PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kebersihan lingkungan hidup yang saat ini sedang menjadi perhatian
khusus, baik oleh negara-negara yang maju maupun negara -negara
berkembang, maka dari itu
telah
menghasilkan banyak
peraturan -
dari
kapal-kapal
oleh
karena buangan
pantai
yang
yang
dimulai
pencegahan
pencemaran
dari
kapal
menjaga kegiatan
minyak sesuai dengan peraturan yang ada , perlu adanya upaya - upaya
guna
menjaga
secara tidak
langsung
dengan kelancaran
sesuai
dengan
peraturan
dapat
hidup
dengan cara
pencemaran yaitu:
Apakah air got yang akan dibuang sesuai dengan aturan dan tercatat
pada marpol 1973/1978 dimana air buangan tidak melampaui 15 per
sejuta bagian kandungan minyak dalam hal ini penggunaan OWS maka:
a Apakah tekanan tabung separator normal dimana:
1) Saringan-saringan coalescer dalam tabung separator
memenuhi
persyaratan
2) Sensor minyak yang terdapat pada Oil Water Separator (OWS)
bekerja dengan baik
b. Apakah sistem perawaatan Oil Water Separator (OWS) terencana
berjalan baik
c. Apakah tekanan udara ke katup-katup pada Oil Water Separator (OWS)
cukup
d. Apakah suku cadang Oil Water Separator (OWS)
tersedia di kapal
e. Apakah suku cadang Oil Water Separator (OWS) yang ada di kapal
terawat dengan baik
Pada karya tulis ini akan dibahas rumusan masalah pokoknya yaitu
hal apa saja yang mengakibatkan sehingga separator pemisah air dan
minyak (OWS ) yang ada diatas kapal MT. Jaya Gumilang milik PT. Agung
Lisna Sakti Jakarta tidak bisa bekerja maksimal, tidak memenuhi standar
sesuai yang ditentukan ( MARPOL 1973/1978 ).
Dan ternyata penyebab dari tidak maksimalnya kerja dari OWS
tersebut akibat dari ;
a. Kurangnya perawatan pada alat Oil Water Separator (OWS)
b. Kurangnya suku cadang yang siap pakai
c. Kurangnya perawatan suku cadang yang ada diatas kapal
d. Sistem perawatan terencana yang kurang baik
senantiasa
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah di atur sehingga air buangan tidak
melampaui
batas
yang
Dalam bab ini menjelaskan tentang dari mana penulis mendapat dan
mengumpulkan data serta sumber-sumber masalah
pada
bab
dua
yaitu
mengenai
fakta
dan
permasalahannya
Dalam penulisan ini analisa dan pemecahan permasahannya akan
ditulis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif ,dan akan
dibahas secara tuntas penyebab utamanya sehingga fakta-fakta
tersebut timbul, serta pembahasannya akan menggunakan secara
teknik operasional dan teknik manajerial
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini penulis akan membuat suatu kesimpulan serta saransaran yang berdasarkan kepada analisa dan pemecahan masalah
seperti yang telah dibahas pada bab tiga ( III )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mempermudah dalam hal memahami kertas kerja ini, penulis
memberikan pengertian-pengertian dan seputar dari Oil Water Separator
(OWS)
2.1.1. Oil Water Separator ( OWS )
Ialah alat yang dipakai di atas kapal untuk memisahkan air
got di kamar mesin dari campuran minyak, tumpahan, minyak kotor,
dari limbah operasi separator minyak lumas ,separator bahan bakar
dan bocoran - bocoran
minyak
mendukung daya tahan dan juga tercapainya hasil kerja yang baik
dari separator air got.
b. Selenoid Valve
Selenoid valve harus diperiksa dan dibersihkan sesuai dengan jam
kerja yang telah ditentukan oleh pabrik
tekanannya
berkurang tentunya katup ini tidak akan bekerja dengan baik. Oleh
sebab itu tekanan udara harus diatur dan dijaga tekanannya. Juga
katup ini sebenarnya mendapat komando dari sensor ppm melalui
"switch box". Untuk itu hubungan antara sensor ppm, "switch box"
dan katup "3 way valve" harus bekerja dengan baik.
d. Sensor ppm/ Oil Content Meter
Sensor ppm ini juga harus
diperiksa
kelancarannya dengan
yang
masih dapat
rapatan
saringan
tersebut.
Demikian
juga
saringan yang ada harus sering diganti karena saringan ini mudah rusak
dikarenakan korosi dari air laut yang tercampur dengan minyak di kotak
tampungan air got.
Dengan demikian saringan sebelum pompa got memerlukan perhatian
yang lebih besar karena dengan lancarnya atau bagusnya saringan ini
akan berpengaruh juga pada proses kerja separator secara keseluruhan.
2.1.4.PROSES KERJA DI DALAM COALESCER
Di dalam Coalescer terdapat saringan-saringan yang halus. Apabila
saringan terlepas dari
posisinya
singkatan
dari
Marine
Pollution
yang
dikenal dengan
istilah
dengan ukuran
panjang keseluruhan 70,28 Meter dan LBP 67,25 Meter. MT. JAYA
GUMILANG mempunyai dua mesin penggerak utama dengan jenis
mesin diesel sebagai penggerak yang berkekuatan masing-masing 850
Hp dimana mesin tersebut bertipe 4 tak dengan merek YANMAR,
adapun mesin bantu yang dimiliki berjumlah empat termasuk emergency
auxiliary engine dengan merek Deutch Weitchai yang berkekuatan
masing-masing 80 kw. MT. JAYA GUMILANG dioperasikan oleh PT.
AGUNG LISNA SAKTI Jakarta
Asal mulanya PT. AGUNG LISNA SAKTI berdiri pada tahun
2001, selaku perusahaan MIGAS yang bergerak di bidang Bunker
Service dan Transporter bahan bakar baik dilaut dan darat, armada
bawah
tanggung
jawabnya,
ketepatan
waktu
dalam
pemeliharaan
dari
semua
perlengkapan
keselamatan,
danperlengkapannya,
perlengkapannya.
magneticcompass
dan
navigator,
satelit
navigator,
global
positioning
system(GPS).
4). Chronometer
dan
jam
kapal,
barometer
dan
semua
peralatanmeteorology.
5). Echo sounder, speed log, sextant dan azimuth, lampu-lampu
navigasi.
6). Perencanaan facsimile cuaca, perlengkapan navtex.
7). Perlengkapan pemeriksa kesehatan.
2.2.2.4. MUALIM III
Tanggung jawab Mualim III sebagai berikut :
2.2.2.4.1 Mualim III bertanggung jawab kepada nahkoda mengenai hasil
kerja dan tindakan yang seharusnya sebagai seorang Mualim jaga
dan perwira navigasi.
2.2.2.4.2. Bilamana bertugas menangani muatan atau ballast, mualim III
bertanggung jawab kepada nakhoda melalui mualim I. Mualim III
bertanggung jawab terhadap hal-hal sebagai berikut :
1) Melaksanakan tugas jaga berlayar dan pelabuhan.
2) Melaksanakan perawatan, pemeliharaan dan pengamananpada
sekoci penolong dan perlengkapannya.
3) Melaksanakan
perawatan
dan
pemeliharaan
pada
baju
pelampung,
keselamatan dan perlengkapannya.
4) Melaksanaka pengawasan dan pengamanan pada alat-alat isyarat
bahaya, selang-selang pemadam, botol-botol pemadam api
portable dan alat-alat keselamatan jiwa serta pemadam
kebakaran lainnya.
5) Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pada life craft dan
perlengkapannya.
2.2.2.8. MASINIS I
Membantu kepala kamar mesin, menerima perintah, memimpin
dan mengawasi bawahan, memastikan operasi dan perawatan mesin dan
peralatan dibawah tanggung jawab engine department dilakukan dengan
efisien, mengatur engine deparment, dan memastikan seluruh personel
dalam departementnya mengerti keseluruhan perintah, peraturan, dan
pemberitahuan. Ada pun tugas dari masinis I, yaitu :
a. Mengoperasikan dan menjaga mesin utama dan peralatan tambahan
lainnya.
b. Melakukan tugas-tugas yang perlu ketika kapal telah melempar
jangkar. Seperti jaga laut, dan jaga jangkar.
pribadi
memberitahukan
deck
department
ketika
kepala
kamar
mesin
menangani
hal-hal
yang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
4.1.1 SENSOR OIL LEVEL TIDAK BEKERJA DENGAN BAIK
Fakta yang dialami penulis pada waktu bertugas di atas kapal MT.
Jaya Gumilang ternyata Sensor Oil Level pada OWS tidak bekerja dengan
baik.
Pada saat OWS tersebut dioperasikan untuk membuang air kotor
dari ruangan kamar mesin dan dari tangki buangan separator minyak
lumas dan separator bahan bakar. Ternyata bahwa air tersebut tidak mau
terbuang
pencerat
sebelah
masih
kental. Akibat dari kejadian ini setelah diamati ternyata sensor buangan
ke laut tidak bekerja dengan baik, sehingga Butterfly valvenya tetap
tertutup dan air bersih tidak ada yang keluar. Walaupun proses kerja
dari sistim separator air got tersebut diulang-ulang dari langkah awal,
namun tetap saja gagal. Akibat dari kejadian ini akhirnya got ruangan
kamar mesin menjadi penuh, lalu bagaimanakah langkah yang harus
dikerjakan agar got ruangan kamar mesin dapat dipompa tetapi tidak
terjadi pencemaran di laut ?
Didalam
semaksimal
pembuangan
mungkin
menghindari
batas-batas
pembuangan yang
dan
perbaikan
Oil
Water
Separator
perlu
(OWS)
adanya
guna
naik
cerat
ditutup, maka
tetapi
beberapa
uraian
diatas
setelah dianggap
bersih
dilanjutkan
air
got
tempatnya
yang
4.1.3.
ketiga jalan OWS melalui beberapa peralatan antara lain saringan udara.
Di dalam saringan udara ini udara bertekanan dibersihkan. Udara yang
sudah bersih dari kotoran dilewatkan sebuah katup Reducer. Di dalam
katup Reducer tekanan udara akan diturunkan dari tekanan 30 bar
menjadi 5 sampai 7 bar, udara bertekanan 5 sampai 7 bar akan mengalir
ke katup Solinoide, dan kemudian katup tiga jalan.
Katup
Reducer
dilengkapi
juga
sebuah
katup
keamanan,
4.1.4.
SISTEM
PERAWATAN
TERENCANA
PADA
OWS
BERJALAN SETENGAH-SETENGAH
Jika
tidak
berkesinambungan
memiliki
sebagai
planing
contoh
perawatan
dengan
berencana
meneruskan
dan
waktu
pengoperasian Oil Water Separator (OWS) sampai rusak justru kita akan
menanggung
resikonya
yaitu
mempersiapkan
perbaikan
dan
semakin
berkembangnya
perawatan
berencana
kita
4.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan deskripsi data dan analisis data yang dijelaskan diatas maka
terdapat alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :
4.2.1 OIL LEVEL SENSOR TIDAK BEKERJA DENGAN BAIK
GAMBAR 4.1
SKEMA POTONGAN MELINTANG OWS
Dari gambar nomor 4.1 Sensor Oil Level yang mendeteksi minyak
ini apabila diketahui tidak bekerja dengan baik harus diganti dengan suku
cadang yang tersedia di kapal, karena bagian Sensor Oil Level pada Oil
Water Separator (OWS) ini berfungsi sangat vital atau penting yaitu untuk
mendeteksi kandungan minyak yang bercampur air pada Oil Water
Separator (OWS, jika hal ini dibiarkan begitu saja maka minyak akan
terbuang ke laut dan akan mencemari lautan yang berakibat fatal baginakhoda dan KKM karena melanggar peraturan sesuai MARPOL
1973/1978 dan hukum yang berlaku.
4.2.2. TEKANAN TANKI SEPARATOR TINGGI DIKARENAKAN
MASUKNYA KOTORAN YANG MENGAKIBATKAN SARINGAN
DIDALAM TANGKI COALISCER KOTOR
4.2.2.1.LUBANG SARINGAN GOT DIKAMAR MESIN TERLALU
BESAR PEMECAHANNYA ADALAH:
a. Bahan saringan harus mempunyai kerapatan serta bahan yang
lebih baik.
Saringan got biasanya mudah sobek dikarenakan sudah rapuh dan
terkorosi oleh air laut. Disini bisa digunakan bahan saringan yang
tahan terhadap korosi air laut dan tahan karat dan mempunyai
kerapatanyang bagus. Digudang kapal baisa disimpan dalam
bentuk lembaran saringan kawat yang anti karat, jika saringan
rusak kita bisa membuatnya dan memasangnya. Akan lebih
optimal bila suku cadang OWS dalam bentuk saringan yang
sudah jadi (original) dan terdapat nomor partnya.
b. Membersihkan saringan dengan benar dan hati-hati.
Membuka saringan sebaiknya jangan dipaksakan atau dipukul
yang dapat mengakibatkan tutup atau rurnah saringan itu menjadi
retak atau pecah Bagian dalam saringan yang berlubarg kecil-
4.2.2.2.BANYAKNYA
LUMPUR YANG
IKUT
TERHISAP
PEMECAHANNYA ADALAH :
a. Menjaga sumur-sumur got kamar mesin supaya bersih
Sumur-sumur got kamar mesin sedapat mungkin jangan ada
lumpur, jika sehabis membersihkan cooler-cooler misalnya cooler
air laut, cooler air tawar, cooler motor bantu maupun kompresor
sebaiknya kotorah tersebut dikumpulkan dan dibuang ketempat
sampah yang telah disediakan. Setiap hari sabtu juga diadakan
penyemprotan dibawah plat, harus senantiasa bersih. Jadi lumpur
tidak memenuhi sumur-sumur got kamar mesin seandainya
sumur-sumur got kamar mesin masih terdapat lumpur maka harus
segera dibersihkan atau diangkat dan dikumpulkan ditempat yang
telah disediakan.
b. Lantai bawah plat kamar mesin harus bersih dan tidak berminyak.
Didalam kamar mesin diusahakan jangan ada tetesan atau
kebocoran minyak lumas maupun bahan bakar dan sejenisnya.
Jika masih ada yang bocor harus segera diatasi begitu juga pipa
dibawah plat jangan sampai ada yang bocor. Setelah mengatasi
kebocoran sebaiknya lantai yang masih berminyak segera diberi
oil dispersand dan kemudian disemprot menggunakan air tawar
serta diadakan pemompaan air got sampai air got habis. Jadi
lantai kamar mesin maupun lantai bawah plat selalu dalam
keadaan bersih dan tidak berminyak.
OWS.
Bila
ternyata
sebelum
mengadakan
3)
Pengecekan
terhadap
baut
baut
yang
1)
Pengecatan
dilakukan
guna
Pengecatan
tersebut
dilakukan
bila
terdapat
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada bab IV sesuai dengan
latar belakang pada perawatan dan perbaikan Oil Water Separator (OWS)
di MT. Jaya Gumilang. Maka senantiasa untuk menjaga serta merawat
pesawat Oil Water Separator (OWS) demi kelancaran pengoperasian
kapal, sehinga secara langsung maupun tidak langsung hal ini dapat
mengurangi polusi disamping itu mewujudkan kelestarian lingkungan
hidup. Upaya tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu mencari
solusi terbaik untuk mencegah pencemaran.
Guna mendukung kelancaran serta kelestarian alam dan
lingkungan serta menanggulangi terjadinya pencemaran khususnya diaut
maka perlu adanya perawatan serta perbaikan Oil Water Separator secara
benar dan terencana sesuai buku petunjuk dari pabrik pembuat.
Permasalahan-permasalahan yang timbul seperti berikut:
1. Tekanan tanki coalescer tinggi
Dikarenakan saringan-saringan yang ada dalam tangki coalescer kotor
dimana:
a. Lubang saringan isap pompa dari got terlalu besar.
b. Pengisian
daftar
penerimaan
dan
pemakaian
suku
cadang
2)
3)
4)
5)
Untuk fasilitas
perencanaan
OWS.
4. Sistem perawatan yang terencana dilakukan sebagai berikut:
Maka dapat disimpulkan agar perawatan OWS berjalan dengan
sempurna perlu hal-hal sebagai berikut:
a. Penjadwalan perawatan pada OWS.
2.
3.
4.
5.2 SARAN-SARAN
1.
buku
petunjuk
dari
mungkin
menyumbat
diambil/dibuang
separator
harus
Perbaikan
saringan juga diperlukan, untuk itu saringan yang agak rapat dapat
mengurangi penumpukan kotoran dan lumpur.
3.
terpasang