Oleh:
I Made Aditya W SE. MM
KATA PENGANTAR
Bisnis keagenan kapal merupakan salah satu bagian dari bisnis di bidang industri pelayaran,
yang salah satu tugas pokoknya mendukung segala kebutuhan kapal , menjadi perusahaan
keagenan yang profesional dengan beban biaya operasional yang efisien sangatlah penting
untuk mendukung keberlangsungan hidup perusahaan, selain faktor hubungan kedekatan
dengan semua pihak baik customer, birokrasi di pemerintahan yang terlibat dalam
penanganan kapal agar seluruh kegiatan kapal selama berada dipelabuhan yang menjadi
tanggung jawab agen dapat terlaksana dengan baik.
Persiapan sumber daya yang professional yang paham akan seluk beluk proses dan
kemungkinan adanya hambatan yang terjadi pada kapal saat tiba di perairan. sandar
dipelabuhan akan sangat penting untuk keberhasilan dari seorang agen yang menjadi garda
terdepan dalam mendukung penuh kegiatan operasional perusahaan, pelayanan yang prima,
pengetahuan tentang kapal dan shipping industry pada umumnya akan sangat baik jika oleh
seorang agent disebuah perusahaan.
Pengenalan bahan ajar yang berkaitan dengan bisnis keagenan sangat baik jika diperkenalkan
kepada peserta didik khususnya Taruna/Taruni yang nantinya tidak menutup kemungkinan
akan masuk ke dalam bisnis ini baik pada saat praktek kerja lapangan maupun untuk karir
mereka kedepan.
Penulis menerima kritik dan saran untuk perbaikan modul ini kedepan agar menjadi lebih
baik lagi agar dapat memperkaya referensi dalam Industri Pelayaran saat ini.
Team Penulis
1
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
DAFTAR ISI
Modul II : General Agent, Kantor Cabang, Sub Agent dan Struktur Organisasi
Perusahaan Keagenan...........................................................................
Modul IV :
Modul X : Pengurusan Dokumen Awak Kapal dan Sertifikat Kapal yang Expired
2
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Keagenan kapal, bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia shipping business, adalah
jenis business yang cukup familiar dengan mereka, jika ada kebutuhan yang harus dipenuhi
oleh sebuah kapal apabila berkunjung kepelabuhan sebuah negara atau daerah, berkomunikasi
dengan perusahaan keagenan adalah keharusan, karena setiap kapal diwajibkan untuk memiliki
perwakilan yang bekerja untuk mewakili kepentingan kapal, sehingga tidaklah mungkin jika
kapal dipelabuhan tanpa mempunyai agent yang dipercaya untuk mengurus kebutuhan kapal
dipelabuhan tersebut.
Pada kegiatan perkuliahan pada mata kuliah business keagenan, taruna/taruni akan banyak
membahas dan mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan business
keagenan.
Dalam tiap modul kegiatan pembelajaran yang dibuat akan lebih banyak membahas pokok-
pokok mata kuliah sebagai berikut:
a. Dasar Hukum Pendirian Perusahaan Keagenan Kapal serta type dari Perusahaan
Keagenan kapal tersebut
b. Memahami Apa Yang Dimaksud General Agent, Sub Agent Dan Kantor Cabang
c. Mengerti Jenis-Jenis Shipping Agency
d. Alur kegiatan yang ada dari sejak kapal di Pelabuhan Muat sampai dengan Pelabuhan
Bongkar
e. Mengerti Hak Dan Kewajiban Sebagai Agent Dan Pendapatan-Pendapatan Yang
Nanti Akan Dihasilkan Dari Menjalankan Business Tersebut
f. Mengerti Apakah Yang Dimaksud Dengan Port Clearance
g. Memahami Instansi-Instansi Pemirintah Mana Saja Yang Terkait Dengan Penerbitan
Port Clearance
h. Memahami Jenis-Jenis Dokumen Kapal Dan Muatan Yang Diperlukan Untuk
Penerbitan Port Clearance
i. Memahami Prosedur Clearance Kapal Masuk Pelabuhan
j. Memahami Prosedur Clearance Kapal Keluar Pelabuhan
3
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
k. Taruna/i dapat mengerti Jenis Dokumen-Dokumen Yang Ada Pada Crew Kapal Dan
Kapal, Serta Bagaimana Proses Pengurusannya Serta Mengerti Tugas Dari Agent
Ketika Kapal Sedang Tambat Di Dermaga
l. Taruna/I bisa dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana menambah
pendapatan di Perusahaan Keagenan serta Strategi untuk menambah Pelanggann
MODUL I
Dari sekian banyak Moda Transportasi yang ada saat ini, salah satu Moda Transportasi yang
akhir-akhir ini berusaha lebih diprioritaskan serta dikembangkan secara simultan adalah
Moda Transportasi Laut . Karena Moda transportasi ini, saat dikembangkan hanya butuh
aturan yang mendukung serta support dari semua stake holder yang ada serta biaya yang
dibutuhkan untuk pengembangan Moda ini tidak besar dibandingkan Moda Transportasi
lainnya. Terutama karena geografis Negara kita adalah Negara Kepulauan sehingga
Angkutan Laut yang kuat akan bisa mempercepat pemerataan pembangunan
Untuk mendirikan sebuah badan usaha, umumnya akan diperlukan landasan hukum yang
seluruh persyaratannya harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, perusahaan keagenan di Indonesia selalu mengacu kepada aturan-aturan yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah baik melalui UU, Kepres, Permen ataupun peraturan
lainnya yang ditetapkan demi mendukung kegiatan keagenan kapal yang ada.
Dengan kondisi yang ada seperti tersebut, maka Pemerintah membuat aturan baru Perusahaan
Keagenan Kapal dimana Perusahaan yang terlibat dalam kegiatan tersebut tidak harus
memiliki Kapal.Pemerintah berusaha menyederhanakan perijinan sehingga yang bisa menjadi
pemilik Perusahaan Keagenan tidak hanya Perusahaan/ Perorangan yang memiliki modal
yang besar tetapi juga perorangan dengan modal yang tidak terlalu besar.
4
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Sebelum Kita membahas tentang aturan yang dibuat Pemerintah untuk kemudahan berusaha
bagi setiap warga Negara Indonesia, Kita akan lihat kembali aturan apa sajakah yang
digunakan untuk membuat Perusahaan Keagenan Kapal.
Dasar Hukum yang digunakan untuk Surat Ijin Perusahaan Keagenan kapal adalah sebagai
berikut :
Seperti biasa Aturan Umum yang yang ada di UU No.17 ini akan di diturunkan di dalam
Aturan yang lebih rendah ataupun dengan aturan yang lebih mengatur ke arah Teknis di
lapangan. Seperti PP No.20 tahun 2010 dan Permenhub No.93 tahun 2013
Dalam UU No.17 tahun 2008 Pemerintah banyak mengatur tentang Persyaratan yang harus
ada dan disiapkan untuk menjadi Perusahaan Keagenan. Dimana salah satunya adalah
mengatur tentang kewajiban untuk memiliki kapal sebagai persyaratan utama. Seperti bisa
dilihat pada Pasal
Pasal 29
(1) Untuk mendapatkan izin usaha angkutan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 ayat (1) badan usaha wajib memiliki kapal berbendera Indonesia dengan ukuran
sekurang-kurangnya GT 175 (seratus tujuhpuluh limaGross Tonnage).
5
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
(2) Orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha dapat melakukan
kerja sama dengan perusahaan angkutan laut asing atau badan hukum asing atau
warga negara asing dalam bentuk usaha patungan (joint venture) dengan membentuk
perusahaan angkutan laut yang memiliki kapal berbendera Indonesia sekurang
kurangnya 1 (satu) unit kapal dengan ukuran GT 5000 (lima ribu Gross Tonnage) dan
diawaki oleh awak berkewarganegaraan Indonesia.
Aturan tersebut diatas diturunkan di dalam PP No.20 tahun 2010 dan Permenhub No.93 tahun
2013.
Sehingga Perusahaan Keagenan kapal yang menggunakan UU.No.17 tahun 2008, PP No.20
tahun 2010 serta Permenhub No.93 tahun 2013 sebagai dasar Hukum pendirian
Perusahaannya akan mendapatkan Ijin Usaha Pelayaran yang kita kenal dengan SIUPAL
( Surat Ijin Usaha Perusahaan – Angkutan Laut ) dan untuk Asosiasi yang menaunginya
adalah INSA ( Indonesian National Shipowner Ascociation ). Sebenarnya harapan
pemerintah adalah dengan Perusahaan Keagenan Kapal yang memiliki kapal sendiri
Perusahaan tersebut akan berusaha dengan berbagai cara meningkatkan lingkup usaha yang
dimiliki dengan memiliki Agen di berbagai Lokasi di wilayah Republik Indonesia yang bisa
mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengurangi jumlah pengangguran di daerah dimana
lokasi perusahaan tersebut berada.
Karena bagaimanapun juga saat kapal mengunjungi suatu lokasi ataupun daerah, akan ada
kegiatan lain selain kegiatan keagenan seperti Kegiatan Bongkar Muat, Kegiatan pencatatan
muatan yang dimuat ataupun dibongkar, belum lagi Kegiatan ekonomi kecil yang ada
disekitar pelabuhan. Tetapi pada kenyataannya yang sering terjadi adalah, daerah dimana
perusahaan tersebut berada kapal perusahaan milik tersebut malah jarang mengunjungi
pelabuhan dimana kantor cabang perusahaan tersebut berada atau malah tidak pernah ada
lagi kunjungan kapal milik.
Menyikapi hal tersebut diatas, pemerintah akhirnya mengeluarkan aturan teknis yang bisa
mendukung adanya pemerataan ekonomi di daerah, sampai ke tempat terpencil.Masih dengan
UU No.17 tahun 2008 sebagai Dasar Hukum yang ada.
Usaha Keagenan Kapal adalah kegiatan usaha untuk mengurus kepentingan kapal
perusahaan angkutan laut asing dan atau kapal perusahaan angkutan laut nasiona1
6
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Dalam Permenhub ini Pemerintah membuka kesempatan kepada setiap Warga Negara yang
memiliki kemampuan dan kemauan untuk menyelenggarakan Kegiatan keagenan Kapal,
untuk membuat perusahaan yang berkecimpung langsung kegiatan Keagenan kapal
tersebut.Karena pemilik dari Perusahaan Keagenan kapal yang didirikan dengan dasar aturan
ini, tidak perlu memiliki Kapal sebagai syarat pendirian perusahaan tentunya dengan berbagai
macam persyaratan. Dalam BAB II tentang Pengusahaan Keagenan Kapal yaitu pada Bagian
Kesatu Pasal 2 tentang Kegiatan kapal sampai dengan BAB III tentang Pengusahaan
Keagenan Kapal terutama pada Pasal 9 dan 10. Aturan ini mendapatkan antusias dari
pengusaha muda dan daerah yang berkeinginan membuat perusahaan keagenan kapal.
Tetapi Permenhub No.11 tahun 2016 menurut sebagian dari calon pengusaha keagenan ada
beberapa hal yang kurang mendukung yaitu tercantum pada pasal 9 Ayat 4 yaitu :
(4) Modal Usaha sebagimana dimaksud pada ayat (3) huruf C berupa modal
dasar paling sedikit Rp 6.000.000.000 (enam milliar rupiah) dan modal disetor
paling sedikit Rp 1.500.000 (satu milliard lima ratus juta rupiah)
Menurut mereka aturan ini akan cukup memberatkan, karena akhirnya belum tentu mereka
memiliki dana yang cukup, untuk mulai usaha dan Biaya kegiatan Operasional.
Seiring dengan desakan yang ada, Maka kembali Pemerintah berusaha mengakomodir
permintaan dari stake holder yang ada sehingga keluarlah Permenhub No.24 Tahun 2017
yang mengatur tentang ;
7
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
PM yang ada hanya terdiri 2 pasal dimana dimana tercantum dalam Pasal 1 ayat 3
menyebutkan bahwa aturan Modal Dasar yang diatur dalam PM No.11 Tahun 2016 sudah
dihilangkan sebagai berikut ;
3. Ketentuan pasal 9 ayat (3) huruf b dan huruf c dan Pasal 9 ayat(4) Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan
Pengusahaan Keagenan Kapal (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016
Nomor 92) ;
Dengan aturan yang ada diatas membuka peluang yang besar bagi setiap Warga Negara
Indonesia untuk membuka peluang untuk membuka Perusahaan Keagenan yang bisa
menangani Kapal-Kapal Asing ataupun Kapal Indonesia yang berkunjung ke salah satu
pelabuhan.
Perusahaan Keagenan Kapal yang didirikan dengan menggunakan PM No.11 tahun 2016
Ijin yang diberikan adalah SIUP-KK ( Surat Ijin Usaha Perusahaan – Keagenan Kapal )
dimana asosiasi yang menaunginya adalah ISAA ( Indonesian Ship Agency Ascociation )
PM No.11 tahun 2016 serta PM.No.24 tahun 2017, saat ini sudah diperkuat dan direvisi
kembali dengan PM No.65 tahun 2019.
TENTANG
8
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Beberapa jenis perusahaan keagenan yang umum bentuknya adalah sebagai berikut
2. Sub Agent, adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh general agent untuk melayani
kebutuhan tertentu kapal dipelabuhan tertentu.
Di dalam PM N0.65 tahun 2019 juga diatur bagaimana untuk pembuatan Perusahaan
Keagenan Kapal dengan menggunakan SIUP-KK serta penekanan pada siapa yang berhak
untuk membuat Perusahaan Keagenan Kapal Tersebut.
Agen Umum adalah Perusahaan angkutan laut nasional atau perusahaan nasional
yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, ditunjuk oleh
perusahaan angkutan laut asing untuk mengurus kepentingan kapalnya selama berada
di Indonesia
Sehingga disini Pemerintah memastikan bahwa dalam Penggunaan SIUP-KK hanya WNI
yang bisa mendirikan Perusahaan Keagenan, tidak seperti SIUPAL dimana pemerintah masih
memberikan ruang untuk adanya Penanaman Modal Asing ataupun Joint Venture. Dimana
hal tersebut diatas ditekankan kembali pada Pasal 8 Ayat (1), (2) dan (3)
Pasal 8
(1) Kegiatan Keagenan Umum Kapal Laut Angkutan Asing sebagaimana dimaksud
dalam pasal 7 huruf a dilaksanakan oleg Agen Umum
(2) Agen Umum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) terdiri atas :
9
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
(3) Perusahaan Angkutan Laut Asing yang melakukan kegiatan laut ked an dari
Pelabuhan atauTerminal Khusus yang terbuka bagi perdagangan luar negeri
harus menunjuk Agen Umum sebagimana dimaksud pada ayat (2)
Aturan yang ada memberikan Angin Segar kepada Pelaku Bisnis Keagenan kapal sehingga
mereka tidak harus bersaing dengan Perusahaan Keagenan kapal bahwa mereka mendapatkan
perhatian dari Pemerintah.
Kegiatan pembelajaran.
Diskusi Kelompok I-II dimana masing-masing kelompok terdiri dari 2-3 Orang ,dengan
tugas:
MODUL II
Pengusahaan dan Penyelenggaraan Keagenan kapal Perusahaan telah mendapatkan porsi dari
berbagai peraturan dan kebijaksanaan yang dbuat oleh Pemerintah.Karena pemerintah ingin
mendorong iklam usaha yang mampu bersaing diberbagai sector terutama dibidang
kemaritiman dari Kita juga menyadari bahwa 2/3 dari luas Indonesia adalah Lautan.
Seperti yang ada di dalam UU No.17 tahun 2008 tentang UU Pelayaran serta PM No.65 tahun 2019
dimana ada kesepakatan tentang Jenis Perusahaan Keagenan untuk menindak aturan yang telah ada.
Definisi di bawah ini mungkin dapat memperjelas kenapa dibutuhkan Pengertian dibawah ini bisa
mewakili mengapa dibutuhkan Perwakilan ataupun Keagenan :
Apabila suatu kapal berlabuh / bersandar di suatu pelabuhan untuk melakukan kegiatan
Bongkar/Muat ataupun Hal – hal lain maka kapal tersebut memerlukan bantuan
pelayanan ataupun mempunyai berbagai keperluan yang harus dipenuhi.
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ada tersebut Perusahaan Pelayaran yang
tidak mempunyai cabang disuatu pelabuhan akan menunjuk perusahaan pelayaran lain
yang berada di pelabuhan tersebut sebagai Perwakilan atau Agen
10
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
“Hubungan yang berkekuatan hukum yang terjadi bilamana Dua Belah Pihak bersepakat
membuat perjanjian”
Dimana salah satu pihak dinamakan agen (Agent) setuju untuk mewakili pihak lainnya
yang dinamakan pemilik (Principal/Owner) dengan syarat bahwa pemilik tetap
mempunyai Hak untuk mengawasi agennya mengenai kewenangan yang dipercayakan
kepadanya dalam menangani semua kegiatan
Sehingga Owner / Principal harus memanfaatkan secara maksimal fungsi dari perwakilan
/Agen yang telah mereka tunjuk. Dimana Penunjukan tersebut atas dasar Hubungan
Profesionalitas Secara umum pengurusan Keagenan kapal di Pelabuhan bisa kita liat dalam
diagram di bawah ini
Sehingga di dalam Dunia pelayaran ini secara umum, dikenal 3 jenis Perusahaan Keagenan :
11
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Adalah suatu perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh General Agent untuk melayani
kebutuhan kapal di suatu pelabuhan. Sub agen ini sebenarnya berfungsi sebagai wakil atau
agen dari general agent.Sebagai contoh adalah PT. Container Maritime Activities menunjuk
PT. Bahtera Adhiguna di Cilacap, karena PT. CMA tidak memiliki kantor di pelabuhan
tersebut.
3) Kantor Cabang
Adalah cabang dari General Agent di suatu pelabuhan tertentu atau bisa dikatakan adalah
perusahaan cabang dari suatu General Agent.
Sebagai contoh : PT. CMA menunjuk kantor cabang PT. CMA yang ada di Surabaya untuk
menangani ataupun mengurus kebutuhan Kapal-Kapal yang akan sandar di pelabuhan Tg
Perak/ Surabaya
Untuk lebih jelas, bagaimana hubungan antara General Agent, Sub Agent dan Kantor Cabang
bisa dilihat pada bagan di bawah ini :
( CMA-CGM )
General Agent
( PT.CMA )
Kantor Cabang
Sub Agent
PT. CMA Cabang Surabaya
PT.Bahtera Adhiguna Cab
Panjang
Sub Agent
12
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Kita telah melihat bagaimana peran Keagenan saat menjadi perwakilan, mungkin kita perlu melihat
Struktur Organisasi sederhana Perusahaan Keagenan umum yang ada :
Beberapa Perusahaan Pelayaran / Angkutan Laut akan membedakan fungsi dan tanggung
jawab karyawannya dalam beberapa bagian. Dalam Struktur Organisasi yang saat Kita akan
pelajari adalah Perusahaan Angkutan Laut yang membagi dalam 4 bagian utama yang
Dokumentasi.), Dalam hal ini Kita berbicara tentang Perusahaan Angkutan laut yang
mengalihkan tanggung jawab untuk armada kepada perusahaan lain. Untuk mengetahui lebih
detail tentang fungsi dan peranan masing-masing Department akan kita bahas dibawah ini :
A.Bagian Operasional
Pada beberapa Perusahaan Pelayaraan . Divisi Operasional akan membawahi sub Divisi
Operasional serta Traffic serta sub Divisi Logistik. Hal ini biasanya dilakukan supaya
13
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
koordinasi antara kegiatan operasional kapal dan stock container dapat termonitor dengan
Untuk sub divisi Operasional akan bertanggung jawab langsung akan kelancaran pelayanan
kapal. Seperti pengurusan kapal sandar, permintaan pengurusan crew ataupun air tawar.
Laut/Sungai maka Sub Div Ops akan menyiapkan 1 org personil yang stand by dimana kapal
yang datang tidak bisa sandar di dermaga, maka biasanya akan disiapkan seorang Agen on
Board untuk memonitor kegiatan yang dilakukan. Begitu juga saat diperlukan untuk
memonitor kegiatan pergerakan booking dari pihak Marketing, biasanya disiapkan yang
disebut sebagai bagian Traffic. Bagian ini akan memonitor jumlah booking untuk kapal, per
tujuan, per type dan jenis muatan/container yang akan dimuat. Sehingga memudahkan bagian
Operasional di lapangan untuk membuat stowage plan / rencana muat berdasarkan kondisi
yang mendekati yang ada. Bagian Traffic juga memiliki peranan untuk memastikan bahwa
barang yang akan dikirim sudah melalui jalur tepat, rute tercepat berdasarkan transit time
Sedangkan untuk sub divisi logistik, tugas utamanya adalah menyiapkan unit / container
berdasarkan type dan jenis peti kemas yang dibutuhkan berdasarkan data booking yang di
dapat dari Divisi Marketing. Berdasarkan data booking yang ada maka pihak logistik akan
menyiapkan unit yang dibutuhkan dan Depo tempat pengambilan unit tersebut. Jika dirasakan
bahwa unit yang dimiliki tidak mencukupi untuk menutupi semua booking yang ada, maka
pihak logistik akan mengambil unit dari tempat terdekat ataupun menyewa/leasing dari
B.Bagian Marketing
14
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Ujung tombak dari sebuah perusahaan pelayaran ataupun perusahaan jasa adalah Marketing/
tenaga pemasaran. Karena sebanyak apapun ruang muatan yang kita siapkan akan menjadi
sia-sia saat muatan tidak seperti yang kita rencanakan. Selain dari Marketing itu sendiri,
Divisi ini akan ada sub divisi Customer Service dan sub divisi Marketing dan Inside Sales.
Customer Service, sub divisi adalah pihak yang akan terus berkoordinasi dengan
shipper/pemilik barang saat Shipping Instruction/ Perintah pengapalan (S/I) diterima oleh
Perusahaan. Customer Service akan memastikan untuk tujuan dari muatan, type dan jenis
container yang akan digunakan, kapal yang akan digunakan,harga/frieght yang harus dibayar
berserta dengan rinciannya. Mereka juga akan ikut membantu koordinasi dengan Divisi
Operasional khususnya bagian Logistik untuk ketersediaan unit yang akan digunakan.
Customer Service adalah Pihak yang langsung berhubungan langsung dengan Pihak pemilik
barang selama barang yang akan dimuat belum termuat ataupun sampai di tempat tujuan.
Inside Sales, atau dalam hal ini kita bisa sebutkan adalah Marketing yang bertugas di dalam
kantor. Inside sales memiliki tugas yang merupakan gabungan antara Marketing dan
Customer Service. Dalam hal berhubungan dengan pihak Pemilik barang, Inside Sales berhak
memberikan penawaran harga sesuai permintaan harga dari shipper.Mereka pun juga
memiliki tugas untuk memonitor muatan sampai dengan tiba di pelabuhan muat.
C.Bagian Dokumentasi
Bagian Dokumentasi adalah Pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan pembuatan
Bill of Lading kepada pihak Pemilik barang ataupun dalam hal ini di wakili oleh EMKL
ataupun Freight Forwarder. Mereka bertanggung jawab bahwa Bill of Lading(B/L) yang
dimuat sudah sesuai dengan yang diminta oleh pihak pemilik barang. Bagian Dokumentasi
akan memastikan B/L yang ada sesuai dengan S/I yang dikirimkan oleh pemiliki barang
15
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
terutama juga tentang cara pembayaran barang yang akan dikirimkan. Cara pembayaran yang
Bagian Dokumen biasanya dibagi dalam dua sub Divisi, yaitu Dokumen Export dan
Dokumen Import. Untuk hal Dokumen Import terutama saat pembuatan P/U atau
Pemberitahuan Umum kepada Pihak Bea Cukai sebagai dasar pengeluaran barang oleh Pihak
Bagian Dokumen baik Export ataupun Import harus benar-benar memeriksa detail isi
Dokumen yang ada untuk memastikan semua data yang adadi dalam B/L ataupun nanti saat
menjadi Manifest sudah sesuai dengan aturan dan permintaan dari Pihak Pemilik barang.
D.Bagian Keuangan
Dalam bagian keuangan akan dibagi dalam Sub bagian Accountant/Akuntan dan sub bagian
Jika Finance tugas utamanya adalah menerima setiap pembayaran dari pihak pemilik barang
dalam hal ini Exportir ataupun Importir untuk setiap muatan yang akan dimuat ataupun
diterima. Dasar dari perhitungan pembayaran tersebut diterima dari sub bag Accountant.
Pihak Accountant akan memeriksa data pembayaran tersebut dibandingkan dengan Aturan
freight yang ada. Jika terjadi perbedaan maka pihak accountant akan melakukan cross check
dengan Bagian Marketing sebagai Pihak yang menentukan harga Freight atas muatan.
Kegiatan pembelajaran.
Tugas Mandiri, carilah Perusahaan Keagenan Umum yang telah ditunjuk oleh
Principal/Owner diluar Negeri untuk mengurus Kegiatan Keagenan dimana Keagenan
Umum tersebut juga mempunyai kantor cabang dan juga menunjuk Sub agent
16
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
MODUL III
Dari pembagian Perusahaan Keagenan yang ada, terkadang Owner tidak hanya menunjuk 1
Agen untuk bertanggung jawab atas semua Kegiatan yang dilakukan.Hal ini dilakukan karena
tujuan efektivitas ataupun berdasarkan kemampuan dari masing-masing perusahaan yang ada.
Beberapa bidang yang biasa nya dibagi-bagi untuk Kegiatan Keagenan Kapal adalah sebagai
berikut :
Arkho bisa menghandle kapal yang ada di Ciwandan, tetapi untuk Kapal yang ada di
Tg Perak PT.Arkho menunjuk Perusahaan Keagenan lain dalam hal ini.PT Maritel
sebagai Sub Agent karena tidak memliki Kantor Cabang di Pelabuhan tersebut
17
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Contoh : PT.Spedag ditunjuk oleh Perusahaan yang ada diluar negeri untuk menjadi
Crewing Agent dari Crew yang akan bekerja di Kapal yang di operasikan perusahaan
tersebut.
Sebagai Seorang Agen, Perusahaan Keagenan pun juga harus memastikan kepada Pihak
Owner/Principal untuk muatan yang akan dibongkar tersebut apakah Perjanjian yang
mengikutinya, Karena belum tentu muatan yang ada harus di bongkar semua atau muatan
tersebut Biaya menjadi tanggungan Owner. Beberapa Term Shipment yang ada adalah
sebagai berikut :
• LIFO ( LINER IN FREE OUT ) : carrier bertanggung jawab untuk memuat barang
dari yard pelabuhan muat dan mengirimkan barang sampai pelabuhan bongkar tetapi
tidak menanggung biaya bongkar
• FREE ON BOARD : penjual hanya bertanggung jawab saat barang diterima di kapal
sedangkan untuk biaya ongkos angkut, serta biaya lainnya termasuk biaya
pembongkaran akan menjadi tanggung jawab pihak pembeli ataupun pengangkut.
18
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
MODUL IV
Agen sebagai wakil dari Pemilik Kapal, sebelum kapal tiba di Pelabuhan (muat/bongkar) harus
mendapatkan informasi yang lengkap dari pihak Pemilik Kapal tentang kegiatan yang akan dilakukan
oleh Kapal tersebut. Sehingga dapat di lakukan persiapan-persiapan sebelum Kapal tiba. Persiapan
yang dilakukan pada saat Kapal tiba untuk Kegiatan Muat ataupun Bongkar serupa tetapi tidak sama.
Mengapa kita katakan serupa tetapi tidak sama karena, bagaimanapun juga urutan-urutan dalam
kegiatan yang dilakukan akan berbeda.
Sebagai contoh, Jika Kapal akan melakukan pemuatan walaupun bukan tugas utama tetapi pihak
Agen akan diminta oleh pihak Pemilik Kapal / Menunjuk Perusahaan sebagai Agen untuk memastikan
apakah Muatan sudah siap ? berapa persen kesiapan muatan tersebut ? Dengan Metode apa akan
dimuat ?
Berbeda jika Kapal tiba untuk melakukan kegiatan pembongkaran, Saat kapal akan melakukan
Pembongkaran Pihak pemilik Barang yang akan menghubungi Pihak Agen untuk memastikan rencana
kapal tiba dan biasanya Pihak Pemilik Barang yang akan lebih pro aktif untuk melakukan komunikasi
terkait kedatangan Kapal. Pemilik Barang akan lebih pro aktif karena biasanya barang-barang yang
dibawa dibutuhkan dalam proses produksi dan pemilik barang khawatir jika barang terlambat
dilakukan pembongkaran maka akan timbul denda keterlambatan yang disebut dengan Demmurage.
Secara umum proses alur kegiatan di Pelabuhan Muat / Bongkar adalah sebagai berikut :
OWNER
KAPAL
AGEN
PBM
SHIPPER
Jika kapal melakukan kegiatan Muat, Maka sejak Kapal menginformasikan kedatangannya di
Pelabuhan selanjutnya. Pihak owner yang sudah menunjuk Pihak keagenan
akan menyerahkan monitoring seluruh proses kegiatan dari sejak Kapal tiba
sampai muat kepada Pihak Agen. Walaupun kegiatan tersebut bukan tugas
utama dari Agen melainkan tugas PBM/Shipper tetapi karena Pihak Agen
19
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
OWNER
KAPAL
AGEN
PBM
Consignee
MODUL V
Sebagai perwakilan dari Principal/Owner, Agen memiliki Tugas ataupun Kewajiban baik
yang berlaku secara umum ataupun yang berlaku secara khusus. Dalam PM No.11 tahun
2016 dan di dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang ada tugas dari Agen adalah
sebagai berikut :
Bagian Kesatu
Pasal 2 :
Kegiatan keagenan kapal merupakan pelayanan jasa yang dilakukan untuk mewakili
perusahaan angkutan laut asing dan/atau perusahaan angkutan laut nasional dalam rangka
mengurus kepentingan kapal perusahaan angkutan laut asing dan atau kapal perusahaan
angkutan laut nasional selama berada di Indonesia.
Pasal 3 :
20
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
a. pelaporan secara tertulis rencana dan realisasi kedatangan dan keberangkatan kapal yang
diageninya kepada Direktur Jenderal;
b. penyerahan dokumen kapal kepada Syahbandar Utama, Otoritas Pelabuhan Utama, Kantor
Pelabuhan Batam, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, atau Unit Penyelenggara
Pelabuhan setempat serta instansi pemerintah terkait lainnya;
e. penyelesaian dokumen kapal yang habis masa berlakunya atas beban pemilik kapal;
h. penerbitan konosemen (bill of lading) untuk dan atas nama pemilik kapal
j. penyelesaian pengisian bunker bahan bakar minyak, air tawar, dan provision sesuai
permintaan kapal;
Sehingga begitu banyak detail dari tanggung jawab Agen saat mengurus Kapal dari Owner/
Principal yang telah menunjuk kita sebagai Agen.
Secara Khusus tugas dari Agen adalah sebagai Wakil Owner/ Pemilik kapal atas seluruh
Kewajiban dan Tanggung
21
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Saat kapal akan tiba di Pelabuhan, Owner akan menghubungi Agen untuk meminta
Penawaran Keagenan dan meminta informasi-informasi yang terkait dengan Pelabuhan yang
akan dikunjungi ataupun hal-hal khusus yang perlu diketahui selama kapal akan melakukan
kegiatan.
b.Koordinasi Keuangan
Adalah tugas untuk mencatat dan mengumpulkan semua pengeluaran kapal selama berada di
pelabuhan. Karena tagihan dari Pelabuhan sering terlambat sehingga Bagian Dirsbursment
bertugas menyelesaikan tagihan yang belum diselesaikan. Sehingga biasanya Agent akan
memerlukan Cash Advance dalam jumlah yang besar.
Untuk pelaksanaan Kegiatan tertentu atau di pelabuhan tertentu, General Agent tidak
melakukannya sendiri. Mereka bisa menunjuk Kantor Cabang ataupun Sub Agent
Jika berbicara tentang kewajiban tentu kita juga akan berbicara tentang yang namanya hak,
Hak dari Pihak Keagenan adalah :
• Menerima Cash Advance atas PDA yang telah diajukan dari Principal /Agen Umum/
Kantor Pusat
• Menerima pembayaran dari Pihak Owner/Principal atas jasa keagenan yang diberikan
22
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Dari Kegiatan Keagenan yang dilakukan, pendapatan yang bisa di dapat adalah :
Jika General Agen / Agent adalah Perusahaan yang cukup besar dan berorientasi One
Stop Service bisa mendapatkan penghasilan dari :
MODUL VI
Pemilik kapal atau dalam hal ini sering disebut Principal/Owner juga memiliki kegiatan yang
dilakukan oleh Agen di pelabuhan saat kapal akan / sedang melakukan kegiatan.
1. Menunjuk General Agent dan atau menunjuk Sub Agent untuk Pelabuhan tertentu ataupun
kegiatan tertentu
2. Menunjuk PBM ataupun Perusahaan lain untuk kegiatan-kegiatan lain selama kapal
melakukan kegiatan-kegiatan di Pelabuhan
23
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
5.Membayar Biaya Agent Fee atas Kapal yang sudah ditangani oleh Pihak Agen
6.Membayar biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Pihak agen untuk Kegiatan ataupun
Pengurusan yang telah disetujui oleh Pihak Owner
1.Mendapatkan penawaran biaya Keagenan dari Agen di Pelabuhan yang akan di kunjungi
3. Mendapatkan updated rencana sandar, progress kegiatan Bongkar/Muat dari Agen yang
ditunjuk
MODULVIII
UTS
MODUL IX – X
Setiap kapal yang datang di Pelabuhan baik untuk kegiatan muat ataupun kegiatan bongkar
akan menyerahkan Dokumen Kapal, Dokumen Muat kepada instansi terkait ataupun
Dokumen Pendukung untuk kelancaran kegiatan tersebut. Kita akan mulai dari Dokumen
ataupun Sertifikat dari Kapal yang akan di serahkan kepada instansi-instansi yang terkait :
24
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Sertifikat yang memastikan bahwa kapal telah dilengkapi Dokumen untuk memastikan secara
Konstruksi,secara Perlengkapan dan Alat Komunikasi telah diperiksa dengna seksama dan
Sertifikat tetap berlaku untuk memastikan Kapal telah dalam kondisi Laik Laut. Safety
Certificate adsatu dari Sertifikat kapal yang akan diserahkan kepada Pihak KSOP sebagai
syarat Clearence in
Sertifikat ini menjelaskan di pelabuhan mana/ Negara mana Kapal tersebut di daftarkan
Sertifikat ini menjelaskan tentang Bobot Bersih, Bobot Kotor dari Kapal yang ada dan berapa
daya angkut dari Kapal tersebut
4. Safe Manning
Sertifikat ini menjelaskan susunan perwira beserta Ijazah yang ada. Dalam Sertifikat ini juga
menjelaskan minimal perwira yang ada di kapal untuk memastikan keselamatan di dalam
pelayaran. Tercantum juga maksimal crew yang boleh ada dikapal untuk menghindari
adanya kelebihan crew yang ada sehingga tidak sesuai dengan kelengkapan alat keselamatan
yang ada di kapal.
Sertifikat ini menjelaskan bahwa kapal yang ada sudah mendukung program pencegahan
pencemaran selama Kapal berada di pelabuhan, Selama berlabuh ataupun selama Kapal di
dalam masa pelayaran. Pencemaran yang mungkin diakibatkan oleh Polusi Minyak, Udara
ataupun Air. Sebelumnya Sertifikat yang ada adalah IOPP, IAPP.
Sertifikat ini menjelaskan riwayat kapal pada saat awal kapal dibangun.Dimana Sertifikatnya
adalah Sertifikat Class,Sertifikat Hull and Machinery dan Sertifikat Load Line
25
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Sertfikat ini menjelaskan berapa alat pemadam kebakaran yang harus ada dan dimana posisi
alat pemadam itu harus ada.
Dokumen-dokumen yang diatas adalah Dokumen yang ada dikapal dan harus diserahkan
kepada Pihak KSOP.
Untuk Instansi instansi lain ada juga beberapa Dokumen kapal yang akan diserahkan
terutama yang menyangkut tentang Crew yang ada di kapal di antaranya adalah :
a.Passport
Identitas dari Crew yang ada diatas kapal terutama jika kapal adalah berbendera Asing,
Warga Negara Asing ataupun Kapal Indonesia yang baru tiba / keluar dari Wilayah
Indonesia. Dokumen ini akan diserahkan kepada Pihak Immigrasi
b. Buku Kesehatan / Green Book : Buku yang berada di Kapal dimana sebagai alat
Koordinasi antar Kantor kesehatan Pelabuhan
c. Sertifikat P3K adalah Dokumen Kesehatan untuk pemeriksaan Obat-obatan dan Alat-alat
Kesehatan yang ada di Kapal
d. Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC) adalah Dokumen kesehatan yang
diberikan kepada alat angkut kapal yang setelah dilakukan pemeriksaan kapal tim Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Buku Sijil adalah Buku yang berisi daftar tentang naik/turun crew kapal setelah Crew
menyelesaikan PKL
Buku Pelaut adalah Buku yang berisi tentang perjalanan karir dari pelaut pemilik buku
tersebut mulai dari awal sampai saat kondisi terakhir
Dokumen Muatan
26
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Ada bebarapa dokumen muatan yang sangat penting sebagai tanda kepemilikan barang
ataupun sebagai bukti adanya legalitas saat barang tersebut dimuat ataupun dibongkar.
Beberapa dokumen diantaranya adalah :
b) Manifest
Yang dimaksud dalam Manifest (FAL Convention 1965) adalah Dokumen yang berisi
semua informasi yang berkaitan dengan barang-barang niaga (cargo) yang yang
diangkut oleh saran pengangkut (kapal) pada saat kedatangan ataupun
keberangkatan. Dokumen Manifest secara umum dikelompokan dalam :
1.Inward Manifest adalah Dokumen manifest yang wajib diserahkan pada saat
kedatangan sarana pengangkut di suatu pelabuhan yang berisi daftar muatan cargo alat
angkut tersebut pada saat datang di suatu pelabuhan
2. Cargo Manifest adalah Dokumen manifest selama sarana pengangkut tersebut dalam
perjalanan berangkat dan menuju suatu pelabuhan, yang berisi daftar muatan cargo alat
angkut tersebut melakukan perjalanan dan membawa barang-barang tersebut
3. Outward Manifest adalah Dokumen Manifest yang wajib diserahkan pada saat
keberangkatan sarana pengangkut dari suatu pelabuhan yang berisi dari daftar muatan
cargo alat angkut tersebut pada saat berangkat dari suatu pelabuhan untuk menuju
pelabuhan selanjutnya.
27
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Kita juga akan mengenal yang disebut dengan Freight Manifest yaitu Shipping Document
that lists allfreight or cargo items for a specific voyage.The manifest required by Customs
Agent when checking International Shipment.
Bill of Lading berfokus kepada kepemilikan barang dan sebagai Legalitas untuk
Kontrak Pengangkutan
Sedangkan untuk Manifest berfokus pada Detail cargo yang akan diangkut
( Jumlah,Berat, Ukuran, Packing )
3) Sertifikat Keterangan Asal (SKA) / Certificate of Origin ( COO )
Semua barang yang berasal dari LN / Luar Daerah Pelabuhan ( terutama untuk
beberapa komiditi) saat tiba di pelabuhan tujuan (bongkar) harus menyertakan
SKAB/COO sebagai data. Sehingga dokumen tersebut bisa di sebut
Contohnya adalah :
28
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen
pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki
suatu wilayah Negara tertentu
Contohnya :
Untuk barang-barang tertentu selain dari 3 Document diatas masih ada Document-Document
lain yang dibutuhkan sebagai Dokumen Pendukung Muatan seperti :
Document ini biasanya digunakan untuk cargo yang memiliki rentang harga yang berbeda
untuk barang sejenis tetapi memiliki kualifikasi berbeda. Document ini juga digunakan untuk
memastikan bahwa Produk ataupun barang yang tiba sudah sesuai dengan Spesifikasi yang di
minta. Walaupun saat barang tiba tidak bisa langsung dipastikan bahwa barang tersebut
sesuai dengan Sertifikat yang dikeluarkan. Biasanya Pihak penerima akan memastikan lebih
29
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Document ini sebenarnya mirip seperti Draft Survey, tetapi jika Draft Survey adalah
Document yang digunkan secara internal antara Pihak Kapal dan Surveyor. Tetapi untuk
Certificate of Weight biasanya di keluarkan Otoritas Pabean Negara Pengajar / Otoritas
tertentu yang mensertifikasi berat kotor yang benar dari barang yang dikirim.
3. Delivery Order
Delivery Order adalah sebuah dokumen yang berperan sebagai surat perintah penyerahan
barang yang telah dipesan dengan kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli yang
ditujukan kepada bagian gudang sebuah perusahaan. Sehingga Delivery Order dapat juga
disebut Bukti Tanda Terima Barang. Dalam kondisi shipment menggunakan Container, D/O
akan digunakan sebagai bukti pengambilan Container di Depo oleh Shipper ataupun
Perwakilan Shipper. Saat barang tiba di Pelabuhan tujuan, D/O adalah Dokumen yang
diterima oleh Consignee/penerima barang saat menukarkan B/L nya di Perusahaan
Pelayaran/Agen untuk pengurusan pengambilan Container di Terminal Peti Kemas.
Biasanya di dalam SOF juga akan di sebutkan jika ada barang – barang yang over landed
( seharusnya dibongkar di pelabuhan sebelumnya tetapi terbawa sampai pelabuhan berikutnya
ataupun barang-barang yang short landed (barang yg dibongkar di pelabuhan sebelumnya,
padahal seharusnya di bongkar di pelabuhan berikutnya ). Di dalam SOF juga akan
dicantumkan juga hal-hal yang bersifat gangguan operasional seperti tidak adanya kegiatan
karena gangguan cuaca, kerusakan alat,dan lain sebagainya. Karena Kegiatan
pembongkara/pemuatan sudah ada batas waktunya. Jika melebihi waktu yang telah
ditetapkan maka aka nada penalty ( Demmurage )
MODUL XI
30
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Dalam Kegiatan Clearence in / Clearence Out akan ada Instansi-instansi yang terkait dalam
pengurusan Dokumen / Sertifikat kapal termasuk Dokumen crew kapal. Intansi yang terlibat
dalam kegiatan diatas bisa kita lihat dalam Diagram dibawah ini :
Kita akan jelaskan satu persatu apa fungsi dari instansi tersebut diatas
1. KSOP ( Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan )
Adalah InstansiPemerintah yang bernaung dibawah kementerian Perhubungan Cq Direktorat
Jenderal Perhubungan laut.
Dasar Hukum Pendirian KSOP adalah Permenhub No PM 34/2012 tentang Organisasi Tata
Kerja Kesyahbandaran Utama menjadi dasar hukum untuk membubarkan Kantor Syahbandar
sekaligus membentuk 4 Kantor Kesyahbandaran Utama masing masing di Belawan, Tanjung
Kantor Otoritas Pelabuhan dibubarkan dan dibentuk kantor baru dengan nama Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Dasar hukum pembentukan KSOP yaitu
31
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Kelas II, 16 Kantor KSOP Kelas III , 16 Kantor KSOP Kelas IV dan 40 Kantor KSOP Kelas
V
Seiring dengan rencana Pemerintah dalam hal ini Departemen Perhubungan Cq Direktorat
Perhubungan Laut untuk memberikan pelayanan Prima dan Efisiensi dalam pelayanan
terhadap Perusahaan Keagenan maka Pemerintah mengeluarkan Permenhub PM No.PM 76
tahun 2018 tentang perampingan KSOP yang yang berada di wilayah Indonesia sehingga
setelah PM No.76 tahun 2018 jumlah kantor KSOP yang ada di Indonesia adalah sebagai
berikut : 4 Kantor KSOP Kelas Utama, 9 Kantor KSOP Kelas I , 17 kantor KSOP Kelas II,
16 Kantor KSOP Kelas III dan 48 Kantor KSOP Kelas IV
32
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Sesuai dengan KM 26/1998, Dinas Karantina disatukan dengan Dinas Kesehatan. Adapun
tugas Dinas Karatina dipelabuhan adalah sebagai berikut :
33
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Dasar Hukum yang saat ini digunakan dalam aturan Karantina adalah UU No. 21 tahun 2019
sebagai pengganti UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Dalam UU No.21 tahun 2019 Fungsi Utama dari karantina adalah :
Institusi karantina ( hewan maupun tumbuhan ) dibentuk dengan tujuan mencegah agar hama
dan penyakit hewan “asing” dari luar negeri tidak menulari ke dalam negeri serta mencegah
penularannya antar wilayah di dalam negeri.
Sehingga Instansi karantina adalah Instansi yang pertama akan dating ke kapal (sarana
angkut) untuk memastikan bahwa semua hal yang ada di dalam sarana angkut (muatan serta
crew) tersebut tidak membawa hal-hal yang akan membawa dampak negative
C. CUSTOMS ( Dirjen Bea dan Cukai ) adalah Instansi Pemerintah yang berada di bawah
naungan Kementerian Keuangan
Pada awalnya kepabeanan atau biasa di sebut Bea Cukai menggunakan Undang-undang No.
10/ tahun 1995 tentang kepabeanan, Dimana Direktorat Bea dan Cukai di pelabuhan memiliki
tugas khusus :
1) Mengadakan pemeriksaan terhadap keluar/masuknya barang di daerah Bea dan Cukai
2) Pemeriksaan terhadap barang-barang muatan maupun di gudang
3) Menetapkan besarnya bea masuk sesuai tarif untuk jenis barang berdasarkan tarif yang
ditetapkan oleh pemerintah
4) Mengawal barang yang belum terkean bea masuk dari pelabuhan dari pelabuhan ke
enterport atau sebaliknya
5) Mengawal barang dari kawasan pedalaman yang dinyatakan daerah bea cukai ke
pelabuhan atau sebaliknya
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman Dasar hukum keberadaan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2006 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai.
Sampai sekarang banyak yang masih tidak mengerti apa perbedaan antara Bea dengan Cukai,
tetapi karena saat ini bedara dalam instansi yang sama akhirnya banyak pihak yang berpikir
adalah sesuatu yang sama hanya berbeda istilah.
34
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Pengertian
Lembaga Bea cukai ini bukan sebuah istilah yang memiliki satu pengertian, melainkan dua
istilah yang juga memiliki pengertian yang berbeda. Bea sendiri merupakan suatu tindakan
pungutuan dari pemerintah terhadap barang ekspor atau impor, sedangkan cukai adalah
pungutan negara kepada suatu barang yang memiliki sifat atau karakteristik yang sudah
ditetapkan dalam Undang-Undang Cukai.
Jadi, bila bea cukai digabungkan memiliki pengertian suatu tindakan pungutan
pemerintah terhadap barang ekspor dan impor serta suatu barang yang
memiliki karakteristik khusus
Hampir semua Negara memiliki bea cukai, bahkan sejak berdirinya negara pasti langsung
dibuat lembaga ini. Bea cukai merupakan perangkat negara “konvensional” seperti halnya
kepolisian, kejaksaan pengadilan ataupun angkatan bersenjata.
Di saat Indonesia telah mendapatkan kemerdekaannya, bea cukai ini dibentuk kembali pada
Oktober 1946 dengan sebutan Pejabatan Bea dan Cukai. Selain itu, tugasnya pun kembali
berubah seperti awal yang melakukan pungutan bea dan cukai.
Mulai dari situ, lembaga bea cukai tersebut mengalami dua kali perubahan. Pada 1948
disebut dengan nama Jawatan Bea dan Cukai. Setelah tahun 1965 hingga saat ini, diubah
namanya menjadi menjadi Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai).
Berdasarkan PMK No. 112 /PMK.04/2018 yang adalah perubahan dari PMK
No.183/PMK.04/2016 tentang ketentuan Impor barang kiriman
35
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
D. Immigrasi adalah Instansi pemerintah yang bernaung Kementerian Hukum dan HAM
yang bertugas untuk mengawasi Lalu Lintas Orang yang keluar / masuk ke dalam wilayah
Republik Indonesia. Tugas Immigrasi menurut aturan yang ada :
2. Memeriksa penumpang dan awak kapal dalam hal penumpang asing yang hendak masuk
atau keluar daerah hukum Indonesia
E. IPC (Indonesian Port Corp ) dan JAI ( Jasa Armada Indonesia ) adalah Instansi di bawah
Kementerian BUMN yang awalnya adalah PELINDO dengan status PERUM berdasarkan PP
No.15 tahun 1985 dengan panduan Kementerian Perhubungan. Berdasarkan PP No.57 tahun
1991 Perum PELINDO berubah menjadi PT.PELINDO. Dimana pada tahun 2012, PELINDO
mengubah logo menjadi IPC
36
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
PT.Jasa Armada Indonesia ( JAI ) adalah Perusahaan Joint Venture antara Pelindo (99%)
dengan Koperasi Pegawai Maritim (1%) yang bertanggung jawab untuk menyiapkan Service
dalam bidang Pandu, Assists dan Tunda.
Surat Persetujuan Berlayar/ Port Clearance adalah, Dokumen negara yang dikeluarkan oleh
Kepala Syahbandar cq Perwira Jaga kepada setiap kapal yang akan berlayar meninggalkan
pelabuhan setelah memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan kewajiban lainnya. Tanpa
adanya Surat Persetujuan Berlayar, maka kapal tidak diijinkan untuk berlayar.
Pentingnya surat ijin berlayar, secara khusus diatur dalam Undang-Undang no.17 tahun 2008
tentang Pelayaran yaitu
Bagian Keenam
Surat Persetujuan Berlayar
Pasal 219
(1) Setiap kapal yang berlayar wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang
dikeluarkan oleh Syahbandar.
(2) Surat Persetujuan Berlayar tidak berlaku apabila kapal dalam waktu 24 (dua puluh
empat) jam, setelah persetujuan berlayar diberikan, kapal tidak bertolak dari
pelabuhan.
(3) Surat Persetujuan Berlayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diberikan pada
kapal atau dicabut apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Pasal
117 ayat (2), Pasal 125 ayat (2), Pasal 130 ayat (1), Pasal 134 ayat (1), Pasal 135,
Pasal 149 ayat (2), Pasal 169 ayat (1), Pasal 213 ayat (2), atau Pasal 215 dilanggar.
(4) Syahbandar dapat menunda keberangkatan kapal untuk berlayar karena tidak
memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal atau pertimbangan cuaca.
(5) Ketentuan mengenai tata cara penerbitan Surat Persetujuan Berlayar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
37
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
BAB II
PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR
Pasal 2
(1) Setiap kapal yang berlayar wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang
diterbitkan oleh :
a. Syahbandar; atau
(2) Untuk mendapatkan Surat Persetujuan Berlayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setiap kapal harus memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan kewajiban lainnya
Sedangkan untuk detail Permohonan Surat Permohonan Berlayar dan Kelengkapan Surat
Berlayar tercantum dalam Pasal lainnya yaitu :
BAB III
PERMOHONAN PENERBITAN
SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR
Pasal 8
(1) Untuk memperoleh Surat Persetujuan Berlayar, Pemilik atau Operator kapal
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Syahbandar dengan menggunakan
format contoh 1 pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.
(2) Permohonan sebagimana dimaksud pada ayat (1), dilengkapi dengan :
a. Surat pernyataan Nakhoda dengan menggunakan format Contoh 2 pada lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini:
c. Untuk kapal perikanan wajib dilengkapi surat laik operasi dari pengawas perikanan
BAB IV
38
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Pasal 9
39
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Gambar prosedur penerbitan port clearance pada salah satu pelabuhan di Indonesia
Dalam Proses Clearence akan Proses serah terima Documen kapal dari Pihak kapal ke Pihak
Agen, kemudian dari Pihak Agent akan meneruskan ke Pihak KSOP, saat Kapal baru tiba
dan Akan terjadi sebaliknya saat Kapal akan berangkat. Proses in disebut sebagai Clearence
in dan Clearence Out.
Dalam Pengurusan Clearance-in akan ada beberapa Dokumen yang dibutuhkan dari setiap
Instansi yang akan berhubung dengan Pihak Keagenan.
A. IMMIGRASI
IMMIGRATION
NAME OF DOCUMENT REMARK
CREW LIST 4 COPIES
40
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
B. KSOP
41
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
L
ORIGINA
CERTIFICATE OF INSURANCE L
C.BEA CUKAI
CUSTOMS
REMAR
NAME OF DOCUMENT K
2
INWARD MANIFEST COPIES
2
CREW LIST COPIES
2
PERSONAL EFFECT ( CREW EFFECT DECLARATION ) COPIES
2
BOUNDED STORE LIST COPIES
2
PROVISION STORE COPIES
2
NARCOTICS LIST COPIES
2
DRUG LIST ( INJECTION CREW ) COPIES
2
VOYAGE MEMO / PORT OF CALL COPIES
2
CARGO MANIFEST ( NILL MANIFEST ) COPIES
2
CARGO MANIFEST IN TRANSIT ( IF ANY ) COPIES
CARGO MANIFEST AFTER LOADING ( OUTWARD 2
MANIFEST) COPIES
SHIP PARTICULARS 1 COPY
D.KARANTINA
42
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
PROSES CLEARENCE IN
3. Clearence IN Imigrasi
1. Copy Of Last Port Clearence , Voyage Memo
2. Crew List 5 rangkap ( minta stamp dan tanda tangan petugas Imigrasi untuk
Clearence IN )
44
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
3. Passpor Crew ( Apabila Kapal Dari Pelabuhan Luar Negeri minta Stamp Persegi /
IN )
4. Clearence Crew List dari pelabuhan asal / local
5. Permohonan Shore Pass 2 rangkap
Setelah melakukan kegiatan Bongkar/Muat, dan kapal akan berangkat ada persiapan yang
harus disiapkan oleh Kapal saat akan berangkat
4. Pihak Bea Cukai (Pengurusan Outward Manifest ) untuk Kapal berbendera Asing atau
tujuan di luar wilayah NKRI
5. Pihak Immigrasi ( Crew Kapal ) untuk Kapal bendera Asing / tujuan keluar wilayah
NKRI
LAMPIRAN :
KARANTINA
LAMPIRAN :
45
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
1. Minta Kuitansi Lunas dari KSOP VTS, Labuh & Tambat, Uang Rambu
* Fotocopy Nota dan Kuitansi
2. Permohonan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) (Online di Website KSOP)
* Warta Kapal, Master Sailing, Daftar Pemeriksaan & Daftar Periksa
* Last Port Clearence Asli, Last Clearence Crew List Asli
* Copy of PHQC (Port Health Quarantine Clearance) dari Karantina
* Crew List yang sudah ditanda tangani oleh petugas Imigrasi
* Copy of PKK & Tonnage Certificate
* - RPT (Dari Pelabuhan Sebelumnya & Pelabuhan Sekarang )
atau
- PKKA (Persetujuan Keagenan Kapal Asing) (Dari Pelabuhan Asal & Pelabuhan
Sekarang)
* B/L (Bill Of Lading) / SI (Shipping Instruction)
* RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)
* Inward Manifest
* Outward Manifest
* Copy of Kuitansi lunas VTS, Labuh & Tambat , Uang Rambu
* Memorandum
46
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
MODUL XIV
Agen juga bertugas mengurus segala macam pengurusan perijinan dan perpanjangan di
Instansi terkait sehubungan dengan kapalnya ataupun crew dari kapal itu sendiri.
47
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
1.KSOP
a. Sertifikat Kapal
h. dll
2. Immigrasi
3. Karantina
c. Perpanjangan SSCEC
4. BKI / Class
Pada saat kapal akan sandar di Pelabuhan tertentu sesuai dengan permintaan Owner, Agen
berkewajiban memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Principal seperti :
2. Lamanya Waktu sandar ( Berapa Shift yang digunakan, Bagaimana Aturan Kerja yang
digunakan )
48
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Begitu juga saat Kapal sudah sandar dan akan melakukan Kegiatan Bongkar / Muat,
Walaupun sudah ada PBM untuk kegiatan tersebut. Owner biasanya akan tetap meminta
Agen bertanggung jawab untuk memberikan laporan seperti:
1.Laporan Hasil Kegiatan Bongkaran per kurun waktu tertentu ( Shift ataupun per waktu )
2. Kendala-kendala yang terjadi pada saat kegiatan Bongkar / Muat ( Jika ada )
3. Perkiraan Waktu selesai Kegiatan dan Apa saja langkah langkah selanjutnya untuk
mempersiapkan Kapal berangkat.
Hal-hal tersebut diatas, harus dilakukan sebaik-baiknya oleh Pihak Agen, walaupun seperti
diinfokan sebelumnya biasanya ada bagian tugas juga dari PBM. Tetapi PBM terkadang
hanya bertanggung jawab terhadap Pemilik / Penerima barang. Sehingga disinilah peran agen
sangat dibutuhkan.
Terkadang penilaian Agen yang punya kompetensi atau tidak hanya didasarkan apakah
mereka bisa memberikan Informasi yang update atau tidak.
MODUL XV
Pendapatan sebagai Keagenan sudah dibahas diatas tetapi banyak hal lain yang sebenarnya
bisa menjadi tambahan pendapatan di bidang Keagenan, contohnya adalah :
1.Menjadi Crewing Agen untuk Kapal-kapal Milik ataupun Principal yang membutuhkan
Hal tersebut bisa diatas bisa kita jalankan saat kita mempunyai hubungan baik dengan
Pemilik Kapal ataupun Crew yang berada di kapal. Karena bagaimanapun juga, salah satu hal
yang bisa membuat kita untuk meningkat kan Usaha yang kita jalankan adalah dengan
mempunyai hubungan baik dengan segenap stake holder. Crew diatas Kapal, adalah wakil
dari Pemilik Perusahaan.
49
Tanggal
BISNIS KEAGENAN KAPAL
Maret 2020
Sehingga jika ada hal baik tentang Agen, itu lah yang akan mereka sampaikan begiu juga jika
ada hal yang kurang baik yang kita lakukan sebagai Agent.
Ada beberapa cara untuk menambah pelanggan ataupun principal dalam bisnis keagenan :
MODUL XVI
UAS
50