakan apa yang
akan dibahas. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk
Kalimat pernyataan atau pertanyaan. Rumusan masalah harus
sejalan dengan latar belakang.
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah secara teknis menyatakan nama, tempat,
kejadian dimana kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan
yang diteliti terjadi, penerapan prosedur, pengoperasian alat di
atas kapal, evaluasi penerapan atau pengujian atas prosedur
maupun komponen.
D. TUJUAN PENELITIAN

10
Tujuan penelitian dinyatakan dalam pernyataan singkat yang
memuat harapan yang ingin dicapai. Penelitian bertujuan
melakukan analisis terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan, penerapan prosedur, pengoperasian alat di atas
kapal, evaluasi penerapan atau pengujian atas prosedur maupun
komponen. Tujuan penelitian harus relevan dengan masalah.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi uraian yang menunjukkan landasan teori dan
kosep – konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji dan uraian
mengenai pendapat terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang
dikaji. Penulis harus melakukan penafsiran dan pemaknaan terhadap
semua kutipan yang digunakan.
III. METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi rincian tentang langkah-langkah dan metodelogi
penyelesaian masalah, Intrumen yang digunakan, metode pengambilan
data atau analisa data.
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bagian ini digunakan untuk menyatakan hasil analisis yang dilakukan
dengan metode yang ditetapkan. Analisis dan pembahasan dilakukan
melalui review atas informasi faktual yang relevan. Jika tidak terdapat
fakta yang dapat menghubungkan urutan suatu kejadian maka
dibangun asumsi yang logis sebagai pengganti tidak tersedianya fakta,
data atau informasi, tetapi asumsi yang digunakan harus dijelaskan
dengan baik. Jika analisis tidak mengarah pada terciptanya kesimpulan
yang permanen maka hipotesis dapat digunakan.
V. PENUTUP
Bagian penutup terdiri dari 2 sub bagian yang disusun terpisah, yaitu :
A. SIMPULAN
Simpulan merupakan substansi dari analisis dan pembahasan dan
dapat berupa intisari dari suatu uraian deskriptif yang disajikan
secara singkat dan jelas. Penulis menyimpulkan hasil
pembahasan secara tegas dan lugas sesuai dengan
permasalahan yang dituangkan dalam rumusan masalah.
B. SARAN

11
Saran disajikan secara jelas berdasarkan temuan yang relevan
dengan rumusan masalah, dan selanjutnya dianalisis untuk
menyatakan tindakan yang direkomendasikan.

b. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari KIT memuat antara lain :
i. Daftar pustaka
Daftar Referensi merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau
referensi atau acuan dan dasar penulisan KIT. Daftar referensi ini dapat
berisi buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara, atau
email. Penulisan KIT wajib menggunakan sekurang – kurangnya 7
referensi baik dalam bentuk hard copy ataupun soft copy.
Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya sumber
yang dikutip dalam naskah, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak
langsung. Semua bahan pustaka yang dirujuk dalam KIT harus
dicantumkan dalam daftar pustaka. Contoh daftar pustaka dapat dilihat
pada lampiran 13.
ii. Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang
menunjang penulisan KIT, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi KIT,
karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang
perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal,
table, daftar pertanyaan, gambar, gratik, desain, instrument penulisan
KIT, data mentah hasil penulisan KIT, surat izin penulisan KIT,
peraturan-peraturan, rumus-rumus yang digunakan, table-tabel
pendukung dan proses perhitungan statistik yang befungsi melengkapi
uraian yang telah disajikan pada bagian utama KIT dan bersifat bebas.
Artinya, tidak harus mengikuti jenis dan ukuran font yang digunakan
pada isi naskah.

12
BAB II
TEKNIK PENULISAN

Teknik penulisan KIT yang berhubungan dengan ejaan, penggunaan huruf capital,
pemotong kata, penggunaan tanda baca, harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Aturan
umum penulisan KIT pada Politeknik Pelayaran Banten diatur sebagai berikut :

A. PENGETIKAN

Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan KIT yang rapi dan
seragam. Naskah KIT diketik dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kertas HVS putih polos
2. Ukuran kertas A4
3. Warna kertas putih polos
4. Berat kertas 80 gram
5. Jenis huruf Arial
6. Ukuran huruf font 12
7. Spasi baris ganda (double)
Apabila harus menggunakan kertas khusus, seperti kertas grafik, kertas kalkir
untuk gambar, dan sejenisnya maka penggunaannya diperbolehkan.

B. POSISI KETIKAN

1. Tepi kiri pengetikan berjarak 4 cm. pinggir kanan berjarak 3 cm, atas berjarak
3 cm dan bawah berjarak 3 cm.
2. Setiap pengetikan bagian diikuti judul bagian di bawahnya dan selalu dimulai
pada halaman baru.
13
3. Sub bagian pada bagian bawah halaman harus mempunyai sekurang-
kurangnya dua baris kalimat dibawahnya sebelum pindah ke halaman
berikutnya.
4. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman, jika
menggunakan tabel panjang, dapat dipenggal, tetapi harus diberi nomor
kolom.

C. PENJILIDAN

KIT yang telah diseminarkan dan diperbaiki sesuai arahan penguji dan telah
dinyatakan memenuhi syarat, selanjutnya dijilid antero laminating dengan
ketentuan berwarna biru untuk Prodi Studi Nautika, merah untuk Prodi
Permesinan Kapal dan Kuning untuk Prodi Manajemen Transportasi Laut.

D. NOMOR HALAMAN

Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada dua
macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.
1. Angka Romawi Kecil
a. Digunakan untuk bagian awal KIT kecuali Halaman Sampul.
b. Letak: simetris di tengah (center) bawah kertas dan 3 cm dari tepi
bawah kertas
2. Angka Latin
a. Digunakan untuk bagian isi KIT.
b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi
kanan kertas.
3. Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam
matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika
ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang
diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan.
Contoh : (2.1) C = 2CTq
W = w1 – w2

14
Keterangan: 2 artinya persamaan atau ditulis pada bab 2, sedangkan 1
artinya persamaan itu adalah persamaan matematika pertama yang ditulis
pada bab tersebut.

E. NOMOR HALAMAN

Ketentuan untuk setiap bab


1. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
2. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf capital, simetris di tengah
(center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan
satu spasi simetris tengah (center), jika lebih dari satu baris.
3. Judul bab selalu diawali penulisan kata BAB lalu angka Romawi yang
menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf
capital arial 12 poin, dan cetak tebal (bold).
4. Hanya Bab, Judul Sub Bab dan judul Sub Bab Derajad Kedua dan
seterusnya, tidak dicetak tebal (bold).
Contoh penulisan bab dan sub bab:
BAB I
A. JUDUL SUB BAB
1. Subbab Derajat Kesatu
a. Subbab Kedua Butir yang Pertama
b. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua
1) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Pertama
2) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Kedua
a) Subbab Derajat Keempat Butir yang Pertama
b) Subbab Derajat Keempat Butir yang Kedua

15
BAB III
KETENTUAN LAIN

A. PENYAJIAN TABEL

Tabel digunakan untuk menyajikan data/informasi dari hasil penelitian, yang


merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas dan lebih
teratur bila dibandingkan dengan penjelasan dalam teks. Oleh karena itu, tabel
harus dipersiapkan dengan baik dan cermat.
Tabel harus diberi identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan
di atas tabel. Kata tabel ditulis secara simetris, diikuti nomor dan judul tabel. Judul
tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kecuali kata hubung.
Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar
dengan huruf awal judul tabel dengan jarak atau spasi. Jarak antara teks sebelum
tabel dan teks sesudah tabel adalah 1 spasi. Nomor tabel ditulis dengan huruf
sebagai identitas tabel yang menunjukkan bagian di mana tabel itu dimuat dan
nomor urutnya dalam bagian yang besangkutan. Dengan demikian, untuk setiap
bagian nomor urut tabel dimulai dari nomor 1. Jika tabel dikutip dari sumber lain
maka dibawah tabel secara simetris ditulis sumber dan tahun yang diketik dengan
ukuran huruf 10, seperti contoh di bawah ini.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan

No Judul Penelitian, Metode Penelitian Hasil Uji Hipotesis


Nama Peneliti, (Populasi, Sampel, Data, Hipotesis diterima/
Volume, dan issue Sumber Data, Variabel, tidak diterima
16
Teknik Uji Hipotesis)
1 Kualitas Pelayanan Populasi : Mahasiswa
Pada Perguruan mahasiswa/mahasiswi STIE menganggap kualitas
Tinggi. Furqon, Madani Balikpapan semester pelayanan UPI
Chairul. Universitas 2 sangat penting dan
Pendidikan Sampel: 400 responden kinerja pelayanan
Indonesia Bandung. mahasiswa enam fakultas di yang diberikan
2005 UPI angkatan 2003-2005 kepada mahasiswa
Data: data primer, dengan berada dalam
menggunakan kuesioner, kategori cukup baik,
skala dasar pengukuran namun demikian,
Likert. mahasiswa belum
Variabel Penelitian: merasa puas
kualitas pelayanan, kepuasan terhadap kualitas
mahasiswa pelayanan UPI,
Teknik Uji Hipotesis: uji terlihat dari skor
regresi dengan SPSS kinerja yang lebih
rendah dari
kepentingan/
harapannya

Sumber : Penelitian Dro

Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Hasil Penelitian
yang Relevan terletak pada BAB III nomor urut tabel pertama. Tabel terdiri atas
kolom dan lajur. Lebar tabel tidak boleh melewati lebar daerah pengetikan. Untuk
tabel yang memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar kertas. Tabel yang dapat
dimuat pada satu halaman diketik secara utuh pada satu halaman.
Penjelasan tabel yang hanya mengulangi angka-angka dalam tabel
hendaknya dihindari. Nomor tabel sebaiknya disebutkan dalam penulisan, dengan
jalan menyebutkan nomor urut indentitasnya, misalnya berdasarkan Tabel 2.1.
Penyebutan berdasarkan “tabel di atas”, seperti pada “tabel di bawah ini” atau
seperti “tabel berikut” harus dihindari. Penulisan seperti itu bisa membingungkan
pembaca, karena seringkali, setelah naskah diedit, posisi tabel pada halaman
yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan.

B. PENYAJIAN GAMBAR/ILUSTRASI

Untuk keperluan ilmiah, banyak macam ilustrasi yang dapat digunakan


untuk meningkatkan efektifitas komunikasi. Foto, peta, gambar, gatis, grafik, atau
histogram, dan bagan adalah macam ilustrasi yang sering digunakan. Gambar
dapat menyajikan data dalam bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami.
17
Penyajian gambar hendaknya dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu
yang signifikan dengan masalah yang dibahas.

Gambar 3.1.Pelabuhan Container


Sumber: Pixabay.com

Nomor gambar disesuaikan dengan bab dilanjut angka latin dari 1...dst (contoh 3.1
Lashing Patah) bab 3 gambar no 1, gambar dan nama gambar diletakkan simetris
di tengah bawah gambar, sumber gambar disebutkan setelah nama Gambar.
Jarak Gambar dengan nama Gambar yaitu 1.15 (pt/spasi), dan jarak nama
Gambar dengan alinea/paragaraf di bawahnya yaitu 1.5 (pt/spasi) dan font size
nama gambar 11 kemudian sumber font size 10.

C. TATA CARA PENGUTIPAN

Pengutipan dilakukan dengan menunjuk langsung kepada nama pengarang yang


dimaksud. Nama dicantumkan hanya nama belakang seseorang diikuti dengan
tanda koma dan huruf pertama nama depan penulis, tanpa menyebutkan gelar
dan jabatannya. Dilanjutkan dengan tahun publikasi, dan halaman (untuk kutipan
langsung). Jika penulis tidak memiliki nama belakang maka yang dicantumkan
hanya nama.
Terminologi, kata atau kalimat berbahasa asing dalam penulisan ilmiah yang tidak
dapat dihindari harus ditulis sesuai aslinya dengan cetak miring.
Sistem pengutipan yang dipakai sangat beragam seperti; sistem nomor, sistem
catatan kaki, dan sistem berkurung. Sistem pengutipan yang digunakan dalam
penulisan KIT Politeknik Pelayaran Banten yang adalah pengutipan berkurung
(sistem parentetis) dengan hanya menulis nama belakang seseorang tanpa
18
menyebutkan gelar dan jabatannya. Selanjutnya tahun publikasi, titik dua, dan
halaman (diantara tanda kurung), ditulis sesudah teks yang dikutip.
Selanjutnya, tata cara pengutipan yang digunakan dalam penulisan KIT adalah
sebagai berikut:
1. Apabila karya ditulis oleh satu orang, maka nama belakang pengarang yang
dicantumkan.
Contoh: Ahmad Yam ditulis: Yam, A. (2018:27). Salahuddin ditulis:
Salahuddin (2017:20).
2. Apabila karya yang ditulis oleh dua orang, kedua nama belakang pengarang
dicantumkan. Tanda ampersan (&) digunakan untuk menghubungkan kedua
nama pengarang. Susunan penulis nama pengarang sesuai sumber kutipan.
Tanda ampersand digunakan untuk menghindari terjadinya kejanggalan
kalau rujukan yang dikutip dalam teks adalah tulisan dari dua orang yang
kebangsaannya berbeda, misalnya: Indonesia dan Amerika dan sebagainya.
Contoh: Ahmad Gazali dan William Smith ditulis: Gazali, A. & Smith, W.
(2008:45)
3. Apabila karya ditulis oleh satu sampai tiga orang, maka nama belakang
seluruh pengarang harus ditulis seluruhnya. Jika selanjutnya dirujuk kembali
maka nama pengarang pertama saja yang ditulis diikuti singkatan dk. (dan
kawan-kawan).
4. Apabila beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama
dan diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun diikuti oleh lambang
a,b,c dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis.
Contoh: Martin Stopford menulis dua judul buku tahun 2008, buku pertama
berjudul Port Maritime Economic dan buku kedua berjudul Maritime Law. Jika
misalnya buku pertama halaman 50 yang dirujuk, maka penulisannya adalah
Stopford, M. (2008a:50), tetapi jika buku kedua halm 256 yang dirujuk maka
penulisannya adalah Stopford, M. (2008b:256).
5. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit
tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang menggantikan nama penulis
adalah nama dokumen, disusul tahun penerbitan.
Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran yang diterbitkan tahun 2008, cara penulisannya adalah Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 tentang Pelayaran (2008).

19
6. Mengutip tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka yang
menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar. Sumber yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga atau organisasi, tanpa nama penulis, maka
nama lembaga atau organisasi menggantikan nama penulis. Contoh:
Kompas (2011), Kementerian Perhubungan (2011).
7. Sumber yang merupakan kutipan dari pengarang/penulis lain, cara
mengutipnya adalah nama penulis sumber asli, tahun diantara tanda kurung,
kalau tahun tidak tercantum ditulis “tanpa tahun” diikuti kata “dalam”
kemudian nama penulis yang mengutip, diikuti tahun diantara tanda kurung.
Contoh: Studi yang relevan dengan kelelahan awak kapal dalam penelitian
Kusumayadi (tanpa tahun) dalam Yoshitake, (1997), yang mengkaji tingkat
kelelahan awak kapal sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan laut
sehingga pengaturan waktu istirahat terhadap perlu mendapat perhatian.
8. Kutipan langsung terdiri dari atas satu sampai tiga baris disisipkan dalam
alinea yang sama ditulis dengan memakai tanda petik.
Contoh: McCallum, M. (1997:36) menyatakan bahwa “Validitas simulator
sebagai media belajar dan pengujian adalah solusi tepat dalam upaya
membangun kompetensi”.
9. Apabila penulis ingin menghilangkan beberapa bagian kalimat pada awal
kutipan, bagian itu diganti dengan tiga titik (…) Jika bagian yang dihilangkan
terletak pada bagian akhir kutipan, bagian yang dihilangkan itu diganti
dengan empat titik (….).
10. Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih dilakukan dengan
sistem “blok” dengan jarak satu (single) spasi dan dimulai pada 2 tab, kutipan
tidak diberi tanda petik.
Contoh kutipan langsung adalah sebagai berikut:
The concept of competency can be considered in the context of what
knowledge and skill and employee needs to have in order to apply that
knowledge and skill to the workplace situation. It takes in all aspect of work
performance and includes the ability to perform individual tasks, responds to
certain situation.

D. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

20
Daftar pustaka pada tulisan ilmiah disusun berdasarkan abjad (a,b,c, dan
seterusnya). Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah dibuat daftar pustaka yang
dipakai dalam menyusun KIT. Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku,
makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan
daftar pustaka, sedangkan semua sumber yang dikutip secara langsung ataupun
tidak harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi
(1) nama penulis dengan urutan nama belakang, disusul inisial nama awal, nama
tengah, tanpa gelar akademik atau jabatan, (2) tahun penerbitan diantara tanda
kurung, (3) judul dicetak miring, termasuk anak judul (subjudul), (4), kota tempat
penerbitan, (5) nama penerbit (halaman dan volume untuk jurnal). Unsur-unsur
tersebut dapat bervariasi bergantung jenis sumber pustakanya. Baris kedua dan
seterusnya dan setiap data pustaka diketik 2 tab dari sisi kiri, antara baris 1,5
spasi, antara setiap data pustaka 2 spasi.
Nama keluarga atau nama akhir ditulis lebih dahulu dan dipisahkan dengan
koma dari inisial nama awal/nama depan atau nama kecil yang ditulis
dibelakangnya. Susun balik nama ini dilakukan tidak hanya pada pengarang
pertama tetapi juga pada pengarang kedua, pengarang ketiga, pengarang
keempat dan seterusnya. Dalam penulisan ilmiah, tata penulisan susun balik
nama pengarang ini disebut System Havard. Tata penulisan ini digunakan dalam
menulis KIT di Politeknik Pelayaran Banten. Berikut ini adalah tata penulisan
daftar pustaka dari berbagai sumber.
1. Rujukan dari buku
a. Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu
orang.
Penulisan rujukan disusun sebagai berikut: nama penulis ditulis paling
depan (semua nama penulis harus dicantumkan dalam penulisan daftar
rujukan, dan tidak menggunakan dkk.), tahun penerbit diantara tanda
kurung. Judul buku dicetak miring, dengan huruf besar pada awal
setiap kata, kecuali kata fungsional yang meliputi: kata hubung, partikel,
dan kata depan. Edisi atau jilid/cetakan diantara tanda kurung (jika
ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik
dua contoh:

21
Callum, M.C. & Smith, M.V. (1999). Developing Mariner Assesment, A
Practical Manual For Assessment Developer. Seattle: US Coast Guard
Resereach and Development Canter.
Cote, S. (2005). The New Role For Simulation In MET Distance
Learning. Canada: Congsber Maritime Simulation, Ltd.

b. Beberapa buku dengan penulisa yang sama dan diterbitkan dalam tahun
yang sama.
Penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun
diikuti oleh huruf a,b,c dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara
kronologis. Misalnya: Martin Stopford menulis dua judul buku tahun 2008,
buku pertama berjudul Port Maritime Economic dan buku kedua berjudul
Maritime Law. Jika misalnya buku pertama yang dirujuk, maka penulisannya
adalah Stopford (2008), contoh:
Kobayashi, H. (2008a). Basic Knowledge and Practical Technique of
Instructor Using Simolator: Tokyo: Tokyo University of Marine Science and
Technology.
Kobayashi, H. (2008b). Mariner’s Function for Safe Navigation Tokyo: Tokyo
University of Marine Science and Technology.
c. Buku yang berisi kesimpulan artikel (ada editornya).
Penulisan rujukan sama dengan penulisan rujukan dari buku ditambah
dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari
satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitannya, contoh:
Aminuddin, R. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitas_f.
Malang : HISKI komisariat Malang dan Ya3.
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). (1980). Bilingual Education: Teaching
English As A Second Larz;nrage. New York: Praeger.
d. Buku dari kesimpulan artikel atau bunga rampai (ada editornya).
Nama penulis artikel ditulis didepan diikuti dengan tahun penerbitan diantara
tanda kurung. Judul artikel ditulis cetak miring. Diikuti kata “Dalam” kemudian
nama editor ditulis dengan menyingkat nama depan dan nama tengah (kalau
ada), diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari
satu editor. Judul buku kumpulannya dicetak miring, disusul tempat
penerbitan dan nama penerbit. Kalau editornya juga sebagai penulis salah
satu artikel yang dikutip, maka penulisan nama juga dua kali, contoh:

22
Cote, S. (2005). Developing Mariner Assessment, A Practical Manual For
Assesment Developer: Dalam Callum, M.C. & Smith M.V. (Eds.). Assesing
Seafarers. Seattle: US Coast Guard Resereach and Developing Center.
Levinson, M. & McGreevey, W.P. (2006). The Box: How the Shipping
Container Make the World Smaller. Dalam M. Buvinic, M.A. Lyctte, & W.P.
McGreevye (Eds.). Maritime Economics. New York: Routledge.

2. Rujukan dari artikel dalam jurnal


Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun penerbit diantara tanda
kurung dan judul artikel yang ditulis dengan cetak miring, dan huruf besar
pada setiap awal kata. Namun jurnal dengan huruf awal dari setiap katanya
diketik dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir diketik berturut-
turut tahun keberapa atau volume (kalau ada), nomor berapa diantara tanda
kurung (kalau ada), dan nomor halaman diantara tanda kurung, contoh:
Evans, J.H., (2011). Ship Structural Design Concepts. The Sea 6th. Vol.
12.3 (45)
Jhonshon C. J. & Wood F.D. (2010). Comterraporay Logistics. Sea
Transportation. 14’”. (34).
3. Rujukan dari Internet
a. Artikel dalam jurnal
Nama penulis diketik seperti rujukan dari jurnal, diikuti secara berturut-
turut oleh tahun diantara tanda kurung, judul artikel, nama jurnal dicetak
dengan diberi keterangan diantara tanda kurung (online), volume dan
nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan disertai keterangan
kapan diakses, contoh:
Griffith, A.I. (2008). Coordinating Ship and Port. Logistic Policy Analysis
(Online), Vol. 3, No. 1.
httpd://shipanport.ed.asu.edu/epaa/. Diakses pada tanggal 12
November 2011.
b. Karya Individual
Nama penulis diketik seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut: tanggal, bulan, tahun diantara tanda kurung, topic bahan
diskusi/nama bahan diskusi dicetak miring, dengan diberi keterangan
diantara tanda kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber

23
rujukan disertai keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung,
contoh:
Alvarez J.F., Longva T., & Engebrethsen E. (2011). A Methodology to
Assess Vessel Berthing and Speed Optimization Policies. Journal
Maritimes Economic & Logistic (online).
http://www.palgravjournals.com/mel/journal/v12/n4/full.
Diakses pada tanggal 29 November 2011.

c. Bahan Diskusi
Nama Penulis diketik seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut: tanggal, bulan, tahun diantara tanda kurung, topic bahan
diskusi/nama bahan diskusi dicetak miring, dengan diberi keterangan
diantara tanda kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber
rujukan disertai keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung,
contoh :
Kiliyanpilakkil, V.P., Meskhidze, N. (02 Desember 2011). Atmosphere
Chemistry and Physics, Deriving the Effect of Wind Speed on Clean
Maritime Aerosol Optical Properties
Using the A-Train Satellites (online), http//www.atmos-phys-
iscuss.net/11/4599/2011/acpd-11-4599-2011]-discussion.html.
Diakses pada tanggal 03 Desember 2011.
Wilson, D. (20 November 1995). Summary of Heat Transfer: B&W
Discussion List (Online), http://www.heat.edu. Diakses pada tanggal 22
November 2011.
d. Email Pribadi
Nama pengirim diketik paling depan, diikuti alamat email pengirim
diantara tanda kurung, tanggal, bulan dan tahun diantara tanda
kurung alamat email yang dikirimi, contoh :
Crellin, R. (r.crellin@nel.ac.uk). (29 November 2011). Landscape.s:
Seaeapes Sailing Onwards. E-mail kepada Iwan Setiawan (iwan
setiawan@yahoo.co.id).
Hakim H. (haeriahakim@indo.net.id). (01 Oktober 2011). Artikel
Tentang Pengaruh Bentuk Propeller Terhadap FO. E-mail kepada
Syarifuddin (syarifuddin@yahoo.co.id).
e. Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM

24
Penulisan pada daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam
jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-Romnya diantara tanda
kurung, contoh:
Maritime Training organization (2007), Marine Radio and Simulator.
Academy of Maritime Training (CD-ROM Coastguard).
Miller, T. (2008). Cargo Claims: How They Are Caused and How To
Avoid. UK P&I Club (CD-ROM Quarterly-Digital).

f. Rujukan dari dokumen dari situs universitas atau bagian........, contoh:


Penulis. (Tahun). Judul dokumen online. Diakses dari nama Institusi,
Judul Web, URL Surachman, A. (2008). SOP Perpustakaan FEB UGM.
Diakses dari Universitas Gadjah Mada, Situs Web Perpustakaan
http://lib.feb.ugm.ac.id/files/sop/
g. Rujukan dari Web Profesional........, contoh:
Penulis. (Tahun). Judul dokumen online. Diakses tanggal …, dari URL
Kesatuan Pelaut Indonesia. (2008). Enhancing Vessel Safety to Save
Lives. Diakses 10 Agustus 2018, dari http://
http://www.kpiunion.org/media.php?module=semuaberita
h. Rujukan dari Database........, contoh:
Bloomberg. L.P. (2008). Return on Investment for Apple Inc 12/31/00 to
01/30/08. Diakses 21 Mei 2013, dari Bloomberg Database.
i. Rujukan dari Situs Web tanpa informasi spesifik dokumen........, contoh:
(http://www.nasa.go.id)
4. Rujukan dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli diketik paling depan, diikuti tahun penerbitan karya
asli diantara tanda kurung. Jika tahun tidak tercantum diketik “tanpa tahun”.
Keterangan diterjemahkan oleh, tahun penerjemah dalam kurung, judul
terjemah, tempat penerbitan, nama penerbit, contoh: Berg, A. & Muscat, R.
(2005). Themzodinamica. Diterjemahkan oleh Sediaoetama, A.D. (2010).
Teori Dasar Termodinamika dan Aplikasirya, Jakarta : Bhatara Karya.
5. Rujukan dari skripsi, tesis atau disertasi
Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul
diantara tanda kurung, judul atau disertai dicetak miring diikuti dengan
pernyataan Makalah, Tesis atau Disertasi, kemudian pernyataan tidak

25
diterbitkan diantara tanda kurung. Nama kota tempat perguraun tinggi, dan
nama perguruan tinggi dan nama fakultas serta, contoh:
Bakar, A. (2006). Arralisis Pengaruh Alat Kecepatan Bongkar Peti Kemas
Terhadap Biaya Operasional Kapal di Pelabuhan SURABAYA. (Disertai,
yang tidak dipublikasikan). SURABAYA: Universitas Hasanuddin, Fakultas
Teknik.
Jildiz, D. (2009). Streaming: Their Roles in Ship Stability. (Disertai yang tidak
dipublikasikan). Malmo: World Maritime University, Maritime Education and
Training.
6. Rujukan dari bulletin
Nama penulis diikuti tahun penerbitan diantara tanda kurung, judul
artikel dicetak miring, kemudian nama Buletin dan nomor terbitan, tahun
keberapa, dan halaman artikel, contoh:
Ridwan, M.G. (2008). Pelayaran dalam Perspektif Ekonomi Global.
Buletin Pelaut, No.2. Tahun 3.
US Coastguard Federal Register Maritime (1990). Vapour Contro System.
Final Rule, No. 55.120.
7. Rujukan dari laporan
Nama laporan diketik paling awal, diikuti tahun diantara tanda kurung,
judul artikel dicetak miring, kota penertiban, nama lembaga yang
menerbitkan (mengeluarkan laporan), contoh:
Annualy World Shipping Report (2010). More Evidence Container Dernand.
UK: The Lloyd Center for Communication Programs.
8. Rujukan dari prosiding/risalah
Penulisan identitas rujukan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun
diantara tanda kurung, judul artikel dicetak miring. Diikuti kata “Dalam”
kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada), nama prosiding/risalah,
nomor halaman artikel diantara tanda kurung, kota tempat berlangsungnya
kegiatan, dan lembaga penyelenggara, contoh:
Arm, Y.A. & Norry, K. (2008). Developing on Board Assessment fil,
Navigation Officer-, Dalam Dewanto, T. IMLA (24). Marcielle: International
Maritime Lecture Association (IMLA).
9. Rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar dan lokakarya Nama
penyusun diketik paling awal, diikuti tahun penyajian diantara tanda kurung,

26
judul makalah dicetak miring, diikuti pernyataan Makalah disajikan dalam,
lembaga penyelenggara, tempat dan tanggal penyelenggara, contoh:
Sastrodiwongso, T. (2011). Investigasi Kecelakaan Laut. Makalah disajikan
dalam Basic Investigation Course, KNKT, Surabaya, 23-24 November 2011.
10. Rujukan dari media cetak (majalah, surat kabar)
a. Artikel karangan dengan nama penulis
Nama penulis diikuti tanggal, bulan dan tahun penerbitan diantara
tanda kurung, judul artikel diketik dengan huruf besar pada setiap awal
kata cetak miring. Nama surat kabar, diakhiri dengan halaman artikel
diantara tanda kurung, contoh:
Alamsyah, A. (28 November 2010). Reformasi Diklat Pelayaran di Era
Kecelakaan Laut. Kompas (4).
b. Artikel tanpa nama penulis
Nama surat kabar diketik paling awal, diikuti tanggal, bulan dan
tahun diantara tanda kurung, kemudian judul karangan diketik miring
dengan huruf besar-kecil dan diikuti dengan nomor halaman diantara
tanda kurung, contoh:
Kompas (03 Agustus 2010). Investigasi Terutui Prima Nusantara.
Fajar (4).
Kompas (01 November 2011). Penanganan Kasus KM. Kirana Langgar
UU Pelayaran. (16).
11. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah
Nama lembaga penanggung jawab diketik paling awal, diikuti dengan
tahun diantara tanda kurung, judul dokumen dicetak miring, nomor dokumen,
contoh:
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (2010). Pembentukan Komite
Nasional pengawas mutu kepelautan Indonesia. Nomor KP 342 Tahun 2010.

27
Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul

PEMBERSIHAN RUANG MUAT PADA KAPAL TANKER


MT. SINAR KRUI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program


Pendidikan D-III Nautika

JOTARO KUJO

28
PROGRAM DIPLOMA III NAUTIKA/TEKNIKA
POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN
TAHUN .............

Lampiran 2. Contoh Halaman Judul

SIKLUS KELUAR MASUK KONTAINER DI PT. PELINDO

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program


Pendidikan D-III Manajemen Transportasi Laut (MTL)

JOTARO KUJO

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT

29
POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN
TAHUN …………

Lampiran 3. Contoh Pernyataan Keaslian

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Chico Malik Alvaro
Nomor Induk Mahasiswa : 14.00.xxx.001
Program Diklat : Diploma III Nautika
Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

PEMBERSIHAN RUANG MUAT PADA KAPAL TANKER MT. SINAR KRUI

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema yang
saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan diatas
terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh
Politeknik Pelayaran Banten.

Banten, ……………………

Materai 6000

Yanuar Pratama

30
Lampiran 4. Contoh Persetujuan Seminar

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH


TERAPAN

Judul : PEMBERSIHAN RUANG MUAT PADA KAPAL


TANKER MT. SINAR KRUI
Nama Peserta : Jotaro Kujo
NIM : 14.xxxxxx1
Program Diklat : Diploma III Nautika Dengan ini dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk diseminarkan

BANTEN, ……………………….

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Nama
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
NIP. NIP.

Mengetahui
Ketua Program Studi Nautika/Permeinan Kapal /MTL Politeknik
Pelayaran Banten

Nama

Pangkat/Gol NIP.

31
Lampiran 5. Contoh Halaman Pengesahan

PEMBERSIHAN RUANG MUAT PADA KAPAL TANKER MT. SINAR KRUI


Disusun dan Diajukan Oleh:

JOTARO KUJO
NIM. 14.00.XXX.001
Diploma III Nautika

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KIT


Pada tanggal, …………………

Menyetujui

Penguji I Penguji II Penguji III

Nama Nama Nama


Pangkat/Gol Pangkat/Gol Pangkat/Gol
NIP. NIP. NIP.

Megetahui
Ketua Jurusan Studi Nautika/Permesinan Kapal /MTL
Politeknik Pelayaran Banten

32
Nama Pangkat/Gol NIP.

Lampiran 6. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
penelitian tentang Analisa Dwell Time dan Kinerja Operasional Penanganan Petikemas
di JICT Jakarta dan Terminal Petikemas Makassar dapat dilaksanakan.
Penitian ini dilaksanakan karena ketertarikan peneliti pada masalah yang sering
terlupakan dan tidak dianggap menjadi masalah, padahal justru faktor yang sering
diabaikan inilah yang menjadi salah faktor penghambat terwujudnya performa yang baik
dari suatu pelabuhan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kompratif yang
ditekankan pada penggambaran dua objek penelitian dan membandingkannya.
Penelitian ini mendalami masalah dwell time dan kinerja operasional penanganan peti
kemas di Terminal Peti Kemas JICT Jakarta dan Terminal Peti Kemas Makassar.
Penelitian telah melakukan pengumpulan data kemudian melakukan interprestasi dan
menyusun simpulan sehingga tersaji fakta komprehensif sesuai tujuan penelitian.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan, antara lain kepada :
1. Direktur Politeknik Pelayaran Banten
2. Pembimbing I…..
3. Pembimbing II….. 4. Dst....
Demikian, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat peningkatan
performa pelabuhan Indonesia.

33
Banten , …………………….

Penulis

Lampiran 7. Contoh Abstrak

ABSTRAK

CHICO MALIK ALVARO, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Serta


Implikasinya Terhadap Loyalitas Alumi Taruna Poltekpel Banten. Dibimbing oleh
Capt.David Ricardo.M.M.Tr, M.Mar dan Vironica Nurani.M.M.
Negara-negara di dunia saat ini berlomba dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi
revolusi industri 4.0. Dampaknya tampak jelas dalam sektor maritim dan bahari
Indonesia. Sehingga diperlukan strategi dalam menyikapi era revolusi industri 4.0, yaitu
memperkuat sinergi pada bidang teknologi, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Keberhasilan lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan dapat diidentifikasi
melalui kepuasan pelanggan. Dalam mencapai tingkat kepuasan yang tinggi, diperlukan
adanya pemahaman tentang apa yang diinginkan oleh konsumen melalui
pengembangan sikap komitmen dari setiap individu yang berada di dalam lembaga
dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Akbar dan Pervesz (2009) menemukan bahwa variable kepuasan pelanggan
memberikan efek positif dan signifikan terhadap loyalitas. Penelitian ini mempunyai
tujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan
sebagai variabel antara selanjutnya menguji variabel-variabel tersebut dengan loyalitas
alumni taruna Poltekpel Banten.
Tempat penelitian dilakukan di Poltekpel Banten, dilaksanakan mulai …….. sampai
dengan …………. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan metode
survei. Adapun proses penelitiannya bersifat deduktif. Populasi dalam penelitian ini,
adalah alumi Poltekpel Banten, dengan jumlah sampel sebanyak 210 taruna/i.

34
Instrumen yang digunakan dalam mengukur media pembelajaran simulasi adalah
kuesioner. Dari empat hipotesis yang diuji dalam penelitian ini ditemukan 1 hipotesis
berhubungan negatif (berlawanan arah), 1 tidak signifikan dan 2 positif.

Lampiran 8. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Halaman


PERNYATAAN KEASLIAN KIT iv
ABSTRAK v
ABSRACT vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
DAFTAR ISTILAH x
I. PENDAHULUAN ….
II. TINJAUAN PUSTAKA ….
III. METODE PENELITIAN ….
IV. ANALISIS DAN BAHASAN ….
V. PENUTUP ….
Daftar Pustaka ….
Lampiran

35
Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
2.1 Suhu Ruang Muat …
4.4 Suhu Muatan Sesuai Jenis Muatan …
4.5 Perubahan Suhu sesuai Daerah Pelayaran pada
Daerah Tropis Antara Bulan Juli dan September …

36
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
2.1 Pelabuhan Container ……
2.2 ………….

37
Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Instrument Penelitian …..
2. Pedoman Wawancara …..

38
Lampiran 12. Contoh Daftar Arti Lambang dan Singkatan

DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Arti
LPG : Liquid Petroleum Gas
LNG : Liquid Natural Gas

39
Lampiran 13. Contoh Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A. (28 November 2010). Reformulasi Diklat Pelayaran di Era Kecelakaan


Laut. Kompas (4).

Alvarez J.F., Longva T., & Engebrethsen E. (2012). A Methodology to Assess Vessel
Berthing and Speed Optimization Policies. Journal Martime Economic & Logistic
(online). (http://www.pal- zraycijournal.com/meUjournal/v12/n4/full/me120101
1a.html. Diakses pada tanggal 29 November 2012).

Ami, Y.A. & Norry, K. (2008). Developing on Board Assessment for Navigation Officer,
Dalam Dewanto, T. TML (24). Marceille: International Maritime Lecturer
Association (TMLA)

Aminuddin, R. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif. Malang: HISKT


Komisariat Malang dan YA3.

Annually World Shipping Report (2010). More Evidence in Container Demand. UK: The
Llyod Center for Communication Programs.

Bakar, A. (2006). Analisis Pengaruh Kecepatan Alat Bongkar Muat Peti Kemas
Terhadap Biaya Operasional Kapal di Pelabuhan JAKARTA. (Disertai yang, tidak
dipublikasikan). : Universitas Hasanuddin, Fakultas Teknik.

Berg, A. & Muscat, R. (2002). Thermodinamica. Diterjemahkan oleh Sediaoctama, A.D.


(2010). Teori Dasar Termodinamika dan Aplikasinya Jakarta: Bhratara Karya.

40
Callum, M.C. & Smith, M.V. (1999). Developing Mariner Assessment, A Practical
Manual For Assessment Developer, Seattle: US Coast Guard Research and
Development Center.

Cotc, S. (2005). The New Role For Simulation In MET Distance Learning. Canada:
Congsber Maritime Simulation, Ltd.
Crellin, R. (r.crellin .G,nel.ac.uk). (29 November 2012). Landscapes: Seacapes Sailing
Onwards. E-mail kepada Iwan Setiawan (wansetiawan@yahoo.co.id).

Evans, J.H., (2012). Ship Structural Design Concepts. The Sea 6th. Vol. 12. 3 (45).
Griffith, A.T. (2008) Coordinating-, Ship and Port. Logistic Policy Analysis (Online), Vol.
3, No. 1 (http://shipandpoc.edu.asu.edu/epaa/ (Diakses pada tanggal 12
November 2012).

Hakim H.(haeriahakim@indo.net.id). (01 Oktober 2012). Artikel Tentang Pengaruh


Bentuk Propeller Terhadap Efisiensi FO. E-mail kepada Ali Sulaiman (sulaimanat
shipping levyahoo.co.id).

Johnson C.J. & Wood F.D. (2010). Comtempotaty Logisctic. Sea Transportation 14’”.
(34).

Jildiz, D. (2009). Streaming: Their Roles in Ship Stability. (Disertai yang tidak
dipublikasikan). Malmo: World Maritime University. Maritime Education and
Training.

Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (2010). Pembentukan Komite Nasional


Pengawas Mutu Kepelautan Indonesia, Nomor KP. 342 Tahun 2010.

Kiliyanpilakkil, V.P., Meskhidze, N. (02 Desember 2012). Atmospheric Chemistry and


Physics, Deriving the Effect of Wind Speed on Clean Maritime Aerosol Optical
Properties Using the A-Train Satellites (online). (http://www.atmos-chem-phys-
discuss.net/11/4599/20T) 2/acpd-1 145992012-discussion.html. Diakses pada
tanggal 03 Desember 2012)

41
Kobayashi, H. (2008a). Basic Knowledge and Practical Technique of Instructor Using
Simulator. Tokyo: Tokyo University of Marine Science and Technology.

Kobayashi, H. (2008b). Mariners Function for Safe Navigation. Tokyo: Tokyo University
of Maritmes Science and Technology.

Kompas (03Agustus 2012). Investigasi Teratai Prima Nusantara. Fajar (4). Kompas (01
November 2012). Penanganan Kasus KM. Kirana Langgar UU Pelayaran. (16).

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.) (1980). Bilingual Education: Teaching English As.
A Second Language . New York: Praeger.

Levinson, M. & McGreevey, W.P (2006). The Box: How the Shipping Container Make
the World Smaller. Dalam M. Buvinic, M.A. Lycette. & W.P. McGreevey (Eds.).
Maritime Economics. New York : Routledge.

Maritime Training Organization (2007), Marine Radio and Simulator. Academy of


Maritime Training (CD-ROM Coastguard).

Miller, T. (2008). Cargo Claims: How They Are Caused and How to Avoid. UK P&I Club
(CD-ROM Quarterly-Digital).

Ridwan, M.G. (2008). Pelayaran dalam Perspektif Ekonomi Global. Buletin Pelaut, No.
2. Tahun 3.

Sastrodiwongso, T. (2012). Investigasi Kecelakaan Laut. Makalah disajikan dalam Basic


Investigation Course, KNKT, Surabaya, 23-24.

Smith, S. (2005). Developing Mariner Assessment, A. Practical Manual Foil Assessment


Developer. Dalam Callum, M.C. & Smith M.V. (Eds.). Assessing Seafarers.
Seattles: US Coast Guard Research and Development Centre.

US Coastguard Federal Register Marine (1990). Vapour Control System Final Rule, No.
55. 120.

42
Wilson, D. (20 November 1995). Summary of Heat Transfer. B&W Discussion List,
(online), (http://www.heat.edu. Diakses pada tanggal 22 November 2012).

43

Anda mungkin juga menyukai