Apakah himpunan itu? Tidak ada definisi himpunan, yang ada hanya sinonim-sinonim atau
kesamaan kata.
Kata-kata himpunan, kelompok, daftar, koleksi, kelas bersinonim satu sama lainnya. Namun
dalam matematika, keanggotaan suatu unsur/anggota dalam himpunan harus
terdefinisikan dengan baik: tidak boleh ada ketidakjelasan apakah suatu benda/objek
merupakan anggota himpunan termaksud atau bukan. Misalnya, A adalah suatu kelompok
yang anggota-anggotanya adalah kota-kota yang bersih. Apakah Bandung merupakan salah
satu anggota kelompok itu? Apakah Cirebon termasuk salah satu anggota kelompok itu?
Apakah kriteria kota yang bersih itu? Di sini timbul kesulitan atau keragu-raguan dalam
mengidentifikasi kota-kota mana yang menjadi anggota kelompok itu. Jadi, A dalam contoh
ini bukan himpunan dalam konteks teori himpunan dalam matematika.
Himpunan kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota, biasa dilambangkan
dengan { } atau ∅.
Contoh: Misalkan T adalah himpunan nama orang di Indonesia yang saat ini berusia 500
tahun. Jadi, T = ∅.
Menyatakan keanggotaan
Untuk menyatakan keanggotaan di suatu himpunan digunakan lambang ∈, sedangkan untuk
menyatakan bukan anggota di suatu himpunan digunakan lambang ∉.
Contoh:
Contoh:
1. Misalkan A = {3, 7, 10, 12} dan B = {1, 2, 3, 7, 9, 10, 11, 12, 14}. Karena setiap anggota
A merupakan anggota B, kita tulis A ⊆ B.
2. Misalkan A adalah himpunan semua segitiga dan B adalah himpunan semua segitiga
siku-siku, A ⊈ B karena tidak semua segitiga merupakan segitiga siku-siku.
Catatan:
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan. Jadi, untuk setiap
himpunan A berlaku ∅ ⊆ A.
Contoh:
1. Misalkan A = {3, 9, 10} dan B = {10, 3, 9}. Karena A ⊆ B dan B ⊆ A, dapatlah kita
menyatakan A = B.
2. Misalkan K = {1, 2, 3, 4, 5} dan L = {1, 4, 5}. L ⊆ K tetapi K ⊈ L. Jadi, K ≠ L.
1. Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan B = {-5, 0, 7, 10}. Baik A maupun B memuat empat buah
anggota, jadi kedua himpunan tersebut memiliki anggota yang sama banyak. Jadi, A
∼ B.
2. Jika C = {1, 4, 7, 11} dan D = {1, 2, 3, 5, 7, 11}, C ≁ D (C tidak ekivalen dengan D)
karena himpunan D memuat anggota yang tidak sama banyak dengan C.
Himpunan semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua himpunan yang sedang
dibahas/dibicarakan. Himpunan semesta biasa dilambangkan dengan S atau U.
Contoh:
1. Misalkan S = {1, 2, 3, ..., 10}, A = {1, 2, 4, 8}, B = {2, 3, 7, 8}, C = {1, 4, 9, 10}. S
merupakan himpunan semesta bagi himpunan-himpunan A, B, dan C karena A ⊆ S, B
⊆S, dan C ⊆ S.
2. Tetapi T = {1, 2, 3, ...8} bukan himpunan semesta bagi A = {1, 2, 4, 8}, B = {2, 3, 7, 8}, C
= {1, 4, 9, 10} karena C ⊈ T.
1. Komplemen
Ac
2. Gabungan (Union)
S
A B
3. Irisan (Intersection)
S
A B
4. Selisih
S
A B
S
A B
Maka:
A ∪ B = {1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10}
A ∩ B = {2, 3, 7, 9}
A ∆ B = {1, 5, 8, 10}
Misalkan C = {1, 2, 3} dan D = {1, -1}. Maka C x D = {(1,1), (1,-1), (2,1), (2,-1), (3,1), (3,-1)} dan
D x C = {(1,1), (1,2), (1,3), (-1,1), (-1,2), (-1,3)}.
Contoh: