12
Day-2, Topic 1.8 – 1.9
Oleh
Capt. Indra Priyatna
2) Kapal Ikan
a. Dek : ANKPIN-I s/d ANKPIN-III
b. Mesin : ATKPIN-I s/d ATKPIN-III
6
b. SERTIFIKAT KETERAMPILAN PELAUT
• Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Pelaut adalah diklat untuk
mendapatkan kecakapan dan keterampilan melakukan tugas dan/atau
fungsi tertentu di kapal.
7
6. Diklat Basic Safety Training (BST);
7. Diklat Survival Craft and Rescue Boats other than
Fast Rescue Boat Training (SCRB);
8. Diklat Fast Rescue Boat (FRB);
9. Diklat Advanced Fire Fighting (AFF);
10. Diklat Medical Fist Aid (MFA);
11. Diklat Medical Care (MC);
12. Diklat Ship Security Officer (SSO);
13. Diklat Crowd Management Training (CMT);
14. Diklat Crisis Management and Human Behaviour
Training (CMHBT);
8
15. Diklat Passenger safety, cargo safety and hull integrity
training (PS, CS and HIT);
16. Diklat Security Awareness Training (SAT);
17. Diklat Security Awareness Training for Seafarers with
Designated Security Duties (SATSDSD);
18. Diklat Electronic Chart Display and Information System
(ECDIS);
19. Diklat Bridge Resource Management (BRM);
20. Diklat Engine Room Resource Management (ERM);
21. Diklat Basic Oil and Chemical Tanker (BOCT);
22. Diklat Advanced Training for Oil Tanker Cargo Operations
(AOT) ;
23. Diklat Advanced Training for Chemical Tanker Cargo
Operation (ACT);
9
24. Diklat Basic Training for Liquefied Gas Tanker Cargo Operations
(BLGT);
25. Diklat Advance Liquefied Gas Tanker Cargo Operations (AGT);
26. Diklat Training of Masters and Officers in Charge of a
Navigational Watch on Board Offshore Supply Vessels;
27. Diklat Offshore Supply Vessels Performing Anchor-Handling
Operations for Masters and Officers in Charge of Navigational
Watch;
28. Diklat Personnel Operating Basic Dynamic Positioning System
Training (DP);
29. Diklat Personnel Operating Advanced Dynamic Positioning
System Training (ADP);
10
30. Diklat Training for Masters and Officers in Charge of a
Navigational Watch of Ships Operating in Polar Water;
31. Diklat Training for Chief Engineer and Officer in Charge of an
Engineering Watchkeeping of Ships Operating in Polar Water;
32. RADAR Simulator Training (RS);
33. ARPA Simulator Training (AS);
34. Training Of Officers and Ratings Responsible for Cargo
Handling on Ships Carrying Dangerous and Hazardous
Substances in Packaged Form;
35. Training of Officers and Ratings Responsible for Cargo
Handling on Ships Carrying Dangerous and Hazardous
Substances in Solid Form in Bulk.
11
c. PENERBITAN, REGISTRASI DAN LEGALISASI SERTIFIKAT
KEAHLIAN PELAUT
12
SERTIFIKAT PENGUKUHAN
Persyaratan untuk Pengukuhan :
13
STCW Code
Tabel B – I/2
14
REVALIDASI
15
Contoh
16
SERTIFIKAT KESEHATAN
yang diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang
khusus dilakukan untuk itu dari Rumah Sakit yang ditunjuk
Dasar Hukum :
a. Keputusan Dirjen Hubla No.DL.22/1/1-99 tanggal 26 Januari 1999
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengujian dan Penilaian Tingkat
Kesehatan bagi Tenaga Fungsional Pelayaran
17
18
BUKU PELAUT
A. Dasar Hukum :
B. Buku Pelaut adalah dokumen yang harus dimiliki oleh setiap warga negara
Indonesia yang bekerja sebagai awak kapal di kapal niaga dan kapal
penangkap ikan, yang mencantumkan antara lain mengenai keterangan
lengkap yang sah tentang pribadi dan hubungan kerja dari pemegang Buku
Pelaut dengan pengusaha kapal dan merupakan buku identitas bagi para
pelaut.
19
C. Buku Pelaut tidak diwajibkan bagi pelaut yang tidak diwajibkan
membuat PKL.
20
E. Persyaratan mendapatkan Buku Pelaut
22
3) Penggantian Buku Pelaut yang hilang
23
F. Buku Pelaut berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang sebanyak 2 (dua)
kali dengan jangka waktu masing-masing 2 (dua) tahun oleh Pejabat yang berwenang
menerbitkan Buku Pelaut.
G. Buku Pelaut diterbitkan oleh DIRJEN HUBLA cq. DITKAPEL , KSOP atau UPP yang
ditunjuk berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
H. Selama Pelaut bekerja sebagai awak kapal, Buku Pelaut disimpan oleh Nakhoda kapal.
I. Tanggal dan tempat naik kapal (sign on) harus dicatat dalam Buku Pelaut yang
bersangkutan oleh Pejabat yang berwenang.
J. Jika Pelaut turun dari kapal untuk dipindahkan ke kapal lain atau karena hubungan
kerja berakhir dan telah dicoret dari Buku Sijil, Nakhoda menyerahkan Buku Pelaut
kepada yang bersangkutan setelah dilakukan sign off dan catatan Nakhoda mengenai
kondite pelaut yang bersangkutan serta telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.
K. Bila pindah atau berhenti kerja, masa kerja selama berlayar dalam suatu jabatan di
kapal dapat dicatat dalam Buku pelaut yang harus dilakukan oleh Pejabat yang
berwenang. Perhitungan masa kerja berlayar berdasarkan tanggal-tanggal pencatatan
dalam Buku Pelaut.
24
PERJANJIAN KERJA LAUT
a. Dasar Hukum :
2. KUHD Buku Kedua Bab IV tentang Perjanjian Kerja Laut Pasal 395 s/d 452 g Jo. STBL.
1938 No.518 .
3. Peraturan Pemerintah Nomor.7 Tahun 2000 tentang Kepelautan Pasal 1 dan Pasal 18.
26
g. PKL bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum kepada awak
kapal yang dapat dijadikan alat bukti bila terjadi perselisihan diantara
kedua belah pihak.
h. Jenis PKL yang ada dilihat dari prosedur pembuatan terdiri dari :
28
SIJIL AWAK KAPAL
A. Dasar Hukum :
1. KUHD pasal 375.
2. PP Nomor 7 Tahun 2000 pasal 15 (1), (2) dan (4)
B. Disijil pada Buku Sijil yang harus diselenggarakan pada setiap kapal
niaga atau kapal perikanan berbendera Indonesia.
C. Dengan disijil berarti seseorang sudah sah untuk disebut sebagai awak
kapal.
D. Untuk disijil, pelaut harus memiliki PKL yang masih berlaku.
E. Penyelenggaraan Buku sijil tidak diwajibkan bagi :
1. Kapal motor ukuran kurang dari GT 35
2. Kapal layar ukuran kurang dari GT 105
3. Kapal untuk pelayaran percobaan.
F. Penyijilan dalam Buku Sijil harus ditandatangani oleh Nakhoda dan
Pejabat yang berwenang.
29
G. Persyaratan Penyijilan.
Permohonan diajukan oleh perusahaan angkutan
laut dengan melampirkan :
1. PKL
2. Sertifikat Kepelautan
30
PENGAWAKAN KAPAL
1) Kapal Niaga
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 70 tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. DPL. 93/12/16 tanggal 28 Juni 1976 tentang
Persyaratan Minimal Ijazah-ijazah Perwira di Kapal-kapal Niaga, yang pada dasarnya pengaturan
tersebut adalah merupakan penyimpangan ketentuan-ketentuan syarat minimum ijazah bagi
perwira kapal niaga yang tercantum dalam Pasal 111 Peraturan Kapal 1935.
32
UNRESTRICTED VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT
NO Jabatan GT 10.000 atau > GT 3000 s/d < 10.000 GT 1500 s/d <3000 GT 500 s/d < 1500
JML COC COP JML COC COP JM COC COP JML COP COC
L
1 Master 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-II 9b(2-8) 1 ANT-II 9b(2-8)
2 C/O 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-II 9b(2-8) 1 ANT-II 9b(2-8)
3 2/O 1 ANT-III 9d(2-7) 1 ANT-II 9d(2-7) 1 ANT III 9d(2-7) 1 ANT III 9b(2-7)
4 3/O 1 ANT-III 9d(2-7) - - - - - - - - -
5 R/O 1 REK II - 1 REK II - 1 REK II - 1 REK II -
6 Bosun 1 - 9f 1 - 9f 1 - 9f 1 - 9f
7 Q/M 3 - 9f 3 - 9f 3 - 9f 2 - 9f
8 Sailor 2 - 9g 2 - 9g 1 - 9g - - -
9 Cook 1 - 9g 1 - 9g 1 - 9g 1 - 9g
10 Messboy 1 - 9g 1 - 9g 1 - 9g - - -
Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang di antara Nakhoda dan Mualim mempunyai
ijazah ORU (dalam STCW 2010: R/O adalah Dedicated Radio Officer).
2. Masing-masing COC (Certificate Of Competency) harus memperoleh pengukuhan
sesuai jabatan (termasuk ORU).
33
UNRESTRICTED VOYAGE
B. ENGINE DEPARTEMENT
NO Jabatan KW 7500 atau > KW 3000 s/d < 7500 KW 750 s/d < 3000
JML COC COP JML COC COP JML COC COP
1 C/E 1 ATT-I 10a(2-5) 1 ATT-I 10a(2-5) 1 ATT-II 10b(2-5)
2 2/E 1 ATT II 10a(2-5) 1 ATT II 10a(2-5) 1 ATT III 10b(2-5)
3 3/E 1 ATT II 10c(2-5) 1 ATT III 10c(2-5) 1 ATT III 10c(2-5)
4 4/E 1 ATT II 10c(2-5) - - - - - -
5 Eng.Foreman 1 - 10d 1 - 10d 1 - 10d
6 Oiler 3 - 10d 3 - 10d 3 - 10d
7 Wiper 1 - 10e 1 - 10e 1 - 10c
34
NEAR COASTAL VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT
NO Jabatan GT 10.000 atau > GT 3000 s/d < 10.000 GT 1500 s/d <3000
JML COC COP JML COC COP JM COC COP
L
1 Master 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-II 9b(2-8)
2 C/O 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-I 9a(2-8) 1 ANT-II 9b(2-8)
3 2/O 1 ANT-III 9d(2-7) 1 ANT-III 9d(2-7) 1 ANT III 9d(2-7)
4 3/O 1 ANT-III 9d(2-7) 1 ANT-III 9d(2-7) - - -
5 R/O 1 ORU/ - 1 ORU/ - 1 ORU/ -
REK II REK II REK II
6 Bosun 1 - 9f 1 - 9f 1 - 9f
7 Q/M 3 - 9f 3 - 9f 3 - 9f
8 Sailor 2 - 9g 2 - 9g 1 - 9g
9 Cook 1 - 9g 1 - 9g 1 - 9g
10 Messboy 1 - 9g 1 - 9g 1 - 9g
Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan Mualim mempunyai
ijazah ORU
2. Masing-masing COC (Certificate Of Competency) harus memperoleh pengukuhan
sesuai jabatan.
35
NEAR COASTAL VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT (Sambungan)
NO Jabatan GT 500 s/d 1500 GT <500
JML COC COP JML COC COP
1 Master 1 ANT-II 9b(2-8) 1 ANT-IV 9c1)(b-h)
2 C/O 1 ANT-II 9b(2-8) 1 ANT-IV 9e(2-7)
3 2/O 1 ANT-III 9d(2-7) - - -
4 3/O - - - - - -
5 R/O 1 ORU/ REK II - 1 ORU/ REK II -
6 Bosun - - 9f - - -
7 Q/M 3 - 9f 1 - 9f
8 Sailor - - - - - -
9 Cook 1 - 9g 1 - 9g
10 Messboy - - - - - -
Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang diantara Nakhoda dan Mualim mempunyai
ijazah ORU
2. Masing-masing COC (Certificate Of Competency) harus memperoleh pengukuhan
sesuai jabatan.
36
NEAR COASTAL VOYAGE
B. ENGINE DEPARTEMENT
NO Jabatan KW 7500 atau > KW 3000 s/d < 7500 KW 750 s/d < 3000 KW 750 s/d < 3000
JML COC COP JML COC COP JML COC COP JML COC COP
Catatan :1. C/E untuk kapal ukuran 750 s/d <3000; berijazah ATT II atau lebih boleh ijazah ATT III
apabila telah memperoleh pengukuhan sebagai Kepala Kamar Mesin
2. Masing-masing COC (Certificate Of Competency) harus memperoleh pengukuhan
sesuai jabatan.
37
LOCAL VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT
NO Jabatan GT 10.000 atau > GT 3000 s/d < 10.000 GT 1500 s/d <3000
JML COC COP JML COC COP JML COC COP
Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang di antara Nakhoda dan Mualim mempunyai
ijazah ORU kecuali kapal berukuran GT < 500 cukup 1(satu) orang saja di antara
Nakhoda dan Mualim mempunyai ijazah ORU
2. Masing-masing COC (Certificate Of Competency) harus memperoleh pengukuhan
sesuai jabatan.
38
LOCAL VOYAGE
A. DECK DEPARTEMENT (Sambungan)
NO Jabatan GT 500 s/d 1500 GT <500
JML COC COP JML COC COP
1 Master 1 ANT-IV 9b(2-8) 1 ANT-IV 9c2)(b-h)
2 C/O 1 ANT-IV 9b(2-8) 1 ANT-V 9e(2-7)
3 2/O 1 ANT-V 9d(2-7) 1 ANT-V 9e(2-7)
4 R/O 1 ORU/ REK II - 1 ORU/ REK II -
5 Bosun - - - - - -
6 Q/M 3 - 9f 1 - 9f
7 Sailor - - - - - -
8 Cook 1 - 9g 1 - 9g
Catatan : 1. R/O dapat ditiadakan, jika ada 2 orang di antara Nakhoda dan Mualim mempunyai
ijazah ORU kecuali kapal berukuran GT < 500 cukup 1(satu) orang saja di antara Nakhoda
dan Mualim mempunyai ijazah ORU
2. Masing-masing COC (Certificate Of Competency) harus memperoleh pengukuhan
sesuai jabatan.
39
LOCAL VOYAGE
B. ENGINE DEPARTEMENT
NO Jabata KW 7500 atau > KW 3000 s/d < 7500 KW 750 s/d < 3000 KW 750 s/d < 3000
n
JML COC COP JML COC COP JML COC COP JML COC COP
40
LIMITATION
(ITF Guidance)
41
PENGAWAKAN KAPAL LAYAR MOTOR
42
d. Kapal dengan ukuran diatas GT 200 s/d GT 315
1) Pemimpin kapal, yang memiliki ijazah MPR I
2) Mualim , yang memiliki MPR II
3) KKM, yang memiliki JMPR I
4) Masinis, yang memiliki JMPR II
43
SERTIFIKAT PENGAWAKAN
(MINIMUM SAFE MANNING DOCUMENT)
1. Dasar Hukum :
a. SOLAS 1974 Chapter V Regulation 13;
45
PERLINDUNGAN AWAK KAPAL
Dalam rangka perlindungan terhadap tenaga kerja pelaut WNI ada beberapa
ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh Perusahaan Pelayaran
Indonesia/Perusahaan Perikanan Indonesia bila Perusahaan tersebut
memperkerjakan tenaga asing di kapalnya ataupun mengoperasikan kapal niaga
asing maupun kapal ikan asing yang beroperasi selama 6 bulan secara tetap di
perairan Indonesia. Ketentuan-ketentuan yang mengatur hal tersebut terdiri dari
beberapa peraturan yang berbentuk Keputusan Menteri Pertanian, Keputusan
Menteri tenaga Kerja, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut ataupun
MAPEL Direktur Jenderal Perhubungan Laut sbb :
47
Penggunaan ABK Indonesia di kapal niaga berbendera asing :
48
Penggunaan ABK Indonesia di kapal ikan berbendera asing
50
ON BOARD TRAINING AND ASSESSMENT
Training role of senior staff
• Familiarize crew with ship, its equipment and operational procedures
• Implement safe procedures for routine operations
• Provide Emergency Response Training
• Encourage career and performance development of crew.
51
Some common problems encountered in conducting on board
training and assessment:
53
Factors to be considered (2)
• Starting Points
– Ship must have up-to-date versions of various conventions, codes,
guidelines, operation manuals, etc
– Training to ensure efficient operation of ships and to take into account
needs of seafarers
– Training to take into account the career development of seafarers.
55
Methods of Assessment