Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA

OPERASIONAL PERTAMBANGAN BATUBARA


NO. 678/PK-OPB/BHJ-…/IX/2010

Perjanjian ini dibuat pada hari ……., tanggal ….., bulan September, tahun dua ribu sepuluh (xx-09-2010)
di Banjarmasin, telah ditandatangani sebuah perjanjian kerjasama Operasional Pertambangan Batubara
antara :

1. NAMA : MUSTABA, BE
ALAMAT : JL. NAVIGASI NO 98 DESA BRONDOL KEC PASEKAN
INDRAMAYU

Dalam hal ini bertindak untuk atas nama PT. RUSSINDO PANCA PERKASA dan selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA/PEMILIK IJIN PERTAMBANGAN

2. NAMA : YOSHA MARENDRA


ALAMAT : JL PRAMUKA GANG DARFA BLOK D NO 3
LAMPUNG

Dalam hal ini bertindak untuk atas nama PT. LAMKAPAI PRATAMA MANDIRI dan
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA/KONTRAKTOR PERTAMBANGAN.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan itikad baik dengan ini menyatakan telah sepakat untuk
mengadakan ikatan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama Operasional Pertambangan Batubara, berlokasi
di kecamatan Satui, kabupaten Tanah Bumbu, propinsi Kalimantan Selatan. Nomer Ijin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi 545/077/IUP-OP/D.PE/2009. Kode Wilayah: TB. O4 MARPR 29 BLOK I,
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
KEPUTUSAN KOORDINAT WILAYAH PERTAMBANGAN

PARA PIHAK SEPAKAT, bahwa kerjasama Operasional pertambangan ini adalah mencakup keseluruhan
area yang dijelaskan dalam koordinat wilayah sebagai berikut :

X Y
NO
derajat menit detik derajat menit metik
1 108 21 37,58 6 13 46,48
2 108 19 35,58 6 15 28,87
3 108 18 47,92 6 14 32,13

4 108 20 49,92 6 12 49,75

Luas Area Pertambangan adalah 1.115,91 Ha

[Type text] Page 1


PASAL 2
PELAKSANAAN OPERASIONAL PERTAMBANGAN

Pelaksanaan Kerjasama Operasional Pertambangan ini, akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA pada saat
1 (satu) hari setelah surat ini ditanda tangani dan masing-masing Pihak telah melaksanakan kewajibannya
yang tercantum dalam Perjanjian ini.
PIHAK PERTAMA berkewajiban membantu mengkordinir kepada pejabat pemerintah, dalam hal ini Dinas
Pertambangan, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, kecamatan, kelurahan, kepolisian demi kelancaran
Operasional Pertambangan pada wilayah yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 3
BIAYA PERTAMBANGAN

PIHAK PERTAMA menyampaikan perincian kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA, yang wajib
dilaksanakan pembayaran oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dari hasil produksi Batubara
yang di produksi dari tambang milik PIHAK PERTAMA. Adapun perincian biaya sebagai berikut :
1. Biaya Hasil Tambang (Fee KP) sebesar : Rp. 45.000,- /ton (empat puluh lima ribu rupiah per ton)
2. Biaya Jasa Lahan (Fee Lahan) sebesar : Rp. 10.000,-/ton (sepuluh ribu rupiah per ton)
3. Distribusi Desa (Fee Desa), sebesar : Rp. 2.500,-/ton (dua ribu lima ratus rupiah per ton)
PIHAK PERTAMA wajib dan bertanggung jawab mengalokasikan (menyerahkan) biaya tersebut kepada
masing-masing Pihak yang berhak menerima, untuk kelancaran Operasional Pertambangan yang
dilakukan PIHAK KEDUA.

PASAL 4
JAMINAN PEKERJAAN

Dalam hal ini PIHAK PERTAMA mewajibkan kepada PIHAK KEDUA untuk memberikan Biaya jaminan
pekerjaan dimuka sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu Milyar Rupiah), setelah pelaksanaan penanda
tanganan kontrak kerjasama operasional pertambangan ini.
Biaya Jaminan Pekerjaan tersebut di perhitungkan dengan hasil produksi tambang PIHAK KEDUA sesuai
nominal dengan Fee KP, Fee Lahan dan Fee Desa (sesuai Pasal 3). Serta akan diperhitungkan dari
rekapitulasi hasil produksi pertambangan yang dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, pada
timbangan di pelabuhan yang ditentukan oleh PIHAK KEDUA, disertai surat kirim resmi yang dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA untuk pengiriman batubara.

PASAL 5
JASA PELABUHAN

1. PARA PIHAK sepakat, bahwa pemakaian dan penentuan Jasa Pelabuhan disesuaikan atas permintaan
dari korespondensi Pembeli dari PIHAK KEDUA. Dan PIHAK PERTAMA berhak dan wajib memberikan
surat kirim dan dukungan pengurusan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) atas pengiriman Batubara
tersebut.
2. PIHAK PERTAMA dalam hal ini juga sebagai pemilik PELABUHAN MUAT atas nama PT.BERKAT
HANJUANG JAYA, berlokasi di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Apabila PIHAK KEDUA menentukan memakai Jasa Pelabuhan Muat milik PIHAK PERTAMA, maka
KEDUA BELAH PIHAK sepakat dan menyetujui Biaya Jasa Pelabuhan adalah sebesar Rp. 35.000,-/MT
(tiga puluh lima ribu rupiah per metric ton), dikalikan jumlah batubara yang dikirim dari pelabuhan. Biaya
tersebut meliputi perincian jasa sebagai berikut :
a. Penumpukan Batubara selama 30 (tiga puluh) hari, terhitung dari tanggal surat perjanjian
Pemakaian Jasa Pelabuhan yang nantinya dibuat dan ditandatangani.

[Type text] Page 2


b. Pemakaian fasilitas mesin crusher pada pelabuhan.
c. Dukungan proses pemuatan batubara keatas tongkang, beruba Wheel Loader, Excavator dan
Dumptruck. Serta sumber daya manusia guna kelancaran proses pengiriman.
Sistem pembayaran jasa pelabuhan milik PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA, adalah :
a. Sebesar 50% (lima puluh persen), pada saat Penandatanganan kontrak pemakaian jasa pelabuhan.
b. Sebesar 50% (lima puluh persen) atau pelunasan, dilaksanakan setelah FINAL DRAFT untuk berat
batubara diatas tongkang selesai dilaksanakan oleh INDEPENDENT SURVEYOR yang ditunjuk
oleh korespondensi pembeli PIHAK KEDUA.

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) Nomer:
545/077/IUP-OP/D.PE/2009. Kode Wilayah : TB. O4 MARPR 29 BLOK I, atas nama PT. Berkat
Hanjuang Jaya adalah benar miliknya dengan sebenarnya, menjamin bahwa keseluruhan dari
Legalitas Perijinan Pertambangan yang dikerjasamakan kepada PIHAK KEDUA, tidak ada
permasalahan apapun terhadap Perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah Dinas
Pertambangan dan Kehutanan, baik Pemerintah Daerah di Kalimantan Selatan serta
Pemerintahan Pusat Republik Indonesia.
2. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Tidak ada ikatan apapun terhadap PIHAK KETIGA yang
menyangkut wilayah pertambangan yang ditawarkan untuk dikerjasamakan kepada PIHAK
KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA menanggung segala sesuatu hal kerugian kepada PIHAK KEDUA, apabila
melakukan kelalaian pada Pasal 5, ayat 1 dan 2, dan menyatakan PIHAK KEDUA bebas dari
segala urusan kepolisian serta hukum pengadilan.
4. PIHAK KEDUA menyatakan dengan sebenarnya, bahwa bidang usaha yang dijalani memiliki
perijinan dalam Pertambangan dan merupakan perusahaan yang terdaftar resmi sesuai
Perundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
5. PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan aktifitas tekhnik pertambangan yang sesuai dengan
undang-undang dan peraturan pertambangan. Dan melakukan kewajiban yang tercantum dalam
Perjanjian antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
6. PARA PIHAK sepakat, bahwa Perjanjian ini akan tetap mengikat selama kerjasama Operasional
Pertambangan ini berjalan baik. Dan PIHAK PERTAMA dilarang keras menawarkan lokasi
pertambangan yang disebutkan pada kontrak perjanjian ini, khususnya tersebut dalam pasal 1,
kepada pihak lain (Pihak KETIGA) sampai dengan adanya surat tertulis dari PIHAK KEDUA
mengenai Pembatalan kerjasama Operasional Pertambangan ini.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Dalam pelaksanaan Perjanjian kerjasama ini, apabila terjadi permasalahan hingga terjadi perselisihan
mengenai Hak dan kewajiban masing-masing pihak, PARA PIHAK sepakat menyelesaikan dengan Itikad
Baik secara Musyawarah kekeluargaan untuk mufakat.
Dalam proses penyelesaian secara musyawarah tidak menemukan penyelesaian yang baik, PARA PIHAK
sepakat menyelesaikan dengan proses kepolisian serta Hukum di Pengadilan Negeri Republik Indonesia.

[Type text] Page 3


PASAL 8
MASA BERLAKU PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku pada saat penandatanganan dilaksanakan KEDUA BELAH PIHAK dan PARA PIHAK
menjalankan dengan baik atas kewajiban-kewajiban dalam perjanjian ini.

Demikian surat perjanjian kerjasama operasional pertambangan batubara ini dibuat dengan sebenarnya
berdasarkan itikad baik kedua belah pihak.

Banjarmasin, xx September 2010

Hormat kami,

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BERKAT HANJUANG JAYA PT. …………………………..

H. RUSTAM, SE, MM,. Bapak Permana/Bapak Karmal


DIREKTUR DIREKTUR

[Type text] Page 4

Anda mungkin juga menyukai