PEMERINTAH PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

SETDA PROV. SULTRA

TATA NASKAH DINAS

DILINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH

DASAR HUKUM
1.PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR
54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH
DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH.
2.PERATURAN GUBERNUR SULAWESI
TENGGARA NOMOR : 43 TAHUN 2011
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
SULAWESI TENGGARA.
3.PERATURAN GUBERNUR SULAWESI
TENGGARA NOMOR : 28 TAHUN 2014
TENTANG PARAF NASKAH DINAS
DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
SULAWESI TENGGARA.

PENGERTIAN :
TATA NASKAH DINAS ADALAH PENGELOLAAN INFORMASI
TERTULIS YANG MELIPUTI PENGATURAN JENIS, FORMAT,
PENYIAPAN, PENGAMANAN, PENGABSAHAN, DISTRIBUSI DAN
PENYIMPANAN NASKAH DINAS SERTA MEDIA YANG
DIGUNAKAN DALAM KOMUNITAS KEDINASAN
NASKAH DINAS ADALAH INFORMASI TERTULIS SEBAGAI ALAT
KOMUNIKASI KEDINASAN YANG DIBUAT DAN ATAU DIKELUARKAN
OLEH PEJABAT YANG BERWEWENANG DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH.

FORMAT ADALAH NASKAH DINAS YANG

MENGGAMBARKAN TATA LETAK DAN REDAKSIONAL,
SERTA PENGGUNAAN LAMBANG/ LOGO DAN CAP DINAS

TATA NASKAH DINAS

ASAS TATA NASKAH DINAS :
1. EFISIEN DAN EFEKTIF ; PENYEDERHANAAN DALAM PENULISAN,
PENGGUNAAN RUANG ATAU LEMBAR NASKAH DINAS,
SPESIFIKASI INFORMASI SERTA PENGGUNAAN BAHASA
INDONESIA YANG BAIK, BENAR DAN LUGAS.
2. PEMBAKUAN ; TATA CARA DAN BENTUK TELAH DIBAKUKAN.
3. AKUNTABILITAS ; DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN DARI SEGI
ISI, FORMAT, PROSEDUR, KEWENANGAN, KEABSAHAN DAN
DOKUMENTASI.
4. KETERKAITAN ; DISELENGGARAKAN DALAM SATU KESATUAN
SISTEM.
5. KECEPATAN DAN KETEPATAN ; TEPAT WAKTU DAN TEPAT
SASARAN.
6. KEAMANAN ; AMAN SECARA FISIK DAN SUBSTANSI.

PRINSIP PENYELENGGARAAN
NASKAH DINAS

1. KETELITIAN ; TELITI DAN CERMAT DARI

BENTUK, SUSUNAN PENGETIKAN, ISI,
STRUKTUR, KAIDAH BAHASA DAN PENERAPAN
KAIDAH EJAAN DI DALAM PENGETIKAN.
2. KEJELASAN ; MEMPERHATIKAN KEJELASAN
ASPEK FISIK DAN MATERI DENGAN
MENGUTAMAKAN METODE YANG CEPAT DAN
TEPAT.
3. SINGKAT DAN PADAT ; MENGGUNAKAN BAHASA
INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR.
4. LOGIS DAN MEYAKINKAN ; LOGIS DAN
MEYAKINKAN SERTA STRUKTUR KALIMAT HARUS
LENGKAP DAN EFEKTIF.

BENTUK NASKAH DINAS

NASKAH DINAS PRODUK HUKUM
NASKAH DINAS SURAT

NASKAH DINAS PRODUK HUKUM

NASKAH DINAS PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI :

1.
2.
3.
4.

PERATURAN DAERAH
PERATURAN GUBERNUR
PERATURAN BERSAMA GUBERNUR
KEPUTUSAN GUBERNUR

NASKAH DINAS PRODUK HUKUM DI

LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA :
1.
2.
3.
4.

PERATURAN DAERAH
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
PERATURAN BERSAMA BUPATI/WALIKOTA
KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA

NASKAH DINAS SURAT

BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH
DINAS SURAT DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH DAERAH :
INSTRUKSI, SURAT EDARAN, SURAT BIASA, SURAT
KETERANGAN, SURAT PERINTAH, SURAT IZIN, SURAT
PERJANJIAN, SURAT PERINTAH TUGAS, SURAT
PERINTAH PERJALANAN DINAS, SURAT KUASA, SURAT
UNDANGAN, KETERANGAN MELASANAKAN TUGAS,
SURAT PANGGILAN, NOTA DINAS, NOTA PENGAJUAN
KONSEP NASKAH DINAS, LEMBAR DISPOSISI, TELAAHAN
STAF, PENGUMUMAN, LAPORAN, REKOMENDASI, SURAT
PENGANTAR, TELEGRAM, LEMBARAN DAERAH, BERITA
DAERAH, BERITA ACARA, NOTULEN, MEMO, DAFTAR
HADIR, PIAGAM, SERTIFIKAT DAN STTPP.

PENGGUNAAN DAN
KEWENANGAN ATAS NAMA,
UNTUK BELIAU, PELAKSANA
TUGAS, PELAKSANA HARIAN
DAN PENJABAT

ATAS NAMA
ATAS NAMA YANG DISINGKAT a.n. MERUPAKAN JENIS
PELIMPAHAN WEWENANG DALAM HUBUNGAN INTERNAL
ANTARA ATASAN KEPADA PEJABAT SETINGKAT DI
BAWAHNYA

UNTUK BELIAU
UNTUK BELIAU YANG DISINGKAT u.b. MERUPAKAN JENIS
PELIMPAHAN WEWENANG DALAM HUBUNGAN INTERNAL
ANTARA ATASA KEPADA PEJABAT DUA TINGKAT DI
BAWAHNYA

PELAKSANA TUGAS
PELAKSANA TUGAS YANG DISINGKAT Plt MERUPAKAN
PEJABAT SEMENTARA PADA JABATAN TERTENTU YANG
MENDAPAT PELIMPAHAN WEWENANG
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS, KARENA PEJABAT
DEFINITIF BELUM DILANTIK.
Plt DIANGKAT DENGAN KEPUTUSAN GUBERNUR DAN
BERLAKU PALING LAMA 1 TAHUN

PELAKSANA TUGAS HARIAN

PELAKSANA TUGAS HARIAN YANG DISINGKAT Plh
MERUPAKAN PEJABAT SEMENTARA PADA JABATAN
TERTENTU YANG MENDAPAT PELIMPAHAN WEWENANG
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS, KARENA PEJABAT
DEFINITIF BERHALANGAN SEMENTARA.
Plh DIANGKAT OLEH KEPALA SKPD ATAU PEJABAT YANG
DIDELEGASIKAN SECARA BERJENJANG PALING LAMA 3
BULAN

PARAF, PENULISAN NAMA,

PENANDATANGANAN DAN
PENGGUNAAN TINTA
UNTUK NASKAH DINAS

PARAF
1. NASKAH DINAS SEBELUM DITANDATANGANI
TERLEBIH DAHULU DI PARAF.
2. NASKAH DINAS DALAM BENTUK DAN SUSUNAN
PRODUK HUKUM, SEBELUM DITANDATANGANI
TERLEBIH DAHULU DI PARAF PADA SETIAP
LEMBARNYA.
3. PARAF DILAKUKAN OLEH PEJABAT TERKAIT
SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL.
4. PARAF MERUPAKAN TANDA TANGAN SINGKAT
SEBAGAIBENTUK PERTANGGUNGJAWABAN ATAS
MUATAN MATERI, SUBSTANSI REDAKSI DAN
PENGETIKAN NASKAH DINAS.
5. PARAF MELIPUTI : PARAF HIERARKI DAN PARAF
KOORDINASI.

TANGGUNG JAWAB PARAF

NASKAH DINAS
1. KEPALA SKPD PEMRAKARSA BERTANGGUNG JAWAB
ATAS SUBSTANSI MATERI DAN ASPEK KEUANGAN
2. SKPD TERKAIT BERTANGGUNGJAWAB ATAS
SUBSTANSI MATERI SESUAI DENGAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSINYA
3. KEPALA BIRO / BAGIAN HUKUM
BERTANGGUNGJAWAB ATAS LEGALITAS FORMAL
DAN LEGALITAS MATERI
4. ASISTEN YANG MENGKOORDINASIKAN
BERTANGGUNGJAWAB ATAS MEKANISME DAN
PROSEDUR
5. SEKRETARIS DAERAH BERTANGGUNGJAWAB DARI
ASPEK KEWENANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
OLEH GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

PARAF HIERARKI
PARAF HIERARKI DIGUNAKAN PADA
NASKAH DINAS DALAM BENTUK
SURAT YANG SEARAH JARUM JAM
YANG DILAKUKAN OLEH PEJABAT
SECARA BERJENJANG

PARAF HIERARKI DALAM SURAT YANG DITANDATANGANI

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA SEARAH JARUM JAM

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA3

NAMA ..

1. NOMOR (1) DIPARAF OLEH PEJABAT PENGELOLA

NASKAH DINAS SECARA BERJENJANG.
2. NOMOR (2) DIPARAF OLEH ASISTEN SEKRETARIS
DAERAH YANG MENGKOORDINASIKAN NASKAH DINAS.
3. NOMOR (3) DIPARAF OLEH SEKRETARIS DAERAH.

PARAF HIERARKI DALAM SURAT YANG DITANDATANGANI

SEKRETARIS DAERAH, SEARAH JARUM JAM
an. GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
SEKRETARIS DAERAH,

NAMA .
PANGKAT
NIP

1. NOMOR (1) DIPARAF OLEH PEJABAT PSTRUKTURAL

ESELON III, SKPD PEMRAKARSA NASKAH DINAS.
2. NOMOR (2) DIPARAF OLEH KEPALA SKPD PEMRAKARSA
NASKAH DINAS.
3. NOMOR (3) DIPARAF OLEH ASISTEN YANG
MENGKOORDINASIKAN NASKAH DINAS.

PARAF KOORDINASI
PARAF KOORDINASI DIGUNAKAN
PADA NASKAH DINAS DALAM
BENTUK DAN SUSUNAN PRODUK
HUKUM.
SEBELUM DITANDATANGANI OLEH
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,
HARUS DIPARAF TERLEBIH DAHULU
OLEH SKPD PEMRAKARSA, SKPD
TERKAIT, BIRO HUKUM, ASISTEN
YANG MENGKOORDINASIKAN DAN
SEKRETARIS DAERAH.

OORDINASI

PARAF KOORDINASI DALAM BENTUK

PRODUK HUKUM DAERAH YANG
DITANDATANGANI
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
5 GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

ABATAN

PARAF

ASISTEN

KEPALA
SKPD
PEMRAKARS
A

KEPALA
SKPD
TERKAIT

BIRO/BAG.
HUKUM

NAMA

KETERANGAN
1. NOMOR URUT (1) DIPARAF OLEH ASISTEN
YANG MENGKOORDINASIKAN NASKAH DINAS
2. NOMOR URUT (2) DIPARAF OLEH KEPALA
SKPD PEMRAKARSA NASKAH DINAS
3. NOMOR URUT (3) DIPARAF OLEH KEPALA
SKPD TERKAIT
4. NOMOR URUT (4) DIPARAF OLEH KEPALA
BIRO/BAG. HUKUM
5. NOMOR URUT (5) DIPARAF OLEH SEKRETARIS
DAERAH

PARAF KOORDINASI DALAM BENTUK PRODUK HUKUM

YANG DITANDATANGANI SEKRETARIS DAERAH,
an. GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
SEKRETARIS DAERAH,

OORDINASI

ABATAN

PARAF

ASISTEN

KEPALA
SKPD
PEMRAKARS
A

KEPALA
SKPD
TERKAIT

BIRO/BAG.
HUKUM

an. NAMA .
PANGKAT
NIP

KETERANGAN
1. NOMOR (1) DIPARAF OLEH ASISTEN YANG
MENGKOORDINASIKAN NASKAH DINAS.
2. NOMOR (2) DIPARAF OLEH KEPALA SKPD
PEMRAKARSA NASKAH DINAS.
3. NOMOR URUT (3) DIPARAF OLEH KEPALA
SKPD TERKAIT
4. NOMOR (3) DIPARAF OLEH KEPALA
BIRO/BAG. HUKUM.

PENULISAN NAMA
A. PENULISAN NAMA GUBERNUR, WAKIL
GUBERNUR, BUPATI, WAKIL BUPATI, WALIKOTA,
WAKIL WALIKOTA PADA NASKAH DINAS :
1. DALAM BENTUK DAN SUSUNAN
PRODUK HUKUM TIDAK
MENGGUNAKAN GELAR.
2. DALAM BENTUK DAN SUSUNAN SURAT
MENGGUNAKAN GELAR.

B. PENULISAN NAMA PEJABAT SELAIN DIMAKSUD

PADA HURUF A DI ATAS MENGGUNAKAN GELAR,
NOMOR INDUK PEGAWAI DAN PANGKAT

PENANDATANGANAN
NASKAH DINAS

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
NASKAH DINAS DALAM BENTUK
DAN SUSUNAN PRODUK HUKUM :

1. PERATURAN DAERAH
2. PERATURAN GUBERNUR
3. PERATURAN BERSAMA
GUBERNUR
4. KEPUTUSAN GUBERNUR

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
NASKAH DINAS DALAM BENTUK
DAN SUSUNAN SURAT :
INSTRUKSI, SURAT EDARAN, SURAT BIASA, SURAT
KETERANGAN, SURAT PERINTAH, SURAT IZIN, SURAT
PERJANJIAN, SURAT PERINTAH TUGAS, SURAT
PERINTAH PERJALANAN DINAS, SURAT KUASA, SURAT
UNDANGAN, KETERANGAN MELASANAKAN TUGAS,
SURAT PANGGILAN, NOTA DINAS, NOTA PENGAJUAN
KONSEP NASKAH DINAS, LEMBAR DISPOSISI, TELAAHAN
STAF, PENGUMUMAN, LAPORAN, REKOMENDASI, SURAT
PENGANTAR, TELEGRAM, LEMBARAN DAERAH, BERITA
DAERAH, BERITA ACARA, NOTULEN, MEMO, DAFTAR
HADIR, PIAGAM, SERTIFIKAT DAN STTPP.

WAKIL GUBERNUR/WAKIL
BUPATI/WAKIL WALIKOTA
NASKAH DINAS DALAM BENTUK
DAN SUSUNAN SURAT :
SURAT BIASA, SURAT KETERANGAN, SURAT
PERINTAH, SURAT IZIN, SURAT PERJANJIAN,
SURAT PERINTAH TUGAS, KETERANGAN
MELASANAKAN TUGAS, NOTA DINAS, NOTA
PENGAJUAN KONSEP NASKAH DINAS, LEMBAR
DISPOSISI, TELAAHAN STAF, PENGUMUMAN,
LAPORAN, REKOMENDASI, SURAT PENGANTAR,
TELEGRAM, LEMBARAN DAERAH, BERITA
DAERAH, BERITA ACARA, NOTULEN, MEMO.

WAKIL GUBERNUR/WAKIL
BUPATI/WAKIL WALIKOTA
ATAS NAMA GUBERNUR/BUPATI/WALIOTA
MENANDATANGANI NASKAH DINAS
1. DALAM BENTUK DAN SUSUNAN PRODUK
HUKUM KEPUTUSAN GUBERNUR.
2. DALAM BENTUK DAN DAN SUSUNAN SURAT
MELIPUTI : SURAT EDARAN, SURAT BIASA, SURAT
KETERANGAN, SURAT PERINTAH, SURAT IZIN,
SURAT PERINTAH TUGAS, SURAT KETERANGAN
MELASANAKAN TUGAS, NOTA DINAS, LEMBAR
DISPOSISI, PENGUMUMAN, TELEGRAM, BERITA
ACARA, PIAGAM, SERTIFIKAT .

SEKRETARIS DAERAH
PROV./KABUPATEN/KOTA
NASKAH DINAS DALAM BENTUK
DAN SUSUNAN SURAT :
SURAT BIASA, SURAT KETERANGAN, SURAT
PERINTAH, SURAT IZIN, SURAT PERJANJIAN, SURAT
PERINTAH TUGAS, SURAT PERINTAH PERJALANAN
DINAS, SURAT KUASA, SURAT UNDANGAN,
KETERANGAN MELASANAKAN TUGAS, SURAT
PANGGILAN, NOTA DINAS, NOTA PENGAJUAN
KONSEP NASKAH DINAS, LEMBAR DISPOSISI,
TELAAHAN STAF, PENGUMUMAN, LAPORAN,
REKOMENDASI, SURAT PENGANTAR, TELEGRAM,
LEMBARAN DAERAH, BERITA DAERAH, BERITA
ACARA, NOTULEN, MEMO, DAFTAR HADIR, PIAGAM,
SERTIFIKAT .

SEKRETARIS DAERAH PROV.

/KABUPATEN/KOTA
ATAS NAMA GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
MENANDATANGANI NASKAH DINAS
1. DALAM BENTUK DAN SUSUNAN PRODUK
HUKUM BERUPA KEPUTUSAN GUBERNUR/
BUPATI / WALIKOTA

2. DALAM BENTUK DAN DAN SUSUNAN SURAT

MELIPUTI : SURAT EDARAN, SURAT BIASA, SURAT
KETERANGAN, SURAT PERINTAH, SURAT IZIN,
SURAT PERJANJIAN, SURAT PERINTAH TUGAS,
SURAT UNDANGAN, SURAT KETERANGAN
MELASANAKAN TUGAS, SURAT PANGGILAN, NOTA
DINAS, PENGUMUMAN, TELEGRAM, BERITA ACARA
PIAGAM, SERTIFIKAT DAN STTPP .

PENGGUNAAN TINTA NASKAH

DINAS
1. TINTA YANG DIGUNAKAN BERWARNA
HITAM
2. TINTA YANG DIGUNAKAN UNTUK
PENANDATANGANAN DAN PARAF
BERWARNA BIRU TUA
3. TINTA YANG DIGUNAKAN UNTUK
KEPERLUAN KEAMANAN BERWARNA
MERAH

SABAR ITU TAK

BERBATAS
TERIMA KASIH .
SAMPAI JUMPA
LAIN WAKTU ..

ARY 2016