Anda di halaman 1dari 54

METODE PENYUSUNAN

ANALISA JABATAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
DAERAH

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PENATAAN SDM APARATUR

ANALISIS JABATAN DAN PERHITUNGAN BEBAN KERJA

PENATAAN ORGANISASI YANG LEBIH RASIONAL

PENYUSUNAN
STANDAR
PERSYARATAN LAINNYA

SELEKSI PEGAWAI YANG ADA UNTUK MENGETAHUI PNS YANG


TIDAK/KURANG MEMENUHI KOMPETENSI

PENEMPATAN PEGAWAI YANG MEMENUHI KOMPETENSI

DIKLAT BAGI PNS YANG KURANG MEMENUHI KOMPETENSI,

RELOKASI/PENATAN ULANG PENEMPATAN PEGAWAI

DIKLAT UNTUK PEMINDAHAN DALAM JABATAN LAIN

PENSIUN DINI BAGI PNS YANG TIDAK MEMENUHI KOMPETENSI

MENYUSUN
PERENCANAAN
PEGAWAI
(UNTUK
PENDEK, MENENGAH DAN JANGKA PANJANG

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DAN PENEGAKAN DISIPLIN

PEMBERIAN REMUNERASI
PRESTASI KERJA

KOMPETENSI

SESUAI

BOBOT

JABATAN

DAN

JANGKA

JABATAN

DAN
2

URUTAN PROSES PENATAAN SDM APARATUR


KEGIATAN

HASIL

ANALISIS JABATAN
URAIAN JABATAN
(JOB DESCRIPTION)
PENGHITUNGAN
BEBAN KERJA

BEBAN KERJA PER


JABATAN

PENGGUNAAN

1. PENATAAN
KELEMBAGAAN

2. PENATAAN SDM
APARATUR

PETA JABATAN
BOBOT JABATAN
EVALUASI JABATAN

3. PENYUSUNAN &
PENYEMPURNAA
N PROSEDUR
KERJA (SOP)
3

1.Perencanaan
(kompetensi)

pegawai

baik

jumlah

maupun

kualitas

2.Rekrutmen dan penempatan (promosi)


3.Penyusunan sasaran kinerja pegawai
4.Peningkatan kompetensi (diklat)
5.Penentuan penghasilan yang adil dan layak (remunerasi)
6.Penentuan besaran organisasi (penataan organisasi)

Proses, Metoda dan teknik untuk memperoleh data


jabatan mengolahnya menjadi informasi jabatan
dan menyajikannya bagi kepentingan program:
1. Kelembagaan;
2. Ketatalaksanaan;
3. Kepegawaian;
4. Perencanaan

dan

diklat.

ARTI KATA ANALISIS


JABATAN
ANALISIS

JABATAN

Mengurai
Mengurai secara
secara teliti
teliti
Satu
Satu per
per satu
satu orang
orang

Sekelompok
Sekelompok tugas
tugas yang
yang
dilembagakan
dilembagakan dan
dan dibebankan
dibebankan
pd
pd seorang
seorang Pemegang
Pemegang jabatan
jabatan
Baik
Baik struktural
struktural maupun
maupun
fungsional
fungsional

PERTANYAAN : APA YANG DIURAI SECARA TELITI


SATU PER SATU DLM JABATAN ?

YANG DIURAI SECARA TELITI SATU PER SATU DLM


JABATAN ADALAH UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK
SUATU JABATAN YAITU :
1.IDENTITAS

JABATAN
a. NAMA JAB
b. UNIT KERJA
2.RINGKASAN TUGAS JAB (IKHTISAR JAB)
3.RINCIAN TUGAS JAB/KEGIATAN
4.WEWENANG
5.TANGGUN JAWAB
6.HASIL KERJA
7.BAHAN KERJA
8.PERANGKAT KERJA
9.HUBUNGAN KERJA JABATAN
10.KEADAAN TEMPAT KERJA
11.UPAYA FISIK
12.KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA
13.SYARAT JABATAN

Ada 3 Kesimpulan Dari Pengertian


Anjab :
KESIMPULAN I :
ANJAB DILAKUKAN
DENGAN 3
TAHAPAN YAITU :
1. TAHAP
MENGUMPULKAN
DATA JAB
2. TAHAP MENGOLAH/
MENGANALISIS DATA
JAB
MENJADI
INFORMASI JAB (UJ
DAN PJ)
3. TAHAP MENYAJIKAN
INFORMASI JAB (UJ DAN
PJ) BAGI PENGGUNA

KESIMPULAN II :
HASIL ANJAB ADALAH
INFORMASI JAB (UJ &
PJ)

KESIMPULAN III :
ANJAB ADALAH SARANA/ALAT
UTK MENGHASILKAN INFORMASI
JAB YG BERGUNA UTK MENATA
KELEMBAGAAN,
KEPEGAWAIAN
DAN KETATALAKSANAAN

LANGKAH
PENYELENGGARAANANALISIS
JABATAN

I. PERSIAPAN PENYELENGGARAAN
ANALISIS JABATAN

PENENTU
INFORMASI
JABATAN

3
II. PENGUMPULAN
DATA JABATAN

III. PENGOLAHAN
DATA JABATAN

PROGRAM YANG MEMBUTUHKAN


INFORMASI JABATAN

5
IV. VERIFIKASI

8
INFORMASI
JABATAN

6
7
V. PEMBETULAN

TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
a.daftar pertanyaan;
b.wawancara;
c.pengamatan langsung;

c. pengamatan langsung
d.referensi; dan
e.gabungan beberapa
cara.

HASIL POKOK ANALISIS


JABATAN
INFORMASI JABATAN

Uraian jabatan (Job Description)

Uraian tentang nama jabatan, ringkasan


tugas jabatan, rincian tugas jabatan,
wewenang, tanggung jawab, hasil kerja,
bahan kerja, perangkat kerja, hubungan
kerja jabatan, keadaan tempat kerja, upaya
fisik, kemungkinan resiko bahaya; dan
syarat jabatan(Job Requirement) serta
spesifikasi jabatan (Job Spesification)

Peta jabatan

Bentangan seluruh jabatan baik jabatan


struktural maupun jabatan fungsional dalam
suatu unit organisasi atau dalam suatu
instansi

HASIL ANALISIS JABATAN.


Hasil analisis jabatan adalah
informasi jabatan (INJAB) yg
dipergunakan utk :
1. penataan kelembagaan,
2. kepegawaian,
3. ketatalaksanaan, dan
4. perencanaan pendidikan
dan pelatihan.

KEGUNAAN HASIL ANJAB


Penataan kelembagaan, meliputi :
a. penyusunan organisasi dan unit unitnya;
b.penataan organisasi yang rightsizing;
c.penyempurnaan tupoksi;
d.Pemberdayaan kapasitas organisasi; dan
e.evaluasi organisasi.
Penataan kepegawaian, meliputi:
a.
rencana kebutuhan pegawai (formasi);
b. sistem rekrutmen dan penempatan;
c.
pengembangan pola karier;
d. mutasi;
e.
penilaian kinerja;
f. reward and punishment; dan
g. Kesejahteraan.
Penataan ketatalaksanaan, meliputi:
a.tata kerja;
b.hubungan kerja; dan
c.sistem operasional dan prosedur kerja.
Penataan Pendidikan dan Pelatihan, meliputi :
a. program diklat;
b. jenis-jenis diklat; dan
c. pengembangan diklat.

PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN


KERJA UNTUK PENATAAN KELEMBAGAAN
HASIL ANJAB &
BEBAN KERJA

PENGGUNAAN

HASIL

JOB DESCRIPTION
PETA JABATAN
BEBAN KERJA PER
JABATAN
PEMBOBOTAN
LEMBAGA /
ORGANISASI

ORGANISASI
YANG RASIONAL
1. PENGGABUNGAN
2. PENGEMBANGAN
3. PENGAYAAN,
TUGAS & FUNGSI

ORGANISASI
YANG TEPAT
SESUAI VISI,
MISI DAN BEBAN
KERJA RIIL
(RIGHT ZISING)

PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA


UNTUK PENATAAN PEGAWAI
HASIL ANJAB , BEBAN
KERJA, EVALUASI JABATAN

JOB DESCRIPTION

PETA JABATAN

BEBAN KERJA PER


JABATAN

`BOBOT JABATAN

PENGGUNAAN
1. PENYUSUNAN
FORMASI PEGAWAI
2. REKRUITMEN DAN
PENEMPATAN
PEGAWAI
3. PENEMPATAN &
PENATAAN PEGAWAI

1. ANALISIS
BEBUTUHAN
PEGAWAI &
BEZETING

4. PENYUSUNAN POLA
KARIER

2. STANDAR
KOMPETENSI DAN
SYARAT JABATAN

6. PERENCANAAN
KEBUTUHAN DIKLAT

3. INDIKATOR
KINERJA PEGAWAI
4. NILAI DAN
PERINGKAT
JABATAN

5. PENERAPAN
MANAJEMEN KINERJA

7. PENYUSUNAN
SISTEM REMUNERASI
SESUAI BOBOT
JABATAN DAN
KINERJA

HASIL
1. JUMLAH,
KUALITAS ,
DISTRIBUSI &
KOMPOSISI
PEGAWAI SESUAI
BEBAN KERJA
2. PENEMPATAN
PEGAWAI YANG
TEPAT
3.

PENGEMBANGAN
KARIER SESUAI
KOMPETENSI

4. SISTEM
REMUNERASI
YANG ADIL DAN
LAYAK
5. KINERJA SDM
APARATUR LEBIH
OPTIMAL
15

PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA UNTUK


PENYUSUNAN DAN PENYEMPURNAAN PROSEDUR KERJA (SOP)
HASIL ANJAB &
BEBAN KERJA
JOB DESCRIPTION
PETA JABATAN
BEBAN KERJA PER
JABATAN

ALUR/PROSES
KERJA

PENGGUNAAN
1. PENYUSUNAN
PROSEDUR KERJA
2. ANALISIS
PROSEDUR KERJA
YANG ADA
3. SIMPLIFIKASI
PROSEDUR KERJA
YANG ADA

HASIL
1. SOP(STANDAR
PROSEDUR
KERJA)
2. KEPASTIAN
WAKTU
PENYELESAIAN
PEKERJAAN/PEL
AYANAN.
3. SIAPA
MELAKUKAN APA
1

HASIL ANALISIS TERHADAP KE 13


UNSUR-UNSUR JABATAN TERSEBUT
DITUANG DLM FORMAT URAIAN JABATAN
(UJ) DAN KEMUDIAN JABATAN-JABATAN
YANG SUDAH DIANALISIS DIPETAKAN
DALAM PETA JABATAN (PJ).
PELAKSANAAN ANALISIS JAB MULAI
DILAKUKAN PD UNIT KERJA TERENDAH
(ESELON IV), KEMUDIAN SECARA
BERJENJANG KE ESELON III DAN ESELON II.
HASIL ANJAB YAITU INFORJAB
DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN KEPALA
DAERAH .

ANALISIS UNSUR-UNSUR JABATAN

I. Identitas Jabatan :
1.1. Kode Jabatan:
1. 2. Nama Jabatan :

Untuk Jabatan Struktural : Nama Jabatan sesuai dengan


nomenklatur unit kerjanya yang diawali kata Kepala,
Misal : Unit kerjanya Bagian Analisa Jabatan, maka nama
Jabatannya Kepala Bagian Analisa Jabatan.
Untuk Jabatan Non Struktural (Jabatan Fungsional Umum)
di bawah eselon IV, perumusan nama jabatannya dilakukan
dengan menginventarisir dan mengelompokkan pekerjaanpekerjaan yang dilakukan oleh seluruh pegawai yang ada
pada unit kerja eselon IV tersebut , misalnya :

1. Sekelompok tugas2 mengadministrasi


kepegawaian diberi nama Pengadministrasi
Kepegawaian
2. Sekelompok tugas2 mengumpul dan mengolah
data diberi nama Pengumpul dan Pengolah Data
3. Sekelompok tugas2 menganalisis diberi nama
Analis
4. Sekelompok tugas2 menyusun bahan diberi
nama Penyusun Bahan
5. Sekelompok tugas2 mengaplikasi program diberi
nama Pengaplikasi Program
6. Sekelompok tugas2 merekapitulasi data diberi
nama Perekapitulasi Data
7. Sekelompok tugas2 mengompilasi diberi nama
Pengompilasi
8. Sekelompok tugas2 merancang diberi nama
Perancang

10. Sekelompok tugas2 mengkatalog diberi nama


Pengkatalog
11. Sekelompok tugas2 mengentri data diberi nama
Pengentri Data
12. Sekelompok tugas2 mencatat dan menyimpan
surat masuk/keluar diberi nama Agendaris
13. Sekelompok tugas2 memproses diberi nama
Pemroses
14. Sekelompok tugas2 mengetik diberi nama
Pengetik
15. Sekelompok tugas2 mengantar surat diberi nama
Caraka
16. Sekelompok tugas2 menginventarisir diberi nama
Penginventaris
17. Dst.

I. 3. UNIT KERJA
Contoh : Kepala Subbagian Analisa Jabatan

Eselon IV
Eselon III
Eselon II
Eselon I

: Subbagian Analisa Jabatan


: Bagian Analisa Jabatan
: Biro Organisasi
: Sekretariat Daerah

II. Ringkasan Tugas Jabatan


Nama Jabatan : Kepala Subbagian Analisa
Jabatan

Melaksanakan kegiatan sub bagian analisa jabatan


provinsi dengan cara perencanaan,
pengaturan/pengorganisasian, pengelolaan, dan
monitoring evaluasi serta pelaporan
pelaksanaannya sesuai tugas dan fungsi
berdasarkan kebijakan dan peraturan perundangan
dalam rangka mencapai target yang sudah
ditetapkan secara efektif dan efisien.

Menggunakan prinsip WHW (What,How dan Why).


What (Apa yang dikerjakan?) :

Melaksanakan kegiatan sub bagian analisa


jabatan kementerian dan provinsi dengan cara
perencanaan, pengaturan/pengorganisasian,
pengelolaan, dan monitoring evaluasi serta
pelaporan pelaksanaannya
How (Bagaimana mengerjakannya?) :

Dengan cara lisan dan Tertulis sesuai tugas dan


fungsi berdasarkan kebijakan dan peraturan
perundangan
Why (Mengapa?)

dalam rangka mencapai target yang sudah


ditetapkan secara efektif dan efisien.

III. Rincian Tugas Jabatan


Setiap jabatan berisi sekelompok tugas. Tugas
diartikan sebagai Proses mengolah bahan kerja,
menggunakan alat kerja untuk memperoleh hasil
kerja. Jumlah jenis tugas dalam jabatan antara 5
(lima) sampai 12 (dua belas) jenis tugas. Setiap tugas
diuraikan dengan jelas menggunakan prinsip WHW
yaitu gambaran tentang apa yang dikerjakan,
bagaimana cara mengerjakannya dan mengapa/tujuan
apa harus dikerjakan. Dalam menyusun rincian tugas,
ada syarat dan norma yang harus ditaati agar rincian
tugas dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
Siapa melakukan Apa. Dengan demikian setiap
pemangku jabatan benar-benar memahami apa tugastugas yang harus dikerjakannya.

SYARAT DAN NORMA RINCIAN TUGAS


1. SYARAT ISI :
A. OBYEK, CARA DAN TUJUAN

UTK MENGETAHUI APAKAH TIAP TUGAS SDH MENCERMINKAN


OBYEK, CARA DAN TUJUAN, DAPAT DICEK DGN MENGGUNAKAN
KALIMAT TANYA :
- APAKAH YG DIKERJAKAN OLEH SI PEMEGANG JAB ? (WHAT)
- BAGAIMANA CARA TUGAS ITU DILAKUKAN ? (HOW)
- MENGAPA (TUJUAN) TUGAS ITU DILAKUKAN ? (WHY)
CONTOH : MEMBAGI TUGAS KEPADA BAWAHAN DENGAN CARA
MEMBUAT DISPOSISI AGAR TUGAS DAPAT DIPROSES LEBIH
LANJUT.
- (WHAT)
- (HOW)
- (WHY)
LANJUT.

: MEMBAGI TUGAS KEPADA BAWAHAN


: DENGAN CARA MEMBUAT DISPOSISI
: AGAR TUGAS DAPAT DIPROSES LEBIH

B. SIFAT TINGKATAN JABATAN

1) JABATAN STRUKTURAL :

RINCIAN TUGASNYA
MENCERMINKAN
PELAKS FUNGSI MENEJERIAL SPT
:
MEMBAGI TGS, MEMBERI
PETUNJUK,
MEMBIMBING, MEMBINA,
MENGKOORDINASIKAN, DSB
CONTOH : MEMBERI PETUNJUK
KPD
BWHAN BERDSRKAN
KETENTUAN DAN PROSEDUR KERJA
AGAR TDK TERJADI KESALAHAN/
PENYIMPANGAN.

2) JABATAN FUNGSIONAL :
RINCIAN TGSNYA
MENCERMINKAN
PELAKS TGS TEKNIS
OPERASIONAL
SPT : MEMBUAT, MENGETIK,
MENYUSUN, MENGOLAH,
MENCATAT, DSB.
CONTOH : MENGETIK KONSEP
SRT
DGN MESIN
KOMPUTER
AGAR DPT
DIPROSES
SELANJUTNYA.

26

2. NORMA RINCIAN TUGAS


A. NORMA PENYUSUNAN KALIMAT.

1) VOLUME KALIMAT HRS MENCERMINKAN :


- APAKAH YG DIKERJAKAN OLEH SI PEMEGANG JAB ? (WHAT)
- BAGAIMANA CARA TUGAS ITU DILAKUKAN ? (HOW)
- MENGAPA (TUJUAN) TUGAS ITU DILAKUKAN ? (WHY)

WHAT

HOW

WHY

Apa yang
dikerjakan

Bagaimana cara
pekerjaan itu
dilakukan

Mengapa atau
untuk tujuan apa
pekerjaan itu
dilakukan

Tindak kerja +
obyek kerja

Mesin Peralatan
Perkakas dan
Alat Kerja yang
digunakan atau
cara melakukan

Tujuan tugas

B. POLA SUSUNAN KALIMAT

KALIMAT RINCIAN TGS MERUPAKAN KALIMAT YG MENONJOLKAN


PREDIKAT DAN OBYEK TANPA MENGEMUKAKAN SUBYEKNYA.
PREDIKATNYA BERUJUD KATA YG MENUNJUKKAN TINDAK KERJA.
POLANYA ADALAH : POK (PREDIKAT, OBYEK, KETERANGAN CARA
DAN TUJUAN).
CONTOH : MERENCANAKAN KEGIATAN PER TAHUN ANGGARAN
SUB BAGIAN ANALISA JABATAN DENGAN CARA MEMBUAT KONSEP
KERANGKA ACUAN / TOR (TERM OF REFERENCE) SEBAGAI
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PREDIKAT
: MERENCANAKAN
OBYEK
: KEGIATAN PER TAHUN ANGGARAN SUB
BAGIAN ANALISA JAB
KET. CARA
: DENGAN CARA MEMBUAT KONSEP KERANGKA
ACUAN/TOR (TERM OF REFERENCE)
KET. TUJUAN : SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN
KEGIATAN

C. GAYA PENULISAN KALIMAT.

1) KALIMAT LANGSUNG :
KALIMAT RINCIAN TGS HRS DIAWALI DGN PREDIKAT SEBAB
PREDIKAT INILAH YG MERUP INTI RINCIAN TGS. PREDIKAT
MENUNJUKKAN APA YG DIKERJAKAN/ MENUNJUKKAN TINDAK
KERJA/PERBUATAN YG HRS DILAKSANAKAN OLEH PEMEGANG
JAB.
2) KALIMAT AKTIF :
RINCIAN TGS MERUP RINCIAN ATAS TINDAKAN/PERBUATAN
YG DILAKUKAN OLEH PEMEGANG JAB. OLEH KRN ITU KALIMAT
RINCIAN TGS HRS KALIMAT AKTIF YAITU KALIMAT YG
PREDIKATNYA KATA KERJA AKTIF.

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN


YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS
MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN
PUNCAK (LEVELI) :
MERUMUSKAN
SASARAN
MERENCANAKAN
MENGORGANISASIKAN
MERUMUSKAN
KEBIJAKAN

MENGENDALIKAN
MENGOORDINASIKAN
MENGARAHKAN
MEMBINA, DLL

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT


DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM
TINGKATAN MENEJEMEN MENENGAH ATAS (LEVEL II) :
MERUMUSKAN
SASARAN
MEMBINA
MENGARAHKAN
MENGOORDIN
ASIKAN

MENYELENGGARAKAN
MENGEVALUASI

MELAPORKAN
DLL

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG


DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS
MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN
MENENGAH (LEVEL III) :
MEMBAGI TUGAS

MEMBERI PETUNJUK
MENGATUR
MERENCANAKAN
OPERASIONAL

MENGEVALUASI
MELAPORKAN
MENYELIA
DLL

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG


DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS
MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN BAWAH
(LEVEL IV) :
MEMBAGI TUGAS
MEMBIMBING
MEMERIKSA

MEMBERI
PETUNJUK

MENGECEK
MENGOREKSI
MENGONTROL
MEMBUAT LAPORAN
MERENCANAKAN
KEGIATAN, DLL

KATA KERJA YG DPT DIGUNAKAN UTK


MERUMUSKAN
TGS TEKNIK ATAU TGS NON
MENEJERIAL/FUNGSIONAL:
MENGAJAR

MENGAGENDA

MEMBUAT

MEMASUKKAN

MEMINDAHKAN

MENCATAT

MENYUSUN

MENGELUARKAN

MEMASANG

MENGUMPULKAN

MENGEMUDIKAN

MENGHIMPUN

MENGHITUNG

MENGGANDAKAN

MENYALIN

MEMBUBUHKAN

MENGETIK

MENGOMPILASI

MENARIK

MENGGOLONGKAN

MELAYANI

MEMASANG

MENGANALISIS

MEWAWANCARAI

MENGOLAH

MENABULASIKAN

MENYORTIR

MENGANTARKAN

MENYIMPAN

MENYAMPAIKAN

CONTOH :
Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa
Jabatan
(Struktural)
Rincian Tugas:
1.

2.

3.

4.

Merencanakan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan


sesuai evaluasi tahun sebelumnya dan menyiapkan TOR
(Term of Reference) sebagai rencana kegiatan per tahun
anggaran;
Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi
atau lisan agar tugas terbagi habis sesuai bidang
masing-masing;
Memberi petunjuk kepada bawahan sesuai ketentuan
dan prosedur dengan cara menjelaskan tentang apa,
bagaimana dan output yang harus dihasilkan agar
produktivitas kerja bawahan optimal;
Memeriksa hasil kerja bawahan dengan membandingkan
hasil yang dicapai dengan petunjuk yang sudah
diberikan untuk penyempurnaan hasil kerja;

5.

6.

7.

8.

9.

Memberikan penilaian terhadap kinerja dan


prestasi kerja bawahan berdasarkan capaian
hasil kerja sebagai bahan untuk peningkatan
karier dan pemberian penghargaaan dan sanksi;
Memfasilitasi komponen provinsi dalam rangka
pelaksanaan analisis jabatan dengan pemberian
konsultasi, asistensi dan bimbingan teknis untuk
menghasilkan informasi jabatan yang akurat,
tepat dan dapat dipertanggungjawabkan;
Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan sesuai
bidang pekerjaan baik secara internal maupun
eksternal;
Mengoreksi draft konsep surat/naskah dinas
dengan cara menuliskan perbaikan di atas yang
salah untuk penyempurnaan ketikan konsep;
Melaksanakan dukungan kegiatan sosialisasi
peraturan sesuai bidang tugas agar imflementasi

10.Monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan


bidang analisa jabatan dengan meninjau ke
Provinsi untuk memperoleh informasi tentang
permasalahan atau hambatan dalam
pelaksanaannya;
11.Menyiapkan draft naskah dinas termasuk draft
peraturan maupun petunjuk teknis sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas baik di
pusat maupun daerah;
12.Mengikuti rapat-rapat pembahasan dengan
instansi terkait berdasarkan disposisi pimpinan
untuk memberikan atau memperoleh masukan
dan saran dalam rapat;
13.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan
kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Provinsi
kepada pimpinan secara berkala sebagai bahan
masukan bagi pimpinan dalam pengambilan
keputusan lebih lanjut.

CONTOH :
Nama Jabatan : Analis Jabatan (JFU)
Rincian Tugas :
1. Menyusun instrumen pengumpulan
data jabatan dengan membuat
kuesioner dan panduan wawancara
sebagai alat pengumpulan data
jabatan.
2. Mengumpulkan
data
jabatan
dengan menyampaikan kuesioner
kepada pegawai dan melakukan
wawancara
serta
pengamatan
terhadap organisasi dan tata kerja
setiap unit organisasi.
3. Mengolah data jabatan dengan
mempelajari tugas, fungsi unit,
struktur organisasi, tata hubungan
kerja,
serta
mengelompokkan
tugas yang bersesuaian.

4. Menganalisis data jabatan


berdasarkan pengelompokkan
tugas, kesesuaian syarat, hasil
kerja dan waktu pelaksanaan
tugas untuk merumuskan
informasi jabatan.
5. Menyusun uraian jabatan
dengan merumuskan identitas
jabatan, hasil kerja jabatan,
bahan kerja, perangkat kerja,
sifat jabatan, ringkasan uraian
jabatan, uraian tugas,
wewenang, tanggung jawab,
korelasi jabatan serta
persyaratan jabatan.
6. Menyusun berbagai informasi
jabatan dalam bentuk uraian
jabatan, kamus jabatan,
klasifikasi jabatan, peta jabatan

CONTOH :
Nama Jabatan : Agendaris (JFU)
Rincian Tugas:
1. Menerima surat/naskah dinas yang
masuk, mencatat nomor, tanggal, perihal
surat/naskah dinas serta
permasalahannya dalam buku agenda
agar surat/ naskah dinas tercatat;
2.
Mengajukan surat/naskah dinas yang
sudah diagendakan dengan menyerahkan
kepada Kepala Biro untuk didisposisi;
3.
Mendistribusikan surat/naskah dinas
yang sudah didisposisi ke unit kerja
(Bagian-Bagian) dengan buku ekspedisi
agar surat/naskah dinas dapat diproses
lebih lanjut;

4.

Memberi nomor, tanggal


surat/naskah dinas keluar dan
mencatat dalam buku agenda agar
surat/naskah dinas siap dikirim;
5. Membuat rekapitulasi surat
masuk dan keluar secara berkala
sebagai bahan laporan rutin.
6. Menyimpan arsip surat/naskah
dinas yang sudah diproses dalam
box file sesuai tata cara
penyimpanan agar surat/naskah
dinas mudah ditemukan bila
dibutuhkan;
7. Mencatat jadwal kegiatan rapat
Kepala Biro di papan tulis agar

IV. Wewenang
Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk mengambil
suatu tindakan atau keputusan mengenai suatu hal agar
tugas yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, dengan
adanya perumusan yang jelas maka dapat dihindarkan
terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi wewenang.
Wewenang merupakan hak dan kekuasaan pemegang
jabatan untuk memilih, mengambil sikap, atau tindakan
tertentu dalam melaksanakan tugas, dan mempunyai
peranan sebagai penyeimbang terhadap tanggung jawab,
guna mendukung berhasilnya pelaksanaan tugas. PNS hanya
dapat memikul tanggung jawab apabila diberikan wewenang
yang memadai.
Kata Kunci: meminta, menolak, memberikan, memutuskan,
mengeluarkan, menggunakan, menentukan, menetapkan,
menegur, memotivasi, menilai

Contoh wewenang Operator Komputer:


Menggunakan perangkat computer dengan
baik
Menyajikan data yang diperlukan
Dst
Contoh wewenang Kepala Sub Bagian Analisa
Jabatan Kemen. & Prov.
Membimbing dan menegur bawahan
Menilai DP-3
Memberi reward and punishment kepada
bawahan
Menyampaikan saran dan pertimbangan
kepada atasan.
Membuat laporan.

V. Tanggung Jawab
Tanggung jawab yang dimiliki pemangku jabatan
dalam pelaksanaan tugas.
Tanggung jawab merupakan tuntutan jabatan
terhadap kesanggupan seorang PNS untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat
pada waktunya serta berani menanggung resiko
atas keputusan yang diambil atau tindakan yang
dilakukannya, selain itu bertanggung jawab
terhadap bahan kerja yang diolah, alat kerja yang
digunakan, hasil kerja yang diperoleh, lingkungan
kerja, dan kepada orang lain.
Kata kunci: keakuratan, kelancaran, kerahasiaan,
kebenaran, kesesuaian, ketepatan, keselamatan,

Contoh tanggung jawab Operator Komputer:


Keakuratan hasil ketikan sesuai dengan
standar pengetikan.
Menjaga file dan computer dari kerusakan
Dst
Contoh tanggung jawab Kepala Sub Bagian
Analisa Jabatan Prov
- Kelancaran rencana kegiatan Sub Bagian.
- Kebenaran data dan informasi.
- Ketepatan waktu melaksanakan tugas.
- Kelayakan distribusi tugas.
- Kerahasiaan bidang tugas.

VI. Hasil Kerja


Merupakan produk atau keluaran (output) jabatan. Setiap jabatan harus
mempunyai produk atau output. Hasil kerja diperoleh dari bahan kerja
yang diolah/diproses dengan alat kerja. Proses mengolah bahan kerja
menggunakan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja disebut TUGAS.
Dengan demikian, setiap tugas menghasilkan hasil kerja.
Hasil kerja dapat berupa :
- Benda2 atau sesuatu yang bersifat fisik.
- Data, informasi, layanan atau sesuatu yang bersifat non fisik.
CONTOH :
1. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU)
Hasil Kerja
: Aplikasi Program
2. Nama Jabatan : Pemroses Bahan Mutasi Pegawai (JFU)
Hasil Kerja
: Bahan Mutasi Pegawai

CONTOH :
1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian
dan Provinsi
Hasil Kerja :

a. Rencana kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Provinsi;


b. Terbagi habisnya tugas kepada bawahan;
c. Optimalisasi produktivitas kerja bawahan;
d. Penyempurnaan hasil kerja bawahan;
e. Terbinanya karier bawahan;
f.

Tersusunnya Informasi Jabatan yang akurat, tepat dan dapat


dipertanggungjawabkan;

g. Tersusunnya Informasi Jabatan Pemerintah Provinsi yang


akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan
h. Tersedia konsep surat/naskah dinas untuk diajukan kepada
pimpinan;
i.

Penyempurnaan ketikan konsep surat/naskah dinas;

j.

Tersedianya informasi tentang permasalahan atau hambatan


implementasi kebijakan bidang analisa jabatan;

k. Dokumen/Draft Kebijakan
l. Laporan hasil rapat;

VII. Bahan Kerja


merupakan masukan (input) yang diproses dengan alat
kerja untuk memperoleh hasil kerja.
Sesuatu yang diolah atau diproses tersebut dapat
berupa data atau benda.
CONTOH :
1. Nama Jabatan : Pengentri Data Perangkat Daerah (JFU)
Hasil Kerja
: Entrian Data Perangkat Daerah
Bahan Kerja : Data Perangkat Daerah
2. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU)
Hasil Kerja
: Aplikasi Program
Bahan Kerja : Data Program

CONTOH :

Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa


Jabatan (Struktural)
a. Hasil Kerja

: Rencana Kegiatan per Tahun Anggaran Sub


Bagian Analisa Jabatan
Bahan Kerja : - Sasaran Program Prioritas yang ingin dicapai
- Kebijakan pimpinan

b. Hasil Kerja : Laporan Monitoring dan Evaluasi


Bahan Kerja : Informasi Monitoring dan Evaluasi
c. Hasil Kerja : Konsep materi rapat pimpinan
Bahan Kerja : Disposisi tugas pimpinan

VIII. Perangkat Kerja


Merupakan alat yang digunakan dalam memproses input/ bahan kerja untuk
memperoleh hasil kerja, seperti alat tulis, komputer, dan alat-alat lain yang spesifik
sesuai dengan jabatannya.
CONTOH :
1. Nama Jabatan

: Pengentri Data Perangkat Daerah (JFU)

Hasil Kerja

: Entrian Data Perangkat Daerah

Bahan Kerja

: Data Perangkat Daerah

Alat Kerja

: Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

2. Nama Jabatan

: Pengaplikasi Program (JFU)

Hasil Kerja

: Aplikasi Program

Bahan Kerja

: Data Program

Alat Kerja

: Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

3. Nama Jabatan

: Bendaharawan

Hasil Kerja

: Laporan Keuangan

Alat Kerja

: Alat tulis dan kalkulator

CONTOH :
Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan (Struktural)
a. Hasil Kerja : Rencana Kegiatan per Tahun Anggaran Sub
Bagian Analisa Jabatan
Bahan Kerja : - Sasaran Program Prioritas yang ingin dicapai
- Kebijakan pimpinan
Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook
b. Hasil Kerja : Laporan Monitoring dan Evaluasi
Bahan Kerja : Informasi Monitoring dan Evaluasi
Alat Kerja
: Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook
c. Hasil Kerja : Konsep materi rapat pimpinan
Bahan Kerja : Disposisi tugas pimpinan
Alat Kerja
: Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

IX.

Hubungan Kerja

X.

Keadaan Tempat Kerja

(Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana Saudara


berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal
maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa Saudara berhubungan
misalnya: bidang kepegawaian berhubungan dengan BKD).

XI.

Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan


lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh
negatif terhadap pemegang jabatan.

Upaya Fisik

Fisik yang digunakan dominan duduk dan berbicara pada waktu


melaksanakan tugas.

XII. Kemungkinan Risiko Bahaya


Tidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.
X1II. Syarat Jabatan

13.1. Pangkat
:
13.2. Pengetahuan Kerja : Teknik menganalisis
13.3. Keterampilan
: Mampu mengoperasikan komputer
13.4. Pendidikan :
minimal S1 jurusan Manajemen
Pemerintahan
13.5.Pelatihan Teknis
: O & M; Analisis Jabatan
Diklatpim IV /ADUMLA
13.6. Pengalaman Kerja :
Pernah bertugas sebagai Tenaga
Analis
13.7. Bakat
:
kecakapan verbal untuk berkomunikasi
13.8. Temperamen
:
mampu menyesuaikan diri
dengan pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang lain

Contoh :

PETA JABATAN
KEPALA BIRO
ORGANISASI
Kepala Bagian

Kepala Bagian
Kelembagaaan

Analisa Jabatan

Kepala Sub
Bagian

Kepala Sub
Bagian

Kepala Sub
Bagian

Kepala Sub
Bagian

Anjab Prov

Anjab
Kabupaten/

Kelembagaan

Kelembagaan

Prov

Kab/Kota

Kota
Analis Jabatan

Analis Jabatan

Evaluator Lap
Hasil

Evaluator Lap
Hasil

Anjab Prov

Anjab Kab/Kota

Penyusun
Bahan
Organisasi
Prov
Evaluator Org
Prov

Penyusun Bahan
Organisasi
Kab/Kota
Evaluator
Perangkat
Daerah

TERIMA KASIH

BIRO ORGANISASI
SETDA PROV. SULTRA

Anda mungkin juga menyukai