Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT

Nomor : 11/SPAL-FC/GBR-NBU/XII/2022

THE BALTIC AND INTERNASIONAL MARITIME


CONFERENCE UNIFORM GENERAL CHARTER. (AS
RECEIVED 1992 AND 1978 ANTWERP) CODE
Senin, 10 Januari 2022 NAME : "GENCONE"1993.
Telah disepakati bersama Surat Perjanjian Angkutan Laut
tersebut dibawah lni :

1. OPERATOR KAPAL DAN DETAILNYA 2. PENYEWA RUANG KAPAL DAN DETAILNYA


PT. NARABURA BANDAR UTAMA PT.GHANIM BERKAH RABBANI
Alamat : Jl. Mangkopalas No. 15 - Samarinda Kaltim Jl. Dr. WS Husodo No. 1 Kec. Mandonga - Kendari
Telp : +6282198317352 Telp :
Email : narabura.pt@gmail.com Email :
Fax :- Fax :-
3. NAMA KAPAL 4. PERKIRAAN KESIAPAN WAKTU MUAT
Tugboat : TB TANGGUH Laycan 15 Januari 2022
Barge : BG BATULICIN, 5. POSISI SAAT INI
Kab Bangai.Luwuk
6. TERM KONTRAK 7. RUTE KAPAL
FIOST VERM (Port - Port) Port Kalbar – Port jawa
8. WAKTU MUAT DAN BONGKAR 9. BIAYA KETERLAMBATAN / DEMMURAGE
Rp. 12.000.000,- / Hari
Lama Muat : 7 hari
Lama Bongkar : 7 hari 10. UANG CHARTERAN ( Feight Charter )
Rp.160.000 / MT/M³
= Rp 860.000.000,-
(Terbllang :Delapan Ratus Enam Puluh Juta
Rupiah)

11. CARA PEMBAYARAN 12. DETAIL BARANG


Term I 15% Pada saat Tanda Tangan Kontrak/Mob SIB
terbit Pasir ± 5.500 MT/ 3.700 M³
Term II 35% Pada saat Kapal tiba Sebelum Pemuatan di Curah
Jetty
Term III 50% Pada saat kapal tiba sebeluam bongkar di Jetty

Pembayaran ditransfer ke Rekening :


Nama : PT. Narabura Bandar Utama
No. rek : 200301000967563 (BRI)
13. Pelabuhan Muat (POL) I Pelabuhan Bongkar (POD) 14. PENGIRIM BARANG.
Pelabuhan Muat : Port Kalbar PT. GHANIM BERKAH RABBANI
Pelabuhan Bongkar : Port Jawa

15. ASURANSI BARANG 16. PENERIMA BARANG


Kewajiban Penyewa Ruang Kapal PT. GHANIM BERKAH RABBANI

17. ASURANSI KAPAL 18. KEAGENAN KAPAL


Kewajiban Pemilik Kapal Kewajiban Pemilik Kapal
19. OTHER TERM :
* Pemuatan dan Pembongkaran Barang di Pelabuhan adalah tanggung jawab penyewa ruang kapal
* Biaya untuk ljin Muat Container, Barang Berbahaya & Ranmar adalah tanggung jawab penyewa ruang kapal
* Biaya ljin sandar, RKBM, Sewa Jetty atau Port Charges di dermaga Khusus adalah tanggung jawab penyewa
ruang kapal
* Keagenan kapal adalah tanggung jawab pemilik kapal
* Kontrak ini belum termasuk pajak-pajak
* Perjanjian ini mengacu Peraturan dan Undang Undang Republik Indonesia yang berlaku
* Demikian Perjanjian Angkutan Laut ini setelah dibaca dan disetujui bersama, ditandatangani dalam rangkap dua
bermaterai yang cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama

PENCHARTER OWNER/OPERATOR KAPAL


PT.GHANIM BERKAH RABBHANI PT. NARABURA BANDAR UTAMA
M.ARSYAD RABBANI R. CHAL KH. HUSAIN
Direktur Direktur

KETENTUAN UMUM
Nomor : 10/SPAL-FC/PT.NBU/XII/2021

1. Pemilik/operator Kapal berhak dan dibenarkan memuat muatan diatas deck dan segala resiko adalah menjadi beban
tanggung jawab Penyewa/Charterer dengan limit kapal dalam keadaan laik laut ( Sea Worthy).
2. Apabila karena sesuatu dan lain hal barang/cargo yang dimuat diatas deck tongkang hilang/tumpah/susut/penurunan
kwalitas disaat muat/dalam perjalanan menuju pelabuhan bongkar/pada saat dipelabuhan bongkar adalah menjadi
beban tanggung jawab sepenuhnya penyewa/Charterer oleh karenanya Pemilik/Operator Kapal dibebaskan dari ganti
rugi/claim dalam bentuk apa pun.
3. Tahapan pembayaran wajib diselesaikan sesuai dengan ta ha pan yang tertera pada poi1nt 11. apabila terjadi ketidak
sesuaian term pembayaran sesuai dengan yang telah disepakati dalam perjanjian ini, maka:
a. Pemilik/Operator berhak menangguhkan pembongkaran muatan sampai dengan diselesaikannya pembayaran dan
atau membatalkan, kontrak secara sepihak serta biaya yang timbul menjadi beban pihak Penyewa Kapal sesuai
dengan time sheet yang dikeluarkan oleh Pemilik/Operator KapaI.
b. Segala keterlambatan dalam pembayaran dari yang telah disepakati dalam Perjanjian ini, akan
dibebankan/diperhitungkan sebagai Demmurage, hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur tetap diperhitungkan sebagai
waktu keterlambatan.
c. Pemilik/Operator Kapal berhak untuk menahan dan atau menjual muatan yang ada diatas kapal apabila
pembayaran uang tambang dari Penyewa Kapal/Charterer tidak dilunasi sesuai dengan yang telah disepakati
dalam perjanjian ini, untuk menutupi kerugian yang timbul dari pelaksanaan angkutan ini, dan jika masih
terdapat kekurangan akan ditagih Penyewa Kapal/Charterer.
d. Waktu tunggu ( Detention ) atas jadwal Pemuatan/Pembongkaran barang terhitung sejak berita kesiapan kapal
(NOR) untuk melakukan kegiatan Pemuatan/Pembongkaran muatan akan dibebankan/diperhitungkan sebagai
demmurage.
e. Pelunasan pembayaran uang tambang, demmurage dan jaminan waktu pembongkaran barang wajib diselesaikan
sebelum kapal sandar untuk melakukan pembongkaran barang.
4. Uang tambang akan diperhitungkan sesuai dengan deadfreight yang tertera dalam perjanjian ini, apabila terdapat
kelebihan muatan, maka akan ditagih sesuai dengan draft survey/kondisi muatan di pelabuhan muat.
5. Ditempat- tempat dangkal yang membahayakan ABK dan kapal, maka demi keselamatan ABK dan KapaI,
pemilik/Operator KapaI berhak menentukan tempat aman dan terdekat untuk pemuatan/pembongkaran muatan.
6. Apabila sesuatu dan lain hal atau terjadi keterlambatan dan atau menyangkut teknis sehingga kapal yang akan
mengangkut mengalami keterlambatan/hambatan, maka pemilik/operator Kapal dibenarkan untuk menggantikan
dengan kapal/armada lain yang sama ukurannya dengan menambah dari isi dan bunyi perjanjian ini.
7. Asuransi muatan lashing I unlashing material Marine cargo Surveyor, OPP/OPT, Kran darat, EMKL dan papan
penyangga serta hal-hal teknis yang menyangkut muatan adalah menjadi beban dan tanggung jawab pihak
penyewa/Charterer. Sesuai dengan Term/kondisi Pengangkutan barang.
8. Pihak Penyewa/Charterer menjamin sepenuhnya muatan yg dimuat adalah LEGAL dan disertai dokumen-dokumen
pendukung, oleh karenanya Pemilik/Operator Kapal dibebaskan dari segala tuntutan atas legalitas muatan oleh pihak
manapun.
9. Apabila pada saat Pemuatan/Pembongkaran muatan terjadi kerusakan Kapal/Barge yang diakibatkan oleh kegiatan
Pemuatan / Pembongkaran muatan, maka akan menjadi tanggung jawab Penyewa/Charterer.
10. Force Majeur dalam perjanjian ini : Badai, ombak besar, pasang surut, gempa bumi sengatan petir, pernyataan
darurat dari pemerintah serta hal lain, yang sifatnya diluar kemampuan akal manusia (Act of God). Tetapi tidak
termasuk pemogokan buruh yang disebabkan kesalahan pihak Penyewa/Charterer.
11. Apabila terjadi General Average maka akan mengikuti York Anwerp 1974 / undang - undang yang berlaku di Indonesia
dan uang tambang dan Dead Freight tidak dapat di collect dari General Average tersebut.
12. Hal-hal yang belum, tercantum dalam perjanjian ini apabila dianggap perlu atas persetujuan dan ditanda tangani oleh
kedua belah Pihak akan ditambahkan dalam addendum tambahan yang merupakan bagian yang tidak terpisahakan
dari perjanjian ini.
13. Apabila kemudian hari terjadi terdapat perbedaan pendapat dalam mengartikan Perjanjian ini maka kedua belah
pihak akan bermusyawarah untuk mufakat, apabila ternyata tidak tercapai kata sepakat maka kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri Surabaya.
14. Dengan ditanda tangani perjanjian ini, maka seluruh bunyi dan isi Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan lagi. Apabila
pihak Penyewa/Charterer membatalkan secara sepihak, maka Pihak Pemilik/Operator berhak mendapatkan Pinalty
ganti rugi sebesar 25% dari nilai angkutan, sebagai pengganti kerugian yang timbul.
15. Ketentuan umum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat Perjanjian Angkutan Laut.

PENCHARTER OWNER/OPERATOR KAPAL


PT. GHANIM BERKAH RABBANI PT. NARABURA BANDAR UTAMA
M.ARSYAD RABBANI R. CHAL KH. HUSAIN
Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai