Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DITJEN PERHUBUNGAN LAUT

Bagian Kepegawaian
DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen


Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:KEP. 195/M.PAN/12/2004 tentang
Jabatan Fungsional Pengawasan Keselamatan Pelayaran dan Angka Kreditnya;

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan,
Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Kepala BKN Nomor KM 61 Tahun 2005 dan
Nomor 20 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Keselamatan Pelayaran dan Angka Kreditnya;
SE Dirjen Hubla Nomor UK.11/3/9/DJPL-06 Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan
dan Penetapan Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional Pengawas Keselamatan Pelayaran;

Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 28 th 2007 tgl. 13 Juli 2007 tentang Tata Kerja Tim
Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional
Pengawas Keselamatan Pelayaran;

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Tindak Lanjut Arahan Presiden

• Penataan Jabatan dan Pangkat pada Jabatan


Fungsional
• Penataan jumlah pemangku Jabatan Fungsional
melalui Analisis Beban Kerja
• Penataan Tunjangan Jabatan Fungsional (jika masih
dimungkinkan)
LANGKAH KONKRET
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Penataan Organisasi
• Menentukan kriteria Penataan Jabatan Fungsional BIROKRASI
RAMPING &
penyederhanaan birokrasi. EFEKTIF
• Menyesuaikan regulasi tentang JF Transformasi Jabatan
• Mengidentifikasi unit yang
yang komprehensif (menambahkan
MENJAMIN
PROGRAM
dapat/tidak dapat informasi faktor jabatan pada UNTUK
 Menyusun peraturan perundang-
disederhanakan. tugas manajerial/decision making,
MASYARAKAT
undangan penyederhanaan birokrasi.
sehingga 1 jenjang ada beberapa
• Menyusun Peraturan
kelas jabatan).  Memetakan jabatan dan pejabat struktural
Perundang-undangan untuk yang terkena dampak
penataan organisasi. • Menyelaraskan kelas jabatan:
- JF dengan Jab. Struktural  Memetakan jabatan fungsional yang
• Melaksanakan
- JF satu dengan JF yang lain
dapat dan dibutuhkan untuk
transformasi/penataan menampung peralihan jabatan.
organisasi (Peralihan Jabatan • Menyusun Peraturan Perundangan
 Menyelaraskan kebutuhan anggaran
Struktural ke Fungsional). mengenai Jabatan & Pangkat ASN. setiap instansi pemerintah.

• Menyelaraskan tunjangan JF  Menetapkan masa transisi peralihan.


dengan tunjangan Jabatan 
Struktural (jika masih  Transformasi jabatan dilakukan secara
nasional seluruh instansi pemerintah.
dimungkinkan). 18
EVALUASI KESIAPAN PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
MENINDAKLANJUTI PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN

1. Pemetaan Jabatan Fungsional yang berpotensi untuk menampung perpindahan


Jabatan Struktural akibat kebijakan Presiden.
2. Pemetaan kebutuhan Jabatan Fungsional per jenjang jabatan di setiap instansi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. (Surat Edaran Menteri PANRB No.:
B/588/M.SM.01.00/2018, tanggal 15 Oktober 2018, hal: Mekanisme Pengangkatan
PNS dalam Jabatan Fungsional, kepada seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian
Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah).
3. Meninjau kesetaraan kualifikasi, kompetensi, dan pekerjaan/kegiatan:
a. Jabatan Fungsional yang satu dengan Jabatan Fungsional lain; dan
b. Jabatan Fungsional dengan Jabatan Administrasi.
4. Meninjau kesesuaian besaran tunjangan jabatan fungsional:
a. Jabatan Fungsional yang satu dengan Jabatan Fungsional lain; dan
b. Jabatan Fungsional dengan Jabatan Administrasi.
PEMETAAN SECARA UMUM TERHADAP RUANG LINGKUP DENGAN JENIS JF

NO. RUANG LINGKUP TUGAS JENIS JABATAN FUNGSIONAL

1. TATA USAHA, KEARSIPAN, PERPUSTAKAAN DAN • ARSIPARIS


PENGELOLAAN KEUANGAN • PUSTAKAWAN
• ANALIS KEUANGAN APBN
• PRANATA KEUANGAN APBN
• PENATA LAKSANA BARANG
• PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
• ANALIS ANGGARAN
• ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

2. KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM ANALIS KEPEGAWAIAN


• ASSESOR SDM APARATUR

3. INSPEKTORAT AUDITOR
• PENGAWAS PEMERINTAH
• AUDITOR KEPEGAWAIAN

4. PERENCANAAN DAN KERJASAMA PERENCANA
• PENERJEMAH

5. PENELITIAN/ANALISIS/KAJIAN/KEREKAYASAAN PENELITI
• PEREKAYASA
• ANALIS KEBIJAKAN
• TEKNISI LITKAYASA

PEMETAAN SECARA UMUM TERHADAP RUANG LINGKUP DENGAN JENIS JF

NO. RUANG LINGKUP TUGAS JENIS JABATAN FUNGSIONAL

6. PENYULUHAN PENYULUH PERTANIAN


• PERNYULUH KEHUTANAN
• PENYULUH KB
• PENYULUH HUKUM
• PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT
• PENYULUH PERINDAG
• PENYULUH LINGKUNGAN HIDUP
• PENYULUH AGAMA

7. TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA, PUBLIKASI PRANATA KOMPUTER
• PRANATA HUMAS

8. PENDIDIKAN, PENGAJARAN, PELATIHAN, DAN • WIDYAISWARA
PENJAMINAN MUTU • DOSEN
• GURU
• INSTRUKTUR
• PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
• PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
PANGKAT DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL
SAAT INI
HASIL EVALUASI:
1) Pangkat sama dengan Golongan Ruang
2) Pangkat melekat pada Pegawai, tidak terkait
langsung dengan jabatan yang diduduki
3) Kenaikan pangkat berkaitan dengan masa
kerja. Tidak ada penurunan Pangkat? (yang
ada hanya penundaan kenaikan pangkat)
4) Pada pangkat yang sama belum dipastikan
memiliki standar kualifikasi, kompetensi, dan
ukuran kinerja yang sama.
5) Pangkat yang sama berada pada jabatan
yang berbeda (fungsional - struktural)
padahal standar kompetensi jabatan berbeda-
beda.
6) Pangkat merupakan syarat kualifikasi
Jabatan.
7) Tidak ada kaitan antara Pangkat (Golongan
Ruang) dengan Kelas Jabatan.
8) Pangkat digunakan untuk Gaji Pokok dan
Pensiun Pokok sedangkan Kelas Jabatan
digunakan untuk Tunjangan (di UU
menjelaskan bahwa Kelas Jabatan untuk
penggajian).
Langkah Tindak Lanjut
Instansi Pembina Jabatan Fungsional

1. Menyusun Informasi Faktor Jabatan dalam rangka evaluasi jabatan


fungsional dengan mempertimbangkan kesetaraan antar Jabatan
Fungsional.
2. Standardisasi kualifikasi, kompetensi, dan pekerjaan/kegiatan antar
Jabatan Fungsional termasuk antar pangkat dalam jabatan
fungsional.
3. Menyusun Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja untuk
mengetahui kebutuhan riil jabatan fungsional tiap jenjang pada
setiap instansi yang membutuhkan jabatan fungsional tersebut.
USUL PENGALIHAN JABATAN PELAKSANA KE
DALAM JABATAN FUNGSIONAL

No Nama Jabatan Pangkat/ Penghasilan Kelas Jabatan Jenjang Kelas Penghasilan (Gaji,
Pelaksana Gol (Giji, Tunkin, Jabatan Fungsional Jabatan Jabatan Tunjab, Tunkin)
Ruang Tunj Lainnya )
1.

2.

3.
JABATAN DI LUAR JABATAN ADMINISTRASI YANG
MELEKAT PADA DIRI PNS YANG DIBERI TUGAS,
TANGGUNG JAWAB, WEWENANG,DAN HAK
SECARA PENUH UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN
KESELAMATAN PELAYARAN

BAGIAN KEPEGAWAIAN
GAMBARAN UMUM
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU ADALAH
KEDUDUKAN YANG MENUNJUKKAN TUGAS, TANGGUNG
JAWAB, WEWENANG DAN HAK SESEORANG PNS DALAM
SUATU SATUAN ORGANISASI YANG DALAM PELAKSANAAN
TUGASNYA DIDASARKAN PADA KEAHLIAN DAN/ATAU
KETERAMPILAN TERTENTU SERTA BERSIFAT MANDIRI DAN
UNTUK KENAIKAN PANGKATNYA DISYARATKAN DENGAN
ANGKA KREDIT.

PENGAWAS KESELAMATAN PELAYARAN (PKP)


MERUPAKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIBERI
TUGAS, TANGGUNGJAWAB, WEWENANG DAN HAK
SECARA PENUH OLEH PEJABAT YANG BERWENANG
UNTUK MELAKUKAN TUGAS ATAU KEGIATAN
PENGAWASAN KESELAMATAN PELAYARAN DAN
KELANCARAN LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

BAGIAN KEPEGAWAIAN
LINGKUP DAN TUGAS POKOK
PENGAWAS KESELAMATAN
PELAYARAN
Melakukan tugas/kegiatan pengawasan Keselamatan Pelayaran dan
kelancaran Lalu Lintas Angkutan Laut yang meliputi:
1.Perencanaan pengawasan keselamatan pelayaran;
2.Kenavigasian;
3.Pemeriksaan Kelaiklautan kapal dan Manajemen Keselamatan
Kapal;
4.Pemanduan.
5.Penegakan Hukum di Laut dan Penyelamatan.
6.Kesyahbandaran.
7.Kelancaran Lalu Lintas Angkutan Laut

BAGIAN KEPEGAWAIAN
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
PENGAWAS KESELAMATAN PELAYARAN

D III/ SARMUD/ SLTA


1
TINGKAT TERAMPIL
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Pelaksana Pemula (II/a)
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Pelaksana (II/b, II/c, II/d)
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Pelaksana Lanjutan (III/a, III/b)
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Pelaksana Penyelia (III/c, III/d)

D IV/ SARJANA
2
TINGKAT AHLI
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Pertama (III/a, III/b)
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Muda (III/c, III/d)
• Pengawas Keselamatan Pelayaran Madya (IV/a, IV/b, IV/c)

BAGIAN KEPEGAWAIAN
JUMLAH ANGKA KREDIT MINIMAL
UNTUK KENAIKAN PANGKAT/JABATAN

Tingkat TERAMPIL
PKP
PKP PELAKSANA
PELAKSANA PKP PELAKSANA PKP PENYELIA
LANJUTAN
PEMULA
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d

25 40 60 80 100 150 200 300

Tingkat AHLI
PKP PERTAMA PKP MUDA PKP MADYA
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

100 150 200 300 400 550 700


Keputusan Menpan
Nomor : Kep/195/M.PAN/12/2004
pasal 24
• Pengawas Keselamatan Terampil Yang Memperoleh
ijazah Sarjana (SI/Diploma IV) DAPAT diangkat dalam
jabatan Pengawas Keselamatan Pelayaran Ahli APABILA :
a. Ijasah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan untuk jabatan Pengawas Keselamatan
Pelayaran Ahli;
b. Lulus Pendidikan dan Pelatihan Fungsional yang
ditentukan untuk jabatan Pengawas Keselamatan
Pelayaran Ahli;
c. Sekurang-kurangnya memenuhi jumlah Angka Kredit
minimal yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang
didudukinya.
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KESELAMATAN PELAYARAN (PKP)

1. PENGANGKATAN PERTAMA
2. PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
3. PENYESUAIAN / INPASSING
4. PROMOSI
KONDISI SAAT INI
 Butir-butir kegiatan tidak sesuai dengan
Kepmenpan KEP 195/M.PAN/12/2004 & SE
Dirjen
 Pemberian bobot nilai angka kredit tidak
sesuai Kepmenpan KEP 195/M.PAN/12/2004
 Buku harian tidak dibuat sesuai periode
 Manipulasi kegiatan
 Usul Penetapan Angka Kredit tidak
dilengkapi dgn Surat Pernyataan dari atasan
langsung
 Tidak melampirkan bukti fisik dan SKP
 Terdapat Pegawai yang tidak menjalankan
fungsi keselamatan pelayaran tetapi
diusulkan menjadi Pejabat fungsional PKP

BAGIAN KEPEGAWAIAN
BUKU HARIAN TIDAK
DIBUAT SESUAI PERIODE

Sesuai dengan Kepmenpan KEP 195/M.PAN/12/2004


Bab IV, Pasal 13, Butir (3) dijelaskan bahwa
Penilaian dan penetapan angka kredit PKP dilakukan
Sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun,
yaitu setiap 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan
Pangkat PNS

- Januari s/d Juni


- Juli s/d Desember

BAGIAN KEPEGAWAIAN
MANIPULASI
KEGIATAN Kalau sehari bisa
meriksa 30 kapal...
Bisa cepet naik
pangkat nih...!!
Hehehe..

Hari ini kapalnya sepi...


Saya tulis 20 kapal aja
aahh... ! Hihihi...

Marine
Penerima berita Inspector
kedatangan kapal

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Pemberian Bobot Nilai
tidak sesuai Kepmenpan
KEP 195/M.PAN/12/2004

Contoh :
Mengoperasikan peralatan bengkel ditulis 0,04
seharusnya 0,004
Memeriksa kapal sebelum diberikan SIB ditulis 0,08
seharusnya 0,008
Mengawasi embarkasi dan debarkasi penumpang di
pelabuhan ditulis 0,04 seharusnya 0,004

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Usul Penetapan Angka Kredit tidak
dilengkapi dengan Surat Pernyataan dari
atasan langsung dan bukti fisik kegiatan

SKB Menhub dan Ka BKN


KM 61 Tahun 2005 dan 20 Tahun 2005
Bab II, Pasal 2, Butir (2) :

Setiap usul penetapan angka kredit Pengawas Kesematan Pelayaran wajib melampirkan Surat
Pernyataan Melakukan Kegiatan:
a. Pengawasan keselamatan pelayaran dan kelancaran lalu lintas angkutan laut dan bukti fisiknya;
b. Pengembangan profesi dan bukti fisiknya;
c. Pendukung pelaksanaan tugas Pengawas Keselamatan Pelayaran dan bukti fisiknya;
d. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan bukti fisiknya;
e. Foto copy atau salinan ijazah / STTPL / Keterangan / Penghargaan yang pernah diterima
yang disahkan oleh pejabat berwenang

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Terdapat pegawai yang
tidak menjalankan fungsi
keselamatan pelayaran
tetapi diusulkan menjadi
pejabat fungsional PKP

Petugas Tata usaha Bendaharawan


BAGIAN KEPEGAWAIAN
KONDISI YANG DIHARAPKAN
Buku Harian dibuat per periode (periode Januari s/d
Juni dan periode Juli s/d Desember).
Kegiatan harus dilaksanakan secara obyektif dan
sesuai dg tingkatan
Butir-butir kegiatan dan bobot nilai harus sesuai
dengan KEP MENPAN Nomor KEP/195/M.PAN/12/2004.
Usulan Penetapan Angka Kredit dilengkapi dengan
Surat Pernyataan dari atasan,Bukti fisik dan SKP.
Pejabat Fungsional Pengawas Keselamatan Pelayaran
adalah pegawai yang benar-benar menjalankan tugas
dan fungsi Keselamatan Pelayaran

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Kenapa nilai PAK kecil
padahal usulan besar / tidak
sesuai dengan usulan UPT ?

Setiap usulan dievaluasi oleh TIM


Penilai, apakah penulisan butir
kegiatan dan angka kredit sudah
sesuai dengan Kepmenpan,
apakah ada SKP, DUPAK, SUPER,
BUKTI FISIK, dll

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Bagaimana kalau pekerjaan
yang dikerjakan tidak sesuai
dengan jenjang jabatan ?

Sesuai Kepmenpan BAB V Pasal 8


dijelaskan bahwa Pejabat Fungsional
PKP dapat melksanakan tugas satu
tingkat di atas (80%) atau satu
tingkat di bawah jenjang jabatan
(100%) berdasarkan penugasan
tertulis dari pimpinan unit kerja yang
bersangkutan (harus ada SPT) dan
tidak ada pejabat PKP
BAGIAN KEPEGAWAIAN
Jika pekerjaan
dilaksanakan
dengan Tim,
bagaimana
penilainn angka
kreditnya?

Tugas yang
dilaksanakan
dengan Tim,
angka
kreditnya dibagi
sesuai anggota
tim

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Kenapa nilai PAK tidak
ada padahal UPT sudah
mengusulkan atau
mengirimkan berkas ?

Ada Beberapa
Kemungkinan yaitu :
1. Apakah benar sudah dikirimkan
ke Kantor Pusat?
2. Dikirim tetapi tidak sampai?
3. Pengiriman terlambat (PAK sudah
ditetapkan)
4. Periode terputus sehingga Angka
Kredit tidak bisa
ditetapkan/diproses
5. Berkas tidak lengkap

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Pembebasan Sementara Pejabat
Fungsional PKP
Kepmenpan KEP.195/M.PAN/12/2004 Bab VIII,
Pasal 25
(1) Apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi (PKP Pelaksana Pemula s/d PKP Penyelia dan PKP Pertama
s/d PKP Madya).
(2) Apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat
mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan unsur
utama (PKP Penyelia, Gol Ruang (III/d))……. (Pangkat Puncak)
(3) Apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat
mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan
unsur utama (PKP Madya, Gol Ruang (IV/c))…… (Pangkat Puncak)
(4) - Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, penurunan pangkat
- Diberhentikan sementara sebagai PNS.
- Ditugaskan di luar jabatan Pengawas Keselamatan Pelayaran.
- Menjalani cuti di luar tanggungan negara
- Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
BAGIAN KEPEGAWAIAN
Pemberhentian Pejabat
Fungsional PKP
Kepmenpan KEP.195/M.PAN/12/2004 Bab VIII,
Pasal 27
(1)Dalam jangka 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (1) tidak
dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk naik
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
(2)Dalam jangka 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2) dan ayat (3)
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau
(3)Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat

Pasal 28
Pembebasan sementara, pangangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan
Pengawas Keselamatan Pelayaran sebagaimana dimaksud Pasal 25, Pasal 26,
dan Pasal 27 ditetapkan oleh Menteri Perhubungan selaku pejabat pembina
kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya

BAGIAN KEPEGAWAIAN
Pemberhentian Jabatan Fungsional
PP No.11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen PNS
Pasal 94
1) PNS diberhentikan dari JF apabila :
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti diluar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan;
e. ditugaskan secara penuh diluar JF; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

2) PNS yang diberhentikan dari JF karena alasan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d dan huruf
e dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang JF terakhir
apabila tersedia lowongan Jabatan

BAGIAN KEPEGAWAIAN
SURAT PERNYATAAN

Surat Pernyataan
adalah rangkuman
dari butir-butir
kegiatan yang ada di
Buku Harian yang
ditanda tangani oleh
Atasan Langsung

BAGIAN KEPEGAWAIAN
BUKU HARIAN PKP
Nama / NIP :
Pangkat / Gol :
Periode : Januari – Juni Jabatan :
Juli - Desember Unit Kerja :

ATASAN LANGSUNG
HASIL PENANGGUNG JAWAB
NO TANGGAL BUTIR KEGIATAN ANGKA KREDIT KET
KERJA
NAMA TTD

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Tgl kegiatan Butir kegiatan yang dilakukan Hasil Kerja A.K. sesuai dgn Kep Nama Atasan Tanda Bukti
dilakukan berupa apa Menpan KEP/195/ Langsung Tangan Fisik
sesuai dengan Kep Menpan & M.PAN/12/2004

BAGIAN KEPEGAWAIAN
CATATAN/INVENTARISASI BULANAN PKP
(Bulan ……. 2017)
atas nama : …..
NIP…….

JUMLAH JUMLAH
SATUAN ANGKA
TANGGAL BUTIR KEGIATAN VOLUME ANGKA BUKTI FISIK
HASIL KREDIT
KEGIATAN KREDIT

1 2 3 4 5 6 7 8

…………, 2017
Mengetahui :
Kepala …………………….

Nama
Pangkat
NIP

BAGIAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN
CONTOH SASARAN KERJA PEGAWAI
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI YANG DINILAI

1. Nama 1. Nama

2. NIP 2. NIP

3. Pangkat/ Gol 3. Pangkat/ Gol.


Ruang Ruang

4. Jabatan 4. Jabatan

5. Unit Kerja 5. Unit Kerja

Periode Bulan: 1 s/d Bulan: 12 Tahun : 2017

TARGET
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK KUANTITAS/ KUALITAS/
WAKTU BIAYA
OUTPUT MUTU

UNSUR UTAMA

1. Mengoperasikan peralatan mesin 0.04 10 Unit 100% 100 Jam -


dibengkel (AK.0.004)

2. Memeriksa kelengkapan dokumen 0.24 30 Laporan 100% 20 Jam


pengoperasian kapal (AK.0.008)

UNSUR PENUNJANG

4, Ikut serta dalam operasi SAR di laut 2.5 5 Laporan 100% 50 Jam
(AK.0.5)

Jumlah Target Angka Kredit 2.78


Jumlah Jam Kerja Efektif 170 Jam

………….., Januari 2017

Pejabat Penilai, Pegawai yang dinilai,

Nama Nama
Pangkat Pangkat
NIP NIP
SEKIAN

DAN
TERIMA KASIH

BAGIAN KEPEGAWAIAN
• IBU SRI WAHYUNI : 0812-8745-6864
• RIA RATNA SARI : 0812-8651-185
• IBU DIAH : 0812-9678-098
• RICKY FERNANDO : 0856-1162-875
• SUSETYO HADI : 0/856152
• Gedung WISMA BSG
• Lantai 11 Bagian Kepegawaian Kemenhub
• JL. Abdul Muis No. 40, Petojo Selatan,
• Jakarta Pusat 10160

Anda mungkin juga menyukai