Anda di halaman 1dari 38

PM 28 TAHUN 2022 TENTANG TATA

CARA PENERBITAN SURAT


PERSETUJUAN BERLAYAR DAN
PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI
Oleh: DirektoratPELABUHAN
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut


Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia
OUTLI
NE 01
01 DEFINISI

02 SURAT DOKUMEN DAN WARTA KAPAL

03 SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR / PORT CLEARANCE

04 PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN

06
DEFINISI …
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau Berlayar adalah Kapal tidak sedang berlabuh
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan jangkar atau terikat pada daratan atau kandas
pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan yang bertolak meninggalkan Pelabuhan
sebagai tempat Kapal bersandar, naik turun penumpang, dan
/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal
berlabuh Kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan disingkat dengan SPOG adalah surat
dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan persetujuan yang diterbitkan oleh Syahbandar
serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda dalam bentuk dokumen elektronik/ maupun
transportasi. manual bahwa kapal secara teknis administratif
telah memenuhi persyaratan keselamatan dan
Wilayah kerja merupakan unit organisasi nonstruktural yang keamanan pelayaran untuk melakukan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor pergerakan di pelabuhan.
Unit Penyelenggara Pelabuhan yang membawahinya;

Surat Persetujuan Berlayar adalah dokumen negara yang


dikeluarkan oleh Syahbandar kepada setiap kapal yang akan
berlayar meninggalkan pelabuhan setelah kapal memenuhi
persyaratan kelaiklautan kapal dan kewajiban lainnya
PM 28 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Penerbitan
Surat Persetujuan Berlayar Dan Persetujuan
Kegiatan Kapal Di Pelabuhan mengatur, tentang
kapal yang berlayar dan melakukan kegiatan di
Pelabuhan Indonesia, yaitu:
 Kapal berbendera Indonesia yang surat dan
dokumen kapal diterbitkan oleh Direktur
Jenderal Perhubungan Laut: dan
 Kapal asing selain kapal penangkap ikan
Surat Dokumen dan Warta
Kapal
Surat, Dokumen dan Warta
Kapal
Pemilik Kapal, operator Kapal, atau Surat dan dokumen Kapal dimaksud, paling sedikit terdiri dari:
KEWAJIBA Nakhoda dalam waktu paling lambat 1 x
24 (satu kali dua puluh empat) jam
a. surat ukur;
b. surat tanda kebangsaan Kapal;

N KAPAL sebelum kapal tiba di pelabuhan


menyampaikan
wajib
c. sertifikat Keselamatan Kapal;
d. sertifikat garis muat;

PADA SAAT kedatangan Kapal kepada Syahbandar


pemberitahuan
dengan disertai surat, dokumen, dan warta
e. sertifikat pengawakan Kapal;
f. dokumen muatan; dan
g. Surat Persetujuan Berlayar dari Pelabuhan terakhir yang disinggahi (last port
Kapal.
clearance).

KEDATAN Warta Kapal


GAN dimaksud memuat
informasi mengenai
kondisi umum Kapal
dan muatan (ship
condition) yang
dibuat oleh
Nakhoda dengan
menggunakan
Penyampaian Surat, Dokumen dan Warta
Kapal
Penyampaian surat, dokumen, dan warta Kapal dapat
dilakukan secara:
a. elektronik; atau
b. manual.
Penyampaian surat, dokumen, dan warta Kapal yang
dilakukan secara elektronik, dilakukan dengan mengunggah
dokumen asli melalui sistem informasi elektronik berbasis
internet.

Penyampaian surat, dokumen, dan warta Kapal yang


dilakukan secara manual merupakan dokumen asli

Dalam hal, Pelabuhan belum menyediakan sistem


informasi elektronik berbasis internet, maka penyampaian
surat dan dokumen Kapal dilakukan secara manual.
Penyampaian Surat, Dokumen dan Warta
Kapal
Surat, dokumen, dan warta Kapal yang disampaikan ke Syahbandar, sbb:

a. Surat Persetujuan Berlayar Pelabuhan


asal
(last port clearance);
b. surat tanda kebangsaan Kapal; dan/atau
c. warta Kapal ditandatangani oleh Nakhoda.

d FC surat ukur;
e. FC sertifikat Keselamatan Kapal;
f. FC sertifikat garis muat;
g. FC sertifikat pengawakan Kapal; dan
h. FC dokumen muatan.
Penyimpanan Surat, Dokumen dan
Warta Kapal

Syahbandar menyimpan surat, dokumen, dan warta Kapal


yang telah dilakukan pemeriksaan, untuk diserahkan
kembali bersamaan dengan diterbitkannya Surat
Persetujuan Berlayar.

Syahbandar harus menyediakan sistem penyimpanan surat,


dokumen, dan warta Kapal secara elektronik dan/atau
tempat penyimpanan (arsip).

Penyimpanan harus dipastikan bebas dari


gangguan/ancaman dapat merusak atau
yang
menghilangkan surat, dokumen, dan warta Kapal.
Penyampaian Kembali
Surat, Dokumen dan Warta
Kapal
Dokumen asli, berupa:
a. Surat Persetujuan Berlayar Pelabuhan asal (last port
clearance);
b. Surat tanda kebangsaan Kapal; dan/atau
c.Warta Kapal yang ditandatangani oleh Nakhoda.
disampaikan kembali kepada pemilik Kapal,
operator Kapal, atau Nakhoda bersamaan
dengan diterbitkannya Surat Persetujuan Berlayar.

Penyampaian kembali dokumen asli diatas, dilakukan untuk


surat dan dokumen Kapal yang disampaikan secara
manual.
Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Atau Port
Clearance
DASAR HUKUM SPB
1.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2008
Tentang Pelayaran

2.

Peraturan Menteri Perhubungan


No. PM. 28 Tahun 2022
tentang
Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar dan Persetujuan Kegiatan Kapal
di Pelabuhan

19
UU No.17 Th 2008 Tentang
Pelayaran

Penjelasan Pasal 219


SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR

Pasal 8
 Setiap Kapal yang
mem iliki Berlayar
Persetujuan
wajib B erlayar Surat
yan g
diterbitkan oleh Syahbandar.

 S urat Persetujuan B erlayar


tersebut, harus
persyaratan Kelaiklautan
memKapal
enu h i
dan daftar periksa pemenuhan
kewajiban Kapal.

 Daftar periksa pemenuhan


kewajiban Kapal dilakukan
dengan menggunakan format
SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR

- Surat Persetujuan
Blanko SPB
Berlayar tidak berlaku
apabila Kapal dalam
jangka waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah
Surat Persetujuan Berlayar
diberikan, Kapal tidak
bertolak dari Pelabuhan.

- Surat Persetujuan Berlayar


digunakan untuk 1 (satu)
kali pelayaran.
SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR

Syahbandar yang menerbitkan


Surat Persetujuan Berlayar, Kepala KSU, KSOP Khusus
bertindak selaku: Batam, KSOP, KUPP
a. Kepala Kantor dapat menunjuk pejabat
Kesyahbandaran Utama; dan/atau petugas yang
b. Kepala Kantor memiliki kompetensi di
Kesyahbandaran dan bidang kesyahbandaran.
Otoritas Pelabuhan Khusus
Batam;
c. Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan; atau
d. Kepala Kantor Unit
Penyelenggara
Pelabuhan.
TATA CARA PENERBITAN SPB
Permohonan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar diajukan kepada Syahbandar oleh pemilik Kapal atau operator Kapal,
secara :
a. elektronik, melalui sistem informasi elektronik berbasis internet
b. manual, jika Pelabuhan belum menyediakan sistem informasi elektronik berbasis internet

Permohonan penerbitan Surat Persetujuan


Berlayar harus dilengkapi dengan:
a. Surat Pernyataan Nakhoda
(Master Sailing Declaration)
dengan menggunakan format
b. dokumen
muatan/penumpang
(manifest);
c. daftar awak Kapal (crew
list);
d. bukti pemenuhan kewajiban
sesuai dengan daftar periksa
pemenuhan kewajiban kapal; dan
e. Surat dan dokumen Kapal.
TATA CARA PENERBITAN SPB

Syahbandar melakukan pemeriksaan secara


administratif terhadap permohonan penerbitan SPB,
melalui verifikasi dan validitas terhadap
kelengkapan surat dan dokumen Kapal dg
menggunakan format

Syahbandar melakukan pemeriksaan kapal, jika


mendapat laporan dan/atau mengetahui bahwa
Kapal yang akan Berlayar tidak memenuhi
persyaratan kelaiklautan dan keamanan Kapal
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2021
Syahbandar dapat menunda keberangkatan Kapal Tentang
untuk Berlayar, jika: Penyelenggaraan Bidang Pelayaran
- Kapal yang akan Berlayar tidak memenuhi
Pasal 168
persyaratan kelaiklautan dan keamanan Kapal
- Pertimbangan cuaca ayat melakukan
“Syahbandar dalam (3) pemeriksaan atas
kelengkapan surat, dokumen dan warta kapal tidak
bertanggung jawab atas keabsahan surat dan
dokumen kapal”
LANJUTAN .. TATA CARA PENERBITAN SPB

Surat Pernyataan Nakhoda (Master


Sailing Declaration) untuk menjamin
kesanggupan berlayar & memastikan
bahwa:
- kapalnya telah memenuhi persyaratan
kelaiklautan & keamanan kapal
- Keamanan para penumpang; dan
- Pengangkutan muatannya sebelum
berlayar

Keabsahan & kebenaran


kelaiklautan & keamanan kapal Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-
yang disampaikan Nakhoda dalam benarnya bahwa kapal telah memenuhi persyaratan
Surat Pernyataan Nakhoda (Master kelaiklautan dan keamanan kapal serta keamanan para
Sailing Declaration) sepenuhnya penumpang dan pengangkutan muatannya dan apabila
menjadi tanggung jawab Nakhoda. dikemudian hari ditemukan data yang tidak benar, maka
saya bersedia mempertanggungjawabkan secara hukum
baik perdata maupun pidana
PENOLAKAN PENERBITAN
SPB
Syahbandar dapat melakukan
penolakan atau tidak menerbitkan
Surat Persetujuan Berlayar,dalam
hal:

a. tidak memenuhi persyaratan


administrasi yang
dipersyaratkan;

b. adanya perintah tertulis dari


pengadilan; dan/atau

c. kondisi cuaca perairan yang


dapat membahayakan Kapal
dengan mempertimbangkan
ukuran dan/atau jenis Kapal. .
BMKG
PEMBATALAN PENERBITAN
SPB
- Nakhoda berhak menolak untuk
Nakhod
melayarkan Kapalnya dan membatalkan
a keberangkatan Kapal yang telah mendapat
Surat Persetujuan Berlayar, dalam hal
mengetahui Kapalnya tidak memenuhi
persyaratan Kelaiklautan Kapal.

- Atas pembatalan keberangkatan


dimaksud, maka Nakhoda wajib
membuat dalam berita acara pembatalan
keberangkatan.

- Berita acara dimaksud disampaikan kepada


pemilik Kapal atau operator Kapal.

- Pemilik Kapal atau operator Kapal,


mengajukan permohonan ulang kepada
Pemilik
atau Syahbandar untuk mendapatkan Surat
Operator Persetujuan Berlayar dengan disertai
Kapal
Berita acara pembatalan keberangkatan
dimaksud.
PENCABUTAN
SPB

 Syahbandar dapat
mencabut Surat
Persetujuan Berlayar
dalam hal ada perintah
tertulis dari pengadilan.

 Setelah melakukan
pencabutan, Syahbandar
membuat Berita Acara
Pencabutan.
PEMBEBASAN
SPB
Pembebasan Surat Persetujuan Berlayar dapat
diberikan terhadap:
a. Kapal perang;
b. Kapal negara atau Kapal pemerintah sepanjang tidak
digunakan untuk kegiatan niaga;

c. Kapal yang digunakan untuk kepentingan negara berdasarkan


surat tugas pimpinan instansi pemerintah yang ditujukan
kepada Syahbandar;
d. Kapal yang Berlayar untuk memberikan pertolongan bantuan
kepada Kapal yang dalam darurat/SAR; keadan

e. Kapal yang menyinggahi Pelabuhan karena


keadaan darurat; atau
f. Kapal yang sedang melakukan percobaan Berlayar (sea
trial) dan/atau Kegiatan Olah Gerak Kapal.
PENCETAKAN & PENDISTRIBUSIAN BLANGKO SPB

Dirjen Hubla

- Melaksanakan pencetakan
dan pendistribusian blangko
UPT Ditjen Hubla
SPB kepada Syahbandar
untuk menjamin - Syahbandar mengajukan surat permohonan
keseragaman dan keamanan. pencetakan dan pendistribusian blangko
SPB kepada Direktur Jenderal untuk
- Pencetakan dan menjamin ketersediaan blangko.
pendistribusian blangko SPB
dimaksud harus dicatat - Dalam hal blangko SPB dimaksud tersebut
dalam buku register. diatas tidak tersedia, pencetakan blangko
SPB dapat dilaksanakan oleh UPT DJPL

- Pencetakan blangko SPB oleh UPT DJPL


harus
mendapatkan Persetujuan dari Dirjen Hubla.

- Setiap blangko yang dicetak oleh UPT DJPL,


harus dicatat dalam buku register oleh UPT
DJPL dan dilaporkan kepada Dirjen
Hubla
FLOWCHART
PERMOHONAN PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR

Start Syahbandar
Pemilik/Operator memeriksa
Penerbitan Surat
kelengkapan
Kapal mengajukan Berkas Persetujuan Berlayar
dan validitas
permohonan ke dinyatakan (tetap
berkas
Syahbandar lengkap & mempertimbangkan
valid faktor cuaca dan tidak
adanya perintah
Permohonan meliputi Syahbandar menolak penahanan dari
Pengadilan)
berkas: 1. Tidak
- Surat Pernyataan Nakhoda Syahbandar mendapat memenuhi
laporan atau persyaratan
- Surat & dokumen kapal adminitrasi
mengetahui kapal yg
- Dokumen muatan / mengajukan 2. Perintah
penumpang (manifest) permohonan tdk tertulis dari Pemilik/Operator
Kapal
memenuhi persyaratan pengadilan
- Daftar awak kapal (crew kelaiklautan &
menerima
3. Kondisi cuaca Surat
list) keamanan kapal, perairan yang Persetujuan
Berlayar
- Bukti pemenuhan Syahbandar membahayakan
berwenang melakukan kapal dgn
kewajiban kapal lainnya pemeriksaan kapal Finish Pembatalan SPB
mempertimbangk Kap
- Surat, Dokumen dan a n ukuran al menerima SPB &
Warta /jenis kapal dapat meninggalkan
pelabuhan
Kapal
Penundaan Pencabuta
Penerbitan SPB Penolakan n SPB
Penerbitan SPB 31
Persetujuan Kegiatan
Kapal di
Pelabuhan
DASAR HUKUM
Setiap Kapal yang melakukan kegiatan di Pelabuhan wajib
mendapat SPKK yang diterbitkan oleh Syahbandar

SPKK meliputi:
 mengizinkan atau melarang orang naik ke atas kapal;
 olah gerak kapal;
 perbaikan kapal;
 percobaan Berlayar (sea trial);
 alih muat (transhipment);
 menunda;
 pembersihan tangki (tank cleaning); dan
 bongkar muat barang berbahaya/barang khusus/Limbah
• Uu 17 tahun 2008 ttg Pelayaran Barang Berbahaya dan Beracun (B3).
pasal
pada 216 ayat (1) “kapal SPKK berlaku untuk 1 (satu) kali kegiatan
melakukan
yang kegiatan perbaikan,
percobaan berlayar, kegiatan ahli muat Nakhoda bertanggungjawab setiap pelaksanaan kegiatan
di kolam pelabuhan, menunda dan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) dan
bongkarmuat barang berbahaya wajib sesuai dengan ketentuan
mendapat persetujuan Syahbandar ” dilaksanakan
perundang-undangan peraturan
RESEARCH POSTER 33
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN

Persetujuan kegiatan mengizinkan atau melarang orang naik ke atas Kapal

a. Surat permohonan;
b. Surat Pernyataan Nakhoda (Master
Declaration);
fotokopikartu
c.fotokopi surattanda
penugasan tamu/visitor
penduduk dari instansi yang menyatakan keperluan ke atas
tamu/visitor;
dan kapal
d.
+
Syahbandar melakukan pemeriksaan secara
administratif terhadap kelengkapan surat dan dokumen
kapal

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu


tertentu berdasarkan hasil evaluasi Syahbandar
34
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN

Persetujuan kegiatan Olah Gerak Kapal

a. Surat permohonan;
b. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Declaration); dan
c. Fotokopi data awak Kapal.

+
Syahbandar melakukan pemeriksaan
secara administratif terhadap
kelengkapan surat dan dokumen kapal

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu tertentu


berdasarkan hasil evaluasi Syahbandar
35
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN
Pengelasa
n
Persetujuan kegiatan Perbaikan kapal Perbaikan Kondisi Teknis
Kapal.
a. Surat permohonan;
b. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Declaration);
c. rencana kerja yang meliputi diantaranya tanggal pelaksanaan pekerjaan, lama pekerjaan,
posisi kapal, metode kerja, rincian dan sketsa/foto dari bagian Kapal yang akan diperbaiki,
prosedur tanggap darurat;
d. fotokopi daftar alat keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD); dan
e. fotokopi daftar awak Kapal dan/atau orang yang ditunjuk oleh pemilik Kapal atau operator Kapal
yang memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan perbaikan yang dibuktikan dengan Sertifikat
atau Surat Pengalaman Kerja.

+
Syahbandar melakukan pemeriksaan secara administratif
terhadap kelengkapan surat dan dokumen kapal

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu


tertentu 36
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN Kapal Bangunan Baru
Kapal selesai
pelimbungan/docking
Persetujuan kegiatan Percobaan Berlayar Kapal setelah perbaikan/ganti mesin
induk
a. Surat permohonan;
b. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Declaration);
c. rencana percobaan Berlayar (sea trial), meliputi: maksud dan
tujuan;
d. fotokopi data kapal yang melakukan percobaan berlayar (sea
trial);
e. fotokopi daftar awak kapal;
f. fotokopi daftar teknisi percobaan Berlayar (sea trial); dan/atau

+
g. laporan kegiatan kerja dari galangan kapal.
Syahbandar melakukan pemeriksaan secara administratif
terhadap kelengkapan surat dan dokumen kapal

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu


tertentu 37
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN

Persetujuan kegiatan Alih Muat


(transhipment)

a. Surat permohonan;
b. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Declaration);
c. fotokopi data Kapal yang melakukan kegiatan;
d. fotokopi rencana muat;
e. fotokopi prosedur tanggap darurat;
f. fotokopi daftar peralatan yang digunakan; dan

+
g. fotokopi daftar jumlah tenaga kerja

Syahbandar melakukan pemeriksaan secara administratif


terhadap kelengkapan surat dan dokumen kapal

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu


tertentu 38
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN

Persetujuan bongkar/muat barang berbahaya/barang khusus/limbah B3

a. Surat permohonan;
b. Dokumen Manifest;
c. fotokopi data Kapal yang melakukan kegiatan;
d. rencana bongkar/muat ;
e. Stowage plane/shipping instruction;
f. Doc kapal (barang berbahaya) dan
g. Hasil laboratirium (curah padat)

+
Syahbandar melakukan pemeriksaan secara administratif
terhadap kelengkapan surat dan dokumen yang
dipersyaratkan by system

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu


tertentu 38
SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN KAPAL DI PELABUHAN

Persetujuan kegiatan Menunda

a. Surat permohonan;
b. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Declaration);
c. fotokopi alat tanggap darurat;
d. fotokopi daftar alat penundaan (ship towing equipment); dan
e. perencanaan/gambar susunan penundaan (towing arrangement
plan)

+
Syahbandar melakukan pemeriksaan secara administratif
terhadap kelengkapan surat dan dokumen kapal

SPPK ditertbikan untuk jangka waktu


tertentu 39
PENCATATAN

Setiap Pencatatan Dokumen Setiap


penerbitan harus penerbitan Surat
atau Persetujuan
Surat disertai kelengkapan
Penyimpanan Berlayar dan
Persetujuan dengan dilakukan penerbitan SPKK oleh
Berlayar penyimpanan paling singkat Surat Syahbandar
dan SPKK dokumen 24 (dua puluh Persetujuan harus dilaporkan
yang atau empat) Berlayar dan kepada Direktur
dikeluarkan kelengkapan bulan. SPKK Jenderal, paling
Syahbandar penerbitan disimpan lambat setiap
wajib Surat dalam tanggal 10
dicatat Persetujuan (sepuluh) bulan
bentuk: berikutnya
dalam Berlayar dan
buku SPKK cetak;
pengeluaran dan/atau
PENDING MATTERS

1 2 3 4 5 6 7
Terkait wilayah UPT yang Untuk pelabuhan wajib Kapal - kapal Kodefikasi pelabuhan Wilayah coverage Kapal Barter Kapal penumpang
punya lebih dari 1 pandu dan tidak wajib pandu perikanan yang keluar dan upt apakah ini navigasi dan Trade bagaimana yang jarak
pelabuhan contoh case di Banjarmasin dari pelabuhan dan spb dapat dijadikan satu dlkr/dlkp berbeda solusinya? tempuhnya kurang
dan Rangga Ilung, terdapat nya di terbitkan dari rangkaian kode? siapa yang punya dari 1 jam dan masa
Pada peraturan di jelaskan kapal yang melewati batas UPP setempat apakah daftar master nya? labuh nya kurang dari
bahwa SPB itu dari wajib pandu Banjarmasin masuk kedalam 1 jam bagimana?
pelabuhan/wilker ke (passing by) Inaportnet? (case di Tanjung
wilker/pelabuhan tapi kalau Pinang ke Sungai
masih dalam 1 wilayah
Apakah tetap di tagihkan Jasa Suntung di Batam)
pengawasan apa kah tetap
Labuhnya dan Jasa
menggunakan SPB/ SPOG?
Konsesinya?
Untuk siapa PNBPnya?
apakah untuk Banjarmasin?
-- tanpa ada pengawasan?
Hasil Rapat , Kamis
3 Agustus 2023
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
REPUBLIKINDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

TERIMA
KASIH

SEBAGAI INSAN BAHARI SELALU BERUSAHA MENJALANKAN
PENGABDIAN TERBAIK UNTUK BANGSA DAN NEGARA

Anda mungkin juga menyukai