Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN

JUAL BELI BATUBARA


 

Nomor :......../..........

Pada hari ini,Senin tanggal Dua Puluh Dua bulan Februari tahun Dua
ribu dua belas( 22-02-2012) di Jakarta, kami yang bertanda tangan di
bawah ini:

1.   Perusahaan    :
    Nama           :
    Jabatan        :
     Alamat         :
 
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagaimana
tersebut di atas, dan selanjutnya disebut sebagai : PIHAK PERTAMA
(PENJUAL)

2.   Perusahaan    :
Nama           :
    Jabatan        :                    
    Alamat         :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagaimana
tersebut di atas, dan selanjutnya disebut sebagai : PIHAK KEDUA
(PEMBELI)

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama dalam perjanjian


ini selanjutnya disebut sebagai KEDUA BELAH PIHAK.

Dengan dilandasi itikad baik dan prinsip saling menguntungkan KEDUA


BELAH PIHAK sepakat untuk melaksanakan jual beli batubara dengan
ketentuan yang disepakati dalam pasal – pasal sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA sebagai Coal Trading Company (Pedagang Batubara) setuju


menyediakan dan menjual batubara sesuai dengan kuantitas dan kualitas
yang diminta oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju membeli batubara
tersebut dan melaksanakan pembayaran sesuai dengan kesepakatan
kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
OBYEK JUAL BELI

Obyek Jual – Beli dalam perjanjian ini adalah Batubara Blending yang


berasal dari Kalimantan Timur.
1. Spesifikasi BATUBARA :
COAL QUALITY TYPICAL (%) REJECTION (%)
Total Moisture (ar) 18 > 20
Inherent Moisture (adb) 10 > 14
Ash Content (adb) 5 > 10
Volatile Matter (adb) 35-50
Total Sulfur (adb) 0.5 > 1.5
Fixed Carbon (adb) By Difference
HGI 40
Gross Calorific Value 6,300 – 6,100 < 6,100
(adb)
Size 0 – 50 mm 85
2. Kuantitas :  40.000 Metric Ton +/- 10%, Per Bulan dan Pemuatan pertama
dilakukan pada tanggal …………… Maret 2010.

PASAL 3
HARGA BATUBARA

1.    Harga batubara yang disepakati dalam perjanjian ini adalah


Rp.540.000,-, ( Lima Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) / Metric Ton,
untuk FOB Tongkang.
2.    Harga tersebut di atas sudah termasuk dokumen – dokumen yang diperlukan
yaitu Certificate of Draft Survey, Certificate of Weight, Certificate
od Sampling and Analysis, Bill of Lading, SKAB dari Dinas
Pertambangan, Surat Keterangan Pengiriman Barang dari Pemegang kausa
pertambangan atau sesuai yang diisyaratkan oleh PIHAK KEDUA.
3.    Seluruh biaya – biaya retribusi, sesuai peraturan daerah setempat dan
pungutan – pungutan lainnya yang dibebankan oleh Pihak Otoritas daerah
setempat sebagai persyaratan legalitas batubara maupun untuk
kelancaran dalam kegiatan usaha penambangan serta perdagangan batubara
menjadi tanggungan Pemilik KP Batubara.

PASAL 4
SISTEM PEMBAYARAN

1.    Pembayaran jual beli batubara dalam perjanjian ini dilaksanakan


berdasarkan perhitungan jumlah kuantitas batubara.
2.    Sistem pembayaran adalah sebagai berikut :
       Pembayaran 10% pada saat tanda tangan kontrak
       Pembayaran 40% pada saat survei lokasi tambang
       Pembayaran 40% pada saat ponton mau merapat
       Pembayaran 10% pada saat final draft penyerahan dokumen
3.    Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat merealisasikan pembayaran / terlambat
melaksanakan pembayaran / melakukan pembayaran batubara yang tidak
sesuai dengan Pasal 4 ayat 2, maka PIHAK KEDUA bersedia dikenakan
denda keterlambatan pembayaran sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) per hari.
4.    PIHAK PERTAMA berhak untuk menahan batubara, menghentikan proses
pengiriman batubara, dan memutuskan kontrak apabila PIHAK KEDUA tidak
dapat memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan yang tercantum pada
pasal 4 dan segala kerugian PIHAK PERTAMA akan dibebankan kepada PIHAK
KEDUA.
5.    Pembayaran PIHAK KEDUA (PEMBELI) kepada PIHAK PERTAMA (PENJUAL) akan
dilakukan secara tunai atau melalui transfer ke Rekening milik PIHAK
PERTAMA, yaitu :
Nama Bank     :
Kantor Cabang :
No. Rekening  :
Atas Nama     :

Apabila ada perubahan nomor rekening, cabang dan alamat bank, maka
akan disampaikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 5
PENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS BATUBARA

1.    Untuk setiap pengiriman dan penyerahan batubara dilaksanakan penentuan


kuantitas dan pemeriksaan kulaitas batubara oleh surveyor independent
yang disepakati bersama yaitu PT. SUCOFINDO / GEOSERVICES / CCI atau
berdasarkan kesepakatan Kedua Belah Pihak.
2.    Metode pengambilan contoh secara bertahap untuk pemeriksaan kulitas
batubara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 ayat 1 dilaksanakan
pada saat pemuatan batubara di stockpile, dan setelah pemuatan diatas
tongkang.
3.    Penentuan kuantitas batubara dilakukan berdasarkan hasil laboran draft
surveyor independent dan hasil pengamatan tersebut dicatat serta
dibuat laporan penentuan kuantitas kemudian dibuat berita acara serah
terima batubara yang ditanda tangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA atau pejabat yang diberi kuasa.
4.    Sertifikat penentuan kuantitas dan analisis kualitas batubara akan
diterbitkan oleh surveyor independent untuk setiap penyerahan batubara
per tongkang.
5.    Biaya – biaya pemeriksaan untuk percontohan dan analisis sampling
kualitas dan kuantitas batubara adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA
(PEMBELI).

PASAL 6
BONUS, PINALTY DAN REJECTION

1.    Apabila nilai kalori (ADB) dipelabuhan muat estela crushing yang


tercantum dalam certificate of sampling and analysis yang dikeluarkan
oleh surveyor independent lebih rendah dari 6100 kcal/Kg atau lebih
tinggi dari 6300 Kcal/Kg. Maka akan dilakukan perhitungan pengurangan
atau penambahan secara profesional dengan humus sebagai berikut :

(Nilai Kalori Sebenarnya ) X Harga Satuan FOBT sesuai


Adjusted price =
6100 Kcal / Kg kontrak
2.    Apabila terjadi jumlah TM (arb) dari batubara melebihi 20% maka invoice
PIHAK PERTAMA akan ditetapkan dengan perhitungan penalti menggunakan
humus sebagai berikut :

(100% - TM (ARB)
Invoice Tonnage = 2) ) X COW (Certificate of Weight)
100 % - 20 %

PASAL 7
JADWAL DAN PELAKSANAAN MUAT BATUBARA

1.    PIHAK PERTAMA segera melakukan proses pengapalan terhadap pembelian


batubara PIHAK KEDUA pada bulan Maret 2010 atau setelah PIHAK KEDUA
melakukan pembayaran sesuai dengan pasal 4 point 2, dan lama waktu
pemuatan maksimum 4 (empat) hari untuk tongkang 270 feet atau 300
feet.
2.    PIHAK KEDUA wajib memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA tentang jadwal pemuatan atau loading batubara
berdasarkan perkiraan kapal pengangkut atau tongkang yang menjadi
tanggungannya tiba dipelabuhan muat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari.
3.    PIHAK KEDUA tidak boleh merapatkan pontoon di Jetty atau pelabuhan muat
sebelum pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam
perjanjian ini.
4.    PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA jika ada perubahan
lokasi pelabuhan muat dan apabila ada perubahan pontoon dari 300 feet
menjadi 270 feet.
5.    Pelaksanaan pemuatan atau loading batubara menjadi kewajiban PIHAK
PERTAMA dan segala biaya dalam proses loading menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
DOKUMEN BATUBARA

PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dokumen – dokumen dengan lengkap dan


akurat setelah PIHAK KEDUA membayar lunas batubara sesuai dengan Pasal
4 ayat 2, dokumen yang diserahkan adalah :
1.  Certificate of draft survey and certificate of weight dari surveyor
independent.
2.  Sertifikat hasil analisis batubara (Certificate of Analysis)
3.  Bill of Loading (Surat Keterangan Jumlah Barang)
4.  Surat Keterangan asal Barang (SKAB) dari perusahaan / asal batubara
yang mempunyai perijinan penambangan yang sah (KP)
5.  Surat – surat dan dokumen kelengkapan lainnya.

PASAL 9
PENYERAHAN BATUBARA

Tempat penyerahan batubara sebagaimana dimaksud dalam pasal ini adalah


diatas tongkang 270 feet dengan jumlah muatan 5.500 MT (+/- 10%) atau
300 feet dengan jumlah muatan 8.000 MT (+/- 10%) x 1 tongkang,
sehingga biaya atau loading ke atas tongkang menjadi kewajiban dan
tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

PASAL 10
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1.    PIHAK KEDUA berkewajiban membayar kepada PIHAK PERTAMA atas harga


batubara yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah
disepakati dengan cara pembayaran menurut perjanjian ini.
2.    PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan pembayaran kepada PIHAK
PERTAMA.
3.    PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menjaga kualtias dan kuantitas
batubara yang sesuai dengan isi perjanjian ini dan sesuai dengan
jadwal pemuatan / pengapalan yang disepakati oleh Kedua Belah Pihak.
4.    PIHAK PERTAMA berkewajiban melengkapi batubara yang diperjual belikan
menurut perjanjian ini dengan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB)
perusahaan yang telah mempunyai perijinan penambangan yang sah (KP),
serta dokumen lainnya yang telah diisyaratkan dalam pengiriman /
pengapalan batubara yang diberikan oleh pejabat / instansi yang
berwenang.
5.    PIHAK KEDUA ikut mengawasi angkutan, processing, penunjukkan batubara
dan pemuatan ke atas tongkang di stockpile.
6.    Segala biaya – biaya yang berkenaan dengan penumpukkan hingga pemuatan
batubara ke atas tongkang, surat keterangan asal barang (SKAB), surat
pengiriman serta surat keterangan dari Dinas Pertambangan dan Energi
menjadi kewajiban PIHAK PERTAMA.

PASAL 11
MASA BERLAKU PERJANJIAN

1.    Perjanjian Jual Beli Batubara ini berlaku 12 x Pengapalan setiap


bulannya dengan kapasitas 40.000 MT / bulan. Dan mengenai Harga
Batubara akan dilakukan revisi setiap bulannya sesuai dengan Harga
Batubara pada saat itu.
2.    Perjanjian ini berlaku sampai dengan penyerahan batubara selesai
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah
menyelesaikan pembayaran batubara kepada PIHAK PERTAMA dalam masa
kontrak selama 12 x pengapalan (12 x pengapalan setiap bulannya).
3.    Apabila PIHAK KEDUA memutuskan perjanjian batubara ini yang disebabkan
oleh kelalaian PIHAK KEDUA sendiri dalam hal pembayaran atau hal
lainnya, maka PIHAK KEDUA bersedia dikenakan finalti pemutusan kontrak
sebesar 50% dari nilai kontrak, dan apabila timbul permasalahan  hukum
kemudian maka segala biaya dalam proses hukum baik pidana maupun
perdata menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya.
4.    Apabila terjadi pemutusan kontrak dikarenakan oleh kelalaian PIHAK
KEDUA dalam hal pembayaran batubara yang tidak sesuai maka PIHAK KEDUA
wajib membayar denda keterlambatan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA
yang akan dipotong dari jumlah uang yang telah disepakati.

PASAL 12
FORCE MAJEURE

1.    PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab dan atau
keterlambatan apabila terjadi Force Majeure.
2.    Yang dimaksud Force Majeure adalah sesuatu keadaan yang timbul dan
mengakibatkan kerugian dan / atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
di luar kemampuan manusia dan tidak dapat di atas seperti : banjir,
gempa bumi, tanah longsor, peperangan, kebakaran, kerusuhan massa,
wabah penyakit, peraturan pemerintah, atau hal lain yang timbul di
luar kemampuan kedua belah pihak.
3.    Apabila dalam waktu 2 x 24 jam sejak timbul Force Majeure, PIHAK
PERTAMA tidak memberi laporan tertulis maka keadaan Force Majeure
dianggap tidak pernah ada, sedangkan dalam jangka waktu 2 x 24 jam
sejak diterimanya laporan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
tidak memberikan jawaban tertulis, maka PIHAK KEDUA dianggap
menyetujui atas timbulnya Force Majeure tersebut.
4.    Apabila dalam keadaan Force Majeure timbul dan seluruh prosedur
tersebut di atas telah dilakukan, maka para pihak akan menyelesaikan
dengan musyawarah sampai kata kesepakatan mengenai langkah – langkah
yang akan diambil.

PASAL 13
PENGALIHAN

PIHAK PERTAMA berhak mengalihkan dan atau menjual batubara kepada


PIHAK LAIN, apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban
pembayaran yang tercantum dalam isi perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA
wajib mengganti seluruh kerugian PIHAK PERTAMA atau minimal sebesar
50% dari Nilai Kontrak.

PASAL 14
PENYELESAIAN

Jika terjadi perselisihan pendapat dalam hal jual beli batubara ini,
maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Jika tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikannya di Pengadilan Negeri .................

PASAL 15
ADDENDUM
Semua hal yang belum tercantum dalam Surat Perjanjian ini dapat dimuat
kemudian dalam addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini, dan atas kesepakatan Kedua Belah Pihak.

PASAL 16
PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang keduanya asli
dan bermaterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan tidak
dapat dibatalkan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


       
Direktur Direktur

............... .................

                        Saksi-Saksi :

  ------------------                      ---------------

Anda mungkin juga menyukai