Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAYHAN PANGESTU BAHARUDDIN

KELAS : D-III NAUTIKA C


N.R.T : 20.11.21.065

Ship-board emergency Contingency Plans:

Ship-board emergency Contingency Plans:


Rencana atau program kerja untuk menanggulangi segala macam kemungkinan akan timbulnya
keadaan darurat diatas kapal yang didasarkan pada suatu pola terpadu, yang mampu
mengintegrasikan aktivitas / upaya penanggulangan secara cepat, tepat, aman dan terkendali atas
dukungan dari instansi terkait, sumber daya manusia dan fasilitas yang tersedia.

ISI POKOK EMERGENCY CONTINGENCY PLAN:

1. ORGANISASI KEADAAN DARURAT

2. ISYARAT-ISYARAT BAHAYA

3. LINTAS PENYELAMATAN DIRI / ESCAPE ROUTE

4. NOMOR-NOMOR TELEPHONE YANG DAPAT DIHUBUNGI

1. ORGANISASI KEADAAN DARURAT

Adalah organisasi yang dibentuk di atas kapal untuk menanggulangi keadaan darurat yang
mencakup adanya pusat komando, kelompok kesadaran darurat, kelompok pendukung dan
kelompok ahli mesin kapal

MAKSUD DIBUATNYA ORGANISASI KEADAAN DARURAT:


Untuk memberikan arah / pedoman kepada crew kapal dalam mengatasi terjadinya keadaan
darurat di atas kapalnya, sehingga akibat yang ditimbulkannya dapat kita tekan sekecil mungkin
atau dapat ditiadakan sama sekali

TUJUAN DIBUATNYA ORGANISASI KEADAAN DARURAT:

Supaya dalam mengatasi keadaan darurat yang terjadi di atas kapal dapat dilaksanakan secara
cepat, tepat, aman dan terkendali, sehingga akibat yang ditimbulkannya dapat kita tekan sekecil
mungkin atau dapat ditiadakan sama sekali

ALASAN PERLUNYA DI BUAT ORGANISASI PENANGGULANGAN KEADAAN


DARURAT:

1. Daerah operasi dari kapal-kapal laut adalah dilaut bebas maupun di alur yang setiap saat penuh
dengan resiko bahaya
2. Di laut, bantuan dari pihak luar tidak bisa segera datang / tidak dapat diharapkan sepenuhnya
3. Melaksanakan aturan nasional/ internasional terkait safety dan keamanan pelayaran

Keuntungan dibuat organisasi keadaan darurat:

1. Menambah kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap tugas masing-masing


2. Tugas dan tanggung jawab tidak terlalu berat Menambah kedisiplinan dan tanggung jawab
terhadap tugas masing-masing
3 Perintah / instruksi lebih terarah karena adanya satu komando
4. Menghindarkan hambatan hirarchi formal
5. Melibatkan semua individu. Jika gagal, dapat segera di perbaiki untuk perbaikan selanjutnya

BAGIAN POKOK ORGANISASI PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT:

1. PUSAT KOMANDO
Ada di anjungan dengan Komando Nakhoda / Perwira Senior sebagai koordinator

2. KELOMPOK KESADARAN DARURAT


Menaksir keadaan darurat yang sedang terjadi dengan cermat (perlu tidaknya bantuan luar)
dibawah pimpinan seorang perwira.

3. KELOMPOK PENDUKUNG
Dibawah pimpinan seorang perwira sebagai kelompok penunjang kelompok kesadaran darurat
dalam mengatasi situasi darurat termasuk mempersiapkan peralatannya. 4

KELOMPOK AHLI MESIN KAPAL


Dipimpin langsung oleh KKM dalam pengoperasian peralatan mesin dan emergency untuk
mengatasi keadaan darurat yang tersedi di atas kapal.

2. ISYARAT-ISYARAT BAHAYA
Adalah isyarat-isyarat yang dapat dipakai untuk memberitahukan bahwa kapal kita sedang dalam
keadaan darurat dan minta pertolongan dengan segera.

3. LINTAS PENYELAMATAN DIRI / ESCAPE


ROUTE
Adalah jalur-jalur yang ditetapkan diatas kapal yang dapat dipakai untuk menuju ke stasiun
berkumpul pada waktu kapal mengalami keadaan darurat

4. NOMOR - NOMOR TELEPHONE YANG DAPAT DIHUBUNGI


Merupakan Nomer emergency yang setiap saat dapat dihubungi untuk bisa memberikan advice
atau arahan dalam mengatasi keadaan darurat di atas kapal.
> DPA (Designated Person Ashore)
PEJABAT PORT AUTHORITY
> STASIUN RADIO

Anda mungkin juga menyukai