Anda di halaman 1dari 20

PERAN LSP-PPI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROFESIONALISME

PERENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA


(LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA)

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP


Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas - Ketua Umum AP2I Periode Tahun 2018-2021

Disampaikan pada Seminar Regional JFP Tahun 2019


Padang, 21 Oktober 2019
Kemendesakan LSP-PPI sesuai Pidato Presiden RI pada Pelantikan
Presiden dan Wapres RI, Jakarta, 20 Oktober 2019
1. Lima Prioritas Kerja yang saling terkait: 1. Pembangunan SDM, 2.
Infrastruktur, 3. Reformasi Regulasi, 4. Reformasi Birokrasi, 5.
Transformasi Ekonomi.
2. Terkait dengan Prioritas ke-empat:
1. Penyederhanaan birokrasi harus teruskita lakukan besar-besaran. Investasi
untukpenciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan.Prosedur yang
panjang harus dipotong. Birokrasiyang panjang harus kita
pangkasEselonisasi harus disederhanakan.
2. Eselon I,eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta
untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan
fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi.
3. Jabatan fungsional yang berbasis keahlian dan kompetensi perlu
didukung dengan peningkatan profesionalisme, termasuk JFP.
2
Kemendesakan LSP-PPI sesuai Arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas pada
Acara Pengukuhan PN-AP2I 2018-2021, Jakarta, 11 Januari 2019
1. AP2I diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas perencana
agar dapat menjadi problem solver yang visioner;
2. AP2I diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas perencana
yang bisa berpikir detil tidak hanya makro, didukung kemampuan
untuk mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan rencana;
3. AP2I diharapkan harus dapat meningkatan kualitas dan
kompetensi anggotanya; dan
4. AP2I diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam
mendukung proses perencanaan jangka menengah dan panjang
baik di tingkat nasional maupun terutama di tingkat daerah.

3
RENCANA PERBAIKAN KERANGKA REGULASI JFP

A. Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor 16/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional


Perencana dan Angka Kreditnya
Perubahan hakikatnya adalah suatu proses yang menggambarkan pergerakan dari suatu kondisi
lama ke kondisi yang baru. Pergerakan perubahan itu dilakukan dalam rangka menciptakan dan
mencapai kondisi yang lebih baik yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Peraturan
Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor 16/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional
Perencana dan Angka Kreditnya sudah terlalu lama dan perlu mengalami perubahan.
B. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana
Sejak diterbitkan hampir 11 (sebelas) tahun yang lalu belum mengalami perubahan khususnya
peningkatan mengenai besaran tunjangan Jabatan Fungsional Perencana.
C. Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan
Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Mengatur kedudukan dan tanggung jawab jabatan fungsional secara relatif dengan pejabat
struktural, tugas, kategori, jenjang, kriteria dan klasifikasi jabatan fungsional, termasuk
pengusulan, penetapan, pengangkatan, penilaian dan kompetensi serta organisasi profesi jabatan
fungsional
4
Kerangka Regulasi Keanggotaan JFP dalam Asosiasi Profesi Perencana

5
Peran Baru Profesi Perencana Pemerintah  Diperlukannya Sertifikasi Profesi

6
KEBUTUHAN KOMPETENSI PERENCANA
Perjanjian Internasional:
Agenda Kompetisi di Revolusi Industri
ekonomi, sosial,
Globalisasi berbagai bidang dan Pasar Kerja
lingkungan hidup

PEMBANGUNAN NASIONAL
Penguatan Good Kebijakan & Regulasi:
Kondisi Ekonomi,
Governance dan Koordinasi, Sinergi,
Sosial, Teknologi, Reformasi
Collaborative Keterkaitan, Efektif, Efisien,
Politik Berkeadilan, Berkelanjutan
Governance

PERENCANA PERENCANA
PEMERINTAH PROFESIONAL
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
INDONESIA
(SKKNI)

BADAN NASIONAL
SERTIFIKASI PROFESI
(BNSP) LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
(LSP)

Sumber:
PP 23/2004 ttg BNSP, PP 31/2006 ttg SISLATKERNAS, dan ISO 17024 ttg operating system for certificating persons
7
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
• TELAH DITETAPKAN
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No 11 tahun 2019 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dna Jaminan Sosial Wajib Gol
Pokok Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• PENGERTIAN
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlian sertya sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• 5 (lima) PRINSIP SKKNI
Relevan, Valid, Akseptabel, Fleksibel, Dapat disetarakan
• 4 (empat) KETENTUAN SKKNI
1. 4 Dimensi Kompetensi: kompetensi tugas, kompetensi manajemen
tugas, kompetensi menghadapi keadaan darurat, kompetensi
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, termasuk tanggung jawab
dan bekerjasama dengan orang lain
2. Realistis
3. Berorientasi hasil kerja
4. Terukur
8
TINDAK LANJUT SKKNI DALAM KKNI BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN

• Rancangan Kepmen PPN/Kepala Bappenas tentang Penetapan Jenjang


Kualifikasi Nasional Indonesia bidang Perencanaan Pembangunan
• Menetapkan Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Perencanaan
Pembangunan Jenjang 6, Jenjang 7, Jenjang 8, dan jenjang 9
Jenjang 6: Perencana Pertama Jenjang 7: Perencana Muda Jenjang 8: Perencana Madya Jenjang 9: Perencana Utama

9
STANDARDISASI KOMPETENSI PROFESI PERENCANA PEMBANGUNAN

1. Standarisasi Kompetensi Profesi Perencana Pembangunan memberikan jaminan


agar penyusunan dokumen perencanaan dapat dilaksanakan sesuai dengan kaidah-
kaidah/norma, pendekatan, sistem, metode dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, tepat mutu, tepat waktu dan aman.
2. Standarisasi Kompetensi Profesi Perencana Pembangunan diberikan berdasarkan
kompetensi pekerjaan bidang perencanaan pembangunan yang merupakan
spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan atau keahlian, dan sikap, serta
penerapannya dalam melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien sesuai
dengan standar yang dipersyaratkan.
3. Standarisasi Kompetensi pekerjaan perencana dilakukan dengan pemberlakuan
Sertifikasi Profesi Perencana melalui suatu proses uji yang dilakukan oleh suatu
profesi atau organisasi profesi yang menyatakan akan kemampuan seorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang perencanaan Pembangunan.

10
SERTIFIKASI PROFESI DAN LISENSI LSP PERENCANA PEMBANGUNAN

SERTIFIKASI PROFESI
Sertifikasi terhadap kompetensi profesi dilakukan oleh
Lembaga Sertifikasi Personil/Profesi, berlaku apabila
masih kompeten.

LISENSI LSP
Pengakuan formal dan pemberian lisensi lembaga-
lembaga sertifikasi profesi melalui proses akreditasi
oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan
sertifikasi profesi
11
POSISI STANDAR KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI NASIONAL SEBAGAI
JAMINAN KUALITAS KOMPETENSI PERENCANA PEMBANGUNAN

PELATIHAN

• Modul pelatihan • Jabatan dan Tugas


• Sistem Pelatihan • Struktur Organisasi

KKNI
• Program Pelatihan • SOP
• Jejak Karir

SKKNI • Pengembangan SDM

PENILAIAN
MANAJEMEN
& SERTIFIKASI

• Unit Kompetensi
• Klaster ilmu
• Kualifikasi 12
INSTRUMEN SERTIFIKASI PROFESI PERENCANA PEMBANGUNAN

AD-ART AP2I/PPPI

SERTIFIKASI PROFESI
PERENCANA PEMBANGUNAN

AP2I/PPPI LSP-PPI
BADAN SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI
PERENCANA PROFESI PERENCANA
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

Instrumen Sertifikasi Profesi Perencana Pembangunan


1. Kualifikasi perencana
2. Metode penilaian sertifikasi
3. Syarat dan Ketentuan Sertifikasi
4. Prosedur Sertifikasi Perencana
13
ROAD MAP
PROGRAM KERJA TIM PENYIAPAN LSP AP2I
2
PENYIAPAN
KEBIJAKAN PENYIAPAN
INSTRUMEN ASESOR
+
SERTIFIKASI
1 KKNI
SKKNI
KOMPETENSI
SERTIFIKASI PERENCANA
STANDAR KOMPETENSI PROFESI PEMBANGUNAN
KERJA NASIONAL RENBANG 3
INDONESIA
BIDANG PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PELATIHAN
ASESOR
DI BNSP

4 Penetapan Menteri PPN/Kepala Bappenas


Untuk penerapan sertifikasi kompetensi perencana pembangunan
kepada seluruh K/L dan Pemerintah Daerah

Menuju Lembaga Sertifikasi Profesi PERENCANA PEMBANGUNAN

5 PENGESAHAN NOTARIS
14
RENCANA KEGIATAN
Penyiapan Lembaga Sertifikasi Profesi Perencana Pembangunan

1. Pembentukan Tim Penyusun LSP-PPI melalui inisiatif PN-AP2I ddidukung


Pus;
2. Koordinasi dengan stakeholders:
(BNSP, Pusbindiklatren, Asosiasi Perencana, Perguruan Tinggi, K/L, Pemda);
3. Penyiapan Kebijakan Instrumen Sertifikasi Perencana Pembangunan;
4. Penyiapan Asesor dan Pelatihan Asesor;
5. Finalisasi Penyiapan:
Peran Bappenas, K/L yang terlibat, dan Kesepakatan;
6. Penetapan Kepala Bappenas untuk penerapan sertifikasi kompetensi
perencana pembangunan ke seluruh K/L di Pusat dan Daerah;
7. Pengajuan dan Pengesahan Notaris untuk Pembentukan Lembaga Sertifikasi
Profesi Perencana Pembangunan Indonesia (LSP-PPI).

15
Latar Belakang Diperlukannya Sertifikasi Profesi Perencana
Pembangunan melalui LSP-PPI

16
Rancangan Awal LSP-PPI
Lembaga Sertifikasi Profesi Perencanaan Pembangunan Indonesia
VISI TUJUAN PROFESI PERENCANA
“Terwujudnya Perencana
Pemerintah yanng kompeten,
1. Menjamin kualitas dan
profesionalitas perencana
PEMBANGUNAN
profesional, bersertifikat pemerintah dalam PROSEDUR SERTIFIKASI 1.
2.
Perencana Pertama
Perencana Muda
kompetensi profesi perencana melaksanakan tugas dan
3. Perencana Madya
pembangunan” profesinya sebagai perencana
4. Perencana Utama
pembangunan
MISI 2. Mencetak perencana
pemerintah yang berkualitas BIDANG KOMPETENSI
1. Meningkatkan kemampuan,
profesionalitas dan
dan profesional serta LEMBAGA SERTIFIKASI
produktivitas perencana di
kompeten dan mempunyai
daya saing, melalui uji
PROFESI PERENCANA
Pusat dan Daerah;
2. Meningkatkan kapasitas dan
kompetensi keahlian dalam PEMBANGUNAN
bidang perencanaan
kompetensi perencana
pembangunan yang berkualitas
pemerinntah Pusat dan Daerah;
3. Meningkatkan kompetensi dan
dan berkelanjutan, baik di SKEMA SERTIFIKASI
tingkat lokal, nasionnal,
kapasitas perencana
regional dan global
pemerintah dalam proses
perencanaan pembangunan di
Pusat dan Daerah
4. Meningkatkan dayasaing
STATUS ORGANISASI
LSP-2P merupakan lembaga yang
perencana pemerintah di tingkat
berstatus otonom dann
lokal, nasional, regional dan
independen, bertanggung jawab
global;
kepada BNSP, yang menjalankan
5. Memantapkan profesi
fungsi melakukan asesmen Sekretariat PN-AP2I
perencana pemerintah dalam
kemampuan dan kompetensi Jl. Proklamasi No.70
rangka mendukung
perencana pemerintah dalam Jakarta 10330
perencanaan pembangunan di
melaksanakan profesi perencana
Pusat dan Daerah.
pembangunan (SKKNI-P2) 17 17
PENUTUP DAN TINDAK LANJUT
1. AP2I sebagai lembaga yang mewadahi seluruh perencana pemerintah secara nasional, telah
memprioritaskan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Perencana Pembangunan yang telah dimulai
sejak kepengurusan sebelumnya (2015-2018);
2. Melalui Penerbitan SKKNI Perencana Pembangunan melalui SK Menaker 11/2019 maka percepatan
pembentukan LSP-PP akan diprioritaskan, dengan membentuk Tim Penyiapan LSP-PPI secara khusus
dalam kepengurusan AP2I secara nasional;
3. Memperhatikan arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas selaku Ketua Dewan Penasehat AP2I, saat
pengukuhan PN-AP2I 2018-2021, pembentukan LSP-PP menjadi lebih perlu dipercepat;
4. Beberapa langkah percepatan pembentukan LSP-PP yang sedang dilakukan PN-AP2I, diantaranya
pengesahan revisi AD/ART, koordinasi dengan Pusbindiklatren Bappenas dan BNSP, serta konsultasi
dengan LSP terkait, untuk memantapkan SKKNI perencana pembangunan melalui penerbitan KKNI;
5. Road map untuk percepatan pembentukan LSP dan agenda tindaklanjutnya telah ditetapkan dan
ditargetkan dapat dirampungkan pada triwulan III atau IV tahun 2019;
6. Pidato Presiden pada Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wapres periode 2019-2024 tentang
penyederhanaan birokrasi dan eselonisasi, memberikan peluang dan tantangan peningkatan keahlian
dan kompetensi fungsional perencana;
7. Dalam penyiapan asesor dan materi pelatihan dan proses sertifikasi profesi perencana pembangunan,
akan dilakukan seleksi dan ToT untuk asesor, yang akan memannfaatkan para penilai AK JFP yang telah
ada, maupun pelatihan calon asesor baru disesuaikan dengan kebutuhan yang dinamis selanjutnya.

18
SUPLEMEN INFORMASI AP2I/PPPI
1. Data JFP yang sudah registrasi ulang dan registrasi baru melalui website
www.perencanapembangunan.or.id per 15 Oktober 2019;
2. Diperlukan sosialisasi secara lebih luas, untuk pendaftaran anggota AP2I/PPPI yang
belum mendaftar ulang dan baru, hingga awal November 2019;
3. Hasil Survey Online per tanggal 18 Oktober 2019 untuk Penjaringan Suara Anggota
AP2I/PPPI yang telah teregistrasi, baru mencapai 159 responden dari 547 anggota;
4. Diperlukan tambahan suara anggota melalui survey offline pada acara Seminar
Regional JFP di Padang, dan perpanjangan waktu survey online hingga minggu
pertama November;
5. Rencana penyelenggaraan Munas Khusus Perubahan AD/ART dari AP2I menjadi PPPI,
sesuai penjaringan suara melalui survey online, akan dilakukan segera, atau pada 12
November sebelum Konferensi Nasional JFP pada 13-14 November 2019;
6. Pengukuhan PN-PPPI dan Pengurus Komsat K/L dan wilayah/daerah akan dilakukan
pada Rakernas PPPI pada 13 November 2019;
7. Pembayaran Iuran Anggota, berupa iuran tahunan 2018-2019, serta iuran pangkal
untuk anggota baru dan iuran tahunan 2020 akan disampaikan melaui Surat PN-PPPI setelah
ditetapkannya dan dikukuhkannya kepegurusan nasional dan komisariat PPPI.
Status Pendaftaran Anggota AP2I/PPPI per 15 Oktober 2019 dan Hasil
Survey Online Persetujuan Perubahan AD/ART per 18 Oktober 2019
No Instansi Jumlah %
1 Instansi Pusat 199 36,38
2 Instansi Daerah 348 63,62
Jumlah 547 100,00

No Jabatan Fungsional Jumlah %


1 Perencana Ahli Utama 24 4,39
2 Perencana Ahli Madya 166 30,35
3 Perencana Ahli Muda 189 34,55
4 Perencana Ahli Pertama 152 27,79
5 Perencana 10 1,83
6 NN 6 1,10
Jumlah 547 100,00

Anda mungkin juga menyukai