Anda di halaman 1dari 2

DRAFT KONTRAK SURAT PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT

N0. 012/SPAL/PT.LLR/II/2018

Pada hari Rabu Tanggal 20 Februari 2018, Perjanjian ini mengikuti dan sama dengan
Disepakati bersama Perjanjian Angkutan Laut tersebut “The Baltic & International Confrence Unifom General Chapter
Dibawah ini : “(As Revised 1922,1976 and 1994
Code Name “Gencon”
1. PEMILIK KAPAL 2. PENYEWA RUANG KAPAL :
PT. LABUAN LELEA RATAN Bpk . .............................................................
H.BURHANUDDIN YADO S.Sos Alamat : Jl...................................................
Jl. Mangga No. 61 Labuan Lelea ( Palu )

3. NAMA KAPAL TUNDA / TONGKANG 4. KESEDIAAN KAPAL UNTUK MUAT :


TB........................................... Tanggal 21 Februari 2018
5. POSISI KAPAL SAAT INI :
TK. ....................................... PT. Labuan Lelea Ratan ( Labuan )
.
6. NAMA BARANG / JUMLAH MUATAN 7. LAY CAN :
Batu Pecah / ................ M3
Pasir / ...................... M3

8. ONGKOS ANGKUTAN : 9. KONDISI MUAT / BONGKAR :


Rp. 385 000.000,- Lumpsum
Kelebihan Material dari 3.500 M3 Freight per M3 F.I.O.S.T
dihitung Rp. 110.000,-/M3

10. CARA PEMBAYARAN :


- 75 % TTD / Sebelum Berangkat di Palu
- 25 % Tiba tujuan / Sebelum Bongkar

HARAP DIBAYARKAN MELALUI :


BANK BUKOPIN Cabang Utama Palu
Ac. 5501310342
An. BURHANUDDIN YADO
11. PELABUHAN MUAT : 12. PELABUHAN BONGKAR :
Jetty : Jetty :

13. JUMLAH HARI MUAT DAN BONGKAR : 14. DENDA DETENTION/DEMMURAGE


Prorata 6 ( Enam ) Hari Rp. 17.500.000,- / hari

15. ASURANSI MUATAN : 16. ASURANSI KAPAL :


Penyewa Ruang Kapal Pemilik Kapal

17. PENGIRIM MUATAN : 18. PENERIMA MUATAN :


As Order As Order

19 . SYARAT-SYARAT TAMBAHAN DISEPAKATI BERSAMA, ANTARA LAIN :


1. NOR diberlakukan pada saat kapal sandar di pelabuhan muat dan di pelabuhan bongkar
2. Hal-hal lain tunduk pada ketentuan umum yang dilampirkan dengan Surat Perjanjian Angkutan Laut ini.
3.
20. PERSELISIHAN :
Akan diselesikan secara musyawarah bersama, dan apaila tidak terdapat kesepakatanmaka keduabelah pihak setuju
untuk diselesaikan di Pengadilan Negeri di Palu Sulawesi Tengah

Demikian Surat Perjanjian Angkutan Laut ini dibuat, setelah dibaca dan disetujui bersama serta ditanda tangani dalam rangkap
dua, bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama

PEMILIK KAPAL / OWNER PENYEWA RUANG KAPAL / CHARTERER


PT. LABUAN LELEA RATAN

H.Burhanuddin Yado, S.Sos ......................................................


Direktur Penyewa
DRAFT KONTRAK SURAT PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT
N0. 012/SPAL/PT.LLR/II/2018

SYARAT-SYARAT & KETENTUAN UMUM

1. Pemilik / Operator berhak dan dibenarkan memuat angkutan milik penyewa dan segala resiko adalah
menjadi beban, dan tanggung jawab penyewa / Shiper dengan limit kapal dalam keadaan layak laut (Sea
Worthy). Pemilik / Operator tidak bertanggung jawab atas tumpah, hilang rusak berkurang muatan
sewaktu berada dipelabuhan muat / bongkar.
 Pemilik / operator berhak untuk menahan dan atau menjual muatan apabila pembayaran
uang tambang dari penyewa /shipper tidak dilunasi sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak
untuk menutupi kerugian yang timbul akibat dari pelaksanaan pengangkutan.
 Apabila jumlah muatan lebih dari yang tercantum dalam perjanjian ini maka pemilik barang
akan menambah uang tambang secara prorata (sesuai jumlah kelebihan muatan).
 Perjanjian SPAL ini dianggap SAH apabila pihak pencarter telah memenuhi kewajiban /
ketentuan pembayaran sebagaimana tercantum dalam point 11 tersebut diatas..

2. Ditempat – tempat dangkal dan membahayakan ABK dan kapal, maka pemilik / Operator berhak untuk
menentukan tempat yang aman dan terdekat untuk pemuatan dan pembongkaran muatan demi
keselamatan ABK dan kapal .
3. Apabila dalam 7 (Tujuh) Hari tongkang tidak muat maka pemilik kapal berhak untuk membatalkan
kontrak secara sepihak.
4. Apabila dalam 7 (Tujuh) Hari cargo belum di bongkar akibat non teknis maka cargo tersebut menjadi milik
sepenuhnya oleh pemilik kapal
5. Apabila sesuatu dan lain hal atau terjadi keterlambatan dan atau menyangkut teknis sehingga kapal yang
akan mengangkut mengalami keterlambatan / hambatan, maka pemilik / operator dibenarkan untuk
menggantikan dengan kapal / armada lain yang sama ukurannya dengan menambah dari isi dan bunyi
perjanjian ini
6. Asuransi muatan lashing / unlshing material Marine cargo Surveyor,OPP/OPT,Kran darat,EMKL, dan papan
penyangga serta hal-hal teknis yang menyangkut muatan adalah menjadi beban dan tanggung jawab
pihak penyewa / shipper. Sesuai dengan kondisi Pengangkutan barang (Lump Sum Fiost) sebagaimana
point 8.
7. Force Majeur dalam perjanjian ini : Badai, ombak besar, gempa bumi sengatan petir, pernyataan darurat
dari pemerintah serta hal yang sifatnya diluar kemampuan akal manusia (Act of God). Tetapi tidak
termasuk pemogokan buruh yang disebaban kesalahan pihak kedua.
8. Apabila pada saat posisi lokasi muat / Lokasi Bongkar terjadi kandas / Pasang surut/ menunggu kapal
besar untuk Transhipment terjadi pasang surut , maka selama menunggu diperhitungkan / dikenakan
Demurrage dan dibayarkan sebelum kargo di bongkar.
9. Apabila terjadi General Average maka akan mengikuti York Anwerp 1974 / undang – undang yang berlaku
di Indonesia dan uang tambang dan Dead Freight tidak dapat di collect dari General Average tersebut.
10. Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan bersama dan ditambahkan setelah
ada persetujuan sebagai Adendum.
11. Pihak Kedua menjamin sepenuhnya jumlah Tonase/Kubikasi muatannya dan bila diragukan maka Pihak
Pertama menunjuk Pihak Ketiga Surveyor untuk mengukur kembali muatan tersebut. Biaya Surveyor
ditanggung Pihak Pertama dan Pihak Kedua wajib membayar freight sesuai hasil pengukuran ulang
Pihak Surveyor.
12. Apabila kemudian hari terjadi terdapat perbedaan pendapat dalam mengartikan Perjanjian ini maka
kedua belah pihak akan bermusyawarah / mufakat terlebih dahulu, dan apabila ternyata tidak terdapat
kata sepakat maka kedua belah pihak menunjuk pada pengadilan negeri sesuai point 23.
13. Ketentuan umum ini menjadi satu dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Surat Perjanjian
Angkutan Laut No. 012/SPAL/PT.LLR/ II /2018.

Demikian Perjanjian Angkutan Laut itu dibuat dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dan disetujui serta
ditandatangani bersama rangkap dua bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

PEMILIK KAPAL PENYEWA KAPAL


PT. LABUAN LELEA RATAN

H. BURHANUDDIN YADO, S.Sos HAMDY PANCA SETIAWAN, SH

Anda mungkin juga menyukai