Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


3.1 Bidang yang diamati di Lapangan
A. Proses penerbitan sertifikat keselamatan kapal di KSOP Tanjung Balai Karimun.
Proses penerbitan sertifikat keselamatan kapal ada syarat-syarat, maupun
permohonan tertentu. Proses sertifikat ini butuh kerja sama dengan orang yang
bersangkutan. Sebelum memproses penerbitan sertifikat ada beberapa yang harus
dilakukan seperti: melalui dari kapal-agen-KSOP. Sebelum kita proses ke kapal, kita
harus meneliti apa yang kurang dari kapal. Apabila kapal tidak memenuhi syarat,
maka tidak boleh dilanjutkan proses selanjutnya. Karena dari utama itu adalah
keselamatan. Setelah melalui kapal, kita melalui agen, agen ini bertanggung jawab
oleh sertifikat kapal yang ingin di proses. Apabila agen belum memenuhi syarat,
maka kapal tidak boleh di jalankan, agen harus menyediakan sertifikat-sertifikat
yang terpenting.

B. Aspek Kelaiklautan Kapal di KSOP Tanjunng Balai Karimun


Dalam pemenuhan kelaiklautan kapal harus mencakup dua kelaiklautan kapal yaitu
aspek keselamatan konstruksi yang menerangkan konstruksi bagunan kapal,
keselamatan kelengkapan kapal yang mana harus dilengkapi alat-alat keselamatan
kapal dan seluruh pelayar di atas kapal, keselamatan radio yang mengatur jumlah
serta penataan peralatan navigasi di atas kapal di samping itu juga mengatur
pengawakan serta pencegahan pencemaran di laut.

C. Aspek Keselamatan
Aspek keselamatan sangat penting di atas kapal, maka dari itu aspeknya ada
beberapa sertifikat, sertifikat ada prosesnya. Seperti sertifikat-update crew familisasi
alat keselamatan-drill-evaluasi.
Sertifikat adalah syarat atau sistem manajeman keselamatan yang bertujuan untuk
menjamin kelayakan operasional kapal dengan aman serta legalitas kapal yang akan
berlayar dan mengerjakan sebuah objek.
Update crew familirisasi alat keselamatan adalah sebuah alat keselamatan yang ada
di atas kapal, alat keselamatan ini akan di kenalkan oleh crew kapal maupu kapal
pada saat kapal mau segera berangkat.
Drill adalah latihan, yang mana dalam latihan penyelamatan dibagi menjadi
beberap bagian diantaranya latihan pemadaman kebakaran (fire drill), latihan
penyelamatan diri ketika kapal dalam keadaan darurat (general drill), latihan
penyelamatan diri laut (board/raft drill).
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan
terarah berdasarkan tujuan yang jelas. Dan bisa di pahami oleh crew kapal maupun
penumpang kapal.
Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan
material, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata
susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio,
elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan
pemeriksaan dan pengujian.
D. Aspek sertifikat Keselamatan Pengawakan Kapal (safe manning cercitificate) di
KSOP Tanjung Balai Karimun.
Dalam Aspek ini diatur Tentang ketentuan serta aturan yang harus dipenuhi oleh
pemilik atau operator kapal guna menjamin kesejahteraan, persyaratan kualifikasi
dan konpentensi sesuai dengan aturan baik nasional mau pun internasional. Sertifikat
pengawakan adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perhubungan
Laut untuk awak kapal yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi
sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional yang menerangkan jumlah awak
kapal yang diwajibkan dan sertifkat keahlian (Kemenhub 2014).

3.2 Permasalahan yang Ditemukan di Lapangan dengan Pemecahan Masalah


A. Proses Penerbitan Sertifikat Keselamatan Kapal di KSOP Kelas 1 Tanjung Balai
Karimun.
Proses penerbitan sertifikat keselamatan kapal ada syarat-syarat, maupun
permohonan tertentu. Proses sertifikat ini butuh kerja sama dengan orang yang
bersangkutan. Sebelum memproses penerbitan sertifikat ada beberapa yang harus
dilakukan seperti: melalui dari kapal-agen-KSOP. agen ini bertanggung jawab atas
sertifikat kapal yang ingin di proses. Apabila agen belum memenuhi syarat, maka
kapal tidak boleh di jalankan, agen harus menyediakan sertifikat-sertifikat yang
terpenting, Contohnya: surat laut atau grose akte. Apabila agen telah siap memenuhi
syarat maka agen bisa melakukan proses ke KSOP, peran dari KSOP melakukan
pengecekan kembali dan menyetujui bahwa kapal layak berlayar. Setelah
pengecekan bahwa dokumen sudah di penuhi berarti kapal boleh di berangkatkan.
Syarat sertifikat tidak ada yang sama dan ada juga yang tidak sama. Yang sama itu
biasanya mmenggunakan: surat permohonan, surat ukur, pas besar/pas kecil. Ada
juga yang tidak sama menggunakan: surat permohonan dari perusahaan, tidak
menyertai grose akte, dan lain sebagainya. Proses penerbitan Sertifikat Keselamatan
Keselamatan Kapal dilakukan dengan cara pemilik kapal mengajukan permohonan
untuk penerbitan sertifikat keselamatan kapal, sebelum diterbitkan sertifikat
keselamatan kapal terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap nautis, teknis dan
kondisi kapal oleh petugas pemerintah yang ditunjuk (Marine Inspector) yaitu
pemeriksaan mengenai kondisi kapal, peralatan keselamatan, radio dan mesin kapal.
Jika petugas pemeriksa (Marine Inspector) menyatakan kondisi kapal dalam keadaan
baik atau layak, dengan dituangkan dalam laporan pemeriksaan dan tidak terdapat
kekurangan yang prinsip maka kapal tersebut dapat diterbitkan sertifikat kapal
dengan menyertakan/melampirkan kelengkapan dokumen atau persyaratan sebagai
berikut:
1. Surat permohonan asli dari perusahaan
2. Surat ukur tetap
3. Surat laut/pas tahunan/grose akte
4. Laporan pemeriksaan kapal:
a. Laporan pemeriksaan kostruksi kapal
b. Laporan pemeriksaan perlengkapan kapal
c. Laporan pemeriksaan radio
5. Sertifikat klas:
a. Sertifikat lambung (hull)
b. Sertifikat mesin (machinerry)
c. Sertifikat garis muat (load line)
Apabila kelengkapan permohonan atau surat-surat yang disyaratkan telah dipenuhi
maka pemilik kapal mengajukan permohonan ditujukan ke Direktorat perkapalan
dan kepelautan melalui subag tata usaha untuk pengagendaan sebagai surat masuk.
Dari kepala seksi kemudian diteruskan lagi kepada staf. Oleh staf dilakukan
pemeriksaan, evaluasi dan pengecekan kelengkapan dan kebebasan dari berkas surat-
surat permohonan. Apabila cukup dan tidak ada kekurangan disiapkan sertifikat
keselamatan kapal, kemudian dilakukan pemeriksaan kembali dan paraf oleh kepala
seksi dan penandatanganan lampiran sertifikat teknis dan radio kapal. Sertifikat
ditandatangani oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, setelah penandatangan
sertifikat kemudian di nomor dan di cap sebagai tanda legalitas pemerintah untuk
diberikan kepada pemilik kapal (owner) lalu diserah terima oleh pihak agen.

B. Aspek Kelaiklautan Kapal di KSOP Tanjunng Balai Karimun.


Dalam pemenuhan kelaiklautan kapal harus mencakup dua kelaiklautan kapal yaitu
aspek keselamatan konstruksi yang menerangkan konstruksi bagunan kapal,
keselamatan kelengkapan kapal yang mana harus dilengkapi alat-alat keselamatan
kapal dan seluruh pelayar di atas kapal, keselamatan radio yang mengatur jumlah
serta penataan peralatan navigasi di atas kapal di samping itu juga mengatur
pengawakan serta pencegahan pencemaran di laut.
Ada beberapa prosedur yang kita patuhi dalam aspek laik laut :
1. Kapal
Surat dokumen kapal ialah surat yang menyatakan ukuran kapal. Kapal sendiri
memiliki ukuran-ukuran penting seperti ukuran lebar dalam, LOA atau ukuran
panjang kapal, dan LBP atau Length Between Perpendicular. Selain itu,
ukuran tiap palka juga tercantum dalam surat ini.
Dokumen-dokumen yang harus ada di kapal:
a. certificate of registry
b. international tonnage certificate
c. international load line certificate or an international load line
exemption certificate
d. intact stability booklet
e. minimum safe manning document
f. cercitifcat for master, officer, or rating
g. derating or derating exemption certificate
h. international oil pollution preventing certificate
i. oil record book
Dokumen-dokumen muatan kapal:
a. Shipping order (S/O)
b. Resi gudang
c. Bill of loading (B/L)
d. Cargo manifest
e. Out turn report
f. Damaged cargo list
g. Short and over landed lust
h. Cargo tracer
i. Survey report
j. Non delivery report
k. Delivery order (D/O)
2. Crew kapal
Crew kapal/kru kapal adalah Awak Kapal adalah orang yang bekerja atau
dipekerjakan diatas kapal oleh pemilik,atau operator kapal untuk melakukan
tugas diatas kapal sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam buku sijil.
Dalam kru kapal ada jabatan-jabatan tertentu seperti:
Bagian-bagian deck officer :
a. capten/master
b. mualim 1/ cheef officer
c. mualim 2/ second officer
d. mualim 3/third officer
Bagian-bagian engine officer
b. kkm/chief enginer
c. second enginer
d. third enginer
3. SOLAS
SOLAS adalah akronim dari Safety Of Life At Sea, merupakan konvensi paling
penting dari seluruh konvensi internasional tentang kemaritiman.
4. Alat keselamatan
Alat keselamatan sangatlah penting di atas kapal karena menjaga keselamatan
crew kapal atau pun penumpang kapal.
Ada beberapa alat keselamatan kapal dan fungsinya yang sering di gunakan:

1. Sekoci penyelamat (life boat)


Alat Keselamatan Diatas Kapal yang pertama Sekoci penyelamat (life boat) :
Gunanya untuk menyelamatkan sekian banyak orang dalam keadaan bahaya.
Sekoci berupa perahu kecil yang berada di kanan dan kiri kapal atau tepatnya
di deck sekoci. Pada kapal barang rata rata ada dua buah sekoci, sedangkan
pada kapal penumpang atau pesiar sesuai dengan besar atau kecilnya kapal
tersebut. Sekoci umumnya berjumlah 12 buah. Sekoci – sekoci tersebut terbuat
dari logam, kayu atau serat fiber – Armada Kapal
Di dalam sekoci rata-rata telah sedia perlengkapan keselamatan jiwa seperti
makanan, minuman, obat – obatan dan sarana bantu untuk mencari bantuan ke
kapal lain.
2. Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys)
Pelampung penolong dan jaket/rompi penolong (Life Jacket) : Gunanya untuk
mengapungkan orang diatas air. Life buoys ini berbentuk seperti ban mobil.
Pelampung ini akan dilempar ke laut apabila ada satu orang penumpang yang
jatuh ke laut. Pelampung ini harus mempunyai warna yang mencolok agar
mudah dikenali.
3.Jaket Penolong (Life Jackets)
Life jacket (Jaket penolong) berbentuk seperti pakaian. Jaket penolong ini
dimanfaatkan penumpang untuk mengapung di laut saat terjadi kondisi darurat.
Jaket penolong juga harus mempunyai warna yang mencolok supaya mudah di
lihat. Jaket ini harus dilengkapi dengan peluit yang dikaitkan pada tali untuk
menarik perhatian penolong.

4. Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)


Rakit penolong terdiri dari dua tipe, pertama adalah rakit kaku dan yang kedua
adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini dipakai jikalau tidak berhasil
menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan penutup yang
berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit ini rata-rata mencolok,
seperti warna jingga agar mudah terlihat.

Sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul dengan


kapasitas besar dan dilengkapi tali pembuka yang panjang. Penggunaannya
dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik talinya. Sesudah tali ditarik,
rakit akan secara otomatis menggembung. Di dalamnya terdapat perlengkapan
keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, dan obat – obatan. Kapasitas
rakit dapat mengangkut hingga 25 orang.

5.Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)


Alat Keselamatan Diatas Kapal berikutnya Roket pelempar tali (line throwing
appliances) : Gunanya yang adalah alat penghubung pertama antara survivor
dengan penolong yang mempermudah proses pendekatan, bisa juga dipakai
untuk kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali
paling dekat sejauh 230 meter.

6.Survival suit dan Immersion suit


Gunanya sebagai pelindung dan mencegah suhu tubuh turun akibat dinginnya
air laut.
7. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid)
Gunanya juga sebagai pelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas badan.

8. Isyarat Asap (Pyrotechnis)


Gunanya sebagai isyarat tanda bahaya bilamana survivor melihat ada kapal
penolong. Isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari dengan
menggunakan asap apung (bouyant smoke signal). Pada malam hari dapat
digunakan obor tangan (red hand flare) atau obor parasut(parachute signal).

C. Aspek Keselamatan
1. Aspek keselamatan sangat penting di atas kapal, maka dari itu aspeknya ada
beberapa sertifikat, sertifikat ada prosesnya. Seperti sertifikat-update crew
familisasi alat keselamatan-drill-evaluasi.
Sertifikat adalah syarat atau sistem manajeman keselamatan yang bertujuan
untuk menjamin kelayakan operasional kapal dengan aman serta legalitas kapal
yang akan berlayar dan mengerjakan sebuah objek.
Update crew familirisasi alat keselamatan adalah sebuah alat keselamatan yang
ada di atas kapal, alat keselamatan ini akan di kenalkan oleh crew kapal maupu
kapal pada saat kapal mau segera berangkat.
Drill adalah latihan, yang mana dalam latihan penyelamatan dibagi menjadi
beberap bagian diantaranya latihan pemadaman kebakaran (fire drill), latihan
penyelamatan diri ketika kapal dalam keadaan darurat (general drill), latihan
penyelamatan diri laut (board/raft drill).
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan
terarah berdasarkan tujuan yang jelas. Dan bisa di pahami oleh crew kapal
maupun penumpang kapal.
Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan
material, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata
susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio,
elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan
pemeriksaan dan pengujian.
Untuk aspek keselamatan ini menitik beratkan pada peralatan- peralatan bertahan
hidup di laut seperti life jacket, life bouy, sekoci penolong, rakit penolong, line
throwing, thermalprotection.
Pada aspek ini juga mengatur tentang penaganan kebakaran di atas kapal. Untuk
itu disini di atur tentang perlengkapan pemadam kebakaran antara lain :
a. Pemadam api ringan / Apar (portable). Terdapat berbagai jenis pemadam api
yang ada :
a) CO2
b) Foam
c) Dry Powder
b. Pemadam Api Media air yang di instalasi pada bangunan kapal dengan system
yang disebut dengan springkler dengan smoke detector.
c. Serta CO2 system yang terpasang tetap yang langsung di bekerja hanya pada
ruang kamar mesin.
d. Disini juga di wajibkan menyediakan peralatan fire fighting seperti baju tahan
panas untuk orang yang memadamkan api lengkap dengan tabung breathing
apparatus yang membantu pemadam bernafas dalam ruangan yang dipenuhi
asap.
2 . Pencegahan pencemaran dilingkungan maritime
Dalam dunia kemaritiman sudah diatur tentang perlindungan lingkungan
ekosistem dan biota laut dengan cara mewajibkan setiap kapal–kapal melengkapi
peralatan pencegahan pencemaran yang ditimbulkan oleh kapal selama
beroperasi di laut. Aturan yang mengatur ini tertuang pada kovensi–konvensi
nasional maupun Internasional
Aturan–aturan nasional yang mengatur, UU No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran
pasal 226 Tentang Penyelenggara Perlindungan Lingkungan Maritim serta
Peraturan Menteri Perhubungan PM. 24 Tahun 2004 tentang Peerlindungan
Maritim.
Aturan Internasional yang mengatur ialah aturan International Mariitme
Organitation (IMO), Marine Pollution (Marpol) yang dirinci pada Annex I
sampai dengan Annex VI serta Collutionn Regulation (Colreg).
D. Aspek sertifikat Keselamatan Pengawakan Kapal (safe manning cercitificate) di
KSOP Tanjung Balai Karimun.
Dalam Aspek ini diatur Tentang ketentuan serta aturan yang harus dipenuhi oleh
pemilik atau operator kapal guna menjamin kesejahteraan, persyaratan
kualifikasi dan konpentensi sesuai dengan aturan baik nasional mau pun
internasional. Sertifikat pengawakan adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendral Perhubungan Laut untuk awak kapal yang memenuhi
persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional dan
internasional yang menerangkan jumlah awak kapal yang diwajibkan dan
sertifkat keahlian (Kemenhub 2014). Menurut Thamrin (2015) Kecelakaan di
laut yang terjadi dan diperlakukan sebagai sebuah rahasia dengan beberapa
ulasan. Untuk itu perlu diperhatikan upaya pencegahan kecelakaan kapal dengan
memeriksa kelengkapan pada kapal. Bahwa untuk menjamin keselamatan
pelayaran sebagai penunjang kelancaran lalu lintas kapal di laut, diperlukan
adanya awak kapal yang memiliki keahlian, kemampuan dan terampil, dengan
demikian setiap kapal yang akan berlayar harus diawaki dengan awak kapal yang
cukup dan cakap untuk melakukan tugasnya diatas kapal sesuai dengan
jabatannya dengan mempertimbangkan tonase kapal, tata susunan permesinan
kapal dan daerah pelayaran sesuai dengan aturan-aturan internasional lainnya.
Maka di terbitkannya sertifikat safe manning untuk mengetahui apakah yang
berkerja 7 diatas kapal tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku,
karena untuk menjamin keselamatan suatu kapal tersebut harus dengan orang
yang berkopetensi sesuai dengan aturan yang berlaku didalam STCW 2010
Chapter V. PENGAWAKAN KAPAL Setiap KLM yang berlayar ke laut harus
diawaki secukupnya denganpersyratan minimal ijazah perwira yang diatur
sebagai berikut : a. Kapal dengan ukuran s/d GT 25 1) Pemimpin kapal, yang
memiliki Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 2) KKM yang memiliki Surat
Keterangan Kecakapan Mesin (SKK)b. Kapal dengan ukuran diatas GT 25 s/d
GT 100 1) Pemimpin kapal, yang memiliki ijazah MPR II 2) KKM, yang
memiliki JMPR IIc. Kapal dengan ukuran diatas GT 100 s/d 200 1) Pemimpin
kapal dan Mualim , yang memiliki MPR II 2) KKM dan Masinis, yang memiliki
JMPR II. Kapal dengan ukuran GT 100 s/d GT 200 1) Pemimpin kapal dan
Mualim , yang memiliki MPR II 2) KKM dan Masinis yang memiliki JMPR IId.
Kapal dengan ukuran diatas GT 200 s/d GT 315 1) Pemimpin kapal, yang
memiliki ijazah MPR I 2) Mualim , yang memiliki MPR II 3) KKM, yang
memiliki JMPR I 4) Masinis, yang memiliki JMPR IIe. Kapal dengan ukuran
diatas GT 315 s/d 500 1) Pemimpin kapal, yang memiliki ijazah MPR I 2)
Mualim , yang memiliki MPR I 3) KKM, yang memiliki JMPR I 4) Masinis,
yang memiliki JMPR I.
3.3 Hal - Hal Yang Perlu Di Kaji Dalam Temuan Permasalahan di KSOP kelas I Tanjung
Balai Karimun.
A. Syarat kelengkapan dokumen untuk membuat sertifikat keselamatan kapal di KSOP
1) Surat permohonan asli dari perusahaan
2) Surat ukur tetap
3) Surat laut/pas tahunan/grose akte
4) Laporan pemeriksaan kapal:
a) Laporan pemeriksaan kostruksi kapal
b) Laporan pemeriksaan perlengkapan kapal
c) Laporan pemeriksaan radio
5) Sertifikat klas:
a) Sertifikat lambung (hull)
b) Sertifikat mesin (machinerry)
c) Sertifikat garis muat (load line)
B. Aspek Kelaiklautan Kapal menurut KSOP ada 2 pembahasan yaitu:
1. Aspek Keselamatan, Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal
yang memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan
dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk
perlengkapan alat penolong dan radio, elektronik kapal, yang dibuktikan
dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
2. Pencegahan pencemaran dilingkungan maritime yang diatur pada aturan
internasional yaitu International Mariitme Organitation (IMO), Marine
Pollution (Marpol) yang dirinci pada Annex I sampai dengan Annex VI
serta Collutionn Regulation (Colreg).
C. Aspek Keselamatan Pengawakan Kapal menurut KSOP diatur Tentang ketentuan serta
aturan yang harus dipenuhi oleh pemilik atau operator kapal guna menjamin
kesejahteraan, persyaratan kualifikasi dan konpentensi sesuai dengan aturan baik
nasional.

3.4 Agenda Pelaksanaan Kegiatan PKL


Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL Minggu Pertama

Hari Tanggal Kegiatan


Selasa 20 Oktober 2020 Perkenalan kepada kepala KSOP Kelas I Tanjung
Balai Karimun dan semua karyawan kantor dan
prosedur kerja kantor.
Rabu 21 Oktober 2020 Penempatan dibagian Status Hukum Sertifikasi
Kapal (SHSK)
Kamis 22 Oktober 2020 Melakukan pengenalan dokumen yang
berhubungan dengan SHSK dan surat laut
Jum’a 23 Oktober 2020 Pengenalan dokumen-dokumen SHSK dan
t pembagiannya

Tabel 3.2
Hari Tanggal Kegiatan
Senin 26 Oktober 2020 Mengisi kelengkapan SHSK

Selasa 27 Oktober 2020 Melaksanakan pengecekan dokumen permohonan


perpanjangan sertifikat keselamatan kapal
Rabu 28 Oktober 2020 Melaksanakan Pengecekan crew kapal
Kamis 29 Oktober 2020 Melaksakan Pengecekan perlengkapan
keselamatan berlayar Kapal
Jum’a 30 Oktober 2020 Melaksakan Pengecekan perlengkapan
t keselamatan berlayar Kapal

Tabel 3.3

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 02 November 2020 Melaksanakan pengecekan keselamatan berlayar
kapal
Selasa 03 November 2020 Membuat sertifikat keselamatan garis muat dan
radio kapal
Rabu 04 November 2020 Melaksakan pengecekan kelengkapan keselamatan
berlayar kapal

Kamis 05 November 2020 Membuat sertifikat kontruksi kapal


Jum’a 06 November 2020 Melaksanakan pengecekan kapal dock
t

Tabel 3.4

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 09 November 2020 Memeriksa kapal umtuk memperpanjang sertifikat
keselamatan berlayar
Selasa 10 November 2020 Mengikuti proses launching kapal
Rabu 11 November 2020 Melakukan pemeriksaan kapal di Galangan
Kamis 12 November 2020 Pengantaran nota perkapalan
Jum’a 13 November 2020 Membuat sertifikat keselamatan radio
t

Tabel 3.5

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 16 November 2020 Memeriksa kapal umtuk memperpanjang sertifikat
keselamatan berlayar
Selasa 17 November 2020 Membuat sertifikat keselamatan Kontruksi kapal
Rabu 18 November 2020 Melaksanakan Pengecekan Kapal Dock
Kamis 19 November 2020 Mengisi kelengkapan SHSK
Jum’a 20 November 2020 Melaksanakan pengecekan dokumen permohonan
t perpanjangan sertifikat keselamatan kapal

Tabel 3.6

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 23 November 2020 Memeriksa kapal umtuk memperpanjang sertifikat
keselamatan berlayar
Selasa 24 November 2020 Membuat sertifikat keselamatan Kontruksi kapal
Rabu 25 November 2020 Melakukan pemeriksaan kapal di Galangan
Kamis 26 November 2020 Melaksanakan pengecekan kapal Dock
Jum’a 27 Desember 2020 Mengikuti launching kapal
t
Tabel 3.7

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 30 November 2020 Mengisi data izin kerja
Selasa 01 Desember 2020 Memasukan data buku pelaut
Rabu 02 Desember 2020 Melakukan pemeriksaan kapal di Galangan
Kamis 03 Desember 2020 Melaksanakan pengecekan keselamatan berlayar
kapal
Jum’a 04 Desember 2020 Mengisi kelengkapan SHSK
t

Tabel 3.8

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 07 Desember 2020 Melaksanakan Pengecekan Kapal Docking
Selasa 08 Desember 2020 Membuat sertifikat keselamatan radio
Rabu 09 Desember 2020 Libur Pilkada
Kamis 10 Desember 2020 Melakukan pemeriksaan kapal di Galangan
Jum’a 11 Desember 2020 Melaksanakan pengecekan dokumen permohonan
t perpanjangan sertifikat keselamatan kapal

Tabel 3.9

Hari Tanggal Kegiatan


Senin 14 Desember 2020 Mengikuti kegiatan pembagiaan life jacket untuk
nelayan
Selasa 15 Desember 2020 Mengikuti kegiatan pembagiaan life jacket untuk
nelayan
Rabu 16 Desember 2020 Melaksanakan Pengecekan Kru kapal
Kamis 17 Desember 2020 Melaksanakan pengecekan keselamatan berlayar
kapal
Jum’a 18 Desember 2020 Membuat sertifikat keselamatan Kontruksi kapal
t
Senin 21 Desember 2020 Pamitan kepada kepala KSOP Kelas I Tanjung
Balai Karimun dan seluruh staff dan jajarannya

Anda mungkin juga menyukai