Anda di halaman 1dari 26

Jika section dari Fire main System patah, maka untuk dapat menyambung

kembali dengan menggunakan selang yang ujung adaptornya disambungkan


seperti gambar di bawah ini

117
Penggunaan sistem ini akan mempunyai konsekuensi dalam pemakaian
jumlah air yang besar dan untuk itu perlu diingat efek yang merugikan
terhadap stabilitas kapal. Jika jumlah air yang tertinggal (Retained)
dikapal, semakin bertambah, maka draft akan naik dan lambung bebas
(free board) akan turun (berkurang).
Dengan alasan di atas, sangat penting memeriksa jumlah air yang
digunakan. Hal ini akan memungkinkan Nakhoda atau Perwira yang
bertanggung jawab menilai situasi dan memutuskan tindakan apa yang
diambil.

b). Sprinkler System


Sistim pemancar air adalah instalasi perlindungan bahaya
kebakaran yang tertintegrasi antara komponen-
komponennya, yaitu sistim perpipaan, satu atau lebih
persediaan air secara automatis, sistim alarm, kerangan
pengontrol dan katup pemancar air (Sprinklers) yang
ditempatkan didalam pola yang sistematis / terencana.
Sistim ini akan bekerja bila terdeteksi adanya panas dari
kebakaran, kemudian air keluar dan memancar di atas
area yang terbakar.
Unsur-unsur Utama Sistim
Sprinkler
• Sumber air (Water Supply)
• Penggerak air

• Sistim perpipaan (isap dan


tekan)

• Manometer
• Kerangan-kerangan dan klep-klep penahan


Alarm

• Katup pemancar air (Sprinkler


heads)
118

=> Katup Pemancar Air (Sprinkler Heads)


Air dipancarkan ke area yang terbakar oleh katup pemancar air
(sprinkler heads) disingkat KPA, setelah KPA tersebut terbuka baik
karena lepasnya penyumbat (sistim tertutup) atau karena bekerjanya
sistim deteksi (sistim terbuka).
Umumnya katup pemancar air (sistim tertutup) menggunakan 3 cara
penyumbat (tutup) yaitu :

•Fusible Links (sambungan


solder)

• Glass bulbs (bola glas)

•Chemical pellets (sumbat kimia)


Ketiga cara penyumbat tersebut dapat terbuka karena tanggapan
(response) terhadap panas kebakaran. Ukuran diameter standar
untuk KPA adalah 1/2 inchi (12,7 mm), disamping ada ukuran-
ukuran lain yang khusus.

119
Contoh sebuah katup pemancar air jenis Bola
Quartzoid

⇒ Temperatur
Rating
Temperatur rating dimaksud untuk penempatan KPA
secara tepat sesuai dengan klasifikasi bahaya yang
dikaitkan dengan kondisi temperatur ditempat
tersebut, dan kode warna dari KPA (Frame atau bola
gelas).
Tabel Temperatur
Rating
120

=>Katup Kendali Utama (Main Water Control Valve)


Setiap sistim sprinkler air dilengkapi dengan katup kendali utama dan
katup-katup untuk test dan pembuangan / pencerat (drain valve).
Katup kendali digunakan untuk menutup supply air ke sistem ketika
KPA diganti, ketika dilaksanakan pemeliharaan atau ketika operasi
pemadam dihentikan. Katup kembali utama tersebut ditempatkan
antara sumber dari supply air dan sistim sprinkler dan harus diberi
petunjuk mengenal jenis katupnya.

Contoh katup kendali dengan


Contoh katup kendali utama

Clapper
terbuka

121
=>Jenis Sistim Sprinkler
Sistim sprinkler air berdasarkan distribusi airnya,
sarana, luas area, mode operasi dan kondisi
lingkungannya terdiri dari :
(a). SISTIM PIPA-BASAH (Wet - Pipe System)
Disebut sistim pipa-basah karena berisi air
diseluruh sistim pada setiap waktu bertekanan
diseluruh sistim dan dihubungkan ke sumber air.
Pada katup kendali utama dilengkapi dengan katup
check alarm electrical berdasarkan aliran air. Bila
satu atau lebih katup pemancar air (KPA) terbuka
oleh panasnya kebakaran, maka tekanan air dalam
pipa berkurang dan oleh tekanan air dari bawah pipa
utama tegak (main Riser) menekan clapper pada
posisi terbuka dan air mengalir ke KPA yang
terbuka. Air juga masuk ke jalur katup alarm untuk
membunyikan electrical alarm atau mechanical
alarm (gong).

Gambar Alarm Check Valve pada Sistem Basah

122
(b). SISTIM PIPA-KERING (Dry-Pipe System)
Disebut sistim pipa kering karena air didalam
sistim perpipaan diatas katup pipa-kering (dry-
pipe valve) diganti oleh udara bertekanan.
Katup pipa-kering adalah dimasukkan untuk
menahan air keluar ke sistim perpipaan sampai
kebakaran dapat membuka (menjalankan)
sprinkler.
Luas permukaan katup (valve) yang berhadapan
dengan udara pada umumnya 6 kali luas
permukaan yang berhadapan dengan air. Sistim
kering digunakan dalam bangunan dimana tidak
cukup panas untuk memelihara air dalam
perpipaan dari proses pembekuan (freezing).
Katup pemancar air (sprinkler head) yang
dipakai dalam keadaan normal tertutup (sama
seperti sistim pipa-basah). Bila katup pemancar
air terbuka oleh panas kebakaran, udara
bertekanan akan keluar (berarti tekanannya
berkurang), katup pipa-kering otomatis terbuka
dan air akan masuk kejalur perpipaan
menggantikan udara.

Gambar Dry Pipe


Valve

123
Accelerators dan Exhausters
Pada sistim pipa kering untuk skala besar, akan
kehilangan beberapa menit untuk mempunyai
udara dari sistim.
Untuk sistim yang mempunyai kapasitas air di
atas 50 gallon (189 liter) ditetapkan standar
untuk memasang "Sarana pembukaan cepat"
(Quick Opening Device).
2 (dua) jenis dari Quick Opening Device,
yaitu:
- Accelerators:
gunanya mempercepat tidak setimbangan nya
sistim perbedaan tekanan dalam dry-pipe
valve menyebabkan instalasi bekerja lebih
cepat.
- Exhauster :
gunanya mempercepat keluarnya udara dari
sistim perpipaan.

(c). SISTIM TINDAKAN - AWAL (Pre- Action System)


Pre-Action System sebetulnya adalah sistim pipa
kering dimana menggunakan katup tipe deluge
(deluge type valve), alat deteksi kebakaran dan
KPA yang tertutup.
- Sistim ini digunakan bila khusus untuk
pencegahan kerusakan oleh air yang terjadi bila
pipa akan pecah. Sistim ini tidak akan
mengeluarkan air ke dalam perpipaan kecuali
oleh tanggapan sistim deteksi. Sistim ini
menghilangkan hambatan waktu yang ter- dapat
pada sistim pipa-kering dan tetap dapat dipakai
pada daerah yang tidak diperlengkapi dengan
peralatan pemanas.
124

Bermacam-macam sistim detector panas dapat dipasang untuk


mengaktifkan control valve. Sejak adanya
detektor panas yang dapat bereaksi lebih cepat
dari pembakaran ujung sprinkler, air sudah
mencapai sprinkler pada saat ujung sprinkler
terbuka. Jadi sistim tindakan-awal biasanya
mempunyai waktu operasi yang sama dengan
sistim pipa-basah, selain itu sistim ini juga
mengurangi resiko penyemburan api secara tidak
terduga, karena dua kejadian harus berlangsung,
yaitu pengaktipan detector dan pengoperasian
sprinkler. Integritas sistim dapat dimonitor (hal
ini diperlukan bila paling sedikit ada 20 sprinkler
dalam suatu sistim) dengan memberikan tekanan
udara yang rendah, kira-kira 5 psi (0,35 kg/cm2)
dalam pipa. Kesalahan yang sering terjadi adalah
dipakainya tekanan udara yang lebih tinggi yang
menimbulkan hambatan pengaliran air.

(d). SISTIM SPRINKLER DELUGE (Deluge Sprinkler


System
)

Sistim ini biasanya dilengkapi dengan KPA


terbuka
dan katup deluge (deluge valve) dan sarana
deteksi kebakaran juga dipasang pada area yang
sama dengan KPA.
Karena deteksi kebakaran bereaksi, maka katup
deluge akan dibuka yang menyebabkan air akan
mengalir masuk dalam sistim dan keluar
keseluruhan KPA secara terus-menerus.
Maksud dari sistim deluge ini adalah membasahi
seluruh area kebakaran oleh keluarnya air dari
semua KPA yang terbuka pada sistim tersebut.
125

Sistim ini umumnya digunakan untuk


perlindungan fasilitas-fasilitas yang beresiko
tinggi.
Contoh : Palkah muatan.
Sistim deteksi bekerja secara deteksi panas, asap,
nyala, atau secara manual. Sistim deluge valve
dapat diaktipkan secara electrik, pneumatik atau
hydraulik.

c) Sistim Spray - Air (Water Spray System)


Sistim Spray - Air mempunyai pola tertentu, ukuran
partikel, velocity dan density dari nozzle atau sistim
peralatan yang dirancang secara khusus. Sistim ini
sering digunakan untuk perlindungan kebakaran
yang khusus, dengan penempatan tersendiri maupun
perlengkapan sistim proteksi yang lain.
Contoh :
 Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar
 Bahan bakar padat ordinary = kayu, kertas, kain
 Bahan bakar padat lainnya
 Bahaya listrik = transformer, oil switches, motor,
 cable trays dan cable runs.

Pemakaian Spray - air dimaksudkan untuk tujuan :

 Pemadaman kebakaran.
 Pengendalian kebakaran.
 Perlindungan dari paparan kebakaran.
 Pencegahan kebakaran (penyebaran api atau
peledakan).
Keterbatasan Spray-Air diperlukan pertimbangan
khusus untuk :
 Bahan-bahan dengan temperature atau
mempunyai batas distilasi yang lebar.
 Bahan bakar yang larut dalam air.
126
 Tidak boleh digunakan langsung untuk bahan yang
mudah bereaksi dengan air, contoh:
Sodium,metallic, Calcium yang menghasilkan uap
panas.
 LNG (pada temperatur Cryogenic) yang akan
mendidih secara tiba-tiba.
Desain sistim spray - air harus disesuaikan dengan
NFPA 15. Hal-hal penting yang perlu
diperhitungkan antara lain :
 Pada area proses dimana mungkin terjadi
ledakan penyebaran uap (vapor cloud), pipa-
pipa spray - air dan flange yang di las harus
dipakai. Bila memungkinkan, spray air harus
dilindungi dari kerusakan akibat ledakan
dengan menempatkan dekat kolom-kolom,
balok-balok struktur yang ada. Untuk pipa
diameter 2 inch (5 cm) dapat menggunakan
sambungan ulir.
 Pengaktipan sistim spray air dapat dilakukan
secara otomatis atau manual. Bila dipakai
pengaktipan otomatis, pemakaian sistim
"pilot head" lebih banyak digunakan
 Semua pengaktipan secara manual harus
dapat dilakukan dari jauh (remote tripping
device) yang dihubungkan ke valve. Trip
station harus siap untuk digunakan dan
kelihatan dengan jelas (pada route
penyelamatan personil).

d) Sistim Pemadam Busa


(1). Busa Pengembangan Rendah
Sistim Pemadam Busa pengembangan rendah
umumnya dipakai untuk perlindungan kapal

127
tangki pengangkut BBM. Busa tidak bisa
untuk pemadaman minyak dan gas yang
bertekanan.

FIXED SYSTEM (sistim


tetap)
Adalah sistim yang mempunyai instalasi
lengkap, dari pusat station busa, sistim
perpipaan dan penyaluran-penyaluran sampai
keluar (outlets) pada bahaya yang dilindungi,
disiapkan pompa yang dipasang tetap.

FOAM CANNON (MONITOR) dan HANDLINES


Tangki muatan kapal dilengkapi dengan foam
(Monitor) pada decknya pada decknya mensupplai
cannon dengan konsentrasi dari tangki penyimpanan
busa yang terpisah. Umumnya alat itu diletakkan
pada plat form dan jangkauan semprotan setiap
cannon overlap satu sama lainnya, hal ini untuk
melindungi personil masuk kedalam daerah deck.
Foam monitor dan Handline baik secara tetap (fixed
atau portable monitor atau hose stream). Cocok
digunakan untuk pemadaman tumpahan minyak di
area kebakaran yang beresiko tinggi.
Jenis-jenisnya
:
- Fixed Monitor (Cannon).
- Foam Hose Stream (Handline).
- Foam Monitor Stream.
- Handline (berupa selang dan
nozzle)
- Portable Monitor (Cannon).
Jenis foam monitor (cannon) diperlihatkan
pada
gambar di bawah ini.

128

(2). Sistim Pemadam Busa -Pengembangan Tinggi


Busa pengembangan tinggi memiliki ratio
pengembangan antara 100 -1000 berbanding 1.
Pada dasarnya sifat-sifat busa adalah sama
bagaimana pun terbentuknya bila dihasilkan
dengan udara bersih. Perbedaannya adalah daya
menahan air (Water Retention Ability) yang
merupakan sarana yang utama dalam menentukan
hasil dari High Expansion Foam berkembang
secara maksimal. Busa pengembangan tinggi
sangat cocok untuk memadamkan kebakaran pada
permukaan cairan yang mudah terbakar.
Faktor yang penting didalam perencanaan Sistim
Busa Pengembangan tinggi adalah :

 Kualitas dan kuantitas dari air yang tersedia.


129

 Daya tiup udara yang digunakan sebagai


pengembangan (Foam Generator).
 Sarana pengisian cairan busa.
 Sarana penyalur / pencurahan busa kedalam
tempat yang dilindungi.
Busa pengembangan tinggi tidak boleh digunakan
pada bahan bakar yang mengandung bahan yang
dapat merusak busa atau akan menimbulkan
bahaya, antara lain :
 Bahan kimia seperti Cellulose Nitrate,
Oxidator. Instalasi listrik.
 Logam yang reaktip terhadap air seperti
Sodium (Na), Pottasium (K)
 Bahan yang reaktip terhadap air (Hazardous
water reactive material) seperti Trichyl
aluminum dan Phosphorus Pentoxide).

High Expantion Foam Generator


Sampai saat ini busa generator untuk HEF
terdapat
2 (dua) jenis, tergantung kepada cara memasukkan

udara ke dalam proses pembuatan busa itu sendiri,


yaitu Aspirator dan jenis
Blower.

e) Sistim Tepung Kimia (DRY CHEMICAL


SYSTEM)
Sistim pemadam dengan tepung kimia kering (dry

chemical) didaftar oleh Underwriters pertama


Laboratories pada bulan Oktober 1954 dan NFPA
standard sebagai standar sementara pada tahun 1956

130
Dry Chemical sebagai media pemadam kebakaran
digunakan untuk pemadam kebakaran :
 Bahan padat biasa (Ordinary combustible
material) Contoh kertas, kayu dan textil.
 Cairan yang mudah terbakar (flammable
liquids) Gas-gas yang mudah terbakar.
 Peralatan-peralatan listrik.
 Logam (menggunakan Dry Powder khusus).

(1). Lokasi dan Perencanaan


Instalasi
Dry chemical tank dan gas pendorong harus
terlebih dahulu dekat dengan daerah yang
dilindungi, namun harus terhindar dari
kemungkinan terkena sumber bahaya.

(2). Peralatan
Operasi
Peralatan operasi yang diperlukan untuk
memberi- kan tekanan pada Dry Chemical Tank
atau membuka katup penyalur dry chemical
apabila Pressurezed Gas Cylinder.
Pada sistim instalasi tetap, maka biasanya
mekanik, untuk dapat membuka gas cartridge
untuk menekan dry chemical dalam tangki atau
membuka katup saluran tepung kimia pada
system pressurized gas cylinder.

(3). Piping dan Fitting


Sistim distribusi dan sambungan tepung kimia
menggunakan pipa galvanized steel schedule 40,
dalam pengaturan pipanisasi harus diperhitung-

132
kan agar seimbang pressure drop dari satu
nozzle dengan nozzle lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
 Cast Iron tidak boleh dipakai.
 Flexible piping (hose) harus yang khusus
untuk digunakan pada tepung kimia.
 Pipa yang akan dipasang ditempat
yang bertemperatur dinding harus
dilindungi dari tumpahan Cryogenic
liquid.
 Untuk menghindari aliran tepung
kimia agar tidak macet pada aliran
pipa, maka harus menggunakan pipa
T, yaitu tepung kimia masuk dari
satu jalur dan keluar melalui dua
jalur.

(4). Piping dan Nozzle


Penggunaan pipa harus sesuai dengan tipe
aplikasinya.
Diameter pipa dan ukuran Nozzle bergantung
untuk seluruh sistim kepada besarnya tekanan
dari tepung kimia. sistim harus Besarnya
aliran seimbang, hal ini menandakan suatu
sistim yang benar.

(5). Metoda Pemadam


Ada 2 metode dasar untuk penggunaan tepung
kimia kering sebagai media pemadam api. Metode
pertama adalah menyemburkan cukup tepung kimia
kering kedalam ruangan tertutup untuk menimbul-
kan suatu kondisi pemadam keseluruhan volume
metode ini yang disebut ruangan tersebut,
pembanjiran total atau yang dikenal sebagai
133
TOTAL FLOODING SYSTEM. Metode yang
kedua adalah menyemburkan tepung kimia
kering langsung ke objek yang terbakar untuk
memadam- kan tanpa berdasarkan pada
ruangan untuk menahan tepung kimia kering
tersebut. Metode ini yang disebut pemadaman
setempat atau yang dikenal sebagai Local
Application System.

(a). Sistim pembanjiran total (total flooding


system) Sistim pembanjiran total dengan tepung
kimia kering dalam prinsipnya mirip sistim
pembanjiran total dengan carbon dioxide pada
system total flooding, tepung kimia kering
disemburkan melalui suatu nozzle yang telah
dibuat sedemikian rupa (design) dan ditempat-
kan untuk dikembangkan dengan konsentrasi
yang sama pada semua bagian-bagian dari
ruangan tertutup.
Sistim pembanjiran total dapat digunakan
untukmendistribusikan tepung kimia
diseluruh tempat tertutup apabila area yang
tidak ditutup tidak melebihi 15 % dari
seluruh daerah dari sisi daerah itu. Sistim
langit-langit dan lantai daerah itu.
pembanjiran total biasanya dioperasikan
secara otomatis dengan sistim deteksi
kebakaran, tetapi juga mempunyai alat
pelepas, dioperasi- manual yang berada
diluar kan secara
ruangan atau dari jauh (remote), alat ini
dapat dioperasikan dengan listrik, pneumatik
atau mekanis.

134
Ujung pipa pada pembanjiran total
diletakkan atau berada pada titik tertinggi
dari area tertutup pada langit-langit atau
atap.
Untuk sistim pembanjiran total memerlukan
kecepatan penggunaan yang mencukupi
konsentrasi yang diperlukan diseluruh area
dalam jangka waktu 30 detik, setelah
pengeluaran dimulai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
sistim adalah :
 Jumlah minimum bahan kimia kering
yang diperlukan.
 Kecepatan kritis pengaliran bahan
kimia kering untuk memadamkan.
 Batas atau jarak antar ujung pipa /
nozzle.. Faktor-faktor tersebut secara
langsung berhubungan dengan jenis
tepung kimia kering yang digunakan
dalam sistim dan desain dari
peralatan.

(b). Sistim pemadaman setempat (local application


system)
Pada sistim pemadaman setempat, tepung kimia
kering disemprotkan langsung keper- mukaan yang
terbakar melalui nozzle-nozzle yang dibuat untuk
sistim ini, yang diinginkan adalah dapat melindungi
seluruh area yang dapat terbakar dengan
penempatan nozzle- nozzle secara baik dan tepat.
Daerah yang berdekatan dimana bahan bakar
kemungkinan tersebar juga harus dilindungi, karena
sisa-
135

sisa api yang mungkin masih tinggal dapat


menyebabkan penyalaan kembali (flash back)
setelah proses penyemburan tepung kimia kering
selesai. Sistim pemadaman tepung kimia secara
lokal dapat dipergunakan bagi bahaya kebakaran
didalam dan diluar ruangan. Design pemadaman
setempat tergantung kepada faktor-faktor yang
ditentukan melalui eksperimen untuk
menentukan Kecepatan penggunaannya,
lamanya mengalir, dan jumlah minimum dari
tepung kimia kering yang diperlukan. Faktor ini
tergantung lagi dari tepung kimia yang
digunakan, desain dari unit penyimpan tepung
kimia dan sistim pipa dan nozzle yang
menentukan kecepatan kimia kering ketika
partikel-tepung kimia memasuki daerah
kebakaran.

(6). CO2
SYSTEM
Beberapa kapal ada yang dilengkapi dengan alat
pemadam api tetap sistim CO2 (Carbon
Dioksida). CO2 adalah produk komersial
standar yang banyak digunakan dan tersedia
dipasaran. Pada temperatur normal, CO2 tidak
berbau, berwarna gas lembam dengan density
mendekati 50% lebih berat dari density udara.
Sebagai media pemadam, CO2 mempunyai
beberapa keunggulan :
 Sebagai gas lembam, tidak
membahayakan pada kebanyakan
material. CO2 juga tidak berkontaminasi
dengan bahan makanan. CO2
136

akan menguap dengan tidak meninggalkan


bekas.
 Mempunyai daya pengisolir besar dan
dapat dipakai dengan aman pada peralatan
listrik yang hidup.
 Jika digunakan berupa gas dan akan
meresap (penetrate) kedalam dengan lain
selain dari pada itu tidak dapat dimasuki.
 Dilengkapi tekanan untuk keluar melalui
valves, pipe work dan nozzle.
CO2 memadamkan api dengan cara menurunkan
kadar oksigen dalam atmosfir (dillution)
sehingga tidak akan mendukung pembakaran.
Menurunkan kadar oksigen minimal dari 21 %
hingga 15 % akan banyak memadamkan api
permukaan (Surface Fire)

(a) Bahaya-bahaya bagi Personil personil


Pengeluaran gas CO2 dalam jumlah yang besar
untuk memadamkan kebakaran dapat dengan
cara membahayakan pengurangan kadar
oksigen dan mengurangi penglihatan.
Pengenceran (dilution) oksigen di udara oleh
konsentrasi CO2 dalam pemadaman akan
menyebabkan sesak nafas. Menyadarkan
personel (pingsan) pada atmosfir ini biasanya
akan tidak menimbulkan efek sakit setelah
personil tersebut dibawah keluar ruang
tersebut.
CO2 umumnya tidak berwarna, tetapi jika
dioperasikan (discharged) dari botol penyim-
panannya pada tekanan tertentu akan
137

menyerupai kabut asap. Agar efektif, peng-


operasiannya sebelum benda-benda metal di
sekitarnya mencapai suhu yang lebih tinggi dari pada
pada suhu suhu penyalaan penyalaan sendiri atau
kebakaran sudah berlangsung lama sehingga gas CO2
yang mempunyai efek pendingin yang kecil, akan
dihamburkan oleh panas dalam ruangan tersebut dan
kemudian panas dari metal itu akan membuat
penyalaan kembali pada objek yang terbakar.

Waktu discharge (penyemburan) untuk


mencapai konsentrasi CO2 yang diinginkan
adalah 1 menit untuk kebakaran biasa (nyala
dipermukaan) atau yang dikenal sebagai
surface fires. Sedangkan untuk kebakaran
membara dan penyimpanan panas yang
tinggi (deep seated fires), disain konsentrasi
harus dapat dipertahankan selama 7 menit
dan dalam 2 menit awal pengembangan
konsentrasi harus dapat mencapai 30 %
(pada Total Flooding System).

(b) METODE PEMADAMAN


Total
Flooding
Pada sistim total flooding, CO2
disempurnakan nozzle yang telah
dibuat melalui suatu nozzle
sedemikian rupa (didisain) dan
ditempatkan dengan konsentrasi untuk
dikembangkan dengan yang sama pada
semua bagian-bagian dari ruangan
tertutup. Jumlah CO2 yang diperlukan
untuk mencapai kondisi pemadaman
dapat
138

dihitung berdasarkan volume ruangan dan


konsentrasi berapakah yang diperlukan
untuk memadamkan bahan-bahan yang
terbakar diruangan tersebut. Keterpaduan
ruang tertutup itu sendiri adalah bagian amat
penting dari sistim total flooding ini.

Kalau keadaan ruangan tersebut dalam


tertutup rapat terutama pada dinding dan
lantai, kondisi pemadamannya dapat
bertahan lama dan diperkirakan dapat
menjamin pengendalian kebakaran dengan
lengkap dan menyeluruh. Tapi kalau ada
dinding atau lantai yang terbuka maka
campuran CO2 yang berat tersebut akan
mengalir keluar dengan cepat dan tempatnya
tersebut diisi oleh udara segar dari luar
melalui dinding atasnya yang terbuka
(masuk dari posisi yang lebih tinggi dari
posisi CO2 yang keluar).

Kalau suasana pemadaman hilang terlalu


cepat, bara-bara yang masih menyala
mungkin menyebabkan masih ketinggalan
penyalaan. Penting sekali lobang-lobang
terbuka ditutup untuk mengurangi
kebocoran, jika tidak maka CO2 tambahan
diperlukan sebagai kompensasi kekurangan
tadi. Ada hal lain juga yang perlu diingat
bahwa karena berat relatif dari CO2, suatu
lobang dibagian atas ruangan menolong
menghilang- kan tekanan udara selama
penyemburan. Bukaan bagian atas tidak
banyak pengaruh-
139

nya pada kecepatan kebocoran setelah


penyemburan.
Konsentrasi minimum yang disamakan pada
sistim pembanjiran total ini adalah 34 % by
volume terhadap permukaan yang terbakar
misal kebakaran bahan bakar cair. Bahaya-
mesin- bahaya kebakaran listrik, termasuk
mesin listrik yang kecil diperlukan konsen-
trasi CO2 50 %. Presentase ini dicantumkan
berdasarkan peralatan berputar yang tertutup
seperti generator-generator, dimana amat
sulit rotor belum mencegah kebocoran kalau
berhenti. Metoda ini dapat juga dipakai
untuk total flooding maupun local
application system dimana suatu titik api
yang kecil perlu pendinginan yang agak
lama.

Local Application

Sistim Local Application adalah sistim


pemadam CO2 dengan instalasi, perpipaan dan
nozzle yang tetap, dimana CO2 diarahkan
langsung pada obyek yang terbakar. Digunakan
untuk kebakaran bahan cair dan gas (yang
menyala), bahan padat yang tipis (tidak
membara) dimana sumber bahaya tidak tertutup
atau dalam ruangan tetapi pemadam- an tidak
perlu sistim total flooding, misal tangki
penyimpanan, electrical transformer, vent gas
dan sebagainya. Penempatan:

 didalam ruangan (tertutup)


140

 tertutup sebagian
 diluar, dengan discharge yang tidak
terpengaruh olah angin.
Jumlah CO2 yang diperlukan,
berdasarkan :
⇒ Standar Metode Luas:
Digunakan bila bahaya kebakaran
terutama terdiri dari permukaan yang
yang rendah / datar, atau objek
permukaan horizontal.
 Kecepatan discharge setiap
nozzle ditentukan oleh grafik
(luas yang dilindungi - sqft vs
kecepatan aliran CO2- lb/min).
 Total discharge dari keseluruhan
sistim didapat dari jumlah
discharge nozzle yang ada.
 Waktu discharge minimum yang
efektif adalah 30 detik.
⇒ Standar Metode
Volume
Digunakan bila bahaya kebakaran
terdiri dari objek yang tidak beraturan
(Tree dimensional) yang tidak dapat
dengan mudah dikurangi sebanding
menjadi dengan luas permukaan.
Discharge standar dari sistim ini didasarkan
pada volume yang diterima untuk dapat
menutup seluruh bahaya.
Jumlah kecepatan discharge CO2 = 1
lb/min/cuft volume keliling bahaya. Bila
disekeliling bahaya yang dipasang sistim ini
mempunyai lantai yang rapat dan

141
sebagian dipasang didinding permanen
paling tidak 2 ft di atas bahaya yang
dilindungi, maka kecepatan discharge
dapat diturunkan, tetapi tidak boleh
kurang dari 0,25 lb / min / cuft volume
termasuk dinding-dinding sekeliling
bahaya.

A carbon dioxide release locker for a fire-extinguishing


system in an engine-room

142

Anda mungkin juga menyukai