PENDAHULUAN
PENUTUP
2
1 PENDAHULUAN
3
Masalah Utama Keamanan Pangan
Cemaran mikroba pada pangan karena rendahnya
kondisi higiene dan sanitasi
Cemaran kimia karena kondisi lingkungan yang kotor
Penyalahgunaan bahan berbahaya yang dilarang
untuk pangan
Penggunaan BTP melebihi batas maksimum yang
diizinkan
4
DASAR HUKUM
5
DASAR HUKUM
Pangan Tercemar
8
Kriteria Mikrobiologi :
Melindungi Kesehatan
Konsumen
Menjamin Perdagangan
Pangan yang Jujur
9
Prinsip Umum Kriteria Mikrobiologi:
10
Tujuan Kriteria Mikrobiologi, antara lain:
11
Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor
HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang
Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba CEMARAN MIKROBA
dan Kimia dalam Makanan
12
Perka Tahun 2009 vs Perka Tahun 2016
PerKa Badan POM RI No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun Peraturan Kepala Badan POM No.16 Tahun 2016
2009 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan
Mikroba dan Kimia dalam Makanan
Mikroba yang diatur: • Escherichia coli
Mikroba yang diatur: • Escherichia coli • Angka Lempeng Total • Kapang
•Angka Lempeng Total • Kapang (ALT) • Khamir
(ALT) • Khamir • Bacillus cereus • Koliform
•Bacillus cereus • Listeria • Bakteri anaerob • Listeria monocytogenes
•Campylobacter sp. monocytogenes pereduksi sulfit • Pseudomonas
•Clostridium sp. • Salmonella sp. pembentuk spora aeruginosa
•Clostridium perfringens • Staphylococcus aureus • Clostridium perfringens • Salmonella
•Coliform • Vibrio cholerae • Enterobacteriaceae • Staphylococcus aureus
•Enterobacteriaceae • Vibrio • Enterobacter sakazakii • Vibrio parahaemolyticus
•Enterobacter sakazakii parahaemoliticus • Enterococci
14
Pasal 2
(1) Pangan Olahan yang diproduksi, diimpor dan
diedarkan di wilayah Indonesia harus memenuhi
persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan.
(2) Persyaratan keamanan Pangan Olahan harus
dipenuhi untuk mencegah Pangan Olahan dari
kemungkinan adanya bahaya mikroba.
15
Pasal 3
Kriteria Mikrobiologi
meliputi:
Jenis Pangan
Tidak berlaku pada
Olahan
Pangan Steril
Jenis Mikroba Komersial
Rencana
Sampling
Pengujian mikrobiologi
Metode dapat menggunakan
Analisis metode analisis lain yang
setara dan tervalidasi atau
16
terverifikasi.
Kepala Badan POM melakukan pengawasan
terhadap Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan
Olahan meliputi pre-market evaluation dan
post-market control
18
Lampiran
Jenis Pangan
Kategori Pangan Jenis Mikroba n c m M Metode Analisis
Olahan
01.0 PRODUK-PRODUK SUSU DAN ANALOGNYA, KECUALI YANG TERMASUK KATEGORI 02.0
01.1.1.1 Susu Susu ALT 5 1 104 105 ISO 4833-1:2013;
(Plain) Pasteurisasi koloni/ml koloni/ml SNI 2897:2008
19
Penjelasan
01.0 PRODUK-PRODUK SUSU DAN ANALOGNYA, KECUALI YANG TERMASUK KATEGORI 02.0
01.1.1.1 Susu Susu Enterobacteria 5 2 <1 5 APM/ml SNI ISO
(Plain1) Pasteurisasi ceae APM/ml 21528-1
Salmonella 5 0 negatif/ NA ISO 6785 Dari 5 sampel susu yang diambil dan diuji,
25ml semua sampel tidak boleh mengandung
Salmonella dalam 25 ml. Pengujian
Salmonella pada susu pasteurisasi
menggunakan metode analisis ISO 6785 Milk
and Milk Products – Detection of Salmonella
spp.
20
2 Peraturan Kepala Badan POM No. 24 Tahun 2016
tentang
Persyaratan Pangan Steril Komersial
21
Regulasi Internasional dan
Negara Lain
(CAC/RCP 23-1979)
23
Thermal Processing
General Consideration
24
25
Commercial Sterility
Commercially sterility of thermally
processed food means the condition
achieved:
Commercial sterility" of equipment and
(1) By the application of heat which containers used for aseptic processing
renders the food free of-- and packaging of food = the condition
(a ) Microorganisms capable of achieved by application of heat, chemical
reproducing in the food under normal sterilant(s), or other appropriate
non refrigerated conditions of storage treatment that renders the equipment
and distribution; and and containers free of viable
(b ) Viable microorganisms (including microorganisms having public health
spores) of public health significance; or significance, as well as microorganisms of
non health significance, capable of
(2) By the control of water activity and reproducing in the food under normal
the application of heat, which renders non refrigerated conditions of storage
the food free microorganism capable of and distribution
reproducing in the food under normal
non refrigerated conditions of storage
and distribution US FDA : 21 CFR 113 26
PANGAN OLAHAN
Apakah pH TIDAK
> 4.6 ?
YA
TIDAK
Apakah aw
> 0.85 ?
YA
Apakah TIDAK
dikemas
hermetis?
YA
Apakah TIDAK
disimpan di
suhu ruang?
YA
Aw (aktivitas air)
pH (keasaman)
29
Pangan Steril Komersial yang Pangan Steril Komersial yang
disterilisasi setelah dikemas diolah dengan Proses Aseptik
30
PERSYARATAN PANGAN STERIL
KOMERSIAL
31
Peraturan Kepala Badan POM No. 24 Tahun 2016
tentang Persyaratan Pangan Steril Komersial
32
Peraturan Kepala Badan POM No. 24 Tahun 2016
tentang Persyaratan Pangan Steril Komersial
33
Contoh
Bahan yang dapat digunakan dengan fungsi serupa BTP
No Fungsi BTP Contoh bahan dengan fungsi serupa BTP Contoh jenis
pangan antara lain
1 Pemanis Gula pasir, gula merah, gula semut, gula batu, madu Es , minuman, keik,
dodol, jenang
2 Pewarna Daun suji, umbi bit, ubi ungu, daun jambu biji, Es , minuman, dodol,
kunyit, bubuk cokelat, gula karamel, tomat, wortel, wajik, makanan
buah stroberi, buah mangga, buah jeruk dan buah ringan (krupuk,
lainnya . keripik)
3 Perisa Rempah-rempah, daun pandan, vanili, bubuk Es , minuman, kue
cokelat, kopi, daun jeruk purut, daun kemangi, basah
wortel, buah stroberi, buah mangga dan buah
lainnya
4 Pengeras Air kapur (kalsium hidroksida food grade) Asinan buah, lontong
Putih telur Rempeyek
Tapioka, pati sagu, pati aren Bakso, siomay, cireng,
batagor
5 Pengemulsi Telur Bakso, siomay, keik
6 Pengawet Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahu
Kunyit
Gedung F Lantai 3, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta
Gula Manisan buah, selai
Telp. 021-42875584, Fax. 021-42875780 buah, dodol, lempok
e-mail: subdit.bb_btp@yahoo.com
34