Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN

SEWA MENYEWA TUG BOAT DAN BARGE (TONGKANG)


NO. .........................................
Pada hari ini, ........... tanggal ............ bulan .............. tahun ..............,( - - 2017) bertempat di-
......, telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Tug Boat dan Barge
(Tongkang), selanjutnya disebut “Perjanjian” oleh dan antara : -------------------------------------
1. PT. .........................., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang
berlaku di Negara Republik Indonesia, berkedudukan di- ............ dan berkantor di- ..........,
yang dalam hal ini diwakili oleh ................. selaku Direktur, sedemikian sah mewakili
Direksi dari dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT. ..................,
(selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA/PEMILIK KAPAL”; ------------------
dan
2. PT……., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di
Negara Republik Indonesia, berkedudukan di- dan berkantor di- ……………………, yang
dalam hal ini diwakili oleh …....... selaku Direktur, sedemikian sah mewakili Direksi dari
dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT. ………………………, selanjutnya
disebut sebagai “PIHAK KEDUA/PENYEWA”; -----------------------------------------------
3.
Apabila Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut dengan “PARA
PIHAK” dan apabila salah satu disebut “PIHAK”; -------------------------------------
Selanjutnya Para Pihak hendak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
01. Pihak Pertama adalah Perusahaan yang memiliki Tug Boat dan Barge (Tongkang) dan
Pihak Kedua adalah Perusahaan yang bergerak dalam usaha ........ berkeinginan menyewa
Tug Boat dan Barge (Tongkang) milik Pihak Pertama untuk menjalankan operasionalnya;
02. Dengan ketentuan menunjuk pada semua syarat-syarat dan ketentuan pada perjanjian ini,
Pihak Kedua (PENYEWA) setuju untuk menyewa Tug Boat dari Pihak Pertama
(PEMILIK KAPAL), dan Pihak Pertama setuju untuk memberikan sewa kepada Pihak
Kedua dengan sistem “TIME CHARTER” di mana Tug Boat dan Barge (Tongkang) akan
diberikan oleh Pihak Pertama beserta awaknya kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua
mempunyai tanggung jawab dan resiko atas pengoperasian Tug Boat dan Barge
(Tongkang) tersebut sesuai yang dipersyaratkan dalam perjanjian ini; -------------------------
Bahwa berdasarkan hal-hal di atas, Para Pihak sepakat untuk melakukan Perjanjian Pengadaan
Ban (Tyre) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: -------------------------
PASAL 1
LINGKUP PERJANJIAN
1). Ruang lingkup Perjanjian adalah meliputi pengadaan/penyediaan Tug Boat dan Barge
(Tongkang) dengan dilengkapi Anak Buah Kapal dan Perlengkapan berlayar lainnya oleh
Pihak Pertama untuk memenuhi kebutuhan operasional Pihak Kedua;
2). Pihak Kedua akan mengoperasikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) milik Pihak Pertama
pada zona/area yang aman yang meliputi perairan Negara Republik Indonesia (diisi sesuai
kesepakatan);
3). Pihak Pertama menjamin kepemilikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) sebagai pemilik
satu-satunya yang dibuktikan dengan dokumen dan Pihak Kedua menyatakan akan
mengoperasikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) sebagaimana dimaksud pada ayat 2).
diatas; ----------------------------------------------------------------------------------------------------
PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1). Para Pihak sepakat bahwa jangka waktu Perjanjian ini adalah .............. yaitu sejak tanggal
sejak ditandatanganinya On Hire Delivery Certificate oleh kedua belah pihak sampai
dengan tanggal ....... bulan ......... tahun .........selanjutnya disebut sebagai “Jangka Waktu
Perjanjian”;
2). Jangka Waktu Perjanjian dapat diubah atau diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis
Para Pihak dengan dibuatkan addendum atau amandemen yang merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, dimana Pihak Kedua akan terlebih
dahulu memberitahukan dan harus mendapat persetujuan Pihak Pertama paling lambat 1
(satu) bulan sebelum jangka waktu perjanjian berakhir;
3). Dengan diakhirinya atau berakhirnya Perjanjian ini, hal tersebut tidak akan
mengurangi/menghapuskan/membebaskan Para Pihak untuk menyelesaikan kewajiban
Pekerjaannya sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian ini;

4). Apabila tidak ada persetujuan dari Pihak Pertama maka perjanjian sewa menyewa berakhir
dan Pihak Kedua segera mengembalikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) tersebut kepada
Pihak Pertama dalam keadaan di atas deck tongkang baik dan bersih;
5). Para Pihak sepakat untuk mengenyampingkan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur
dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata sepanjang yang
mengatur tentang pengakhiran perjanjian; ----------------------------------------------------------
6). Pihak Pertama berhak setiap saat mengadakan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua untuk
menentukan kelangsungan Perjanjian ini; ----------------------------------------------------------
PASAL 3
SPESIFIKASI TUG BOAT DAN BARGE (TONGKANG)

1). Yang dimaksud dengan Tug Boat dan Barge (Tongkang) dalam perjajian ini adalah 1
(satu) set atau sepasang yaitu Barge (Tongkang) yang ditarik dengan Tug Boat;
2). Secara umum spesifikasi Tug Boat dan Barge (Tongkang) terlampir dalam SHIP
PARTICULARS :
TUG BOAT
a. Nama Kapal : TB …………………..
b. Tahun Pembuatan/Bendera : …......................... / Indonesia
c. Jenis BBM : HSD/Solar
d. Main Engine : …………………………
e. Konsumsi BBM : +/- ………………..… liter/hari
f. Kapasitas Bunker : +/- ……………….…. liter
g. Kecepatan (ada muatan) : Relatif berdasarkan keadaan cuaca
BARGE (TONGKANG)
a. Nama Kapal : BG ……………………
b. Tahun Pembuatan/Bendera : ………………………… / Indonesia
c. GRT/NRT : ……………./…………… MT
d. Panjang : ………………………..…. meter
e. Lebar : …………………..………. meter
f. Draff : …………………..………. meter
g. Kondisi : Layak laut
3). Surat-surat Tug Boat (copy documents) akan diberikan Pihak Pertama kepada Pihak
Kedu;a;
4). Pihak Pertama menjamin bahwa surat-surat Tug Boat tersebut dalam keadaan layak laut
dan benar adanya untuk beroperasinya Tug Boat tersebut sewaktu diserah terimakan; ------
PASAL 4
TEMPAT DAN TANGGAL ON HIRE / OFF HIRE TUG BOAT

1). Pihak Pertama mengadakan serah terima Tug Boat dan Barge (Tongkang) kepada Pihak
Kedua di- Pelabuhan ……………………………….. terhitung sejak tanggal ……bulan ....
tahun ...... ;
2). Tug Boat dan Barge (Tongkang) diserah terimakan kembali oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama pada akhir masa sewa/kontrak di Pelabuhan ............. sesuai tanggal
tersebut dalam Off Hire Certificate;
3). Tug Boat dan Barge (Tongkang) tidak dapat dipindah tangankan oleh Pihak
Kedua/Penyewa kepada pihak lain tanpa persetujuan dari Pihak Pertama/Pemilik;
4). Pihak Pertama menyerahkan kepada Pihak Kedua dalam keadaan lengkap semua sertifikat
kapal, tongkang dan ABK kapal masih berlaku sewaktu meninggalkan Pelabuhan
.............;
5). Apabila tanggal penyerahan kembali berlebih oleh karena Pihak Kedua harus melengkapi
voyage terakhirnya, maka kelebihan waktu tersebut akan dikenakan 1 (satu) bulan sewa
sebagai BALLAST BONUS; -------------------------------------------------------------------------
PASAL 5
HARGA SEWA DAN TATA CARA PEMBAYARAN

1). Para Pihak setuju bahwa harga sewa Tug Boat dan Barge (Tongkang) adalah sebesar
Rp. ……………………..…..,- (……………………………………….……….) per bulan
(per 30 hari kalender);
2). Pembayaran dilakukan dengan cara :
a. Pihak Kedua membayar kepada Pihak Pertama sebesar 1 (satu) bulan sewa dimuka
sebelum Tug Boat dan Barge (Tongkang) diserah terimakan ditambah deposit 1 (satu)
bulan sewa dibayar dimuka;
b. Pihak Kedua harus membayar sewa bulan berikutnya paling lambat 1 (satu) Minggu
sebelum berakhirnya masa sewa bulan pertama dan dibayar lunas. Apabila belum
terdapat pembayaran dari Pihak Kedua maka. Pihak Pertama dapat menarik seketika
Tug Boat dan Barge (Tongkang) tersebut dimanapun berada dan membongkar muatan
/ cargo tanpa persetujuan Pihak Kedua. Dan atas penarikan Tug Boat dan Barge
(Tongkang) juga pembongkaran muatan / cargo tersebut apabila terjadi resiko
kerugian menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Pihak Kedua;

c. Pihak Kedua membayar uang sewa Tug Boat dan Barge (Tongkang) dengan cara
mentransfer ke rekening Pihak Pertama yaitu :
BANK : …………………
a/n : …………………
NO. REKENING : …………………

PASAL 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA (PEMILIK KAPAL)

1). Pihak Pertama bertanggung jawab atas bebannya sendiri biaya-biaya berikut ini :
a. Gaji ABK kapal;
b. Asuransi kapal dan tongkang;
c. Peralatan Komunikasi dan navigasi;
d. Spare part dan stoknya di atas kapal;
e. Maintenance kapal;
f. Docking kapal;
2). Pihak Pertama atas biayanya sendiri berhak untuk melaksanakan inspeksi atau
pemeriksaan ke atas kapal untuk memastikan kapal dalam keadaan terawat baik. Jika
diperlukan, Pihak Pertama dapat juga memeriksa seluruh dokumen kapal untuk
mengetahui riwayat kapal selama masa sewa; -----------------------------------------------------
PASAL 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA (PENYEWA)

1). Pihak Kedua bertanggung jawab atas bebannya sendiri untuk biaya-biaya berikut ini :
a. Insentif (bonus) / Uang towing ABK;
b. Asuransi Cargo (Insurance for Cargo) dan atau asuransi lainnya yang diperlukan
Pihak Kedua;
c. MSO/HSD dan Lube Oil;
d. Agent Fees termasuk biaya tambat dan labuh (clearance In / Out), tug assist,
keamanan kapal (safety), mooring dan lain-lain untuk operasional kapal;
e. Air tawar (fresh water);
f. Peralatan kapal lainnya yang diperlukan Pihak Kedua untuk keamanan dan
keselamatan muatannya baik di pelabuhan maupun dalam berlayar;
g. Komisi-komisi dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pengoperasian kapal
dan pengangkutan muatan Pihak Kedua;
h. Serta penambahan perlengkapan tongkang untuk tali lasit dan lain-lain dan
perlengkapan kapal untuk peta-peta yang belum ada sesuai trayek yang diinginkan
Pihak Kedua;
2). Pihak Kedua bertanggung jawab atas semua tuntutan kerugian atau tuntutan hukum dari
pihak lain dan atas ditahannya kapal oleh pihak lain oleh karena masalah muatan yang
diangkut oleh Pihak Kedua serta melewati zona dan/atau berlayar tidak sesuai dengan ijin
berlayar;
3). Pihak Kedua melindungi Pihak Pertama dari segala konsekuensi atau kewajiban yang
dilakukan Master, Officer atau agen dalam menandatangani Bills of Lading atau
dokumen-dokumen muatan lainnya yang diperintah oleh Pihak Kedua;
4). Pihak Kedua hanya diperkenankan untuk mengoperasikan kapal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan nasional dan regulasi-regulasi Internasional yang berlaku;
5). Mengenai pemakaian BBM, air tawar, insentif (bonus), uang towing ABK dan lain
sebagainya berkenaan dengan operasi Tug Boat dan Barge (Tongkang) milik Pihak
Pertama dimana Pihak Kedua dapat berhubungan langsung serta mengatur bersama
Kapten kapal dan/atau Anak Buah Kapal yang bersangkutan;
6). Pihak Kedua wajib mengisi bahan bakar (HSD) yang resmi (legal), dan Pihak Pertama
akan dibebaskan dari segala tuntutan hukum apabila Pihak Kedua tidak mengisi bahan
bakar (HSD) yang tidak resmi (illegal);
7. Dalam hal pembelian bahan bakar, baik atau tidak baik, layak atau tidak layak kondisi
bahan bakar minyak merupakan tanggung jawab sepenuhnya Pihak Kedua selaku pembeli
bahan bakar minyak tersebut; ------------------------------------------------------------------------
PASAL 8
KERUSAKAN

1). Apabila terjadi kerusakan mesin Tug Boat dan Barge (Tongkang) tidak dapat beroperasi
atau out of order dengan pemakaian/pengoperasian normal sesuai laporan Nakhoda dan
KKM, Pihak Kedua langsung melaporkan kerusakan kepada Pihak Pertama dan Untuk itu
Pihak Pertama wajib segera memperbaiki, akan tetapi apabila kerusakan dimaksud
diakibatkan oleh karena kelalaian atau kesengajaan dari Pihak Kedua seperti pemakaian
bahan bakar yang tidak memenuhi standar dan pengoperasian yang tidak sesuai atas
perintah Pihak Kedua maka kerusakan dimaksud ditanggung sepenuhnya oleh Pihak
Kedua;
2). Apabila terjadi kerusakan Tug Boat dan Barge (Tongkang) diakibatkan oleh karena
kelalaian atau kesengajaan dari Pihak Kedua seperti pemakaian bahan bakar yang tidak
memenuhi standar dan pengoperasian yang tidak sesuai karena tidak layaknya
dermaga/pelabuhan yang disinggahi serta tidak melalui zona atau daerah operasional yang
tidak layak atas perintah Pihak Kedua maka kerusakan dimaksud ditanggung sepenuhnya
oleh Pihak Kedua; --------------------------------------------------------------------------------------

PASAL 9
DAERAH OPERASI DAN LARANGAN

1). Pihak Kedua akan mengoperasikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) milik Pihak Pertama
di perairan …………………………….., Indonesia bagian ………........; ---------------------
2). Pihak Kedua dilarang mengoperasikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) diluar zona atau
daerah operasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1. diatas, kecuali telah mendapat
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama; ------------------------------------------------------------
PASAL 10
PENUNJUKKAN KEAGENAN

Pihak Kedua dalam mengoperasikan Tug Boat dan Barge (Tongkang) milik Pihak Pertama di
dalam penunjukkan keagenan tidak dibenarkan memakai nama perusahaan milik Pihak
Pertama dan untuk menunjuk keagenan harus milik perusahaan Pihak Kedua dan segala
tanggung jawab sepenuhnya ditanggung perusahaan milik Pihak Kedua; ---------------------------
PASAL 11
FORCE MEJEURE

1). Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah peristiwa yang terjadi di luar kemampuan Para
Pihak dan berakibat terhambatnya pelaksanaan Perjanjian ini sesuai kesepakatan Para
Pihak. Peristiwa yang termasuk dalam Force Majeure adalah termasuk tetapi tidak
terbatas kepada: bencana alam, perang, huru hara, dan perubahan Peraturan Pemerintah;
2). Apabila dalam melaksanakan Perjanjian ini terjadi Force Majeure, maka pihak yang
terkena Force Majeure berkewajiban untuk memberitahukan pihak lainnya secara tertulis
dalam 2x24 jam. Kelalaian dalam melakukan pemberitahuan tertulis akan mengakibatkan
Force Majeure tersebut dianggap tidak pernah terjadi dan pihak yang terkena Force
Majeure tetap berkewajiban untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini;
3). Apabila dalam melaksanakan Perjanjian ini terjadi Force Majeure dalam jangka waktu 1
(satu) bulan berturut-turut, maka Para Pihak akan merundingkan kelangsungan dari
Perjanjian ini secara musyawarah; -------------------------------------------------------------------
PASAL 12
SANKSI
1). Apabila Pihak Kedua baik karena sengaja maupun karena kelalaiannya melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat 2).diatas, maka segala resiko yang
timbul ditanggung sepenuhnya oleh Pihak Kedua tanpa dibebankan kepada Pihak
Pertama;
2). Apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan seluruh kewajibannya tanpa kecuali sesuai
dengan isi Perjanjian ini, maka Pihak Pertama dengan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu berhak membatalkan Perjanjian ini secara sepihak; --------------------------------------
3). Bahwa apabila Tug Boat dan Barge (Tongkang) terdampar atau ditelantarkan atau tidak
dikembalikan sebagaaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat 2). dan ayat 3).diatas setelah
lewatnya waktu perjanjian baik karena disengaja maupun karena kelalaian Pihak Kedua,
maka Pihak Pertama diberi hak dan wewenang untuk mengambil/menarik paksa tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua dan terhadap seluruh biaya
dibebankan kepada Pihak Kedua dan apabila masih ada muatan diatas Barge (Tongkang)
maka Pihak Kedua berhak menjualnya kepada pihak lain demi keselamatan Tug Boat dan
Barge (Tongkang) setelah diberi kesempatan 1 X 24 (Satu kali duapuluh empat jam)
kepada Pihak Kedua untuk membongkarnya ; -----------------------------------------------------
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1). Perjanjian ini tunduk dan diatur oleh hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia;
2). Bila dikemudian hari terjadi perselisihan paham antara Para Pihak dalam menjalankan
atau mengartikan isi Perjanjian ini, maka Para Pihak akan berusaha menyelesaikan
masalah tersebut secara musyawarah dan mufakat;
3). Bila perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat, maka para
pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui jalur hukum yang berlaku
dan melalui pengadilan;
4). Para Pihak sepakat bahwa dalam melaksanakan Perjanjian ini untuk memilih domisili
hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balikpapan di-
Balikpapan-Kalimantan Timur; ----------------------------------------------------------------------
.
PASAL1 14
LAIN-LAIN
1). Hal-hal yang belum atau kurang cukup diatur dalam Perjanjian ini atau di kemudian hari
perlu diubah, maka Para Pihak akan membuat kesepakatan tertulis dalam bentuk
addendum atau amandemen;
2). Setiap addendum atau amandemen yang disepakati Para Pihak merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini; --------------------------------------------
Demikian surat perjanjian sewa menyewa kapal ini dibuat dan disetujui oleh Para Pihak,
ditandatangani dalam rangkap dua masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama. -------------------------------------------------------------------------------------------
PIHAK KEDUA/PENYEWA, PIHAK PERTAMA/PEMILIK,
PT. ................................................. PT. ...............................................

...................................................... .......................................................
Direktur atau Yang Mewakili Direktur atau Yang Mewakili

Saksi-Saksi kalau ada

(……………………………………..…….)
(………………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai