Anda di halaman 1dari 53

PEMBEKALAN DASAR

JABATAN FUNGSIONAL &


JABATAN PELAKSANA

BIRO ORGANISASI DAN SDM


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
DASAR HUKUM

1. UU No. 5 Tahun 2014 ttg Aparatur Sipil Negara;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS;
3. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi PNS di Lingkungan Instansi Pemenrintah;
4. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan dan
Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

2
PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA
DEFINISI
JABATAN FUNGSIONAL

• Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 dan PP 11 Tahun 2017


Jabatan Fungsional adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu

JABATAN PELAKSANA
• Berdasarkan Permen PAN RB No. 41 Tahun 2018

Jabatan Pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas pelaksanaan
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

3
PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA
JABATAN PELAKSANA

4
JABATAN PELAKSANA
• Berdasarkan Permen PAN RB No. 41 Tahun 2018
Jabatan Pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas pelaksanaan
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

Kesamaan
NOMENKLATUR Tugas Jabatan
Karakteristik Ditetapkan Ditetapkan
dengan berdasarkan Kualifikasi
Mekanisme & JABATAN PELAKSANA Pendidikan
Pola Kerja
Kompetensi

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


Rumpun Jabatan Pelaksana
(40)
KESERETARIATAN PERINDUSTRIAN
PERPUSTAKAAN
• PERENCANAAN PERTANIAN
• SISTEM INFORMASI DAN STATISTIK
DOKUMENTASI HUKUM DAN HAM
• HUMAS KEARSIPAN Jenis Jabatan Pelaksana
• HUKUM KEAMANAN
• KEPEGAWAIAN KEBUDAYAAN ANALIS AKSES INDUSTRI
• KEUANGAN KEHUTANAN ANALIS BMN
• ORGANISASI/KELEMBAGAAN KELAUTAN & PERIKANAN ANALIS DATA DAN INFORMASI
• PELAPORAN KOMUNIKASI & IT KOMP ANALIS ALSINTAN
• PENGAWASAN KUKM ANALIS DATA KERJASAMA DIKLAT
• PERLENGKAPAN LINGKUNGAN HIDUP ANALIS HUMAS
• TATA USAHA MONETER & FISKAL NAS. ANALIS IKLIM USAHA & KERJASAMA
• TATA LAKSANA PENDIDIKAN ANALIS INDUSTRI
PANGAN ANALIS INFORMASI HASIL PERTANIAN
DLL ANALIS INVESTASI PEMERINTAH
ANALIS KERJASAMA LN
ANALIS KEUANGAN
ANALIS KOMPETENSI
PENATA LAPORAN KEUANGAN
PENYUSUN RENCANA KEG & ANGGARAN
DLL

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


KENAIKAN PANGKAT BAGI PELAKSANA

 Kenaikan Pangkat REGULER


 KP Reguler, diperuntukkan bagi:
a. PNS yang tidak menduduki Jabatan
Struktural atau Jabatan Fungsional;
b. PNS yang menjalani tugas belajar yang
sebelumnya tidak menduduki Jabatan SYARAT KP REGULER:
Struktural atau Jabatan Fungsional;  Minimal telah 4 (empat) tahun dalam
pangkat terakhir;
 Nlai Prestasi Kerja minimal bernilai BAIK
selama 2 (dua) tahun terakhir; dan
 Tidak melampaui pangkat atasan
langsungnya;

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


JENJANG KEPANGKATAN

NO. IJAZAH TERAKHIR PANGKAT/GOL. AWAL PANGKAT/GOL. PUNCAK


1 SD / SETINGKAT I/a II/a
2 SLTP I/c II/c
3 SLTA, D-1 II/a II/d
4 SGPLB, D-2 II/b III/b
5 SARMUD, AKADEMI, D-3 II/c III/c
6 SARJANA (S-1), D-4 III/a III/d
7 MAGISTER (S-2) III/b IV/a
8 DOKTOR (S-3) III/c IV/b

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


BATAS USIA PENSIUN

Mengacu pada Pasal 239, Pasal 240, Pasal 354, dan Pasal 355 Peraturan
Pemerintah Nomor:  11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, telah ditentukan
sebagai berikut:

• PNS yang telah mencapai Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS.
• Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud yaitu:
58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat administrasi (administrator,
pengawas dan pelaksana)

9
PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA
JABATAN FUNGSIONAL

10
JABATAN FUNGSIONAL SAAT INI
A. FUNGSIONAL MENJADI PROFESI INTI DI UNIT KERJA DAN UPT
B. PEMENUHAN SDM JABFUNG MELALUI ANGKAT I, DARI JABATAN LAIN, INPASSING, DAN PROMOSI
C. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PEJABAT FUNGSIONAL
D. MENJAMIN PENGEMBANGAN KARIER, SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN POLA KARIER JABFUNG

Jenis Jabatan Fungsional


ANALIS ANGGARAN PPBJ
ANALIS KEBIJAKAN PTP
ANALIS KEPEGAWAIAN PENERJEMAH
ASESOR SDMA PMB
APK APBN PENERJEMAH
ARSIPARIS PERENCANA BENEFIT MENJADI PEJABAT FUNGSIONAL
AUDITOR PENYULUH PERINDAG 1. KP bisa 2 Tahun;
DOSEN PERANCANG PER-UU-AN
GURU PRANATA HUMAS 2. Tunjangan Jabfung yang menarik;
INSTRUKTUR PRANATA KOMPUTER 3. BUP Pensiun maksimal;
PUSTAKAWAN PRANATA LAB PENDIDIKAN 4. Mutasi diagonal;
PENATA LAKSANA BARANG STATISTISI
PENELITI TEKNISI LITKAYASA
PEREKAYASA WIDYAISWARA
PEDAL TENAGA KESEHATAN
DLL

Instansi wajib mengembangkan jabatan fungsional sebagai pilihan karier


yang prospektif bagi PNS dan bukan sekedar alternatif karier

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


Kedudukan, Tanggungjawab dan Tugas JF
Permen PAN RB No. 13 Tahun 2019
Berkedudukan sebagai
pelaksana teknis
fungsional pada Instansi
JABATAN Pemerintah dan
FUNGSIONAL Bertanggung jawab JPT
langsung Pratama

TUGAS Administrato
r
memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu Pengawa
s

JF merupakan jabatan karir


Kedudukan Pejabat Fungsional ditetapkan
bagi PNS dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas
dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan
analisis beban kerja dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Kategori JF terdiri atas: keahlian dan keterampilan

Jenjang JF kategori keahlian, terdiri atas:


1. jenjang ahli utama, melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat tertinggi
2. jenjang ahli madya, melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat tinggi.
3. jenjang ahli muda, melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat lanjutan dan
4. jenjang ahli pertama, melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat dasar.

Jenjang JF kategori keterampilan, terdiri atas:


1. jenjang penyelia, melaksanakan tugas dan fungsi koordinasi dalam JF keterampilan
2. jenjang mahir, melaksanakan tugas dan fungsi utama dalam JF keterampilan
3. jenjang terampil, melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat lanjutan dalam JF keterampilan
dan
4. jenjang pemula, melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat dasar dalam JF keterampilan

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


BUP 58 Tahun

Penyelia
Mahir
Ahli
Terampil Ahli
Ahli Ahli Utama
Pemula Madya
1250 Pertama Muda BUP 65 Tahun

Jam
Kerja BUP 60 Tahun

BUP 58 Tahun

Penetapan
Kriteria JF jenjang

• TUSI berkaitan dengan pelaksanaan TUSI Instansi Pemerintah


• Mensyaratkan keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan sertifikasi
dan/atau penilaian tertentu • Resiko Lingkungan
• Dapat disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat kesulitan dan • Resiko Individu
kompetensi; • Tingkat Kesulitan
• Pelaksanaan tugas bersifat mandiri • Kompetensi
• Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari • Beban Kerja JF
butir kegiatan dalam bentuk angka kredit.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PENGANGKATAN DALAM JABFUNG

PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI


PERTAMA JABATAN LAIN
PENGANGKATA
N
JABFUNG
PENYESUAIAN /
PROMOSI
INPASSING

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PENGANGKATAN PERTAMA JABFUNG (1)

Pengangkatan PNS dalam JF perlu mempertimbangkan lingkup tugas organisasi dengan rincian tugas JF, serta
beban kerja yang memungkinkan untuk pencapaian angka kredit bagi Pejabat Fungsional yang bersangkutan.

Pengangkatan PNS ke dalam JF dapat dilakukan melalui pengangkatan:


1. pertama, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 berstatus PNS;  berijazah paling rendah Sekolah Menengah


 memiliki integritas dan Atas/Sekolah Menengah Kejuruan sesuai
moralitas yang baik; dengan bidang pendidikan yang dibutuhkan
 sehat jasmani dan rohani; d. dalam JF Kategori Keterampilan;
berijazah paling rendah S-1  mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,
(Strata-Satu)/D-4 (Diploma- Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Empat) sesuai bidang Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
pendidikan yang dibutuhkan telah disusun oleh Instansi Pembina;
dalam JF Kategori Keahlian;  nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
 syarat lain sesuai dengan kebutuhan JF

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PENGANGKATAN PERTAMA JABFUNG (2)

Calon PNS setelah diangkat sebagai PNS, dan telah mengikuti dan lulus
uji kompetensi, paling lama 1 (satu) tahun wajib diangkat dalam JF

Pengangkatan PNS yang telah diangkat dalam JF, paling lama 3 (tiga) tahun wajib
pertama mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
merupakan
pengangkatan
untuk mengisi Pejabat Fungsional yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional tidak diberikan kenaikan
lowongan jenjang satu tingkat diatas
kebutuhan JF dari
calon PNS
Dikecualikan, bagi JF yang ketentuan pendidikan dan pelatihan
telah ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam JF dinilai dan


ditetapkan pada saat mulai melaksanakan tugas JF

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABFUNG
Pengangkatan dalam JF melalui perpindahan dari jabatan lain harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 berstatus PNS;  nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik


 memiliki integritas dan moralitas yang baik; dalam 2 (dua) tahun terakhir;
 sehat jasmani dan rohani;  berusia paling tinggi:
 berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-4 1) 53 tahun bagi yang akan menduduki JF
(Diploma-Empat) sesuai dengan bidang pendidikan Kategori Keterampilan;
yang dibutuhkan untuk JF Kategori Keahlian; 2) 53 tahun bagi yang akan menduduki JF Ahli
 berijazah paling rendah Sekolah Menengah Pertama dan Ahli Muda;
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan sesuai dengan 3) 55 tahun bagi yang akan menduduki JF Ahli
bidang pendidikan yang dibutuhkan untuk JF Madya; dan
Kategori Keterampilan; 4) 60 tahun bagi yang akan menduduki JF Ahli
 mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Utama bagi PNS yang telah menduduki
Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Jabatan Pimpinan Tinggi;
Kultural sesuai dengan standar kompetensi yang  syarat lain sesuai dengan kebutuhan JF yang
telah disusun oleh Instansi Pembina; ditetapkan oleh menteri.
 memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di  Pengangkatan harus mempertimbangkan
bidang JF yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) lowongan kebutuhan untuk JF yang akan
tahun; diduduki.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


ALIH JENJANG JABFUNG
Pejabat Fungsional Kategori Keterampilan yang memperoleh ijazah S-1/D-4
dapat diangkat dalam JF Kategori Keahlian, dengan syarat sebagai berikut:

 JF terdiri dari Kategori Keahlian dan Kategori  Pangkat yang ditetapkan bagi PNS yang
Keterampilan; diangkat dalam jabatan fungsional melalui
 tersedia kebutuhan untuk JF Kategori Keahlian yang perpindahan yaitu sama dengan pangkat yang
akan diduduki;
dimilikinya, dan jenjang jabatan yang
 ijazah yang dimiliki sesuai dengan bidang pendidikan
JF Kategori Keahlian yang akan diduduki;
ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit
 mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial menetapkan Angka Kredit.
Kultural sesuai standar kompetensi yang telah  Angka Kredit untuk pengangkatan dalam JF
disusun oleh Instansi Pembina; melalui perpindahan dinilai dan ditetapkan
 memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan dari tugas jabatan dengan
pangkat dalam JF yang akan diduduki; mempertimbangkan pengalaman dalam
 berusia paling tinggi sesuai ketentuan; dan pelaksanaan tugas di bidang JF.
 Pengangkatan dalam JF harus mempertimbangkan
lowongan kebutuhan untuk JF yang akan diduduki.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PENGANGKATAN JABFUNG MELALUI PENYESUAIAN / INPASSING
 Pengangkatan dalam JF melalui inpassing  berijazah paling rendah S-1
dilaksanakan dalam hal: (Strata-Satu)/D-4 (Diploma-Empat) sesuai
a. penetapan JF baru; dengan bidang pendidikan yang
b. perubahan ruang lingkup tugas JF; atau dibutuhkan untuk JF Kategori Keahlian;
c. kebutuhan mendesak sesuai prioritas strategis  berijazah paling rendah Sekolah Menengah
nasional. Atas/Sekolah Menengah Kejuruan sesuai
 Pengangkatan dalam JF melalui dengan bidang pendidikan yang
penyesuaian/inpassing berlaku bagi PNS yang dibutuhkan untuk JF Kategori
pada saat JF ditetapkan telah memiliki Keterampilan;
pengalaman dan/atau masih melaksanakan tugas  memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
di bidang JF yang akan diduduki berdasarkan tugas di bidang JF yang akan diduduki
keputusan Pejabat yang Berwenang. paling kurang 2 (dua) tahun;
 Pengangkatan dalam JF melalui  nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
penyesuaian/inpassing, harus memenuhi syarat baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan h.
sebagai berikut: syarat lain sesuai dengan kebutuhan JF
 berstatus PNS; yang ditetapkan oleh menteri.
 memiliki integritas dan moralitas yang baik;
 sehat jasmani dan rohani;

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PENGANGKATAN JABFUNG MELALUI PROMOSI

Promosi JF dilaksanakan atas dasar:


1. pengembangan karir; dan
2. kebutuhan organisasi yang bersifat strategis.

Pengangkatan melalui Promosi JF ditetapkan berdasarkan kriteria:


1. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
2. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan
kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga pemerintah terkait
bidang inovasinya; dan
3. memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang akan
diduduki.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


KINERJA JABFUNG

Penilaian prestasi kerja jabfung ditetapkan dg AK oleh


PPK, dg minimal penilaian 1 tahun 1 kali

SKP

1 Pada awal tahun pejabat


fungsional wajib menyusun SKP

2 SKP disusun sesuai tupoksi dalam AK PENGEMB. KARIER


jabatannya

SKP yang telah disusun harus PENGANGKATAN


3 disetujui dan ditetapkan oleh DUPAK, DLM JABATAN,
pimpinan PENILAIAN DAN KENAIKAN JABATAN
unit kerja PENETAPAN AK DAN PANGKAT

Untuk kepentingan dinas, SKP yang


4
telah disetujui dan ditetapkan dapat
dilakukan penyesuaian

22
PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA
KENAIKAN PANGKAT

 Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan


apabila capaian Angka Kredit telah memenuhi
Angka Kredit Kumulatif yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat  Kegiatan penunjang diberikan Angka
 Dalam hal untuk kenaikan pangkat, Pejabat Kredit dengan akumulasi Angka Kredit
Fungsional dapat melaksanakan kegiatan paling tinggi 20% dari Angka Kredit yang
penunjang, meliputi: dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat
a. menjadi pengajar/pelatih di bidang tugas JF;  Angka Kredit diberikan untuk satu kali
b. keanggotaan dalam Tim Penilai; kenaikan pangkat.
c. perolehan penghargaan/tanda jasa;
d. melaksanakan tugas lain yang mendukung
pelaksanaan tugas JF; atau
e. perolehan gelar/ijazah lain.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


KENAIKAN JENJANG (1)
 Kenaikan jenjang JF satu tingkat lebih tinggi wajib  Dalam hal untuk kenaikan jenjang, pejabat
memenuhi Angka Kredit fungsional dapat melaksanakan kegiatan
 Angka Kredit dihitung dari akumulasi Angka Kredit pengembangan profesi, meliputi :
kenaikan pangkat dalam satu jenjang yang sedang a. Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di
diduduki. bidang tugas JF;
 Kenaikan jenjang JF dilakukan dengan memperhatikan b. penyusunan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
ketersediaan lowongan kebutuhan jenjang jabatan yang tugas JF;
akan diduduki c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya
 Kenaikan jenjang JF harus memenuhi persyaratan ilmiah di bidang tugas JF;
sebagai berikut: d. penyusunan pedoman/petunjuk teknis di
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi; bidang tugas JF;
b. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang
tahun terakhir; dan/atau tugas JF; atau
c. persyaratan lain yang diatur lebih lanjut oleh Instansi f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi
Pembina. Pembina di bidang JF.

Kegiatan penyusunan Karya Tulis/Karya Ilmiah dan penerjemahan/penyaduran buku dan karya
ilmiah dikecualikan bagi JF yang tugas jabatannya berkaitan dengan penulisan buku dan karya
tulis ilmiah.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


KENAIKAN JENJANG (2)

Bagi Pejabat Fungsional yang akan naik ke jenjang jabatan Penyelia, Ahli Madya, dan Ahli
Utama, Pejabat Fungsional wajib melaksanakan kegiatan pengembangan profesi JF, dengan
Angka Kredit pengembangan profesi yang disyaratkan sebagai berikut:

a. 4 (empat) bagi Pejabat Fungsional Mahir yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi
menjadi Pejabat Fungsional Penyelia.
b. 6 (enam) bagi Pejabat Fungsional Ahli Muda yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi
menjadi Pejabat Fungsional Ahli Madya.
c. 12 (dua belas) bagi Pejabat Fungsional Ahli Madya yang akan naik jabatan setingkat lebih
tinggi menjadi Pejabat Fungsional Ahli Utama.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PEMBERHENTIAN JABFUNG
Pejabat Fungsional diberhentikan dari jabatannya apabila:

a b c d e-f

ditugaskan secara
penuh pada Jabatan
Pimpinan Tinggi,
Jabatan Administrator,
menjalani Jabatan Pengawas,
diberhentikan menjalani cuti
tugas belajar dan Jabatan Pelaksana

sementara di luar
lebih dari 6 tidak memenuhi
mengundurkan tanggungan
sebagai PNS (enam) bulan;
diri dari Jabatan; negara; persyaratan jabatan.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABFUNG

 dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan terakhir apabila tersedia kebutuhan JF

 Pengangkatan kembali dalam JF, dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir yang
dimiliki dalam jenjang jabatannya dan dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
pelaksanaan tugas bidang JF selama diberhentikan

 Pejabat fungsional yang diberhentikan karena ditugaskan pada Jabatan sebagaimana huruf e,
dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya paling kurang
1 tahun setelah diangkat kembali pada jenjang JF terakhir yang didudukinya, setelah
mengikuti dan lulus uji kompetensi apabila tersedia kebutuhan JF.

PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA


KATEGORI, JENJANG JABATAN, PANGKAT, DAN
GOLONGAN RUANG
INFORMASI UMUM JF PEMBINA INDUSTRI

Pembina Industri adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk
melakukan pembinaan Industri

Peraturan BUP Instansi Pembina


• UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang PP Nomor 17 Tahun 2020 Kementerian Perindustrian
Perindustrian Tentang Perubahan PP
• Keputusan Menteri Nomor 11 Tahun 2017
Ketenagakerjaan Nomor 396 Sifat
Tahun 2014 Fungsional terbuka bagi
Kedudukan
Permen PANRB Nomor 36 Tahun 2021 instansi yang berperan
Instansi Pusat dan Instansi
tentang Jabatan Fungsional Pembina dalam mengembangkan
Daerah yang memiliki fungsi
industri nasional
Industri terkait pembinaan industri

Tugas Pokok
Pembinaan terhadap industri yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pada
ruang lingkup perwilayahan industri, pemberdayaan industri, pembangunan SDM Industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, tindakan pengamanan dan penyelamatan industri, pemberian perizinan, penanaman modal bidang industri dan pemberian
fasilitas.
JENJANG JABATAN JF PEMBINA INDUSTRI

Pembina Industri Ahli Utama


• Pembina Utama Madya (IV/d) MAGISTER (S2)
• Pembina Utama (IV/e)

Pembina Industri Ahli Madya


• Pembina (IV/a)
• Pembina Tk. I (IV/b)
• Pembina Utama Muda (IV/c)

Pembina Industri Ahli Muda


• Penata (III/c)
SARJANA (S1)
• Penata Tk. I (III/d)

Pembina Industri Ahli Pertama


• Penata Muda (III/a)
• Penata Muda Tk. I (III/b)
PENILAIAN ANGKA KREDIT JF PEMBINA INDUSTRI

JENJANG
AHLI UTAMA
• 1 tingkat
KATEGOR di atas
KEAHLIAN AHLI MADYA
I
• 80%
AHLI MUDA 100%
1 tingkat
di bawah
AHLI PERTAMA
PENETAPAN KEBUTUHAN
Penghitungan kebutuhan
Jabatan Fungsional Pembina 1
Industri dilakukan untuk jangka jumlah dan jenis
waktu 5 (lima) tahun dan dirinci perusahaan industri yang
setiap 1 (satu) tahun dibina

INDIKATOR

2 3

2 3
ruang lingkup pembinaan kompleksitas pembinaan
industri. perusahaan industri
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PENETAPAN PENGANGKATAN

PEJABAT PEMBINA
PRESIDEN KEPEGAWAIAN
JF Pembina Industri Ahli Utama.

- JF Pembina Industri Ahli Pertama


- JF Pembina Industri Ahli Muda
- JF Pembina Industri Ahli Madya
PENGANGKATAN

PERTAMA PENYESUAIAN/
INPASSING

PERPINDAHAN PROMOSI
DARI JABATAN
LAIN
PENGANGKATAN PERTAMA
Pengangkatan Pertama harus JF Pembina Industri melalui pengangkatan pertama harus
memenuhi persyaratan berstatus memenuhi ketentuan :
a. calon PNS setelah diangkat sebagai PNS, paling lama 1
PNS, memiliki integritas dan
(satu) tahun harus diangkat dalam Jabatan Fungsional
moralitas yang baik, sehat jasmani Pembina Industri;
dan rohani, berijazah paling rendah b. PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Pembina
sarjana atau diploma empat, nilai Industri melalui pengangkatan pertama diberikan angka
prestasi kerja paling rendah kredit sebesar 0 (nol);
c. Penilaian angka kredit dapat dilakukan pada saat mulai
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
melaksanakan tugas jabatan sejak Calon PNS;
terakhir d. PNS sebagaimana dimaksud pada huruf a, setelah
diangkat dalam Jabatan Fungsional Pembina Industri
paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus
Merupakan pengangkatan untuk pendidikan dan pelatihan fungsional Pembina Industri;
e. kelulusan pendidikan dan pelatihan fungsional dibuktikan
mengisi lowongan kebutuhan Jabatan dengan sertifikat;
Fungsional Pembina Industri dari f. Pembina Industri yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional tidak diberikan
calon PNS. kenaikan jenjang jabatan satu tingkat.

(Draft Rancangan Petunjuk Teknis JF Pembina Industri)


PENDIDIKAN UNTUK PENGANGKATAN PERTAMA

TEKNIK/REKAYASA Perencanaan Wilayah,


Industri, Elektro, Mesin, Matematika dan Ilmu
Kelautan, Perkapalan, Sipil, Pengetahuan Alam,
Instrumentasi dan Kontrol, Statistika dan Sains Data,
Fisika, Kimia, Biosistem, Pangan, Perikanan dan
Biomedis, Material, Pertanian, Kehutanan,
Lingkungan, Ekonomi, Hukum,
Telekomunikasi, Manajemen Bisnis,
Informatika, Komputer, Psikologi, Desain, Bahasa
Sistem Informasi, dan Sastra, Hubungan
Dirgantara, Tekstil. Internasional, Kebijakan
Publik
PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
Perpindahan dari Jabatan Lain • Pengangkatan Jabatan Fungsional Pembina
harus memenuhi persyaratan Industri harus mempertimbangkan lowongan
berstatus PNS, memiliki kebutuhan jenjang Jabatan Fungsional yang
integritas dan moralitas yang
akan diduduki.
baik, sehat jasmani dan rohani,
berijazah paling rendah sarjana
• Penyampaian usul pengangkatan ke dalam
atau diploma empat untuk JF Jabatan Fungsional Pembina Industri melalui
Pembina Industri Ahli Pertama perpindahan dari jabatan lain paling lambat 6
dan Muda / magister untuk JF (enam) bulan sebelum batas usia Ahli Pertama,
Pembina Industri Ahli Madya dan Ahli Muda, Ahli Madya).
Utama • Pengalaman di bidang pembinaan industri dapat
dihitung secara kumulatif dan ditetapkan dari
Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi teknis, kegiatan selama 2 (dua) tahun yang berkaitan
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial dengan tugas Jabatan Fungsional Pembina
kultural, memiliki pengalaman dalam pelaksanaan Industri digunakan untuk menambah Angka
tugas di bidang Pembinaan industri paling singkat Kredit kenaikan jabatan/pangkat
2 (dua) tahun, nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
(Draft Rancangan Petunjuk Teknis JF Pembina
Industri)
BATAS USIA PERPINDAHAN
55 TAHUN 60 TAHUN
JF Pembina Industri JF Pembina Industri
Ahli Madya Ahli Utama bagi PNS
yang telah menduduki
JPT
53 TAHUN 63 TAHUN
- JF Pembina Industri JF Pembina Industri
Ahli Pertama Ahli Utama bagi PNS
- JF Pembina Industri yang telah menduduki
Ahli Muda. JF Ahli Utama lainnya

BATAS USIA
PENDIDIKAN UNTUK PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN

SARJANA/DIPLOMA MAGISTER
(bagi JF PI Ahli Pertama/Ahli Muda) (bagi JF PI Ahli Madya/Ahli Utama)
.

Bidang Teknik, Bidang Hukum, Teknik,


Matematika dan Ilmu Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Pengetahuan Alam,
Ekonomi, Pertanian, Ekonomi, Pertanian,
Hukum, Manajemen, Manajemen, Psikologi
Psikologi atau Kualifikasi atau Kualifikasi
Pendidikan Lain yang Pendidikan Lain yang
relevan dengan tugas JF relevan dengan tugas JF
Pembina Industri yang Pembina Industri yang
ditetapkan oleh Instansi ditetapkan oleh Instansi
Pembina Pembina
PENYESUAIAN/INPASSING
Penyesuaian/Inpassing harus • Pengangkatan Jabatan Fungsional
memenuhi persyaratan berstatus Pembina Industri harus
PNS, memiliki integritas dan mempertimbangkan lowongan
moralitas yang baik, sehat kebutuhan jenjang Jabatan Fungsional
yang akan diduduki.
jasmani dan rohani, berijazah
• Angka Kredit hanya berlaku 1 (satu) kali
paling rendah sarjana atau selama masa penyesuaian/inpassing
diploma empat, memiliki
pengalaman dalam pelaksanaan
tugas di bidang Pembinaan
industri paling singkat 2 (dua)
tahun, nilai prestasi kerja paling
rendah bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir.
PROMOSI

termasuk dalam memenuhi Standar


kelompok rencana KRITERIA Kompetensi jenjang
PROMOSI
suksesi jabatan yang akan
diduduki

menghasilkan inovasi yang


bermanfaat bagi instansi dan
kepentingan nasional, dan diakui
oleh lembaga pemerintah terkait
bidang inovasinya
PENILAIAN KINERJA
PENILAIAN KINERJA JF PEMBINA INDUSTRI

PENILAIAN
KINERJA
SKP Prestasi Kerja

Target Angka Angka Kredit


Kredit diuraikan Penilaian SKP dinilai oleh Tim PAK
SKP adalah Capaian AK
dalam butir dan Kualitas Penilai menjadi (untuk
Target Angka maks. 150%
kegiatan pada Hasil Kerja oleh CAPAIAN AK, kenaikan
Kredit dan Target dari Target
Lampiran I Atasan disebut diusulkan untuk pangkat/
Unit Kerja AK minimal
Permen PANRB CAPAIAN SKP ditetapkan jenjang)
36/2021 dalam PAK
TARGET ANGKA KREDIT JF PEMBINA INDUSTRI

TARGET CAPAIAN AK PER TAHUN


AKK NAIK
KATEGORI JENJANG PANGKAT PANGKAT/
FORMASI NORMA JENJANG
PUNCAK

Ahli Utama - 50 25 200


50
Ahli Madya 30 37,5 20 150
Keahlian

Ahli Muda 20 25 - 100


Ahli 10 12,5 - 50
Pertama
12,5
PENGUSULAN, PENILAIAN DAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT
PEJABAT YANG MENGUSULKAN AK

AHLI PERTAMA AHLI AHLI


DAN MUDA MADYA UTAMA

JPT Pratama (Bidang PI / JPT Madya (Non Sekjen)


Kemenperin/ UPT Kesekretariatan atau - Direktur Jenderal
Instansi Pusat Kemenperin Pemda Kepegawaian) - Kepala Badan
- Direktur
JPT Pratama (Bidang PI Min. Pejabat JPT Pratama (Bidang PI
- Sekretaris Ditjen
atau Kepegawaian) Administrator (Bidang PI) atau Kepegawaian)
- Sekretaris Badan
- Direktur - Kepala Balai Besar - Kepala Dinas bidang
- Kepala Biro SDM Sekretaris
- Sekretaris Ditjen - Kepala Baristand Perindustrian
- Kepala Dinas/Kepala Jenderal
- Sekretaris Badan - Kepala BDI
- Kepala Pusat BKD (Khusus Kemenperin
- Kepala Biro SDM Pemprov/ kab/kot)
Sekretaris
Sekretaris Daerah
BSKJI / (Prov/Kab/Kot)
Kepala Pusat Sekretaris Kepala BPSDMI
Pembinaan, Pendidikan BPSDMI / Kemenperin
dan Pelatihan SDM Sekretaris Ditjen
Aparatur IKMA
Kemenperin
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN AK

AHLI PERTAMA AHLI AHLI


DAN MUDA MADYA UTAMA

Kemenperin/ UPT
Instansi Pusat Kemenperin Pemda

Kepala Menteri
BPSDMI Perindustrian

Kapusbindiklat Sekretaris Sekretaris


SDM Aparatur Badan/Ditjen Daerah
(Prov/kab/kot)
TIM PENILAI PEMBINA INDUSTRI

TIM PENILAI • Sekretaris Jenderal Kemenperin


AHLI UTAMA • Tim Penilai Pusat PUSAT

• Ahli Madya: Kepala BPSDMI


TIM PENILAI • Ahli Muda/Pertama:
INSTANSI Kapusbindiklat SDM Aparatur
AHLI MADYA • Tim Penilai Instansi
• Sekretaris BSKJI; atau
TIM PENILAI UNIT • Sekretaris BPSDMI; atau
KERJA • Sekretaris Ditjen IKMA
• Kemenperin & Instansi Pusat : Tim Penilai
AHLI MUDA / Instansi
• UPT Kemenperin : Tim Penilai Unit Kerja TIM PENILAI • Provinsi: Sekdaprov
AHLI PERTAMA • Pemprov/kab/kot : Tim Penilai
Prov/kab/kot PROV/KAB/KOT • Kab/Kota: Sekdakab/kot

Seluruh tim penilai terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur
teknis yang membidangi Pembinaan Industri, unsur kepegawaian,
dan Pembina Industri
KENAIKAN PANGKAT PEMBERHENTIAN DALAM
JABATAN
Dapat diusulkan untuk naik pangkat dari satu
jenjang kepangkatan ke jenjang kepangkatan Menjalani tugas Ditugaskan secara
berikutnya apabila yang bersangkutan telah belajar lebih dari penuh pada JPT
memenuhi jumlah kredit dan memperoleh 6 bulan atau Pelaksana
sertifikasi yang dipersyaratkan untuk jenjang
jabatan berikutnya
Tidak memenuhi
Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk Mengundurkan
kenaikan jabatan atau pangkat yang harus persyaratan
diri dari jabatan
dipenuhi ialah: jabatan

80% Unsur Utama


Diberhentikan Menjalani cuti
sementara dari diluar tanggungan
Unsur Penunjang PNS Negara
20%
51

JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA INDUSTRI


DIBERHENTIKAN SEMENTARA
DARI PNS PENGANGKATAN KEMBALI
dapat diangkat kembali MENJALANI CLTN • Pembina Industri yang diberhentikan dapat
dalam Jabatan Fungsional
Pembina Industri dalam dapat diangkat kembali diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan
hal telah diangkat dalam Jabatan Fungsional terakhir apabila tersedia kebutuhan Jabatan
kembali sebagai PNS. Pembina Industri, dalam hal Fungsional Pembina Industri.
telah selesai menjalani cuti di
• Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional
luar tanggungan negara dan
diaktifkan kembali sebagai Pembina Industri, dilakukan dengan menggunakan
PNS Angka Kredit terakhir yang dimiliki sebelum
TUGAS BELAJAR
diberhentikan dari Pembina Industri dan dapat
dapat diangkat kembali DITUGASKAN PENUH
ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
dalam Jabatan Fungsional pelaksanaan tugas pembinaan industri selama
Pembina Industri dan
diberikan penghargaan dapat diangkat kembali dalam Jabatan diberhentikan.
berupa Fungsional Pembina Industri dan diusulkan
Angka Kredit 25% (dua puluh pengangkatan kembali dalam Pembina
lima persen) dari kebutuhan Industri harus menyampaikan usulan paling
Angka Kredit untuk kenaikan kurang 6 (enam) bulan sebelum batas usia
pangkat setingkat lebih tinggi pensiun.
PEMBEKALAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL & PELAKSANA

Anda mungkin juga menyukai