Anda di halaman 1dari 61

Pedoman PENYUSUNAN

PETA JABATAN DAN


ANALISIS BEBAN KERJA

Bagian Organisasi Sekretariat Daerah


Kabupaten Indragiri Hilir
2020
MekaNISME PENYUSUNAN
KEBUTUHAN PEGAWAI
TUGAS •• NAMA
NAMA JABATAN
JABATAN
INFORMA
POKOK ANALISIS •• IKHTISAR
IKHTISAR
SI
DAN JABATAN JABATAN
JABATAN JABATAN
FUNGSI
•• URAIAN
URAIAN TUGAS
TUGAS

ANALISIS
BEBAN
KERJA

PETA
KEBUTUHAN
JABATAN
PEGAWAI
KEBUTUHAN
PETA JABATAN
PETA JABATAN

 Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat Jabatan

 struktural dan fungsional yang tergambar

 dalam suatu struktur unit organisasi

 dari tingkat paling rendah sampai dengan yang tinggi


KOMPONEN PETA JABATAN
 Dalam menyusun Peta Jabatan, dibutuhkan data-data sebagai berikut:

 Struktur Organisasi

 Daftar Susunan Jabatan (Struktural & Fungsional)

 Bezetting Pegawai (Kekuatan Pegawai Saat Ini)

 Kebutuhan Pegawai (Hasil dari Analisis Beban Kerja)

 Tugas dan Fungsi Unit Organisasi


CONTOH PETA JABATAN
Struktur Organisasi
Rekapitulasi Lengkap dengan Golru & Pendidikan Beban kerja
Kekuatan Pegawai berdasarkan Tugas dan
Fungsi Unit Organisasi

Nomenklatur Fungsional
beserta Bezetting dan Kebutuhan Pegawai
ANALISIS JABATAN
ANALISIS JABATAN
 Analisis Jabatan adalah proses pengumpulan, pencatatan,
pengolahan dan penyusunan data jabatan menjadi informasi
jabatan (Permenpan RB No 1 tahun 2020)
 Tujuannya untuk menyediakan informasi jabatan sebagai
fondasi/dasar bagi program manajemen kepegawaian,
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengawasan.
PEMANFAATAN INFORMASI
JABATAN PERENCANAAN
• Analisis beban kerja
(Analisis kebutuhan pegawai)
PEGAWAI

REKRUTMEN & • Standar kualifikasi


SELEKSI • Kriteria seleksi

PERENCANAAN
HASIL ANJAB KARIER
• Pola karier

• PETA JABATAN
• URAIAN JABATAN PENGANGKATAN • Standar kompetensi

• SYARAT JABATAN DALAM kerja/jabatan


• Penilaian kompetensi
JABATAN

PENILAIAN • Standar kinerja


• Kriteria kinerja
KINERJA
• Evaluasi jabatan
REMUNERASI (Bobot&peringkat jabatan)

DIKLAT • Analisis kebutuhan diklat


DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS

JFU/JFT IV/III/JFT III/II/JFT II/I

“PENYIAPAN BAHAN” “RANCANGAN” “RANCANGAN FINAL” “PENETAPAN”


(kumpulan data/ (naskah/isian formulir,dll) (Koreksian naskah,/ancangan, dll) (Pedoman, Rencana,dll)
Informasi,dll)
BUTIR INFORMASI JABATAN
No Identitas Jabatan Uraian Jabatan Syarat Jabatan
Pangkat dan Golongan
1 Nama Jabatan Uraian Tugas
Ruang
2 Kode Jabatan Bahan Kerja Pendidikan
3 Unit Kerja Jabatan Alat Kerja Kursus/Pelatihan
4 Ikhtisar Jabatan Hasil Kerja Pengalaman Kerja
5 Tanggung Jawab Pengetahuan
6 Wewenang Keterampilan
7 Korelasi Jabatan Bakat Kerja
Kondisi Lingkungan
8 Temperamen Kerja
Kerja
Keadaan/Resiko
9 Minat Kerja
Bahaya
10 Upaya Fisik
11 Kondisi Fisik
12 Fungsi Pekerja
BUTIR INFORMASI JABATAN
I. IDENTITAS JABATAN
II. IKHTISAR JABATAN
III. KUALIFIKASI JABATAN
IV. TUGAS POKOK
V. HASIL KERJA
VI. BAHAN KERJA
VII. PERANGKAT KERJA
VIII. TANGGUNG JAWAB
IX. WEWENANG
X. KORELASI JABATAN
XI. KONDISI LINGKUNGAN KERJA
XII. RESIKO BAHAYA
XIII. SYARAT JABATAN
XIV. PRESTASI KERJA
XV. KELAS JABATAN
I. IDENTITAS JABATAN
 Untuk mengidentifikasi jabatan secara tepat dan jelas
sesuai dengan tugas dan fungsi:
 1. Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan
gambaran atas isi jabatan. Sekelompok tugas yang
melembaga atau menyatu dalam satu wadah jabatan, tugas
dan fungsi yang sama sebaiknya menggunakan nama jabatan
yang sama (JPT Utama, JPT Madya, JPT Pratama,
Administrator, Pengawas, Pelaksana, dan Jabatan
Fungsional).
 2. Kode Jabatan adalah kode yang merepresentasikan suatu
jabatan, yang dibuat untuk mempermudah inventarisasi
jabatan.
 3. Unit kerja adalah tempat kedudukan jabatan yang
terlihat dalam susunan struktur organisasi, selanjutnya
tergambar dalam peta jabatan.
II. IKHTISAR JABATAN
 Merupakan keseluruhan tugas jabatan yang ada dan disusun dalam 1
(satu) kalimat. Iktisar jabatan dirumuskan dari tugas yang paling inti atau
paling esensi dalam jabatan yang bersangkutan
 Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
 Apa yang dikerjakan (what), Bagaimana cara mengerjakan (how),
Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai dengan.....
(How) agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai dengan..... (How)
agar/untuk/sebagai...(Why)
III. KUALIFIKASI JABATAN
 Berkesesuian dengan tugas dan fungsi jabatan memuat
minimal : 1. Pendidikan formal 2. Pendidikan dan
pelatihan 3. Pengalaman kerja
 Untuk jabatan struktural dapat dilihat PP Nomor 11
tahun 2017 tentang Manajemen PNS

IV. TUGAS POKOK


Paparan atau uraian atas semua tugas jabatan yang
merupakan upaya pokok yang harus dilakukan oleh
pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi
hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dan
dalam kondisi pelaksanaan tertentu.

Dalam satu uraian tugas pokok mencerminkan :


Apa yang dikerjakan (what), Bagaimana cara
mengerjakan (how), Mengapa/untuk apa dikerjakan
(why)
FORMULA PENULISAN
URAIAN TUGAS
 TINDAK KERJA (W) + OBYEK KERJA TEKNIS OPERASIONAL (H) + berdasarkan /
sesuai dengan … sebagai / agar / untuk … (W)
 LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL : “POAC” + TUGAS TEKNIS
(sesuai Tusi) + TUGAS LAIN
 LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL : TUGAS TEKNIS (sesuai TuSi
atasan langsungnya) + MEMBUAT LAPORAN + TUGAS LAIN
CONTOH KATA KERJA UNTUK
TUGAS MANAJERIAL
Aspek Kata Kerja yang digunakan
Planning •Merencanakan
Organizing •Mengarahkan/ Memberi Petunjuk/ Membimbing
•Membagi Tugas
Actuating •Membina Bawahan
Controlling •Mengevaluasi
•Memeriksa Hasil Kerja Bawahan
•Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan
V. HASIL KERJA
 Keluaran (output) kerja jabatan dengan ukuran
kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya dapat
berupa: 1. Benda; 2. Jasa; 3. Informasi
 hasil kerja di point 2 tentang tugas pokok diisi dengan
contoh hasil kerja seperti : Dokumen atau Kegiatan
 Hasil kerja di point 3 tentang hasil kerja diisi dengan
penjabaran hasil kerja pada point 2 misal : dokumen
renja, dokumen rensta dll

VI. BAHAN KERJA


Masukan (input) kerja yang diperlukan pemegang jabatan
untuk memperoleh hasil kerja dapat berupa: 1. Benda; 2.
Jasa; 3. Informasi.
VII. PERANGKAT KERJA
 Alat kerja yang digunakan pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja, dapat
berupa: 1. SOP; 2. Peraturan; 3. Alat kerja lain yang
tidak termasuk mesin, perkakas tangan dan
perlengkapan

VIII. TANGGUNG JAWAB


Tuntutan jabatan terhadap kesanggupan pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaan (dijabarkan sebanyak uraian
tugas yang ada)
IX. WEWENANG
Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk
mengambil suatu tindakan atau keputusan mengenai
suatu hal agar tugas yang dilaksanakan dapat berhasil
dengan baik, dengan adanya perumusan yang jelas
maka dapat dihindarkan terjadinya penyalahgunaan
atau duplikasi wewenang. (dijabarkan sebanyak uraian
tugas yang ada)

X. KORELASI JABATAN
Hubungan kerja antara jabatan yang dianalisis dengan
jabatan lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas jabatan
XI. KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Keadaan tempat jabatan tersebut melaksanakan tugas
meliputi aspek lokasi kerja, suhu, udara, luas ruangan,
letak, penerangan, suara, keadaan tempat kerja, dan
getaran.

XII. RESIKO BAHAYA


Potensi kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan
keselamatan atau kesehatan secara fisik atau kejiawaan
pegawai ketika melaksanakan tugas jabatan
SYARAT JABATAN
 Syarat minimal yang harus dimiliki pegawai
untuk menduduki jabatan
 1.Keterampilan kerja : Menguasai penggunaan
bahan pekerjaan
 2. Bakat kerja : merupakan kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari, memahami
beberapa tugas atau pekerjaan.
 3.Temperamen kerja merupakan syarat
kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi
sesuai dengan sifat pekerjaan.
CONT’
 4. Minat Kerja merupakan kecenderungan
memiliki kemauan, keinginan, dan kemampuan
untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki.
 5. Upaya fisik merupakan penggunaan organ fisik
meliputi seluruh bagian anggota tubuh dalam
pelaksanaan tugas jabatan. Contoh upaya fisik
pada operator komputer antara lain Duduk, Melihat,
Bekerja dengan jari
 6. Kondisi fisik
 7. Fungsi Pekerjaan
1. JENIS BAKAT KERJA
 G : Intelegensi
 V : Bakat Verbal
 N : Bakat Numerik
 S : Bakat Pandang Ruang
 P : Bakat Pencerapan Bentuk
 Q : Bakat Ketelitian
 K : Koordinasi Motorik
 F : Kecekatan Jari
 M : Kecekatan Tangan
 E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
 C : Kemampuan membedakan warna
2. JENIS TEMPERAMEN KERJA
 D (DCP) : Directing-Control-Planning
 F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
 I (INFLU) : Influencing
 J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
 M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
 P (DEPL) : Dealing with People
 R (REPCON) : Repetitive and Continuous
 S (PUS) : Performing under Stress
 T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other Standards
 V (VARCH) : Variety and Changing Conditions
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
Kode Penjelasan Illustrasi
D Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang mencakup kegiatan
menerima tanggung jawab untuk berunding, mengorganisir,
kegiatan memimpin, memimpin, mengawasi,
mengendalikan atau merumuskan atau mengambil
merencanakan keputusan akhir
F Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang menuntut
dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan diri
mengandung penafsiran perasaan atau imajinasi
(Feeling), Gagasan (Idea), atau
fakta (Fact) dari sudut pandangan
pribadi
I Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan dimana pemangkunya
untuk pekerjaan-pekerjaan melakukan pemberian motivasi,
mempengaruhi orang laing terkait meyakinkan orang lain atau
pendapat, sikap atau berunding
pertimbangan mengenai gagasan
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (2)
Kode Penjelasan Illustrasi
J Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
pada kegiatan pembuatan pelaksanaannya melibatkan
kesimpulan, penilaian atau penginderaan (rangsangan) dari
pembuatan keputusan satu atau beberapa indera
berdasarkan kriteria rangsangan manusia.
indera atau pertimbangan
pribadi
M Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
dengan kegiatan pengambilan melaksanakan tugas-tugas terkait
kesimpulan, pembuatan dengan evaluasi data, nilai,
pertimbangan atau pembuatan angka-angka .
keputusan berdasar kriteria yang
dapat diukur atau diuji
P Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang menuntut
dalam berhubungan dengan hubungan dengan orang lain
orang lain lebih dari hanya dalam situasi komunikasi yang
penerimaan dan pemberian intens/mendalam
instruksi
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
(3)Kode Penjelasan Illustrasi
R Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri dengan kegiatan yang tugas-tugasnya
berulang atau secara terus- dilaksanakan secara rutin
menerus melakukan yang tidak memberikan
kegiatan yang sama sesuai variasi atau kesempatan
dengan perangkat untuk membuat
prosedur, urutan atau pertimbangan pribadi
kecepatan tertentu
S Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk bekerja dengan mengandung bahaya atau
ketegangan jiwa tanpa resiko sampai ke tingkat
kehilangan ketenangan yang berarti, ketegangan
walaupun jika berhadapan jiwa, atau membutuhkan
dengan keadaan darurat konsentrasi intens secara
kritis, tidak biasa atau terus menerus
bahaya.
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (4)
Kode Penjelasan Illustrasi
T Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri dengan situasi yang memiliki tugas/pekerjaan
menghendaki pencapaian yang harus dilaksanakan
dengan tepat menurut batas- dengan tepat, cermat,
batas/indikator/kriteria, terperinci atau dengan sangat
toleransi atau standar-standar teliti dalam penggunaan
tertentu bahan, pekerjaan terkait
dengan angka, penyiapan
catatan atau inspeksi
V Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk melaksanakan memiliki tugas-tugas yang
berbagai tugas yang sering beragam/ berbeda baik
berganti dari tugas yang satu secara teknologi, prosedur,
ke tugas yang lainnya, yang lingkungan kerja, atau syarat
berbeda sifatnya tanpa mental/fisik dalam
kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya.
ketenangan diri
4. JENIS MINAT KERJA HOLLAND
Pilihan untuk melakukan
• Realistik Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi
eksplisit, teratur atau sistematik terhadap
obyek/alat/benda/mesin
• Investigatif Aktifitas yang memerlukan penyelidikan
observasional, simbolik dan sistematik terhadap
fenomena dan kegiatan ilmiah
• Artistik Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan
tidak sistematis dalam proses penciptaan
produk/karya bernilai seni
• Sosial Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan
keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
• Aktifitas yang melibatkan kegiatan
Kewirausahaan pengelolaan/manajerial untuk pencapaian tujuan
organisasi
• Konvensional Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang
eksplisit, kegiatan administrasi, rutin dan klerikal.
KESESUAIAN MINAT KERJA HOLLAND

NO Tipe Kepribadian Karakteristik Kesesuaian


1. Realistik : kegiatan fisik Stabil, kokoh, Mekanik, dl.
praktis
2. Investigatif: berfikir, Analitis, orisinal, Ilmuan/peneliti
pemahaman serba ingin tahu, , dll
mandiri
3. Sosial : menolong, membantu Ramah, Pekerja sosial,
orang lain kooperatif, guru,konselor,
pengeertian dll
4. Convensional : teratur, pasti, Praktis, tdk Arsiparis,
dll imanigatif, manager, dll
kaku,dll
5. Kewirausahaan : kegiatan Konfiden, PR, dll
verbal Ambisius, energik,
dll
6. Artistik : tidak teratur, tdk Imaginatif,idealis, Musisi,
pasti,dll tdk praktis,dll reporter,dll
PENENTUAN MINAT DAN
ALTERNATIFNYA
No Minat Pekerjaan Alternatif Minat yang Dapat Dipilih
1 Realistik (R) Konvensional Investigatif
2 Investigatif (I) Realistik Artistik
3 Artistik (A) Investigatif Sosial
4 Sosial (S) Artistik Kewirausahaan
5 Kewirausahaan (Ke) Sosial Konvensional
6 Konvensional (K) Kewirausahaan Realistik

Keterangan:
R I
Minat kerja menurut Holland digambarkan
sebagai hubungan heksagonal (segi enam)
dimana setiap minat yang berdekatan
K A memiliki korelasi/hubungan yang semakin
besar.
Teori ini yang mendasari penentuan alternatif
Ke S minat yang dapat dipilih untuk suatu jabatan.
5.JENIS UPAYA FISIK
 Berdiri  Menjangkau
 Berjalan  Memegang
 Duduk  Bekerja dengan jari
 Mengangkat  Meraba
 Membawa  Berbicara
 Mendorong  Mendengar
 Menarik  Melihat
 Memanjat  Ketajaman jarak jauh
 Menyimpan  Ketajaman jarak dekat
imbangan/mengatur  Pengamatan secara
imbangan
mendalam
 Menunduk  Penyesuaian lensa mata
 Berlutut  Melihat berbagai warna
 Membungkuk  Luas
 Merangkak
6. KONDISI FISIK
 Kondisi Fisik terdiri atas
a. Jenis kelamin :
b. Umur :
c. Tinggi badan :
d. Berat badan :
e. Postur badan
7.FUNGSI PEKERJA
Fungsi Terhadap Fungsi Terhadap Fungsi Terhadap
Data Orang Benda
Memasang
D0 Memadukan O0 Menasehati B0
(instalasi)
D1 Mengkoordinasikan O1 Berunding B1 Mengerjakan presisi
D2 Menganalisa O2 Mengajar B2 Mengontrol mesin
D3 Menyusun O3 Menyelia B3 Menjalankan mesin
Mengerjakan
D4 Menghitung O4 Menghibur B4
dengan perkakas
Membandingkan/
D5 O5 Mempengaruhi B5 Melayani mesin
Mencocokkan
Memasukkan/
Berbicara mengeluarkan
D6 Menyalin O6 B6
(Informasi) barang ke/dari
mesin
O7 Melayani B7 Memegang
O8 Menerima Instruksi
XIV. PRESTASI KERJA
Prestasi Kerja yang diharapkan bernilai baik dan
sangat baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Prestasi kerja diisi dengan penjabaran output dari
hasil kerja di point 3, contoh : tersusunnya dokumen
renja, terselenggaranya kegiatan dll.

XII. KELAS JABATAN


 Tingkatan pangkat jabatan sesuai dengan bobot jabatan
tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan.

 Untuk mengisi kelas jabatan dapat dilihat dari dokumen


hasil Evaluasi Jabatan sebelumnya, kecuali pada jabatan
yang akan diusulkan dan belum ada di hasil evaluasi
jabatan maka pengisian kelas jabatan diinformasi
jabatan boleh dikosongkan.
ANALISIS BEBAN KERJA
ANALISIS BEBAN KERJA

 Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik untuk

 menentukan jumlah dan jenis pekerjaan

 suatu unit organisasi / pemegang jabatan yang

 dilakukan secara sistematis dengan

 menggunakan metode tertentu


KEGUNAAN
 Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
 Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
 Penyusunan rencana kebutuhan riil pegawai sesuai beban
kerja
 Penilaian kinerja dengan metode Sasaran Kerja Pegawai
 Program seleksi, rotasi, dan promosi pegawai dari unit
yang kelebihan pegawai ke unit yang kekurangan pegawai;
 Bahan penentuan kebutuhan diklat
ASPEK-ASPEK DALAM ANALISIS
BEBAN KERJA
 1. NORMA WAKTU (VARIABEL TETAP)
 2.
VOLUME KERJA (VARIABEL TIDAK
TETAP)
 3. JAM KERJA EFEKTIF
1. Norma Waktu (Variabel Tetap)
 Waktu yang dipergunakan untuk menghasilkan/menyelesaikan
produk/hasil kerja adalah relatif tetap sehingga menjadi variabel
tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja. Norma waktu perlu
ditetapkan dalam Standar Norma Waktu Kerja dengan asumsi tidak ada
perubahan yang menyebabkan norma waktu tersebut berubah.
 Perubahan norma waktu dapat terjadi karena :
 a. Perubahan kebijakan;
 b. Perubahan peralatan;
 c. Perubahan kualitas SDM;
 d. Perubahan organisasi, sistem, dan prosedur.
2. Volume Kerja (Variabel Tidak
Tetap)
Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk
memperoleh hasil kerja/produk. Setiap volume kerja yang berbeda-
beda antar unit/jabatan merupakan variabel tidak tetap dalam
pelaksanaan analisis beban kerja.
Contoh :
 a. Salah satu tugas Kepala Seksi Inventarisasi Jabatan adalah
membuat laporan kegiatan Kepala Seksi Inventarisasi Jabatan. Tugas
ini adanya seminggu sekali. Misal Hari Kerja Efektif dalam 1 tahun
untuk 5 hari kerja = 235 hari. Maka jumlah volume kerja untuk tugas
membuat laporan kegiatan dalam 1 tahun adalah 235 : 5 = 47,
satuannya frekuensi.
 b. Tugas membuat laporan bulanan, tugas ini adanya 1 bulan sekali.
Maka jumlah volume kerja untuk tugas membuat laporan bulanan
dalam 1 tahun adalah 235 : 20 = 11,75 dibulatkan menjadi
12,satuannya frekuensi.
3. Jam Kerja Efektif
 Untuk dapat melakukan analisis beban kerja secara baik dan benar,
terlebih dahulu perlu ditetapkan alat ukurnya, sehingga pelaksanaannya
dapat dilakukan secara transparan. Dalam Keputusan Presiden Nomor
68 Tahun 1995 telah ditentukan jam kerja instansi pemerintah 37 jam
30 menit per minggu, baik untuk yang 5 (lima) hari kerja ataupun yang
6 (enam) hari kerja.
 a. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari
libur dan cuti

1 Untuk 5 hari kerja :  2. Untuk 6 hari kerja :


-Jumlah hari per tahun 365  - Jumlah hari per tahun
- Libur Sabtu-Minggu 104 hari
365 - Libur Minggu 52 hari
- Libur Resmi 14 hari
- Libur Resmi 14 hari -
- Cuti 12 Hari
Cuti 12 hari - Jumlah Hari
- Jumlah Hari Libur 130 hari
Libur = 78 hari - Hari
- Hari kerja efektif 365 hari di
kerja efektif 365 hari
kurangi jumlah hari libur 130 Hari =
dikurangi hari libur 78 hari
235 hari
= 287 hari 287 hari
 b. Jam Kerja Efektif adalah jumlah jam kerja formal
dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak
bekerja (allowance) seperti istirahat makan, melepas
lelah, buang air dan sebagainya. Allowance rata-rata
sekitar 30% dari jumlah jam kerja formal.

1. Jam Kerja per Minggu 2. Jam Kerja per Hari


- Jam Kerja Formal per a. 5 hari kerja
Minggu = 37 Jam 30 Menit. - Jam Kerja Formal per Hari
- Jam Kerja Efektif per = 37 Jam 30 Menit : 5 = 7,5
Minggu (dikurangi waktu dibulatkan = 7 jam 30 Menit
luang 30%) = 70% x 37 Jam 30 - Jam Kerja efektif per Hari
Menit = 26,25 Jam di = 26 Jam 30 Menit : 5 = 5,30
bulatkan 26 Jam 30 Menit dibulatkan = 5 Jam 30 Menit
- Jam Kerja Tidak Efektif per - Jam Kerja tidak efektif per
Minggu 37 Jam 30 Menit – 26 Hari = 11 Jam : 5 = 2,20
Jam 30 Menit = 11 Jam dibulatkan = 2 Jam
 2. Jam Kerja per Hari
b. 6 hari kerja
- Jam Kerja Formal per Hari = 37 Jam 30 Menit : 6 =
6,25 dibulatkan = 6 jam 30 Menit
- Jam Kerja efektif per Hari = 26 Jam 30 Menit : 6 =
4,41 dibulatkan = 4 Jam 30 Menit
- Jam Kerja tidak efektif per Hari = 11 Jam : 6 = 1,83
dibulatkan = 2 Jam
 3. Jam Kerja per Tahun :
a. Jam kerja formal
- 5 hari kerja = 235 hr x 7 jam 30 menit/hr = 1.715
dibulatkan = 1.700 Jam
- 6 hari kerja = 287 hr x 6 jam 30 menit/hr = 1.808 di
bulatkan = 1.800 jam
b. Jam kerja efektif
- 5 hari kerja = 235 hr x 5 jam 30 menit/hr = 1.245
dibulatkan = 1.250 jam
- 6 hari kerja = 287 hr x 4 jam 30 menit/hr = 1.234 jam
dibulatkan = 1.250 jam.
c. Jam kerja tidak efektif
- 5 hari kerja = 235 hr x 2 jam/hr = 470 Jam
- 6 hari kerja = 287 hr x 2 jam/hr = 574 jam
Jam kerja efektif tersebut akan menjadi alat pengukur dari
beban kerja yang dihasilkan setiap unit kerja/jabatan.
ASPEK ASPEK DALAM
PERHITUNGAN
 Dalam menghitung kebutuhan pegawai terdapat 3 (tiga)
aspek pokok yang harus diperhatikan. Ketiga aspek
tersebut adalah:

Beban Kerja

Standar Kemampuan
Rata-rata

Waktu Kerja
BEBAN KERJA

 Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi


dasar untuk perhitungan. Beban kerja perlu
ditetapkan melalui program-program unit kerja
yang selanjutnya dijabarkan menjadi target
pekerjaan untuk setiap jabatan.
STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA

 Standar kemampuan rata-rata dapat berupa standar


kemampuan yang diukur dari satuan waktu yang
digunakan atau satuan hasil. Standar kemampuan
dari satuan waktu disebut dengan Norma Waktu.
Sedangkan standar kemampuan dari satuan hasil
disebut dengan Norma Hasil.
 Norma waktu adalah satu satuan waktu yang
dipergunakan untuk mengukur berapa hasil yang
dapat diperoleh.
STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA
Standar kemampuan rata-rata diukur dari:
 Satuan Waktu (Norma Waktu)
ORANG x WAKTU
NORMA WAKTU =
HASIL

 Satuan Hasil (Norma Hasil)


HASIL
NORMA HASIL =
ORANG x WAKTU
Perhitungan
Perhitungan
WAKTU KERJA

 Waktu kerja yang dimaksud di sini adalah waktu


kerja efektif, artinya waktu kerja yang secara
efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja
Efektif terdiri atas HARI KERJA EFEKTIF dan
JAM KERJA EFEKTIF.
CONT’
CONT’
METODE PERHITUNGAN PEGAWAI
1 HASIL KERJA

Pendekatan ini untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik/kebendaan atau non fisik yang
dapat dikuantifikasi.
Informasi yang diperlukan :
 Wujud hasil kerja dan satuannya
 Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai
 Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

Contoh :
Jabatan : Pengentri Data Beban Kerja : 200 Data
Hasil Kerja : Data Standar Kemampuan Rata2 : 30 Data/Hari

Beban Kerja 200 Data


Kebutuhan Pegawai = x 1 orang = x 1 orang
SKR 30 Data
= 6,67 orang = 7 orang (dibulatkan)
CONT’
2 OBJEK KERJA

Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya tergantung dari jumlah objek yang
harus dilayani.
Informasi yang diperlukan :
 Wujud objek kerja dan satuannya
 Jumlah beban kerja yang tercermin dari objek kerja yang harus dilayani
 Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

Contoh :
Jabatan : Dokter Jumlah Objek Kerja : 80 Pasien
Objek Kerja : Pasien Standar Kemampuan Rata2 : 25 Pasien/Hari

Objek Kerja 80 Pasien


Kebutuhan Pegawai = x 1 orang = x 1 orang
SKR 25 Pasien
= 3,2 orang = 3 orang (dibulatkan)
INFORMASI HASIL ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN
KERJA

Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Ikhtisar Jabatan :
Waktu
Kebutuh
Hasil Jumlah Penyele Waktu
No Uraian Tugas an Ket.
Kerja Hasil saian Efektif
Pegawai
(Jam)
1
2
3
4
5
6
8
Jumlah
Jumlah Pegawai
PETUNJUK PENGISIAN

U RAIAN KETERANGAN
Nama Jabatan Tulislah nama jabatan yang sekarang saudara pangku dengan nama yg
tersebut dalam surat keputusan
Unit Kerja Tulislah unit kerja tempat saudara bekerja
Ikhtisar Jabatan
Adalah uraian jabatan dalam bentuk ringkas yang memberikan gambaran
secara umum tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan dalam satu
kalimat yang mencerminkan apa yang dikerjakan (What), bagaimana cara
mengerjakan (How), dan mengapa dikerjakan (why)

Uraian Tugas
Tulislah dengan ringkas , jelas, dan lengkap uraian tugas pokok saudara
secara berurutan dari yang paling berat, kurang berat dan ringan dalam
satu kalimat yang mencerminkan apa yang dikerjakan (what), bagaimana
cara mengerjakan (how) dan mengapa dikerjakan (why)

Hasil Kerja Tulislah hasil kerja yang saudara peroleh dalam melaksanakan tugas pada
setiap uraian tugas, hasil kerja tersebut diisi dalam bentuk kata, yaitu
rencana, surat, data, berkas, buku, laporan, dll.
PETUNJUK PENGISIAN

U RAIAN KETERANGAN
Jumlah Hasil menghitung kebutuhan dengan mengidentifikasi beban kerja dari hasil
kerja jabatan
Waktu Rata-rata yang diukur satuan waktu yang digunakan dalam penyelesaian
Penyelesaian suatu tugas jabatan (dalam JAM)
Waktu Kerja
waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja.
Efektif
Kebutuhan Diisi dengan menggunakan rumus perbandingan antara isi jabatan
Pegawai (IKJ) dengan Waktu Kerja Efektif (WKE) selama satu tahun
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai