Anda di halaman 1dari 96

URGENSI

ANJAB DAN ABK


DALAM MANAJEMEN PNS
(PP No. 11 Tahun 2017)

KANTOR REGIONAL XI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
TAHUN 2021

1
1. Setiap Instansi wajib melakukan ANJAB, sebagai
program Penataan SDM yg merupakan salah satu
pelaksanaan RB.

2. ANJAB memiliki peran yg strategis dalam MNJ


Kepegawaian (ANJAB sebagai pintu masuk seluruh
proses MNJ Kepegawaian)

2
1. Penyusunan Kebutuhan PNS
(Psl 4-11 PP 11/2017)

1. Mengikuti Siklus Anggaran


5. Menggunakan • Usulan Maksimum
disampaikan akhir
aplikasi yg
Maret Th sebelumnya:
bersifat atau
elektronik • April bila ada
Prinsip perubahan anggaran

4. Jumlah dan 2. Berdasarkan Prioritas


jenis JA, JF, Pembangunan
Nasional
dan JPT
3. Berdasarkan ANJAB
v dan ABK

3
Hakekat
Penyusunan dan Penetapan
Kebutuhan PNS

Penentuan Jumlah
kebutuhan pegawai 1 2 Penentuan kebutuhan
Jenis Jabatan

4
Penetapan Kebutuhan PNS
(Psl 12 PP 11/2017)
Ditetapkan oleh Menteri PANRB setelah
memperhatikan pendapat Menteri Keuangan
RI dan pertimbangan teknis Kepala BKN

1. USUL
Instansi

Kemen
1. USUL
Keuangan BKN

Menpan RB
3. PENDAPAT 2. PERTEK

5
Struktur Jabatan ASN

• Administrator
• JPT Utama
• Pengawas
• JPT Madya
Jabatan • Pelaksana
• JPT Pratama
JPT Administras
i

Jabatan
Fungsiona
l • Keahlian
• Ketrampilan

6
I. ANALISIS JABATAN
KANTOR REGIONAL XI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
TAHUN 2021

7
A. Landasan Hukum
1. UU No 5 Tahun 2014 ttg ASN
2. PP No 11 Tahun 2017 ttg Manajemen PNS
3. Perka BKN No 12 Tahun 2011
4. Permenpan RB No 41 Tahun 2018 ttg Nomenklatur
Jabatan Pelaksana PNS
5. Permenpan RB No 1 Tahun 2020 ttg Pedoman
Penyusunan ANJAB dan ABK

8
B. Definisi,tujuan dan manfaat ANJAB
a. Analisis Jabatan adalah Proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan dan penyusunan data jabatan
menjadi informasi jabatan.
b. Tujuannya untuk menyediakan informasi jabatan
sebagai fondasi/dasar bagi program manajemen
kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pengawasan.

9
c. Manfaat Informasi Jabatan
• Analisis beban kerja
PERENCANAAN (Analisis kebutuhan pegawai)
PEGAWAI

REKRUTMEN & • Standar kualifikasi


• Kriteria seleksi
SELEKSI
PERENCANAAN • Pola karier
HASIL ANJAB KARIER
• PETA JABATAN
• URAIAN JABATAN PENGANGKATAN • Standar kompetensi

• SYARAT JABATAN DALAM •


kerja/jabatan
Penilaian kompetensi
JABATAN

PENILAIAN • Standar kinerja


• Kriteria kinerja
KINERJA
• Evaluasi jabatan
REMUNERASI (Bobot&peringkat jabatan)

DIKLAT • Analisis kebutuhan diklat

10
C. MEKANISME PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN

FASILITATO
FASILITATO FORMULI
FASILITATO
FASILITATO FORMULI
FORMULI
R
R FORMULI
R INFO
R
R RRINFO
INFO
R INFO
JABATAN
JABATAN
JABATAN
JABATAN

PENGUMPUL
PENGUMPUL
PENYUSU VERIFI
VERIFI
AN/
AN/ PENYUSU
PENYUSU VERIFI
VERIFI SEMINAR
KONSEP PENYUSU
NAN INFO
KASI/
KASI/
KASI/ SEMINAR
SEMINAR LAPOR
LAPOR
KONSEP PENGISIAN
PENGISIAN NANINFO
NAN INFO KASI/
PRA- SEMINAR
KELOMPOK
NAN INFO PRA- KELOMPOK
KELOMPOK AN
ANJAB
ANJAB KUESIONER/
KUESIONER/
JABATAN
JABATAN
JABATAN
PRA-
PRA-
KONVE KELOMPOK
/KONVENSI
/KONVENSI
AN
JABATAN KONVE
KONVE /KONVENSI
/KONVENSI AKHIR
AKHIR
DATA
DATA KONVE
NSI
NSI
NSI
JABATAN
JABATAN NSI

••PERKA
PERKA
BKN NO
BKN NO
12/2011 DITETAPKAN
DITETAPKAN
12/2011 TIM
•• HANDOUT TIM
TIM PPK
PPK
HANDOUT ••SOTK:
SOTK: TUGAS
TUGAS &
TIM
•PERMENPA & DAN
DAN
DAN
FUNGSI + POTRET
FUNGSI + POTRET DAN
NRB NO FASILIT
FASILIT
FASILIT
1/2020 KERJA
KERJA SEHARI-HARI
SEHARI-HARI FASILIT Keterangan:
••INFO ATOR
ATOR
ATOR Keterangan:
INFO JABATAN
JABATAN ATOR :: Rujukan
SEBELUMNYA
SEBELUMNYA (JIKA(JIKA
Rujukan
ADA)
ADA)
••DOKUMEN
DOKUMEN KERJA
KERJA
(LAKIP,
(LAKIP, SOP, dll)
SOP, dll) :: Proses
Proses
••PETUNJUK
PETUNJUK PENGISIAN
PENGISIAN

11
1. Persiapan
a. Perencanaan proses analisis jabatan
b. Pembentukan Tim
c. Pemberitahuan kepada unit organisasi
yang akan menjadi sasaran
d. Penyampaian formulir analisis jabatan
dan petunjuk pengisiannya

12
2. Pengumpulan Data
a. Sotk: tugas & fungsi + potret kerja
sehari-hari
b. Info jabatan sebelumnya (jika ada)
c. Dokumen kerja (LAKIP, SOP, dll)
d. Pengisian daftar pertanyaan
e. Wawancara
f. Observasi
g. Referensi

13
3. Pengolahan Data Jabatan
a. Penyusunan Uraian Jabatan
b. Penyusunan Spesifikasi Jabatan
c. Penyusunan Peta Jabatan

14
4. Penyusunan Informasi dan Verifikasi Jabatan
IDENTITAS KUALIFIKASI URAIAN JABATAN SYARAT
JABATAN JABATAN JABATAN
Nama Jabatan Pendidikan Tugas Pokok Keterampilan
Formal Kerja
Kode Jabatan Pendidikan & Hasil Kerja Bakat Kerja
Pelatihan
Unit Kerja Pengalaman Bahan Kerja Temperamen
Kerja Kerja
Ikhtisar Jabatan Perangkat Kerja Minat Kerja
Tanggung Jawab Upaya Fisik
Wewenang Kondisi Fisik
Korelasi Jabatan Fungsi
Pekerjaan
Kondisi Lingkungan Kerja
Risiko Bahaya
Prestasi Kerja yang Diharapkan
Kelas Jabatan

15
PENAMAAN JABATAN
1. Ringkas
2. Substantif
3. Jelas dan dapat memberikan Jabatan
pengertian yang tepat bagi JPT Administr
asi
pembaca
4. Penamaan JFU dapat
dirumuskan berdasarkan: Jabatan
1. Bahan (Pengumpul, Fungsional
Pengadministrasi)
2. Alat (Operator) • Administrator
3. Hasil (Penyusun, Pengonsep) • Pengawas
4. Proses (Pemroses, Pengolah) • Pelaksana (Gunakan
noma/nomenklatur dalam
Permenpan no 41 Tahun
2018)

16
KODE JABATAN
a. Kode jabatan adalah kode yang mempresentasikan suatu
jabatan, yang dibuat untuk mempermudah invebtarisasi
jabatan
b. Pengkodean Jabatan harus menggunakan format kode
yang seragam.

17
UNIT KERJA
Mencerminkan tempat kedudukan jabatan yang terlihat
dakam struktur organisasi
contoh:
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki unit kerja
Sekretariat Utama (Es. I), Biro Umum (Es. II), Bagian
Persuratan (Es. III)
Unit Kerja Eselon IV tidak dituliskan karena jabatan yang
dianalisis adalah jabatan struktural eselon IV

18
IKHTISAR JABATAN
 Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
 Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan
 Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
 Apa yang dikerjakan (what)
 Bagaimana cara mengerjakan (how)
 Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
19
KUALIFIKASI JABATAN
Kualifikasi yang berkesesuaian dengan tugas dan
fungsi jabatan yang memuat minimal :
1. Pendidikan formal
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pengalaman kerja

20
PENDIDIKAN
Pendidikan formal minimal yang dipersyaratkan untuk
menduduki suatu jabatan.
Contoh pendidikan pada pengadministrasi kepegawaian:
SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang manajemen
perkantoran/ administrasi perkantoran/ tata perkantoran

21
PELATIHAN
1. Pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kemampuan manajerial dan non manajerial, seperti
kemampuan di bidang manajerial, teknis tertentu, dan
pengetahuan lainnya sesuai dengan syarat pekerjaan
dengan memperhatikan fungsi pekerjaannya.
2. Contoh pelatihan pada pengadministrasi kepegawaian:
Penjenjangan : -
Teknis : Diklat yang relevan dengan pengembangan
kompetensi administrasi kepegawaian

22
PENGALAMAN KERJA
Pengalaman Kerja merupakan pengembangan
pengetahuan, ketrampilan kerja, sikap mental, kebiasaan
mental dan fisik yg tidak diperoleh dari pelatihan tetapi
diperoleh dari dari masa kerja sebelumnya dalam kurun
waktu tertentu.

23
TUGAS POKOK
1. Tugas adalah upaya pokok dalam memproses
bahan kerja dengan menggunakan peralatan
tertentu menjadi suatu hasil kerja
2. Ditulis dg menggunakan kalimat aktif dan
menggambarkan tindak kerja (berawalan “me”)
3. Tahapan kerja (proses) adalah langkah-langkah
(kegiatan) yang dituliskan secara berurutan dari
awal hingga akhir pelaksanaan tugas

24
STRUKTUR PENYUSUNAN TUGAS

HOW?
• Tindak Kerja • Tujuan
• Pedoman/ Acuan
+ pelaksanaan
• Prosedur tugas
• Obyek Kerja • Waktu/ Periode • Hasil yang
Pelaksanaan
• Perangkat dicapai
WHAT? WHY?

25
DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS

JFU/JFT IV/III/JFT III/II/JFT II/I

“PENYIAPAN BAHAN” “RANCANGAN” “RANCANGAN FINAL” “PENETAPAN”


(kumpulan data/ (naskah/isian formulir,dll) (Koreksian naskah,/ancangan, dll) (Pedoman, Rencana,dll)
Informasi,dll)

26
HASIL KERJA
Hasil kerja merupakan keluaran output kerja jabatan
dengan ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan/atau
biaya dapat berupa :
1. Benda
2. Jasa
3. Informasi

27
BAHAN KERJA
Adalah masukan (input) kerja yang diperlukan pemegang
jabatan untuk memperoleh hasil kerja, dapat berupa :
1. Benda
2. Jasa
3. Informasi
Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja, jika ada
perangkat kerja (alat kerja)
contoh:
1. Surat masuk (untuk diagendakan)
2. Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan materi
bintek)
28
Perangkat Kerja
 Alat kerja yang digunakan pemegang jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerjam dapat berupa:
1. SOP
2. Peraturan
3. Alat kerja yang tidak termasuk mesin, perkakas tangan, dan
perlengkapan
 Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil, dapat juga berupa
peraturan, pedoman, prosedur kerja atau acuan lain yang digunakan
dalam pelaksanaan tugas
Contoh:
 Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa pasien
 Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020 digunakan oleh Analis Kepegawaian
untuk melaksanakan Analisis Jabatan
29
TANGGUNG JAWAB
Adalah tuntutan jabatan terhadap kesanggupan pegawai
untuk menyelesaikan pekerjaan
Tanggung jawab jabatan dapat meliputi tanggung jawab
terhadap:
Bahan kerja (Kerahasiaan data)
Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap
peraturan/SOP)

30
WEWENANG
1. Adalah hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk
mengambil suatu tindakan atau kepuasan mengenai suatuhal
agar tugas yg dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, dengan
adanya perumusan yang jelas maka dapat dihindarkan
terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi wewenang
2. Wewenang dapat terkait dengan:
 Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai)
 Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat kerja yang
digunakan)
 Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang dihasilkan kepada
orang lain)
 Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)

31
KORELASI JABATAN
1. Korelasi jabatan adalah hubungan kerja yang dilakukan
antara jabatan terkait dengan jabatan lain dalam konteks
pelaksanaan tugas
2. Hubungan jabatan dapat berupa:
a. Hubungan Vertikal (atasan dengan bawahan)
b. Hubungan Horizontal (hubungan dengan jabatan yang
setara)
c. Hubungan Diagonal (hubungan dengan jabatan yang lebih
tinggi di organisasi yang berbeda)
d. Hubungan internal dan eksternal

32
KONDISI LINGKUNGAN KERJA

1. adalah keadaan tempat jabatan tersebut


melaksanakan tugas
2. Kondisi Lingkungan Kerja suatu jabatan meliputi:
a. Tempat Kerja
b. Suhu
c. Udara
d. Keadaan Ruangan
e. Letak
f. Keadaan Tempat Kerja
g. Penerangan
h. Suara
i. Getaran

33
RESIKO BAHAYA
Potensi kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan
keselamatan atau kesehatan secara fisik atau kejiawaan
pegawai ketika melaksanakan tugas jabatan, yang berkatan
dengan:
 lingkungan pekerjaan,
 penanganan bahan,
 proses yang dilakukan,
 penggunaan perangkat kerja,
 hubungan jabatan dan
 penanganan produk yang diberikan.
Kemungkinan resiko bahaya bisa bersifat fisik atau mental

34
SYARAT JABATAN
Syarat minimal yang harus dimiliki pegawai untuk
menduduki jabatan
Keterampilan
Bakat kerja
Temperamen kerja
Minat kerja
Upaya fisik
Kondisi fisik
Fungsi Pekerjaan

35
KETERAMPILAN
1. Keterampilan merupakan tingkat kemampuan dan
penguasaan teknis operasional PNS dalam suatu
bidang tugas pekerjaan tertentu.
2. Contoh keterampilan kerja pada pengadministrasi
kepegawaian : keterampilan dalam pencatatan,
pengendalian, penyusunan, pendokumentasian
dokumen/berkas di bidang kepegawaian.

36
BAKAT KERJA
Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari, memahami
beberapa tugas atau pekerjaan.

37
JENIS BAKAT KERJA
 G : Intelegensi
 V : Bakat Verbal
 N : Bakat Numerik
 S : Bakat Pandang Ruang
 P : Bakat Pencerapan Bentuk
 Q : Bakat Ketelitian
 K : Koordinasi Motorik
 F : Kecekatan Jari
 M : Kecekatan Tangan
 E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
 C : Kemampuan membedakan warna
38
TEMPERAMEN
Temperamen kerja merupakan syarat kemampuan
penyesuaian diri yang harus dipenuhi sesuai dengan
sifat pekerjaan.

39
JENIS TEMPERAMEN KERJA
D (DCP) : Directing-Control-Planning
F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
I (INFLU) : Influencing
J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
P (DEPL) : Dealing with People
R (REPCON) : Repetitive and Continuous
S (PUS) : Performing under Stress
T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other Standards
V (VARCH) : Variety and Changing Conditions

40
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
Kode Penjelasan Illustrasi
D Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang mencakup
menerima tanggung jawab kegiatan berunding,
untuk kegiatan memimpin, mengorganisir, memimpin,
mengendalikan atau mengawasi, merumuskan atau
merencanakan mengambil keputusan akhir
F Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang menuntut
dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan diri
mengandung penafsiran atau imajinasi
perasaan (Feeling), Gagasan
(Idea), atau fakta (Fact) dari
sudut pandangan pribadi
I Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan dimana pemangkunya
untuk pekerjaan-pekerjaan melakukan pemberian
mempengaruhi orang laing motivasi, meyakinkan orang
terkait pendapat, sikap atau lain atau berunding
pertimbangan mengenai
gagasan

41
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (2)
Kode Penjelasan Illustrasi
J Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
pada kegiatan pembuatan pelaksanaannya melibatkan
kesimpulan, penilaian atau penginderaan (rangsangan)
pembuatan keputusan dari satu atau beberapa indera
berdasarkan kriteria manusia.
rangsangan indera atau
pertimbangan pribadi
M Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
dengan kegiatan pengambilan melaksanakan tugas-tugas
kesimpulan, pembuatan terkait dengan evaluasi data,
pertimbangan atau pembuatan nilai, angka-angka .
keputusan berdasar kriteria
yang dapat diukur atau diuji
P Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang menuntut
dalam berhubungan dengan hubungan dengan orang lain
orang lain lebih dari hanya dalam situasi komunikasi yang
penerimaan dan pemberian intens/mendalam
instruksi

42
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (3)
Kode Penjelasan Illustrasi
R Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang tugas-
diri dengan kegiatan yang tugasnya dilaksanakan
berulang atau secara terus- secara rutin yang tidak
menerus melakukan memberikan variasi atau
kegiatan yang sama sesuai kesempatan untuk
dengan perangkat prosedur, membuat pertimbangan
urutan atau kecepatan pribadi
tertentu
S Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk bekerja dengan mengandung bahaya atau
ketegangan jiwa tanpa resiko sampai ke tingkat
kehilangan ketenangan yang berarti, ketegangan
walaupun jika berhadapan jiwa, atau membutuhkan
dengan keadaan darurat konsentrasi intens secara
kritis, tidak biasa atau terus menerus
bahaya.

43
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (4)
Kode Penjelasan Illustrasi
T Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
dengan situasi yang tugas/pekerjaan yang harus
menghendaki pencapaian dilaksanakan dengan tepat,
dengan tepat menurut batas- cermat, terperinci atau dengan
batas/indikator/kriteria, sangat teliti dalam penggunaan
toleransi atau standar-standar bahan, pekerjaan terkait
tertentu dengan angka, penyiapan
catatan atau inspeksi
V Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
untuk melaksanakan berbagai tugas-tugas yang beragam/
tugas yang sering berganti dari berbeda baik secara teknologi,
tugas yang satu ke tugas yang prosedur, lingkungan kerja,
lainnya, yang berbeda sifatnya atau syarat mental/fisik dalam
tanpa kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya.
ketenangan diri

44
MINAT KERJA
Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki
kemauan, keinginan, dan kemampuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki.
Menggunakan teori minat bipoler dari Dr.William C.
Cottle dan teori karier/kepribadian Holland.

45
JENIS MINAT KERJA
Pilihan untuk melakukan
• Realistik Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur
atau sistematik terhadap obyek/alat/benda/mesin
• Investigatif Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik
dan sistematik terhadap fenomena dan kegiatan ilmiah

• Artistik Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak sistematis
dalam proses penciptaan produk/karya bernilai seni

• Sosial Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan keterampilan


berkomunikasi dengan orang lain
• Kewirausahaan Aktifitas yang melibatkan kegiatan pengelolaan/manajerial untuk
pencapaian tujuan organisasi
• Konvensional Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit,
kegiatan administrasi, rutin dan klerikal.

46
UPAYA FISIK
Upaya fisik merupakan gambaran penggunaan
anggota tubuh dalam melaksanakan tugas jabatan.
Penggunaan anggota tubuh dalam upaya fisik adalah
penggunaan mata, telinga, hidung, mulut, tangan,
jari, bahu, kaki, dan pinggang
Contoh upaya fisik pada pengadministrasi
kepegawaian antara lain :
Duduk
Bekerja dengan jari

47
JENIS UPAYA FISIK
 Berdiri  Menjangkau
 Berjalan  Memegang
 Duduk  Bekerja dengan jari
 Mengangkat  Meraba
 Membawa  Berbicara
 Mendorong  Mendengar
 Menarik  Melihat
 Memanjat  Ketajaman jarak jauh
 Menyimpan imbangan/mengatur  Ketajaman jarak dekat
imbangan  Pengamatan secara mendalam
 Menunduk  Penyesuaian lensa mata
 Berlutut  Melihat berbagai warna
 Membungkuk  Luas
 Merangkak
48
KONDISI FISIK
Adalah persyaratan spesifik dari pekerjaan yang terkait dengan
kondisi fisik pegawai.
Sedapat mungkin penentuan kondisi fisik didasarkan pada
penelitian empirik, karena persyaratan fisik yang tidak
relevan/sesuai dapat mengarah pada diskriminasi pegawai.
Kondisi fisik meliputi:
 Jenis Kelamin
 Umur tertentu yang disyaratkan
 Tinggi badan tertentu
 Berat badan tertentu
 Postur tubuh
 Penampilan
49
FUNGSI PEKERJA
Fungsi Terhadap Data Fungsi Terhadap Orang Fungsi Terhadap Benda

D0 Memadukan data O0 Menasehati B0 Memasang Mesin


D1 Mengkoordinasikan data O1 Berunding B1 Mengerjakan presisi
Menjalankan Mengontrol
D2 Menganalisis data O2 Mengajar B2
mesin
Mengemudikan/
D3 Menyusun data O3 Menyelia B3
menjalankan mesin
Mengerjakan benda
D4 Menghitung data O4 Menghibur B4 dengan tangan atau
perkakas

D5 Menyalin Data O5 Mempengaruhi B5 Melayani mesin

Memasukkan/
D6 Membandingkan Data O6 Berbicara memberi tanda B6 mengeluarkan barang
ke/dari mesin
O7 Melayani orang B7 Memegang
O8 Menerima Instruksi
50
PRESTASI KERJA
Prestasi Kerja yang diharapkan bernilai baik dan sangat
baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan

51
KELAS JABATAN
Tingkatan pangkat jabatan sesuai dengan bobot jabatan
tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan

52
FORMULA PENULISAN
URAIAN TUGAS
TINDAK KERJA (W) + OBYEK KERJA TEKNIS
OPERASIONAL (H) + berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk … (W)
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL :
“POAC” + TUGAS TEKNIS (sesuai Tusi)
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL :
TUGAS TEKNIS (sesuai TuSi atasan langsungnya) +
MEMBUAT LAPORAN

53
CONTOH KATA KERJA UNTUK
TUGAS MANAJERIAL
Aspek Kata Kerja yang digunakan
Planning •Merencanakan
Organizing •Mengarahkan/ Memberi Petunjuk/ Membimbing
•Membagi Tugas
Actuating •Merumuskan...
•Menyusun....
Controlling •Mengevaluasi
•Memeriksa Hasil Kerja Bawahan
•Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan

54
DISTRIBUSI FUNGSI MENEJEMEN TUGAS MENEJERIAL
MENURUT TINGKAT MENEJEMEN (TM)
1. Menyusun Kebijakan
KATA KERJA UNTUK TUGAS TUGAS MENEJERIAL
2. Merumuskan Sasaran
3. Mengendalikan TM
4. Mengkoordinasikan
ESELON I 5. Mengarahkan
6. Membina
7. Mengevaluasi
8. Melaporkan TT

1. Merumuskan Program Kerja TM


2. Mengkoordinasikan
3. Membina
4. Mengarahkan
ESELON II 5. Mengevaluasi

TUGAS-TUGAS TEKNIK (TT)


6. Melaporkan
TT

1. Merencanakan Operasional TM
2. Mendistribusikan Tugas
3. Memberi Petunjuk
4. Menyelia
5. Mengevaluasi
6. Melaporkan
TT

ESELON III

55
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON I

1. Menyusun KEBIJAKAN.................... berdasarkan /


sesuai dengan ……….…… sebagai / agar / untuk………
2. Merumuskan SASARAN …………… berdasarkan /
sesuai dengan ………...…... sebagai / agar / untuk……

56
ESELON I (Lanjutan)

3. Mengendalikan ……………… berdasarkan / sesuai


dengan ………….. sebagai / agar / untuk
4. Mengkoordinasikan ……………… berdasarkan /
sesuai dengan ……….….. sebagai / agar / untuk
5. Mengarahkan ……………… berdasarkan / sesuai
dengan ……….….. sebagai / agar / untuk
6. Membina ………………………...... berdasarkan /
sesuai dengan ……...….. sebagai / agar / untuk

57
ESELON I (Lanjutan)

7. Tindak kerja + objek teknis… berdasarkan / sesuai dengan …


sebagai/ agar / untuk ………...
8. Mengevaluasi …………………… berdasarkan / sesuai
dengan ………..….. sebagai / agar / untuk …
9. Melaporkan ……………………… berdasarkan / sesuai
dengan ……….….. sebagai / agar / untuk …
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.

58
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON II
1. Merumuskan program kerja … berdasarkan /
sesuai dengan… sebagai/ agar / untuk ………….
2. Mengkoordinasikan … berdasarkan / sesuai
dengan…sebagai / agar / untuk …….........
3. Membina …berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk …………..
4. Mengarah…berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar/ untuk …………

59
ESELON II (Lanjutan)

5. Tindak kerja + objek teknis… berdasarkan / sesuai dengan


… sebagai/ agar / untuk ………...
6. Mengevaluasi …........ berdasarkan / sesuai dengan ……….
sebagai / agar/ untuk …………….
7. Melaporkan………… berdasarkan / sesuai dengan ……….
sebagai / agar/ untuk …………..
8. Melaksanakan Tugas Kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.

60
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON III
1. Merencanakan operasional ....... berdasarkan / sesuai
dengan … sebagai /agar / untuk …………………….
2. Membagi tugas … berdasarkan / sesuai dengan …...
sebagai / agar / untuk …………………………………..
3. Memberi petunjuk … berdasarkan / sesuai dengan …
Sebagai / agar / untuk ………………………………….
4. Menyelia ...berdasarkan / sesuai dengan … sebagai /
agar / untuk ………………

61
ESELON III (Lanjutan)

5. Tindak kerja + Obyek kerja teknis operasional


berdasarkan / sesuai dengan … sebagai / agar /
untuk…
6. Mengevaluasi … berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk ………
7. Membuat laporan … berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk ……
8. Melaksanakan Tugas Kedinasan lain yang
diperintahkan pimpinan baik lisan maupun
tertulis.

62
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON IV
1. Merencanakan kegiatan…berdasarkan / sesuai dengan
…sebagai / agar / untuk …………………………
2. Membagi tugas …berdasarkan / sesuai dengan …..
sebagai / agar / untuk ………………………………
4. Membimbing bawahan …berdasarkan / sesuai dengan
…… sebagai / agar / untuk ……………………
5. Memeriksa hasil … berdasarkan / sesuai dengan ……
sebagai / agar / untuk ……………….................

63
ESELON IV (Lanjutan)

7. Tindak kerja + Obyek kerja teknis operasional


berdasarkan / sesuai dengan … sebagai / agar / untuk…
9. Mengevaluasi hasil kegiatan … berdasarkan / sesuai
dengan …… sebagai / agar / untuk ……………
10. Melaporkan hasil kegiatan........berdasarkan / sesuai
dengan…..sebagai / agar / untuk ……
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan baik lisan maupun tertulis.

64
CONTOH : KATA KERJA JABATAN FUNGSIONAL UMUM
( NON MANAJERIAL )
 Menabulasikan, Memasang,
 Membuat, Menyortir, Mewawancarai,
 Memindahkan, Menyimpan, Menyarankan,
 Menyusun, Mengagenda, Mengantarkan,
 Memasang, Memasukkan, Menyampaikan,
 Mengemudikan, Mencatat, Membersihkan,
 Menghitung, Mengeluarkan, Memeriksa

65
CONTOH (Lanjutan) …

 Menyalin, Mengumpulkan, Menjalankan


 Mengetik, Menghimpun, Mengoperasikan
 Menarik, Menggandakan,
Memberhentikan
 Melayani, Membubuhkan.
 Menganalisis, Mengkompilasikan,
 Mengolah, Menggolongkan

66
V. VERIFIKASI HASIL ANJAB
KESESUAIAN/KELENGKAPAN?
NO ASPEK PENTING YANG DIVERIFIKASI
YA TIDAK
1. KELENGKAPAN ISIAN FORMULIR

2. PENULISAN IKHTISAR DAN URAIAN TUGAS SESUAI KAEDAH (“WHW”+KALIMAT AKTIF)

3. LINGKUP URAIAN TUGAS (STRUKTURAL:POAC+TEKNIS+MEMBUAT LAPORAN+TUGAS


LAIN-LAIN; TEKNIS:TEKNIS+MEMBUAT LAPORAN+TUGAS LAIN-LAIN)

4. TAHAPAN KERJA YANG BERURUTAN/SEKUENSIS

4. KESESUAIAN URAIAN TUGAS TEKNIS DENGAN TUGAS FUNGSI/SOTK

5. LINGKUP TANGGUNG JAWAB & WEWENANG(BAHAN, ALAT, PROSES, HASIL, DAN ORANG)

6. KESESUAIAN PERSYARATAN JABATAN DENGAN TUGAS DAN UNSUR2 LAINNYA

CATATAN VERIFIKATOR:

67
FORMULIR ANALISIS JABATAN

68
69
70
71
II. Analisis Beban Kerja

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


TAHUN 2021

72
A. LANDASAN HUKUM
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.
2. PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
3. Perka BKN No 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Kebutuhan PNS.
4. Permenpan RB No 41 Tahun 2018 ttg Nomenklatur
Jabatan Pelaksana PNS
5. Permenpan RB No 1 Tahun 2020 ttg Pedoman
Penyusunan ANJAB dan ABK

73
B. HUBUNGAN ANTARA ANALISIS JABATAN Dengan
ANALISIS BEBAN KERJA

TUGAS • NAMA JABATAN


POKOK ANALISIS INFORMASI
DAN JABATAN JABATAN • IKHTISAR JABATAN
FUNGSI • URAIAN TUGAS

ANALISIS
BEBAN KERJA

PETA JABATAN KEBUTUHAN


KEBUTUHAN PEGAWAI

74
Definisi
Analisis Beban Kerja:
adalah Teknik manajemen yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh informasi
mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja
organisasi berdasarkan volume kerja

75
METODE
ANALISIS BEBAN KERJA
1. METODE DAFTAR PERTANYAAN:
a. Menyusun daftar pertanyaan terbuka tentang
uraian tugas dari masing-masing
pegawai/pemegang jabatan sesuai hasil
analisis jabatan.
b. Namun, masih dimungkinkan untuk
disesuaikan dengan tugas-tugas baru karena
adanya perubahan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang disampaikan
kepada unit/satuan kerja .

76
2. METODE WAWANCARA:
Mewawancarai masing-masing
pegawai/pemegang jabatan yang berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsinyang dikerjakan
oleh pemegang jabatan

3. METODE PENGAMATAN LANGSUNG


Mengamati langsung pekerjaan yang dilakukan
oleh pemegang jabatan

77
Jam Kerja Formal
adalah jam kerja yang
ditentukan oleh
Pemerintah berdasarkan
Kepres No.58 Tahun 1964
jo Kepres No.24 Tahun
1972 jo Kepres Nomor 68
Tahun 1995 tentang Hari
Kerja di Lingkungan
Lembaga Pemerintah.

78
WAKTU KERJA EFEKTIF
Jumlah waktu yang wajar dan benar-benar dipergunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan oleh pemegang jabatan (waktu kerja
efektif).

1. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender di kurangi


hari libur dan cuti.
2. Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi
dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (waktu
luang)
3. Waktu luang paling banyak 30%

79
KRITERIA ALAT UKUR JAM KERJA EFEKTIF
Untuk dapat melakukan analisis beban kerja secara baik dan benar,
terlebih dahulu perlu ditetapkan alat ukurnya. Kritera alat ukur
yaitu :

1. Valid, artinya alat ukur yang dipergunakan mengukur beban


kerja sesuai dengan material yang akan diukur
2. Konsisten, artinya dalam melakukan analisis beban kerja harus
konsisten dari waktu ke waktu
3. Universal, artinya alat ukur harus dapat dipergunajan untuk
mengukur berbagai unit kerja maupun hasil kerja, sehingga
tidak ada alat ukur yang lain atau khusus untuk suatu unit kerja
atau hasil kerja

80
Waktu luang
Waktu luang adalah
waktu kerja yang
diperkenankan
untuk digunakan
tidak produktif
karena faktor
kelelahan dasar,
pengaruh tempat
kerja, dan untuk
keperluan yang
sifatnya pribadi
seperti beribadah.
81
WAKTU KERJA EFEKTIF

WAKTU KERJA EFEKTIF per hari 5 jam 30 menit

WAKTU KERJA EFEKTIF per minggu 26 jam 30 menit

WAKTU KERJA EFEKTIF per tahun = 1250 jam

Berdasarkan isi kerja jabatan selanjutnya dapat dihitung jumlah kebutuhan pegawai per
jabatan dengan rumus :
Jumlah Kebutuhan Beban Kerja x Waktu Penyelesaian (jam)
=
Pegawai Per jabatan Waktu Kerja Efektif (jam)

82
Standar waktu kerja

KEPPRES NO. 68 TAHUN 1995

Jam Kerja Formal per Minggu = 37,5 jam

Jam Kerja Efektif per Minggu = 70% x 37,5 jam = 26 jam


30 menit

83
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
PEGAWAI PER JENIS JABATAN
JUMLAH KEBUTUHAN NORMA WAKTU x BEBAN KERJA
=
PER JABATAN JAM KERJA EFEKTIF

(Pola 5 Hari Kerja)


 Per Hari : 5 jam 30 menit
 Per Minggu : 26 jam 30 menit
 Per Tahun : 1.250 jam

(Pola 6 Hari Kerja)


 Per Hari : 4 jam 30 menit
 Per Minggu : 26 jam 30 menit
 Per Tahun : 1250 jam

84
STANDAR WAKTU
PENYELESAIAN
 Waktu rata-rata yang di ukur dari satuan waktu yang digunakan
menyelesaikan suatu tugas jabatan.
 SWP dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
 Perangkat kerja
 Kondisi lingkungan kerja
 Prosedur kerja
 Kompetensi pemegang jabatan

85
FORMULIR PENGUKURAN BEBAN KERJA
PEGAWAI

Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Ikhtisar Jabatan :
Waktu Waktu Pegawai
Satuan Penyele Kerja Beban Yg
No Uraian Tugas Hasil -saian Efektif Kerja Dibu- Ket.
(jam) (jam) tuhkan
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
86
PETUNJUK PENGISIAN
U RAIAN KETERANGAN
Nama Jabatan Tulislah nama jabatan yang sekarang saudara pangku dengan nama yg
tersebut dalam surat keputusan
Unit Kerja Tulislah unit kerja tempat saudara bekerja
Ikhtisar Jabatan Adalah uraian jabatan dalam bentuk ringkas yang memberikan gambaran
secara umum tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan dalam satu
kalimat yang mencerminkan apa yang dikerjakan (What), bagaimana cara
mengerjakan (How), dan mengapa dikerjakan (why)
Uraian Tugas Tulislah dengan ringkas , jelas, dan lengkap uraian tugas pokok saudara
secara berurutan dari yang paling berat, kurang berat dan ringan dalam
satu kalimat yang mencerminkan apa yang dikerjakan (what), bagaimana
cara mengerjakan (how) dan mengapa dikerjakan (why)
Satuan Hasil Tulislah satuan hasil yang saudara peroleh dalam melaksanakan tugas
pada setiap uraian tugas, satuan hasil tersebut diisi dalam bentuk kata,
yaitu rencana, kegiatan, surat, data, berkas, buku, laporan, dll.

87
PETUNJUK PENGISIAN
U RAIAN KETERANGAN
Waktu Rata-rata yang diukur satuan waktu yang digunakan dalam penyelesaian
Penyelesaian suatu tugas jabatan
Waktu Kerja Waktu yang efektif digunakan untuk bekerja, yaitu 1 hari waktu efektif =
Efektif 5 jam 30 menit, 1 minggu = 26 jam 30 menit, dan 1 tahun 1250 jam
Beban Kerja Beban kerja yang harus diselesaikan apakah harian, mingguan atau
bulanan
Pegawai Yang Diisi dengan menggunakan rumus perbandingan antara isi jabatan (IKJ)
Dibutuhkan dengan Waktu Kerja Efektif (WKE) selama satu tahun

88
CONTOH (1)
Nama Jabatan : Pengolah Data Formasi
Unit Kerja : Sub Dit. Perencanaan Formasi Pegawai
Ikhtisar Jabatan : Menginventarisasi, merekapitulasi, dan membuat konsep
pertimbangan Kepala BKN mengenai alokasi tambahan formasi
Instansi Pusat dan Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku,
untuk kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Direktorat
Perencanaan Kepegawaian dan Formasi - BKN

Waktu Waktu Pegawai Yg


Satuan Beban
No Uraian Tugas Penyele- Kerja Dibutuh- Ket
Hasil Kerja
saian Efektif kan
Memeriksa data usulan formasi
yang disampaikan oleh Instansi
1 Pusat dan Daerah sudah sesuai Laporan 0,5 jam 1250 jam 600 0,240
dengan format formulir yang
ditentukan agar data akurat

89
CONTOH (2)

Waktu Waktu Pegawai Yg


Satuan Beban
No Uraian Tugas Penyele- Kerja Dibutuh- Ket
Hasil Kerja
saian Efektif kan
Menginventarisasi data usulan
formasi yang disampaikan oleh
Instansi Pusat dan Daerah dengan
2 cara mengelompokkan sesuai Data 0,5 jam 1250 jam 600 0,240
dengan instansi dan jabatannya
agar memudahkan dalam
pencarian data
Mengolah data usulan formasi
3 berdasarkan jenis jabatan untuk Data 0,5 jam 1250 jam 600 0,240
membuat bahan pertimbangan

90
CONTOH (3)
Waktu Waktu Pegawai Yg
Satuan Beban
No Uraian Tugas Penyele- Kerja Dibutuh- Ket
Hasil Kerja
saian Efektif kan
Memberikan informasi yang
dibutuhkan Penganalisis Formasi
Pegawai berdasarkan data usul
formasi sebagai bahan
4 Data 0,5 jam 1250 jam 600 0,240
pembuatan kebijakan formasi
dan pertimbangan alokasi
tambahan formasi pegawai
Instansi Pusat dan Daerah
Membuat konsep pertimbangan
Kepala BKN mengenai alokasi
tambahan formasi pegawai Draft
5 Instansi Pusat dan Daerah Pertim- 50 jam 1250 jam 1 0,04
berdasarkan data usul formasi bangan
sebagai bahan pertimbangan
teknis Kepala BKN

91
CONTOH (4)
Waktu Waktu Pegawai Yg
Satuan Beban
No Uraian Tugas Penyele- Kerja Dibutuh- Ket
Hasil Kerja
saian Efektif kan
Membuat konsep laporan
statistik mengenai formasi
pegawai Instansi Pusat dan
6 Laporan 100 jam 1250 2 0,16
Daerah berdasarkan data usul
formasi untuk diserahkan kepada
atasan langsung
Memelihara database formasi
pegawai dengan cara
menyimpan, memperbaharui dan
7 Laporan 1 jam 1250 4 0,0032
memproteksi data agar tetap
akurat dan terjaga
kerahasiaannya
Melaksanakan tugas kedinasan
lain yang diperintahkan oleh
8 atasan baik lisan maupun tertulis Laporan O,5 jam 5,5 3 0,2727
untuk kelancaran pelaksanaan
tugas
Jumlah 1,436

92
TINGKAT EFISIENSI JABATAN
Tingkat Efisiensi Σ IKJ
=
Keterangan Jabatan Σ PJ x WKE
 IKJ : Isi Kerja Jabatan
 PJ : Pemegang Jabatan
 WKE : Waktu Kerja Efektif

Standar Tingkat Efisiensi Jabatan (TEJ)


 A = sangat baik apabila TEJ > 1
 B = baik apabila TEJ = 0,90 – 0,99
 C = cukup apabila TEJ = 0,70 – 0,89
 D = sedang apabila TEJ = 0,50 - 0,69
 E = kurang apabila TEJ < 0,50

93
PETA JABATAN
Sebelum dilakukan penghitungan formasi pegawai
terlebih dulu harus tersedia peta jabatan dan uraian jabatan
hasil dari analisis jabatan dan analisis beban kerja.

Peta jabatan adalah susunan nama


dan tingkat Jabatan Struktural
dan Fungsional yang tergambar
dalam suatu struktur unit organisasi
dari tingkat paling rendah
sampai dengan yang tinggi.

94
CONTOH PETA JABATAN
Struktur Organisasi Beban Kerja
Lengkap dengan Golru & Pendidikan

Rekapitulasi
Kekuatan Pegawai

Nomenklatur Fungsional
dengan Jumlah

95
T e r i m a
k a s i h

96

Anda mungkin juga menyukai