NO. 0128/DPA-2/PK/III/2020
NO. ...............................…....
TENTANG
PELAKSANAAN PENAMBANGAN, PENGOLAHAN & PEMURNIAN PASIR
KUARSA DI WILAYAH IJIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI
(IUP-OP) PT KIDUL MAKMUR JAYA
Perjanjian ini dibuat pada hari Senin, tanggal dua puluh tiga, bulan Maret, tahun dua ribu
dua puluh (23-03-2020) di Jakarta, telah ditandatangani sebuah perjanjian kerjasama
Operasional Pertambangan Pasir Kuarsa antara :
1. Andi Carolus P. Sihombing, Swasta, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP nomor
3174042404780003, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Haji Samali Nomor 19, RT 001,
RW 001, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta
Selatan, jabatannya sebagai Direktur Perseroan yang akan disebut di bawah ini.
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dan sebagai demikian untuk
dan atas nama Persero PT EKA ENERGI SELARAS, berkedudukan di Jakarta, yang
dibuat dihadapan Yeldi Anwar, SH Notaris, di Jakarta, yang akta pendirian dan
Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal 15 Juni 2004 Nomor 2, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 30 Juni 2004 Nomor C-16422
HT.01.01.TH.2004, yang dilakukan perubahan terakhir tertanggal 2 Pebruari 2015
Nomor 1 dihadapan Notaris Afriwandi, SH., M.KN. berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 10 Pebruari 2015
Nomor AHU-0002139.AH.01.02 Tahun 2015. Yang dalam hal ini disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.
1. Bahwa PIHAK PERTAMA telah melakukan ikatan kerjasama dalam jangka waktu
yang panjang yaitu tidak kurang dari 5 (lima) tahun tentang pengelolaan
pertambangan pasir kuarsa dengan PT KIDUL MAKMUR JAYA sebagai pemilik Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) dan wilayah IUP-OP nya.
5. Bahwa selama masa jangka waktu perjanjian pengelolaan tambang pasir kuarsa
antara PIHAK PERTAMA dengan PT KIDUL MAKMUR JAYA, kegiatan operasional
pertambangan di wilayah IUP OP PT KIDUL MAKMUR JAYA yang dilakukan PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan tetap berlangsung dan berjalan sebagaimana
mestinya.
PASAL 1
DEFINISI
PASAL 2
RUANG LINGKUP
PASAL 3
BENTUK KERJASAMA
PASAL 4
OBJEK KERJASAMA OPERASIONAL
1. Objek Kerjasama Operasional pada perjanjian yang dilakukan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA merupakan barang yang sah menurut hukum dan tidak
bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban
umum.
2. PIHAK PERTAMA akan melakukan kegiatan yang terkait dengan legal wilayah usaha
pertambangan, kegiatan eksplorasi, kegiatan pengangkutan dan penjualan, kegiatan
pascatambang, kegiatan pengamanan wilayah pertambangan serta kegiatan community
develpment.
3. PIHAK KEDUA akan melaksanakan kegiatan konstruksi dan perawatan jalan diarea
tambang, kegiatan penambangan, dan kegiatan pemurnian dan pengolahan.
PASAL 5
WILAYAH PERTAMBANGAN, WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN
DAN WILAYAH IZIN USAHAA PERTAMBANGAN
PARA PIHAK sepakat bahwa kerjasama Operasional pertambangan ini adalah mencakup
keseluruhan area yang dijelaskan dalam koordinat wilayah sebagai berikut :
PASAL 6
PELAKSANAAN OPERASIONAL PERTAMBANGAN
4. PIHAK PERTAMA akan mengoperasikan peralatan berat yaitu unit dump truck
kapasitas 24 kubik untuk melakukan pengangkutan dalam rangka proses penjualan.
5. PIHAK KEDUA akan menggunakan peralatan berat berupa excavator dan bulldozer
dengan minimal PA diatas 85% dan tahun produksi unit minimal tahun 2015 untuk
melakukan kegiatan penambangan pasir kuarsa sampai di area penumpukan di atas
permukaan tanah.
6. PIHAK KEDUA akan menggunakan konstruksi berupa peralatan hopper, saluran plat
sistem gravitasi, peralatan saringan dua tingkat, bak penampungan dan peralatan dan
perlengkapan pompa air untuk kegiatan pengolahan dan pemurnian pasir kuarsa.
7. PIHAK KEDUA akan melakukan pembuatan beserta perawatannya jalan akses di area
tambang dengan lebar standard jalan satu jalur untuk dump truck 24 kubik, perkerasan
batuan dan level menyesuaikan topografi area pertambangan.
8. PIHAK PERTAMA akan mengoperasikan unit-unit alat berat sesuai ayat 4 pasal ini
setiap hari kerja dalam sebulan dengan hasil pengangkutan dan penjualan pasir kuarsa
dari stock ROM tidak kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) meter kubik.
10. PIHAK KEDUA mempunyai target produksi yang telah ditetapkan dan ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA seperti disebutkan dalam ayat 9 pasal ini, dan akan
menerima sanksi atau denda bila tidak tercapainya target produksi yang telah
ditetapkan tersebut.
PASAL 7
KETENTUAN BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN
1. PARA PIHAK telah setuju dan sepakat bahwa biaya kegiatan penambangan, kegiatan
pengolahan dan pemurnian dan kegiatan konstruksi dan perawatan jalan diarea
tambang, dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya-biaya yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA meliputi:
- Biaya pembuatan dan perawatan jalan diarea tambang sebesar Rp. 3.000,- (tiga
ribu rupiah) per meter kubik
- Biaya kegiatan penambangan pasir kuarsa sebesar Rp. 46.000,- (empat puluh
enam ribu rupiah) per meter kubik.
- Biaya pengolahan dan pemurnian pasir kuarsa sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu
rupiah) per meter kubik.
Sehingga total biaya menjadi Rp. 52.000,- (lima puluh dua ribu rupiah) per meter
kubik.
b. Terhadap biaya-biaya tersebut diatas dalam ayat 1 point a pasal ini ditentukan
perhitungan kubikasinya adalah di atas stock pile penumpukan ditambang.
c. Jumlah kubikasi pasir kuarsa yang harus dibayar PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA adalah tidak kurang dari 10.000 meter kubik perbulan.
d. Jika hasil pengangkutan dan penjualan yang dilakukan PIHAK PERTAMA melebihi
dari 10.000 meter kubik perbulan maka PIHAK PERTAMA akan membayar
sejumlah kubikasi real pengangkutan dan penjualan perbulan kepada PIHAK
KEDUA.
2. Pembayaran atas biaya-biaya tersebut pada ayat 1 pasal ini adalah dengan cara
transfer ke rekening Bank dan/atau tunai atas nama PIHAK KEDUA dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Pembayaran pertama yaitu sejumlah Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah)
sebagai uang muka, dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada
saat perjanjian kerjasama operasional pertambangan ini ditandatangani kedua belah
Pihak.
b. Terhadap pengangkutan dan penjualan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA,
PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sejumlah
kubikasi yang terangkut dan terjual dikalikan dengan nilai rupiah biaya-biaya
pekerjaan sesuai ayat 1 pasal ini bersamaan dengan penerimaan pembayaran hasil
penjualan PIHAK PERTAMA.
c. Bila pengangkutan dan penjualan yang dilakukan PIHAK PERTAMA tidak mencapai
minimum kubikasi bulanan, maka pembayaran atas minimum kubikasi bulanan akan
dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya tanggal 2
bulan berikutnya.
PASAL 8
PPENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS
1. Selama jangka waktu Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat
untuk menetapkan jumlah kubikasi minimum perbulan yaitu 10.000 meter kubik dengan
tingkat kandungan lumpur paling banyak adalah 4 presen.
2. Penentuan dan pengukuran jumlah kubikasi dan kualitas pasir kuarsa yang telah
dilakukan pengolahan dan pemurnian adalah di stock pile penumpukan di tambang.
3. Pengukuran untuk menentukan volume pasir kuarsa di stock pile di tambang dan
pengetesan untuk menentukan kandungan lumpurnya dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
4. Terhadap hasil pengukuran volume dan pengetesan kandungan lumpur pasir kuarsa di
stock pile di tambang yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, jika
terdapat selisih pengukuran dan pengetesan maka akan diambil kesepakatan nilai rata-
rata terhadap kedua hasil pengukuran dan pengetesan tersebut.
5. Pengukuran terhadap jumlah kubikasi di stock pile di tambang dilakukan oleh masing-
masing pihak dengan menggunakan metode konvensional dan metode foto permukaan
tumpukan dengan peralatan total station. Metode konvensional yaitu pengukuran
terhadap vesel dump truck saat dilakukan pengangkutan.
6. Pengujian dan perhitungan jumlah kandungan lumpur yang dilakukan oleh masing-
masing pihak terhadap pasir kuarsa di stock pile di tambang dilakukan dengan
pengujian berdasarkan volume dan pengujian berdasarkan berat.
7. Atas pengukuran volume dan pengujian kandungan lumpur pasir kuarsa yang dilakukan
masing-masing pihak maka biaya yang timbul akan ditanggung oleh masing-masing
pihak.
PASAL 9
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN
3. PARA PIHAK didalam melaksanakan kewajiban atas pekerjaannya yang terkait dengan
perjanjian ini akan mengikuti petunjuk yang diberikan berdasarkan schedule syarat kerja
yang telah disepakati dan demi kepentingan bersama.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan melalui para pekerja dilapangan harus bersikap sopan
santun serta harus dapat bekerja sama secara positif dan terpadu dengan pihak-pihak
lainnya yang terkait dengan pelaksanaan dari pekerjaannya masing-masing dan /
ataupun keseluruhan pekerjaan.
5. PARA PIHAK sepakat untuk selalu menerapkan safety management sistem dalam
melaksanakan kegiatan pertambangan.
PASAL 10
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan
berakhir dengan sendirinya pada tanggal 22 Maret 2023 kecuali diperpanjang dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu, setelah berakhirnya
masa jangka waktu 3 (tiga) tahun periode pertama, dengan syarat-syarat yang
disepakati oleh kedua belah pihak.
3. PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 5 bulan sebelum masa berakhirnya perjanjian
harus menyatakan kehendaknya secara tertulis apabila berkehendak untuk melakukan
perpanjangan jangka waktu objek kerjasama operasional pertambangan dalam
perjanjian ini.
PASAL 11
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. PIHAK PERTAMA berhak atas pengoperasian objek kerjasama operasional yang
diberikan oleh PIHAK KEDUA selama jangka waktu dan ketentuan sebagaimana telah
disepakati dan disetujui.
2. PIHAK PERTAMA berhak atas dioperasikannya objek kerjasama operasional
oleh PIHAK KEDUA, sebagaimana yang disepakati dan disetujui sebelumnya sesuai
dengan biaya, waktu, jaminan, dan cara pembayaran yang telah disepakati dan disetujui
dalam perjanjian ini.
3. PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta perpanjangan jangka waktu masa kerjasama
operasional kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
diatur dalam perjanjian ini.
4. PIHAK PERTAMA berhak memutus perjanjian ini bila PIHAK KEDUA tidak dapat
melaksanakan kegiatan penambangan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut dikarenakan
masalah unit-unit alat berat tidak dapat beroperasi secara maksimal (PA kurang dari
85%) dan atau tidak tercapainya target produksi selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.
5. PIHAK PERTAMA berhak menunjuk kontraktor lain dikarenakan PIHAK KEDUA tidak
dapat beroperasi sesuai ayat 4 di pasal ini.
6. PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya-biaya yang timbul karena pelaksanaan
kerjasama operasional, terhadap objek dan lokasi, selama jangka waktu, tempat, dan
cara pembayaran sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian ini.
7. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan lokasi obyek operasional yang legal, sah, aman
dan sesuai dengan batasan wilayah IUP OP PT Kidul Makmur Jaya.
8. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan serta mengirimkan tenaga supervisi
yang akan mengoperasikan objek kerjasama operasional.
9. PIHAK PERTAMA berkewajiban secara penuh untuk mengangkut dan menjual hasil
operasi produksi yang dihasilkan PIHAK KEDUA sejumlah minimum kubikasi perbulan
dan atau lebih.
10. PIHAK PERTAMA berkewajiban secara penuh fungsi community development di
wilayah IUP OP PT Kidul Makmur Jaya.
11. PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan objek kerjasama operasional tersebut seutuhnya
setelah PIHAK PERTAMA menandatangani Surat Perjanjian ini, sebagaimana sudah
disetujui dan disepakati sebelumnya.
12. PIHAK KEDUA wajib menyiapkan unit-unit alat berat yang dibutuhkan dalam kegiatan
penambangan dengan PA Unit Minimal 85% dan minimal tahun produksi tahun 2015.
13. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas objek operasional yang dioperasikan
kepada PIHAK PERTAMA, sesuai dengan kewajiban yang diatur dalam perjanjian ini.
14. PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan objek kerjasama tersebut
kepada PIHAK PERTAMA meliputi segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya
serta dimaksudkan bagi penggunanya yang tetap, selama jangka waktu masa
operasional.
15. Segala kerusakan dari objek operasional berupa kerusakan peralatan unit alat-alat berat
milik PIHAK KEDUA menjadi tanggungan sepenuhnya dari PIHAK KEDUA.
16. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan serta mengirimkan tenaga supervisi yang
akan mengoperasikan objek kerjasama operasional.
17. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran secara lunas terhadap Pengoperasian
objek kerjasama operasional, sesuai dengan ketentuan dan cara pembayaran yang
sebagaimana telah disepakati dan disetujui sebelumnya oleh kedua belah pihak.
18. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat melunasi pembayaran setiap bulannya,
maka PIHAK KEDUA dapat memberikan surat teguran pelunasan tagihan disetiap
keterlambatan waktu pembayaran, dengan sanksi-sanksi yang telah diatur dalam
perjanjian ini.
PASAL 12
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
PASAL 13
PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN TENAGA KERJA
PASAL 14
PAJAK-PAJAK
1. Segala pajak-pajak yang timbul dalam rangka pelaksanaan kerjasama operasional
pertambangan akan menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) masing-masing
PIHAK, sebagaimana yang telah disepakati oleh para pihak, kecuali ditentukan lain
dalam perjanjian ini.
2. Pajak-Pajak yang timbul dari Alat-alat berat sesuai dengan tahun dan ketentuan lain
yang mengaturnya, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sebagai Pemilik dari
barang tersebut.
PASAL 15
PERNYATAAN DAN JAMINAN
3. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Tidak ada ikatan apapun terhadap PIHAK KETIGA
lainnya yang menyangkut wilayah pertambangan yang dikerjasamakan pengelolaannya
kepada PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK PERTAMA menanggung segala sesuatu hal kerugian PIHAK KEDUA, apabila
ternyata dikemudian hari hal tersebut pada pasal 12 ayat 2 dan ayat 3 tidak benar
adanya, dan terdapat permasalahan yang menyebabkan PIHAK KEDUA tidak dapat
melakukan kegiatan pokoknya.
7. Untuk melaksanakan Perjanjian ini atas dasar itikad baik, dan setiap perubahan yang
terjadi pada struktur organisasi Proyek, anggaran dasar, kepengurusan, kepemilikan
saham PARA PIHAK dalam Perjanjian ini akan diberitahukan oleh PIHAK yang
mengalami perubahan itu kepada PIHAK yang lain dan tidak akan memperngaruhi
pelaksanaan Perjanjian ini.
8. Penandatangan Perjanjian ini berhak dan berkewenangan untuk bertindak untuk dan
atas nama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan setiap semua tindakan,
prosedur dan langkah yang diwajibkan atau kelaziman dilakukan untuk memperoleh hak
dan kewenangan tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan undang-undang
dan anggaran dasar yang berlaku bagi PARA PIHAK dalam Perjanjian ini.
9. Masing-masing PIHAK telah melakukan segala tindakan hukum yang diperlukan untuk
sahnya Perjanjian ini sehingga pelaksanaannya tidak dan tidak akan bertentangan
dengan atau melanggar ketentuan-kententuan hukum atau peraturan-peraturan atau
kebijaksanaan pemerintah.
PASAL 16
KORESPODENSI
1. Segala surat menyurat yang berkaitan dengan PARA PIHAK akan ditujukan dengan
alamat sebagai berikut :
a. Apabila ditujukan kepada PIHAK PERTAMA atau PT. EKA ENERGI SELARAS,
maka dialamatkan kepada :
PT BLASOSEM PUTRA
Taman Pulo Indah Blok U1 No 15, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur 13940
Telp. 021-4806445, 48700278. Fax. 021-48700334
Person : Slamet, SH. Telp. 08111894854. e-mail : slametblasosem1@gmail.com
2. Segala surat menyurat yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada
hari penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku
tanda terima pengirim, sedangkan pengiriman melalui faksimili dianggap telah diterima
pada saat telah diterima kode jawaban (answerback) pada konfirmasi faksimili pada
pengiriman faksimili dan setiap perintah atau pemberitahuan yang dikirim melalui email
akan dianggap sebagai perintah atau pemberitahuan.
3. Apabila terjadi perubahan alamat untuk korespodensi oleh salah satu PIHAK di
Indonesia, maka perubahan alamat untuk korespodensi itu harus diberitahukan secara
Terulis sebelumnya kepada PIHAK lainnya.
PASAL 17
SANKSI DAN DENDA
1. Apabila PIHAK KEDUA didalam melaksanakan kewajibannya tidak dapat memenuhi
produksi minimum bulanan yang telah disepakati dalam Perjanjian ini, maka PIHAK
KEDUA akan dikenakan Sanksi Dan Denda sebesar 2,5% (dua koma lima persen) Rp
52.000,- (lima puluh dua ribu rupiah) per kubik dikali dengan dari sisa nilai kekurangan
produksi minimum bulanan., misalnya hanya tercapai produksi 7.000 kubik maka sisa
3.000 kubik x Rp 52.000,- (denda).
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi produksi minimum bulanan dikarenakan
unit-unit alat berat mengalami kerusakan selama 7 hari berturut-turut selama 1 bulan
maka sanksi atau denda tetap sama mengacu kepada ayat 1 pasal ini.
PASAL 18
PEMBERITAHUAN
Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak yang berkaitan dengan perjanjian ini, akan
dilakukan secara tertulis dan berlaku sebagai alat pembuktian.
PASAL 19
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
PASAL 20
KERAHASIAAN
1. Sehubungan dan sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi dalam Perjanjian ini,
dokumen-dokumen perjanjian, masing-masing PIHAK bersedia untuk memberikan
kepada PIHAK lainnya informasi yang bersifat rahasia yang berhubungan dengan Proyek
yang termasuk namun tidak terbatas pada dokumen-dokumen perjanjian, strategi, angka-
angka dan data lain, informasi, penafsiran, kontrak dan dokumen lain yang terkait dengan
Proyek.
2. Dengan memperhatikan pemberian informasi rahasia yang sebagaimana dimaksud pada
ayat 1. Perjanjian ini, PARA PIHAK menyetujui bahwa informasi rahasia harus dijaga
kerahasiaannya dan tidak boleh diumumkan kepada publik atau diungkapkan kepada
siapapun dengan cara apapun, termasuk dengan cara memfotokopi atau memproduksi,
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya, kecuali sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan-ketentuan dibawah ini :
a. yang sudah menjadi milik publik atau tersedia untuk publik selain dari tindakan atau
kelalaian PARA PIHAK; atau
b. yang diperlukan untuk diungkapkan berdasarkan ketentuan hukum atau perintah
pemerintah, keputusan, peraturan, dengan ketentuan bahwa PIHAK yang akan
mengungkapkan informasi rahasia dimaksud wajib memberikan pemberitahuan
secara Tertulis terlebih dahulu kepada Pihak lainnya mengenai pengungkapan
tersebut; atau
c. yang diperoleh sendiri oleh PIHAK atau PARA PIHAK dari pihak ketiga lainnya yang
mempunyai hak untuk memberitahukan informasi tersebut.
3. Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa masing-
masing PIHAK memiliki hak dan kewenangan untuk mengungkapkan informasi rahasia
kepada PIHAK lainnya dalam Perjanjian ini.
PASAL 21
FORCE MAJEURE
PASAL 22
BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU
PASAL 23
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Demikian Perjanjian ini disetujui dan dibuat, serta ditandatangani oleh kedua belah pihak
dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT EKA ENERGI SELARAS PT DURIANGKANG PUTRA