Kelompok 2
Filipe Steven Sebastian (201734044)
Hafidzu (2017340046)
Putri Saskia (2017340067)
Suci Rahmadani (2019349015)
Abstract
Many school food snacks are contaminated with microbes or germs and
harmful chemicals, especially food coloring substances. Therefore parents and
teachers need to invite school children to buy healthy snacks. School-age children
can be taught to choose healthy snacks. Many snacks that do not meet health
requirements thus threatening the health of children (Khomsan, 2003). The method
used is participatory observation, which is a participatory technique that is
interactive (participates) in natural situations and through the use of time and
observational notes to explain what is happening and interact directly with traders.
Food handler snacks to get good food is to pay attention to cleanliness starting from
the preparation process to the storage process. Storage must be in accordance with
the type of food. Food handlers pay more attention to quality than price because
quality ingredients will produce nutritional value. Based on observations at SDIT
As-Syafiyah 01, the conditions are less clean and do not meet hygiene and sanitation
conditions.
PENDAHULUAN
Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku,
bahkan kekuatannya lebih besar dari karakteristik individu. Selain itu menurut
Depkes RI (2004), hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dangan air bersih dan
sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi
kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi
keutuhan makanan secara keseluruhan. Penanganan makanan secara hygiene
bertujuan untuk mengendalikan keberadaan patogen dalam makanan.
Seseorang penjamah makanan mempunyai hubungan erat dengan masyarakat
konsumen, Terutama penjamah makanan yang bekerja di tempat pengolahan untuk
umum. Dari seorang penjamah makanan yang tidak baik penyakit menyebar ke
semua masyarakat konsumen. Penjamah makanan ialah seseorang tenaga yang
menjamah makanan, baik dalam mempersiapkan, mengolah, menyimpan,
mengangkut, maupun dalam menyajikan makanan, sikap dan perilaku seseorang
mempengaruhi makanan.
Banyak makanan jajanan anak sekolah tercemar mikroba atau kuman dan
bahan kimia berbahaya, terutama zat pewarna bukan untuk makanan. Oleh karena
itu orangtua dan guru perlu mengajak anak sekolah agar membeli jajanan yang
sehat. Anak usia sekolah dapat diajarkan untuk memilih jajanan sehat. Banyak
jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga justru mengancam
kesehatan anak (Khomsan, 2003). Sebagian besar makanan jajanan anak sekolah
merupakan makanan yang diolah secara tradisional yang dijajakan oleh pedagang
kaki lima. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku hygiene penjamah
makanan dan keamanan makanan jajanan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
As-Syafiyah di kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
METODE
Metode yang digunakan adalah Observasi partisipatif yaitu teknik
berpartisipasi yang sifatnya interaktif (berperan serta) dalam situasi yang alamiah
dan melalui penggunaan waktu serta catatan observasi untuk menjelaskna apa yang
terjadi dan melakukan interaksi langsung dengan pedagang.
Tabel 1. Hasil Observasi praktik sanitasi dan Higienitas pada Batagor dan Es teh
SIMPULAN
Berdasarkan observasi di SDIT As-Syafiyah 01 kondisinya kurang bersih
dan belum memenuhi higienitas dan sanitasi.
DAFTAR PUSTAKA