Pengawakan Kapal
Ship’s Manning Management for
Recruitment, Placement and Repatriation
of the Seafarers
Konvensi Internasional
Sekilas tentang ILO
ILO atau International Labor Organization yang merupakan bagian dari United
Nation atau PBB yang berdiri tahun 1919 di Versailles Perancis yang khusus
menangani masalah perburuhan.
Tujuan berdirinya ILO adalah menegakkan hak-hak pekerja, peningkatan standar
hidup, kebijakan upah, jam kerja, kontrak kerja, pekerja anak, perawatan kesehatan
pekerja, standar lingkungan kerja hingga prosedur keselamatan dalam pekerjaan.
Tujuan strategis ILO adalah:
Mempromosikan dan merealisasikan prinsip-prinsip dan hak-hak standar dasar dalam
pekerjaan.
Mewujudkan kesempatan yang lebih besar bagi untuk wanita dan pria untuk upah yang lebih
layak.
Meningkatkan jangkauan dan efektivitas jaminan perlindungan sosial bagi pekerja.
Memperkuat tripartisme dan dialog sosial.
Keanggotaan ILO adalah negara-negara di dunia yang merupakan Anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN).
https://www.ilo.org/global/about-the-ilo/lang--en/index.htm
Sekilas tentang ILO
Sangat banyak Konvensi ILO yang sudah di ratifikasi oleh Indonesia menjadi Undang-Undang,
berikut dibawah ini adalah ratifikasi Konvensi terkait dengan Pengawakan Kapal dan Tenaga
Kerja Maritim:
K-69 Konvensi Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal, 1946
K-87 Konvensi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi, 1948
K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949
K-98 Konvensi Berlakunya Dasar-dasar dari Hak untuk Berorganisasi dan untuk Berunding Bersama, 1949
K-105 Konvensi Penghapusan Kerja Paksa, 1957
K-144 Konvensi Konsultasi Tripartit untuk Meningkatkan Pelaksanaan Standar-Standar Ketenagakerjaan
Internasional, 1976
K-185 Konvensi Dokumen Identitas Pelaut (Yang Telah Direvisi), 2003
Konvensi Ketenagakerjaan Maritim, 2006 = Maritime Labour Convention, 2006
Hingga akhir 2009, ILO telah mengadopsi 188 Konvensi dan 199 Rekomendasi yang meliputi
beragam subyek: kebebasan berserikat dan perundingan bersama, kesetaraan perlakuan dan
kesempatan, penghapusan kerja paksa dan pekerja anak, promosi ketenagakerjaan dan pelatihan
kerja, jaminan sosial, kondisi kerja, administrasi dan pengawasan ketenagakerjaan, pencegahan
kecelakaan kerja, perlindungan kehamilan dan perlindungan terhadap pekerja migran serta
kategori pekerja lainnya seperti para pelaut, perawat dan pekerja perkebunan
https://www.ilo.org/global/standards/maritime-labour-convention/lang--en/index.htm
Sekilas tentang IMO
International Maritime Organization (IMO) yang berdiri tahun 1958 dan merupakan badan
khusus PBB yang bertanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran
dan pencegahan polusi di laut.
IMO dalam menjalankan fungsinya mempunyai 5 Komite, yaitu:
1. Marine Safety Committee ( MSC )
2. Marine Environment Protection Committee ( MEPC )
3. Legal Committee
4. Technical Co-Operation Committee
5. Facilitation Committee
http://www.imo.org/en/About/Pages/Structure.aspx
Secara teknis, IMO memiliki tugas dalam pemutakhiran legislasi yang ada atau untuk
mengembangkan dan mengadopsi peraturan baru, melalui pertemuan yang dihadiri oleh ahli
maritim dari negara Anggota, serta organisasi antar-pemerintah dan non-pemerintah lain
seperti BIMCO, ICS, INTERTANKO, OCIMF, Paris MoU, FONASBA, SIGTTO IACS, IALA dst…
http://www.imo.org/en/About/Membership/Pages/NGOsInConsultativeStatus.aspx
Sekilas tentang IMO
Sangat banyak Resolusi IMO yang sudah dilaksanakan oleh Indonesia
dan bahkan menjadikan Standar IMO adalah keharusan dalam dunia
Kemaritiman Indonesia
Silahkan klik berikut detail terkait Resolusi IMO
http://www.imo.org/en/KnowledgeCentre/IndexofIMOResolutions/Marine-Environment-Protection-
Committee-%28MEPC%29/Pages/default.aspx
http://www.imo.org/en/KnowledgeCentre/IndexofIMOResolutions/Maritime-Safety-Committee-
%28MSC%29/Pages/default.aspx
http://www.imo.org/en/KnowledgeCentre/IndexofIMOResolutions/Technical-Cooperation-Committee-
%28TC%29/Pages/default.aspx
http://www.imo.org/en/KnowledgeCentre/IndexofIMOResolutions/Legal-Committee-
%28LEG%29/Pages/default.aspx
http://www.imo.org/en/KnowledgeCentre/IndexofIMOResolutions/Facilitation-
%28FAL%29/Pages/default.aspx
Konvensi Internasional
ILO IMO
International Maritime
International Labor Organization
Organization
Deck
Dept
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Competence
Engine
Dept
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General
Requirements
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements - MASTER
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – CHIEF MATE
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Officer in charge of a navigational watch
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Ratings forming navigational watch
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements –Able seafarer deck
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Radio Operators
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – CHIEF ENGINEER
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Second Engineer
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Officer in charge of an engineering watch
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Electro-Technical Officer
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Ratings forming of an engineering watch
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Able seafarer engine
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements – Electro-technical rating
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements
Other crew members with designated safety or pollution prevention
duties in the operation of the ship
STCW 1995, Amended 2010
Certificates and General Requirements
Other crew members that are not certified under the 2010 STCW
Convention or do not have designated safety or pollution prevention
duties in the operation of the ship
STCW 1995, Amended 2010
Other certificates according to function
performed on board and type of vessel
STCW 1995, Amended 2010
Other certificates according to function performed
on board and type of vessel
STCW 1995, Amended 2010
Other certificates according to function performed
on board and type of vessel
STCW 1995, Amended 2010
Additional non-mandatory training within the 2010 STCW
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency
for personnel working on a tanker
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency for personnel working on a tanker
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency for personnel working on a tanker
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency for personnel working on a tanker
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency for personnel working on a tanker
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency
for personnel working on passenger ships
engaged in international voyages
STCW 1995, Amended 2010
Certificate of Proficiency
for personnel working on passenger ships engaged in international voyages
STCW 1995, Amended 2010
Manning agents therefore have a responsibility not only to their clients (the
shipowner/manager) but also to the seafarer. The manning agent may be
regarded as a front line defence against the placement of seafarers with a
substance abuse problem.
STCW 1995, Amended 2010
DRUG AND ALCOHOL ABUSE
Shipping Company shall
perform the following drug
tests:
1. Pre joining testing.
2. Unannounced drug tests,
at least once (1) per year.
3. Monitoring of supply and
distribution of controlled
pharmaceuticals. PM No.40 TAHUN 2019 TENTANG
PEMERIKSAAN KESEHATAN PELAUT
Where to find more information on STCW
www.imo.org
www.dft.gov.uk/mca/
www.nautinst.org
www.safety4sea.com
Konvensi Internasional
ILO IMO
International Maritime
International Labor Organization
Organization
ISM CODE
(International Safety Management)
ISM Code
International Safety Management
ISM mengatakan dalam Bagian 6. Sumber daya dan Personil
ILO IMO
International Maritime
International Labor Organization
Organization
MLC 2006 menetapkan persyaratan minimum untuk hampir setiap aspek kerja dan
kondisi hidup bagi pelaut termasuk: (1) praktik perekrutan dan penempatan, (2)
kondisi kerja, jam kerja dan istirahat, (3) repatriasi, (4) cuti tahunan, (5) pembayaran
upah, (6) akomodasi, (7) fasilitas rekreasi, makanan dan katering, (8) perlindungan
kesehatan, keselamatan dan kesehatan kerja, (9) perawatan medis, layanan
kesejahteraan di darat, dan perlindungan sosial
Pada 2019 Januari, Total 94 negara telah meratifikasi MLC 2006, yang yang mewakili
lebih dari 91% dari total GT armada pelayaran dunia . Untuk informasi selengkapnya,
kunjungi situs web ILO
https://www.ilo.org/dyn/normlex/en/f?p=NORMLEXPUB:11300:0::NO::P11300_INSTRU
MENT_ID:312331
MLC – 2006
Maritime Labor Convention
Hak pelaut untuk kondisi kerja yang layak. Ini mencakup hampir setiap
aspek pekerjaan dan kehidupan di atas kapal termasuk:
Usia minimum
Perjanjian kerja laut
Jam kerja atau istirahat
Pembayaran upah
Cuti tahunan yang dibayarkan
Repatriasi pada akhir kontrak
Perawatan medis di kapal
Penggunaan agen perekrutan dan penempatan yang berlisensi
Akomodasi, makanan, dan katering
Perlindungan kesehatan dan keselamatan
Penanganan keluhan pelaut
MLC – 2006 Maritime Labor Convention
Kewajiban Umum – Pasal I
1. Setiap Negara Anggota yang meratifikasi Konvensi ini harus
memberlakukan ketentuan-ketentuan ini secara penuh dengan
cara sebagaimana diatur dalam Pasal VI guna menjamin hak
semua awak kapal atas pekerjaan yang layak;
2. Negara-negara Anggota harus saling bekerja sama dengan tujuan
memastikan pelaksanaan dan penegakkan Konvensi ini secara
efektif.
MLC – 2006 Maritime Labor Convention
Hak Bekerja dan Sosial bagi Awak Kapal - Pasal IV
1. Setiap awak kapal mempunyai hak atas tempat kerja yang aman dan
terlindungi sesuai dengan standar keselamatan.
2. Setiap awak kapal mempunyai hak atas syarat-syarat kerja yang adil.
3. Setiap awak kapal mempunyai hak atas kondisi kerja dan kehidupan yang
layak di atas kapal.
4. Setiap awak kapal mempunyai hak atas perlindungan kesehatan, perawatan
medis, tingkat kesejahteraan dan bentuk-bentuk perlindungan sosial
lainnya.
5. Setiap Negara Anggota harus memastikan, dalam batas-batas wilayah
hukumnya, bahwa hak kerja dan sosial para awak kapal yang diatur pada
ayat sebelumnya dalam Pasal ini telah diterapkan sepenuhnya sesuai
dengan ketentuan dalam Konvensi ini. Kecuali dinyatakan lain dalam
Konvensi, penerapan tersebut dapat dicapai melalui hukum atau peraturan
nasional, melalui perjanjian kerja bersama atau melalui kebijakan lain atau
sesuai praktik yang berlaku.
MLC – 2006 Maritime Labor Convention
Pelaksanaan dan Penegakkan Tanggung Jawab – Pasal V
1. Setiap Negara Anggota harus melaksanakan dan menegakkan hukum atau peraturan atau
kebijakan yang telah diadopsi untuk memenuhi komitmen terhadap Konvensi ini.
2. Setiap Negara Anggota harus melaksanakan kewenangan hukum secara efektif dan
mengawasi kapal-kapal yang mengibarkan bendera Negaranya melalui pembentukan
sebuah sistem untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan Konvensi ini, termasuk
pemeriksaan rutin, pelaporan, pemantauan dan proses hukum sesuai hukum yang berlaku.
3. Negara Anggota harus memastikan bahwa kapal-kapal yang mengibarkan bendera
Negaranya memiliki sertifikat ketenagakerjaan maritim dan deklarasi kepatuhan
ketenagakerjaan maritim sebagaimana dipersyaratkan dalam Konvensi ini.
4. Suatu kapal di mana Konvensi ini berlaku dapat, sesuai dengan hukum internasional,
diperiksa oleh Negara Anggota lainnya selain Negara benderanya sendiri.
5. Setiap Negara Anggota wajib mencegah pelanggaran atas persyaratan dalam Konvensi ini.
Setiap Negara Anggota harus melaksanakan tanggungjawabnya Menurut Konvensi ini
untuk memastikan kapal yang mengibarkan bendera Negaranya yang belum meratifikasi
Konvensi ini tidak menerima perlakuan yang lebih menguntungkan dari kapal-kapal yang
mengibarkan bendera Negara yang telah meratifikasi Konvensi ini
MLC – 2006 Maritime Labor Convention
Struktur Konvensi
Terdiri atas 5 Judul, 21 Peraturan
• Judul 1. Persyaratan Minimum bagi Pelaut yang Bekerja di atas Kapal