Anda di halaman 1dari 23

Kementerian

Kesehatan
Republik
Indonesia

ANALISIS JABATAN &


ANALISIS BEBAN KERJA
di Lingkungan BPFK/LPFK
1 Oktober 2020

SADLI BACHTIAR
Dasar Hukum
01 PP No 17 Tahun 2020
Perubahan atas PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

02 PP No 30 Tahun 2019
Tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil

03 PP No 82 Tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan

UU No 5 04 PP No 49 Tahun 2018
Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Tahun 2014 Kerja

Tentang Aparatur Sipil Negara


05 PP No 70 Tahun 2015
tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi
Pegawai ASN

06 PP Pensiun dan Tunjangan Hari Tua

07 PP Gaji dan Tunjangan


08 PP No 98 Tahun 2020
tentang Gaji dan Tunjangan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja
DASAR HUKUM
PerMenKes
PermenPANRB
No. 43 Tahun 2020
No. 1 Tahun 2020
Tentang Penyusunan Formasi Jabatan
Tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Fungsional Kesehatan
Analisis Beban Kerja
No. 17 Tahun 2018
No. 41 Tahun 2018 Tentang Jabatan Pelaksana di Lingkungan
Tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Kemenkes
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi
Pemerintah
‘’bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK berdasarkan
analisis jabatan dan analisis beban kerja’’
(Pasal 56 & Pasal 94 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN)

Hasil penyusunan kebutuhan disampaikan oleh PPK


Instansi Pemerintah kepada Menteri
tembusan Kepala BKN
MANAJEMEN PNS
Perlindungan Perencanaan

Pengadaan
Pemberhentian Jaminan Pensiun Pangkat dan Jabatan
dan Hari Tua
SISTEM
MERIT
Penggajian dan Tunjangan Pengembangan Karier
Penghargaan dan Polakarier
Disiplin

Penilaian Kinerja Promosi dan Mutasi


PENGGUNAAN HASIL ANJAB, ABK
DAN EVALUASI JABATAN

MANFAAT ANJAB DAN ABK 1. ANALISIS KEBUTUHAN


PEGAWAI & BEZETING
2. STANDAR KOMPETENSI DAN
 URAIAN JABATAN SYARAT JABATAN
(Job Description) 3. INDIKATOR KINERJA PEGAWAI
4. NILAI DAN PERINGKAT
 BEBAN KERJA PER JABATAN
JABATAN
 PETA JABATAN 1. JUMLAH, KUALITAS ,
a. PENYUSUNAN FORMASI DISTRIBUSI & KOMPOSISI
 BOBOT JABATAN PEGAWAI PEGAWAI SESUAI BEBAN
b. REKRUITMEN DAN KERJA
PENEMPATAN PEGAWAI
c. PENEMPATAN & PENATAAN 2. PENEMPATAN PEGAWAI
1. PENATAAN
PEGAWAI YANG TEPAT
KELEMBAGAAN
d. PENYUSUNAN POLA KARIER
2. PENATAAN SDM 3. PENGEMBANGAN KARIER
e. PENERAPAN MANAJEMEN
APARATUR SESUAI KOMPETENSI
KINERJA
3. PENYUSUNAN &
f. PERENCANAAN KEBUTUHAN 4. SISTEM REMUNERASI
PENYEMPURNAAN
DIKLAT YANG ADIL DAN LAYAK
PROSEDUR KERJA (SOP)
g. PENYUSUNAN SISTEM
REMUNERASI SESUAI 5. KINERJA SDM APARATUR
BOBOT JABATAN DAN LEBIH OPTIMAL
KINERJA
GRAND DESAIN PERENCANAAN ASN

PNS
Gambaran jabatan dapat menduduki
yang sesuai Kelebihan Pengangkatan Jabatan
Anjab dengan tugas & Pegawai
Pegawai wajib dalam jabatan JPT Utama JPT
dilakukan fungsi unit ASN
diangkat dilakukan untuk Madya JPT
minimal 5 oranisasi instansi Redistribusi Pratama
dalam jabatan CPNS
(lima) tahun masing-masing Adminisator
oleh PPK & PPPK
sekali Pengawas
Pelaksana
Jab. Fungsional

ANJAB PETA JABATAN JABATAN KELEBIHAN


PNS
DIKLAT FORMASI
ABK KEBUTUHAN KEKURANGAN PPPK

Pegawai ASN
ABK Pengangkatan PPPK
kebutuhan pegawai wajib Jabatan yang
dilakukan dalam jabatan dapat menduduki
sesuai dgn meningkatkan kosong/
setiap tahun melalui jalur Jabatan
beban kerja kompetensi kekurangan Pengangkatan
masing-masing setiap tahun dapat dilakukan JPT Utama JPT
pertama,
jabatan minimal minimal Penambahan Madya
Inpassing & Jab. Fungsional
memangku beban 5 hari kerja Pegawai ASN Perpindahan
kerja 1250 jam per melalui
tahun Program Diklat
Tahapan ANJAB & ABK

Mandat

Disain
Organisasi Verifikasi
Jabatan Validasi
kebutuhan
Struktur PETA
Organisasi Tim Uraian
Pelaksana Jabatan JABATAN
Pengolahan (tugas pokok)
AJAB & ABK
Persiapan Data
1.250 jam
Proses Jabatan
Bisnis Spesifikasi
Analisis Pengumpulan Jabatan
(SOP) Data
Jabatan
Jabatan
JAB.
JENIS PIMPINAN
TINGGI
JABATAN JPT Utama
JPT Madya
PETA
ASN JPT Pratama
JABATAN
ANALISIS susunan nama ANALISIS JAB.
JABATAN dan tingkatan BEBAN KERJA FUNGSIONAL
proses jabatan pimpinan
pengumpulan, tinggi, jabatan teknik manajemen
pencatatan, administrasi dan sistematis untuk
jabatan fungsional  Keahlian
pengolahan dan mengetahui tingkat  Keterampilan
penyusunan data yang tergambar efektivitas dan JAB
jabatan menjadi dalam struktur unit efisiensi kerja ADMINISTRASI
informasi organisasi organisasi  Administrator
jabatan berdasarkan  Pengawas
volume kerja  Pelaksana
Tim Pelaksana Analisis Jabatan
dan Analisis Beban Kerja
Ketua Tim pejabat JPT Pratama atau Administrator yang
bertanggung jawab di bidang kepegawaian
Pelaksana
pejabat Pengawas dan pejabat Fungsional
Sekretaris yang membidangi analisis jabatan dan
analisis beban kerja

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


Persyaratan
(*)minimal berjumlah 7 (tujuh) termasuk ketua dan sekretaris
PNS dan/atau PPPK yang telah
mengikuti pelatihan dan/atau
bimbingan teknis analisis jabatan
serta analisis beban kerja
dan/atau
syarat objektif lain yang ditentukan
oleh pejabat yang berwenang
1.Hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
2.Hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja dikirimkan ke menteri
PANRB dan kepala BKN melalui aplikasi E-Formasi
3.Instansi Pemerintah wajib menyesuaikan paling lama 2 (dua) tahun
terhitung sejak Peraturan Menteri ini diundangkan
Proses Analisis
Persiapan Jabatan
1.Perencanaan proses analisis jabatan
2.Pembentukan Tim
3.Pemberitahuan kepada unit organisasi yang akan menjadi sasaran
4.Penyampaian formulir analisis jabatan dan petunjuk pengisiannya
Pengumpulan
Data Jabatan
1.Pengisian daftar pertanyaan
2.Wawancara dan observasi

Pengolahan
Data Jabatan 1.Penyusunan uraian jabatan
2.Penyusunan spesifikasi jabatan
3.Penyusunan peta jabatan

Verifikasi
Jabatan 1.Memeriksa kebenaran informasi jabatan
1.Nama Jabatan 1.9.Perangkat Kerja

2.Kode Jabatan 2.10.Tanggung Jawab

3.Unit Organisasi 3.11.Wewenang

4.Ikhtisar Jabatan
INFORMASI 4.12.Korelasi Jabatan

5.Kualifikasi Jabatan
JABATAN 5.13.Kondisi Lingkungan Kerja
6.14.Resiko Bahaya
6.Tugas Pokok
7.15.Syarat Jabatan
7.Hasil Kerja
8.16.Prestasi Kerja
8.Bahan Kerja
9.17.Kelas Jabatan
Informasi Jabatan
1. Nama Jabatan 2. Kode Jabatan 3. Unit Kerja 4. Iktisar Jabatan 5. Kualifikasi Jabatan
sebutan untuk memberi kode yang tempat kedudukan jabatan penjabaran tugas yang paling Kualifikasi yang memuat
ciri dan gambaran merepresentasikan suatu yang terlihat dalam susunan inti / paling esensi dalam Pendidikan formal, Pendidikan
sebuah jabatan jabatan struktur organisasi dan peta jabatan yang bersangkutan. dan pelatihan, Pengalaman kerja
jabatan

6. Tugas Pokok 7. Hasil Kerja 8. Bahan Kerja 9. Perangkat Kerja 10. Tanggung Jawab

upaya pokok dalam Keluaran berupa informasi, Masukan (input) berupa Alat kerja yang digunakan, Tuntutan jabatan terhadap
memproses bahan kerja benda, dan jasa yang diukur benda, jasa, dan informasi dapat berupa SOP dan kesanggupan pegawai
menjadi hasil kerja berdasarkan kuantitas, yang diperlukan pemegang peraturan untuk menyelesaikan
kualitas, waktu dan/atau jabatan untuk memperoleh pekerjaan
biaya hasil kerja
Informasi Jabatan
11.Wewenang 13. Kondisi
12. Korelasi Jabatan 14. Resiko Bahaya
Lingkungan Kerja
Hak yang dimiliki oleh Hubungan kerja antar jabatan Keadaan tempat bekerja yang Potensi keadaan yang dapat
pemangku jabatan untuk baik vertikal, horizontal, meliputi lokasi kerja, suhu, membahayakan keselamatan
mengambil keputusan maupun diagonal udara, luas ruangan, letak, atau kesehatan pegawai
demi terlaksananya penerangan, suara, keadaan secara fisik dan kejiwaan
tugas tempat kerja, dan getaran

15. Syarat Jabatan 16. Prestasi Kerja 17. Kelas Jabatan

Persyaratan yang meliputi Prestasi Kerja yang Tingkatan pangkat


keterampilan kerja, bakat bernilai baik dan sangat jabatan sesuai dengan
kerja, temperamen kerja, baik sesuai dengan bobot jabatan tanggung
minat kerja, upaya fisik, kondisi
peraturan perundang- jawab yang telah
fisik, dan fungsi pekerjaan.
undangan ditetapkan oleh
peraturan perundang-
undangan
Analisis Beban Kerja
Chart Title

35% Contents
Here

Add Text Here Add Text Here

Add Text Here

Add Text Here Add Text Here

Add Text Here Add Text Here

Add Text Here Add Text Here

Add Text Here Add Text Here


ELEMEN DASAR ANALIS BEBAN KERJA
TUJUAN ANALISIS BEBAN KERJA
Agar Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menuntut sumber
daya aparatur yang profesionalis dalam pelaksanaan urusan pemerintahan.

 Menciptakan kesesuaian antara kompetensi Pegawai dengan Jabatan.


 Menciptakan Pegawai yang memiliki keahlian atau keterampilan
 Menciptakan tercapainya tujuan organisasi yang efisien dan efektif.
 Menciptakan Standar/tolok ukur Penerimaan Pegawai yang mengacu pada
kebutuhan nyata organisasi
 Menciptakan Standar/tolok ukur kontrak kerja pegawai untuk pembagian tugas
dalam melaksanakan kegiatan yaitu berupa norma waktu penyelesaian pekerjaan,
tingkat efisiensi kerja.
 Menciptakan standar penilaian prestasi kerja pegawai, untuk
meningkatkan produktifitas kerja yang dapat digunakan sebagai dasar pembinaan
manajemen kepegawaian.
 Menciptakan standar upah pegawai berdasarkan bobot dan tugas jabatan.

Analisis Beban Kerja merupakan proses dan tata cara untuk


memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi
kerja organisasi berdasarkan volume kerja.
Variabel Analisis Beban Kerja
Norma Waktu Volume Kerja
(Variabel Tetap) (Variabel Tidak Tetap) Jam Kerja Efektif
Waktu yang dipergunakan untuk Contoh: tugas Kepala Seksi jam kerja formal dikurangi
menghasilkan/menyelesaikan Inventarisasi Jabatan adalah dengan waktu kerja yang hilang
(allowance) sebesar 30%
produk/hasil yang ditetapkan membuat laporan kegiatan
dalam Standar Norma Waktu Kepala Seksi Inventarisasi • Jam kerja formal: 37 jam 30
Kerja Jabatan. Tugas ini adanya menit per minggu (Keputusan
Presiden Nomor 68 Tahun 1995 )
seminggu sekali.
• Jam kerja efektif: 70% x 37 Jam
Misal Hari Kerja Efektif dalam 1
30 Menit = 26,25 Jam di
tahun untuk 5 hari kerja = 235
bulatkan 26 Jam 30 Menit per
hari
minggu

Volume kerja = 235 : 5 = 47


frekuensi
Hari Kerja Efektif

Untuk 5 hari kerja Untuk 6 hari kerja


Jumlah hari per tahun 365 hari Jumlah hari per tahun 365 Hari
Libur Sabtu-Minggu 104 hari Libur Minggu 52 Hari

Libur Resmi (*) 14 hari Libur Resmi (*) 14 Hari


Cuti 12 hari Cuti 12 Hari

(*) menyesuaikan hari libur nasional Jumlah 130 Hari Jumlah 78 Hari
dan hari libur kedaerahan

Hari kerja efektif : 365 – 130 har Hari kerja efektif : 365 – 78 hari
= 235 hari = 287 hari

235 hari x 5 jam 30 menit/hari = 1.245 jam ; 287 hari x 4 jam 30 menit / hari = 1.234 jam ;

Jam Kerja Efektif dibulatkan menjadi = 1.250 jam dalam setahun dibulatkan menjadi = 1.250 jam dalam setahun
PENGGUNAAN WAKTU KERJA
Waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Waktu Produktif Waktu Non Produktif

Waktu

Tambahan Boros
Waktu yang benar- Waktu Non Efektif
benar digunakan
untuk menyelesaikan
• Mengaso
pekerjaan Waktu
• Keperluan pribadi
• Kondisi lingkungan kerja Non
Efektif
• Dan lain lain
Menghilangkan waktu Non Efektif
Alpa,
Izin,
AIDS Pucat
FLU
Melulu

IIN
Kutil MENUJU
ASN
ASN

Asam
Banyak Urat
Batuk

Jarang
TBC
Komputer
Jantung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai