LANDASAN HUKUM :
UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah
dengan UU No.43 Tahun 1999.
Pergub No. 53 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja
2
LANDASAN YURIDIS
UU NO.43 TAHUN 1999 Pasal 17
Tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974
●
● Uraian Jabatan baik jabatan struktural
2
maupun jabatan fungsional.
●
● Peta
Peta jabatan
jabatan yang
yang berupa
berupa bentangan
bentangan seluruh
seluruh jabatan
jabatan baik
baik
3 struktural
struktural maupun fungsional, sebagai gambaran menyeluruh bagi
maupun fungsional, sebagai gambaran menyeluruh bagi
jabatan yang ada dalam unit organisasi atau dalam instansi.
jabatan yang ada dalam unit organisasi atau dalam instansi.
KEGUNAAN HASIL ANJAB
REKRUTMEN
REKRUTMEN && • STANDAR KUALIFIKASI
SELEKSI
SELEKSI • KRITERIA SELEKSI
HASIL ANJAB PERENCANAAN
PERENCANAAN • POLA KARIER
KARIER
KARIER
• PETA JABATAN
• URAIAN JABATAN • STANDAR KOMPETENSI
• SYARAT JABATAN PENGANGKATAN
PENGANGKATAN JABATAN (M/T))
• KOMPETENSI TEKNIS DALAM
DALAM JABATAN
JABATAN • PENILAIAN KOMPETENSI
PENILAIAN
PENILAIAN • STANDAR KINERJA
KINERJA
KINERJA
• KRITERIA KINERJA
• EVALUASI JABATAN
REMUNERASI
REMUNERASI • BOBOT & PERINGKAT JAB.
• KLASIFIKASI JABATAN
PENETAPAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Nama Jabatan
Kode Jabatan
Unit Kerja
Kedudukan dalam Struktur
Ikhtisar Jabatan
NAMA JABATAN
Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi
ciri dan gambaran atas isi jabatan, yang berupa
sekelompok tugas yang melembaga atau
menyatu dalam suatu wadah jabatan.
19
CARA MEMBERIKAN
NAMA JABATAN
a. Untuk Jabatan Struktural, diberi
nama sebagaimana bunyi dalam Surat
Keputusan misalnya : Sekretaris
Daerah, Kepala Dinas/Badan/Kantor,
Direktur, Ketua, dll.
b. Untuk Jabatan Non Struktural, bila
sudah ada nama yang melembaga
atau membaku/standard digunakan
nama tsb. Misalnya : Analis, Pengelola,
Pengadministrasi, Penyusun, Peneliti,
Instruktur, Penyuluh, Widyaiswara dll
c. Bila belum ada nama yang melembaga,
22
KODE JABATAN
Kode jabatan merupakan kode yang dibuat
untuk memudahkan pengadministrasian
jabatan.
Pengkodean Jabatan harus menggunakan
23
UNIT KERJA
Mencerminkan tempat atau letak keberadaan
suatu jabatan
contoh:
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki unit kerja
Sekretariat Utama (Es. I), Biro Umum (Es. II), Bagian
Persuratan (Es. III)
Unit Kerja Eselon IV tidak dituliskan karena jabatan
yang dianalisis adalah jabatan struktural eselon IV
24
KEDUDUKAN DALAM STRUKTUR
Kepala Bagian Analisis Kebijakan
Mencerminkan posisi Aparatur
jabatan apakah jabatan
struktural atau non-
struktural (Sesuai SOTK)
Menggambarkan
25
26
IKHTISAR JABATAN
Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan
Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
Apa yang dikerjakan (what)
Bagaimana cara mengerjakan (how)
Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
URAIAN TUGAS
Tugas adalah upaya pokok dalam
memproses bahan kerja dengan
menggunakan peralatan tertentu menjadi
suatu hasil kerja
Ditulis dg menggunakan kalimat aktif dan
●
Tindak Kerja +
●
Obyek Kerja
WHAT?
28
FORMULA PENULISAN
URAIAN TUGAS
TINDAK KERJA (W) + OBYEK KERJA TEKNIS
OPERASIONAL (H) + berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk … (W)
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL :
29
DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS
30
CONTOH KATA KERJA UNTUK TUGAS
MANAJERIAL
31
DISTRIBUSI FUNGSI MANAJEMEN TUGAS MANAJERIAL
MENURUT TINGKAT MANAJEMEN (TM)
1. Menyusun Kebijakan
2. Merumuskan Sasaran
3. Mengendalikan TM
4. Mengkoordinasikan
ESELON I 5. Mengarahkan 75 %
6. Membina
KATA KERJA UNTUK TUGAS TUGAS MENEJERIAL
7. Mengevaluasi
8. Melaporkan TT
1. Merumuskan Program Kerja TM
2. Mengkoordinasikan
3. Membina 65 %
ESELON II 4. Mengarahkan
5. Mengevaluasi
6. Melaporkan
TT
ESELON IV
32
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON I
33
ESELON I (Lanjutan)
34
ESELON I (Lanjutan)
35
CARA PERUMUSAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON II
1. Merumuskan program kerja … berdasarkan /
sesuai dengan… sebagai/ agar / untuk ………….
2. Mengkoordinasikan … berdasarkan / sesuai
dengan…sebagai / agar / untuk …….........
3. Membina …berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk …………..
4. Mengarah…berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar/ untuk …………
36
ESELON II (Lanjutan)
37
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON III
1. Merencanakan operasional ....... berdasarkan / sesuai
dengan … sebagai /agar / untuk …………………….
2. Membagi tugas … berdasarkan / sesuai dengan …...
sebagai / agar / untuk …………………………………..
3. Memberi petunjuk … berdasarkan / sesuai dengan …
Sebagai / agar / untuk ………………………………….
4. Menyelia ...berdasarkan / sesuai dengan … sebagai /
agar / untuk ………………
38
ESELON III (Lanjutan)
39
CARA PENULISAN URAIAN TUGAS
SETINGKAT ESELON IV
1. Merencanakan kegiatan…berdasarkan / sesuai dengan
…sebagai / agar / untuk …………………………
2. Membagi tugas …berdasarkan / sesuai dengan …..
sebagai / agar / untuk ………………………………
4. Membimbing bawahan …berdasarkan / sesuai dengan
…… sebagai / agar / untuk ……………………
5. Memeriksa hasil … berdasarkan / sesuai dengan ……
sebagai / agar / untuk ……………….................
40
ESELON IV (Lanjutan)
41
CONTOH : KATA KERJA JABATAN FUNGSIONAL
UMUM
( NON MENEJERIAL )
Menabulasikan, Memasang,
Membuat, Menyortir, Mewawancarai,
Memindahkan, Menyimpan, Menyarankan,
Menyusun, Mengagenda, Mengantarkan,
Memasang, Memasukkan, Menyampaikan,
Mengemudikan, Mencatat, Membersihkan,
Menghitung, Mengeluarkan, Memeriksa
42
CONTOH (Lanjutan) …
43
BAHAN KERJA
Adalah masukan yang diproses dengan
tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja
Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja,
44
PERANGKAT KERJA
Sarana yang dipergunakan untuk mengolah
bahan kerja menjadi hasil kerja
Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil,
dapat juga berupa peraturan, pedoman,
prosedur kerja atau acuan lain yang digunakan
dalam pelaksanaan tugas
Contoh:
Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa pasien
Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011
digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk
melaksanakan Analisis Jabatan
45
HASIL KERJA
Hasil kerja adalah suatu produk berupa
barang, jasa (pelayanan) atau informasi yang
dihasilkan dari suatu proses pelaksanaan
tugas
Hasil kerja dapat diperoleh bila ada sesuatu
46
TANGGUNG JAWAB
Adalah kewajiban yang melekat pada jabatan,
yang terkait dengan benar atau salahnya
pelaksanaan tugas.
Tanggung jawab jabatan dapat meliputi
47
WEWENANG
Adalah hak pemegang jabatan untuk memilih
alternatif dalam mengambil keputusan/ tindakan
yang diakui secara sah oleh semua pihak
Wewenang dapat terkait dengan:
Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang tidak
sesuai)
Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat kerja
yang digunakan)
Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang
dihasilkan kepada orang lain)
Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)
48
KORELASI JABATAN
Korelasi jabatan adalah hubungan kerja yang
dilakukan antara jabatan terkait dengan
jabatan lain dalam konteks pelaksanaan
tugas
Hubungan jabatan dapat berupa:
49
KONDISI LINGKUNGAN KERJA
adalah keadaan tempat bekerja yang merupakan
konsekwensi keberadaan pemegang jabatan dalam
melaksanakan tugas jabatan.
Kondisi Lingkungan Kerja suatu jabatan meliputi:
Tempat Kerja
Suhu
Udara
Keadaan Ruangan
Letak
Keadaan Tempat Kerja
Penerangan
Suara
Getaran
50
KONDISI LINGKUNGAN KERJA
No ASPEK FAKTOR
1 Tempat Bekerja a) Di dalam ruangan;
b) Di tempat terbuka/ di bawah atap yang tidak cukup
terlindungi;
c) Di dalam dan di luar ruangan.
(PILIH SALAH SATU)
2 Suhu a) Kering;
b) Lembab;
c) Udara Berdebu.
(PILIH SALAH SATU)
No ASPEK FAKTOR
6 Penerangan PENERANGAN: cahaya yang diperlukan cukup untuk bisa
melaksanakan pekerjaan dengan baik, juga sebagai penerangan
yang dilihat dari segi sebagai kenyataan lingkungan yang akan
berdampak pada berbagai hal. Cahaya bisa berwujud sarana, bisa
sebagai alat atau bahan. Sedangkan dari faktor fisik, penerangan
bisa berwujud keadaan: Silau, Terang Sekali, Kurang Terang,
Gelap atau bergantian antara faktor-faktor tersebut.
(PILIH SALAH SATU)
7 Suara Suara yang bisa ditangkap ditempat kerja baik bersumber dari
proses pekerjaan, dari perangkat kerja (peralatan dan perangkat
kerja) maupun suara alami yang ditimbulkan oleh angin, gejala
alam lain maupun manusia.
a) Tenang b) Biasa
(PILIH SALAH SATU)
8 Keadaan Tempat Berdebu, berlumpur dan berair atau keadaan lain yang tidak
Kerja menyenangkan seperti kotor, licin, tidak rata, lentur, dll.
(PILIH SALAH SATU)
53
Contoh Resiko Bahaya:
No FISIK/MENTAL PENYEBAB
1 Kesehatan Mata Karena di depan komputer terus menerus.
Terganggu
2 Stress Karena load pekerjaan yang tinggi dan
memiliki timelimite yang sangat kecil.
3 Sakit Pinggang dan Karena terlalu banyak duduk dan makan
Pencernaan tertunda.
SYARAT JABATAN
Pangkat dan Keterampilan
Golongan Ruang Bakat Kerja
Pendidikan Temperamen Kerja
Kursus/Pelatihan Minat Kerja
Penjenjangan Upaya Fisik
Teknis Kondisi Fisik
Pengalaman Kerja Fungsi Pekerja
Pengetahuan
55
SYARAT JABATAN
PANGKAT / GOLONGAN RUANG
Pangkat dan golongan ruang minimal yang
56
PENDIDIKAN
Pendidikan formal minimal dan alternatif
yang dipersyaratkan untuk menduduki suatu
jabatan.
Contoh pendidikan pada
57
PELATIHAN
Pelatihan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan manajerial dan
non manajerial, seperti kemampuan di
bidang manajerial, teknis tertentu, dan
pengetahuan lainnya sesuai dengan syarat
pekerjaan dengan memperhatikan fungsi
pekerjaannya.
Contoh pelatihan pada Penyusun Data dan
Informasi :
Kepemimpinan : Diklat Prajabatan Gol. II
Teknis/Fungsional : - Diklat Administrasi Perkantoran
- Diklat Pengolahan dan Analisis Data
- Diklat Pengelolaan Informasi
58
PENGALAMAN KERJA
Pengalaman Kerja merupakan pengembangan
pengetahuan, ketrampilan kerja, sikap
mental, kebiasaan mental dan fisik yg tidak
diperoleh dari pelatihan tetapi diperoleh dari
dari masa kerja sebelumnya dalam kurun
waktu tertentu.
59
PENGETAHUAN
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil
proses pendidikan formal atau informal yang
dimanfaatkan oleh PNS di dalam pemecahan
masalah, daya cipta serta dalam pelaksanaan
tugas pekerjaan.
Contoh pengetahuan kerja pada Pranata
60
KETERAMPILAN
Keterampilan merupakan tingkat kemampuan
dan penguasaan teknis operasional PNS
dalam suatu bidang tugas pekerjaan tertentu.
Contoh keterampilan kerja pada Pranata
61
BAKAT KERJA
Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari,
memahami beberapa tugas atau pekerjaan.
62
JENIS BAKAT KERJA
G : Intelegensi
V : Bakat Verbal
N : Bakat Numerik
S : Bakat Pandang Ruang
P : Bakat Pencerapan Bentuk
Q : Bakat Ketelitian
K : Koordinasi Motorik
F : Kecekatan jari
M : Kecekatan Tangan
E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
C : Kemampuan membedakan warna
63
TEMPERAMEN KERJA
Temperamen kerja merupakan syarat
kemampuan penyesuaian diri yang harus
dipenuhi sesuai dengan sifat pekerjaan.
64
JENIS TEMPERAMEN KERJA
D (DCP) : Directing-Control-Planning
F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
I (INFLU) : Influencing
J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
P (DEPL) : Dealing with People
R (REPCON) : Repetitive and Continuous
S (PUS) : Performing under Stress
T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other
Standards
V (VARCH) : Variety and Changing Conditions
65
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
Kode Penjelasan Illustrasi
D Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang mencakup
menerima tanggung jawab kegiatan berunding,
untuk kegiatan memimpin, mengorganisir, memimpin,
mengendalikan atau mengawasi, merumuskan atau
merencanakan mengambil keputusan akhir
F Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang menuntut
dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan diri
mengandung penafsiran atau imajinasi
perasaan (Feeling), Gagasan
(Idea), atau fakta (Fact) dari
sudut pandangan pribadi
I Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan dimana pemangkunya
untuk pekerjaan-pekerjaan melakukan pemberian motivasi,
mempengaruhi orang laing meyakinkan orang lain atau 66
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (2)
Kode Penjelasan Illustrasi
J Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
pada kegiatan pembuatan pelaksanaannya melibatkan
kesimpulan, penilaian atau penginderaan (rangsangan) dari
pembuatan keputusan satu atau beberapa indera
berdasarkan kriteria manusia.
rangsangan indera atau
pertimbangan pribadi
M Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
dengan kegiatan pengambilan melaksanakan tugas-tugas
kesimpulan, pembuatan terkait dengan evaluasi data,
pertimbangan atau pembuatan nilai, angka-angka .
keputusan berdasar kriteria
yang dapat diukur atau diuji
P Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang menuntut67
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (3)
Kode Penjelasan Illustrasi
R Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang tugas-
diri dengan kegiatan yang tugasnya dilaksanakan
berulang atau secara terus- secara rutin yang tidak
menerus melakukan memberikan variasi atau
kegiatan yang sama sesuai kesempatan untuk membuat
dengan perangkat prosedur, pertimbangan pribadi
urutan atau kecepatan
tertentu
S Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk bekerja dengan mengandung bahaya atau
ketegangan jiwa tanpa resiko sampai ke tingkat
kehilangan ketenangan yang berarti, ketegangan
walaupun jika berhadapan jiwa, atau membutuhkan 68
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (4)
Kode Penjelasan Illustrasi
T Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
dengan situasi yang tugas/pekerjaan yang harus
menghendaki pencapaian dilaksanakan dengan tepat,
dengan tepat menurut batas- cermat, terperinci atau dengan
batas/indikator/kriteria, sangat teliti dalam penggunaan
toleransi atau standar-standar bahan, pekerjaan terkait
tertentu dengan angka, penyiapan
catatan atau inspeksi
V Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
untuk melaksanakan berbagai tugas-tugas yang beragam/
tugas yang sering berganti dari berbeda baik secara teknologi,
tugas yang satu ke tugas yang prosedur, lingkungan kerja,
lainnya, yang berbeda sifatnya atau syarat mental/fisik dalam
69
tanpa kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya.
MINAT KERJA
Minat kerja merupakan kecenderungan
memiliki kemauan, keinginan, dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan dengan baik berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
Menggunakan teori minat bipoler dari
70
JENIS MINAT KERJA
Kode Deskripsi Kode Deskripsi
1.a Pilihan melakukan Vs 1.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan-kegiatan yang yang berhubungan dengan
berhubungan dengan komunikasi data
benda dan obyek
2.a Pilihan melakukan Vs 2.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang yang bersifat ilmiah dan
berhubungan dengan teknik
orang dalam niaga
3.a Pilihan melakukan Vs 3.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan rutin, konkrit dan yang bersifat abstrak dan
teratur kreatif
4.a Pilihan melakukan Vs 4.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang dianggap yang berhubungan dengan
baik bagi orang lain proses, mesin dan teknik
71
UPAYA FISIK
Upaya fisik merupakan penggunaan organ fisik
meliputi seluruh bagian anggota tubuh dalam
pelaksanaan tugas jabatan.
Contoh upaya fisik pada Pranata Komputer
antara lain :
Duduk
Melihat
Mencatat
Berjalan
Mendengar
Berdiri
72
JENIS UPAYA FISIK
Berdiri Menjangkau
Berjalan Memegang
Duduk Bekerja dengan jari
Mengangkat Meraba
Membawa Berbicara
Mendorong Mendengar
Menarik Melihat
Memanjat Ketajaman jarak jauh
Menyimpan Ketajaman jarak dekat
imbangan/mengatur Pengamatan secara
imbangan mendalam
Menunduk Penyesuaian lensa mata
Berlutut Melihat berbagai warna
Membungkuk Luas
Merangkak
73
KONDISI FISIK
74
Memasukkan/
D6 Menyalin O6 Berbicara (Informasi) B6 mengeluarkan barang
ke/dari mesin
O7 Melayani B7 Memegang
O8 Menerima Instruksi
75
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
76