2016
LANDASAN HUKUM :
UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan UU No.43 Tahun 1999.
V). Penyempurnaan
Hasil verifikasi selanjutnya dilakukan penyempurnaan atas hasil analisis
jabatan yang diperoleh dari tahapan II, III, dan IV. sebelum
Nama Jabatan
Kode Jabatan
Unit Kerja
Kedudukan dalam Struktur
Ikhtisar Jabatan
NAMA JABATAN
Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi
ciri dan gambaran atas isi jabatan, yang berupa
sekelompok tugas yang melembaga atau
menyatu dalam suatu wadah jabatan.
19
CARA MEMBERIKAN
NAMA JABATAN
a. Untuk Jabatan Struktural, diberi nama
sebagaimana bunyi dalam Surat
Keputusan misalnya : Sekretaris
Daerah, Kepala Dinas/Badan/Kantor,
Direktur, Ketua, dll.
b. Untuk Jabatan Non Struktural, bila
sudah ada nama yang melembaga atau
membaku/standard digunakan nama
tsb. Misalnya : Analis, Pengelola,
Pengadministrasi, Penyusun, Peneliti,
Instruktur, Penyuluh, Widyaiswara dll
c. Bila belum ada nama yang melembaga,
22
Kode jabatan merupakan kode yang dibuat
untuk memudahkan pengadministrasian
jabatan.
Pengkodean Jabatan harus menggunakan
format kode yang seragam.
23
Mencerminkan tempat atau letak keberadaan
suatu jabatan
contoh:
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki unit kerja
Sekretariat Utama (Es. I), Biro Umum (Es. II), Bagian
Persuratan (Es. III)
Unit Kerja Eselon IV tidak dituliskan karena jabatan
yang dianalisis adalah jabatan struktural eselon IV
24
Mencerminkan posisi
jabatan apakah jabatan Kepala Bagian
struktural atau non- Analisis Kebijakan
struktural (Sesuai SOTK) Aparatur
Menggambarkan
kedudukan:
◦ Atasan langsung Kepala Sub Bagian
◦ Atasan dari Atasan Formasi
langsung
◦ Jabatan yang dianalisis
◦ Jabatan lain yang
memiliki atasan langsung Analis Perencana
Pranata Komputer
yang sama SDM
25
26
IKHTISAR JABATAN
Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas
jabatan
Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
Apa yang dikerjakan (what)
Bagaimana cara mengerjakan (how)
Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How)
agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How)
agar/untuk/sebagai...(Why)
Tugas adalah upaya pokok dalam
memproses bahan kerja dengan
menggunakan peralatan tertentu menjadi
suatu hasil kerja
Ditulis dg menggunakan kalimat aktif dan
menggambarkan tindak kerja (berawalan
“me”)
Tahapan kerja (proses) adalah langkah-
langkah (kegiatan) yang dituliskan secara
berurutan dari awal hingga akhir
pelaksanaan tugas
27
HOW?
• Tindak Kerja + • Tujuan
• Pedoman/ Acuan pelaksanaan
• Obyek Kerja
• Prosedur tugas
28
TINDAK KERJA (W) + OBYEK KERJA TEKNIS
OPERASIONAL (H) + berdasarkan / sesuai dengan …
sebagai / agar / untuk … (W)
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL :
“POAC” + TUGAS TEKNIS (sesuai Tusi) + TUGAS LAIN
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL :
TUGAS TEKNIS (sesuai TuSi atasan langsungnya) +
MEMBUAT LAPORAN + TUGAS LAIN
29
DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS
30
Aspek Kata Kerja yang digunakan
Planning •Merencanakan
Organizing •Mengarahkan/ Memberi Petunjuk/ Membimbing
•Membagi Tugas
Actuating •Membina Bawahan
Controlling •Mengevaluasi
•Memeriksa Hasil Kerja Bawahan
•Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan
31
DISTRIBUSI FUNGSI MANAJEMEN TUGAS MANAJERIAL
MENURUT TINGKAT MANAJEMEN (TM)
1. Menyusun Kebijakan
2. Merumuskan Sasaran
3. Mengendalikan TM
4. Mengkoordinasikan
ESELON I 5. Mengarahkan 75 %
KATA KERJA UNTUK TUGAS TUGAS MENEJERIAL
6. Membina
7. Mengevaluasi
8. Melaporkan TT
1. Merumuskan Program Kerja TM
2. Mengkoordinasikan
3. Membina 65 %
ESELON II 4. Mengarahkan
5. Mengevaluasi
1. Merencanakan Kegiatan TM
2. Membagi Tugas
3. Membimbing 25 %
4. Memeriksa
ESELON IV 5. Mengevaluasi
6. Melaporkan
TT
32
1. Menyusun KEBIJAKAN.................... berdasarkan /
sesuai dengan ……….…… sebagai / agar /
untuk………
2. Merumuskan SASARAN …………… berdasarkan /
sesuai dengan ………...…... sebagai / agar /
untuk……
33
ESELON I (Lanjutan)
34
ESELON I (Lanjutan)
35
1. Merumuskan program kerja … berdasarkan / sesuai
dengan… sebagai/ agar / untuk ………….
2. Mengkoordinasikan … berdasarkan / sesuai
dengan…sebagai / agar / untuk …….........
3. Membina …berdasarkan / sesuai dengan …sebagai
/ agar / untuk …………..
4. Mengarah…berdasarkan / sesuai dengan …sebagai
/ agar/ untuk …………
36
ESELON II (Lanjutan)
37
1. Merencanakan operasional ....... berdasarkan / sesuai
dengan … sebagai /agar / untuk …………………….
2. Membagi tugas … berdasarkan / sesuai dengan …...
sebagai / agar / untuk …………………………………..
3. Memberi petunjuk … berdasarkan / sesuai dengan …
Sebagai / agar / untuk ………………………………….
4. Menyelia ...berdasarkan / sesuai dengan … sebagai /
agar / untuk ………………
38
ESELON III (Lanjutan)
39
1. Merencanakan kegiatan…berdasarkan / sesuai
dengan …sebagai / agar / untuk …………………………
2. Membagi tugas …berdasarkan / sesuai dengan …..
sebagai / agar / untuk ………………………………
4. Membimbing bawahan …berdasarkan / sesuai
dengan …… sebagai / agar / untuk ……………………
5. Memeriksa hasil … berdasarkan / sesuai dengan
……sebagai / agar / untuk ……………….................
40
ESELON IV (Lanjutan)
41
Menabulasikan, Memasang,
Membuat, Menyortir, Mewawancarai,
Memindahkan, Menyimpan, Menyarankan,
Menyusun, Mengagenda, Mengantarkan,
Memasang, Memasukkan, Menyampaikan,
Mengemudikan, Mencatat, Membersihkan,
Menghitung, Mengeluarkan, Memeriksa
42
Menyalin, Mengumpulkan, Menjalankan
Mengetik, Menghimpun,
Mengoperasikan
Menarik, Menggandakan,
Memberhentikan
Melayani, Membubuhkan.
Menganalisis, Mengkompilasikan,
Mengolah, Menggolongkan
43
Adalah masukan yang diproses dengan tindak
kerja (tugas) menjadi hasil kerja
Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja,
jika ada perangkat kerja (alat kerja)
contoh:
Surat masuk (untuk diagendakan)
Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan
materi bintek)
44
Sarana yang dipergunakan untuk mengolah
bahan kerja menjadi hasil kerja
Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil,
dapat juga berupa peraturan, pedoman,
prosedur kerja atau acuan lain yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas
Contoh:
Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa
pasien
Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011
digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk
melaksanakan Analisis Jabatan
45
Hasil kerja adalah suatu produk berupa
barang, jasa (pelayanan) atau informasi yang
dihasilkan dari suatu proses pelaksanaan
tugas
Hasil kerja dapat diperoleh bila ada sesuatu
yang diolah (bahan kerja)
46
Adalah kewajiban yang melekat pada jabatan,
yang terkait dengan benar atau salahnya
pelaksanaan tugas.
Tanggung jawab jabatan dapat meliputi
tanggung jawab terhadap:
Bahan kerja (Kerahasiaan data)
Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan tugas
terhadap peraturan/SOP)
47
Adalah hak pemegang jabatan untuk memilih
alternatif dalam mengambil keputusan/
tindakan yang diakui secara sah oleh semua
pihak
Wewenang dapat terkait dengan:
Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang
tidak sesuai)
Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat
kerja yang digunakan)
Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang
dihasilkan kepada orang lain)
Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)
48
Korelasi jabatan adalah hubungan kerja yang
dilakukan antara jabatan terkait dengan
jabatan lain dalam konteks pelaksanaan tugas
Hubungan jabatan dapat berupa:
Hubungan Vertikal (atasan dengan bawahan)
Hubungan Horizontal (hubungan dengan jabatan
yang setara)
Hubungan Diagonal (hubungan dengan jabatan
yang lebih tinggi di organisasi yang berbeda)
49
adalah keadaan tempat bekerja yang merupakan
konsekwensi keberadaan pemegang jabatan
dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kondisi Lingkungan Kerja suatu jabatan meliputi:
Tempat Kerja
Suhu
Udara
Keadaan Ruangan
Letak
Keadaan Tempat Kerja
Penerangan
Suara
Getaran
50
No ASPEK FAKTOR
1 Tempat Bekerja a) Di dalam ruangan;
b) Di tempat terbuka/ di bawah atap yang tidak cukup
terlindungi;
c) Di dalam dan di luar ruangan.
(PILIH SALAH SATU)
2 Suhu a) Kering;
b) Lembab;
c) Udara Berdebu.
(PILIH SALAH SATU)
3 Udara a) Kering lembab;
b) Berbau;
c) Bergas;
d) Beracun;
e) Berdebu, dsb.
(PILIH SALAH SATU)
4 Keadaan Ruang a) Luas;
b) Sempit;
c) Sangat Sempit;
d) Ukuran faktor ini adalah berdasarkan kepentingan
menurut masing-masing jenis pekerjaan.
(PILIH SALAH SATU)
No ASPEK FAKTOR
6 Penerangan PENERANGAN: cahaya yang diperlukan cukup untuk bisa
melaksanakan pekerjaan dengan baik, juga sebagai penerangan
yang dilihat dari segi sebagai kenyataan lingkungan yang akan
berdampak pada berbagai hal. Cahaya bisa berwujud sarana, bisa
sebagai alat atau bahan. Sedangkan dari faktor fisik, penerangan
bisa berwujud keadaan: Silau, Terang Sekali, Kurang Terang,
Gelap atau bergantian antara faktor-faktor tersebut.
(PILIH SALAH SATU)
7 Suara Suara yang bisa ditangkap ditempat kerja baik bersumber dari
proses pekerjaan, dari perangkat kerja (peralatan dan perangkat
kerja) maupun suara alami yang ditimbulkan oleh angin, gejala
alam lain maupun manusia.
a) Tenang b) Biasa
(PILIH SALAH SATU)
8 Keadaan Tempat Berdebu, berlumpur dan berair atau keadaan lain yang tidak
Kerja menyenangkan seperti kotor, licin, tidak rata, lentur, dll.
(PILIH SALAH SATU)
9 Getaran Getaran baik bersumber dari proses pekerjaan dari perangkat kerja
(peralatan dan perangkat kerja) maupun gerakan alami yang
ditimbulkan oleh angina, gejala alam lain maupun oleh manusia.
a) Rendah b) Sedang c) Tinggi
(PILIH SALAH SATU)
Kemungkinan resiko bahaya ditentukan dari
keberadaan pegawai terkait dengan:
lingkungan pekerjaan,
penanganan bahan,
proses yang dilakukan,
penggunaan perangkat kerja,
hubungan jabatan dan
penanganan produk yang diberikan.
Kemungkinan resiko bahaya bisa bersifat fisik
atau mental
53
No FISIK/MENTAL PENYEBAB
1 Kesehatan Mata Karena di depan komputer terus menerus.
Terganggu
2 Stress Karena load pekerjaan yang tinggi dan
memiliki timelimite yang sangat kecil.
3 Sakit Pinggang dan Karena terlalu banyak duduk dan makan
Pencernaan tertunda.
Pangkat dan Temperamen Kerja
Golongan Ruang Minat Kerja
Pendidikan Upaya Fisik
Kursus/Pelatihan Kondisi Fisik
Penjenjangan Fungsi Pekerja
Teknis
Pengalaman Kerja
Pengetahuan
Keterampilan
Bakat Kerja
55
Pangkat dan golongan ruang minimal yang
dipersyaratkan untuk menduduki suatu
jabatan.
Contoh pangkat/golongan ruang pada
Penyusun Data dan Informasi : Pengatur (II/c)
56
Pendidikan formal minimal dan alternatif
yang dipersyaratkan untuk menduduki suatu
jabatan.
Contoh pendidikan pada
“Penyusun Data dan Informasi”
adalah Diploma II dan III sesuai dengan
kualifikasi pendidikan di bidang Ilmu Bisnis
dan Manajemen/Sospol/ Ekonomi/Hukum/
Akutansi dan Manajemen/Ilmu Pendidikan
57
Pelatihan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan manajerial dan
non manajerial, seperti kemampuan di
bidang manajerial, teknis tertentu, dan
pengetahuan lainnya sesuai dengan syarat
pekerjaan dengan memperhatikan fungsi
pekerjaannya.
Contoh pelatihan pada Penyusun Data dan
Informasi :
Kepemimpinan : Diklat Prajabatan Gol. II
Teknis/Fungsional : - Diklat Administrasi Perkantoran
- Diklat Pengolahan dan Analisis Data
- Diklat Pengelolaan Informasi
58
Pengalaman Kerja merupakan pengembangan
pengetahuan, ketrampilan kerja, sikap
mental, kebiasaan mental dan fisik yg tidak
diperoleh dari pelatihan tetapi diperoleh dari
dari masa kerja sebelumnya dalam kurun
waktu tertentu.
59
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil
proses pendidikan formal atau informal yang
dimanfaatkan oleh PNS di dalam pemecahan
masalah, daya cipta serta dalam pelaksanaan
tugas pekerjaan.
Contoh pengetahuan kerja pada Pranata
Komputer : pengetahuan mengenai program-
program komputer.
60
Keterampilan merupakan tingkat kemampuan
dan penguasaan teknis operasional PNS
dalam suatu bidang tugas pekerjaan tertentu.
Contoh keterampilan kerja pada Pranata
Komputer : keterampilan mengetik,
keterampilan teknik menyiapkan dan
memelihara perangkat komputer,
keterampilan mengaplikasikan sistem
komputer, mencetak data.
61
Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari,
memahami beberapa tugas atau pekerjaan.
62
G : Intelegensi
V : Bakat Verbal
N : Bakat Numerik
S : Bakat Pandang Ruang
P : Bakat Pencerapan Bentuk
Q : Bakat Ketelitian
K : Koordinasi Motorik
F : Kecekatan jari
M : Kecekatan Tangan
E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
C : Kemampuan membedakan warna
63
Temperamen kerja merupakan syarat
kemampuan penyesuaian diri yang harus
dipenuhi sesuai dengan sifat pekerjaan.
64
D (DCP) : Directing-Control-Planning
F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
I (INFLU) : Influencing
J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
P (DEPL) : Dealing with People
R (REPCON) : Repetitive and Continuous
S (PUS) : Performing under Stress
T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other
Standards
V (VARCH) : Variety and Changing Conditions
65
Kode Penjelasan Illustrasi
D Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang mencakup
menerima tanggung jawab kegiatan berunding,
untuk kegiatan memimpin, mengorganisir, memimpin,
mengendalikan atau mengawasi, merumuskan atau
merencanakan mengambil keputusan akhir
F Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang menuntut
dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan diri
mengandung penafsiran atau imajinasi
perasaan (Feeling), Gagasan
(Idea), atau fakta (Fact) dari
sudut pandangan pribadi
I Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan dimana pemangkunya
untuk pekerjaan-pekerjaan melakukan pemberian motivasi,
mempengaruhi orang laing meyakinkan orang lain atau
terkait pendapat, sikap atau berunding
pertimbangan mengenai
gagasan
66
Kode Penjelasan Illustrasi
J Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
pada kegiatan pembuatan pelaksanaannya melibatkan
kesimpulan, penilaian atau penginderaan (rangsangan) dari
pembuatan keputusan satu atau beberapa indera
berdasarkan kriteria manusia.
rangsangan indera atau
pertimbangan pribadi
M Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
dengan kegiatan pengambilan melaksanakan tugas-tugas
kesimpulan, pembuatan terkait dengan evaluasi data,
pertimbangan atau pembuatan nilai, angka-angka .
keputusan berdasar kriteria
yang dapat diukur atau diuji
P Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang menuntut
dalam berhubungan dengan hubungan dengan orang lain
orang lain lebih dari hanya dalam situasi komunikasi yang
penerimaan dan pemberian intens/mendalam
instruksi 67
Kode Penjelasan Illustrasi
R Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang tugas-
diri dengan kegiatan yang tugasnya dilaksanakan
berulang atau secara terus- secara rutin yang tidak
menerus melakukan memberikan variasi atau
kegiatan yang sama sesuai kesempatan untuk membuat
dengan perangkat prosedur, pertimbangan pribadi
urutan atau kecepatan
tertentu
S Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk bekerja dengan mengandung bahaya atau
ketegangan jiwa tanpa resiko sampai ke tingkat
kehilangan ketenangan yang berarti, ketegangan
walaupun jika berhadapan jiwa, atau membutuhkan
dengan keadaan darurat konsentrasi intens secara
kritis, tidak biasa atau terus menerus
bahaya.
68
Kode Penjelasan Illustrasi
T Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
dengan situasi yang tugas/pekerjaan yang harus
menghendaki pencapaian dilaksanakan dengan tepat,
dengan tepat menurut batas- cermat, terperinci atau dengan
batas/indikator/kriteria, sangat teliti dalam penggunaan
toleransi atau standar-standar bahan, pekerjaan terkait
tertentu dengan angka, penyiapan
catatan atau inspeksi
V Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
untuk melaksanakan berbagai tugas-tugas yang beragam/
tugas yang sering berganti dari berbeda baik secara teknologi,
tugas yang satu ke tugas yang prosedur, lingkungan kerja,
lainnya, yang berbeda sifatnya atau syarat mental/fisik dalam
tanpa kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya.
ketenangan diri
69
Minat kerja merupakan kecenderungan
memiliki kemauan, keinginan, dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan dengan baik berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
Menggunakan teori minat bipoler dari
Dr.William C. Cottle dan teori
karier/kepribadian Holland.
70
Kode Deskripsi Kode Deskripsi
1.a Pilihan melakukan Vs 1.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan-kegiatan yang yang berhubungan dengan
berhubungan dengan komunikasi data
benda dan obyek
2.a Pilihan melakukan Vs 2.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang yang bersifat ilmiah dan
berhubungan dengan teknik
orang dalam niaga
3.a Pilihan melakukan Vs 3.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan rutin, konkrit yang bersifat abstrak dan
dan teratur kreatif
4.a Pilihan melakukan Vs 4.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang dianggap yang berhubungan dengan
baik bagi orang lain proses, mesin dan teknik
5.a Pilihan melakukan Vs 5.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang yang menghasilkan
menghasilkan prestise kepuasan nyata dan
atau penghargaan dari produktif
pihak lain 71
UPAYA FISIK
Upaya fisik merupakan penggunaan organ
fisik meliputi seluruh bagian anggota tubuh
dalam pelaksanaan tugas jabatan.
Contoh upaya fisik pada Pranata Komputer
antara lain :
Duduk
Melihat
Mencatat
Berjalan
Mendengar
Berdiri
72
JENIS UPAYA FISIK
Berdiri Menjangkau
Berjalan Memegang
Duduk Bekerja dengan jari
Mengangkat Meraba
Membawa Berbicara
Mendorong Mendengar
Menarik Melihat
Memanjat Ketajaman jarak jauh
Menyimpan Ketajaman jarak dekat
imbangan/mengatur Pengamatan secara
imbangan mendalam
Menunduk Penyesuaian lensa mata
Berlutut Melihat berbagai warna
Membungkuk Luas
Merangkak
73
KONDISI FISIK
74
75
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
76