Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN JUAL BELI

No: 004/PJB/PBI-........../III/2017

Perjanjian ini disepakati dan ditandatangani pada tanggal ............... Maret 2017, antara:

PARA PIHAK

1. PT. PARAMA BARA INTERCONTINENTAL sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan


Hukum Republik Indonesia, beralamat di Jalan Kupang Rt.007 Rw.02 No.8 Kecamatan
Simpang Empat kabupaten Tanah Bumbu-Batulicin, Kalimantan Selatan, Indonesia
selanjutnya disebut “PENJUAL”.

2 PT. ……………………….. sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Republik


Indonesia, beralamat ………………………….,………….., Indonesia, selanjutnya disebut
“PEMBELI” .

Kesepakatan

Para Pihak telah setuju untuk melaksanakan jual beli batubara dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:

PASAL 1
DEFINISI

a) Pecahan satu sen dalam setiap perhitungan akan dibulatkan ke atas apabila pecahan tersebut
setengah sen atau lebih dan akan dibulatkan ke bawah apabila sebaliknya.

b) Pecahan satu ton dalam setiap perhitungan akan dibulatkan ke atas apabila pecahan tersebut
setengah ton atau lebih, dan akan dibulatkan ke bawah apabila sebaliknya.

c) Ton and MT berarti metric ton setara dengan 1,000 kg seperti yang dijelaskan dalam “International
System of Units.”

d) ASTM berarti American Society for Testing and Material.

e) BATUBARA berarti Steam Coal (Non coking coal)

f) Kcal berarti kilo kalori seperti yang dijelaskan dalam “International System of Unit.”

g) Kg berarti kilogram seperti yang dijelaskan dalam “International System of Unit.”

h) MM berarti millimeter seperti yang dijelaskan dalam”the international system of unit.”

i) Loading Jetty berarti pelabuhan di mana batubara dimuat ke atas tongkang dalam wilayah
Kalimantan Timur, Indonesia

j) “FOB” berarti pengiriman sampai batubara atas di tongkang dan siap di berangkatkan, sesuai
dengan Incoterms 2010 .

k) Hari Libur Nasional berati dua hari Idul Fitri, satu hari Idul Adha, satu hari 17 Agustus dan satu hari
1
Natal.

PASAL 2
KOMODITAS, KUANTITAS, JADWAL PENGIRIMAN

2.1 Komoditas : Batubara Non Coking Curah, Crushed, Warna Hitam, Asal Indonesia,

2.2 Kuantitas : Total kuantitas Batubara yang dikirimkan oleh PENJUAL adalah sebanyak 2 x
50,000 Mts+/- 10% dengan ponton (300 feet) dari jetty Saijaan Prima Coal,
Kota Baru, Kalimantan Selatan. Batu tubara yang dikirimkan berasal dari
tambang dengan Nomor Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
No.545/27/IUPOP/D.PE/2014 atas nama tambang PT.SAIJAAN PRIMA COAL
dan Sertifikat Clean and Clear No.600/Bb/03/2015 PT.SAIJAAN PRIMA COAL.

2.3 Jadwal Loading : Pemuatan ponton akan dilaksanakan pada tanggal …..-….. .....2017
berurutan.

2.4 Tempat Muat : Jetty Saijaan Prima Coal, Kota Baru, Kalimantan Selatan.

PASAL 3
SPESIFIKASI

Batu bara yang akan di kirimkan oleh PENJUAL sesuai dengan Perjanjian adalah batubara dengan
parameter sebagai berikut :

Gross Calorific Value (ARB) : 4000 Kcal/Kg - 4200 Kcal/Kg


Total Moisture (ARB) : 4% - 15%
Inherent Moisture (ADB) : 14 - 16% approx
Ash (ADB) : 38% - 40%
Volatile Matter ( ADB ) : 38-42% approx
Fixed Carbon (ADB) : By difference
Total Sulphur ( ARB) : 1.5 – 1.8% max
Hard Grove Index (HGI) : 45 approx
Size 0-50 mm : 80% minimum

Pembeli berhak menolak kargo apabila satu atau lebih parameter dalam certificate of sampling and
analysis menunjukan hasil diluar batas yang ditentukan, sebagai berikut :

Ash (ADB) : melebihi 40 %


Sulphur (ARB) : Melebihi 1.8 %
Gross Calorific Value (ARB) : Dibawah 4000 kcal/ kg

2
PASAL 4
HARGA

USD. 36 /MT ( Tiga Puluh Enam Dollar) dan dikonversi menjadi Rupiah (IDR 478,000 dengan kurs
13,300 yang berlaku saat ini per metric ton FOB Mother Vessel , Anchorage Muara Asam-Asam /
Taboneo / Bunati, Kalimantan Selatan.

Harga tersebut diatas adalah nett, termasuk semua pajak dan dokumentasi di tempat muat.

PASAL 5
PINALTI

5.1 Gross Calorific Value (ARB)

Apabila hasil analisa yang tercantum dalam certificate of sampling and analysis dari independent
surveyor yang ditunjuk menyatakan hasil Gross Calorific Value (GCV) antara 6300 kcal/ kg (ARB)
sampai 4000 (ARB) maka Penjual akan mendapatkan Single pinalti, apabila hasil analisa
menunjukan angka dibawah 6000 (ARB) maka Penjua akan mendapatkan Double pinalti, dan apabila
hasilnya menunjukan angka diatas 4200 Kcal/Kg (ARB) maka Penjual akan mendapatkan bonus.
Perhitungan bonus dan pinalti adalah sebagai berikut :

Harga = Harga x GCV ARB dalam COA


4200

Apabila hasil analisa yang tercantum dalam certificate of sampling and analysis dari independent
surveyor yang ditunjuk para pihak menyatakan Gross Calorific Value (GCV) kurang dari 4000 kcal/
kg (ARB), maka Pembeli berhak menolak kargo.

5.2 ASH
Apabila hasil analisa yang tercantum dalam certificate of sampling and analysis dari independent
surveyor yang ditunjuk menyatakan hasil Ash 38-40 %, maka harga akan dikenakan single penalti
Rp.2500 setiap kenaikan 1% Ash. Dan apabila Ash melebihi 40% maka harga akan dikenakan double
pinalti.

5.3 Total Sulphur


Apabila hasil analisa yang tercantum dalam certificate of sampling and analysis dari independent
surveyor yang ditunjuk menyatakan hasil Total Sulphur melebihi 1.5%, maka harga akan dikenakan
penalty Rp.2500 setiap kenaikan 0.1% Total Sulphur.

PASAL 6
PENENTUAN KUALITAS DAN BERAT

PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa penetapan kuantitas dan kualitas batubara dilakukan oleh
Surveyor Independent, dengan ketentuan sebagai berikut:
3
6.1 Atas kesepakatan bersama Surveyor Independent yang akan ditunjuk adalah PT. Anindya
sesuai keperluan PEMBELI, permintaan resmi kepada Surveyor akan dilaksanakan oleh
PENJUAL dengan biaya menjadi tanggung jawab PENJUAL.

6.2 Pengambilan representative sample batu bara saat pemuatan batubara ke atas ponton sedang
berlangsung sesuai dengan prosedur ASTM, hasilnya akan dimuat dalam Certificate of
Sampling and Analysis yang bersifat mengikat bagi PARA PIHAK.

Sample tersebut dibagi menjadi 03 sub sample terpisah masing masing diperuntukkan:
a) Satu sub sample untuk di analisa oleh independent inspection company
b) Satu sub sample untuk PEMBELI
c) Satu sub-sampel (Umpire Sample), ditempatkan di wadah kedap udara yang semestinya,
disegel dan dibubuhkan label, disimpan oleh Surveyor di Pelabuhan Muat selama 90
(Sembilan puluh) hari setelah selesai loading kapal.

6.3 Hasil Akhir survey batubara yang akan dijadikan sebagai dasar penentuan kualitas dilakukan di
pelabuhan muat, sebagaimana spesifikasi kualitas batubara yang menjadi obyek dalam
perjanjian ini, akan tetapi apabila terdapat keluhan dari salah satu pihak terhadap kualitas
batubara secara visual atau apabila hasil analisa yang disebutkan dalam Certificate of Sampling
and Analysis jauh dari kualitas yang disepakati bersama dalam kontrak ini, maka Pihak
PEMBELI atau PENJUAL berhak untuk meminta re-sampling atau berhak mengajukan
permintaan Umpire Analysis secara tertulis. Pihak Surveyor yang ditunjuk di Pelabuhan Muat
akan mengirimkan Umpire Sampel tersebut kepada Surveyor yang disepakati antara kedua
belah pihak.

Setelah disepakati oleh kedua belah pihak, analisa Umpire Sampel dilakukan oleh laboratorium
netral dan biaya yang timbul oleh karenanya ditanggung oleh pihak yang mengajukan
permohonan analisa tersebut. Apabila hasil analisa tersebut kualitasnya sangat jauh lebih
rendah dari hasil analisa yang diterbitkan oleh Surveyor di Pelabuhan Muat, maka biaya analisa
yang timbul oleh karenanya sepenuhnya ditanggung oleh PENJUAL, dan penyelesaian
dikarenakan perbedaan kualitas tersebut akan disepakati antara kedua belah pihak.

Hasil analisa Umpire Sampel bersifat mengikat dan final untuk kedua belah pihak

6.4 Berat batu bara yang dikirimkan adalah di tentukan di loading jetty, dengan cara survey draft di
tongkang dan hasilnya dinyatakan dengan angka dengan tonase terdekat, dilaksanakan oleh
Independent Surveyor yang ditunjuk. Biaya untuk penentuan berat ini adalah menjadi
tanggungan PENJUAL.

6.5 Certificate of Weight, yang diterbitkan oleh Independent Surveyor, yang kemudian digunakan
dalam perhitungan yang tercantum dalam invoice.

6.6 PEMBELI berhak untuk mengutus perwakilannya atau surveyor independen tambahan guna
melaksanakan witnessing bersama-sama dengan surveyor yang dinominasikan secara formal.
Biaya yang timbul karenanya akan menjadi tanggung jawab PEMBELI.

6.7 Apabila surveyor tambahan telah ditunjuk, maka PENJUAL harus memastikan bahwa surveyor
tambahan tersebut memiliki akses langsung sepenuhnya untuk melaksanakan aktifitas yang
diperlukan dan untuk memastikan koordinasi dan komunikasi yang lancar antara kedua surveyor
tersebut.

4
PASAL 7
KETENTUAN PEMUATAN

7.1 Loading rate yang disepakati adalah 2500 MTS per hari. .

7.2 Penjual harus menjamin batubara dalam kondisi baik, tidak lengket, tidak bercampur dengan
material lain, tidak berasap/oksidasi, dan atau terbakar .

7.3 Apabila terjadi keterlambatan muat batubara melebihi waktu yang disebutkan pada ayat 7.1
tersebut diatas, keterlambatan yang diakibatkan karena kesalahan pihak PENJUAL sehingga
resiko kerugian/demmurage /detention merupakan tanggung jawab PENJUAL, antara lain :

a. Cargo tidak siap

b. Pengurusan dokumen-dokumen yang bersangkutan perijinan pemuatan batubara


dipelabuhan yang terlambat sehingga kapal dan/atau Buyer menunggu terlalu lama
sehingga waktu pengiriman tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

c. Ketidaksiapan kondisi di pelabuhan muat, slot tidak tersedia dan segala hal yang
berkaitan dengan hal tersebut sehingga aktivitas loading batubara terhambat, termasuk
mengakibatkan waktu pengiriman menjadi terlambat.

Apabila terjadi klaim atas keterlambatan muat demurrage/detention atau deadfreight dari pihak
pemilik tongkang yang terjadi atas kelalaian pihak PENJUAL, adalah menjadi tanggung jawab
PENJUAL sesuai dengan demurrage/deadfreight yang tercantum dalam SPAL (Surat Perjanjian
Angkutan Laut).

Apabila demurrage/detention atau deadfreight diakibatkan oleh kelalaian dari pihak PEMBELI
maka, demmurage/detention atau deadfreight yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab
PEMBELI.

7.4 PENJUAL harus memastikan bahwa jetty dalam keadaan aman, dan layak untuk
menyelenggarakan proses loading batubara.

7.5 Kerusakan jetty dan atau tongkang yang diakibatkan oleh kelalaian pihak PENJUAL ataupun
pihak bongkar muat yang ditunjuk oleh PENJUAL diselesaikan langsung antara pihak PENJUAL
dengan pihak pemilik tongkang.

7.6 PENJUAL wajib memberikan konfirmasi slot jetty secara tertulis paling lambat 5 hari sebelum
kedatangan tongkang. Berdasarkan konfirmasi tersebut apabila Pembeli telah mendatangkan
ponton ataupun memesan ponton sesuai jadwal tersebut, namun karena satu dan lain hal
Penjual menunda/membatalkan loading, maka klaim demmurage/pembatalan ponton dari
pemilik ponton menjadi tanggung jawab Penjual.

PASAL 8
PEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan oleh PEMBELI ke rekening yang ditunjuk oleh PENJUAL dalam invoice melalui
Telegraphic Transfer, sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

8.1 Pembayaran pertama sebesar 50% dari total quantity yaitu 50,000MT saat setelah
penandatangan kontrak jual beli batubara. Penjual menyampaikan invoice kepada pembeli.

5
8.2 Pembayaran kedua sebesar 40% dari setiap tongkang dan proses batubara kedalam ponton
dan copy survey fina report yang diterbitkan oleh pihak surveyor serta invoice yang telah
diterima pembeli.

8.3 Pembayaran final per ponton akan dilaksanakan setelah tongkang sandar disamping mother
vessel.

8.5 Pembayaran oleh Pembeli hanya akan dilaksanakan apabila syarat dalam setiap tahap
pembayaran seperti tersebut diatas telah dipenuhi.

PASAL 9
DOKUMEN

9.1 Semua dokumen yang diperlukan untuk terlaksananya shipment berdasarkan perjanjian ini
termasuk shipping dokumen dan Sertifikat-Sertifikat dari Surveyor harus segera diserahkan
kepada PEMBELI setelah tongkang selesai muat.

9.2 Pada saat tongkang telah selesai loading, dokumen lokal seperti SKAB, Surat Kirim dan
dokumen lain yang wajib diserahkan kepada kapten ponton untuk dapat berlayar dengan aman
harus telah diterbitkan dan siap diserahkan kepada Kapten tongkang. Apabila dokumen dokumen
tersebut terlambat diterbitkan dan akibat keterlambatan tersebut menimbulkan kerugian yang
berupa demurrage tongkang, detention dan kerugian terkait lainnya seperti demurrage kapal
besar (MV), maka kerugian tersebut akan menjadi tanggung jawab PENJUAL.

9.3 Draft Dokumen dan Shipping Instruction akan disampaikan oleh PEMBELI kepada PENJUAL
melalui surat terpisah.

Shipping Instruction yang telah dikirimkan oleh Pembeli kepada Penjual, akan diberi tanda
tangan, tanggal dan cap perusahaan oleh pihak jetty / pelabuhan muat dan pihak Penjual
sebagai konfirmasi slot untuk tongkang yang akan muat dijetty sesuai jadwal.

9.4 Dokumen yang harus diserahkan PENJUAL kepada PEMBELI sebelum pembayaran pelunasan
yaitu :

- Invoice asli dan copy


- 1 Surat Keterangan Asal Barang asli dan copy
- Copy Ijin Bongkar Muat
- 1 Surat Kirim Barang/Surat Keterangan Pengiriman Barang asli dan copy
- Copy Ijin Usaha Kuasa Pertambangan Operasi Produksi
- Copy Ijin Pengoperasian demaga khusus/ Ijin Jetty.
- Copy Provisional Barge Draught Survey Report dari Surveyor
- Perjanjian Kerjasama/ SPK/ Surat Keterangan yang menunjukan mata rantai kepemilikan batu
dari PENJUAL sampai ke pemegang IUP OP.
- Asli dan copy Certificate of Sampling and Analysis, Certificate Of Weight dan Draught Survey
Report yang dikeluarkan oleh Surveyor Indonesia untuk setiap ponton.
- Copy sertifikat Clear and Clean.
- Bukti pembayaran royalty dan keterangan pembayaran royalty dari Distamben.
- Copy Exportir Terdaftar.
- LAV yang dikeluarkan oleh Surveyor Indonesia untuk setiap ponton.

6
PASAL 10
KEWAJIBAN PARA PIHAK

10. 1 Kewajiban Pihak PENJUAL

a) Menyediakan kargo sesuai dengan kuantitas dan jadwal kedatangan tongkang.


b) PENJUAL menjamin kepada pihak PEMBELI bahwa batubara yang diperjual belikan berasal
dari penambangan legal yang telah memiliki izin pertambangan sesuai peraturan yang berlaku.
c) Menjamin kepada PEMBELI bahwa tidak akan terjadi masalah dan atau klaim maupun tuntutan
dari Pihak Ketiga terhadap batubara yang disuplai oleh PENJUAL.

10.2 Kewajiban PEMBELI


a) Menyediakan tongkang sesuai dengan jadwal dan kapasitas yang diperlukan untuk proses
pengiriman.
b) Melakukan pembayaran kepada PENJUAL sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

PASAL 11
KETENTUAN KHUSUS

PENJUAL dan PEMBELI menyepakati ketentuan khusus sebagai berikut:

11.1 Bahwa PENJUAL menjamin tidak akan terjadi permasalahan dalam penerbitan SKAB, SKB
dan dokumen legalitas batubara lain yang diperlukan dalam pelaksanaan transaksi jual beli ini.
Pihak Pertama menjamin akan menyiapkan SKAB dan SKB serta dokumen batubara lain yang
diperlukan segera sebelum loading selesai sehingga pada saat loading selesai dokumen dapat
diselesaikan tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan waktu pemberangkatan tongkang.
Apabila terjadi permasalahan dan terjadi keterlambatan dalam menerbitkan SKAB, SKB dan
dokumen batubara lain yang diperlukan dalam pelaksanaan transaksi jual beli ini, sehingga
mengakibatkan keterlambatan muat di kapal besar (MV) atau PEMBELI terpaksa membeli
batubara sebagai pengganti dari pihak lain untuk, maka PENJUAL bersedia menanggung
segala kerugian yang diderita oleh PEMBELI terkait dengan keterlambatan yang diakibatkan
oleh kesalahan/ kelalaian PENJUAL dalam menyiapkan dokumen legalitas batubara tersebut.
Kerugian tersebut berupa demurrage dan detention ponton, freight ponton yang sudah dipakai
untuk pemuatan batubara dari PENJUAL, selisih harga beli batubara yang terpaksa dibeli oleh
PEMBELI dari Pihak Lain untuk menggantikan kargo yang di supplai oleh PENJUAL yang
mengalami permasalahan, demurrage, dead freight kapal besar (MV) dan kerugian lain yang
terkait dengan permasalahan dan keterlambatan yang diakibatkank kesalahan atau kelalaian
PENJUAL.

11.2 Apabila PENJUAL tidak dapat menyelesaikan permasalahan dan keterlambatan dalam
penerbitan SKAB, SKB dan dokumen legalitas batubara lain yang diperlukan paling lama 3 hari
setelah loading selesai, maka PEMBELI berhak untuk tidak mengambil kargo yang telah
dimuat diatas ponton dan menggantikannya dengan supplai dari pihak lain dan PENJUAL
bersedia menanggung segala kerugian yang diakibatkan sebagaimana tercantum dalam ayat
11.1 tersebut diatas.

11.3 Apabila PENJUAL tidak dapat menyelesaikan permasalahan dan keterlambatan dalam
penerbitan SKAB, SKB dan dokumen legalitas batubara lain yang diperlukan paling lama 3 hari
setelah loading selesai, PEMBELI atau pemilik ponton mempunyai hak untuk meminta
7
PENJUAL membongkar muatan yang sudah berada di atas ponton/ mengosongkan ponton.
Dalam hal ini biaya pembongkaran/ pengosongan, demurrage dan detention ponton serta
freight ponton dan kerugian lain yang diakibatkan sebagaimana tercantum dalam ayat 11.1
tersebut diatas adalah menjadi tanggung jawab dan harus diselesaikan oleh PENJUAL.

PASAL 12
FORCE MAJEURE

12.1 Definisi

Istilah “Force Majeure” yang digunakan dalam perjanjian ini adalah berarti hal hal yang
disebabkan oleh sesuatu diluar control pihak yang terlibat dalam perjanjian ini, yaitu disebabkan
namun tidak terbatas oleh hal hal dibawah :

(a) Kehendak Tuhan; petir, badai, kebakaran, banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

(b) Tindakan yang dilakukan oleh musuh masyarakat, perang, huru hara,sabotase, blockade,
kericuhan, kekacauan

(c) Perintah atau tindakan yang dilakukan militer atau kekuasaan sipil, termasuk namun tidak
terbatas, setiap peraturan, perintah atau permintaan yang dibuat oleh pemerintah yang
berwenang atau pihak yang berwenang yang dilakukan dengan niat baik.

(d) Pemogokan, perintah pemberhentian, atau kekacuan industri atau buruh.

(e) Ledakan, kehancuran atau kerusakan atau kehancuran yang disebabkan oleh sesuatu
dan lain hal baik yang disengaja ataupun tidak disengaja, terhadap rel kereta api yang
berada di pertambangan, fasilitas pemyimpanan, pabrik pemrosesan, terminal atau
fasilitas pelabuhan atau tempat penerimaan dan pengiriman dan fasilitas (yang
disediakan, akan tetapi , fasilitas kerusakan tersebut, tidak berfungsinya atau hancurnya
tidak disebabkan oleh tindakan yang dimaksudkan untuk menghancurkannya atau karena
kelalaian pihak yang terkait, termasuk pihak yang berwenang, pekerja, perwakilan atau
orang lain yang berada dalam pengawasan pihak tersebut), atau tidak tersediannya
peralatan atau tenaga dari yang lain

12.2 Pemberitahuan

Pada saat PEMBELI atau PENJUAL terkena keadaan Force Majeure, pihak yang terkena
keadaan tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang lain dimana
pemberitahuan tersebut menyatakan mengenai kejadian Force Majeure dan menyebutkan
kejadian yang sebenarnya dengan perkiraan berdasar niat baik untuk dapat melaksanakan
kewajibannya setelah kejadian force majeure selesai. Pihak yang terkena Force Majeure akan,
atau berdasar permintaan pihak yang lain menyediakan bukti atas kejadian force majeure
tersebut dan menyebutkan waktu berlangsungnya force majeure.

12.3 Terhentinya Kewajiban

Jika pihak PENJUAL atau PEMBELI gagal, atau tertunda sebagian atau keseluruhan dalam
melaksanakan kewajiabnnya sesuai dengan kontrak perjanjian ini karena kejadian Force
Majeure, kecuali atau sebaliknya dicantumkan dalam perjanjian ini, kewajiban atas kewenangan
untuk mengajukan pemberitahuan tersebut sampai batas yang diperlukan apabila keadaan
Force Majeure masih berlangsung dan kewenangn tersebut tidak mempunyai kewajiban untuk
menyelesaikan kewajibanya akan tetapi pihak yang terkena keadaan Force majeure tetap
8
berusaha secara maksimal untuk mendapat penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
kekacauan tenaga kerja.

Kekurangan dalam supplai atau pembelian batu bara, yang disebabkan oleh Force Majeure
hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan bersama.

12.4 Apabila hambatan tersebut masih berlanjut dalam jangka waktu tiga puluh hari (30) diluar
jangka waktu yang ditentukan untuk pengapalan kuantitas batubara yang dimaksud, para pihak
akan bertemu dan membicarakan pembatalan pengapalan atau kemungkinan untuk itu dan
menghentikan perjanjian mengenai hal tersebut, pihak yang tidak terkena dampak peristiwa
Force Majeure mengriimkan surat pembatalan melalui teleks atau faxcimile dan
dikonfirmasikan dengan surat tercatat dalam lima belas (15) hari setelah diberhentikannya
jangka waktu tiga puluh (30) hari perpanjangan yang disebutkan di atas.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan yang timbul antara PENJUAL dan PEMBELI maka Kedua belah pihak akan
berusaha menyelesaikannya dengan jalan kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat. Apabila
dalam waktu 30 hari tidak didapatkan penyelesaian perselisihan dengan jalan musyawarah mufakat,
maka kedua belah pihak setuju untuk memilih tempat kedudukanya di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan

Keputusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pelaksanaannya adalah
mengikat kedua belah pihak dan tidak dapat diganggu gugat.

PASAL 14
TANGGUNG JAWAB

Tanggung Jawab dari salah satu pihak sehubungan dengan klaim yang diajukan oleh pihak lain
mengenai kegagalan pihak pertama atau kegagalan pihak kedua untuk memenuhi kewajibannya
sesuai dengan perjanjian ini adalah termasuk kerugian langsung dan juga kerusakan lain yang
ditimbulkan termasuk hilangnya keuntungan yang seharusnya didapat.

PASAL 15
KOLABORASI BERSAMA

Baik PEMBELI maupun PENJUAL memahami kondisi yang mungkin timbul, yang tidak diperkirakan
sebelumnya pada saat kontrak perjanjian ini disetujui. Kedua belah pihak setuju bahwa mereka akan
melakukan suatu usaha yang masuk akal untuk mendapatkan pemecahan masalah yang timbul yang
disebabkan oleh kondisi yang tidak diperkirakan sebelumnya dengan niat saling mengerti dan bekerja
sama

PASAL 16
HUKUM YANG DIBERLAKUKAN

Perjanjian ini dan hak hak, hak istimewa, tugas, dan kewajiban pihak pihak yang menandatangani
perjanjian ini adalah sesuai dan mengacu pada hukum yang berlaku di Indonesia.
9
Semua ketentuan dan syarat baik yang tercantum maupun yang tidak tercantum dalam perjanjian ini
adalah sesuai dengan Incoterm 2010.

PASAL 17
PEMBERITAHUAN

Pemberitahuan atau komunikasi yang lain yang diperlukan sehubungan dengan surat perjanjian ini
dianggap telah disampaikan dengan benar apabila :

(a) Dikirimkan secara perorangan dengan cara tertulis, pada saat orang tersebut berada pada
alamat yang dimaksud.
(b) Dikirimkan dengan menggunakan jasa kurir, yaitu dengan menggunakan first-class courier
service, dialamatkan kepada pihak yang alamatnya dimaksudkan.

(c) Melalui facsimile/e-mail, dalam waktu dua puluh empat (24) jam dikirimkan dengan
menggunakan fax atau email kepada alamat yang dimaksud.

PASAL 18
INFORMASI BANK

Bank : MANDIRI
Rekening Atas Nama : PT.PARAMA BARA INTERCONTINENTAL
No. Rekening : 0310011254656

PASAL 19
KERAHASIAAN

Perjanjian jual beli ini bersifat rahasia dan tidak boleh dibocorkan kepada pihak lain kecuali kepada
pihak yang ditunjuk sebagai afiliasi, atau pihak pihak yang telah disetujui secara tertulis oleh kedua
belah pihak yang menanda tangani perjanjian ini.

PASAL 20
PENGALIHAN

Kecuali untuk pengalihan pada perusahaan afiliasi, salah satu pihak tidak boleh mengalihkan atau
mentransfer perjanjian ini atau hak dan kewajiban yang tercantum di dalam perjanjian ini tanpa
pemberitahuan secara tertulis sebelumnya terhadap satu pihak yang lain dan harus mendapatkan
persetujuan dari satu pihak lainnya

PASAL 21
ADDENDUM

Perubahan terhadap kontrak ini harus dituangkan dalam bentuk ADDENDUM secara tertulis ditanda
tangani oleh PEMBELI dan PENJUAL. Adendum tersebut, jika telah ditanda tangani oleh pihak
PENJUAL dan PEMBELI, maka akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian jual beli
ini.
10
PASAL 22
PELAKSANAAN HAK

Kegagalan atau penundaan yang dilakukan oleh salah satu pihak untuk menjalankan haknya atau
upaya perbaikan berdasarkan Perjanjian tidak boleh dianggap sebagai suatu pelepasan hak atau
upaya perbaikan, dan juga tidak dapat diartikan sebagai suatu penerimaan terhadap suatu hak atau
upaya perbaikan.

PASAL 23
PENAMAAN DAN PENJUDULAN

Penamaan dan Penjudulan pada pasal-pasal di dalam perjanjian hanya dimaksudkan untuk
memudahkan penyebutan saja dan tidak akan mempengaruhi arti dan isi dari pasal pasal atau
paragraph-paragraph di dalam perjanjian.

PASAL 24
KESELURUHAN PERJANJIAN

Dalam hal terdapat perbedaan mengenai hal hal yang diatur dalam Perjanjian ini dengan lampiran dari
perjanjian ini, maka ketentuan –ketentuan dalam Perjanjian ini yang berlaku

Ketentuan-ketentuan yang dinyatakan dalam Perjanjian ini mengikat para Pihak untuk dilaksanakan
oleh perwakilan yang diberikan wewenang oleh kedua belah pihak.

PENJUAL PEMBELI
PT. PARAMA BARA INTERCONTINENTAL PT. ………………………………..

Nama : KIKI NURULITA Nama : ………………………


Jabatan : Direktur Jabatan : Direktur

11

Anda mungkin juga menyukai